Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT JANIN

KELOMPOK 9 :
TIYANSI AJUNU
CRISTIANTI IGIRISA
CINDI PULOO
HAKIKAT
• Istilah hakikat berasal dari kata “Al-
Haqq”, yang berarti kebenaran.
Kemudian beberapa ahli
merumuskan
Menurut Asy-Syekh Abu definsinya sebagai
Menurut Imam Al-Qasyairiy:
Bakar Al-Ma’ruf:
berikut:
“Hakikat adalah (suasana
“hakikat adalah menyaksikan
sesuatu yang telah ditentukan
kejiwaan) seorang saalik (shufi)
, ditakdirkan, disembunyikan
ketika ia mencapai suatu tujuan
sehingga ia dapat menyaksikan
(dirahasiakan) dan yang telah
(tanda-tanda ) ketuhanan dinyatakan oleh Allah kepada
dengan mata hatinya.” hamba-Nya.”
JANIN
• Dalam Mukhtarus Shihah, pengertian janin
(al-janin) adalah al-waladu maa daama fil
bathn (anak selama masih dalam kandungan
ibunya.)
• Pengertian senada juga tercantum dalam
KBBI yang meyebutkan pengertian bakal
bayi. (masih dalam kandungan).
Hakikat Janin
Al-Quran telah mengajarkan menusia bahwa
manusia diciptakan dalam perut ibunya
(proses pra-kelahiran) mengikuti proses
tertentu. Periode pra-kelahiran dimulai pada
saat pembuahan sampai pada saat kelahiran.
Selama masa pra-kelahiran manusia
mengalami perkembangan yang sangat
Fase
cepat dalam kehidupannya.
Fase
Pelaksanaan
Perencanaan Fase Mudghah
Dan
Dan Persiapan
perkembangan pra-kelahiran dibagi tiga
Pembangunan
periode utama:
Hakikat Janin
1. Fase Perencanaan Dan Persiapan
Tahap ini merupakan awal dari kehidupan manusia, tahap ini
dimulai ketika sperma mengalami fermentasi terhadap sel telur
dalam pembuahan, yang normalnya terjadi akibat hubungan intim
antara suami dan istri. Pada tahap ini zigot dibentuk. Dalam
berbagai ayat Al-qur’an dinyatakan bahwa pada tahap awal
manusia diciptakan dari tetesan nutfah.

“Bukankah dia dulu berasal dari tetesan (nutfah) yang diteteskan


kedalam rahim, kemudian tetesan itu menjadi segumpal darah
(‘alaqah), lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya.”
(Qs. Al-Qiyamah: 37-38)
Hakikat Janin
2. Fase Pelaksanaan Pembangunan
berlangsung 5 setengah minggu. Tahap embrio dimulai
ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim.
Pada tahap ini sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk
dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda
dibandingkan manusia dewasa. Beberapa bentuk seperti
mata dan tangan, bahkan mata dan kaki mulai dapat
dikenali.
Al-Qur’an juga elah membahas proses perkembangan tahap
embriologis tahap demi tahap dalam periode ini. Seperti
yang dijelaskan dalam surat Al-Qiyamah ayat 39 yang
artinya: “kemudian tetesan (nutfah) itu menjadi ‘alaqah, lalu
Allah menciptakannya dan menyempurnakannya.”
Hakikat Janin
‘Alaqah dalam bahasa Arab mengandung pengertian suatu yang
menggabung. Alaqah terus mengalami perkembangan sehingga
tubuh menjadi lengkap. Al-Qur’an masih merinci tahap
perkembangan embriologi berikutnya.
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian , air mani
itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami
jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik.” (Qs.
Al-Mu’min: 12-14)
Hakikat Janin
3. Tahap Fetus
Memasuki tahap ketiga dari kehamilan, embrio disebut fetus. Tahap
ini berlangsung sekitar 30 minggu,mulai minggu kedelapan
kehamilan sampai pada saat kelahiran. Pada tahap ini, tangan, wajah
dan kaki mulai terlihat seperti bentuk manusia pada umumnya.
Selain itu, otak juga telah terbentuk, dan mulai lebih komplek dalam
beberapa bulan.
Kematian Janin
Janin mati karena
keguguran

“Keguguran secara bahasa yaitu anak yang keluar dari perut


ibunya dengan bentuk tidak sempurna, secara istilah janin yang
keluar/gugur dari perut ibunya dalam keadaan mati .” (Syaikh
Kholid Bin Ali Al Musyaiqi)
“Kematian salah seorang dari anak adalah penghalang dari api
neraka demikian pula janin yang keguguran.” (Imam An-Nawawi)
“Sebagian ulama menegaskan bahwa janin yang keguguran akan
memberikan syafa’at kepada kedua orang tuanya di hari kiamat.”
(Syaikh Shalih Al-Munajjid)
Kematian Janin

Dari Abu Musa al-Asy’ari, Nabi SAW, “Apabila anak seorang hamba
meninggal dunia, maka Allah bertanya kepada malaikat, ‘Apakah
kalian mencabut nyawa anak hamba-Ku? Mereka menjawab, ‘Ya’.
Allah bertanya lagi, ‘Apakah kalian mencabut nyawa buah hatinya?
Mereka menjawab, ‘Ya’. Allah bertanya lagi, ‘Apa yang diucapkan
hamba-Ku? Malaikat menjawab, ‘Dia memuji-Mu dan mengucapkan
inna lillahi wa inna ilaihi raajiun’. Kemudian Allah berfirman,
‘Bangunkan untuk hamba-Ku satu rumah di surga. Beri nama
rumah itu dengan Baitul Hamdi (rumah pujian).”
Kematian Janin
Janin Mati Karena Digugurkan (aborsi)

Aborsi adalah penghilangan janin yang berada dalam kandungan wanita baik
janin yang sudah ditiupkan ruhnya maupun yang belum ditiupkan ruhnya.
Di dalam keputusan Majelis Ulama Besar No. 140, 20-6-1407 H tentang
permasalahan pengguguran kandungan (aborsi) disebutkan:
•Tidak boleh menggugurkan kandungan dalam berbagai usia, kecuali ada
sebab syar’i yang dibenarkan dan dengan ketentuan yang sangat ketat
sekali.
•Apabila usia kandungan berada di masa pertama yaitu 40 hari, sedangkan
pengguguran adalah maslahah syar’iyyah atau untuk mencegah bahaya,
maka diperbolehkan menggugurkannya.
•Tidak diperbolehkan menggugurkan kandungan walaupun masih berbentuk
‘alaqah dan mudghah, sampai diputuskan oleh tim dokter bahwa kandungan
akan membahayakan maka diperbolehkan.
•Apabila telah sempurna 4 bulan usia kandungan tidak diperbolehkan
penggugurannya sampai diputuskan oleh tim dokter spesialis yang dipercaya.

Anda mungkin juga menyukai