Anda di halaman 1dari 15

Jenis Tanah, Persebaran dan Pemanfaatannya di Indonesia

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil
pelapukan dan pengendapan batuan. Di dalam tanah banyak mengandung bermacam m acam bahan organik dan anroganik. Bahan organik berasal dari jasad-jasad makhluk
hidup yang telah m ati, baik flora, fauna maupun manusia, sedangkan bahan anorganik
beras al dari benda-benda m ati berupa batuan dan mineral.
A. TANAH VERTIKAL
Bentuk persebaran tanah vertikal dapat kalian lihat saat ada penggalian parit, liang,
atau s umur. Saat m encapai kedalamantertentu, kalian akan melihat perbedaan warna
lapisan tanah. Perbedaan warna lapisan tanah tersebut dikenal dengan sebutan profil
tanah.

Secara garis besar, profil tanah terdiri atas em pat lapisan.


1) Lapisan tanah atas (Topsoil)
Lapisan tanah ini merupakan bentuk lapisan tanah yang paling subur, berwarna cokelat
kehitam -hitam an, gembur, dan memiliki ketebalan hingga 30 cm . Pada lapisan tanah
inilah berkembang aktivitas organisme tanah. Warna cokelat kehitaman dan kesuburan
tanah pada lapisan ini disebabkan pengaruh humus (bunga tanah), yaitu campuran
s isa tum buhan dan hewan yang telah m ati dan m embusuk di dalam lapisan atas.

2) Lapisan tanah bawah (Subsoil)


Lapisan tanah ini m erupakan lapisan tanah yang berada tepat di bawah lapisan topsoil.
Lapisan ini m emiliki s ifat kurang subur karena m em iliki kandungan zat m akanan yang
s angat s edikit, berwarna kemerahan atau lebih terang, strukturnya lebih padat, dan
m emiliki ketebalan antara 50 - 60 cm . Pada lapisan ini, aktivitas organisme dalam tanah
m ulai berkurang, demikian juga dengan sistem perakaran tanaman. Hanya tanaman
keras
yang
berakar
tunggang
saja
yang
mam pu
m encapainya.
3) Lapisan bahan induk tanah (Regolith)
Lapisan bahan ini m erupakan asal atau induk dari lapisan tanah bawah. Pada profil
tanah, lapisan ini berwarna kelabu keputih-putihan, bersifat kurang subur karena tidak
banyak mengandung zat-zat makanan, strukturnya sangat keras, dan sulit ditembus
s is tem perakaran. Di lereng-lerang pegunungan lipatan atau patahan lapisan ini
s eringkali tersingkap dengan jelas. Akan tetapi karena sifat-sifat tersebut, m aka lapisan
tanah ini sulit dibudidayakan dan hanya akan m enghasilkan tanaman yang kerdil dan
tidak
berkembang.
4) Lapisan batuan induk (Bedrock)
Lapisan batuan ini m erupakan bentuk batuan pejal yang belum mengalami proses
pemecahan. Lapisan ini terletak di lapisan paling bawah, sehingga jarang dijumpai
m anusia. Akan tetapi di pegunungan lipatan atau patahan, lapisan ini terkadang
tersingkap dan berada di lapisan atas. Bila hal ini terjadi, m aka lahan tersebut
m erupakan lahan yang tandus dan tidak dapat ditanami karena masih merupakan
lapisan batuan.

B. TANAH HORIZONTAL
Tanah Horizontal adalah lapisan tanah paling atas yang di s etiap wilayah perm ukaan
bumi berbeda-beda jenisnya. Pers ebaran tanah secara horizontal di Indonesia dapat
dibedakan
menjadi
beberapa
jenis,
berikut
ini.
1) Tanah gambut (organosol)
Ciri-ciri
:
Tanah gambut berwarna hitam, m emiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi,
m emiliki pH atau tingkat keasaman yang tinggi, miskin unsur hara, drainase jelek, dan
pada umumnya kurang begitu subur.

T anah A rgonosol

Persebaran
:
Paling banyak terdapat di Kalimantan Selatan, disusul Sumatra Selatan, Riau,
Kalim antan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Kalim antan Timur, dan Papua bagian
Selatan.
Pemanfaatan
:
Jenis tanah ini terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa dan palawija.
2) Tanah latosol

Jenis T anah Latosol

Ciri-ciri
:
Tanah latosol berwarna merah kecokelatan, m emiliki profil tanah yang dalam , mudah
m enyerap air, memiliki pH 6 7 (netral) hingga asam, memiliki zat fosfat yang mudah
bersenyawa dengan unsur besi dan alum inium, kadar humusnya m udah m enurun.
Jenis tanah ini pada dasarnya merupakan bentuk pelapukan dari batuan vulkanis.
Persebaran
:
Ters ebar di kawasan Bukit Barisan (Sumatra), Jawa, Kalimantan Timur dan
Selatan, Bali,
Papua,
dan
Sulawesi.
Pemanfaatan : -3) Tanah regosol
Ciri-ciri :

Jenis Tanah Re gosol

Tanah regosol m erupakan hasil erupsi gunung berapi, bersifat subur, berbutir kasar,
berwarna keabuan, kaya unsur hara, pH 6 - 7, cenderung gembur, kemampuan
m enyerap air tinggi, dan m udah tererosi.
Persebaran
:
Persebaran jenis tanah ini di Indonesia terdapat di s etiap pulau yang m emiliki gunung
api, baik yang masih aktif ataupun yang sudah mati.
Pemanfaatan
:
Banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian.
4) Tanah aluvial
Ciri-ciri
:
Tanah aluvial meliputi lahan yang sering mengalam i banjir, sehingga dapat dianggap
m asih muda. Sifat tanah ini dipengaruhi langsung oleh sumber bahan asal
sehinggakesuburannya pun ditentukan sifat bahan asalnya. Misalnya tanah yang
terdapat di Lembah Sungai Bengawan Solo yang berasal dari pegunungan karst
(Pegunungan Sewu), umumnya kurang subur karena kekurangan unsur fosfor dan
kalium . Sebaliknya, tanah di lembah Sungai Opak, Progo, dan Glagah yang berasal dari
Gunung Merapi umumnya lebih subur karena tergolong gunung m uda sehingga kaya

akan

unsur

hara

dan

tersusun

atas

debu

vulkanis

yang

produktif.

Endapan tanah Aluvial

Persebaran
Tersebar luas di sepanjang lembah sungai-sungai besar di Indonesia.

Pemanfaatan :
Secara umum, sifat jenis tanah ini m udah digarap, dapat m enyerap air, dan permeabel
s ehingga cocok untuk s em ua jenis tanam an pertanian.
5) Tanah litosol
Ciri-ciri
:
Tanah litosol dianggap sebagai lapisan tanah yang masih muda, sehingga bahan
induknya dangkal (kurang dari 45 cm ) dan seringkali tam pak di permukaan tanah
s ebagai batuan padat yang padu. Jenis tanah ini belum lama m engalam i pelapukan
dan s ama sekali belum mengalami perkembangan.
Persebaran
:
Jenis tanah ini tersebar luas di seluruh Kepulauan Indonesia, meliputi Jawa Tengah,
Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, dan Maluku Selatan. Adapun di Sumatra, jenis
tanah ini terdapat di wilayah yang tersusun dari batuan kuarsit, konglomerat, granit, dan
batu lapis .
Pemanfaatan
:
Jika akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian, maka jenis tanah ini harus dipercepat
perkembangannya, antara lain, dengan penghutanan atau tindakan lain untuk
m empercepat pela pukan dan pembentukan topsoil.
6) Tanah grumusol
Ciri-ciri
:
Tanah grum usol pada umumnya mempunyai tekstur liat, berwarna kelabu hingga

hitam, pH netral hingga alkalis, dan mudah pecah saat musim kemarau. Di Indonesia,
jenis tanah ini terbentuk pada tempat-tem pat yang tingginya tidak lebih dari 300 m di
atas perm ukaan laut dengan topografi agak bergelombang hingga berbukit, tem peratur
rata-rata 25oC, curah hujan <2.500 mm , dengan pergantia n musim hujan dan kemarau
yang
nyata.

Jenis T anah Grumusol

Persebaran
:
Persebarannya meliputi Sumatra Barat, Jawa Barat (daerah Cianjur), Jawa Tengah
(Demak, Grobogan), Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Madiun, dan Bangil),
s erta di Nusa Tenggara Timur.
Pemanfaatan
:
Pemanfaatan jenis tanah ini pada umumnya untuk jenis vegetasi rumputrumputan atau
tanam an
keras
semusim
(misalnya
pohon
jati).

T anah Grumusol cocok untuk tanaman padi

7) Tanah andosol
Ciri-ciri
:
Tanah andosol terbentuk dari endapan abu vulkanik yang telah m engalami pelapukan
s ehingga menghasilkan tanah yang subur. Jenis tanah ini berwarna cokelat kehitaman.

T anah berwarna hitam adalah jenis tanah andosol

Persebaran
:
Tersebar di pulau-pulau yang memiliki gunung api aktif, seperti di Sumatra bagian
Barat, Jawa, Bali, dan sebagian Nusa Tenggara. Tanah jenis ini banyak ditem ukan di
dataran tinggi bersuhu sedang hingga dingin.
Pemanfaatan
:
Jenis tanah ini banyak dikembangkan untuk tanaman perkebunan dan hortikultura.
8) Tanah podzolik merah-kuning
Ciri-ciri
:
Beras al dari bahan induk batuan kuarsa di zona iklim basah dengan curah hujan antara
2.500 - 3.000 mm/tahun. Sifatnya mudah basah dan mudah m engalami pencucian oleh
air hujan, sehingga kesuburannya berkurang.
Persebaran
:
Tanah podzolik merah-kuning m erupakan jenis tanah yang memiliki persebaran terluas
di Indonesia. Tersebar di dataran-dataran tinggi Sumatra, Sulawesi, Papua,
Kalim antan, Jawa Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Pemanfaatan :

Jenis

tanah

ini

dapat

dim anfaatkan

untuk

persawahan

dan

perkebunan.

9) Tanah rendzina
Ciri-ciri
:
Rendzina merupakan tanah padang rumput yang tipis berwarna gelap, terbentuk dari
kapur lunak, batu-batuan m ergel, dan gips. Pada umumnya memiliki kandungan Ca dan
Mg yang tinggi dengan pH antara 7,5 - 8,5 dan peka terhadap erosi.
Persebaran
:
Tanah rendzina tersebar tidak begitu luas di beberapa pulau Indonesia. Berdasarkan
luasannya, daerah-daerah di Indonesia yang m emiliki jenis tanah ini adalah Maluku,
Papua, Aceh, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Pegunungan Kapur di Jawa.
Pemanfaatan
:
Jenis tanah ini kurang bagus untuk lahan pertanian, sehingga dibudidayakan untuk
tanam an-tanaman keras semusim dan palawija.

Berikut ini adalah peta persebaran jenis tanah di Indonesia:


Keterangan Warna:
Merah: Tanah Vulkanis. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah sekitar gunung
berapi. Tanah ini terbentuk dari abu vulkanis yang telah m engalami proses
pelapukan. Jenis tanah ini umumnya mempunyai ciri berbutir halus, sifatnya tidak
m udah tertiup angin, dan jika terkena hujan lapisan tanah bagian atas m enutup
s ehingga tanah ini tidak mudah erosi. Jenis tanah ini sangat subur.
Pemanfaatannya biasanya dipergunakan untuk pertanian dan perkebunan.
2. Biru: Tanah Aluvial. Tanah ini juga sering disebut tanah endapan, yaitu berupa
lumpur dan pasir halus yang terbawa oleh air sungai, lalu diendapkan di dataran
rendah, lembah dan sekungan sepanjang daerah aliran sungai. Tanah aluvial
tidak semuanya mempunyai kandungan unsur hara yang sama. Tinggi
rendahnya kandungan unsur haranya tergantung pada tanah induknya.
Pemanfaatannya sebagai pertanian (persawahan) karena kondis i keasamannya
yang sesuai dan letaknya berada di daerah rendah.
3. Merah m uda: Tanah Laterit. Tanah ini biasanya berwarna merah atau kekuningkuningan. Tanah laterit miskin akan unsur hara sehingga tidak subur. Tanah ini
banyak dijum pai di daerah pegunungan yang hutannya sudah gundul atau
lapisan hum usnya telah habis karena adanya erosi (tererosi). Jenis tanah ini
tidak boleh dibiarkan begitu saja, harus segera diadakan penghijauan atau
reboisasi, yaitu dengan cara mengusahakan m enanami kembali supaya tanah
1.

tersebut dapat subur kembali. Tanah ini dipergunakan sebagai bahan baku
industri gerabah (keramik).
4. Ungu: Tanah Litosol. Tanah ini sering juga disebut tanah berbatu-batu. Tanah ini
terbentuk karena pelapukan batuan yang sempurna sehingga sukar ditanam i
atau kandungan unsur haranya sangat rendah. Sebagian besar jenis tanah ini
tidak bisa dim anfaatkan, hanya sebagian kecil yang produktif dimanfaatkan untuk
tanam an keras, tegalan, palawija, dan padang rumput.
5. Biru Muda: Tanah Organosol atau tanah gam but, yaitu tanah yang berasal dari
bahan organik yang terbentuk karena genangan air sehingga peredaran udara di
dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya menjadi tidak sempurna
karena kekurangan unsur hara.
Selain keterangan dan peta di atas, masih banyak lagi jenis tanah yang tersebar
di Indonesia, seperti: Tanah mergel yang ters ebar di daerah dataran rendah seperti di
Solo, Madiun, Kediri, dan Nusa Tenggara; Tanah Terasora tersebar di Jawa Tengah,
Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sumatera; Tanah Humus terdapat di
Kalim antan Sum atera, Sulawesi dan Papua; dan sebagainya.
Kondisi Penduduk Indonesia
Menurut para ahli ilmu Geologi, kepulauan Indonesia yang merupakan suatu
gugusan yang terpanjang dan terbesar di dunia. Ini terbukti bahwa Indonesia
m erupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk yang terdiri dari beberapa
s uku bangsa yang m enyebar dari Sabang (ujung Sumatera Utara) sampai Merauke
(ujung Papua).Keanekaragaman suku-bangsa ini tentunya seperti yang telah
dis ebutkan di awal pembahasan ini, bahwa Indonesia terletak di cross positio n (posisi
s ilang). Bukan saja suku-bangsa atau ras yang beraneka ragam di Indonesia, tetapi
juga keaneragaman kepercayaan (agama), m isalnya seperti Hindu, Budha, Kristen
(Katolik dan Protestan), Konghucu dan Islam. Bahasa juga merupakan suatu kekayaan
bangsa kita, ada bahasa Indonesia m enjadi bahasa persatuan dan bahasa-bahasa
daerah yang menjadi identitas kesukuan.
Sebagai daerah lintasan dan m enjadi tempat tujuan setiap orang yang
m elaluinya, bahkan ini sudah terjadi sejak satu juta tahun yang lalu pada zaman
prasejarah. Seperti persebaran manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Kelom pok ras Austronesia-Melanesoid (Papua Melanezoid), ada yang menyebar
ke arah barat dan ada yang menyebar ke arah timur. Mereka yang menyebar ke
arah tim ur m enduduki wilayah Indonesia Timur: Papua, Pulau Aru dan Pulau Kai.
2. Kelom pok ras Negroid, yang kini m enjadi orang Semang di semenanjung
Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
1.

Kelom pok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di
Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tom una di Pulau Muna, orang Enggano di
Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
4. Kelom pok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan m enjadi dua golongan, yaitu:
a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja, dan Dayak;
dan b) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda), antara lain Suku Bugis, Madura,
Jawa, dan Bali. Berikut ini adalah peta persebaran kelompok ras Melayu:
3.

Keunggulan letak geostrategis Indonesia


Posted by donipengalaman9 on Agustus 16, 2014
Posted in: GO ON, History 08. Tinggalkan komentar

Siapa bilang kalau Indonesia negara yang abal-abal? Dan siapa


yang berani bilang kalau Indonesia itu negara yang miskin? Semua orang di dunia luar
mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang luar biasa. negera yang luas membentang
dari s abang hingga Merauke, berjejer ribuan pulau m enghiasi lautan. negara kita kaya akan
berbagai sumber daya alam baik yang terkandung di daratan maupun terdapat di lauta n.
Kekayaan sumber daya alam apapun ada di negeri ibu pertiwi. Tidaklah salah kalau bangsa
asing berbondong-bondong ke negeri ini. Hingga pada akhirnya penduduk pribumi menjadi
tamu di tanahnya sendiri.
Indonesia negara yang kaya, kalimat yang sudah terdengung sejak dahulu kala. Bangsa
Barat sudah mengakui itu. Zaman dahulu, banyak para penjelajah samudera yang hendak
mencari pusat penghasil rempah-rempah akhirnya bisa terdampar di negeri ini. Rempahrempah yang menjadi primadona perdagangan saat itu menjadikan daya tarik sendiri yang
membuat orang-orang luartergiur untuk menguasi tanah ini. Pada akhirnya bangsa kita
terdiam oleh adanya penjajahan. Kehebatan leluhur kita seakan memudar apabila ada
orang yang menyatakan bahwa kita tidak dijajah Belanda selama tiga setengah abad.
Waktu yang tidak sebentar untuk m enghabiskan enam generasi Indonesia.

Meskipun dikuras kekayaan alam, ternyata negeri ini belum


kehabisan sumber daya alam yang siap dialirkan kekayaannya bagi negara-negara barat.
Penduduk Indonesia tetap saja hidup dalam tarah kemiskinan. Banyak kasus busung lapar
melanda di negeri ini. Kalau benar negeri ini kaya seharusnya tidak terjadi hal seperti itu.
Jangan salahkan negeri in i, salahkanlah para begundal-begundal yang mengeruk kekayaan
negeri ini untuk kepentingan pribadi dan golongan mereka sendiri. Para begundal yang
menguras kekayaan bumi pertiwi dengan berbagai cara licik. Kekayaan negara yang
seharusnya untuk dinikmati rakyat banyak, pada akhirnya hanya dinikmati oleh segelintir
orang. Jurang yang lebar memisahkan si kaya dan si miskin.

Selain

kaya

dengan

sumber

daya

alam,

ternyata

banyak factor penting yang seharusnya membuat negeri ini menjadi Negara yang s angat
kaya raya. Tidak ada Negara di dunia yang sebanding dengan kekayaan yang dimiliki
Negara kita. Letak kita sungguh luar biasa strategisnya. Menghubungkan dua samudera
dan dua benua. Samudera Hindia dihubungkan dengan samudera Pasifik dan
Benua Asia dihubungkan dengan Benua Australia. Letak geostrategis ini seharunya
membuat Indonesia diperhitungkan oleh banyak Negara. Indonesia merupakan
penghubung perdagangan di dunia ini. Letak Negara Indonesia diposisi silang ini,
menjadikan Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan internasional baik melalui laut maupun
udara.
Orang Arab dan India yang hendak berdagang dengan orang Cina pada awalnya melalu
jalur darat (jalur sutera). Namun kemudian jalur tersebut berpindah ke laut yang
mengakibatkan Indonesia m enjadi tempat yang penting bagi para pedagang saat itu. Selain
tempat penghasil kekayaan alam, Indonesia juga menjadi tempat transit pedagang saat itu.
Perlu kita ingat bahwa alat transportasi yang digunakan pedagang adalah dengan
menggunakan perahu yang bertenaga angin. Sehingga untuk m ampu berlayar di lautan
dibutuhkan angin yang bisa menggerakan kapal tersebut. Kita mengenal adanya angin
muson yang bertiup pereodik yaitu selama enam bulan. Nah pada saat menunggu angin itu
bertiup, para pedagangan dari luar sebagain besar berinteraksi dengan penduduk
Indonesia. Diantara ada yang melakukan pernikahan dengan pribumi.
Terle tak di antara dua samudera dan dua benua ini juga berpengaruh terhadap kondisi
musim . Indonesia memiliki dua m usim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada
bulan April-Septembr bertiup Angin Muson Timur dari daratan Australia yang membawa
uap panas yang mengakibatkan terjadinya musim kemarau. Sedangkan pada bulan
Oktober-Maret bertiuplah Angin Muson Barat yang mengakibatkan terjadinya musim
penghujan. Pengaruh samudera yang begitu luas tersebut mengakibatkan udaranya
lembab, curah hujan tinggi dan memiliki hutan hujan tropis. Penduduknya banyak yang
hidup dengan memanfaatkan sumberdaya lautan, m isalnya menjadi nelayan.

Letak Indonesia yang terletak dipersilangan ini memunculkan berbagai pengaruh


diantaranya: Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan asing yakni dalam bidang bahasa,
agama, seni, dan perdaban. Kita bisa menberikan contoh yaitu pengaruh dalam bidang
bahasa dan tulisan. Pada awalnya Indonesia mengalami masa yang sering dinamakan
sebagai masa pra-aksara yaitu masa dimana belum ditemukannya tulisan. Namun setelah
adanya kontak dengan kebudayaan asing maka Indonesia mulai mengenal tulisan.
Kebudayaan India berpengaruh dalam hal tersebut, yakni adanya huruf Pallawa dan
bahasa sansekerta menjadi saksi bisu.
Letak dipersilangan tersebut juga menyebabkan Indonesia memiliki banyak mitra dalam
kerja sama. Di bagian bawah kita terdapat Negara maju Australia, dan di sekitar Negara
kita banyak Negara berkembang lainnya yang saling melakukan hubungan bilateral baik itu
dalam
bidang
politik,
ekonomi,
budaya,
dan
pertahanan
keamanan.
Letak strategis tersebut membuat Indonesia menjadi lalu lintas perdagangan sehingga
menunjang perdagangan di Indonesia dan menambah sumber devisa Negara. Keunggulan
letak geografis juga berpengaruh terhadap kekayaan floradan fauna di Indonesia. Seperti
yang kita tahu, pembagian flora dan fauna di In donesia dibagi menjadi tiga wilayah dengan
ciri hewan khas yang berbeda.

Flora di Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah yakni FloraFaunaPaparan Sunda (Asiatis), Flora-Fauna Paparan Sahul (Australis) dan Flora-Fauna
Daerah Peralihan. Flora Asiatis sebagai contoh meranti, kemuning, kamper, dan Raflesia
Arnoldi, sedangkan Fauna meliputi Harimau, Gajah, Badak bercula satu , Siamang dsb.
Flora Australis contohnya kayu putih, merbau, gaharu dan akasia. Sedangkan fauna
Australias yaitu Kasuari, Kanguru, Cendrawasih dsb. Flora dan fauna peralihan merupakan
asli dari Indonesia. Flora di derah peralihan antara lain kayu cendana, eboni dan anggrek.
Sedangkan fauna yaitu Komodo, burung Maleo, babi rusa dan Anoa.
Dengan letak yang begitu strategis tersebut, seharunya selalu membuat kita bersyukur
kepada Tuhan YME yang telah memberikan karunia yang begitu melimpah bagi kita bangsa
Indonesia. Selalu berbuat baik kepada sesama manusia dan tidak melakukan eksploitasi
alam yang berlebihan mungkin itu yang ddapat kita lakukan.

Keuntungan Letak Geostrategis Indonesia di antara dua


benua
Bidang

Ke untungan Leta k Geostrategis Indonesia di antara dua benua

1. Ekonomi

1. Indonesia menja di jalur perdagangan dari seluruh dunia sehingga


ba rang-barang dari Indonesia banyak di ekspor ke luarnegeri
2. Banyak pendapatan dari pajak dan cukai dari perdagang yang
berasal dari luar negeri
3. Banyak komoditi Indonesia yang sangat dibutuhkan oleh orang
asing, misalnya : rempah-rempah
4. Indonesia mempunyai pasar yang luas karena me mpunyai wilayah
yang luas dan penduduk yang banyak

2. Tra nsportas i

1. Indonesia mempunyai te knologi pembuatan yang sudah ca nggih


sejak dulu
2. La ut memudahkan hubungan antara pulau satu dengan pulau
yang lainnya
3. Banyak kapal asing yang melintas wila yah Indonesia yang harus
me ngajukan ijin dan membayar pajak kepada wilayah Indonesia
4. Tempat pe rlintasan terbang dan transit pesawat te rbang asing
sebelum melanjutkan ke negara atau benua yang lainnya

3. Komunikasi

1. Indonesia mudah menjalin komunikasi kepada warga asing karena


ba nyak wa rga asing yang datang ke Indonesia
2. Jaringan komunikasi lintas benua yang melintasi wilayah Indonesia
sehingga arus informasi mudah masuk Indonesia
3. Indonesia mempunyai banyak bahasa Daerah yang ada di setiap
pulau-pulau di Indonesia
4. Kemajua n ilmu dan teknologi mendorong ditemukannya berbagai
alat komunikasi yang lebih maju. Penggunaan simbol,gambar, dan
tulisan merupakan bentuk baru cara berkomunikasi masyara kat
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai