Anda di halaman 1dari 2

Memakmurkan Masjid (2)

"Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada
Allah dan Hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk
golongan orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS. At Taubah: 18)

Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman

َّ ‫ش ِإ ََّّل‬
َ ‫َّللاَ ۖ فَ َع‬
‫س ٰى‬ َ ‫الز َكاة َ َولَ ْم َي ْخ‬
َّ ‫ص ََلة َ َوآتَى‬ َ َ‫اَّللِ َو ْال َي ْو ِم ْاْل ِخ ِر َوأَق‬
َّ ‫ام ال‬ َّ ‫َّللا َم ْن آ َمنَ ِب‬
ِ َّ َ‫اجد‬
ِ ‫س‬َ ‫ِإنَّ َما َي ْع ُم ُر َم‬
َ‫أُو ٰلَئِ َك أ َ ْن َي ُكونُوا ِمنَ ْال ُم ْهتَدِين‬
“Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk” (QS. At Taubah: 18)

Di dalam ayat ini ada penjelasan yang gamblang mengenai hakikat memakmurkan masjid. Ada 2
perkara yang amat mulia yang diperlukan untuk memakmurkan masjid:

1. Memperbaiki akidah
2. Beramal dengan baik

Adapun mengenai memperbaiki akidah, pada firman Allah,

‫اَّللِ َو ْاليَ ْو ِم ْاْل ِخ ِر‬


َّ ‫َم ْن آ َمنَ ِب‬
“orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari akhir”

Maka orang yang memiliki akidah yang rusak, madzhab yang batil, pemikiran yang menyimpang,
sejatinya dia tidaklah memakmurkan masjid walaupun dia hadir dan ikut dalam shaf-shaf shalat
bersama orang-orang. Pondasi yang menjadi dasar memakmurkan masjid yang sejati adalah akidah dan
keimanan yang benar.

“orang-orang yang beriman kepada Allah”, yaitu beriman bahwa Allah sebagai Rabb, Pencipta,
Pemberi rezeki, Pemberi nikmat dan Pemberi karunia. Dia beriman kepada nama-namaNya yang baik
dan sifat-sifatNya yang mulia, beriman pada kesempurnaanNya, kebesaranNya, keagunganNya dan
ketinggianNya. Dia beriman bahwa Allah lah satu-satunya sesembahan yang berhak disembah, tak ada
sesembahan lain yang berhak disembah selain dia. Dia tunduk dan bersandar kepadaNya, sujud dan
ruku’ kepadaNya, berdoa hanya kepadaNya, dia meminta wasilah kepadaNya. Dia pun meminta segala
kebutuhan dan keinginan kepadaNya, yakin bahwa tidak ada jalan keluar kecuali kepadaNya, tidak
berdoa kecuali kepadaNya, tidak meminta kecuali kepadaNya, tidak beristighatsah kecuali kepadaNya,
tidak berkurban kecuali untukNya, tidak meminta pertolongan dan perlindungan kecuali dari Allah.

Maka akidah orang ini tentang Allah adalah akidah yang benar, keimanan orang ini kepadaNya adalah
keimanan yang benar. Maka apabila pondasi dasar ini tidaklah benar, maka amalan-amalan di atasnya
bisa batal –na’udzubillah- dan lenyap walaupun banyak. Karena pondasi dasar untuk memakmurkan
masjid adalah akidah dan keimanan kepada Allah yang benar.

Di antara perkara yang sangat disayangkan, bahkan perkara ini adalah dosa besar yang sangat besar,
bahkan dosa besar yang paling besar dan paling berbahaya, yaitu dijumpainya pada sebagian masjid,
orang-orang yang meminta pertolongan dan berdoa pada selain Allah. Bahkan, sebagian mereka
mengeraskan suaranya, seraya berkata dalam sujud (padahal dia sedang berada di masjid) , “Tolong
kami wahai Fulan…!”, na’udzubillahi min dzaalik. Kadang juga, dia mengangkat kedua tangannya,
kemudian menyeru Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atau menyeru para wali. Maka di mana
keimanan yang sejati kepada Allah?! Ke mana akidah yang benar yang menjadi pondasi dasar agama
Allah?! Sungguh Allah ‘azza wa jalla telah berfirman,

َّ ‫ط َّن َع َملُكَ َولَت َ ُكون ََّن ِمنَ ْالخَا ِس ِرينَ بَ ِل‬


َّ ‫َّللاَ فَا ْعبُ ْد َو ُك ْن ِمنَ ال‬
َ‫شا ِك ِرين‬ َ َ‫ي ِإلَيْكَ َو ِإلَى الَّذِينَ ِم ْن قَ ْبلِكَ لَ ِئ ْن أ َ ْش َر ْكتَ لَيَحْ ب‬ ِ ُ ‫َولَقَ ْد أ‬
َ ‫وح‬
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. “Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-
orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu
termasuk orang-orang yang bersyukur” (QS. Az Zumar: 65, 66)

Allah juga berfirman

ِ‫اجدَ ِ ََّّلل‬
ِ ‫س‬َ ‫َوأ َ َّن ْال َم‬
“dan sesungguhnya masjid itu hanyalah milik Allah” (QS. Al Jin: 18)

Yaitu bahwa masjid yang merupakan tempat ibadah yang paling agung dibangun dengan pondasi
ikhlas karena Allah, tunduk pada keagunganNya dan merendah di hadapan kemuliaanNya.

‫َّللاِ أ َ َحدًا‬ ُ ‫فََل ت َ ْد‬


َّ ‫عوا َم َع‬
“maka janganlah kalian menyembah siapapun selain Allah di dalamnya” (QS. Al Jin: 18)

Maka bagaimana orang yang menyimpang dan tersesat?! Dia pergi menuju rumah Allah kemudian dia
sujud, tapi kemudian dia berdoa pada selain Allah. Dia angkat kedua tangannya kemudian berdoa
beristighatsah kepada selain Allah. Orang yang semisal ini, seandainya mereka berdiri sholat di masjid,
maka hal tersebut tak bermanfaat untuk mereka. Karena mereka sudah kehilangan pondasi amal dan
agama mereka (yaitu tauhid –pent). Siapa yang berdoa dan bersitighatsahpada selain Allah, baik
kepada mayit ataupun makhluk gaib, maka dia telah berbuat kesyirikan walaupun maksudnya adalah
untuk mendekatkan diri kepada Allah dan hanya meminta syafa’at sesembahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai