Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ANALISIS BENTUK KATA DARI FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL YANG


TERDAPAT DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-IKHLAS, AL-FALAQ, DAN
AN-NAS
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Shorof Mutaqodim
Dosen pengampu : Dr. H. Ilyas Rifa'i M.Ag.

Disusun Oleh :
Nisa Atun Niswah 1202030091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, atas rahmat, hidayah dan ridho-Nya,
penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Analisis bentuk kata dari Fi’il Ma’lum dan
Fi’il Majhul dalam Al-Qur’an Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Surat An-Nas.
Tak lupa juga penulis berterima kasih kepada :
1) Bapak Dr. H. Ilyas Rifa’i M.Ag., selaku dosen mata kuliah Bahasa Arab Profesi.
2) Kepada kedua orang tua kami yang selalu mendoakan dan mendukung penyusun.
3) Dan kepada rekan-rekan yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan tugas makalah
ini .
Muatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun sangat
mengharapkan tugas yang diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para
pembaca dan khususnya bagi kami yang menyusun makalah ini. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
terima demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmartullahi wabarokatuh

Bandung,20 Desember 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Bahasa Arab merupakan kunci utama yang harus dipelajari atau dikaji dalam mempelajari
Al-Qur’an. Oleh karena itu, untuk mengkaji bahasa arab agar mudah di pahami, maka terlebih
dahulu harus dimulai dari pembahasan yang mendasar. Maka dengan itu kami mencoba
menyusun makalah ini dengan mengambil tema tentang ma’lum dan majhul.
Kalimat Fi’il adalah kalimat yang menunjukan arti pekerjaan pada suatu masa atau waktu
tertentu. Kalimat Fi’il dibedakan menjadi bermacam-macam menurut pengelompokannya yaitu:
1. Fi’il Shahih dan Fi’il Mu’tall
2. Fi’il Mujarrad dan Fi’il mazid
3. Fi’il Madhi, Fi’il Mudhori’, Fi’il Amr.
4. Fi’il Lazim dan Fi’il Muta’addi
5. Fi’il Jamid dan Fi’il Mutasharif
6. Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul
Dan disini penulis akan mengabalisis bentuk kata tentang Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul yang
ada pada surat
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja bentuk kata Fi’il Ma’lum dan Majhul yang terdapat pada Al-Qur’an Surat Al-
Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas?
b. Ada berapakah bentuk kata Fi’il Ma’lum dan Majhul yang terdapat pada Al-Qur’an Surat
Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas?
c. Apa isi kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-
Nas?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Mengetahui bentuk kata Fi’il Ma’lum dan Majhul yang terdapat pada Al-Qur’an dalam
Surat
b. Mengetahui jumlah bentuk kata Fi’il Ma’lum dan Majhul yang terdapat pada Al-Qur’an
dalam Surat
c. Mengetahui isi kandungan yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan
An-Nas
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS BENTUK KATA DARI FI’IL MA’LUM DAN MAJHUL YANG TERDAPAT
PADA AL-QUR’AN SURAT Al-IKHLAS, AL-FALAQ DAN AN-NAS
2.1 Surat Al-Ikhlas,
1) Bunyi Surat Al-Ikhlas berikut Terjemah

Terjemah :

1. Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.


2. Allah tempat meminta segala sesuatu.
3. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.
2) Isi kandungan Surat Al-khlas
Al Ikhlas artinya adalah suci atau murni, karena surah Al Ikhlas ini semuanya
menegaskan tentang kemurnian dan ke Esaan Allah SWT.
1. Allah SWT itu Esa, yang artinya tunggal, bukan satu atau dua dan tidak terbilang
2. Menolak segala macam kesyirikan. Syirik adalah perbuatan yang menyekutukan
Allah SWT atau menyamakan sesuatu selain Allah.
3. Orang yang syirik atau menyekutukan Allah, dosanya tidak akan diampuni oleh
Allah walaupun ia ahli ibadah. Tak hanya itu, amal baik orang syirik tidak akan
diterima oleh Allah SWT
4. Allah SWT tidakmemiliki anak maupun orang tu
5. Tidak ada sesuatupun yang menyamai Allah SWT, entah itu kekuasaannya,
kehebatannya, dan yang lainnya.
3) Analisis Bentuk Kata Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul dalam Surat Al-Ikhlas
 Fi’il Ma’lum dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas terdapat pada ayat ke-3 yang
berbunyi :

‫َلْم َيِلْد َو َلْم ُيوَلْد‬


“(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.”
‫ َيِلْد‬asalnya dari fi'il mudhari ma'lum (kata kerja aktif) => ‫َيِلُد‬. Oleh karena ada
huruf jazm ‫ َلْم‬, maka ‫ َيِلُد‬menjadi ‫َي ِلْد‬, Fi'il madhi nya adalah ‫َو َلَد‬, Fi'il mudhari nya adalah
‫ َيِلُد‬.
 Fi’il Majhul dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas terdapat pada ayat ke-4 yang
berbunyi :

‫َلْم َيِلْد َو َلْم ُيوَلْد‬


“Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
‫ يُْو َلْد‬adalah fi'il mudhari majhul (kata kerja pasif) yang majzuum, karena didahului
oleh huruf jazm ( ‫)َلْم‬. Asal katanya adalah fi'il mudhari majhul => ‫ُيوَلُد‬. Oleh karena ia
berubah menjadi majzum, maka ‫ ُيوَلُد‬menjadi ‫ُيْو َلْد‬.
2.2 Surat Al-Falaq
1) Bunyi Surat Al-Falaq berikut terjemah

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم‬


)١( ‫ُقۡل َاُعۡو ُذ ِبَر ِّب اۡل َفَلِۙق‬
)٢( ‫ِم ۡن َش ِّر َم ا َخ َلَۙق‬
)٣( ‫َو ِم ۡن َش ِّر َغ اِس ٍق ِاَذ ا َو َقَۙب‬
)٤( ‫َو ِم ۡن َش ِّر الَّنّٰف ٰث ِت ِفى اۡل ُع َقِۙد‬
)٥( ‫َو ِم ۡن َش ِّر َح اِسٍد ِاَذ ا َح َس َد‬
Terjemah :
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar)
2. Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
3. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita
4. Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-
buhul (talinya),
5. Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."
2) Isi Kandungan Surat Al-Falaq
Letak keistimewaannya ada pada makna dan arti surat itu sendiri. Sebagian besar makna
ayat yang ada pada surat Al Falaq merupakan sebuah doa agar dijauhkan dari malapetaka
dan hal buruk lainnya ketika hendak beribadah kepada Allah SWT.
1. Surat Al Falaq mengandung isti’aadzah (permintaan perlindungan) kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dari segala kejahatan makhluk. Makhluk ini bisa siapapun
dan apa pun, termasuk dirinya sendiri yang merupakan ciptaan Allah.
2. Dalam memohon perlindungan, dalam surat Al Falaq ini Allah disebut dengan
sifatNya Rabbul falaq. Yakni Tuhannya pagi dan Tuhan seluruh makhluk.
Sebagaimana Allah bisa membelah kegelapan malam dengan terangnya pagi,
Allah juga kuasa menyingkirkan kejahatan dan kesulitan dengan memunculkan
pertolongan.
3. Surat Al Falaq juga mengandung isti’aadzah kepada Allah dari kejahatan di waktu
malam, kejahatan sihir, dan kejahatan orang-orang yang hasad. Meskipun ketiga
kejahatan ini termasuk dalam kejahatan makhluk Allah (syarri maa khalaq),
ketiganya memerlukan perhatian khusus sehingga disebutkan lebih rinci.
4. Dalam Surat Al Falaq ini terdapat dalil bahwa sihir itu ada dan karenaNya
manusia harus berlindung kepada Allah, bukan kepada selainNya.
5. Surat Al Falaq menjelaskan hasad itu membawa keburukan dan mengakibatkan
kejahatan. Karenanya kita perlu menghindarinya serta memohon perlindungan
Allah darinya.
3) Analisis Bentuk Kata Fi’il Ma’lum dan Fi’il Majhul dalam Surat Al-Falaq
 Fi’il Ma’lum dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas terdapat pada ayat ke-2 yang
berbunyi :
‫ِم ْن َش ِّر َم ا َخ َلَق‬
“Dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,”
‫ َخ َل َق‬adalah fi'il madhi ma'lum (kata kerja aktif). Karena artinya aktif
(me-), maka ini adalah fiil ma’lum. fi’il madhi mabni ‘alaa fathi dan failnya
dhamir mustatir jawazan taqdirnya dia (‫و‬tt‫)ه‬. kalimat «‫ خلق‬...» adalah shilah
maushul, tidak ada kedudukan i’rab padanya dan kembali pada al maushul dhamir
makhdzuf (dhamir yang dihilangkan)
 Tidak terdapat Fi’il Majhul dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas
2.3 Surat An-Nas
1) Bunyi Surat An-Nas berikut Terjemah

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم‬


)١( ‫ُقْل َاُع ْو ُذ ِبَر ِّب الَّناِس‬
)٢( ‫َم ِلِك الَّناِۙس‬,
)٣( ‫ِاٰل ِه الَّناس‬
)٤( ‫ِم ۡن َش ِّر اۡل َو ۡس َو اِسۙ اۡل َخ ـَّناِس‬
)٥( ‫اَّلِذ ۡى ُيَو ۡس ِوُس ِفۡى ُص ُدۡو ِر الَّناِۙس‬
Terjemah :
1. Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
2. Raja manusia,
3. Sembahan manusia,
4. Dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
5. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. Dari (golongan) jin dan manusia.
2) Isi Kandungan Surat An-Nas
Berikut ini isi kandungan Surat An Nas menurut Tafsir Al Munir karya Syekh Wahbah
Az Zuhaili, Tafsir Fi Zilalil Quran karya Sayyid Qutb, dan Tafsir Al Azhar karya Buya
Hamka.
1. Surat An Nas mengandung isti’aadzah (permintaan perlindungan) kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala dari segala kejahatan iblis dan bala tentaranya yang dapat
melalaikan manusia dengan menebarkan waswas pada diri mereka.
2. Tiga ayat pertama Surat An Nas menunjukkan tiga sifat bagi Allah Subhanahu wa
ta'ala yakni rububiyah, mulkiyah, dan uluhiyah. Sifat rububiyah didahulukan
karena mengandung makna penjagaan dan pemeliharaan, tepat untuk al
isti’aadzah (permintaan pertolongan).

Lalu mulkiyah menunjukkan bahwa tidak ada pertolongan kecuali dari pemilik-Nya.
Setelah itu, Allah Subhanahu wa ta'ala menyebutkan uluhiyah untuk menjelaskan bahwa
Dia-lah yang berhak disembah.
3. Tiga sifat tersebut sekaligus menunjukkan bahwa hanya Allah-lah Tuhan pemelihara dan
pencipta, Dia-lah yang merajai dan menguasai manusia, serta hanya Dia-lah yang berhak
diibadahi oleh manusia.
4. Surat An Nas menjelaskan untuk waswas. Waswas yang dimaksud dalam Surat An Nas
yaitu bisa dari jin ataupun manusia. Maksudnya adalah Surat An Nas memberikan
penjelasan kepada kita bahwa setan itu bisa dari berbagai golongan, yaitu jin atau
manusia.
5. Dalam Surat An Nas disebutkan tiga sifat Allah (Rabb, Malik, dan Ilah) untuk meminta
perlindungan dari satu hal yakni waswas. Karena pentingnya keselamatan agama
daripada keselamatan jiwa dan raga.
3) Analisis Fi’il Ma’lum dan Fiil Majhul dalam Surat An-Nas
 Fi’il Ma’lum dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas terdapat pada ayat ke-5 yang
berbunyi :

‫اَّلِذ ي ُيَو ْس ِوُس ِفي ُص ُد وِر الَّناِس‬


“Dalam Surat An Nas disebutkan tiga sifat Allah (Rabb, Malik, dan Ilah) untuk meminta
perlindungan dari satu hal yakni waswas. Karena pentingnya keselamatan agama
daripada keselamatan jiwa dan raga.”
‫ ُيَو ْس ِو ُس‬adalah fi'il mudhari' ma’lum. karena artinya aktif (me-), maka ini adalah
fiil ma’lum. Ia marfu' ditandai dengan dhammah. Faa'ilnya adalah dhamir
mustatir ‫ ُيَو ْس ِو ُس‬. ‫ ُهو‬adalah shilah ( ‫ ) صلة‬dari isim maushul ‫اَّلِذ ي‬
 Tidak terdapat Fi’il Majhul dalam Al-Qur’an surat Al-Ikhlas

DAFTAR PUSTAKA

 https://muslim.okezone.com/amp/2021/09/29/330/2478652/isi-kandungan-surat-an-nas-
ayat-1-6?page=2
 https://kalam.sindonews.com/surah/114/an-nas
 https://kalam.sindonews.com/surah/113/al-falaq
 https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/berita-terkini/
kandungan-surat-al-falaq-ayat-1-5-memohon-perlindungan-allah-1un1OOFrtLy?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16396300021666&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fkumparan.com%2Fberita-terkini%2Fkandungan-surat-al-falaq-ayat-1-5-memohon-
perlindungan-allah-1un1OOFrtLy
 https://mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-20681482/isi-kandungan-surah-
al-ikhlas-berikut-arab-latin-dan-artinya
 https://www.jumanto.com/fiil-majhul-dan-fiil-malum/
 https://hahuwa.blogspot.com/2020/03/contoh-fiil-mabni-majhul-dan-malum-di.html

Anda mungkin juga menyukai