Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN


CARA MEMBUANG SAMPAH YANG BENAR
DI SDN PATAONAN 2 - SOCAH

Oleh :

Ketua : Ratna Kautsar, SST


Anggota (1) : Dewi Caprina A, SST
Anggota (2) : Ninuk Nur Arifah, S.Kep.,Ns

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

INSAN SE AGUNG BANGKALAN

2016
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Kegiatan : Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak


2. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Ratna Kautsar, SST.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN :-
d. Disiplin Ilmu : Kesehatan
e. Nomor HP : 082330720720
f. Alamat e_mail : aneen_tisya@yahoo.com
g. Perguruan Tinggi : STIKES Insan Se Agung Bangkalan
h. Alamat Institusi : JL.RE Martadinata No.55 Bangkalan
i. Telpon/Faks : 031-3090716
3. Anggota Pelaksana :
a. Nama Anggota (1) : Dewi Caprina A, SST
b. Nama Anggota (2) : Ninuk Nur Arifah, S.Kep.,Ns
4. Tempat : SDN Pataonan 2 Socah
5. Lama Kegiatan : 120 menit
6. Jumlah Biaya : Rp 285.000,-

Bangkalan, 07 Desember 2016


Mengetahui, Ketua Pelaksana
Ketua STIKES Insan Se Agung

Dr. Wibisono Soesanto, SKM., M.Kes. Ratna Kautsar, SST

Menyetujui,
Ketua LPPM STIKES Insan Se Agung

Nurun Nikmah, SST., M.Kes


HALAMAN PENGESAHAN
KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Kegiatan : Cara Membuang Sampah Yang Benar


2. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Ratna Kautsar, SST.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIDN :-
d. Jabatan : Dosen
e. Disiplin Ilmu : Kesehatan
f. Nomor HP : 082330720720
g. Alamat e_mail : aneen_tisya@yahoo.com
h. Perguruan Tinggi : STIKES Insan Se Agung Bangkalan
i. Alamat Institusi : JL.RE Martadinata No.55 Bangkalan
j. Telpon/Faks : 031-3090716
3. AnggotaPelaksana :
a. Nama Anggota (1) : Dewi Caprina A, SST
b. Nama Anggota (2) : Ninuk Nur Arifah, S.Kep.,Ns
4. Lokasi Kegiatan : SDN Pataonan 2 Socah
5. Waktu Kegiatan :

Bangkalan, 07 Desember 2016


Ketua Pelaksana

Ratna Kautsar, SST.

Mengetahui
Kepala Sekolah SDN Pataonan 2 Socah
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di Indonesia sampah telah menjadi permasalahan yang tak kunjung

selesai. Pemerintah sudah berupaya seoptimal mungkin dalam upaya

menyelesaikan tentang permasalahan sampah khususnya yang berada di

Indonesia. Pemerintah juga sudah mengeluarkan peraturan dalam Undang-

Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan larangan-

larangan bagi setiap orang untuk memasukkan sampah ke dalam wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengimpor sampah, mencampur

sampah dengan limbah berbahaya dan beracun, mengelola sampah yang

menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan, membuang

sampah tidak pada tempat yang telah ditentukan dan disediakan, melakukan

penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat pemrosesan

akhir serta membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis

pengelolaan sampah (Amri,S.2008 Masalah sampah).

Produksi sampah perorangan maupun rumah tangga setiap harinya

tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan kehidupan manusia itu sendiri.

Khususnya produksi sampah rumah tangga, berkaitan juga dengan tingkat

pendapatan, tingkat pendidikan, dan besarnya keluarga. Pertumbuhan

penduduk sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi sampah

individu ataupun keluarga/rumah tangga. Demikian pula kenyataan bahwa,

produksi sampah tidak lagi dibatasi waktu, tempat dan situasi.

Ketidakterbatasan tersebut umumnya disebabkan perilaku manusia yang

memungkinkan peningkatan produksi sampah, sehingga menjadi demikian


besarnya, mencapai suatu tahap dimana produksi lebih dominan daripada

kemampuan menghindari/memusnahan sampah itu sendiri.

Tumpukan sampah yang dihasilkan masyarakat Bangkalan masih

menjadi persoalan serius. Pasalnya, di tahun 2015 dalam sehari volume

sampah mencapai 212 meter kubik. Angka tersebut jauh lebih tinggi

dibandingkan tahun 2014 yang hanya berkisar 186 meter kubik per hari.

Pengelolaan sampah di pedesaan umumnya dilakukan dengan cara

membakar, mengubur dan tidak jarang dibuang kedalam selokan, sungai dan

bahkan menumpuk dipekarangan atau kebun. Para ahli telah menemukan

berbagai cara penanggulangan sampah, termasuk cara pendaur ulangan,

namun cara tersebut masih belum memecahkan masalah sampah yang

semakin meningkat jumlah dan jenisnya, baik di pedesaan maupun daerah

kumuh di perkotaan. Padahal sampah dapat membawa dampak yang buruk

bagi kesehatan manusia serta dapat merusak lingkungan disekitarnya. Bila

sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan

yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang

serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja akan mendatangkan

serangga (lalat, kecoa, kutu,dan lain-lain) yang membawa kuman penyakit.

Dengan demikian peran serta masyarakat di sekitar dalam mengolah

sampah sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah dan volume sampah.

Sehingga akan tercipta lingkungan yang bersih dan terjaga, serta manfaat

yang diperoleh dari sampah akan lebih berdaya guna. Maka perlu dimulai

sejak dini untuk mebiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

Berdasarkan hal di atas, maka kami akan mengadakan Penyuluhan Dengan

Tema “Kebersihan Lingkungan Cara Membuang Sampah Yang benar” Di

SDN Pataonan 2 Socah.


1.2 TUJUAN

1.2.1 Melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentuk Pengabdian

Kepada Masyarakat di SDN Pataonan 2 Socah

1.2.2 Meningkatkan pengetahuan kesehatan dengan cara membuang sampah

yang benar di SDN Pataonan 2 Socah

1.2.3 Meningkatkan pengetahuan kesehatan dengan cara mencuci tangan

yang baik dan benar di SDN Pataonan 2 Socah

1.3 MANFAAT

1.3.1 Memperkenalkan tentang sampah

1.3.2 Menjelaskan dampak yang ditimbulkan dari sampah

1.3.3 Menjelaskan cara pengelolaan sampah


BAB II

MATERI

2.1 Pengertian Sampah

Sampah merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai

hasil dari aktivitas manusia maupun hasil aktivitas alam yang tidak atau

belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan material sisa yang tidak

diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep

buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada

hanya produk-produk yang tak bergerak.

2.2 Jenis Sampah

a. Menurut Asalnya

1. Sampah Buangan Rumah Tangga; termasuk sampah bisa bahan

makanan, sampah sisa makanan, sisa pembungkus makanan dan

pembungkus perabotan rumah tangga, sampah sisa perabotan

rumah tangga, sampah sisa tumbuhan kebun, dan sebagainya.

2. Sampah Buangan Pasar dan Tempat-tempat Umum (warung, toko

dan sebagainya); termasuk sisa makanan, sampah pembungkus

makanan dan pembungkus lainnya,sampah sisa bangunan, sampah

taman dan sebagainya.

3. Sampah Buangan Jalanan; termasuk diantaranya sampah berupa

debu jalanan, sampah sisa tumbuhan taman, sampah pembungkus

bahan makanan dan bahan lainnya, sampah sisa makanan, sampah

berupa kotoran serta bangkai hewan.

4. Sampah Industri; air limbah industri, debu industri, sisa bahan baku

dan bahan jadi,dan sebagainya.


b. Menurut Jenisnya

1. Sampah Organik (dapat diurai); sisa bahan makanan serta sisa

makanan, sisa pembungkus dan sebagainya. Keseluruhan dikenal

juga sebagai sampah dapur/sampah buangan rumah tangga, dan

juga sampah pasar serta sampah industri bahan makanan. Sampah

ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos

2. Sampah Anorganik (tidak terurai); sisa gelas, logam, plastik dan

sebagainya. Biasanya jenis ini terbagi atas sampah yang dapat

dihancurkan dan yang tak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme.

Umumnya sampah yang tak dapat dihancurkan oleh mikroorganisme

misalnya sisa-sisa mobil bekas, gelas plastik, kertas, mainan plastik,

kakleng, kayu,dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan komersil

atau sampah yanglaku dijual.

c. Menurut Sifat Fisiknya

1. Sampah Kering, yaitu sampah yang dapat dimusnahkan dengan

dibakar, diantaranya kertas, sisa makanan, sisa tanaman yang dapat

dikeringkan.

2. Sampah Basah, yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar

dikeringkan untuk dibakar diantaranya sampah dapur dan

sebagainya.

2.3 Bahaya Sampah Bagi Kesehatan

Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003 : 168) sampah erat kaitannya

dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan

hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang

serangga sebagai pemindah atau penyebar penyakit. Oleh karena itu,

sampah harus dikelola dengan baik sampai sekecil mungkin sehingga tidak

mengganggu kesehatan masyarakat


Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga

menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhnya organisme penyebab

timbulnya penyakit. Selain itu, tempat tersebut juga menarik hewan

perantara penyakit seperti lalat dan nyamuk. Sampah yang membusuk juga

menghasilkan gas-gas beraroma tidak sedap yang juga mempengaruhi

kesehatan

Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan karena sampah yang dibuang

sembarangan yaitu : diare, kolera, tifus, malaria, demam berdarah, infeksi

kulit.

2.4 Perilaku Membuang Sampah yang Benar

1. Buanglah selalu sampah pada tempat sampah, sekecil apapun sampah

tersebut, jangan dibuang di sembarang tempat.

2. Pisahkan antara sampah organik dengan sampah anorganik

3. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman

4. Sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya kaleng

bekas dimanfaatkan sebagai pot bunga.

5. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan

menumpuk terlalu lama. Secara periodik buanglah ke TPS (Tempat

Pembuangan Sampah Sementara) agar diangkut oleh truk sampah ke

tempat pengelolaan sampah.

6. Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan

asap yang menyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat

menyebabkan penyakit bila di bakar (seperti bahan plastik dan karet bila

dibakar menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kanker). Selain itu

ada juga sampah yang dapat meledak bila terkena panas/dibakar (botol

aerosol).
2.5 Manfaat Perilaku Membuang Sampah yang Benar

1. Menjaga kebersihan

Seperti pepatah yang sering kita dengar sampai sekarang.

Kebersihan pangkal kesehatan. Jadi, bisa disimpulkan disini bahwa jika

kita menginginkan diri kita, keluarga kita dan llingkungan sekitar kita untuk

bisa sehat, maka kebersihan yang harus menjadi awal untuk mencapai

tujuan itu.

2. Mencegah banjir

Banjir sudah menjadi bencana rutin. Sudah jelas, karena sampah

yang berhamburan dimana-mana. Sampah bisa menghambat aliran air

dan resapan air. Perlu diperhatikan disini, agar setiap keluarga

menyediakan bak sampah, agar bisa meminimalisir sampah berhamburan

di tempat yang tidak seharusnya.

3. Mencegah bau tidak sedap

Bau tidak sedap dari sampah yang dihasilkan sangat mengganggu

dan mengundang bibit penyakit ke dalam tubuh manusia pada

khususnya.

4. Agar terlihat rapi dan indah

Kerapian dan keindahan dambaan setiap orang dalam mengelola

lingkungan sekitar. Sampah bisa merusak pandangan dan membuat hati

menjadi tidak nyaman ketika sampah bertebaran dimana-mana.

5. Memudahkan daur ulang sampah

Sudah banyak yang bisa dihasilkan dari manfaat sampah yang dipilih

dan diolah kembali menjadi produk berguna. Semakin banyak kita peduli

akan bermanfaatnya membuang sampah pada tempatnya, maka akan

membantu program dan proses daur ulang sampah menjadi baik.


6. Mencegah kerusakan tanah dan air

Sampah yang berasal dari logam, kimia atau plastik bisa merusak

unsur pada tanah dan air sehingga kemurnian dan kesuburan dari tanah

dan air semakin tercemar. Dengan selalu membuang sampah tersebut

pada tempatnya, maka kita akan mengurangi peluang tercemarnya tanah

dan air yang selalu menjadi salah satu penopang hidup.

2.6 Cara Pengelolaan Sampah

a. Daur ulang.

Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat

yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan , pemrosesan,

pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.

Material yang dapat didaur ulang :

1. Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang putih

bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca yang tebal.

2. Kertas terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus

kecuali kertas yang berlapis minyak.

3. Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue dll.

4. Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.

5. Plastik bekas wadah shampoo, air mineral, jerigen, ember dll.

6. Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.

b. Replace.

Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang

hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga

telitilah agar kita hanya memakai barang-barang yang lebih ramah

lingkungan. Misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila

berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini

tidak bisa didegradasi secara alami.


c. Reduce (kurangi sampah).

1. Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong

plastik pembungkus barang belanja.

2. Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada

membeli botol baru setiap kali habis.

3. Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket

yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume

yang sama.

d. Re-use (gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai).

1. Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.

2. Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk

pembungkus.

3. Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan,

perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.

e. Recycle (daur ulang sampah).

Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang

dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus.

1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk didaur

ulang.

2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur

ulang.

3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil

daur ulang.
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 Pembukaan

Pembukaan dilakukan oleh kepala Selokah, guru dan dosen selama

20 menit. Tujuan dari pembukaan ini adalah pengenalan dan pendekatan

kepada anak yang ada di Sekolah SDN Pataonan 2 Socah

3.2 Pelaksanaan

Setelah pembukaan selesai dilanjutkan dengan memberikan

penyuluhan kepada siswa SDN Pataonan 2 Socah yang berjumlah 80 anak.

Hasil dari penyuluhan disampaikan kepada Kepala Sekolah SDN Pataonan 2

Socah

3.3 Penutupan

Penutupan dilaksanakan oleh Kepala Sekolah SDN Pataonan 2

Socah dengan pembacaan do’a selama 15 menit .


BAB IV

ANGGARAN KEGIATAN

Rekapitulasi anggaran yang diusulkan :

NO. BIAYA RINCIAN JUMLAH

1. Transport (persiapan s/d 3 org x 2 x Rp. 10.000; Rp. 60.000;


pelaksanaan)

2. Bahan / perangkat Rp. 150.000; Rp. 150.000;


penunjang kegiatan

3. Konsumsi 3 org x Rp. 25.000; Rp. 75.000;

TOTAL Rp. 285.000;


Foto kegiatan :

Anda mungkin juga menyukai