PENGELOLAAN SAMPAH
“KUNJUNGAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR “
Dosen pembimbing
Iswono, SKM, M.Kes
DISUSUN OLEH :
1. DEWI SRI MULIANI (211011007)
2. JANNE KATHLEEN SILITONGA (211011012)
3. LARASSADILA ERVITIANA (211011013)
4. M. GHAZI AL GHIFARI (211011016)
5. MARSITA (211011014)
6. TRI UTAMI GAMELY (211015009)
Kelompok 2
1. DEWI SRI MULIANI (211011007)
2. JANNE KATHLEEN SILITONGA (211011012)
3. LARASSADILA ERVITIANA (211011013)
4. M. GHAZI AL GHIFARI (211011016)
5. MARSITA (211011014)
6. TRI UTAMI GAMELY (211015009)
Instruktur II
Windarti, S.ST
NIDN 4012076801
PRAKARTA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME.Karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyajikan sebuah panduan
praktikum “TEMPAT PEMROSESAN AKHIR” pada mata kuliah pengelolaan
sampah dapat terselesaikan. Terimakasih juga kami ucapkan kepada bapak
Iswono, SKM, M.Kes yang telah memberikan semangat kepada kami untuk bisa
membuat panduan praktik ini.
A. PENDAHULUAN
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap
terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan
pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. TPA merupakan tempat dimana sampah diisolasi
secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya
diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai
dengan baik.
Saat ini hampir seluruh pengelolaan sampah berakhir di TPA sehingga menyebabkan
beban TPA menjadi sangat berat, selain diperlukan lahan yang cukup luas, juga diperlukan
fasilitas perlindungan lingkungan yang sangat mahal.Semakin banyaknya jumlah sampah yang
dibuang ke TPA salah satunya disebabkan belum dilakukannya upaya pengurangan volume
sampah secara sungguh-sunguh sejak dari sumber.
Kota Padang sebagaimana termasuk kedalam kota besar di wilayah Sumatera Barat,
jumlah penduduknya juga semakin meningkat dari tahun ke tahun. meningkatnya jumlah
penduduk akan menyebabkan meningkatnya jumlah atau volume sampah yang dihasilkan.
Di Kota Padang, ternyata rata-rata pertumbuhan jumlah sampah jauh melebihi
pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini menjadi alasan kuat bahwa masalah sampah merupakan
masalah utama yang harus dipecahkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun panjang.
Secara umum kebijakan pengelolaan sampah di Kota Padang masih mengikuti paradigma lama,
dimana sampah dikumpulkan, kemudian diangkut dan akhirnya dibuang ke tempat pembuangan
akhir (TPA) di kecamatan Koto tangah.Pada sistem tersebut, semakin banyak sampah yang harus
dikelola maka biaya yang harus dikeluarkan juga semakin besar.
Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup pasal 16 mengamanatkan
bahwa masyarakat bertanggungjawab sebagai produsen timbulan sampah.Diharapkan
masyarakat sebagai sumber timbulan yang beresiko sebagai sumber pencemar, untuk ikut serta
dalam sistem pengelolaan sampah.
Masalah sampah mutlak harus ditangani secara bersama-sama antara pemerintah,
lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat itu sendiri.Oleh karena itu dibutuhkan kesadaran
dan komitmen bersama menuju perubahan sikap, perilaku dan etika yang berbudaya lingkungan.
(Suryati, 2009)
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum ini ialah sebagai berikut:
1. Pengertian TPA
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) adalah sarana fisik untuk berlangsungnya
kegiatan pembuangan akhir sampah. TPA merupakan mata rantai terakhir dari pengolahan sampa
h perkotaan sebagai sarana lahan untuk menimbun atau mengolah sampah.
Proses sampah itusendiri mulai dari timbulnya di sumberpengumpulan pemindahan atau
pengangkutan,pengolahan - pembuangan. Di TPA, sampah masih mengalami proses penguraian
secaraalamiah dengan jangka waktu panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara
cepat,sementara yang lain lebih lambat sampai puluhan dan ratusan tahun seperti plastik hal ini
memberi gambaran bahwa di TPA masih terdapat proses-proses yang menghasilkan beberapa zat
yang dapat mempengaruhi lingkungan. Zat-zat tersebut yang mempengaruhi lingkunganitulah
yang menyebabkan adanya bentuk-bentuk pencemaran.
Sedangkan Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga
dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira
mirip dengan jumlah konsumsi.
1. Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari sampah yang tidak dikelola dengan
baik adalah sebagai berikut:
a. Gangguan Kesehatan:
Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat
mendorong penularan infeksi dan dapat menimbulkan penyakit yang terkait
dengan tikus.
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan
lingkungan tidak indah untuk dipandang mata.
d. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan
pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut
karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak
menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun,
yang berarti devisa negara juga menurun.
2. Jenis-Jenis Sampah
Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sampah organik – dapat diurai (degradable)
Sampah organik yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi
kompos
2. Sampah anorganik – tidak terurai (undegradable)
Sampah anorganik yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik
wadah pembungkus makanan, ke vrtas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya.
Berdasarkan Sumbernya
Menurut sumbernya sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Sampah alam
2. Sampah manusia
3. Sampah konsumsi
4. Sampah nuklir
5. Sampah industri
6. Sampah pertambangan.
Berdasarkan Bentuknya
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut
bentuknya sampah dapat dibagi menjadi :
1. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik.Sampah organik Merupakan sampah
yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka sampah dapat
dibagi lagi menjadi:
a. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh
proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa
hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
b. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses
biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
a) Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan
kembali karena memiliki nilaisecara ekonomi seperti
plastik, kertas, pakaian dan lain-lain.
b) Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi
dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra
packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
2. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
a. Sampah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet dan industri. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
b. Sampah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan
tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas
industry(dikenal juga dengan sebutan limbah),misalnya pertambangan, manufaktur,
dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu
waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk
mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan
misalnya membuang ke selokan.
2. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur
ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di
luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun
kering di lingkungan pemukiman.
3. Sampah manusia
Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan
terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia
dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan
sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit. Sampah dapat berada pada
setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang
disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa
dikaitkan dengan polusi.
4. Limbah radioaktif
Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan
hidupdan juga manusia.Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat
yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju
biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih
dilakukan).
Sampah, SNI 03- 3241-1994. Tchobanolous, G., Theisen, H. and Vigil, S. A., 1993,
Integrated Solid Waste Management, Engineering Principles and