PENGORGANISASIAN
RSUD MASOHI
TAHUN 2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Pengertian
D. Sistematika
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan
baik pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat di rumah sakit
ditentukan Organisasi Rumah Sakit.
Organisasi rumah sakit merupakan hal yang pokok dalam rangka
menjamin pelaksanaan pelayanan kesehatan. Besar kecilnya rumah sakit
detentukan oleh kelas atau tipe rumah sakit. Rumah Sakit harus
mempunyai kemampuan pelayanan sekurang-kurangnya pelayanan medik
umum, gawat darurat, pelayanan keperawatan, rawat jalan, rawat map,
operasilbedah, pelayanan medik spesialis dasar, penunjang medik, farmasi,
gizi, sterilisasi, rekam medik, pelayanan administrasi dan manajemen,
penyuluhan kesehatan masyarakat, pemulasaran jenazah, laundty, dan
ambulance, pemeliharaan sarana rumah sakit, serta pengolahan Iimbah.
Berdasarkan Bupati Maluku Tengah no. 47 tahun 2009 tentang
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Maluku Tengah perlu menindaklanjuti dengan melengkapi tentang falsafah, visi,
misi, uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja
masing-masing pejabat atau pemegang jabatan.
Dengan demikian diharapkan tidak akan terjadi duplikasi, tumpang
tindih, kesenjangan pelaksanaan maupun hierarki karena hubungan kerja
yang tidak jelas. Kami menyadari bahwa untuk merumuskan standar
pelayanan dan pedoman tentang uraian tugas, wewenang, tanggungjawab,
dan hubungan kerja bagi pemegang jabatan bukanlah merupakan pekerjaan
yang ringan dan mudah, sehingga dalam kurun waktu tertentu senantiasa
memerlukan penyempurnaan.
B. TUJUAN
Pengaturan pedoman organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk
mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif, efisien, dan akuntabel
dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit sesuai tata kelola yang
baik (Good Corporat~ Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Good
Clinical Governance).
Secara khusus pedoman organisasi rumah sakit adalah :
1. Sebagai pedoman dalam mengelola dan berorganisasi pada RSUD Masohi
2. Sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas di RSUD Masohi
C. PENGERTIAN
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan :
1. Visi adalah cita-cita luhur yang ingin dicapai oleh Organisasi.
2. Misi adalah upaya pokok/utama yang ditetapkan oleh pemilik atau
pendiri organisasi yang harus dilaksanakan oleh pengelola organisasi
untuk mencapai cita-cita luhur organisasi tersebut.
3. Tugas pokok adalah uraian singkat yang menggambarkan ruang
lingkup tugas jabatan yang disusun dalam satu atau beberapa kalimat.
4. Fungsi adalah penjabaran dari tugas-tugas pokok yang dikaitkan
dengan fungsi-fungsi manajemen.
5. Uraian tugas adalah paparan secara rinci atas semua tugas jabatan
yang merupakan upaya pokok yang dilakukan pemegang jabatan
dalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerja dengan
menggunakan perangkat kerja salam kondisi pelaksanaan kerja
tertentu.
6. Wewenang adalah hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk
mengambil sikap dan atau tindakan tertentu.
Wewenang berfungsi untuk mendukung berhasilnya pelaksanaan
tugas.
Dalam hal ini wewenang dapat dibedakan dalam kategori, yaitu :
a. Wewenang Formal
Wewenang ini bersifat mutlak, tidak dapat diganggu gugat dan
dilindungi oleh Peraturan Perundang-Undangan.
b. Wewenang Informal
Wewenang ini berupa kebijaksanaan untuk mendukung wewenang
formal.
7. Tanggung jawab adalah rincian atas segala sesuatu yang harus
dipertanggungjawabkan oleh pemegang jabatan.
Obyek tanggungjawab meliputi : masukan proses, dan keluaran/hasil
serta umpan baliknya.
Segi-segi tanggungjawab meliputi : kualitas, kuantitas, keselamatan,
kelancaran, ketepatan, keserasian dan kerahasiaan.
8. Hubungan kerja adalah hubungan antara pemegang jabatan dalam
rangka pelaksanaan tugasnya.
Hubungan kerja terdiri dari :
D. SISTEMATIKA
Standar pelayanan dan pedoman Pengorganisasian ini disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Bab II Sejarah RSUD Masohi
Bab III Keadaan dan Gambaran RSUD Masohi
Bab IV Visi dan Misi RSUD Masohi
Bab V Struktur Organisasi Rumah Sakit
Bab VI Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Tata Hubungan
Antar Unit di RSUD Masohi
Bab VII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personel
Bab VIII Kegiatan Orientasi
Bab IX Pertemuan / Rapat
Bab X Pelaporan
BAB II
Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah didirikan pada tanggal 2 Juni
1981 dan diresmikan penggunaannya oleh Bupati Maluku Tengah Kol. Sugiarto. Seiring
dengan perkembangan rumah sakit yang terus meningkat baik sarana maupun prasarana serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang senantiasa dikembangkan dari
tahun ke tahun sejak didirikannya rumah sakit ini, namun pada akhir tahun 1999 wilayah Propinsi
Maluku termasuk Maluku Tengah terjadi konflik horisontal yang mengakibatkan Rumah Sakit Umum
Masohi mengalami kerusakan, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat terbagi dalam dua
tempat pelayanan kesehatan dari 2 (dua) komunitas. Hal itu tentu saja tidak dibiarkan terus
berlangsung oleh pemerintah daerah, sehingga pada tanggal 23 April 2003 berdasarkan instruksi
Bupati Maluku Tengah bahwa pelayanan kesehatan harus dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah
Masohi dengan tujuan selain mengfungsikan kembali rumah sakit juga bertujuan untuk menciptakan
rekonsiliasi diantara dua komunitas yang bertikai.
Dalam perkembangannya sampai kini Rumah Sakit Umum Daerah Masohi senantiasa melakukan
pengembangan pembangunan serta berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana di semua
unit pelayanan maupun peningkatan sumber daya manusia serta selalu berusaha mewujudkan
pelayanan prima yaitu pelayanan cepat, tepat, murah dan berkualitas berdasarkan standar dan
prosedur pelayanan yang ideal.
Hal ini dibuktikan dengan terakreditasinya Rumah Sakit Umum Daerah Masohi pada tanggal 29
Juni 2012. Namun demikian Rumah Sakit Umum Daerah Masohi masih terus berbenah diri dalam
memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Maluku Tengah.
BAB III
2. Keadaan Geografis :
Rumah Sakit Umum Daerah Masohi terletak di Ibukota Kabupaten Maluku Tengah dan
merupakan pusat rujukan wilayah Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat
dan Kabupaten Seram Bagian Timur. Dengan luas wilayah 275.907 km2, yang terdiri dari laut
264.311,43 km2 (95,80%) dan luas daratan 11.595,57 km2 (4,20%), memiliki 18 Kecamatan
yang terdiri dari 186 Negeri dan 6 Kelurahan dengan jumlah penduduk 371.712 jiwa. Batas
wilayah Kabupaten Maluku Tengah :
B. Kepemilikan /Type
Rumah Sakit Umum Daerah Masohi adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten
Maluku Tengah dengan status Rumah Sakit Type “C” berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No : 1232/Menkes/SK/IX/1997, tanggal 28 Oktober 1997 dan Persetujuan
Departemen Dalam Negeri pada bulan April 1998.
C. Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Masohi
Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah merupakan Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Maluku Tengah sesuai Perda No. 40 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Type “C”. Dan Peraturan
Bupati No. 47 Tahun 2008 tanggal 1 Desember 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Masohi.
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah sesuai
PERDA No. 40 Tahun 2008 adalah terdiri dari :
1. Direktur;
2. Kabag Tatausaha
3. Kasubag Umum dan Perlengkapan
4. Kasubag Kepegawaian
5. Kasubag Rekam Medik dan Informasi
6. Kabid. Keperawatan
7. Kasie. Asuhan Pelayanan Etika dan Mutu Keperawatan;
8. Kasie. Pendidikan, Penyuluhan & Pelatihan Kesehatan
9. Kabid. Pelayanan Medik
10. Kasie. Pelayanan dan Penunjang medik ;
11. Kasie. Pemantauan dan Pengawasan RS
12. Kabid. Program dan Keuangan;
13. Kasie. Perbendaharaan, Akuntasi dan Pengawasan Penerimaan
14. Kasie. Penyusunan Anggaran dan Program
15. Instalasi Fungsional;
16. Komite Medis dan Staf Medis fungsional;
17. Komite Keperawatan
D. Tenaga Kesehatan
Tabel 2.1. Rekapitulasi Tenaga Pegawai Negeri Sipil (PNS) RSUD
Masohi
Tahun 2018
1 2 3 4
11 S2 Apoteker 1 orang
14 S1 SKM 16 orang
15 S1 keperawatan 4 orang
17 S1 Apoteker 8 orang
19 S1 Fsikologi 1 orang
23 D IV Kebidanan 5 orang
26 D3 Keperawatan 56 orang
27 D3 elektromedik 2 orang
30 D3 GIZI 1 orang
34 D1 Bidan 5 orang
35 SPPU 1 orang
39 SMEA 2 orang
41 SMA 15 orang
42 SPPH 1 orang
43 SMK 1 orang
44 SMP 2 orang
21
JUMLAH TOTAL orang
7
1 2 3 4
1 Dokter Umum 4
2 S1 Sospol 4
3 S1 Ekonomi 4
4 S1 Farmasi 1
5 S1 SKM 2
6 S1 Apoteker 1
8 DIII Keperawatan 59
9 DIII Kebidanan 9
13 DIII Akuntansi 2
14 DIII Gzi 3
16 SPK -
17 SMK 3
18 SMA 61
19 SMEA 2
20 STM 2
21 SMP 6
23 SD 3
Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada RSUD Masohi saat ini sebanyak 217 orang dan untuk
memenuhi standar ketenagaan Rumah Sakit type ’C’ berdasarkan standar yang ditetapkan oleh
Dirjen Pelayanan Medik Tahun 2004 yakni sebanyak 359 orang, maka untuk membantu
menyelenggarakan pelayanan pada RSUD Masohi menerima Tenaga Honor Harian Lepas (THL)
sebanyak 244 orang.
E. Wilayah Rujukan
Rumah Sakit Umum Daerah Masohi Kabupaten Maluku Tengah merupakan rujukan bagi
Puskesmas – Puskesmas dengan wilayah cakupan meliputi
- Poliklinik Umum
- Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
- Poliklinik Spesialis Penyakit Bedah
- Poliklinik Spesialis Obsgyn
- Poliklinik Gigi dan Mulut
6. Instalasi Penunjang
- Instalasi Laboratorium/UTDRS
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Radiologi
- Instalasi Gizi
Tabel : 2.6. Jenis Pelayanan Spesialis pada RSU Masohi Tahun 2018
No Jenis Pelayanan
Jumlah Spesialis
1. Penyakit Dalam 1
2. Bedah Umum 1
3. Obgyn 1
4. Radiologi -
5. Penyakit Anak -
6. Mata 1
7. Andrologi 1
8. Patologi Anatomi 1
9. Forensik 1
Luas
No Nama Gedung Tahun Kondisi
(M2)
12 562,91 Belum
Gedung Bedah Central 2004 Standard
14 84,94 Belum
Gedung Generator Listrik 1985 Standard
17 50,65 Belum
Gedung/Kamar Jenazah 1987 Standard
Std Luas
No Nama Dan Fungsi Gedung Jlh Ket.
(m) (m2)
Oleh karena masih banyak kebutuhan gedung pelayanan sesuai standar dan lahan yang
dimiliki sangat sempit maka perencanaan pembangunan gedung pelayanan RSUD Masohi
direncakan dengan fasilitas gedung berlantai 2.
J. Jaringan Air
- Air Tanah : 10 m3/hari
- Air PDAM : - m3
K. Jaringan Listrik
- PLN : 180 KVA
- Genset : 50 KVA
Visi
Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai RSUD
Masohi melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun yang akan datang.
Visi menjelaskan arah atau kondisi ideal di masa depan yang ingin dicapai (clarity of direction)
berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan atau gap
antara kondisi saat ini dan masa depan yang ingin dicapai.
Mengacu pada konsep visi diata sserta mengacu pada Visi Kementerian Kesehatan RI, Visi
Kabupaten Maluku Tengah, maka Rumah Sakit Umum Daerah Masohi mempunyai visi
“TERWUJUDNYA RSUD MASOHI SEBAGAI RUMAH SAKIT RUJUKAN YANG HANDAL DAN
TERPERCAYA”.
Handal yaitu RSUD Masohi sebagai rumah sakit rujukan dapat memberikan pelayanan yang
berkualitas/bermutu dengan berupaya menyediakan sarana dan prasarana berupa alat kesehatan
yang megikuti kemajuan teknologi kesehatan serta gedung yang sesuai standar rumah sakit
Terpercaya yaitu RSUD Masohi sebagai rumah sakit rujukan regional yang dapat membangun
rumah sakit.
Rujukan yaitu diharapkan sekarang dan kedepan RSUD Masohi akan menjadi pusat rujukan
di provinsi Maluku.
Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi RSUD Masohi. Rumusan Misi RSUD Masohi menguraikan apa-apa yang harus
Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan
dapat mengenal Rumah Sakit Umum Masohi dan mengetahui program dan kegiatannya serta hasil
pengiriman tenaga dokter dan perawat dan tenaga kesehatan lainnya dengan tujuan untuk
pencapaian standar input SPM sarana dan prasaranan Rumah Sakit type C
JABATAN FUNGSIONAL
KOMITE KEPALA INSTALASI KEPALA
KEPALA SUB BAGIAN
KEPALASUB
SUBBAGIAN
BAGIAN
1. RAWAT JALAN UMUM
REKAM DAN DAN
MEDIK
KEPEGAWAIAN
PERLENGKAPAN
INFORMASI
2. RAWAT INAP
MELKIANUS
MUHAMMAD
NEXSON SAM TETELEPTA
R. NAMAKULE
UR, SKM.Ep
1. MEDIK 3. GAWAT
2. KEPERAWATAN DARURAT
KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG
3. KESEHATAN 4. ICU PELAYANAN MEDIS KEPERAWATAN
KEUANGAN DAN PROGRAM
LAIN 5. BEDAH ALWIAH AL IDRUS, S.IP
4. PPI 6. GIZI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI ASUHAN
KEPALA SEKSI
5. PMKP PELAYANAN DAN PELAYANAN, ETIKA DAN
PENYUSUNAN ANGGARAN
7. PATOLOGI KLINIK
PENUNJANG MEDIS MUTU KEPERAWATAN DAN PROGRAM
6. K3RS 8. FARMASI MUHAMMAD SAIMIMA
7. ETIK & HUKUM 9. RADIOLOGI
10.PEMULASARAN
JENAZAH
POLA KETENAGAAN
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai baru di RSUD
Masohi diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinan dan pembekalan kepada pegawai
yang akan bekerja. Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan
untuk memberikan kesempatan kepada pegawai baru dalam melakukan pengenalan terhadap
tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tujuan rekruitmen. Setiap pegawai baru baik klinis
maupun non klinis di RSUD Masohi harus dilakukan orientasi pegawai baik orientasi umum
maupun orientasi khusus yang dikemas dalam bentuk pembekalan dasar atau basic
kompetensi. Kegiatan tersebut dimaksudkan agar setiap pegawai baru mempunyai wawasan
yang luas dan mencakup seluruh RSUD Masohi.
Selain itu, perlu dibangun dinamika kelompok yang dapat menumbuhkan rasa ikut
memiliki, kerjasama dan persaudaraan. Program orientasi bagi pegawai baru atau pelatihan
Basic Kompetensi adalah kegiatan yang dilakukan bagi pegawai baru dalam rangka untuk
memberikan kepada pegawai baru informasi dan kemampuan dasar yang dibutuhkannya agar
dapat bekerja dengan baik dan efektif dalam organisasi. Gambaran umum atau pengenalan
terhadap tempat kerja bagi tenaga yang baru merupakan kebutuhan bagi pegawai baru. Dengan
orientasi ini pula diharapkan tenaga yang baru akan lebih siap untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan kerja serta dapat lebih optimal dalam bekerja nantinya.
B. Tujuan
- Tujuan Umum : Memberikan infomasi dan pengenalan awal tentang profil RSUD
Masohi.
- Tujuan Khusus
1. Mengetahui Falsafah, Misi, Visidan Tujuan RSUD Masohi
2. Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai nama pejabat dan struktur
organisasinya, jenjang karier, lingkup kegiatan atau tupoksi di setiap Bagian /
Bidang dan hubungan kerjanya, serta fasilitas yang dimiliki oleh RSUD Masohi.
3. Mengetahui peraturan / kebijakan umum yang berlaku di RSUD Masohi
4. Mengetahui peta / denah dan letak unit kerja /lokasi bangsal di RSUD Masohi
5. Mampu menguraikan hak dan kewajiban sebagai pegawai, pembinaan disiplin,
komitmen bekerja dan kesempatan pengembangan karier,
6. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan terhadap pasien safety dan atau
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
7. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan terhadap pertolongan/bantuan hidup
dasar (BHD( atau Basic Life Support (BLS)
8. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan terhadap pengendalian infeksi
9. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan terhadap pegendalian , pencegagan serta
kewaspadaan bencana dan kebakaran serta mampu dan terampil menggunakan
APAR (alat pemadam api ringan)
C. Lingkup Kegiatan
Orientasi pegawai dipersyaratkan bagi seluruh pegawai yang baru bekerja di RSUD
Masohi dan peserta didik di RSUD Masohi. Pegawai baru adalah pegawai yang baru bekerja di
RSUD Masohi dan pegawai baru meliputi PNS pindahan dari Instansi luar, CPNS baru, pegawai
BLUD yang diangkat oleh Direktur RSUD Masohi, tenaga medis dari UNS yang ditugaskan ke
RSUD Masohi, tenaga medis yang diterima sebagai dokter mitra RSUD Masohi dan semua
tenaga outsourcing dilingkungan RSUD Masohi, sedangkan peserta didik adalah mahasiswa
yang melaksanakan praktek klinik/lapangan di RSUD Masohi.
Kegiatan orientasi pegawai ini meliputi orientasi umum dan orientasi khusus
1. Orientasi umum adalah kegiatan pengenalan terhadap para pegawai baru agar dapat dengan
cepat beradaptasi dengan kegiatan pelayanan di RSUD Masohi.
2. Orientasi khusus adalah kegiatan pengenalan terhadap para pegawai baru di unit kerja
dimana mereka akan ditempatkan dengan tujuan untuk memberikan pembekalan secara
teknis terhadap tugas pokok yang akan diaksanakan.
Dalam rangka meningkatkan mutu pegawai dilingkungan RSUD Masohi, maka disusun
Jadwal penyelenggaraan orientasi pegawai atau karyawan dan peserta didik baru.
BAB IX
PERTEMUAN/RAPAT
A. RAPAT RUTIN
1) Rapat rutin adalah setiap rapat terjadual yang diselenggarakan Direktur yang bukan termasuk
rapat tahunan dan rapat khusus.
2) Rapat rutin merupakan rapat koordinasi antara Direktur Rumah Sakit dengan Komite Medik,
Komite Keperawatan serta Pejabat lain yang dianggap perlu untuk mendiskusikan, mencari
klarifikasi atau alternatif solusi berbagai Masalah di RSUD Masohi.
3) Sekretaris menyampaikan undangan kepada setiap anggota Komite Medik, Komite
Keperawatan, Pejabat Struktural dan pihak lain yang tertentu untuk menghadiri rapat rutin
paling lambat tiga hari sebelum rapat tersebut dilaksanakan.
4) Setiap undangan rapat yang disampaikan oleh Sekretaris sebagaimana diatur dalam ayat (4)
harus melampirkan :
a. 1 (satu) salinan agenda;
b. 1 (satu) salinan risalah rapat rutin yang lalu;
c. 1 (satu) salinan risalah rapat khusus yang lalu (bila ada).
B. RAPAT KHUSUS
1) Rapat khusus adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direktur untuk menetapkan kebijakan
atau hal-hal khusus yang tidak termasuk dalam rapat rutin maupun rapat tahunan.
2) Direktur mengundang untuk rapat khusus dalam hal :
a) Ada permasalahan penting yang harus segera diputuskan; atau
b) Ada permintaan yang ditandatangani oleh paling sedikit tiga orang anggota Komite atau
Pejabat Struktural
3) Undangan rapat khusus disampaikan oleh Sekretaris kepada peserta rapat paling lambat 24
(dua puluh empat) jam sebelum rapat khusus tersebut diselenggarakan.
4) Undangan rapat khusus harus mencantumkan tujuan pertemuan secara spesifik.
5) Rapat khusus yang diminta oleh anggota Komite atau Pejabat Struktural sebagaimana diatur
dalam ayat (2) butir b di atas, harus diselenggarakan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah
diterimanya surat permintaan tersebut.
C. RAPAT TAHUNAN
1) Rapat Tahunan adalah rapat yang diselenggarakan oleh Direktur setiap tahun, dengan tujuan
untuk menetapkan kebijakan tahunan operasional rumah sakit.
2) Rapat Tahunan diselenggarakan sekali dalam 1 (satu) tahun.
3) Direktur menyiapkan dan menyajikan laporan umum keadaan RSU Daerah Masohi, termasuk
laporan keuangan yang telah diaudit.
BAB X
PELAPORAN
Sistem pelaporan adalah sebagai berikut:
1. Laporan Kegiatan
Laporan pelaksanaan kegiatan
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi rangkuman kegiatan yang dilakukan oleh Kepala
Seksi / Kepala Sub Bagian
3. Laporan tahunan
Laporan tahunan berisi kegiatan di bidang / bagian selama satu tahun
sebagai laporan pertanggungjawaban atas kinerja yang dilakukan.
Ditetapkan di : Masohi
Pada tanggal : 18 September 2019
Pembina Tk. I