BAB 2
Sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan di dalam dokumen lelang pada bab ini
memuat tentang Pemahaman Terhadap KAK dari perusahaan CV. AGP untuk pekerjaan
Jasa Konsultansi Perencanaan Inventarisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten
Kendal Tahun Anggaran 2021.
Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.12/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Non
Hijau di Kawasan Perkotaan, dimana dalam mewujudkan ruang kota yang aman, nyaman,
produktif dan berkelanjutan maka diberikan perhatian yang cukup terhadap keberadaan
ruang terbuka publik, khususnya RTH perkotaan.
Untuk itu peran daerah dalam pengelolaan RTH sebagai aset yang harus dipertahankan dan
dipertimbangkan dalam pembangunan menjadi sangat penting. Ruang terbuka sebagai
ruang interaksi sosial diharapkan dapat mempertautkan seluruh anggota masyarakat tanpa
membedakan latar belakang sosial, ekonomi dan budaya. Aktivitas di ruang publik dapat
bercerita secara gamblang seberapa pesat dinamika kehidupan sosial suatu masyarakat.
Kabupaten Kendal perlu memenuhi amanat Undang-Undang dalam penyediaan RTH di
Kabupaten Kendal sehingga sangat penting untuk mengetahui luasan RTH eksisting saat
ini.
“Konsultan telah memahami maksud dan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk
menyusun dokumen Inventarisasi Ruang Terbuka Hijau yang didalamnya berisikan
informasi jenis RTH, luasannya, kondisi serta persebarannya, sehingga dapat
diketahui jumlah ketersediaan RTH eksisting saat ini.”
“Konsultan telah memahami Sasaran yang tercantum di dalam KAK ini, dimana
sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah tercantum sebelumnya. Bahwa
didalam sasaran ini menjabarkan komponen RTH yang perlu di inventarisasi yaitu
berupa RTH pekarangan, RTH taman kota dan hutan kota, RTH jalur hijau dan
RTH fungsi tertentu yang ada di Kawasan Perkotaan Kabupaten Kendal yang
meliputi kawasan perkotaan Kecamatan Limbangan, Kecamatan Singorojo dan
Kecamatan Patean.”
“Konsultan telah memahami dan menyetujui terhadap tenaga ahli serta tenaga
pendukung yang dipergunakan didalam kegiatan pekerjaan ini. Komposisi tenaga
yang ditertera didalam KAK sudah cukup untuk memperlancar jalannya
penyusunan pekerjaan ini sesuai dengan jobdesk nya masing-masing. Dimana
selaku Team Leader adalah pemimpin tim yang bertugas untuk mengorganisasi
pekerjaan serta membuat jadwal pekerjaan dan konsep yang tepat untuk
pekerjaan ini. Adapun tenaga ahli arsitek ini biasanya bertugas untuk membantu
Team Leader dalam hal analisa perencanaan ruang terbuka hijau, baik itu peta
analisa maupun peta-peta rencana. Sedangkan tenaga pendukung yang
berisikan tenaga surveyor, operator komputer dan admisnistrator bertugas untuk
membantu tenaga ahli dalam mempersiapkan data maupun keperluan lainnya.”
Berdasarkan penggunaan tanah pada tabel berikut menyajikan secara terperinci luas
penggunaan tanah Kecamatan Limbangan. Penggunaan terbesar tanah adalah berupa
hutan dan tanah tegalan, masing-masing 38,98% dan 34,93%. Kecamatan Limbangan juga
masih memiliki tanah sawah yang cukup luas sebesar 17,04% wilayah Kecamatan. Tidak
ada tanah yang digunakan untuk pengembangan tambak dan kolam.
Tabel Luas Penggunaan Tanah Kecamatan Limbangan
C. Kependudukan
Perkembangan penduduk Kecamatan Limbangan dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel Penduduk Dirinci Menurut Kecamatan Kecamatan Limbangan
No. Desa Laki-laki Perempuan Jumlah % terhadap
Kecamatan
1 Kedungboto 1,796 1,789 3,585 10.40
2 Peron 1,766 1,681 3,447 10.00
3 Gondang 952 989 1,941 5.63
4 Pakis 695 655 1,350 3.92
5 Sumberrahayu 427 432 859 2.49
6 Tambahsari 822 833 1,655 4.80
7 Limbangan 2,635 2,561 5,196 15.07
8 Pagertoya 424 415 839 2.43
9 Sriwulan 315 297 612 1.78
10 Tabet 383 646 1,029 2.99
11 Ngesrepbalong 1,503 1,515 3,018 8.76
12 Gonoharho 1,148 1,425 2,573 7.46
13 Jawisari 532 561 1,093 3.17
14 Margosari 1,176 1,189 2,365 6.86
15 Tamanrejo 1,288 1,296 2,584 7.50
16 Pagerwojo 1,162 1,160 2,322 6.74
17.0244 17.444 34.468 100
J
Sum
ber :
Kec
Perencanaan Inventarisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Kendal 2-8
Lokasi: Kecamatan
amaLimbangan, Kecamatan Singorojo dan Kecamatan Patean
tan
Limb
ang
DOKUMEN USULAN TEKNIS
Jumlah penduduk Kecamatan Limbangan pada tahun 2009 sebanyak 34,339 jiwa,
meningkat menjadi 34,546 jiwa dan mengalami peningkatan lagi pada tahun 2011 menjadi
34,468 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan cukup berimbang dengan
penduduk perempuan cenderung lebih banyak. Desa Limbangan merupakan Kecamatan
dengan jumlah penduduk terbanyak dan terpadat dengan jumlah penduduk 5,196 jiwa atau
15.07% dari total penduduk. Kecamatan Kedungboto menempati urutan kedua dengan
jumlah 3,585 jiwa atau 10.40% dan Desa Peron disusul desa Meteseh dengan jumlah 3,447
jiwa atau 10.00% total penduduk Kecamatan Limbangan.
D. Ketenagakerjaan
Distribusi ketenagakerjaan menurut sektor menunjukkan bahwa tiga sektor terbesar di
Kabupaten Kendal, yakni sektor Pertanian, sektor Industri Pengolahan dan sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran juga merupakan sektor penyerap tenaga kerja tertinggi di
Kecamatan Limbangan. Mayoritas penduduk berumur 10 tahun ke atas bekerja disektor
Pertanian. Sebesar 94% pengusaha adalah pengusaha yang bergerak di sektor Pertanian
dan sebesar sekitar 70% buruh adalah buruh disektor Pertanian. Dengan melihat distribusi
demikian dapat dikatakan bahwa sektor Pertanian merupakan salah satu sektor yang harus
dikembangkan di Kecamatan Limbangan karena kemampuannya menyerap tenaga kerja
yang tinggi.
E. Pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan Limbangan dapat dikatakan relatif rendah. Kondisi
tersebut tercermin pada proporsi penduduk yang tidak sekolah, tidak tamat SD dan tamat SD
mencapai angka 75.54% penduduk. Sementara itu, penduduk yang memiliki tingkat
pendidikan SLTA ke atas hanya sebesar 2.57%.
F. Kawasan Perkotaan
Kawasan Perkotaan Kecamatan Limbangan terdiri dari Desa Limbangan, Desa Tabet, Desa
Margosari, Desa Pagerwojo, Desa Tamanrejo.
Memiliki luas wilayah 119,73km2 atau sebesar 11.91% wilayah Kabupaten Kendal. Secara
administratif, Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal terdiri dari 13 desa.
C. Kependudukan
Perkembangan penduduk Kecamatan Singorojo sebagai berikut:
Jumlah penduduk Kecamatan Singorojo pada tahun 2009 sebanyak 49,768 jiwa. Tahun
2010 terjadi peningkatan penduduk menjadi 50.306 jiwa dan meningkat lagi pada tahun 2011
menjadi 51.070 jiwa. Untuk jumlah penduduk di kecamatan Singorojo komposisi antara laki-
lai dan perempuan cukup berimbang. Desa Kertosari merupakan Kecamatan dengan
jumlah penduduk terbanyak dan terpadat dengan jumlah penduduk 9,202 jiwa atau
18.02% dari total penduduk.
D. KETENAGAKERJAAN
Distribusi kenetagakerjaan menurut sektor menunjukkan bahwa tiga sektor terbesar di
Kabupaten Kendal, yakni sektor Pertanian, sektor Industri Pengolahan dan sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran juga merupakan sektor penyerap tenaga kerja tertinggi di
Kecamatan Singorojo. Mayoritas penduduk berumur 10 tahun ke atas bekerja disektor
pertanian, yakni lebih dari 70%. Sebanyak 81% pengusaha di Kecamatan Singorojo adalah
pengusahan di sektor Pertanian. Sebanyak 61% buruh di Kecamatan Singorojo adalah
buruh disektor Pertanian. Dengan melihat distribusi demikian dapat dikatakan bahwa sektor
Pertanian merupakan salah satu sektor yang harus dikembangkan di Kecamatan Singorojo
karena kemampuannya menyerap tenaga kerja yang tinggi.
E. PENDIDIKAN
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka tingkat pendidikan merupakan
masalah yang sangat penting. Dengan kata lain, pendidikan adalah modal dasar
pembangunan yang bersifat intangible. Data Statistik menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
penduduk di Kecamatan Singorojo masih berada pada level yang relatif rendah. Hal ini
dapat dilihat pada proporsi penduduk yang tidak sekolah, tidak tamat SD dan tamat SD
mencapai angka 74.44% penduduk. Sementara itu, penduduk yang memiliki tingkat
pendidikan SLTA ke atas hanya sebesar 10.20%.
F. Kawasan Perkotaan
Kawasan Perkotaan Kecamatan Singorojo terdiri dari Desa Singorojo, Desa Ngareanak,
Desa Kedungsari, dan Desa Kertosari.
Luas wilayah kecamatan Patean mencapai 92,94 km2, yang sebagian besar digunakan
sebagai lahan pertanian (67,97%) dan sisanya (30,29%) digunakan untuk pekarangan dan
lain-lain.Ketinggian wilayah adalah 530 M diatas permukaan laut dengan Kemiringan tanah
berkisar antara 25 – 30 derajat. Pada tahun 2012, Temperatur udara rata-rata 27-300C
Perencanaan Inventarisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kabupaten Kendal
2 - 16
Lokasi: Kecamatan Limbangan, Kecamatan Singorojo dan Kecamatan Patean
DOKUMEN USULAN TEKNIS
dengan curah hujan di kecamatan Patean rata-rata sekitar 227 mm dengan rata-rata hari
hujan adaah 10 hari.
C. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk Kecamatan Patean tercatat sebanyak 49.046 jiwa yang terdiri dari 24.715
(50,39%) laki-laki dan 24.331 (49,61%) perempuan. Jumlah penduduk terbesar adalah desa
Sidokumpul sebanyak 7,466 jiwa (15,22%) dari total jumlah penduduk Kecamatan Patean.
Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit adalah desa Sukomangli dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.009 jiwa (2,24%) dari total jumlah penduduk Kecamatan Patean.
Kepadatan penduduk di Kecamatan Patean tahun 2012 sebesar 528 jiwa/km2, yang berarti
setiap 1 km2 luas wilayah di Kecamatan Patean dihuni oleh sekitar 528 jiwa. Jumlah dan
kepadatan penduduk Kecamatan Patean menurut Jenis Kelamin pada tabel berikut ini:
Luas
No. Kecamatan Laki - Laki Perempuan Jumlah Kepadatan
Wilayah
Total 24.715 24.331 49.046 92,94 528
Sumber:Kecamatan Patean
Jumlah penduduk menurut kelompok umur terbanyak berada pada strata 10 –14
tahun dengan jumlah sebanyak 4.629 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil
berada pada strata kelompok 75 tahun ke atas yaitu sebesar 1.005 jiwa.
Berdasarkan umur, usia produktif (10 – 49 tahun) tahun di Kecamatan Patean
mencapai jumlah 30.731 atau sekitar 62.66%. Keeberadaan penduduk usia produktif
ini menjadi salah satu modal sumberdaya dalam pembangunan, namun pada sisi lain
dibutuhkan pula lapangan kerja dan segenap fasilitasnya untuk usia ini. Jumlah usia
anak-anak (0 – 14 tahun) berjumlah 8.337 jiwa atau sekitar 17%.
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai 21.651 jiwa (44,14%),
Bangunan mencapai 4.005 jiwa (8,17%), Perdagangan/hotel/restoran mencapai 627
jiwa (1,28%), pengangkutan dan persewaaan mencapai 270 jiwa (0,55%), industri
pengolahan sebanyak 227 jiwa (0,46%) dan listrik/gas/air minum sebanyak 8 jiwa
(0,17%). Jadi, mata pencaharian penduduk Kecamatan Patean terbesar pada sektor
pertanian, urutan kedua dan ketiga adalah sektor bangunan dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran.
D. SOSIAL
Sebagian besar penduduk di Kecamatan patean adalah beragama, Islam yaitu
sebanyak 48.275 orang (98,47%) dari total jumah penduduk yang ada. Sisanya
beragadam kristen katholik 408 orang (0,83%), Kristen protestan sebanyak 150
orang (0,31%), beragam Budha sebanyak 115 orang (0,23%) dan Hindu sebanyak
78 orang (0,16%). Banyaknya tempat ibadah sebanyak 284 buah dengan rincian
masjid sebanyak 104 buah, Mushola sebanyak 168 buanh, gereja sebanyak 8 buh
dan Kuli/Pura sebanyak 4 buah.
2. Mlatiharjo 3.164 2 1 17 4 0
3. Plososari 5.574 0 11 46 76 0
4. Wirosari 1.954 5 0 0 0 0
5. Pagersari 3.698 21 0 0 8 0
6. Selo 1.532 2 0 0 1 0
7. Curugsewu 4.878 42 74 0 4 0
Kristen
No Desa Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya
8. Gedong 4.656 11 68 4 1 0
9. Sukomangli 1.083 0 15 0 1 0
10. Kalibareng 1.701 0 0 0 0 0
11. Kalilumpang 2.733 5 8 0 2 0
12. Kalices 1.543 29 0 3 0 0
13. Sidokumpul 7.364 19 81 8 12 0
14. Sidodadi 6.487 14 150 0 6 0
JUMLAH 48.295 150 408 78 115 0
Sumber : Kecamatan Patean
Pendidikan merupakan sarana penting dalam mencetak sumber daya manusia yang
berkualitas, untuk itu diperlukan prasarana pendidikan yang bagus dan representatif
guna mendukung wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Jumlah sekolah TK
sebanyak 30 buah. SDN sebanyak 32 buah, Madrasah Ibtidaiyah sebanyak 6 buah,
SLTPN sebanyak 3 buah dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 3 buah. Sedangkan
SLTA sebanyak 2 buah dan SLTA swasta sebanyak 2 buah.
3. Plososari 2 78 4 661 0 0 0 0 1 74 0 0 0 0
4. Wirosari 2 71 2 175 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. Selo 1 36 1 103 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9. Sukomangli 1 27 1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
E. Potensi Pariwisata