Anda di halaman 1dari 35

Lampiran Keputusan Direktur Rumah sakit

Bangli Medika Canti


Nomor : 202/SK-DIR/XII/2015
Tanggal : 31 Desember 2015
Tentang : Pedoman Pengorganisasian Unit
Kamar Operasi Rumah Sakit
Bangli Medika Canti

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan salah satu institusi penting dalam rangka


mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis. Rumah sakit berdasarkan Undang-undang No. 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang
menyediakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, mengemban 4
fungsi, yaitu:

1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai


dengan standar pelayanan rumah sakit;
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan;

3. Penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia; dan

4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, serta penapisan teknologi


bidang kesehatan.

Seiring perkembangan jaman, kebutuhan masyarakat pun terus


berkembang. Dewasa ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhan-
kebutuhan baru sebagai kebutuhan dasar yaitu diantaranya adalah
kebutuhan akan pelayanan kesehatan. Sebab masyarakat mulai menyadari

1
akan arti pentingnya kesehatan, apalagi sekarang banyak bermunculan
jenis penyakit baru yang mengancam keselamatan nyawa manusia.

Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang


diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dan memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit
dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan yang sesuai dengan tingkat
kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai dengan
standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.

Rumah sakit Bangli Medika Canti merupakan salah satu rumah sakit
swasta di Kabupaten Bangli yang menjadi salah satu sarana pelayanan
kesehatan. Dalam Rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat,
Rumah Sakit Bangli Medika Canti telah menyediakan pelayanan bedah
(Kamar Operasi) 24 Jam)

Kamar Operasi di Rumah Sakit Bangli Medika Canti memberikan


pelayanan 24 jam, dimana pelayanan bedah yang di berikan adalah
pelayanan bedah obgyn dan bedah umum

Unit Kamar Operasi adalah salah satu unit yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan khususnya pelayanan bedah sebagai
organisasi pelayanan jasa, SDM mempunyai peran sangat penting dalam
menentukan kualitas produk rumah sakit. Sehingga kompetensinya harus
selalu di kembangkan. Pelatihan merupakan salah satu program
pengembangan kompetensi dan agar bisa efektif dan mencapai sasaran
dalam pengelolaan pelayanan kamar operasi yang berkualitas untuk
menunjang pelayanan kesehatan yang unggul dengan mengutamakan
patient safety

2
Dalam mendukung upaya pengelolaan sumber daya manusia unit kamar
operasi secara berdaya guna dan berhasil guna, maka disusunlah Pedoman
Pengorganisasian Unit Kamar Operasi Rumah Bangli Medika Canti yang
merupakan dasar dalam pengelolaan sumber daya manusia di kamar operasi .

2. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Tercapainya standarisasi pelayanan Bedah di Unit Kamar Operasi di
Rumah Sakit Bangli medika Canti sesuai dengan jenis dan kelas sarana
pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit Bangli Medika Canti.
.
2.2 Tujuan Khusus
2.2.1 Sebagai acuan bagi Unit Kamar Operasi Rumah Sakit Bangli Medika
Canti untuk menyelenggarakan pelayanan Bedah
2.2.2 Sebagai tolak ukur dalam menilai penampilan Unit Kamar Operasi
Rumah Sakit Bangli medika Canti dalam penyelenggaraan pelayanan
Bedah
2.2.3 Sebagai pedoman dalam upaya pengembangan lebih Ianjut yang
arahannya disesuaikan dengan tingkat pelayanan Bedah yang telah
dicapai dan proyeksi kebutuhan pelayanan di masa depan,

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI

Rumah Sakit Bangli Medika Canti satu-satunya Rumah Sakit Swasta di


Bangli yang merupakan salah satu usaha dari PT. Bangli Medical Center didirikan
di Bangli pada tanggal 18 Pebruari 2011 dengan akta notaris no 25 pada Pejabat
Pembuat Akta Emmylia Sofya, SH. Pendirian PT. Bangli Medical Center atas
prakarsa dari tokoh masyarakat dan beberapa pionir tenaga medis yang ada di
Kabupaten Bangli. Tujuan pendirian PT. Bangli Medical Center adalah untuk
mendirikan sebuah sarana pelayanan kesehatan swasta yang mampu memberikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif berkualitas tanpa mengabaikan pelayanan
peningkatan kesehatan promotif dan preventif bagi masyarakat di Kabupaten
Bangli. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa di Kabupaten Bangli sampai
saat belum ada sarana rumah sakit swasta.

Rumah Sakit Bangli Medika Canti memenuhi ijin Oprasional Mulai Bulan
Februari 2011 yang merupakan Rumah sakit yang ikut membantu pemerintah
Kabupaten Bangli dalam meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat dan
mengurangi angka kematian dan meningkatkan angka kesehatan pada masyarakat
kabupaten Bangli melakukan kontribusi bersama-sama Rumah Sakit Pemerintah
Daerah, Walaupun usia RS Bangli Medika Canti Tergolong baru dengan
komitmen Owner, Komisaris dan Direksi terus berupaya secara sungguh-sungguh
meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Salah satu
bukti keseriusan RS BMC didalam memenuhi Melayani Masyarakat maka
sampai hari ini RS. BMC sudah memiliki :

- Ijin Tetap Rumah Sakit

- Sudah mendapat Penetapan Kelas yaitu Kelas C

- Akreditasi Rumah Sakit Sedang Dalam Proses

Dan untuk bisa memelihara, membangun mutu pelayanan dibutuhkan


upaya yang terus menerus menambahkan sarana dan prasarana medis yang sudah
barang tentu membutukan biaya oprasional yang sangat tinggi.

4
Sarana pelayanan di Bangli Medika Canti meliputi sarana rawat
jalan dengan 11 buah poliklinik spesialis (4 Spesialis dasar yaitu Bedah, Anak,
Interna dan Kebidanan) serta poliklinik-poliklinik lainnya seperti poliklinik
Jantung, THT, Mata, Ortopedi, Gigi, Saraf, kulit & kelamin. Sarana
Penunjang Medis yang dimiliki adalah sarana Rekam Medis,
radiologi/rontgen, farmasi, Gizi laboratorium.

Ada 60 (Enam Puluh) tempat tidur rawat inap dan terdiri dari :
1. 06. (Enam) Kelas I
2. 06. (Enam) Kelas II
3. 04. (Empat) Kelas III
4. 12. (Dua belas) Bima
5. 14. (Empat Belas) Arjuna
6. 12. (Dua belas) Nakula
7. 02. (Dua) Drupadi
8. 02. (Dua) Sahadewa
9. 02. (Dua) Darmawangsa
Bangli Medika Canti didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan
berpengalaman sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhan dan disusun berdasarkan
jumlah kunjungan pasien dan proyeksi income yang telah ditentukan sehingga
diperoleh pola ketenagaan yang efektif efisien dan produktif.

BAB III
VISI, MISI, MOTTO
RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI

5
Visi
Visi Rumah Sakit Bangli Medika Canti adalah menyelenggarakan
pelayanan kesehatan profesional bermutu, sesuai kebutuhan masyarakat
yang didukung oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran yang relevan.

Misi
Misi Rumah Sakit Bangli Medika Canti adalah :
a. Mengembangkan manajemen rumah sakit yang profesional, efektif,
dan efisien.
b. Mengembangkan pelayanan unggulan bermutu sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
c. Menjalankan pelayanan yang didasari oleh perilaku Senyum,
Salam, sapa, Sopan, dan Santun.
d. Mewujudkan kepuasan terhadap pasien dan internal rumah sakit.

Motto
Motto Rumah Sakit Bangli Medika Canti adalah :
“Memberikan pelayanan PRIMA”

P : Profesional; setiap insan RS Bangli Medika Canti memberikan

Kemampuan terbaik sesuai bidangnya

R : Ramah; melayani pasien dengan penuh cinta dan ketulusan

I : Inovatif; mengembangkan pelayanan mengikuti kemajuan ilmu

dan teknologi kedokteran

M : Memuaskan; segala bentuk layanan dan tindakan senantiasa

berorientasi untuk kepuasan pelanggan

A : Aman; mengutamakan keselamatan pasien dan staf RS Bangli

6
Medika Canti dengan penerapan Standar Prosedur Operasional

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT BANGLI MEDIKA CANTI

7
Struktur Organisasi Rumah Sakit Bangli Medika Canti
sebagaimana ditetapkan dalam SK Direktur RS BMC No. 007/SK-DK/VI /
2013 tentang Struktur Organisasi Tata Kelola sebagai berikut :

Susunan Organisasi RS Bangli Medika Canti terdiri dari:

a. Direktur
b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
c. Kepala Bidang Penunjang dan Umum
d. Kepala Bidang Keuangan
e. Komite Medik dan Kelompok Staf Medis
f. Komite Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien
g. Komite Keperawatan
h. Komite Kesehatan & Keselamatan Kerja
i. Satuan Pengawas Internal
j. Panitia Pencegahan dan Pengendalian infeksi
k. Panitia Rekam Medis
l. Panitia Farmasi dan Terapi
m. Tim PONEK

a. Direktur Rumah Sakit Bangli Medika Canti

bertanggung jawab kepada Direktur PT. Bangli Medical Center atas kepatuhan
terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku, respon terhadap setiap
laporan dari lembaga pengawasan dan regulator dan bertanggung jawab atas
proses untuk mengelola dan mengawasi/mengendalikan sumber daya manusia,
sumber daya finansial dan sumber daya lainnya.

b. Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan

8
Bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit terhadap terselenggaranya
pelayanan rumah sakit sesuai dengan Visi, Misi, Renstra dan Program Kerja RS
Bangli Medika Canti.

Untuk menyelenggarakan tugas Kepala Bidang Pelayanan Medis dan


Keperawatan mempunyai fungsi:

a. Mempertahankan, mengembangkan dan meningkatkan pelayanan prima di


Rumah Sakit secara berkesinambungan yang meliputi pelayanan medis dan
pelayanan keperawatan.
b. Mempertahankan, mengembangkan dan meningkatkan pelayanan prima di
Rumah sakit secara berkesinambungan yang meliputi pelayanan yang
diberikan oleh seluruh Sumber Daya Manusia di RS Bangli Medika Canti
sesuai dengan kompetensi, keterampilan dan keahliannya.

Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan membawahi

(a) Kasi Pelayanan Medis dan Keperawatan

Kasi Pelayanan Medis dan Keperawatan bertanggung jawab kepada Kepala


Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, mempunyai tugas mengkoordinasikan
dan melaksanakan supervisi operasional, serta menyiapkan seluruh kebutuhan
UGD, Unit Poliklinik, Unit VK dan Perinatologi, Unit Kamar Operasi (OK), dan
Unit Rawat Inap.

Untuk menyelenggarakan tugas Kasi Pelayanan Medis dan Keperawatan


mempunyai fungsi:

a. membuat rencana dan melakukan koordinasi dan supervisi dalam operasional


unit di dalam jajarannya;
b. melakukan penyusunan kebutuhan sumber daya manusia, peralatan medis dan
non medis yang dibutuhkan;
c. melakukan pemantauan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan
medis dan keperawatan;
d. melakukan pemantauan dan evaluasi mutu pelayanan medis dan keperawatan;

9
e. melakukan pemantauan, pengawasan dan pembinaan sumber daya manusia
dalam lingkup kerjanya;
f. menyusun perencanaan tahunan dan rencana pengembangan pelayanan medis
dan keperawatan.
Kasi Pelayanan Medis dan Keperawatan membawahi:

a. Unit Gawat Darurat (UGD)


b. Unit Poliklinik
c. Unit VK dan Perinatologi
d. Unit Kamar Operasi (OK)
e. Unit Rawat Inap Lt. 2
f. Unit Rawat Inap Lt. 3

Kepala Bidang Penunjang dan Umum

bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit terhadap terselenggaranya


sistem penunjang medis, kepegawaian, dan sarana prasarana rumah sakit sesuai
dengan Visi, Misi, Renstra dan Program Kerja RS Bangli Medika Canti.

Untuk menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Penunjang dan Umum


mempunyai fungsi:

a. Mengatur, mengendalikan dan mengelola sistem penunjang medis,


kepegawaian, dan sarana prasarana Rumah Sakit Bangli Medika Canti;
b. Memastikan sarana dan prasarana Rumah Sakit dalam kondisi baik serta
berjalan secara efektif dan efisien;
c. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan dan tata tertib di
bidang penunjang medis, kepegawaian, dan umum sesuai Visi dan Misi
Rumah Sakit Bangli Medika Canti serta kebijakan Direktur Rumah Sakit
Bangli Medika Canti.;
d. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan pengelolaan sarana
dan prasarana di Rumah Sakit Bangli Medika Canti;
e. Koordinasi pelaksanaan pelayanan penunjang medis, kepegawaian, dan
umum;

10
f. Pengendalian, pengawasan dan evaluasi mutu pelayanan penunjang medis,
kepegawaian, dan umum, secara berkesinambungan;
g. Merencanakan dan menyusun SPO yang diperlukan.

Kepala Bidang Penunjang dan Umum membawahi

(a) Kasi Penunjang Medis,

(b) Kasi Kepegawaian, dan

(c) Kasi Umum.

Kasi Penunjang Medis,

bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang dan Umum, mempunyai


tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta
menyiapkan seluruh kebutuhan Unit Rekam Medis, Unit Laboratorium, Unit
Radiologi, Unit Farmasi, dan Unit Gizi.

Kasi Penunjang Medis membawahi:

a. Unit Rekam Medis


b. Unit Laboratorium
c. Unit Radiologi
d. Unit Farmasi
e. Unit Gizi

Kasi Kepegawaian

11
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang dan Umum, mempunyai
tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta
menyiapkan seluruh kebutuhan Unit Kepegawaian dan Diklat

Kasi Umum

bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Penunjang dan Umum, mempunyai


tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan supervisi operasional, serta
menyiapkan seluruh kebutuhan Unit Pengadaan, Unit Security dan Transportasi,
Unit CS dan Laundry, Unit Teknisi, Unit SIM-RS, dan Unit BPJS.

Kasi Umum membawahi:

a. Unit Pengadaan
b. Unit Security dan Transportasi
c. Unit CS dan Laundry
d. Unit Teknisi
e. Unit SIM-RS
f. Unit BPJS

Kepala Bidang Keuangan

bertanggung jawab kepada Direktur Rumah Sakit terhadap terselenggaranya


pengelolaan keuangan rumah sakit sesuai dengan Visi, Misi, Renstra dan Program
Kerja RS Bangli Medika Canti.

Untuk menyelenggarakan tugas, Kepala Bidang Keuangan mempunyai fungsi:

a. Membuat rencana kerja/program tahunan sesuai dengan Restra Rumah


Sakit Bangli Medika Canti;
b. Membuat rencana anggaran belanja Rumah Sakit sesuai dengan
Renstra dan Program yang ada;
c. Membuat rencana kerja untuk efisiensi keuangan Rumah Sakit;
d. Merencanakan, menyusun dan menetapkan kebijakan dan tata tertib di
bidang keuangan sesuai Visi dan Misi Rumah Sakit Bangli Medika Canti

12
serta kebijakan Direktur Rumah Sakit Bangli Medika Canti;
e. Merencanakan dan menyusun SPO, uraian tugas dan standar kompetensi
tenaga Keuangan;
f. Menetapkan tata tertib dan sistem pembelian barang medis maupun non
medis berkoordinasi dengan Kepala Bidang Pelayanan Medis dan
Keperawatan serta Kepala Bidang Penunjang dan Umum.

Kepala Bidang Keuangan membawahi:

a. Bendahara penerimaan
b. Bendahara pengeluaran
c. Hutang-piutang
d. Unit Kasir

13
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RS. BMC

14
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KAMAR OPERASI

Unit Kamar Oprasi dalam organisasi Rumah Sakit berada di bawah bidang Pelayanan Medik
dan Keperawatan Rumah Sakit Bangli Medika Canti . Adapun strukturnya adalah sebagai
berikut :

DIREKTUR RS BMC

KABID PELAYANAN MEDIK DAN


KEPERAWATAN

KASI PELAYANAN MEDIS


DAN KEPERAWATAN

KA. UNIT KAMAR


OPERASI

KATIM I KATIM II KATIM III KATIM IV

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

15
VI

URAIAN JABATAN

A. Kepala Unit
a. Nama Jabatan : Kepala Unit
b. Unit Organisasi : Kamar Operasi
c. Rinciantugas :
1) Melaksanakan fungsi perencanaan
a) Menentukan jenis, mutu, dan jumlah alat yang dibutuhkan dalam pelayanan di
Kamar Operasi
b) Bersama staf menentukan jumlah tenaga yang dibutuhkan
c) Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan
tenaga keperawatan
d) Menyusun dan mengusulkan program pengembangan staf dalam pendidikan
formal dan non formal
e) Berperan aktif dalam menyusun, evaluasi, dan revisi SOP
f) Menyusun program orientasi bagi pegawai baru
g) Mentaati peraturan dan kewajiban yang telah ditetapkan rumah sakit.
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan
a) Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan/etika yang
berlaku di Kamar Operasi
b) Mengatur kekuatan dan keseimbangan tim keperawatan sesuai dengan
kemampuan tenaga
c) Membuat jadwal kegiatan ruangan (jadwal dinas, pertemuan ilmiah, jadwal
ronde keperawatan, dll)
d) Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
e) Mengatur pemanfaatan sumberdaya secara tepat guna dan hasil guna
f) Mengisi dan menyimpanbukukegiatan (log book) serta menandatangani daftar
presentasi untuk berbagai kepentingan

3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian, dan penilaian


a) Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing staf keperawatan Kamar Operasi
b) Mengawasi, mempertahankan dan mengatur penempatan alat-alat agar selalu
siap pakai, tepat guna, dan tepat sasaran
c) Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodik
d) Menganalisa masalah dan melakukan tindak lanjut

16
e) Menilai dan mengevaluasi kinerja perawat
f) Mempertahankan dan meningkatkan mutu asuhan keperawatan Kamar Operasi

d. WEWENANG :
1. Membuat perencanakan pengembangan ruangan
2. Membuat perencanaan dan program peningkatanmutu
3. Melakukan koordinasi seluruh kegiatan pelayanan dengan profesi lain dan
atau unit terkait
4. Mengelola asuhan keperawatan
5. Mengelola alat dan fasilitas
6. Melakukan penilaian kinerja staf
7. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan

e. HUBUNGAN KERJA : bekerja sama dengan tim kesehatan lain seperti dokter, ahli
gizi, fisioterapi, dan tenaga kesehatan lain

f. BAHAN KERJA :
1) Form-form Rekam medis
2) Form Laporan inside
3) Laporan bulanan

g. PERALATAN KERJA :
1) Alat tulis kantor
2) Komputer
3) Standar Prosedur dan Kebijakan

h. HASIL KERJA:
1. Rencana strategi pengembangan ruangan
2. Rencana dan laporan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
3. Laporan hasil koordinasi
4. Laporan harian dan bulanan
5. Rencana strategis pengembangan alat dan fasilitas
6. Laporan hasil penilaian kinerja staf
7. Laporan Monitoring dan evaluasi

17
i. KEADAAN TEMPAT KERJA: bersih, nyaman (Ruangan ber-AC), penerangan yang
cukup,
j. UPAYA FISIK : berjalan, duduk, berdiri
k. RESIKO BAHAYA :
 Kelelahan fisik dan Mental
 Risiko Infeksi Nosokomial
l. SYARAT JABATAN :
 Pendidikan : Minimal D3 Keperawatan
 Pelatihan : Dasar : K3RS, PPI, BHD
 Pengalaman: DIII dengan pengalaman bekerja minimal 3 tahun/ S1
Keperawatan dengan pengalaman kerja 2 tahun/ berada pada level 3
 Kompetensi :
a) Kompetensi Inti :
(1) Pelayanan Pelanggan
(2) Pemahaman Empatik
(3) Integritas
(4) Orientasi pada kualitas
(5) Kerjasama
(6) Pembelajaran berkesinambungan

b) Kompetensi personal (Soft Kompetensi)


(1) Orientasi pada pencapaian hasil (level 3)
(2) Inovasi (level 2)
(3) Orientasi pada kualitas (level 2)
(4) Pembelajaran berkesinambungan (level 3)
(5) Perencanaan pengawasan (level 3)
(6) Berfikir analitis (level 2)
(7) Mengambil keputusan (level 2)
(8) Berpikir konseptual (level 2)
(9) Pemahaman organisasi (level 2)
(10) Pemahaman external strategis (level 1)
(11) Wawasan financial (level 1)
(12)Pemahaman empatik
(13)Pelayanan pelanggan
(14) Member pengaruh (level 2)
(15) Negosiasi (level 2)
(16)Membangun relasi (level 2)
(17) Komunikasi oral &persentasi (level 3)
(18) Kerjasama (level 2)
(19) Mengembangkan orang lain (level 1)
(20) Kepemimpinan (level 2)
(21) Orientasistrategis (level 1)

18
(22) Kontroldiri
(23) Kepercayaandiri
(24) Flesibilitas (level 3)
(25)Komitmen organisasi
(26) Integritas
(27)Toleransi terhadap stress (level 2)

c) Kompetensi jabatan/Teknis ( Hard kompetensi )


(1 ) Kompetensi Basic
(a) Melaksanakan asuhan keperawatan/kebidanan (pengkajian,
perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi)
(b) Mampu mengelola Ruangan yang di pimpinnya
(2) Kompetensi Spesifik
(a) Mampu berperan dalam penanganan bencana
(b) Mampu mengatur alur pasien di Kamar Operasi dengan tepat
(c) Mampu melakukan koordinasi dengan ruangan terkait

B. Penanggungjawab/Katim

1. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Shift / Katim


2. Pengertian : Seorang perawat professional yang diberikan wewenang dan
tanggung jawab dalam mengkoordinasi kegiatan pelayanan keperawatan pada shift
sore,malam maupun libur
3. Persyaratan dan kualifikasi :
 Pendidikan : Minimal D3 Keperawatan
 Pelatihan : Dasar : K3RS, PPI, BHD
 Pengalaman : Memiliki pengalaman sebagai perawat pelaksana
 Keterampilan : Memiliki Kemampuan dalam mengorganisir
 Usia : Usia minimal 25 Tahun, berbadan sehat jasmani dan

19
rohani

4. Bertanggung Jawab :
 Secara Organisasi bertanggung jawab langsung kepada kepala unit OK
5. Uraian Tugas:

Tugas Pokok/Utama

a.Mengkoordinasi dan mengatur penugasan setiap anggota tim

b. Mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan administrasi ruangan

c. Melakukan bimbingan dan penilaian terhadap anggota tim

d.Melaksanakan askep sesuai dengan pembagian tugas

e.Mengkoordinasi kebutuhan askep pasien dengan pihak terkait

f.Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan askep

g.Membuat laporan dan operan jaga

8. Tanggung Jawab:

a.Bertanggung jawab terhadap pembagian tugas anggota tim

b.Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan askep

c.Bertanggung jawab terhadap penilaian dengan bimbingan pada setiap anggota tim

9. Wewenang

a.Melakukan pembagian tugas

b.Menilai pelaksanaan askep anggota tim dan memberikan bimbingan dalam satu shift

c.Mengkoordinasiakn kebutuhan askep pada satu shift

d.Menerima pendelegasian tugas khusus dari kepala ruangan

10.Hasil Kerja

a. Asuhan Keperawatan terlaksana sesuai standar


b. Setiap anggota tim melaksanakan askep sesuai pembagian tugas
c. Kegiatan terkoordinasikan dengan tempat sesuai kepentingannya
d. Ada laporan pelaksanaan askep dan penilaian kegiatan anggota tim
20
e. Tidak terjadi komplin dari pasien keluarga dan masyarakat

C. PELAKSANA
1.URAIAN JABATAN

a. Nama Jabatan : Perawat Kamar Operasi


b. Unit Organisasi : Bedah
c. Level :1
d. Rincian Tugas :
1) Bekerja secara profesional dalam batas level 1 keperawatan
perioperative dan sesuai standard yang berlaku di rumah sakit Bangli
Medika Canti
2) Mempersiapkan instrument dan bahan steril sesuai dengan kebutuhan
pembedahan dalam pengawasan
3) Mempersiapkan ruangan dan peralatan sesuai dengan jenis pembedahan
dalam pengawasan
4) Melakukan tugas sebagai perawat scrub dalam pembedahan dengan
pendampingan
5) Melakukan penghitungan intra operatif sesuai kebijakan yang berlaku
dalam pengawasan
6) Melakukan maintenance peralatan setelah prosedur operasi dalam
pengawasan
7) Melakukan penaganan specimen laboratoriumdalam pengawasan
8) Melakukan dokumentasi perioperative dalam pengawasan
9) Melakukan manajemen patient safety dan surgery safetydalam
pengawasan
10) Melakukan prinsip – prinsip infeksi kontrol di kamar operasi dalam
pengawasan
11) Berperan serta dalam peningkatan mutu di kamar operasi dan kebutuhan
pembelajaran profesional dan personal
e. Wewenang : Melakukan tindakan keperawatan dasar, tindakan
keperawatan perioperative dasar, bekerja sesuai peminatan sbagai perawat
bedah dalam pengawasan
f. Hubungan Kerja : Tim Kesehatan lain (Dokter,petugas laboratorium,
petugas Radiologi), Bagian Rekam medis, kasir, Admission, Cleaning service,
petugas billing.
g. Bahan Kerja : Form- form Rekam Medis,Form Laporan
insiden,Buku Indikator mutu(pra anastesi,kejadian desaturasi durante anastesi
umum, kesesuaian diagnosa pre dan post operasi)
h. Peralatan Kerja : ATK,Alat pengukur vital sign (thermometer,
spigmomanometer, stetoskop, arloji)

Alat pemeriksaan pasien (Bed periksa, bed side monitor, pulse


oxymetri,timbangan.

Alat transportasi pasien ( brancard,kursi roda,pet slide),Alat tindakan


keperawatan(Nebulizer,set pemasangan infuse,set pemberian oksigen,Naso

21
Gastric Tube/NGT, set pemasangan dower chateter,infusion pump,syringe
pump)Emergency troly unit,Peralatan khusus: Instrumen bedah dasar, Monitor
non invasive,Blanket Warmer

i. Hasil Kerja : Rekam medis yang sudah di lengkapi,Hasil pemeriksaan


fisik,penunjang(radiologi dan laboratorium), Laporan harian pasien, Laporan
Insiden Keselamatan Pasien,Laporan monitoring indicator mutu kamar operasi
j. Keadaan tempat kerja : Cukup Nyaman
k. Upaya Fisik : Berjalan,dududk,berdiri,mengangkat,

berjongkok,membungkuk

l. Resiko Bahaya : Tertusuk Jarum,Terkena cross


infection,Terpapar gas Medis,Tersetrum listrik,Terpapar bahan Kimia,Resiko
terjatuh/terpeleset
m. Syarat Jabatan
1. Pendidikan : Minimal D3 Keperawatan/D3 Kebidanan
2. Pelatihan : Dasar : K3RS,PPI,BHD

3. Pengalaman :

DIII dengan 0 tahun pengalaman di ruangan rawat lain dan 0 tahun di


kamar operasi

S1 dengan dengan pengalaman 0 tahun di ruangan rawat dan 0 tahun di


kamar operasI

n. Kompetensi :
a) Kompetensi Inti ( Core competency ) : Pelayanan , Pemahaman
empatik,Integritas orintasi pada kualitas,Kerjasama,Pembelajaran
berkesinambungan
b) Kompetensi personal(Soft competency) : Orientasi pada pencapaian hasil
level 1,Berfikir analitis level 1, Komunikasi oral dan presentasi level
2,Kontrol diri,Kepercayaan diri,Fleksibelitas level 2, Toleransi terhadap
stress level 1
c) Kompetensi jabatan /Teknis(Hard competency ): Melaksanakan asuhan
keperawatan (Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,evaluasi)
perioperative ( kompetensi terlampir )

2. URAIAN JABATAN
a. Nama Jabatan : Perawat Kamar Operasi (Bedah)
b. Unit Organisasi : Bedah
c. Level :2
d. Rincian Tugas :
1) Bekerja secara profesional dalam batas level 2 keperawatan
perioperative dan sesuai standard yang berlaku di rumah sakit Bangli
Medika Canti secara mandiri
22
2) Mempersiapkan instrument dan bahan steril sesuai dengan kebutuhan
pembedahan secara mandiri
3) Mempersiapkan ruangan dan peralatan sesuai dengan jenis pembedahan
secara mandiri
4) Melakukan tugas sebagai perawat scrub dalam pembedahan secara
mandiri
5) Melakukan penghitungan intra operatif sesuai kebijakan yang berlaku
secara mandiri
6) Melakukan maintenance peralatan setelah prosedur operasi secara
mandiri
7) Melakukan penanganan specimen laboratoriumsecara mandiri
8) Melakukan dokumentasi perioperative secara mandiri
9) Melakukan manajemen patient safety dan surgery safety secara mandiri
10) Melakukan prinsip – prinsip infeksi kontrol di kamar operasi secara
mandiri
11) Berperan serta dalam peningkatan mutu di kamar operasi dan kebutuhan
pembelajaran profesional dan personal
e. Wewenang : Melakukan tindakan keperawatan dasar, tindakan
keperawatan perioperative dasar, bekerja sesuai peminatan sbagai perawat
bedah secara mandiri
f. Hubungan Kerja : Tim Kesehatan lain(Dokter,petugas
laboratorium,petugas Radiologi),Bagian Rekam
medis,kasir,Admission,,Cleaning service,petugas billing.
g. Bahan Kerja : Form- form Rekam Medis,Form Laporan
insiden,Buku Indikator mutu(pra anastesi,kejadian desaturasi durante anastesi
umum, kesesuaian diagnosa pre dan post operasi)
h. Peralatan Kerja : ATK,Alat pengukur vital
sign(thermometer,spigmomanometer,stetoskop,arloji)

i. Alat pemeriksaan pasien(Bed periksa, bed side monitor, pulse


oxymetri,timbangan.

ii. Alat transportasi pasien ( brancard,kursi roda,pet slide),Alat tindakan


keperawatan(Nebulizer,set pemasangan infuse,set pemberian
oksigen,Naso Gastric Tube/NGT, set pemasangan dower
chateter,infusion pump,syringe pump)Emergency troly unit,Peralatan
khusus: Instrumen bedah dasar, Monitor non invasive,Blanket Warmer

i. Hasil Kerja : Rekam medis yang sudah di lengkapi,Hasil pemeriksaan


fisik,penunjang(radiologi dan laboratorium), Laporan harian pasien, Laporan
Insiden Keselamatan Pasien,Laporan monitoring indicator mutu kamar operasi
j. Keadaan tempat kerja : Cukup Nyaman
k. Upaya Fisik : Berjalan,dududk,berdiri,mengangkat,

berjongkok,membungkuk

23
l. Resiko Bahaya : Tertusuk Jarum,Terkena cross
infection,Terpapar gas Medis,Tersetrum listrik,Terpapar bahan Kimia,Resiko
terjatuh/terpeleset
m. Syarat Jabatan
1) Pendidikan : Minimal D3 Keperawatan/D3 Kebidanan
2) Pelatihan : Dasar : K3RS,PPI,BHD
3) Pengalaman :

DIII/D IVdengan Minimal 1 tahun pengalaman di ruangan rawat lain


dan 1 tahun di kamar operasi

S1 dengan dengan pengalaman 1 tahun di ruangan rawat dan 1 tahun di


kamar operasi

b. Kompetensi :
a) Kompetensi Inti ( Core competency ) : Pelayanan , Pemahaman
empatik,Integritas orintasi pada kualitas,Kerjasama,Pembelajaran
berkesinambungan
b) Kompetensi personal(Soft competency) : Orientasi pada pencapaian hasil
level 1,Berfikir analitis level 1, Komunikasi oral dan presentasi level
2,Kontrol diri,Kepercayaan diri,Fleksibelitas level 2, Toleransi terhadap
stress level 1
c) Kompetensi jabatan /Teknis(Hard competency ): Melaksanakan asuhan
keperawatan (Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,evaluasi)
perioperative ( kompetensi terlampir )

3. URAIAN JABATAN
a. Nama Jabatan : Perawat Kamar Operasi (Bedah)
b. Unit Organisasi : Bedah
c. Level :3
d. Rincian Tugas :
1) Bekerja secara profesional dalam batas level 3 keperawatan
perioperative dan sesuai standard yang berlaku di rumah sakit Bangli
Medika Canti secara mandiri
2) Mempersiapkan instrument dan bahan steril sesuai dengan kebutuhan
pembedahan secara mandiri
3) Mempersiapkan ruangan dan peralatan sesuai dengan jenis pembedahan
secara mandiri
4) Melakukan tugas sebagai perawat scrub dalam pembedahan secara
mandiri
5) Melakukan penghitungan intra operatif sesuai kebijakan yang berlaku
secara mandiri
6) Meakukan maintenance peralatan setelah prosedur operasi dalam secara
mandiri
7) Melakukan penaganan specimen laboratorium secara mandiri
8) Melakukan dokumentasi perioperative secara mandiri

24
9) Melakukan manajemen patient safety dan surgery safety secara mandiri
10) Melakukan prinsip – prinsip infeksi kontrol di kamar operasi secara
mandiri
11) Berperan serta dalam peningkatan mutu di kamar operasi dan kebutuhan
pembelajaran profesional dan personal
e. Wewenang : Melakukan tindakan keperawatan dasar, tindakan keperawatan
perioperative dasar, bekerja sesuai peminatan sebagai perawat bedah secara
mandiri

f. Hubungan Kerja : Tim Kesehatan lain(Dokter,petugas laboratorium,petugas


Radiologi),Bagian Rekam medis,kasir,Admission,,Cleaning service,petugas
billing.
g. Bahan Kerja : Form- form Rekam Medis,Form Laporan
insiden,Buku Indikator mutu(pra anastesi,kejadian desaturasi durante anastesi
umum, kesesuaian diagnosa pre dan post operasi)
h. Peralatan Kerja : ATK,Alat pengukur vital
sign(thermometer,spigmomanometer,stetoskop,arloji)

1. Alat pemeriksaan pasien(Bed periksa, bed side monitor, pulse


oxymetri,timbangan.

2. Alat transportasi pasien ( brancard,kursi roda,pet slide),Alat


tindakan keperawatan(Nebulizer,set pemasangan infuse,set pemberian
oksigen,Naso Gastric Tube/NGT, set pemasangan dower
chateter,infusion pump,syringe pump)Emergency troly unit,Peralatan
khusus: Instrumen bedah dasar, Monitor non invasive,Blanket Warmer

i. Hasil Kerja : Rekam medis yang sudah di lengkapi,Hasil pemeriksaan


fisik,penunjang(radiologi dan laboratorium), Laporan harian pasien, Laporan
Insiden Keselamatan Pasien,Laporan monitoring indicator mutu kamar operasi
j. Keadaan tempat kerja : Cukup Nyaman
k. Upaya Fisik : Berjalan,dududk,berdiri,mengangkat,

berjongkok,membungkuk

l. Resiko Bahaya : Tertusuk Jarum,Terkena cross


infection,Terpapar gas Medis,Tersetrum listrik,Terpapar bahan Kimia,Resiko
terjatuh/terpeleset
m. Syarat Jabatan
1. Pendidikan : Minimal D3 Keperawatan/D3 Kebidanan
2. Pelatihan : Dasar : K3RS,PPI,BHD

3. Pengalaman :

25
D III dengan 3 tahun pengalaman di ruangan rawat lain dan 3 tahun di
kamar operasi

S1 dengan dengan pengalaman 2 tahun di ruangan rawat dan 2 tahun di


kamar operasi

b. Kompetensi :
a. Kompetensi Inti ( Core competency ) : Pelayanan , Pemahaman
empatik,Integritas orintasi pada kualitas,Kerjasama,Pembelajaran
berkesinambungan
b. Kompetensi personal(Soft competency) : Orientasi pada pencapaian hasil
level 1,Berfikir analitis level 1, Komunikasi oral dan presentasi level
2,Kontrol diri,Kepercayaan diri,Fleksibelitas level 2, Toleransi terhadap
stress level 1
c. Kompetensi jabatan /Teknis(Hard competency ): Melaksanakan asuhan
keperawatan (Pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,evaluasi)
perioperative ( kompetensi terlampir )

26
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas kamar operasi maka Kepala Unit Kamar operasi
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pelayanan medik dan Keperawatan dan
bekoordinasi dengan masing – masing bidang dan unit di RS BMC .

KEPALA BIDANG PELAYANAN

KATIBLING INPRAS
UGD
UNIT KAMAR
OPERASI
IRNA VK

R0NTGEN LABORATORIUM CENTRALISASI FARMASI


CENTER

RAWAT INAP RAWAT JALAN

1. Darmawangsa 1. Poliklinik THT

2. Sahadewa 2. Poliklinik Bedah

3. Drupadi 3. Poliklinik Kebidanan

4. Nakula

5. Arjuna

6. Bima

keterangan :

27
1. Unit Kamar Operasi berkoordinasi dengan masing – masing Rawat Inap dan Rawat
Jalan dalam hal penjadwalan operasi.

2. Ruang operasi berkoordinasi dengan laboratorium dalam hal pengambilan sampel lab
dan pemeriksaan laboratorium.

3. Ruang operasi berkoordinasi dengan radiologi dalam hal pemeriksaan rontgen dan
USG

4. Ruang operasi berkoordinasi dengan sterilisasi central dalam hal pensterilan alat – alat
instrumen dan pensterilan linen

5. Ruang operasi berkoordinasi dengan farmasi dalam hal pemakaian obat – obatan dan
alat – alat kesehatan

28
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Ka. Unit Operasi

Spesifikasi

1. pendidikan (minimum) D III Keperawatan

2. Pengalaman Kerja pengalaman kerja 2 tahun/ berada pada level


3

3. Sertifikasi - BHD

- Pasien sefety

- PPI

- APAR

Jumlah Kebutuhan 1

B. Ka.Tim

Spesifikasi

1. pendidikan (minimum) S 1 Keperawatan (Ners)

D III Keperawatan

D III KEBIDANAN

2. Pengalaman Kerja Memiliki pengalaman sebagai perawat


pelaksana

3. Sertifikasi - BHD

- Pasien sefety

- Askep Pre, Intra, Post Operatif

- PPI

- APAR

Jumlah Kebutuhan 4

29
C. Pelaksana

Spesifikasi

1. pendidikan (minimum) S 1 Keperawatan (Ners)

D III Keperawatan

D III Kebidanan

2. Pengalaman Kerja 1 bulan orientasi ruangan

3. Sertifikasi - Instrumen Bedah

- BHD

- Pasien sefety

- PPI

- APAR

Jumlah Kebutuhan 4

BAB IX

30
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia
sangat diperlukan. Salah Satu aspek dari peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah
pengenalan lingkungan tempat kerja baru, untuk itu pelaksanaan orientasi bagi pegawai baru
sangat diperlukan.

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar pegawai baru mengetahui kegiatan dan keadaan lingkungan kerja secara
menyeluruh.

2. Tujuan Khusus

a. Agar pegawai baru dapat memahami tuga, kewajiban, wewenang dan tanggung
jawab serta prosedur yang ada di Rumah Sakit Bangli Medika Canti.
b. Agar memahami visi, misi, falsafah, tujuan, motto dan peraturan-peraturan yang
berlaku di lingkungan Rumah Sakit Bangli medika Canti serta kebijakan-kebijakan
Rumah Sakit Bangli medika Canti.
c. Agar mengetahui dan memahami dengan jelas prosedur-prosedur kerja dan prosedur-
prosedur penanganan di masingmasing unit kerja.
d. Agar mengetahui sistem atau prosedur penilaian penampilan kerja staff.

B. Sasaran

1. Pegawai baru.

2. Pegawai pindahan dari unit lain

C. Materi Orientasi

31
Orientasi unit di laksanakan selama 3 hari yang di bimbing oleh kepala unit kamar
operasi

HARI PENANGGUNG

KE- MATERI WAKTU METODA JAWAB

1 1. Falsafah ruang operasi Ceramah Ka.Unit

2. Struktur organisasi ruang oprasi

3. Pengenalan staf dan tim kerja

4. Pengenalan SPO ruang operasi

5. Cara pengoprasian dan perawatan alat

6. Orientasi alur pasien masuk dan


keluar ruang operasi

7. Memakai pakaian khusus ruang


operasi (topi dan masker)

8. Teknik penjadwalan pasien cyto dan


elektif

9. Teknik desinfeksi

10. Pengisian register

11. Timbang terima shift jaga

12. Menyiapkan mental pasien dengan


cara komunikasi therapeutic yang
efektif

13. Menyiapkan alat – alat instrumen


steril dan obat – obat anastesi

14. Persiapan pasien di meja operasiasi

15. Pemasangan alat monitor (suhu,


tekanan darah, respirasi , EKG)

16. Perawatan kamar operasi setelah


operasi

32
II 1. Cara pemberian pre- medikasi di Ceramah Ka.Unit
ruang persiapan

2. Pelayanan anastesi pada durante

3. Menyiapkan tindakan intubasi

4. Pelayanan anastesi pasca operasi

5. Cuci tangan steril

6. Cara memakai sarung tangan steril

7. Penghitungan gaas dan alat kesehatan


sebelum dan sesudah operasi

8. Melaporkan keadaan pasien dan


menerima instruksi dokter secara lisan
atau lewat telepon

1. Menyiapkan pasien untuk


pembedahan acute

2. Menyiapkan bahan untuk


pemeriksaan laboratory

3. Menatalaksanaan pasien dengan syok


hipovolemik

4. Penanganan penghentian perdarahan

5. Pemakaian suction portable

III 1. Membantu dokter memasang Ceramah Ka.Unit

2. Menyiapkan pasien dan alat untuk


pemasangan GIPS pada tulang

3. Menyiapkan pasien CVP

4. Penatalaksanaan pasien Apnoe

5. Resusitasi jantung paru

33
BAB X

PERTEMUAN /RAPAT

Rapat rutin di ruang operasi dilaksanakan setiap bulan diselenggarakan pada :

1. Rapat Bulanan

Waktu : Minggu keempat setiap bulan

Jam :12.00- selesai

Tempat: ruang operasi

Peserta :Ka. Unit operasi, anggota tim

Materi :

- Evaluasi kinerja dan disiplin

- Masalah yang terjadi di ruang operasi dan pemecahannya

- Evaluasi dan rekomendasi

2. Rapat bulanan dengan kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan dilakukan
setiap bulan untuk melakukan evaluasi terhadap pelayanan keperawatan

3. Rapat Triwulan dilaksanakan tiap tiga bulan sekali membahas hasil analisis indikator
mutu di ruang operasi dan menentukan rencana tindaklanjutnya. Rapat ini dihadari
oleh Ka.Unit operasi, dan anggota tim

4. Rapat tahunan diselengarakan dengan direktur , kabid pelayanan medik dan


keperawatan membahas evaluasi indikator mutu rumah sakit. menentukan rencana
tindak lanjut nya, memberikan rekomendasi dan menentukan indikator rumah sakit
yang akan dilakukan analisis tahun berikutnya

5. Rapat insidentil di selenggarakan sewaktu – waktu bila ada masalah atau sesuatu hal
yang perlu dibahas segera.

34
BAB XI

PELAPORAN

A. Laporan Bulanan

Laporan bulanan dibuat untuk mengevaluasi hasil pemantauan indikator mutu yang
dilakukan di ruang operasi setiap bulan. Indikator yang dilihat perkembangannya
merupakan indikator yang saat bulan tersebut dipantau rumah sakit.

B. Laporan Tahunan

Laporan tahunan dibuat sesuai dengan perkembangan antara data hasil pemantauan
indikator mutu yang diambil oleh instalasi /unit kerja dari Januari sampai
Desember.Indikator yang dilihat perkembangannya merupakan indikator yang
dipantau rumah sakit.Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan kualitas
pelayanan rumah sakit sesuai indikator yang ditetapkan.

35

Anda mungkin juga menyukai