Anda di halaman 1dari 4

JENIS TANAH DAN

HORIZON TANAH

DISUSUN OLEH :

N AMA : JUWAIRIYAH DZAKIYYAH

NIM : 201011011

PRODI : D-III SANITASI

JURUSAN : KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN

KESEHATAN PONTIANAK

TAHUN AJARAN

2021/2022
RINGKASAN JENIS-JENIS TANAH DAN HORIZON TANAH

Jenis-jenis tanah terdapat di Indonesia ada 11 macam yaitu :

1. Organosol atau Tanah Gambut atau Tanah Organik, berasal dari bahan induk organik
seperti dari hutan rawa atau rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak terjadi diferensiasi
horizon secara jelas, ketebalan lebih dari 0,5 meter, warna coklat hingga kehitaman,
tekstur debu lempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat-agak lekat, bersifat sangat
asam, dan kandungan unsur hara rendah.
2. Aluvial, berasal dari bahan induk aluvium, tekstur beraneka ragam, belum terbentuk
struktur, konsistensi dalam keadaan basah lekat, pH bermacam-macam, kesuburan sedang
hingga tinggi. Penyebarannya di daerah dataran aluvial sungai, dataran aluvial pantai dan
daerah cekungan (depresi).
3. Regosol, belum mengalami diferensiasi horizon, tekstur pasir, struktur berbukit tunggal,
konsistensi lepas-lepas, pH umumnya netral, kesuburan sedang, berasal dari bahan induk
material vulkanik piroklastis atau pasir pantai. Penyebarannya di daerah lereng vulkanik
muda dan di daerah beting pantai dan gumuk-gumuk pasir pantai.
4. Litosol, tanah ini berjenis tanah mineral tanpa atau sedikit perkembangan profil, batuan
induknya batuan beku atau batuan sedimen keras, dan kedalaman tanah dangkal (< 30 cm)
bahkan kadang-kadang merupakan singkapan batuan induk (outerop). Tekstur tanah
beranekaragam, dan pada umumnya berpasir, umumnya tidak berstruktur, terdapat
kandungan batu, kerikil, dan kesuburannya bervariasi. Tanah litosol dapat dijumpai pada
segala iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam.
5. Latosol, jenis tanah ini telah berkembang atau terjadi diferensiasi horizon, kedalaman
dalam, tekstur lempung, struktur remah hingga gumpal, konsistensi gembur hingga agak
teguh, warna coklat merah hingga kuning. Penyebarannya di daerah beriklim basah, curah
hujan lebih dari 300 – 1000 meter, batuan induk dari tuff, material vulkanik, dan breksi
batuan beku intrusi.
6. Grumusol, jenis tanah ini berasal dari batu kapur, mergel, batuan lempung atau tuff
vulkanik bersifat basa. Penyebarannya di daerah iklim sub humid atau sub arid, dengan
curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun.
7. Podsolik Merah Kuning, tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuff vulkanik, dan
bersifat asam. Tanah ini tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, dengan
curah hujan lebih dari 2500 mm/tahun.
8. Andosol, tanah ini berasal dari batuan induk abu atau tuff vulkanik.
9. Mediteran Merah – Kuning, tanah ini berasal dari batuan kapur keras (limestone) dan tuff
vulkanis bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid dan bulan kering nyata
dengan curah hujan kurang dari 2500 mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi
Karst dan lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m.
10. Hodmorf Kelabu (gleisol), ciri khas dari tanah ini adanya lapisan glei kontinu yang
berwarna kelabu pucat pada kedalaman kurang dari 0,5 meter akibat dari profil tanah
selalu jenuh air. Penyebaran di daerah beriklim humid hingga sub humid, dengan curah
hujan lebih dari 2000 mm/tahun.
11. Tanah sawah (paddy soil), diartikan tanah yang karena sudah lama (ratusan tahun)
dipersawahkan memperlihatkan perkembangan profil khas, yang menyimpang dari tanah
aslinya.

Horizon Tanah

Horizon tanah adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil proses pembentukan
tanah. Horizon tanah terbentuk dengan lapisan yang dapat diurutkan. Urutannya dimulai dari
permukaan ke bawah. Horizon tanah tak hanya terdiri atas satu jenis. Untuk membedakannya
biasanya diberi simbol dengan huruf kapital O, A, E, B, C dan R.

1. Horizon O adalah jenis horizon tanah yang terdiri atas berbagai material organik, seperti
sisa dedaunan, bangkai hewan, maupun tumbuhan. Letak horizon O biasanya di
permukaan tanah paling atas namun juga dapat terkubur pada lapisan dibawahnya.
2. Horizon A merupakan horizon tanah mineral yang terbentuk pada permukaan tanah.
3. Horizon E merupakan jenis lapisan ini berada di bawah permukaan tanah yang telah
kehilangan kandungan mineralnya secara cukup besar.
4. Horizon B adalah proses terbentuknya horizon B berada di bawah horizon A, E, atau O
yang telah mengalami perkembangan horizon contohnya seperti tanah alluvial.
5. Horizon C adalah lapisan bahan induk tanah, terletak berada di lapisan tanah terbawah
yang terdiri dari batuan dasar yang melapuk.
6. Horizon R memiliki lapisan batuan induk paling dasar yang terbentuk dari batuan yang
sangat padat serta pejal

Anda mungkin juga menyukai