Volume 3, Nomor 2, Februari 2019 Fakrul Ardiansyah , Elly Nurachmah , Muhamad Adam
1
Volume 3, Nomor 2, Februari 2019 Fakrul Ardiansyah , Elly Nurachmah , Muhamad Adam3
2
Kuesioner Cardiac
Background: pengetahuan RJP
arrest often telah
occurs Analisa
in emergency Univariat
unit and Return of spontaneus circulation
(ROSC) is still low. ROSC is influenced by the quality ofBerdasarkan
CPR compression performed
hasil by nurses.
penelitan pada
Objective: This study aimed to identify predict factors of CPR compression quality. Methode: This
research used crossectional method involving 72 respondents with Stratified Sampling technique in
Emergency Unit, Surgical Unit, Intensive Care Unit, High Care Unit, and Cardio Vasculare Care Unit.
Independent variables including age, sex, body mass index (BMI), fatigue, training frequencies,
knowledge, and self-awareness are analyzed the dependent variable of CPR compression quality.
Result: The result of chi-square test and logistic regression test show the significant correlation
between age, sex, BMI, fatigue, training frequencies, knowledge, self-awareness with CPR
compression quality (p <0,05). The most dominant factor is sex (p <0.05; OR = 0.01; CI = 8,644-
1144,269). Sugestion: The nurses recruitment in critical units should consider age, sex, BMI, training
frequencies, knowledge and self awareness that have a high chance of increasing survival rate of
cardiac arrest patient.
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden (N=72)
No Variabel Kategori Jumlah Persentase (%)
1 Usia >35 Tahun 39 54,2
≤35 Tahun 33 45,8
2 Jenis Kelamin Perempuan 47 65,3
Laki-Laki 25 34,7
3 Indeks Massa Tubuh Berlebih 33 45,8
Normal 39 54,2
4 Kelelahan Berat 34 47,2
Ringan 38 52,8
5
Tinggi 46 63,9
8 Kualitas Kompresi pada RJP Rendah 36 50
Tinggi 36 50
Analisis Bivariat antara variable independen dengan
Analisis bivariat menggunakan uji hubungan dependen, dapat dilihat pada
Chi Squre untuk mengetahui hubungan table sebagai berikut.
Tabel 2.
Distribusi Kualitas Kompresi dengan Variabel Independen (n=72)
Frekuensi Kualitas
Kompresi pada RJP
Variabel Kategori OR (95%CI) p Value
Rendah Tinggi
n % n %
Usia >35 Tahun 29 80,6 10 27,8 0,001*
≤35 Tahun 7 19,4 26 72,2 10,771(3,580-32,405)
Total 36 100 36 100
Jenis Kelamin Perempuan 35 97,2 12 33,3 0,001*
Laki-Laki 1 2,8 24 66,7 70 (8,528-574,548)
Total 36 100 36 100
IMT Berlebih 22 61,1 11 30,6
Normal 14 38,9 25 69,4 3,571 (1,346-9,475) 0,018*
Total 36 100 36 100
Kelelahan Berat 25 69,4 9 25
Ringan 11 30,6 27 75 6,818 (2,421-19,201) 0,001*
Total 36 100 36 100
Frekuensi Cukup 22 61,1 11 30,6
Pelatihan Baik 14 38,9 25 69,4 3,571 (1,346-9,475) 0,018*
Total 36 100 36 100
Pengetahuan Kurang 20 55,6 6 16,7
RJP Baik 16 44,4 30 83,3 6,250 (2,090-18,695) 0,001*
Total 36 100 36 100
Kesadaran Diri Rendah 19 52,8 7 19,4
Tinggi 17 47,2 29 80,6 4,630 (1,615-13,275) 0,007*
Total 36 100 36 100
(p=0,001;α<0,05). Analisis lebih lanjut kategori baik berpeluang 6,25 kali lebih
didapatkan laki-laki mampu melakukan besar mampu melakukan kompresi
kompresi berkualitas tinggi dibandingkan berkualitas tinggi dibandingkan
perempuan (OR=70; CI=8,528-574,548). pengetahuan RJP kategori kurang
Hasil uji statistik menunjukkan (OR=6,250; CI=2,090-18,695). Hasil uji
bahwa terdapat hubungan yang bermakna statistik menunjukkan bahwa terdapat
antara IMT dengan kualitas kompresi RJP hubungan yang bermakna antara kesadaran
(p=0,018;α<0,05). Analisis lebih lanjut diri dengan kualitas kompresi RJP
didapatkan bahwa IMT kategori normal (p=0,007; α<0,05). Hasil analisis lebih
mampu melakukan kompresi berkualitas lanjut didapatkan kesadaran diri tinggi
tinggi dibandingkan IMT kategori lebih mampu melakukan kompresi berkualitas
(OR=3,571; CI=1,346-9,475). Hasil uji tinggi dibandingkan kesadaran diri
statistik menunjukkan bahwa terdapat kategori rendah (OR=4,630; CI=1,615-
hubungan yang bermakna antara kelelahan 13,275).
dengan kualitas kompresi RJP (p=0,001; Hasil uji multivariat didapatkann
α<0,05). Hasil analisis lebih lanjut faktor dominan yang berhubungan dengan
didapatkan kategori kelelahan mampu kualitas kompresi RJP adalah jenis kelamin
melakukan kompresi berkualitas tinggi dengan (OR=0,01; CI=8,644-1144,269).
dibandingkan kelelahan berat (OR=6,818; Hasil akhir multivariat menunjukkan
CI= 2,421-19,201). bahwa jenis kelamin laki-laki mencegah
Hasil uji statistik menunjukkan 0,001 kali melakukan kompresi berkualitas
bahwa terdapat hubungan yang bermakna rendah setelah dikontrol oleh faktor
antara frekuensi pelatihan dengan kualitas kesadaran diri dan kelelahan.
kompresi (p=0,018; α<0,05). Analisis lebih
lanjut didapatkan bahwa frekuensi PEMBAHASAN
pelatihan kategori baik mampu melakukan Hubungan Usia dengan Kualitas
kompresi berkualitas tinggi dibandingkan Kompresi RJP
Hasil uji statistik menunjukkan
frekuensi pelatihan kategori cukup
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
(OR=3,571; CI=1,346-9,475). Hasil uji
antara usia dengan kualitas kompresi RJP
statistik menunjukkan bahwa terdapat
(p=0,001;α<0,05). Hasil penelitian ini
hubungan yang bermakna antara
sependapat Kılıç, Göksu, Kılıç, &
pengetahuan RJP dengan kualitas kompresi
Buyurgan (2017) bahwa Kelompok usia
RJP (p=0,001; α<0,05). Analisis lebih
<35 tahun mampu melakukan kompresi
lanjut didapatkan bahwa pengetahuan RJP
lulus skill Advance Cardiac Life Support Proses belajar melibatkan perhatian,
(ACLS) didapatkan 30% dan 14%, retensi, kemampuan perilaku, dan intensif
penurunan pengetahuan muncul ketika (Hergenhahn & Olson, 2008).
pelatihan yang cukup dilakukan (Smith, Peneliti berpendapat bahwa frekuensi
Gilcreast, & Pierce, 2008; Oo et al., 2013). pelatihan kategori baik mampu
Pelatihan ulang secara aktif mampu meningkatkan kognitif dan skill melalui
berpartisipasi meningkatkan kepercayaan belajar observasional selama pelatihan,
diri, kemampuan, dan kemauan penolong sehingga individu akan koreksi diri untuk
untuk melakukan RJP dapat diperbaiki meningkat kualitas kompresi RJP.
dengan meningkatkan motivasi penolong Hubungan Pengetahuan RJP dengan
(Avisar, Shiyovich, Aharonson-daniel, & Kualitas Kompresi RJP
Hasil uji statistik menunjukkan
Nesher, 2013). Keterampilan RJP cepat
bahwa terdapat hubungan yang bermakna
mengalami penurunan dibandingkan
antara pengetahuan RJP dengan kualitas
pengetahuan, keterampilan RJP menurun
kompresi RJP (p=0,001; α<0,05).
pada 2 minggu paska pelatihan dan
Penelitian ini mendukung penelitian pada
progresif menurun pada 1-2 tahun paska
mahasiswa keperawatan pengetahuan baik
pelatihan (Jantti, 2010; Curran, Fleet, &
dengan skor > 80 mampu melakukan
Greene, 2012; Oo et al., 2013).
kompresi berkualitas dengan skor rerata
Individu yang mengikuti pelatihan
>82 (Vural et al., 2017). Lebih lanjut Vural
akan menjalani proses belajar
et al (2017) mengatakan bahwa
observasional. Proses belajar observasional
pengetahuan tentang RJP sangat penting
diharapkan menghasilkan perubahan
bagi perawat, dokter dan staf paramedis
perilaku individu (Hergenhahn & Olson,
dan diharapkan mengikuti kursus RJP
2008). Perubahan perilaku individu dapat
tersertifikasi karena sering terpapar situasi
bersifat permanen, dan dapat berubah
gawat darurat dan berguna untuk
setelah proses belajar selesai. Pelatihan
tatalaksana pasien henti jantung di rumah
mengajarkan secara langsung baik
sakit.
pengalaman maupun praktik. Individu akan
Asumsi peneliti bahwa pengetahuan
mengamati perilaku sendiri dan
RJP sangat penting bagi perawat di unit
membandingkan dengan pelatih yang
perawatan kritis. Pengetahuan perawat
menimbulkan tindakan korektif. Hal ini
didapatkan dari belajar observasional.
menyebabkan umpan balik untuk
Sesuai teori bandura bahwa belajar
menyamakan individu dengan pelatih
observasional melalui proses atensional,
dengan observasi diri dan koreksi diri.
proses retensi, proses perubahan perilaku, jantung di rumah sakit. Kesadaran diri
dan proses motivasional (Hergenhahn & diperlukan sebagai evaluasi diri, evaluasi
Olson, 2008). kegagalan diri, antisipasi penyebab
Peneliti berpendapat bahwa kegagalan, dan keinginan kuat yang
pengetahuan tentang RJP perlu konsisten untuk memperbaiki diri sehingga
ditingkatkan melalui pelatihan rutin setiap kesadaran diri seseorang akan meningkat
tahun supaya pengetahuan tentang RJP (Duval, Silvia, & Lalwani, 2001).
selalu update. Pengetahuan yang tinggi Peneliti berpendapat bahwa
tentang RJP mampu meningkatkan kesadaran diri perawat yang tinggi
performa kompresi berkualitas tinggi dan terhadap situasi gawat mampu
meningkatkan angka harapan hidup pasien meningkatkan motivasi dan kepercayaan
henti jantung. diri untuk melakukan kompresi sehingga
Hubungan Kesadaran Diri dengan kompresi berkualitas tinggi dapat dicapai.
Kualitas Kompresi RJP Faktor yang Paling Dominan
Hasil uji statistik menunjukkan Berhubungan dengan Kualitas
bahwa terdapat hubungan yang bermakna Kompresi RJP
antara kesadaran diri dengan kualitas Faktor paling dominan yang
Penelitian ini didukung oleh penelitian lain RJP adalah jenis kelamin dengan
kesadaran diri tinggi pentingnya RJP kelamin mencegah 0,01 kali melakukan
mampu dalam melakukan RJP berkualitas kompresi berkualitas rendah pada RJP.
diri tinggi dalam melaksanakan bantuan kedalaman 5 cm dengan proporsi > 78,8%
hidup dasar dapat melaksanakan CPR yang selama 5 menit dibandingkan perempuan.
berkualitas di rumah sakit atau di luar Laki-laki mampu mencapai kedalaman dan
rumah sakit (G, Niranjan, & Dinesh, kecepatan kompresi adekuat dikaitkan
kesadaran diri tinggi pada situasi henti mL/kg/menit dan kekuatan otot laki-laki
sebesar 2,41 kali lebih baik dibandingkan ginjal sehingga produksi sel darah merah,
perempuan (Ock, Kim, Chung, & Kim, serta proporsi kadar Hemoglobin laki-laki
2011; López-gonzález et al., 2016). Faktor lebih tinggi dibandingkan perempuan. Hal
penentu kualitas kompresi RJP oleh ini menyebabkan ambilan volume oksigen
penolong perlu mempertimbangkan jenis maksimal lebih tinggi, sehingga ketahanan
kelamin (Barcala-furelos, Ph, Romo-perez, tubuh laki-laki lebih baik dibandingkan
& Palacios-aguilar, 2017; Hazinski et al, dengan perempuan selama beraktivitas
2015) (Power & Howley, 2012).
Kompresi dada efektif sangat penting Penelitian ini memiliki keterbatasan
untuk memperbaiki aliran darah selama menggunakan manekin RJP untuk
RJP, alasan ini sebagai pentingnya RJP menentukan kualitas kompresi RJP, bukan
dalam tatalaksana henti jantung. Kompresi situasi sesungguhnya pada pasien henti
dada efektif adalah push hard dan push fast jantung. Instrumen penelitian
yang tepat dengan kecepatan 100- menggunakan manekin RJP yang tidak
120x/menit dan kedalaman 5-6 cm mampu merecord, ketepatan indikator
(Hazinski et al, 2015). Stiell et al (2014) kedalaman kompresi dilihat dari indikator
menyatakan bahwa kedalaman kompresi lampu. Peneliti mengupayakan bahwa hasil
sebagai komponen penting yang harus observasi valid dengan cara 2 enumerator
diperhatikan selama melakukan RJP. menilai kedalaman kompresi dada dan 2
Kedalaman kompresi dada interval 40,3 enumerator menilai kecepatan kompresi
sampai 55,3 mm akan meningkatkan angka dada. Penelitian ini tidak memperhatikan
harapan hidup. Faktor penolong harus ketidakadekuatan visualisasi pada
diperhatikan terutama jenis kelamin yang enumerator dalam evaluasi kedalaman
berhubungan terhadap capaian RJP yang kompresi dada menggunakan indikator
berkualitas tinggi (Barcala-furelos, Ph, lampu pada manekin. Penelitian ini tidak
Romo-perez, & Palacios-aguilar, 2017; memperhatikan penentuan kriteria sampel
Hazinski et al, 2015). meliputi frekuensi perawat menolong
Asumsi peneliti bahwa jenis kelamin pasien henti jantung, dan jenis pelatihan
berhubungan dengan kualitas kompresi yang diikuti. Instrumen evaluasi kelelahan
pada RJP dikaitkan dengan kebugaran fisik responden menggunakan Rating of
dan kekuatan otot. Asumsi peneliti sesuai Perceived Exertion berdasarkan keluhan
dengan teori bahwa laki-laki memiliki verbalis sehingga tidak mampu
hormon testosteron yang mampu mengidentifikasi kebugaran fisik secara
menstimulasi produksi eritropoitin pada objektif. Instrumen penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Ann, M., Silver, A., & Ornato, J. P. (2009). Effect of caregiver gender , age , and feedback
prompts on chest compression rate and depth, 80, 1169–1174.
Avisar, L., Shiyovich, A., Aharonson-daniel, L., & Nesher, L. (2013). Cardiopulmonary
Resuscitation Skills Retention and Self- Confidence of Preclinical Medical Students,
15(october), 1–6.
Barcala-furelos, R., Ph, C. A., Romo-perez, V., & Palacios-aguilar, J. (2013). American
Journal of Emergency Medicine Effect of physical fatigue on the quality CPR : a water
rescue study of lifeguards Physical fatigue and quality CPR in a water rescue. American
Journal of Emergency Medicine, 31(3), 473–477.
Benjamin, E. J., Virani, S. S., Callaway, C. W., Chamberlain, A. M., Chang, A. R., Cheng, S.,
et al. (2018). Heart disease and stroke statistics-2018 update. Circulation , 137, e67-
e492.
Chalkias, A., Vogiatzakis, N., Tampakis, K., Kalafati, M., Papadimitriou, L., & Xanthos, T.
(2013). American Journal of Emergency Medicine One-hand chest compression and
hands-off time in single-lay rescuer CPR — a manikin study. American Journal of
Emergency Medicine, 31(10), 1462–1465.
Chick, S. (2011). Trained Nurse Location Model for In-Hospital Cardiac Arrest Survival
Trained Nurse Location Model for.
Curran, V., Fleet, L., & Greene, M. (2012). An exploratory of factors influencing resuscitation
skills retention and performance among health providers. Journal of Continuing
Education in The Health Professions , 32 (2), 126-133
Duval, T. S., Silvia, P. J., & Lalwani, N. (2001). Self-Awareness & Causal Attribution A Dual
Systems Theory. New York: Kluwer Academic Publisher
G, A. C., Niranjan, G. M., & Dinesh, B. (2013). Origi n a l A rt i c l e A cross-sectional study
on awareness and perception about basic life support / cardio-pulmonary resuscitation
among undergraduate medical students from coastal South India, 3(3), 146–150.
Gaieski, D. F., Agarwal, A. K., Abella, B. S., Neumar, R. W., Mechem, C., Wallace, S., …
Band, R. A. (2017). Adult out-of-hospital cardiac arrest in philadelphia from 2008–
2012: An epidemiological study. Resuscitation, 115, 17–22.
Guyton, C. A. (2015). Textbook of medical physiology (13 ed.). Philadelphia: Elsevier.
Fikriana, R., & Al-Afik. (2016). Faktor yang berhubungan dengan tercapainya high quality
CPR pada peserta Basic Life Support Training. Ejournal Umm , 7, 118-125.
Hasegawa, T., Daikoku, R., Saito, S., & Saito, Y. (2014). Relationship between weight of
rescuer and quality of chest compression during cardiopulmonary resuscitation, 1–7.
Hazinski, M. F., Shuster. M., Donnino, M. W., Travers, A. H., Samson. R.A., Schexnayder,
S.M., Sinz, E. H., Woodin. J.A., Atkins, D.L., Bhanji, F., Brooks, S.C., Callaway, C.
W., Allan, R., Kleinman M. E., Kronick, S. L., Lavonas, E. J., Link M. S., Mancini,
M.E., Morrison, L. J., Neumar, R. W., O’Connor, R. E., Singletary, E.M., Wyckoff, M.
H. (2015). Highlights of the 2015 American Heart Association Guidelines Update for
CPR and ECC. Texas: American Heart Association.
Heng, K.W.J., Fong, M.K., Wee, C., Anantharaman, V. (2011). The role of nurses in the
resuscitation of in-hospital cardiac arrests. Singapore Med J, 52, 611-615.
Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2008). Theories of Learning (Teori Belajar) (Ketujuh
ed.). (T. B. S, Trans.) Jakarta: Kencana Prenada Media Grup
Hou, S., Chern, C., How, C., & Wang, L. (2007). Is Ward Experience in Resuscitation Effort
Related to the Prognosis of Unexpected Cardiac Arrest ?, 70(9), 385–391.
Jaafar, A., Abdulwahab, M., & Al-hashemi, E. (2015). Influence of Rescuers ’ Gender and
Body Mass Index on Cardiopulmonary Resuscitation according to the American Heart
Association 2010 Resuscitation Guidelines, 2015(Cc).
Jantti, H. (2010). Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) Quality and Education. Finland:
Publications of the University of Eastern Finland Dissertations in Health Sciences.
Jentzer, J. C., Clements, C. M., Murphy, J. G., & Wright, R. S. (2017). Recent developments
in the management of patients resuscitated from cardiac arrest. Journal of Critical Care,
39, 97–107. https://doi.org/10.1016/j.jcrc.2017.02.011
KEMENKES. (2017, Juli 29). Retrieved Pebruari 26, 2018, from www.depkes.go.id:
http://www.depkes.go.id/article/view/17073100005/penyakit-jantung-penyebab-
kematian-tertinggi-kemenkes-ingatkan-cerdik-.html
Kenney, W. L., Wilmore, J. H., & Costill, D. L. (2015). Physiology sport and exercise (Sixth
ed.). United State: Human Kinetics.
Kisorio, L. C., & Langley, G. C. (2016). End-of-life care in intensive care unit : Family
experiences. Intensive & Critical Care Nursing, 35, 57–65.
Kılıç, D., Göksu, E., Kılıç, T., & Buyurgan, C. S. (2017). PT NU SC.
Kwak, S., Kim, Y., Baek, H. J., Kim, S. H., & Yim, H. W. (2016). Chest compression quality
, exercise intensity , and energy expenditure during cardiopulmonary resuscitation using
compression-to-ventilation ratios of 15 : 1 or 30 : 2 or chest compression only : a
randomized , crossover manikin study, 3(3), 148–157.
Lee, I.S., Low, L.P. (2010). Nurses’ role in the early defibrillation of cardiac patients:
implications for nursing in Hong Kong. Contemp. Nurse, 35 (1), 88–94.
Lin, C., Kuo, C., Ng, C., Li, W., Weng, Y., & Chen, J. (2016). American Journal of
Emergency Medicine Rescuer factors predict high-quality CPR — a manikin-based
study of health care providers. American Journal of Emergency Medicine, 34(1), 20–24.
López-gonzález, A., Sánchez-lópez, M., Garcia-hermoso, A., López-tendero, J., Rabanales-
sotos, J., & Martínez-vizcaíno, V. (2016). American Journal of Emergency Medicine
Muscular fi tness as a mediator of quality cardiopulmonary resuscitation. American
Journal of Emergency Medicine, 34(9), 1845–1849.
Manders S, Geijsel FE. (2009). Alternating providers during continuous chest compressions
for cardiac arrest: everyminute or every two minutes?. Resuscitation, 80, 1008-1015.
Martini, F., Nath, J., & Bartholomew, E. (2015). Fundamental of Anatomy & Physiology
(Tenth ed.). St. San Francisco: Pearson.
Mcdonald, C. H., Heggie, J., Jones, C. M., Thorne, C. J., & Hulme, J. (2012). Rescuer fatigue
under the 2010 ERC guidelines, and its effect on cardiopulmonary resuscitation ( CPR )
performance.
Oo, A., Di, M., & Desalu, I. (2013). Analgesia & Resuscitation : Current Research How much
do we Remember after CPR Training ? – Experience from a Sub-Saharan Teaching
Hospital, 1–4.
Ock, S.-M., Kim, Y.-M., Chung, J. h., & Kim, S. H. (2011). Influence of physical fitness on
the performance of 5-minutes continous chest compression. European Jpurnal of
Emergency Medicine , 18, 251-256.
Paal, P., Pircher, I., Baur, T., Gruber, E., Strasak, A.M., Herff, H., Brugger, H., Wenzel, V.,
Mitterlechner, T. (2012). Mobile phone-assisted basic life support augmented with a
metronome. J. Emerg. Med, 43 (3), 472–477.
Power, S. K., & Howley, E. T. (2012). Exercise Physiology Theory and Application to Fitness
and Performance (Eighth ed.). United States: McGraw-Hill International Edition.
Qazi, A. H., Kennedy, K., Bradley, S. M., & Chan, P. S. (2017). outcomes and subsequent
length of stay. Resuscitation, 121, 117–122.
Reddy, K., Murray, B., Rudy, S., Moyer, J., & Sinz, E. (2011). Effective Chest Compressions
Are Related to Gender and Body Mass Index. Circulation , 124, A224.
Santosa, W. R., Wihastuti, T. A., & Haedar, A. (2015). Analisis faktor yang berhubungan
dengan terjadinya return of spontaneous circulation pasien henti jantung di IGD RSUD
dr.Iskak Tulungagung. The Indonesian Journal of Health Science , 6, 8-18.
Sayee, N., & Mccluskey, D. (2012). Factors Influencing Performance of Cardiopulmonary
Resuscitation ( CPR ) by Foundation Year 1 Hospital Doctors, 81(1), 14–18.
Shin, J., Hwang, S. Y., Lee, H. J., Park, C. J., Kim, Y. J., Son, Y. J., Hong, S. G. (2014).
Comparison of CPR quality and rescuer fatigue between standard 30 : 2 CPR and chest
compression-only CPR : a randomized crossover manikin trial, 1–9.
Smith, K. K., Gilcreast, D., & Pierce, K. (2008). Evaluation of staff ’ s retention of ACLS and
BLS skills.
Stiell IG, Brown SP, Nichol G, et al. (2014). Resuscitation Outcomes Consortium
Investigators. What is the optimal chest compression depth during out-of-hospital
cardiac arrest resuscitation of adult patients? Circulation, 130(22), 1962–1970.
Uray, T., Mayr, F. B., Fitzgibbon, J., Rittenberger, J. C., Callaway, C. W., Drabek, T.,
Dezfulian, C. (2015). Socioeconomic factors associated with outcome after cardiac
arrest in patients under the age of 65. Resuscitation, 93, 14-19.
Vural, M., Koşar, M. F., Kerimoğlu, O., Kızkapan, F., Kahyaoğlu, S., Tuğrul, S., & İşleyen,
H. B. (2017). Cardiopulmonary resuscitation knowledge among nursing students : a
questionnaire study, (8), 140–145.