Oleh :
Kelompok 5
Novitasari 09220220004
Edi Rahman Hadi 09220220026
Yusnimel 09220220035
KELAS C1
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Ir. Gusnawati., S.T., M.T
sebagai dosen pengampu mata kuliah Sumber Daya Alam II yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan tugas ini. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit
Limbah adalah produk samping dari aktivitas makhluk hidup. Limbah
sering menimbulkan permasalahan lingkungan hidup yang serius dan akhir-akhir
ini menjadi pusat perhatian oleh pemerintah karena dampak negatif yang
ditimbulkannya. Terlepas dari banyaknya efek negatif yang ditimbulkannya,
limbah juga memiliki banyak manfaat yang apabila diolah dengan cara yang baik
maka akan bernilai ekonomis tinggi.(Kurniawan, Asril and Ningsih, 2019)
Tandan kosong kelapa sawit merupakan limbah utama dari industri
pengolahan kelapa sawit menjadi minyak sawit yang jumlahnya sangat banyak
yaitu 1,9 juta ton berat kering atau setara dengan 4 juta ton berat basah pertahun.
PT Perkebunan Nusantara II (PTPN II) menghasilkan limbah TKKS sebanyak
1350 ton pertahun. Untuk mengatasi penumpukan limbah padat tandan kosong
kelapa sawit perlu dilakukan penanganan salah satunya yaitu dengan
menggunakan teknologi daur ulang limbah padat menjadi bioplastik sebagai
alternatif untuk mengurangi pencemaran yang ada pada lingkungan saat ini.
(Siahaan and Darianto, 2020)
Adapun kandungan kimia yang terdapat di dalam tandan kosong kelapa
sawit yaitu, lignin 22,60%; pentosan 25,90%; selulosa 45,80%; holoselulosa
71,88%; abu 1,6%; pektin 12,85%. (M Roganda L Lumban Gaol et al., 2013)
2.2 Selulosa Asetat
Selulosa merupakan biopolimer alami yang sangat berlimpah di alam.
Selulosa merupakan polimer rantai lurus dari ratusan hingga puluhan ribu ikatan
glikosida β-(1,4) unit D-glukosa, yang menyebabkan molekul-molekul selulosa
membentuk rantai yang saling bersisian, kokoh, dan lurus. Selulosa tidak larut
dalam air dan pelarut-pelarut umum, karena memiliki ikatan hidrogen yang kuat,
baik intramolekul maupun antarmolekul. Sebab itu, telah dilakukan modifikasi
3
struktur selulosa supaya larut dalam air dan pelarut lainnya, sehingga turunannya
banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang yang sesuai.
Selulosa asetat adalah selulosa yang gugus hidroksilnya diganti oleh gugus
asetil. Selulosa asetat berbentuk padatan putih, tak beracun, tak berasa, dan tak
berbau. Selulosa asetat mempunyai nilai komersial yang tinggi karena memiliki
karakteristik fisik dan optik yang baik, sehingga banyak digunakan sebagai serat
untuk tekstil, filter rokok, plastik, film fotografi, lak, pelapis kertas, dan
membran. Di samping itu, CA mempunyai daya tarik yang tinggi karena sifatnya
yang biodegradable sehingga ramah lingkungan .Reaksi umum pembentukan
selulosa asetat dapat ditunjukkan pada gambar 1 : (Souhoka and Latupeirissa,
2018)
4
penguraian ini membuat sampah plastik semakin menumpuk dan menyebabkan
pencemaran serta kerusakan pada lingkungan. Untuk menyelamatkan lingkungan
dari bahaya plastik, saat ini telah dikembangkan bioplastik, artinya plastik yang
dapat diuraikan kembali oleh mikroorganisme secara alami menjadi senyawa yang
ramah lingkungan yang berasal dari selulosa. (Sinaga et al., 2014)
2.3 Bioplastik
Bioplastik merupakan plastik yang dapat digunakan layaknya seperti plastik
konvensional, namun akan hancur terurai oleh aktivitas mikroorganisme menjadi
hasil akhir air dan gas karbondioksida setelah habis terpakai dan dibuang ke
lingkungan. Karena sifatnya yang dapat kembali ke alam, bioplastik termasuk
bahan plastik yang ramah terhadap lingkungan. Bahan yang digunakan kali ini
dalam sintesis bioplastiklimbah tandan kosong kelapa sawit. (Sinaga et al., 2014)
5
BAB 3
PROSEDUR PENELITIAN
7
10% memiliki pengurangan massa yang besar selama degradasi, hal ini
dikarenakan kurangnya homogenitas sorbitol dengan selulosa dan pati yang
ditunjukkan dengan masih tampaknya serat selulosa di bioplastik.
Berdasarkan hal tersebut, mengakibatkan bioplastik dengan sorbitol 10%
lebih mudah terdegradasi. Bioplastik dengan sorbitol 30% memiliki nilai
pengurangan massa yang paling kecil dibanding dengan bioplastik dengan
konsentrasi yang lain, hal ini disebabkan karena homogenitasnya baik
sehingga sulit diuraikan komponennya di dalam tanah. Homogenitas yang
baik pada bioplastik dengan 30% sorbitol dimana serat selulosanya sudah
tidak tampak secara jelas di bioplastik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Amin, J.M., Faizal, M. and Fadarina (2022) ‘Sintesis dan Karakterisasi Selulosa
Asetat dari Tanda Kosong Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Bioplastik’,
Kinetika, 13(2), pp. 17–23.
Kurniawan, E., Asril, A. and Ningsih, J.R. (2019) ‘Sintesis dan Karakterisasi Kalsium
Oksida dari Limbah Cangkang Bekicot (Achatina fulica)’, Jambura Journal of
Chemistry, 1(2), pp. 50–54.
M Roganda L Lumban Gaol et al. (2013) ‘Pembuatan Selulosa Asetat Dari Α -
Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit’, Jurnal Teknik Kimia USU, 2(3), pp.
33–39.
Permadani, R.L. and Silvia, S. (2022) ‘Sintesis Bioplastik Dari Selulosa Asetat
Tandan Kosong Kelapa Sawit: Sebuah Kajian’, Jurnal Integrasi Proses, 11(2),
p. 47.
Siahaan, M.Y.R. and Darianto, D. (2020) ‘Karakteristik Koefisien Serap Suara
Material Concrete Foam Dicampur Serat Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS)
dengan Metode Impedance Tube’, Journal of Mechanical Engineering
Manufactures Materials and Energy, 4(1), pp. 85–93.
Sinaga, R.F. et al. (2014) ‘Pengaruh Penambahan Gliserol terhadap Sifat Kekuatan
Tarik Dan Pemanjangan Saat Putus Bioplastik Dari Pati Umbi Talas’, Jurnal
Teknik Kimia USU, 3(2), pp. 19–24.
Souhoka, F.A. and Latupeirissa, J. (2018) ‘Sintesis dan Karakterisasi Selulosa Asetat
(CA)’, Indo. J. Chem. Res., 5(2), pp. 58–62.