Penyusun :
dr. Afif Azharul Firdaus
dr. Ihsan Yudhitama
dr. Taufik Indrawan
Murajaah oleh :
Ustadz Aris Munandar, S.S., M.PI.
Diterbitkan oleh:
Qosim Publishing
Yogyakarta, 2017
Pendahuluan .............................................................................. 8
Panduan Bersuci dari Najis bagi Orang Sakit ..................... 10
Panduan Bersuci dari Hadast bagi Orang Sakit ................. 13
Tata cara Sholat bagi Orang Sakit ......................................... 21
Keringanan Menjamak Sholat Bagi Orang Sakit ................ 28
ala rasulillah
harmoni ajaran Islam, adanya batasan antara hal yang wajib dan
shalat lima waktu. Shalat ini wajib dikerjakan oleh para hamba di
bermanfaat.
Tim Penyusun
atau anak shalih yang berdoa untuknya. (HR. Muslim no. 1631).
pasien untuk bersuci dan shalat sesuai dengan kondisi sakitnya. Ini
Aplikasi di lapangan:
Catatan:
Bagian pakaian yang wajib dibersihkan hanyalah bagian yang
terkena najis. Bagian yang terkena najis cukup dicuci lalu
diperas, tidak perlu mencuci seluruh pakaian. Khusus untuk
najis ringan, najis mukhafafah, najis yang berasal dari air seni
bayi kali-laki kurang dari 2 tahun dengan ASI sebagai konsumsi
pokoknya, cukup diperciki dengan air area yang terkena najis.
Aplikasi di lapangan :
Catatan:
Pertanyaan terkait :
Jawab :
Jawab :
Cara tayamum :
Catatan :
Jika ada luka di bagian yang wajib dibasuh saat thaharah, maka
ada 2 ketentuan:
a. Luka terbuka
i. Boleh dibasuh wajib dibasuh
Aplikasi di lapangan :
Panduan bersuci:
- Wajib berwudhu sebagaimana biasanya kecuali
membasuh kaki.
- Setelah berwudhu pasien bertayamum secara lengkap
dengan niat mentayamumkan kedua kaki.
Jawab :
Pasien kehilangan kesadaran tanpa kehendaknya, maka
kewajiban shalatnya selama tidak sadar tersebut gugur.
Namun, lebih hati-hati jika ia tetap mengqadha shalat karena
hilangnya kesadaran tidak lebih dari 3 hari.
Jawab :
Pasien wajib mengqadha shalat yang ditinggalkan karena
hilangnya kesadaran terjadi dengan kehendaknya.
Jawab :
Seorang wanita yang keguguran, jika janinnya sudah berbentuk
manusia (ada calon kepala, tangan, kaki, dsb), maka ia
mengalami nifas. Namun bila janin belum berbentuk manusia,
maka ia tidak nifas.
Jika bisa berdiri, tidak bisa rukuk dan sujud : isyarat rukuk
sambil berdiri, isyarat sujud sambil duduk.
Aplikasi di lapangan :
Jawab :
Jawab :
CATATAN :
Sajian
Penutup
31 | Panduan Praktis Bersuci dan Shalat bagi Orang Sakit
Algoritma Wudhu dan Tayamum Bagi Orang
Sakit