Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDAHULUAN

PEMBUATAN ASPAL CAIR

NAMA : TARI OKTAVIANI


STAMBUK : 03120160283
KELOMPOK : III

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
PEMBUATAN ASPAL CAIR

Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan

senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen,

dan klor. Bitumen atau aspal merupakan campuran hidrokarbon

yang tinggi berat molekul. Bitumen diperoleh sebagai produk

sampingan dari penyulingan minyak bumi dan mengalami proses fisik

dan kimia yang mengubah komposisi

Jenis-jenis AspalAspal yang digunakan sebagai bahan untuk jalan

pembuatan terbagi atas dua jenis yaitu:

1. Aspal alam

Aspal alam ada yang diperoleh di gunung-gunung seperti aspal

di pulau buton, dan ada pula yang diperoleh di pulau Trinidad

berupa aspal danau. Aspal alam terbesar di dunia terdapat di

Trinidad, berupa aspal danau.

2. Aspal buatan

Aspal buatan aspal yang terbuat dari minyak bumi yang

diproses sedemikian rupa menggunakan metode tertentu yang

relatif rumit. Seluruh rangkaian proses pengolahan tersebut


biasanya dilaksanakan di pabrik khusus pembuatan aspal. Ada

3 jenis aspal buatan, meliputi :

1. Aspal keras adalah aspal yang mempunyai tingkat kekerasan

yang tinggi. Penetrasi yang dimiliki oleh aspal ini berkisar

antara 60-80. Aspal keras umumnya dipakai menjadi bahan

baku pembentuk jalan aspal. Kegunaan lain dari aspal keras

yaitu sebagai bahan pembuatan AC (Asphalt Cement).

2. Aspal cair adalah aspal yang memiliki wujud cair. Paling sering

aspal ini dimanfaatkan untuk keperluan pengikatan bahan

bangunan.

3. Aspal emulsi adalah aspal yang terbentuk dari aspal keras yang

di-dispersikan ke dalam air atau aspal cair yang dikeraskan

memakai bahan pengemulsi. Aspal cair atau yang juga dikenal

dengan istilah asphalt cut back ialah aspal yang bentuknya cair

dalam suhu ruang.

Aspal cair sebenarnya adalah semen aspal yang dicairkan

menggunakan bahan pencair. Bahan ini didapat dari hasil


penyulingan minyak bumi misyalnya, bensin, minyak tanah, atau

solar.

Bahan pencair ini membedakan aspal cair menjadi 3 bagian, yakni :

1. Medium curing adalah aspal cair yang menggunakan bahan

pencair berupa minyak tanah.

2. Untuk slow curing ialah aspal cair yang memakai bahan

pencair berupa solar.

3. rapid curing menggunakan bensin sebagai bahan pencairnya.

Aspal termasuk bahan yang begitu kompleks. Secara kimia, aspal

belum dikarakterisasi dengan sempurna. Di dalam aspal itu sendiri

terdapat kandungan senyawa karbon tak jenuh dan jenuh. aspal cair

memiliki beragam kegunaan yang pastinya menguntungkan. Aspal

cair dimanfaatkan untuk kebutuhan lapis resap pengikat atau prime

coat. Dalam hal ini, aspal cair yang digunakan ialah jenis MC – 30, MC

– 250, MC – 70. Selain itu, kebutuhan tersebut sebenarnya juga bisa

dipenuhi dengan menggunakan aspal emulsi tipe CMS, MS.

Mengenai kebutuhan lapis pengikat atau yang juga dikenal dengan


sebutan tack coat menggunakan aspal cair jenis RC – 250, RC – 70

atau bisa juga aspal emulsi dengan jenis CRS, RS.

berdasarkan kemudahan penguapan bahan yang berfungsi sebagai

pelarut dan bahan pencairnya, aspal cair dibedakan menjadi RC

(Rapid curing cut back), MC (Medium Curing cut back), serta

SC(Slow Curing cut back). Rapid curing digunakan sebagai tack coat

atau lapis perekat. Tak hanya itu, RC juga banyak dimanfaatkan

sebagai prime coat atau lapis resap pengikat.

Anda mungkin juga menyukai