Anda di halaman 1dari 15

DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK”
            Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian Sampah Plastik atau yang paling banyak
dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-
hari.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
            Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Amin.

Kendal , 26 Desember 2018

                                                                                    Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................... II

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang................................................................................................................................ 1

B.     Rumusan Permasalahan.................................................................................................................. 2

C.     Tujuan Penulisan........................................................................................................................... 3

D.    Manfaat Penulisan........................................................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.    Plastik ............................................................................................................................................ 5

BAB III PEMBAHASAN

A.    Polusi Tanah Oleh Sampah Plastik................................................................................................. 6

B.     Dampak Sampah Plastik................................................................................................................ 7

C.     Penanggulangan Sampah Plastik................................................................................................... 8

D.    Cara Daur Ulang Plastik................................................................................................................. 9

E.     Harga Plastik Daur Ulang............................................................................................................. 10

BAB IV KESIMPULAN

A.    Simpulan....................................................................................................................................... 11

B.     Saran............................................................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang masalah

Pada Dasarnya manusia sering mengkomsumsi makanan-makanan diantaranya makanan pokok


maupun makanan ringan yang dibungkus oleh plastik,dan bungkus plastik tersebut biasanya hanya
untuk sekali pakai saja, lalu dibuang, tanpa kita sadari hal inilah yang akan berakibat  buruk dimasa
yang akan datang.

Kita tidak sadar sudah berapa banyak sampah plastik yang kita hasilkan satiap harinya,bahkan sampah
plastik sudah kita anggap wajar saja jika berserakan dimana-mana, kita tidak tau akibat dari sampah
plastik yang kita buang bagi kesehatan dan lingkungan kita.

Hampir disetiap tempat perbelanjaan kita mendapatkan plastik dan terkadang kita dapatkan itu dengan
Cuma-Cuma.mungkin karna kita mendapatkannya secara mudah pulalah kita juga membuangnya
secara mudah.

Atas dasar hal inilah penulis ingin mengangkat tema penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Daur
ulang plastik untuk meminimalisasi pencemaran lingkungan”.

1.2.Rumusan masalah

1.   Bagaimanakah polusi tanah oleh sampah plastik?

2.  Bagaimanakah dampak polusi tanah yang disebabkan oleh sampah plastik untuk masa yang
akan datang jika dibiarkan terus menerus?

3.  Bagaimanakah penanggulangan polusi tanah yang disebabkan oleh sampah plastik?

4.  Bagaimana cara daur ulang plastik ?

5.  Berapa harga plastik jika di daur ulang ?

1.3. Tujuan

1.  Mendeskripsikan sampah plastik

2.  Mendekripsikan dampak polusi tanah yang disebabkan sampah plastik dan dampaknya dimasa
yang akan datang

3.  Mendeskripsikan pengendalian sampah plastik

1.5.Manfaat penelitian

1.   Meningkatkan kesadaran pembaca tentang bahaya sampah plastik

2.   Membangun kesadaran tentang penggunaan barang pengganti yang lebih ramah lingkungan

3.   Mengetahui jenis-jenis plastik dan akibat yang ditimbulkan sampah plastik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar. Istilah plastik, menurut
pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk
dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk
meningkatkan performa atau nilai ekonominya. 

            Secara alamiah, terdapat beberapa polimer (pengulangan tidak terhingga dari monomer-
monomer) yang digolongkan ke dalam kategori plastik. Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau dicetak
menjadi lembar film atau serat sintetik, yang disebabkan karena plastik juga bersifat "malleable" alias
memiliki sifat bisa dibentuk atau ditempa.

Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-sifat bisa
menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain semisal karet,
metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali
keperluan. Bahkan keranjang belanja yang umum dibawa ibu-ibu ke pasar juga kini diganti plastik
kresek yang berubah menjadi sampah begitu sampai di rumah. Jenis-jenis plastik :

1. PET — Polyethylene Terephthalate

            Biasanya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 1 di
tengahnya dan tulisan PETE atau PET (polyethylene terephthalate) di bawah segitiga

Biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral,
botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.

            Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam pertekstilan
PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %) Botol Jenis PET/PETE ini
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI, Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk
menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan
meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker)

 2. HDPE — High Density Polyethylene

Umumnya, pada bagian bawah kemasan botol plastik, tertera logo daur ulang dengan angka 2 di
tengahnya, serta tulisan HDPE (high density polyethylene) di bawah segitiga.

Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum, kursi lipat,
dan lain-lain.HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan
makanan/minuman yang dikemasnya.

HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi.Sama
seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian, karena pelepasan senyawa
antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu

3. V — Polyvinyl Chloride


Tertera logo daur ulang (terkadang berwarna merah) dengan angka 3 di tengahnya, serta tulisan V —
V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang.Plastik ini
bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol.PVC mengandung DEHA
yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan plastik berbahan PVC ini saat
bersentuhan langsung dengan makanan tersebut karena DEHA ini lumer pada suhu -15oC. Reaksi
yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya
untuk ginjal, hati dan berat badan.

Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut,
seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).

4. LDPE — Low Density Polyethylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 4 di tengahnya, serta tulisan LDPE
– LDPE (low density polyethylene) yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi),
biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek.Sifat mekanis
jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak berlemak. Pada
suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa kimia.

daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti
oksigen.Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi
kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.

5. PP — Polypropylene

Tertera logo daur ulang dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP


– PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik, terutama untuk yang berhubungan
dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting
botol minum untuk bayi.Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau
berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang
baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap. Carilah dengan kode angka 5
bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

6 . PS — Polystyrene

Tertera logo daur ulang dengan angka 6 di tengahnya, serta tulisan PS-PS biasa dipakai sebagai bahan
tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.Polystyrene merupakan polimer
aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan.Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan
bahan konstruksi gedung.Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak,
mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan
pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.bila didaur ulang, bahan ini
memerlukan proses yang sangat panjang dan lama.Bahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6,
namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan
cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api
berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

7. Other
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER
– Other (SAN - styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadiene styrene, PC - polycarbonate,
Nylon). Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku
cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.

            PC - Polycarbonate dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol
minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman, termasuk kaleng susu
formula.Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena
Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena
pemanasan.SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan.

Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan
sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.

            Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-sifat
bisa menerima tekanan, panas, keras juga lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain semisal karet,
metal, dan keramik. Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali
keperluan. Bahkan keranjang belanja yang umum dibawa ibu-ibu ke pasar juga kini diganti plastik
kresek yang berubah menjadi sampah begitu sampai di rumah.

Limbah plastik memang sudah menjadi permasalahan lama yang dihadapi oleh kota-kota besar di
negara berkembang khususnya Indonesia. Limbah plastik  selain berbahaya bagi lingkungan karena
memerlukan waktu ratusan tahun untuk mengurai, juga beberapa jenis plastik yang belum menjadi
sampah atau limbah pun telah dinyatakan berbahaya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM).
BAB III
PEMBAHASAN

4.1.Polusi tanah oleh sampah plastik

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami.pencemaran tanh selalu berhubungan dengan sampah plastik karna sebagian
dari polutor tanah adalah sampah.

karena sifatnya yang sulit untuk diuraikan inilah plastik menjadi polutor tanah yang paling sering
dijumpai dan berbahaya. Plastik sangat mudah didapatkan karna harganya yang sangat murah dan
sangat mudah untuk mendapatkannya. Bahkan di pasar-pasar tradisional kita bisa mendapatkan
kantong kresek dengan Cuma-Cuma yang diberikan oleh pedagang. Atau bisa didapatkan dengan
harga yang sangat murah.

            Sampah plastik ini sering kita abaikan karna keberadaannya yang kita anggap sudah wajar.
Akibatnya, jika kita lihat secara kasat mata saja plastik-plastik tersebut sudah berserakan hampir di
setiap inci lingkungan kita. Jika hal ini dibiarkan terus menerus maka akan menyebabkan
penumpukan dan kurang sedap di pandang mata.

            Dikota-kota besar sampah-sampah plastik sudah tidak terkendali lagi,bahkan untuk membeli
gorengan pun kita juga harus menggunakan kantong plastik,dan kantong plastik yang digunakan pun
juga hanya untuk sekali pakai saja lalu setelah itu dibuang. Hal-hal kecil seperti ini lah yang
mendukung penumpukan sampah plastik, apalagi jika dibuang disembarang tempat.

            Makanan-makanan ringan pun semunya sudah dibungkus menggunakan plastik, bahkan jenis
plastiknya pun berbeda dari kantong kresek biasa, plastik pembungkusnya biasanya lebih kuat dan
berwarna menarik, plastik dianggap lebih praktis dan ekonomis, tapi kita tidak menyadari seberapa
besar kita telah menyumbang untuk meningkatkan polusi tanah dilingkungan kita, bukan hanya di
tanah di sungai dan dilautpun juga banyak sampah plastik yang ditemui.

            Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya.
Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10
kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau
menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong
plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik
setiap tahunnya

            Plastik merupakan salah satu bahan terpraktis yang ditemui pada zaman globalisasi ini, tak
heran sekarang hampir semua kegiatan yang kita lakukan menggunakan plastik.sebagian besar
sampah plastik adalah plastik sekali pakai, yaitu hanyadigunakan untuk sekali pakai saja, setelah itu
dibuang dan menjadi sampah.

            Tidak dapat dipungkiri penggunaan plastik dan kantong plastik memang terus mengalami 
peningkatan dari tahun ke tahun.alhasil, jumlah sampah plastik pun ikut bertambah. Data dari     
Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan,
setiap individu rata-rata menghasilkan 0,8 kilogram sampah dalam satu hari di mana 15 persennya
adalah plastik.

 Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik yang tertimbun
mencapai 26.500 ton per hari; sedangkan jumlah timbunan sampah nasional diperkirakan mencapai
176.000 ton per hari.

Sementara data KLH 2007 menunjukkan, volume timbunan sampah di 194 kabupaten dan kota di
Indonesia mencapai 666 juta liter atau setara 42 juta kilogram, di mana komposisi sampah plastik
mencapai 14 persen atau 6 juta ton. Berdasarkan data KLH 2008, dari total timbunan sampah
nasional, jumlah sampah yang diolah dengan dikompos atau didaur ulang hampir 5 persen atau setara
12.800 ton per hari. Dari total jumlah sampah tersebut, 2 persen atau 204,16 ton per hari di antaranya
adalah sampah organik "biodegradable" yang potensial menghasilkan metan.
            menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah KLH Ujang Solihin Sidik,setiap tahun lebih dari
11 miliar bungkus mie instan menjadi sampah plastik tidak bernilai ekonomis sehingga tidak didaur
ulang.

Ujang menjelaskan, gaya hidup kaum urban yang banyak memakai plastik menyebabkan persentase
sampah nonorganik dibandingkan dengan sampah organik yang mudah diurai alam semakin
bertambah di kawasan perkotaan. Total volume sampah 14 kota metro rata-rata mencapai 5.364 meter
kubik per hari. Sementara itu total volume sampah 12 kota besar mencapai 1.843 meter kubik per hari,
di mana volume sampah nonorganik cenderung terus bertambah.

4.2.Dampak sampah plastik

            Sudah umum dipahami plastik hampir mustahil diurai secara alami, sekalipun itu plastik tipis
yang ringan sekali. Untuk bisa diurai mengandalkan bantuan alam, diperlukan waktu hampir 1.000
tahun agar molekul dan partikel plastik itu bisa menyatu dengan tanah atau air walaupun plastik itu
berasal dari polimerasi. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya
bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna,sampah plastik akan menghasilkan
asap beracun berupa senyawa dioksin yang justru berbahaya bagi kesehatan.

 Kalau dioksin ini terhirup oleh sistem pernapasan manusia maka akan dapat memicu beragam
penyakit seperti kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, serta memicu depresi.
Seperti sudah banyak diketahui, keberadaan sampah plastik juga dapat mengakibatkan banjir,
mengganggu kesuburan tanah, dan mengganggu pemandangan. Gangguan kesehatan dapat pula
terjadi dari plastik yang digunakan untuk membungkus makanan, apalagi makanan yang masih panas.

            Bila komponen plastik terdegradasi maka akan terjadi migrasi zat-zat yang berbahaya dari
komponen-komponen penyusun plastik. Makanan akan terkontaminasi oleh zat-zat tersebut sehingga
jika terkonsumsi akan terakumulasi dalam tubuh, menjadi toksin dan menyebabkan kanker serta
gangguan pada hati

Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke
atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon
setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan
penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.

 Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga
mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika
sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali
lipat. Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di
bumi kita ini. Dan tahukah anda, Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik
digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap
tahunnya.

 Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap
tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.

 Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah
yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah
sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan  metabolisme dari mikroorganisme endemik
dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator
atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

 Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida
makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat
kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke
atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon
setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan
penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.

4.3.Penanggulangan sampah plastik

            Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan ,


atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap
kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan
sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan
metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara Negara maju dan negara berkembang , berbeda juga
antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan , berbeda juga antara daerah perumahan dengan
daerah industri. Pengelolaan sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area
metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area
komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah.

            Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung banyak hal , diantaranya tipe zat sampah
, tanah yg digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah
satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global.
Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah
bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar,
sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.Ada dua jenis
remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari
pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.

Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang
aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme


(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton
Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular
arbuskular mikoriza (vam).

sampah plastik menjadi salah satu sumber kegiatan ekonomi. Plastik dikumpulkan para pemulung dan
dijual ke pengumpul. Di tingkat pengumpul plastik sampah dipisahkan dan sebagian diolah menjadi
bubuk plastik dan berupa bongkahan yang selanjutnya dijual ke pabrik daur ulang.

Sebenarnya masalah limbah plastik bagi pelaku bisnis atau pengusaha (entrepreneur) adalah peluang
yang dapat dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan munculnya beberapa industri baik skala kecil
atau besar untuk mendaur ulang plastik baik secara langsung diproduksi ulang menjadi produk baru
atau benar-benar didaur ulang menjadi bahan baku (raw material). Sudah pasti ini akan membawa
dampak positif bagi lingkungan, selain itu industri daur ulang plastik tentu akan membuka lapangan
kerja baru bagi masyarakat.

Sudah saatnya kita harus mulai mengikuti jejak negara-negara yang telah melakukan pengelolaan daur
ulang sampah secara maju dan modern. Seperti di Jepang misalnya, daur ulang dilakukan secara
besar-besaran dengan melibatkan seluruh masyarakat, didukung dan diperkuat dengan adanya
undang-undang lingkungan. Para konsumen dalam hal ini masyarakat bertanggung jawab untuk
memilah-milah sampah mereka masing-masing. Mereka harus memisahkan antara sampah basah dan
sampah kering.

Untuk sampah kering dipisah lagi menjadi sampah plastik, kaleng atau besi, dan kertas, sedangkan
pemerintah akan bertanggung jawab mengorganisir sampah-sampah itu untuk diserahkan ke pabrik
pendaur ulang yang telah ditunjuk.

Tips berikut mungkin dapat dilakukan untuk mengumpulkan limbah plastik untuk didaur ulang :

1. Selain memisahkan limbah plastik, cobalah cari informasi jenis-jenis plastik yang dapat didaur
ulang. Industri daur ulang plastik biasanya hanya menerima botol plastik yang terbuat dari PET (#1)
dan HDPE (#2) dan biasanya kemasan plastik (terutama botol plastik) termasuk dalam golongan
tersebut.
2. Apabila sampah berbentuk botol plastik Isi air lagi dan pakai kembali walaupun jangan terlalu
banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke. Untuk yang biasa minum di mobil, siapkan selalu
botol yang sudah diisi penuh agar tidak usah beli lagi.jika telah selesai masa pakainya maka
kosongkan dan cuci botol plastik. Lepas tutup dan label botol karena bersifat kontaminan. Remuk
botol agar hemat tempat.

3. Pastikan tas plastik kosong dan bersih. Plastik yang terkena kontak langsung dengan makanan
sebaiknya dipisahkan dari plastik yang akan di daur ulang.karna jika bersentuhan langsung dengan
makanan akan menyebabkan makanan yang ada di dalam plastik akan terkontaminasi.

4. Gunakan tas plastik lebih dari sekali. Masing-masing jenis tas plastik dapat digunakan kembali
untuk hal yang berbeda-beda. Misalkan kantong plastik biasa atau biasa di sebut kresek, bisa
digunakan kembali untuk tempat meletakkan barang yang tidak terlalu besar, dan plastki-plastik
belanjaan yang besar bisa dipakai lagi untuk berbelanja.

5. Kembalikan kemasan plastik untuk di daur ulang. Beberapa produsen mengadakan program yang
menyarankan customer-nya untuk mengembalikan kemasan plastiknya untuk didaur ulang dengan
konpensasi tertentu (contah kemasan oli, handphone, botol plastik dll). Seperti program e-waste yang
dilakukan oleh salah satu produsen handphone.mereka membuat casing handphone dari bahan-bahan
plastik bekas, selain bisa melestarikan lingkungan, juga bisa menghasilkan nilai ekonomis yang
tinggi.

6. Belilah produk-produk yang lebih tahan lama dan lebih besar untuk mengurangi frekuensi
membuang kemasan atau membeli lagi. Misal membeli shampo atau deterjen dengan konsentrasi yang
lebih tinggi atau lebih besar.

7. Bawalah tas belanja sendiri saat berbelanja ke supermarket. Gunakan tas belanja yang didapat
sebelumnya. Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali
berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang
rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja.

Saat ini berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik,
seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik.
Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia,
Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss,
Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye ‘Bring
Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment
Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU)
mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas
plastik di Departement Store.Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan
diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.

Sepertinya hal-hal diatas tampak kecil, remeh dan mungkin terkesan merepotkan. Tetapi coba kita
bayangkan jika kita benar-benar melakukannya, pasti dampak positif yang luar biasa dapat terjadi.

4.4. Cara daur ulang plastik

            Cara daur ulang sampah plastik juga ditentukan oleh jenis sampah plastik itu sendiri. Cara
daur ulang sampah plastik dengan membedakan jenis-jenisnya akan menghasilkan biji plastik yang
lebih bagus dan bersih. Ada 3 jenis plastik yang bisa didaur ulang, yaitu jenis polypropylene (PP), low
densirt polyethylene (LDPE) dan polyethylene terephthalate (PET). Masing-masing jenis plastik ini
terdapat di beberapa produk yang berbeda, antara lain: PP yang bisa didapatkan di kemasan cup
plastik. Sedangkan untuk LDPE dan PET bisa ditemukan di plastik dan botol infus. Untuk Anda yang
ingin memulai usaha ini, Anda bisa mengumpulkan sendiri atau bisa juga membelinya dari para
pemasok sampah. Plastik yang sudah terkumpul kemudian dibersihkan sampai tidak ada sisa bahan
lain lagi. Kemudian setelah plastik benar-benar bersih, baru dipisahkan berdasarkan jenisnya untuk
kemudian dicacah. Dalam proses penggilingan itu sendiri juga ada 2 cara yang dilakukan, antara lain
penggilingan basah dan kering. Untuk penggilingan kering, pencuciannya dilakukan setelah selesai
proses giling. Sedangkan untuk penggilingan basah, caranya adalah dengan mencampurkan plastik
dengan air dingin maupun panas. Yang perlu Anda ketahui adalah air dingin dan air panas
mempunyai tingkat kebersihan dan kejernihan yang berbeda. Untuk hasil yang lebih bersih, sebaiknya
Anda memilih penggilingan menggunakan air dingin.

Cara daur ulang sampah plastik dengan cara di atas bisa Anda lakukan sendiri sebelum mempunyai
banyak pegawai. Asalkan Anda teliti dan fokus untuk mendaur ulang sesuai dengan langkah-
langkahnya, maka tidak menutup kemungkinan usaha Anda akan semakin melebar. Setelah Anda
mendaur ulang sampah-sampah plastik yang ada, Anda bisa mencari pangsa pasar baik di dalam
maupun di luar negeri. Para pengrajin setempat juga bisa Anda sasar untuk menjual hasil daur ulang
plastik Anda.

Cara daur ulang sampah plastik sebenarnya cukup sederhana karena bisa dilakukan dengan hanya
mengandalkan 1 mesin pengolah plastik saja. Seiring dengan berkembangnya usaha Anda, Anda bisa
menambah mesin giling lagi. Sebagai informasi, Anda bisa mendapatkan satu mesin giling dengan
harga sekitar Rp 30 juta – Rp 35 juta. Anda bisa mendapatkan mesin penggerak secara terpisah.

4.5. Harga plastik daur ulang

Harga beli plastik dari pengepul saat ini berkisar Rp 4500/kg --> harga jual setelah giling Rp.
7000/kg.

Jika anda memiliki satu unit mesin dengan kapasitas 1 ton saja/hari akan menghasilkan:

Harga beli : 1000 kg x Rp. 4500 = Rp. 4.500.000

Dikurangi penyusutan stlh giling 15% = 850 kg

Harga jual : 850 kg x Rp. 7000 = Rp. 5.950.000

Laba kotor = Rp. 1.450.000/hari

Dengan kondisi mesin yang prima anda pasti bisa produksi 6 kali seminggu atau 7 kali jika hari
minggu juga kerja Jika bahan baku di tempat anda berlimpah, anda bisa menambah menjadi  2 atau 3
mesin sehingga keuntungannya tinggal dikali 2 atau 3.

Gilingan HDT/Warna = 5500


Gilingan HDT/Hitam = 5300
Gilingan PP/Warna = 5700
Gilingan PP/Hitam = 3300
Gilingan PE/Tutup galon = 7500
Gilingan PP/aqua gelas B = 8800
Gilingan PP/aqua gelas A = 11500
Gilingan PET A  = 8800
Gilingan PET warna mizone/sprite = 600
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan di sekitar tempat
tinggal kita sudah banyak tercemar oleh sampah plastik. Plastik adalah senyawa alkena dengan
molekul yang sangat besar.sampah plastik terbagi menjadi 7 tipe
yaitu:PET,HDPE,V,LDPE,PP,PS,Other. Sampah ini sangat mudah didapatkan dimana-mana dan
berakibat buruk dimasa yang akan datang baik bagi lingkungan maupun bagi kesehatan. Pencemaran
tanah merupakan salah satu akibat dari sampah plastik.penanggulangan sampah plastik dapat
dilakukan dengan berbagai cara, mulai dai membiasakan diri dengan tidak membuang sampaj plastik
secara sembarangan dan memakai bahan lain selain plastik sampai dengan melakukan remediasi.

5.2 Saran

Setelah mengetahui kondisi lingkungan sekitar tempat tinggal penulis, hendaknya pembaca yang juga
tinggal di lingkungan yang sama dengan penulis tergerak hatinya untuk melestarikan lingkungan dan
tidak membuang sampah secara sembarangan terutama sampah plastik. Karena lingkungan ini adalah
lingkungan kita yang penting untuk dijaga kelestariannya untuk meningkatkan kualitas hidup kita.
Sebaiknya kita mengurangi pemakaian kantong plastik dan menggantinya dengan bahan lain yang
lebih ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai