Anda di halaman 1dari 4

Catatan khusus :

1. Dalam hal terjadi perpindahan pegawai setelah bulan Januari


maka :
a) SKP yang sudah ditetapkan di tempat lama dinilai pada
akhir bulan sebelum ditetapkannya surat pindah.
b) Menyusun SKP di tempat tugas baru pada awal bulan
berlakunya surat pindah.

2. Penyusunan SKP bagi PNS yg menjalani cuti bersalin/ cuti


besar harus mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target
serta waktu.

3. Penyusunan SKP bagi PNS yang menjalani cuti sakit harus


disesuaikan dengan sisa waktu dalam tahun berjalan.
Seorang PNS bernama MARTHA staf pada Sub Bagian Keuangan BAPPEDA
Kab. Jayapura telah menyusun SKP pada bulan Januari 2015. Pada tanggal 27
Mei 2015 dilantik menjadi Kepala Sub Bagian Perlengkapan terhitung mulai
tanggal 01 Juni 2015

Perlakuan terhadap SKP MARTA adalah :


1. Pada akhir bulan Mei 2015 dilakukan penilaian terhadap SKP MARTHA
sebagai Staf pada Sub Bagian Keuangan dengan menyesuaikan kembali
kuantitas/output dan waktu yang telah terpakai (5 bulan)
2. Menyusun SKP sebagai Kepala Sub Bagian Perlengkapan pada awal bulan
Juni 2015 dengan target waktu 7 bulan. (Juni s/d Desember)
3. Pada akhit Tahun dilakukan penilaian SKP MARTHA sebagai Kepala Sub
Bagian Perlengkapan
4. Hasil penilaian SKP sebagai staf Sub Bagian Keuangan dan hasil penilaian
SKP sebagai Kepala Sub Bagian Perlengkapan dijumlahkan, kemudian dibagi
2 untuk mendapatkan nilai SKP terakhir..
5. Penilaian Perilaku kerja dilakukan oleh atasan langsung dalam jabatan terakhir
(Sekretaris Badan), dan dapat mempertimbangkan catatan perilaku kerja dari
atasan SEBELUMNYA (Kasubag Keuangan).
4. Penyusunan SKP bagi PNS yg ditunjuk sebagai Pelaksana
Tugas (Plt.), maka tugas-tugas sebagai Plt. dihitung
sebagai tugas tambahan.

5. Penyusunan SKP bagi PNS yg dipekerjakan/


diperbantukan, maka penyusunan/ penilaiannya
dilakukan di tempat yg bersangkutan dipekerjakan/
diperbantukan.

6. Penilaian SKP apabila terjadi faktor-faktor di luar


kemampuan PNS, maka penilaiannya disesuaikan
dengan kegiatan-kegiatan di luar SKP yg telah
ditetapkan.
7. Penyusunan SKP bagi PNS yg menduduki jabatan rangkap
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, maka
penyusunan SKP yg dilakukan sesuai dengan tugas dan fungsi
jabatan struktural.

8. Guru/Dosen yang dipekerjakan/diperbantukan pada badan-


badan swasta yang ditentukan oleh pemerintah dan tidak
dibebaskan dari jabatan fungsional tertentu wajib menyusun
SKP pada awal tahun dan penilaian prestasi kerja pada akhir
tahun. Pejabat penilai dan atasan pejabat penilai adalah pejabat
pada instansi induk.
9. Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian SKP
secara berkala dan perilaku kerja PNS yg dinilai. Pejabat
penilai dapat menggunakan formulir buku catatan penilaian
perilaku kerja PNS (Anak lampiran I-i Perka BKN No.1 Thn 2013).

Anda mungkin juga menyukai