Nomor : 250/SK-DIR/XII/2015
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Organisasi kesehatan WHO menjelaskan mengenai rumah sakit merupakan suatu bagian
integral dari organisasi sosial dan medis yang fungsinya adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan menyeluruh pada masyarakat baik pencegahan maupun penyembuhan dan pelayanan
pada pasien yang jauh dari keluarga dan lingkungan tempat-tinggalnya serta sebagai tempat
pendidikan bagi tenaga kesehatan dan tempat penelitian biososial.
Organisasi rumah sakit merupakan organisasi yang kompleks dan Unik. Kompleks karena
terdapat permasalahan yang sangat rumit. Unik karena di rumah sakit terdapat suatu proses yang
menghasilkan jasa perhotelan sekaligus jasa medis dan perawatan dalam bentuk pelayanan
kepada pasien yang rawat inap maupun berobat jalan. Rumah sakit merupakan suatu organisasi
padat karya dengan latar belakang pendidikan berbeda-beda. Dalam rumah sakit terdapat
berbagai macam fasilitas pengobatan dan berbagai macam peralatan. Orang yang dihadapi di
rumah sakit adalah orang-orang beremosi labil dan emosional karena sedang dalam keadaan
sakit, termasuk keluarga pasien. Oleh karena itu, pelayanan rumah sakit jauh lebih kompleks dari
pada hotel. Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang diharapkan mampu
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran yang sangat strategis
dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit
1
dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah
pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan yang sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode
etik profesi yang telah ditetapkan.
Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit, Unit Kasir merupakan salah satu faktor
yang menentukan baik buruknya mutu pelayanan. Tanpa didukung sarana dan prasarana serta
sistem pelayanan kasir yang baik dan benar maka pelayanan rumah sakit akan kurang berhasil.
Unit Kasir Rumah Sakit Bangli Medika Canti merupakan salah satu unit yang mendukung
pelayanan kesehatan pasien. Untuk dapat mendukung kegiatan di Unit Kasir, harus ada suatu
Pedoman untuk dijadikan sebagai acuan dalam memberikan keseragaman kerja sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
Dalam melaksanakan fungsi organisasi di Unit Kasir maka perlu disusun suatu pedoman
pengorganisasian sehingga tata laksana organisasi di Unit Kasir Rumah Sakit Bangli Medika
Canti berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.
2. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Tercapainya standarisasi pelayanan Kasir di Rumah Sakit Bangli medika Canti sesuai
dengan jenis dan kelas sarana pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit Bangli Medika
Canti.
2
BAB II
Rumah Sakit Bangli Medika Canti satu-satunya Rumah Sakit Swasta di Bangli yang
merupakan salah satu usaha dari PT. Bangli Medical Center didirikan di Bangli pada tanggal 18
Pebruari 2011 dengan akta notaris no 25 pada Pejabat Pembuat Akta Emmylia Sofya, SH.
Pendirian PT. Bangli Medical Center atas prakarsa dari tokoh masyarakat dan beberapa pionir
tenaga medis yang ada di Kabupaten Bangli. Tujuan pendirian PT. Bangli Medical Center adalah
untuk mendirikan sebuah sarana pelayanan kesehatan swasta yang mampu memberikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif berkualitas tanpa mengabaikan pelayanan peningkatan
kesehatan promotif dan preventif bagi masyarakat di Kabupaten Bangli. Hal ini didasari atas
pertimbangan bahwa di Kabupaten Bangli sampai saat belum ada sarana rumah sakit swasta.
3
Rumah Sakit Bangli Medika Canti memenuhi ijin Oprasional Mulai Bulan Februari 2011
yang merupakan Rumah sakit yang ikut membantu pemerintah Kabupaten Bangli dalam
meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat dan mengurangi angka kematian dan meningkatkan
angka kesehatan pada masyarakat kabupaten Bangli melakukan kontribusi bersama-sama Rumah
Sakit Pemerintah Daerah, Walaupun usia RS Bangli Medika Canti Tergolong baru dengan
komitmen Owner, Komisaris dan Direksi terus berupaya secara sungguh-sungguh meningkatkan
mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Salah satu bukti keseriusan RS BMC
didalam memenuhi Melayani Masyarakat maka sampai hari ini RS. BMC sudah memiliki :
Dan untuk bisa memelihara, membangun mutu pelayanan dibutuhkan upaya yang
terus menerus menambahkan sarana dan prasarana medis yang sudah barang tentu membutukan
biaya oprasional yang sangat tinggi. Sarana pelayanan di Bangli Medika Canti meliputi sarana
rawat jalan dengan 11 buah poliklinik spesialis (4 Spesialis dasar yaitu Bedah, Anak, Interna dan
Kebidanan) serta poliklinik-poliklinik lainnya seperti poliklinik Jantung, THT, Mata, Ortopedi,
Gigi, Saraf, kulit & kelamin. Sarana Penunjang Medis yang dimiliki adalah sarana Rekam
Medis, radiologi/rontgen, Kasir, Gizi, Farmasi.
Ada 60 (Enam Puluh) tempat tidur rawat inap dan terdiri dari :
1. 06. (Enam) Kelas I
2. 06. (Enam) Kelas II
3. 04. (Empat) Kelas III
4. 12. (Dua belas) Bima
5. 14. (Empat Belas) Arjuna
6. 12. (Dua belas) Nakula
7. 02. (Dua) Drupadi
8. 02. (Dua) Sahadewa
9. 02. (Dua) Darmawangsa
Bangli Medika Canti didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman
sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhan dan disusun berdasarkan jumlah kunjungan pasien dan
4
proyeksi income yang telah ditentukan sehingga diperoleh pola ketenagaan yang efektif efisien
dan produktif.
BAB III
VISI
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan professional bermutu, sesuai kebutuhan
masyarakat yang didukung oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran
yang relevan.
MISI
1. Mengembangkan manajemen rumah sakit yang professional, efektif dan efisien.
2. Mengembangkan pelayanan unggul bermutu sesuai perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteran.
3. Menjalankan pelayanan yang didasari oleh perilaku Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan
Santun.
4. Mewujudkan kepuasan terhadap pasien dan internal rumah sakit.
MOTTO
Motto Rumah Sakit Bangli Medika Canti adalah “ Memberikan Pelayanan PRIMA”
yakni:
P : Propesional setiap insan RS Bangli Medika Canti memberikan
5
kemampuan terbaik sesuai dengan bidannya.
R : Ramah melayani pasien dengan penuh cinta dan ketulusan.
I : Inovatif mengembangkan pelayanan mengikuti kemajuan ilmu dan
teknologi kedokteran.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI
Struktur Organisasi Rumah Sakit Bangli Medika Canti sebagaimana ditetapkan dalam SK
Direktur RS BMC No. 007/SK-DK/VI /2013 tentang Struktur Organisasi Tata Kelola sebagai
berikut :
Susunan Organisasi RS Bangli Medika Canti terdiri dari:
a. Direktur
b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
c. Kepala Bidang Penunjang dan Umum
d. Kepala Bidang Keuangan
e. Komite Medik dan Kelompok Staf Medis
f. Komite Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien
g. Komite Keperawatan
h. Komite Kesehatan & Keselamatan Kerja
i. Satuan Pengawas Internal
j. Panitia Pencegahan dan Pengendalian infeksi
k. Panitia Rekam Medis
l. Panitia Kasir dan Terapi
m. Tim PONEK
6
Fungsi dan peranan susunan organisasi RS Bangli Medica Canti
a. Direktur Rumah Sakit Bangli Medika Canti
Bertanggung jawab kepada Direktur PT. Bangli Medical Center atas kepatuhan terhadap
undang-undang dan peraturan yang berlaku, respon terhadap setiap laporan dari lembaga
pengawasan dan regulator dan bertanggung jawab atas proses untuk mengelola dan
mengawasi/mengendalikan sumber daya manusia, sumber daya finansial dan sumber daya
lainnya.
7
c. melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan medis dan
keperawatan;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan medis dan keperawatan;
e. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia dalam
lingkup kerjanya;
f. menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan medis dan
keperawatan.
Kasi Kepegawaian
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang dan Umum, mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta menyiapkan seluruh
kebutuhan Unit Kepegawaian dan Diklat
Kasi Umum
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang dan Umum, mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta menyiapkan seluruh
9
kebutuhan Unit Pengadaan, Unit Security dan Transportasi, Unit CS dan Laundry, Unit Teknisi,
Unit SIM-RS, dan Unit BPJS.
a. Unit Pengadaan
b. Unit Security dan Transportasi
c. Unit CS dan Laundry
d. Unit Teknisi
e. Unit SIM-RS
f. Unit BPJS
Kepala Bidang Keuangan
a. Membuat rencana kerja/program tahunan sesuai dengan Restra Rumah Sakit Bangli
Medika Canti;
b. Membuat rencana anggaran belanja Rumah Sakit sesuai dengan Renstra dan
Program yang ada;
c. Membuat rencana kerja untuk efisiensi keuangan Rumah Sakit;
d. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan dan tata tertib di bidang keuangan
sesuai Visi dan Misi Rumah Sakit Bangli Medika Canti serta kebijakan Direktur Rumah
Sakit Bangli Medika Canti;
e. Merencanakan dan menyusun SPO, uraian tugas dan standar kompetensi tenaga
Keuangan;
f. Menetapkan tata tertib dan sistem pembelian barang medis maupun non medis
berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan serta Kepala
Bidang Penunjang dan Umum.
a. Bendahara penerimaan
10
b. Bendahara pengeluaran
c. Hutang-piutang
d. Unit Kasir
11
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RS. BMC
12
BAB V
VISI, MISI, DAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT KASIR
VISI
Terdepan dalam melayani pembayaran, bertanggung jawab dan jujur terhadap pasien
MISI
Melakukan pelayanan Kasir yang efisien, dengan ramah, cepat, tepat dan aman serta
professional kepada pelanggan
MOTO
1. Memberikan pelayanan Kasir yang optimal, baik dalam keadaan biasa maupun dalam
keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.
2. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan professional berdasarkan prosedur keKasiran dan
etika profesi.
3. Melakukan dan memberikan pelayanan yang bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan serta pengawasannya.
13
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KASIR RS BMC
DIREKTUR
KABID KEUANGAN
KA UNIT KASIR
BAB VI
14
URAIAN JABATAN UNIT KASIR RS BANGLI MEDIKA CANTI
Tugas Pokok
Uraian Tugas
Tugas Pokok
Uraian Tugas
1. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengelola pembayaran pasien di Kasir baik
Kasir Rawat Inap maupun Rawat Jalan.
2. Mengarsipkan bukti transaksi Kasir dengan pasien.
3. Membuat laporan kas harian rawat jalan dan rawat inap.
Wewenang :
16
BAB VII
Unit Kasir melakukan hubungan kerja terintegrasi dengan beberapa satuan kerja di
lingkungan RS Bangli Medika Canti dalam memberikan pelayanan keKasiran melalui Direktur
Kabid Penunjang dan Umum, Kabid Keuangan. Adapun bagan tata hubungan Unit Kasir
diantaranya sebagai berikut :
DIREKTUR
Unit Rekam Medis
Unit Laboratorium
Unit Pengadaan
Unit CS
Unit Pengadaan
18
o Dari pihak farmasi akan melakukan retur dan menambahkan rincian obat yang dibawa
pulang oleh pasien sesuai dengan resep yang diberikan oleh DPJP pasien.
o Kasir menerima rincian obat dari farmasi dengan kondisi bill sudah dikurangi retur dan
sudah ditambahkan dengan obat pulang dari pasien.
o Kasir lalu mencocokkan rekapan obat yang diterima dari farmasi dengan sistem IT, bila
sudah cocok kasir akan melakukan print bill pasien.
Tata Laksana Hubungan Kerja Unit Kasir dengan Unit Rawat Inap:
Ruang Rawat Inap Lantai II & Lantai III :
o Kasir menerima blanko dari perawat dan perawat menyampaikan pasien sudah di ijinkan
pulang oleh dokter yang merawat.
19
o Kasir melakukan konfirmasi ke Unit Farmasi, Unit Gizi, dan Unit Laboratorium (apabila
ada pemakaian darah dari PMI ).
o Kasir melengkapi blanko yang diserahkan perawat dengan file pendukung yang telah di
simpan oleh kasir selama pasien rawat inap.
o Kasir melakukan pengcroscekan blanko tindakan pasien pulang dengan sistem IT.
o Apabila kasir kurang jelas dengan tindakan yang di buat oleh perawat, pada blanko IT
kasir wajib melakukan konfirmasi ke unit rawat inap.
o Setelah selesai melakukan print billing kasir akan melakukan konfirmasi kembali ke
perawat apabila pasien sudah bisa melakukan pembayaran ke Unit Kasir .
o Jika pasien atau keluarga pasien sudah melakukan pembayaran di kasir, maka kasir
memberikan pasien/keluaraga pasien bukti pelunasan administrasi yang nantinya akan
diserahkan kepada perawat
Tata Laksana Hubungan Kerja Unit Kasir dengan Unit VK dan Perinatologi
o Kasir menerima blanko dari perawat VK dan Perinatologi,perawat meyampaikan pasien
rawat inap atau rawat jalan.
o Jika pasien merupakan pasien rawat jalan maka kasir akan mencocokkan blanko manual
IT dengan sistem yang ada. Jika antara blanko yang diberikan dengan perawat VK dan
Perinatologi sistem IT telah cocok maka kasir akan melakukan print billing kemudian
memanggil nama pasien untuk menyelesaikan administrasi di kasir.
o Jika pasien merupakan pasien rawat inap maka kasir akan memcocokkan blanko tindakan
manual IT dengan sistem pada waktu malam hari. Apabila antara blanko tindakan manual
IT sudah sama dengan sistem yang sudah di input oleh perawat VK dan Perinatologi,
maka kasir akan memberika stempel audit pada blanko tindakan VK dan Perinatologi.
Tata Laksana Hubungan Kerja Unit Kasir dengan Unit Laboratorium
o Kasir menerima blanko pemeriksaan Laboratorium dari petugas Laboratorium baik
pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap.
o Jika pasien merupakan pasien rawat jalan maka kasir akan mencocokkan blanko
pemeriksaan Laboratorium dengan sistem yang ada. Jika antara blanko yang diberikan
dengan petugas laboratorium pada sistem IT telah cocok maka kasir akan melakukan
print billing kemudian memanggil nama pasien untuk menyelesaikan administrasi di
kasir.
o Jika pasien merupakan pasien rawat inap maka kasir akan memcocokkan blanko tindakan
radiologi dengan sistem pada waktu malam hari. Apabila antara blanko tindakan
20
Laboratorium sudah sama dengan sistem yang sudah di input oleh petugas Laboratorium
maka kasir akan memberika stempel audit pada blanko tindakan Laboratorium
Tata Laksana Hubungan Kerja Unit Kasir dengan Unit Kamar Operasi
o Kasir menerima blanko tindakan manual IT dari perawat ruang operasi,dari perawat
ruang operasi menyampaikan pasien rawat jalan one day care atau rawat inap .
o Jika pasien merupakan pasien rawat jalan one day maka kasir akan mencocokkan blanko
manual IT dengan sistem yang ada. Jika antara blanko yang diberikan dengan perawat
ruang operasi pada sistem IT telah cocok maka kasir akan melakukan print billing
kemudian memanggil nama pasien untuk menyelesaikan administrasi di kasir.
o Jika pasien merupakan pasien rawat inap maka kasir akan memcocokkan blanko tindakan
manual IT dengan sistem pada waktu malam hari dan di save sesuai biling dan manual.
BAB VIII
Dalam mempersiapkan tenaga Kasir yang handal, perlu dilakukan kegiatan menyediakan,
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Oleh karena itu perlu adanya
21
perencanaan SDM yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran orang ke dalam, di
dalam dan ke luar unit. Tujuannya adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan
persyaratan jabatan.
Adapun pola ketenagaan Kasir dari unit SDM dijabarkan dalam tabel dibawah ini :
Kebutuhan
Nama Jumlah
Pendidikan Sertifikasi Tersedia SDM yang
Jabatan Kebutuhan
Kurang
D1
Administrasi
Pelaksana
Rumah Sakit, Ijazah 3 3 -
Teknis
SMK
Jadi seluruh tenaga yang ada di Unit Kasir adalah lengkap, tapi tidak menutup
kemungkinan jika memerlukan penambahan tenaga teknis untukmeningkatkan kualitas
pelayanan.
Sebagai tindak lanjut kebutuhan tenaga di unit kasir tersebut diatas, Ka.Unit Kasir
membuat usulan penambahan tenaga kepada Direktur Rumah Sakit Bangli Medika Canti dengan
berkordinasi ke unitKepegawaian dan Diklat. Penambahan tenaga bisa dilakukan dengan mengisi
formulir permintaan penambahan karyawan sebagai berikut (terlampir).
22
karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak
seimbang dengan jumlah tenaga yang ada. Proses penarikan calon ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
Dari mulut ke mulut.
Iklan media cetak.
Lembaga-lembaga pendidikan
b. Penyaringan atau seleksi calon karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Kasir dapat memperoleh karyawan yang
paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan. Tahapan seleksi terdiri dari :
Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah
sakit Ka Unit Kasir atau Manager Keuangan.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
Tes tertulis
Tes tertulis diberikan Oleh SDM
Tes Wawancara
Tes wawancara ini dilakukan Oleh Ka.Unit Kasir dan Kabid. Keuangan yang
bertujuan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan unit kasir,
pandangan terhadap penyelenggaraan kasir yang berorientasi terhadap kepuasan
pelanggan.
Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh calon kasir harus sehat, tidak buta warna, dan
teliti.
Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum dan tes kesehatan maka para
pelamar diseleksi secara khusus oleh Unit Kasir. Proses seleksi yang dilakukan oleh Unit
Kasir ini selama 3 bulan yang dikenal dengan masa orientasi dengan sasaran karyawan
baru diharapkan memahami 75% menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam
23
menjalankan fungsi di unit Kasir. Apabila karyawan lulus maka akan diperpanjang
kontrak atau perpanjang masa orientasi untuk evaluasi atau sesuai kebijakan dari Unit
Kepegawaian dan Diklat.
BAB IX
Kegiatan orientasi karyawan RuMAHS Bangli Medika Canti dilakukan beberapa tahap
sesuai dengan ketentuan dari unit Kepegawaian dan Diklat sebagai berikut :
24
1. Tahap I Orientasi Umum;
Tahap ini, seluruh peresta orientasi dikumpulkan dalam ruangan untuk mendapatkan
ceramah dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi. Adapun materi dalam pertemuan ini
adalah :
25
BAB X
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentinagn dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu
B. Tujuan
1. Tujuan umum
26
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan/pengelolaan Kasir yang
2. Tujuan khusus
Kasir, dan mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terakit denagan
C. Sasaran
1. Seluruh jenis layanan yang diselenggarakan oleh Unit Kasir RS. Bangli Medika
Canti
D. Kegiatan Rapat
Rapat Dilakukan dan diadakan oleh Unit Kasir, dipimpin oleh Kepala Unit Kasir dan
diikuti oleh seluruh staf Kasir. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu:
1) Rapat Terjadwal
Rapat Terjadwal merupakan rapat yang diadaan oleh Kepala Unit setiap sebulan
sekali (12 kali dalam setahun) dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1
tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh kepala Unit Kasir.
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh
27
3) Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi dilaksanakan setiap minggu sekali yang melibatkan seluruh unit
E. Rencana Pelaporan
Laporan Kegiatan dibuat dalam bentuk notulen rapat, dibuat rangkap dua, disetor ke
BAB XI
28
29