Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS

PEJALAN KAKI UNTUK MENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA


TERHADAP LALU LINTAS (STUDI KASUS :RUAS JALAN RAYA UBUD,
GIANYAR)

TUGAS AKHIR

OLEH :
I MADEWISUDANA YASA
19.04.01.0406

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
DENPASAR
2023
BAB 1
PENDAHULIAN

1. LATAR BELAKANG
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Bali
dimana merupakan salah satu daerah pariwisata yang banyak dikunjungi
wisatawan terutama daerah ubud. Jalan Raya Ubud merupakan salah satu ruas
jalan di kecamatan ubud yang sangat terkenal dengan keramaian
wisatawannya. Disekitar ruas Jalan Raya Ubud banyak terdapat tempat-
tempat yang menjadi daya Tarik bagi para wisatawan, Selain itu, Ubud
dikenal karena seni dan budaya yang berkembang sangat pesat dan maju.
Denyut nadi kehidupan masyarakat Ubud tidak bisa dilepaskan dari kesenian.
Di sini banyak pula terdapat galeri-galeri seni yang sangat digemari oleh
wisata asing, serta arena pertunjukan musik dan tari yang digelar setiap
malam secara bergantian di segala penjuru desa. Sering kali di daerah ubud
khusunya jalan raya ubud dijadikan pengembangan maupun pengembangan
sarana dan prasarana wisata sebelum diterapkan di daerah tujuan wisata lain
yang berada di daerah gianyar. Pembaharuan dan pembangunan sarana dan
prasarana wisata di sekitar area jalan raya ubud masih lebih difocuskan
kearah transportasi khususnya fasilitas pejalan kaki. Mengingat aktivitas yang
tinggi di dominasi oleh para wisatawan yang memilih untuk berjalan kaki
dalam kunjungannya menikmati wisata budaya di daerah ubud. Hal ini
dikaranakan tempat kunjungan baik villa, musium, atau galeri budaya,
restoran yang jaraknya saling berdekatan, selain itu, di sekitar ruas jalan raya
ubud banyak terdapat fasilitas penunjang pariwisata yang sangat dibutuhkan
oleh wisatawan, misalnya money changer atau bank.
Fasilitas pejalan kaki yang saat ini berada di daerah ruas jalan raya ubud,
dipadati oleh wisatawan domistik dan wisatawan asing sehingga
menyebabkan padatnya ruas pejalan kaki dan menyebabkan kemacetan pada
lalu lintas baik pada hari kerja,akhir pekan,maupun hari libur akibat pejalan
kaki yang melintas.
Kemacetan yng terjadi di ruas jalan raya ubud juga disebabkan oleh
kurangnya rambu-rambu lalu lintas yang di peruntukan oleh pejalan kaki
seperti kurangnya jalur penyebrangan/ zebracros,jembatan penyebrangan dan
yng lainnya sehingga tidak sesuai dengan pedoman teknik DPU (1999)
tentang prasarana aksibilitas pada tempat penyebrangan.
Menurut Pratama (2014) pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi
yang digunakan untuk menjelaskan orang yang berjalan di lintasan pejalan
kaki baik dipinggir jalan, trotoar, lintasan khusus bagi pejalan kaki ataupun
menyeberang jalan. Untuk melindungi pejalan kaki dalam berlalu lintas,
pejalan kaki wajib berjalan pada bagian jalan dan menyeberang pada tempat
penyeberangan yang telah disediakan bagi pejalan kaki. Perjalanan pejalan
kaki dilakukan dipinggir jalan. Permasalahan utama ialah karena adanya
konflik antara pejalan kaki dan kendaraan, sehubungan permasalahan tersebut
perlu kiranya jangan beranggapan, bahwa para pejalan kaki itu diperlakukan
sebagai penduduk kelas dua, dibandingkan dengan para pemilik kendaraan.
Oleh sebab itu prioritas pertama adalah, melihat apakah tersedia fasilitas
untuk para pejalan kaki yang mencukupi, kedua bahwa fasilitas-fasilitas
tersebut mendapat perawatan sewajarnya.
Menurut penelitian sebelumnya Nursyamsu Hidayat (2006) Berjalan kaki
merupakan kegiatan transportasi yang pertama kali dikenal manusia. Saat ini
mobilitas manusia dilakukan dengan menggunakan berbagai macam alat
transportasi yang semakin modern, sehingga aktifitas berjalan kaki hanya
dilakukan untuk menempuh jarak pendek. Fenomena sekarang menunjukkan
populasi pejalan kaki (pedestrian) semakin meningkat di kota-kota besar pada
daerah pusat perekonomian/ perbelanjaan (Central Business Distric, CBD).
Penelitian ini mencoba mengamati karakteristik pejalan kaki serta berusaha
untuk mengetahui keandalan jalur pejalan kaki (trotoar) dalam melayani
pemakainya. Penelitian dilakukan dengan metode US HCM 2000 dan
dilakukan di Jl. A Yani, Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan
berdasarkan nilai-nilai parameter karakteristik yaitu kecepatan, kerapatan, dan
tingkat arus pejalan kaki dengan metode Greenshields serta nilai tingkat
pelayanannya, maka didapatkan nilai kecepatan arus bebas 62,49 m/menit,
kerapatan maksimum 3,22 pejalan kaki/m2, tingkat arus maksimum (kapasitas
trotoar) 50 pejalan kaki/menit/m, dan tingkat pelayanan berkisar antara C dan
D. Pengaruh pemakaian trotoar untuk aktifitas selain pejalan kaki
(berdagang) berdampak pada pengurangan lebar jalur. Pada tempat-tempat
tertentu, untuk berjalan kaki tinggal disisakan jalur dengan lebar tidak lebih
dari 25 % dari lebar trotoar.
Fajar Tri Utomo1, A.R Indra Tjahjani1 Wilayah studi penelitian ini
dilakukan di salah satu kawasan Terminal Kendaraan Umum yang berada di
kota Depok (Jl. Margonda). Oleh sebab itu dilakukan penelitian yang
bermaksud untuk menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
kenyamanan suatu infrastruktur jalur pejalan kaki, serta bertujuan untuk
mengetahui nilai variabel karakteristik pejalan kaki, hubungan variabel
kecepatan dengan kepadatan, dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki
tersebut. Dengan demikian dapat diketahui fungsi pengembangan dari
fasilitas pejalan kaki tersebut. Dan metode yang digunakan dalam penelitian
adalah menggunakan teknik manual, merujuk pada Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 03/PRT/M/2014. Data yang didapatkan dari hasil
observasi adalah : jumlah pejalan kaki, waktu tempuh pejalan kaki, dan
pengamatan visual di lapangan. Data diolah menjadi variabel karakteristik
pejalan kaki seperti : arus, kecepatan, kepadatan, dan ruang. Untuk
mendapatkan hubungan antara variabel kecepatan dan variabel kepadatan
sesuai metode Greenberg, serta bentuk nilai dari kapasitas dan tingkat
pelayanan fasilitas pejalan kaki di Kawasan Terminal Kendaraan Umum
Kota Depok. Dan hasil peningkatan fasilitas pejalan kaki dapat
dipertahankan di Kawasan Terminal Kendaraan Umum Kota Depok. Sesuai
pedoman yang merujuk pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
03/PRT/M/2014.
Sucipta Putra dkk (2013) Peningkatan masalah transportasi di Denpasar
diakibatkan oleh pertumbuhan populasi dan pertumbuhan di sector ekonomi..
Jalan Diponogoro merupakan jalan satu arah dan jalan akses menuju pusat
kegiatan perekonomian, sehingga sering dipadati oleh kendaraan pada pagi,
siang, sore, dan malam hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki dan tipe fasilitas
penyeberangan pada Kawasan Jalan Diponogoro di Depan Mall Ramayana.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer
dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan
melakukan survai di lapangan untuk mendapatkan arus pejalan kaki dan arus
penyeberang jalan dengan bantuan handycam. Pengumpulan data sekunder
didapatkan dari instansi terkait (DinasPerhubungan, Bappeda, dan BPS).
Hasil análisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki menunjukkan
bahwa pada hari kerja untuk trotoar barat arus pejalan kaki terbesar yaitu
pada pengamatan sore sebesar 109 orang/m/jam. Untuk trotoar timur arus
pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam sebesar 42 orang/m/jam.
Semua sisi trotoar pada hari kerja masing-masing jam puncak berada pada
kategori tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki “A”. Hasil tingkat konflik
antara pejalan kaki dan arus lalu lintas direkomendasikan tipe fasilitas
penyeberangan, yaitu pelikan dengan pelindung pada Jalan Diponogoro dan
letak fasilitas penyeberangan adalah pada bagian segmen tengah-tengah
tepatnya di depan Mall Ramayana.

Setelah mengkaji penelitian penilitian yang dilakukan sebelumnya, maka


penelitian kali ini akan meneliti tentang analisis karakteristik dan tingkat
pelayana pasilitas pejalan kaki untuk menunjang kegiatan pariwisata
terhadap lalu lintas. Kabupaten Gianyar merupakan kabupaten yang padat
akan penduduk dengan berkembangnya pariwisata terutama di wilayah Ubud
salahsatunya berkembang pada Kawasan restoran, homestay yang padat akan
wisatawan yang berjalan kaki berpengaruh terhadap arus lalu lintas di ruas
jalan raya ubud. penelitian di jalan Raya Ubud, Gianyar. Guna
menindaklanjuti hal tersebut, maka dilakukan penelitian pada jalan raya
ubud mengenai kinerja fasilitas pejalan kaki yang diketahui dengan
menghitung volume pejalan kaki, kecepatan rata-rata, ruang yang dibutuhkan
untuk pejalan kaki, dan tingkat pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kinerja fasilitas pejalan kaki pada saat ini serta untuk
mengetahui alternatif yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja fasilitas
pejalan kaki seperti penambahan jalur penyebrangan atau zebracroos,
jembatan penyebrangan, maupun trowongan penyebrangan.
Penelitian kali ini menggunakan metode Greenshields dengan didapatkan
data primer melakukan survei lapangan

1.2 Rumusan Masalah


Dari pemaparan di atas, Adapun rumusan masalah dari penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik pejalan kaki di jalan raya ubud pada saat
akhir pekan?
2. Bagaimanakah tipe fasilitas penyebrangan pejalan kaki yang sesuai
pada ruas jalan raya ubud pada saat jam puncak?
3. Bagaimanakah tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di ruas jalan
raya ubud pada saat akhir pekan?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis karakteristik pejelan kaki di jalan raya ubud
pada saat akhir pekan.
2. Untuk menganalisis tipe penyebrangan pejalan kaki yang sesuai pada
ruas jalan raya ubud pada saat jam puncak.
3. Untuk mengalisis tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di ruas
jalan raya ubud pada saat akhir pekan.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil studi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa, pemerintah
maupun perguruan tinggi, yaitu:
1. Bagi mahasiswa, dapat mengetahui dan memahami karakteristik
pejalan kaki, tipe letak fasilitas penyebrangan pejalan kaki, tipe
tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di ruas jalan raya ubud.
2. Bagi pemerintah daerah, dapat menjadikan penelitian ini sebagai
bahan masukan, perencanaan, evaluasi dan pemantauan karakteristik
dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dan letak fasilitas
penyebrangan di ruas jalan raya ubud.
3. Bagi perguruan tinggi, dapat menambah wawasan ilmu penelitian di
bidang Teknik Sipil khususnya di bidang transportasi.

1.5 Batasan Masalah


Untuk memberikan arahan yang jelas dari penelitian ini agar sesuai
dengan tujuan yang dipakai dan karena keterbatasan waktu serta luasnya
permasalahan yang ada, maka penulisan membatasi beberapa hal, yaitu :
1. Segmen pengamatan studi diambil sepanjang 300 m. Segmen ini
diambil berdasarkan pengamatan di lokasi bahwa banyaknya
kendaraan yang parkir di badan jalan dan papan papan nama restoran
yang menghalangi pandangan yang akan mempersulit pengamatan
jika segmen diambil lebih dari 300 m.
2. Karakteristik pejalan kaki yang dianalisis adalah arus pejalan kaki,
kecepatan pejalan kaki, kepadatan pejalan kaki, dan ruang untuk
pejalan kaki.
3. Karakteristik pejalan kaki dan penyebrangan tidak dibedakan jenis
kelamin, umur, dan kewarganegaraan.

Anda mungkin juga menyukai