Anda di halaman 1dari 12

Riba menurut bahasa artinya tambahan atau

kelebihan.
Riba menurut istilah tambahan atau kelebihan harta
yang diperoleh seseorang pada saat menerima
pembayaran utang atau pada saat tukar menukar
barang yang sejenis.
• Surat Ar Ruum ayat 39:
“Dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia
bertambah pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah
pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat
demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”

• Surat An Nisaa ayat 160-161:


“Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan
atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya)
Dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi
(manusia) dari jalan Allah. Dan disebabkan mereka memakan riba,
Padahal Sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan
karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil.
Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara
mereka itu siksa yang pedih.”
• Surat Ali Imran ayat 130:
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan riba
dengan berlipat ganda dan bertaqwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan.”

• Surat Al Baqarah ayat 275-276:


“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan
karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa
jual beli sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba. Barang siapa mendapat
peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang
telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya
(terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka
mereka itu penghuni neraka, mereka kekal didalamnya. Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan Allah tidak
menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan tetap
berbuat dosa.”
• Riba Qardh yaitu tambahan yang diperoleh dengan
cara memberikan pinjaman dengan syarat ada
keuntungan bagi yang meminjamkan. Riba ini juga
biasa disebut dengan riba nasiah.

• Riba Fadhlyaitu tambahan yang diperoleh dalam


peristiwa tukar menukar barang yang sejenis.

• Riba Jahiliyah yaitu tambahan yang diperoleh karena


keterlambatan membayar utang. Riba ini juga biasa
disebut denga riba bertempo.
 Menurut bahasa, Bunga (interest) adalah uang yang
digunakan atau di bayar atas penggunaan uang. Atau
pekerjaan meminjamkan uang dengan mengenakan
tambahan nominal pada uang tersebut.
 Konsep bunga (interest) mulai dikenal sejak zaman
pertengahan Latin yang disebut dengan istilah interesse yang
berarti pampasan karena kerugian atau bayaran pampasan.
 Dalam undang-undang Romawi, interest atau dalam bahasa
Latin disebut id quod interest berarti potongan yang
diberikan akibat kerusakan atau kerugian yang ditanggung si
pemberi hutang akibat kegagalan peminjam untuk
mengembalikan pinjaman pada saat yangditentukan.
Bunga
 Akad berdasarkan pinjaman  Transaksi berdasarkan pinjaman
(qardh). (qardh).
 Tambahan ke atas pokok.  Tambahan ke atas pokok.
 Tambahan tersebut bisa
 Tambahan tersebut berbentuk
berbentuk nominal, flat,
majemuk, barang dan atau nominal, prosentase tetap (flat)
manfaat. dan atau majemuk.
 Dalam bentuk prosentase selalu
dikaitkan dengan jumlah pokok.  Prosentase tersebut dikaitkan
 Besarnya tambahan bisa dengan jumlah pokok.
dikaitkan dengan tempo  Besarnya bunga dikaitkan
pembayaran. dengan tempo pembayaran.
 Konsep bagi hasil ini sangat berbeda sekali dengan konsep bunga
yang diterapkan oleh sistem ekonomi konvensional. Dalam
aplikasinya, mekanisme penghitungan bagi hasil dapat dilakukan
dengan dua macam pendekatan, yaitu : 

- Pendekatan profit sharing (bagi laba)


Penghitungan menurut pendekatan ini adalah hitungan bagi hasil
yang berdasarkan pada laba dari pengelola dana, yaitu
pendapatan usaha dikurangi dengan biaya usaha untuk
memperoleh pendapatan tersebut.

- Pendekatan revenue sharing (bagi pendapatan).


Penghitungan menurut pendekatan ini adalah perhitungan laba
didasarkan pada pendapatan yang diperoleh dari pengelola dana,
yaitu pendapatan usaha sebelum dikurangi dengan biaya usaha
untuk memperoleh pendapatan tersebut.
Nisbah adalah merupakan rasio bagi hasil yang akan
diterima oleh tiap-tiap pihak yang melakukan akad
kerjasama usaha, yaitu pemilik dana (shahibul maal)
dan pengelola dana (mudharib), dimana nisbah ini
tertuang didalam akad yang telah disepakati dan
ditanda tangani oleh kedua belah pihak.Dengan
menggunakan data-data pada contoh diatas, akan
diilustrasikan penghitungan nisbah.
Bunga
• Nisbah bagi hasil ditentukan • Penentuan bunga dibuat
di awal akad, dengan pada waktu perjanjian
mempertimbangkan dengan asumsi harus selalu
untung/rugi. untung.
• Besarnya prosentase
• Besarnya rasio bagi hasil
berdasarkan pada jumlah
berdasarkan pada jumlah uang/modal yang
keuntungan yang diperoleh. dipinjamkan.
• Bagi hasil tergantung pada • Seperti yang
keuntungan proyek yang diperjanjikan/tanpa
djalankan. Bila usaha merugi, dipertimbangkan apakah
maka akan ditanggung usaha yang dijalankan oleh
bersama oleh kedua pihak nasabah untung/rugi.
Bunga
Jumlah pembagian laba  Jumlah pembayaran bunga

meningkat sesuai tidak meningkat sekalipun


jumlah keuntungan
dengan peningkatan berlipat atau keadaan
jumlah pendapatan. ekonomi sedang
“booming”.
 Eksistensi bunga
Tidak ada yang
diragukan (kalau tidak,
meragukan sistem bagi bahkan dikecam) oleh
hasil. semua agama terutama
Islam.
Riba diharamkan dalam Islam.
Riba memiliki persamaan dengan sistem bunga yang
saat ini digunakan yaitu karena memiliki illat yang
berupa tambahan. Oleh karena itu, bunga juga
memiliki hukum yang sama dengan riba yaitu haram.
Sebagai pengganti riba atau bunga pada setiap
akadnya, Islam menetapkan sistem bagi hasil/margin
atas keuntungan atau kerugian yang didapatkan dari
sebuah usaha.
Bagi hasil merupakan sistem yang berkeadilan dan
halal hukumnya dalam Islam.

Anda mungkin juga menyukai