Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR STUDI ALQUR’AN DAN HADITS

Tentang

“BIOGRAFI PARA ULAMA HADIST dan KITABNYA”

Disusun oleh :
LOVINA KHALISA LANDRA ( )
DESY MULIYANA ( )

Dosen Pembimbing :
Prof.Dr.Syafruddin, M.Ag

TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
TAHUN AJARAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah
Ta‟ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “
BIOGRAFI PARA ULAMA HADIST dan KITABNYA ” dapat kami selesaikan
dengan baik.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya
dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Padang, Spetember

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................................

B. Rumusan Masalah ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................

A. Al-Bukhari ( H– H= M- M) ............................................

B. Imam Muslim ( – H= – M ).............................................

C. Imam Abu Daud ( H– H= M– M ) ................................

D. Imam at-Tirmidzi ( H– H= M– M) ................................

E. Imam An-Nasai ............................................................................................

F. Ibnu Majah ( H– H= M– M ) ........................................

G. Ahmad bin Hanbal .......................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................

B. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berbicara mengenai hadits yang sudah tersebar luas di seluruh sentereo
jagad raya ini, tentu hal tersebut tidak lepas dari peran penting para aktor di
belakangnya. Para aktor tersebut adalah perawi hadits dan tokoh-tokoh yang
mendalami ilmu hadits yang tentu hebat karena mereka memiliki potensi diri
yang baik, baik dari segi intelektual, tetapi juga emosional dan spiritual. Untuk
melakukan hal ini, tentu tidak sembarang orang bisa melakukannya. Sebab,
tidak mudah untuk dan dalam melaksanakan tugas ini atau tentu banyak
rintangan dan perjuangan, namun hal ini juga tidak menutup kemungkinan
kita bisa menjadi seperti merka. Untuk itu, kita perlu mengetahui lebih jauh
bagaimana aktor-aktor hebat tersebut. Dengan harapan kita bisa menjadikan
mereka sebagai tauladan atau motivasi bagi kita untuk menjadi orang besar
dan hebat.

B. Rumusan Masalah
. Biografi singkat Al-Bukhari
. Biografi Imam Muslim
. Biografi Imam Al-Tarmidzi
. Biografi Abu daud
. Biografi Imam Nasai
. Biografi Ibnu Majah
. Biografi Imam Ahmad
BAB II
PEMBAHASAN

A. Al-Bukhari ( H– H= M- M)
Nama lengkap Imam al-Bukhari adalah Muhamad bin Isma‟il bin
Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah, tetapi Barduzbah yang merupakan
bahasa daerah Bukhara yang berarti petani. Sedangkan panggilan Imam al-
Bukhari adalah Abu Abdillah. Imam al-Bukhari lahir pada hari Jum‟at,
Syawal H/ Juli M, di kota Bukhara yang sekarang termasuk daerah
Uzbekistan, Rusia.
Ayah Imam al-Bukhari, yang mempunyai panggilan Abul Hasan,
adalah seorang ulama besar dalam bidang hadits. Imam al-Bukhari menulis
biografi ayahnya di kitab karyanya yang berjudul At-Târikh Al-Kabîr, -
.
Guru-guru Imam al-Bukhari terdapat orang. Sebagaimana yang
diriwayatkan oleh Muhammad bin Abi Hatim dari Imam al-Bukhari, dia
berkata yang artinya, “Aku telah menulis hadits dari orang guru. Mereka
adalah ulama ahli hadits yang telah menghafalkan hadits.” Diantara mereka
adalah Muhammad bin Abdillah al-Anshari, Ada bin Abi Iyas, Qutaibah bin
Sa‟id, Abu Hatim ar-Razi, dan Husain bin Muhammad al-Qabani.
Berangkat dari banyak guru Imam al-Bukhari, maka tidak heran jika ia
menjadi sosok imam yang kaya akan ilmu dan pengetahuan. Tidak hanya itu,
murid Imam al-Bukhari pun berjumlah sangat banyak, dan murid-muridnya
menjadi tokoh terkemuka di bidang hadits pada masa berikutnya.
Sebagaimana yang dikatakan oleh salah satu muridnya yaitu Imam al-Farbari,
mengatakan bahwa “Sesungguhnya murid Imam al-Bukhari yang
meriwayatkan Shahih Al-Bukhari berjumlah . orang.” Diantaranya
seperti Muslim bin Hajjaj, at-Tirmidzi, An-Nasa‟i dan Ad-Darimi.
Beberapa karya imam al-Bukhari, yaitu: Al-Jami‟ Ash-Sahih, At-
Tarikh Al-Kabir, At-Tarikh Al-Ausath, At-Tarikh Ash-Saghir, Khalqu Af‟al
Al-„Ibad, Adh-Dhu‟afa‟ Ash-Shaghir, Al-Adab Al-Mufrad, Juz‟u Ruf‟u Al-
Yadain, Juz‟u Al-Qira‟ah Khalfa Al-imam, Kitab Al-Kuna.
Beliau juga pernah ditanya oleh Muhamad bin Abu Hatim Al Warraaq,
“Apakah engkau hafal sanad dan matan setiap hadits yang engkau masukkan
ke dalam kitab yang engkau susun (maksudnya : kitab Shahih Bukhari,
pent.)?” Beliau menjawab, ”Semua hadits yang saya masukkan ke dalam kitab
yang saya susun itu sedikit pun tidak ada yang samar bagi saya”.
Anugerah Allah kepada Al Imam Al Bukhari berupa reputasi di bidang
hadits telah mencapai puncaknya. Tidak mengherankan jika para ulama dan
para imam yang hidup sezaman dengannya memberikan pujian (rekomendasi)
terhadap beliau. Berikut ini adalah sederet pujian (rekomendasi) termaksud:
Muhammad bin Abi Hatim berkata, “Saya mendengar Ibrahim bin
Khalid Al Marwazi berkata, “Saya melihat Abu Ammar Al Husein bin Harits
memuji Abu Abdillah Al Bukhari, lalu beliau berkata, “Saya tidak pernah
melihat orang seperti dia. Seolah-olah dia diciptakan oleh Allah hanya untuk
hadits”.
Abu Bakar Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah berkata, “Saya tidak
pernah meliahat di kolong langit seseorang yang lebih mengetahui dan lebih
kuat hafalannya tentang hadits Rasulullah Shallallaahu „Alaihi Wasallam dari
pada Muhammad bin Ismail (Al Bukhari).
Sejak kecil, Imam al-Bukhari menunjukan bakat cemerlang yang
sangat luar biasa. Terutama mengenai ketajaman ingatan dan hafalan yag
melebihi manusia biasa.
Imam Bukhari menetapkan bahwa Hadits Shahih adalah hadits yang
keshahihannya disepakati oleh rawi tsiqah yang meriwayatkan dari seorang
shahabat yang masyhur, yang tidak terjadi perselisihan pendapat diantara para
tsiqah itu sendiri. Selain itu, mata rantai sanad hadits itu harus bersambung,
tidak terputus. Syarat yang ditetapkan oleh Imam al-Bukhari ini hamper tidak
pernah diterapkan oleh ulama‟ lain.

B. Imam Muslim ( – H= – M)
Nama lengkapnya adalah Abu Al-Husain Muslim ibn Al-Hajjâj Al-
Qusyairy. Beliau dinisbatkan kepada Naisabury karena beliau adalah putera
kelahiran naisabur, yakni kota kecil di Iran bagian timur laut. Ia adalah
seorang muhadditsin, hafidz lagi terpercaya. Ia terkenal sebagai ulama yang
gemar bepergian mencari hadits.
Guru-guru Imam Muslim diantaranya adalah Yahya ibn Yahya, Abu
Hasan, Ibn Hambal, yazid ibn Mansur, „Amir ibn Sawad dan lain sebagainya.
Sedangkan murid-muridnya diantaranya adalah Ibrahim bin Abi Thalib, Al-
Husain bin Muhammad, Al-Qubbani, Ibnu Khuzaimah dan lain sebagainya.
Karya-karya Imam Muslim antara lain Al-Jâmi‟ Al-Kabîr, kitab sahih Muslim,
Al-Musnad Al-Kabir, kitab Al-Thabaqât Al-Tâbi‟in, kitâb Muhadlramîn dan
lain sebagainya.
Apabila Imam Bukhari sebagai ahli hadits nomor satu, ahli tentang
ilat--ilat (cacat) hadits dan seluk beluk hadits, dan daya kritiknya sangat tajam,
maka Muslim adalah orang kedua setelah Bukhari, baik dalam ilmu,
keistimewaan dan kedudukannya. Hal ini tidak mengherankan, karena Muslim
adalah salah satu dari muridnya. Al-Khatib al-Bagdadi berkata: "Muslim telah
mengikuti jejak Bukhari, mengembangkan ilmunya dan mengikuti jalannya."
Pernyataan ini bukanlah menunjukkan bahwa Muslim hanya seorang pengikut
saja. Sebab ia mempunyai ciri khas tersendiri dalam menyusun kitab, serta
memperkenalkan metode baru yang belum ada sebelumnya.
Imam Muslim mendapat pujian dari ulama hadis dan ulama lainnya.
Al--Khatib al-Baghdadi meriwayatkan dari Ahmad bin Salamah, katanya
"Saya melihat Abu Zur'ah dan Abu Hatim selalu mengutamakan Muslim bin
al-Hajjaj dari pada guru- guru hadits lainnya. Ishak bin Mansur al-Kausaj
berkata kepada Muslim: "Kami tidak akan kehilangan kebaikan selama Allah
menetapkan engkau bagi kaum muslimin." Ishak bin Rahawaih pernah
mengatakan: "Adakah orang lain seperti Muslim?". Ibnu Abi Hatim
mengatakan: "Muslim adalah penghafal hadits. Saya menulis hadits dari dia di
Ray." Abu Quraisy berkata: "Di dunia ini, orang yang benar-benar ahli hadits
hanya empat orang. Di antaranya adalah Muslim." Maksudnya, ahli hadits
terkemuka di masa Abu Quraisy. Sebab ahli hadits itu cukup banyak
jumlahnya.
C. Imam Abu Daud ( H– H= M– M)
Nama lengkapnya adalah Imam Abu Daud Sulaiman bin Al-Asy‟ats
bin Syidad bin Amr bin Amir. Ia adalah seorang imam terkemuka dan pioner
di masanya selain wira‟i ia juga merupakan salah satu ulama yang telah
menelurkan karya dalam bidang hadits yang tanpa ada sebelumnya.
Ia adalah seorang Imam terkemuka dan pioneer dimasanya. Selain
wira‟i, ia merupakan salah satu ulama yang telah menelurkan karya dalam
bidang ilmu hadits tanpa ada sebelumnya.
Guru-gurunya: Abu Salamah at-Tabudzaki, Abul Walid ath-Thayalasi,
Muhammad bin Katsir al-Abdi, dsb. Murid-muridnya:Abu Ali Muhammad bin
Amr al-Lu‟lu‟, Abul Hasan Ali bin al-Hasan bin al-Abd al-Anshari, dst.
Karya: As-Sunan, Az-Zuhd, al-Marasil, ar-Rijal, dst.
Kriteria Syarat: Istilah hasan adalah hadits yang ia diamkan ketika
meriwayatkan hadits tanpa diiringi penjelasan. Sedangkan hadits dha‟if adalah
terdapat sanad hadits yang wahn syadid maka ia dalam kitabnya berusaha
secara maksimal menjelaskan hadits menurut kemampuan ijtihadnya.
Sedangkan hadits yang menurut beliau shahih adalah sebagaimana hadits yang
telah dikeluarkan oleh imam bukhari dan muslim.

D. Imam at-Tirmidzi ( H– H= M– M)
Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Isa bin Muhammad bin
Dahhaq. Ia lahir di Bugh yang termasuk daerah pinggiran tirmdz timur laut
propinsi Khurasan, Iran. Sejak kecil ia memiliki daya ingat yang kuat dan
tsiqah. para ulama berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa Imam at-
Tirmidzi lahir dalam keadaan buta. Sedangkan berita yang benar adalah dia
menjadi buta ketika sudah besar, tepatnya setelah melakukan perjalanan
mencari Ilmu dan menulis kitabnya.
Imam al-Tirmidzi merupakan sosok manusia yang shalih, taqwa, wara',
zuhud, dan yang tak kalah pentingnya, kekuatan hafalannya diakui oleh para
ulama. Abdurrahman bin Muhammad al-Idrisi menuturkan, “Muhammad bin
Isa bin Saurah al-Tirmidzi al-Dharir adalah seorang imam dalam ilmu hadits
yang pendapatnya banyak dirujuk para ulama. Beliau mengarang kitab al-
Jami', al-Tawarikh (sejarah), dan al-UIlal. Sosok yang alim lagi brilian
(cemerlang) ini diakui kekuatan hafalannya.”
Perhatian beliau sangat besar terhadan ilmu hadits sangat besar beliau
menyusun kitab At Turmudzi. Selain itu hasil-hasil karya beliau sangat
banyak. Sehingga pujian para ulama terhadap Imam Al-Tirmidzi dalam
usahanya mengembangkan hadits dan fiqih dan ilmu-ilmu agama sangat
banyak, diantaranya adalah:
. Pernyataan Imam Bukhari terhadap Imam At Turmudzi bahwa posisi
beliau dalam ilmu hadits adalah sangat tinggi. Imam Bukhari berkata "Apa
yang aku ambil manfaat dari padaku”.
. Al Hafizh Al Alim Al Idrisi berkata "ia (Imam Al-Tirmidzi) seorang dari
para imam yang memberi tuntunan kepada mereka dalam ilmu hadits,
mengarang Al Jami 'Tanggal, sebagai seorang penulis yang alim yang
meyakinkan, ia seorang contoh dalam hafalan".
. Al Mizzi mengatakan bahwa Imam Al-Tirmidzi salah seorang imam
hafizh yang memiliki kelebihan yang telah dimanfaatkan kaum muslimin.
. Mubarak Ibn Atsir mengatakan bahwa Imam Al-Tirmidzi adalah seorang
ulama hafizh yang terkenal, padanya telah terjadi pengembangan fiqih
. Imam Al-Tirmidzi termasuk ahli hadits yang kuat daya hafalnya, teliti dan
terpercaya. Ibnu Hibban Al Busti mengakui kemampuan Imam Al-
Tirmidzi dalam hal menghafal, menghimpun, dan meneliti hadits sehingga
ia menjadi sumber pengambilan hadit banyak ulama terkenal diantaranya
Imam Bukhari.
Al-Hakim Abu Ahmad menukil dari gurunya, Ahmad, “Ketika Imam
Muhammad bin Ismail al-Bukhari meninggal, ia tidak meninggalkan seorang
ulama yang menjadi penggantinya di Khurasan selain Imam al- Tirmidzi yang
dalam pengetahuannya, luhur dalam ke-wara'-an dan kezuhudan. Imam al-
Tirmidzi senantiasa menangis sehingga beliau menjadi buta pada tahun-tahun
terakhir.”
Abu Ya'la al-Khalili pernah menuturkan bahwa Tirmidzi merupakan
figur penghafal dan ahli hadits yang mumpuni dan telah diakui oleh para
ulama. Beliau mempunyai kitab al-Jami' dan al-Jarh wa al-TaUdil. Ia dikenal
sebagai orang yang dapat dipercaya, dan sebagai ulama yang menjadi panutan,
serta berpengetahuan luas. Kitab Jami'-nya al-Tirmidzi merupakan bukti nyata
atas keagungan reputasinya tentang hadits.
Semua ini membuktikan bahwa sosok Tirmidzi memang pantas
mendapat sanjungan. Namun demikian, ternyata ada sementara ulama yang
menganggap bahwa Imam al-Tirmidzi merupakan sosok yang tidak diketahui
asal-muasal dan jatidirinya (majhul al-hal), sehingga --secara otomatis--
periwayatannya ditolak begitu saja. Pandangan seperti inilah yang antara lain
dilontarkan.
Karya-karya at-Tirmidzi paling banyak terpengaruh oleh pemikiran al-
Bukhari dalam pengfokusan bidang yurisprudensi juga menjadikannya standar
dalam menjelaskan ketidakococokan dalam naskah penyebar tradisinya.
Karya-karyanya antara lain Shama‟il al-„Ilal jami‟ dan Tasmiya Ashab Rasul
Allah. Guru-gurunya adalah Zayed bin Akhzam, Qutaibah bin Said, Ishaq bin
Rahawaih da lain sebagainya. Murid-muridnya antara lain Abu Bakar Ahmad
bin Ismail As-Samarqandi, Ahmad bin Yusuf An-Nasafi, Abdullah bin Nashr
dan lain sebagainya.
Kriteria Imam at-Turmdzi dalam menshahihkan hadits lunak, tidak
mutasyaddid (ketat) dengan kata lain pernyataan shahih atau hasan terhadap
suatu hadits tidak dapat dijadikan sebagai pegangan ketika pernyataan tersebut
tidak diiringi oleh ulama yang lain. Dalam menyampaikan hadits, beliau
memang terkadang meriwayatkannya dari perawi yang su‟ul al-hifzh
(kemampuan hafaannya buruk) dan perawi yang terkadang wahm. Akan tetapi
beliau tidak hanya mendiamkannya tanpa keterangan, melainkan
menjelaskannya.[ ]

E. Imam An-Nasai
Nama lengkapnya adalah Abû Abd Al-Rahmân Ahmad ibn Syu‟aib ibn
Ali ibn Sinan ibn Bahr Al-Khurasani Al-Nasâ‟i. Nama beliau dinisbatkan
kepada kota tempat beliau dilahirkan yaitu di kota Nasa‟ yang masih termasuk
wilayah Khurasan. Ia mulai menjalani pengembaraan untuk mempelajari
hadits ketika beliau berusia lima belas tahun. Sebagian muhadditsin menilai,
bahwa beliau lebih hafidh dan lebih tinggi pengetahuannya dibanding dengan
Imam Muslim dibidang Hadits. Beliau dianggap sebagai salah satu pemimpin
besar dibidang sastra hadits. Dan dia menjadi cendekiawan dalam semua
aspek hadits dan hafal sebagian besar jumlah hadits sehingga ia dijuluki
hafidz-i- hadits (penghafal hadits).
Guru-guru beliau antara lain Qutaibah ibn Sa‟id, Ishaq ibn Ibrahim dan
Imam-imam Hadits dari Khurasan, Hijaz, Irak, dan Mesir. Murid-murid beliau
antara lain Abu Nasher Al-Dhalaby, Abd Al-Qasim Al-Thabary, da Abdul
Karim. Karya Al-Nasâ‟I diantaranya Al-Sunan Al-Kubra, Al-Sunan Al-
Mujtaba‟, Kitâb Tamyiz, dan lain sebagainya. Penilaian Imam Al-Nasa‟I
terhadap hadits jauh lebih ketat dibandingkan Imam Bukhari dan Imam
Muslim.
Cukup banyak karangan beliau kurang lebih buku,yang lebih
popular adalah Assunan yang disusun seperti bab fiqh.Didalamnya tidak ada
sang perawi yang disepakati kritikus untuk di tinggalkannya.Dari segi kualitas
hadisnya terdapat hadits shahih,hasan dan dho‟if.
Kebanyakan kitab karangan beliau adalah mengenai fiqh ibadah,dan
susunan dalam kitabnya telah sesuai dengan tata cara ibadah yang kita
kerjakan seperti biasanya,yaitu Bab At-Thaharah diletakkan lebih awal
daripada Bab-Bab yang lain.Seyogyanya sebelum kita melaksanakan
ibadah,hendaknya kita harus membersihkan anggota tubuh kita terlebih
dahulu.Setelah itu dilanjutkan dengan Bab-bab yang lain.Dalam kitab Shahih
Sunan Nasa‟i,Muhammad Nashiruddin Al-Albani, jilid ,di dalamnya terdapat
hadis yang berisikan tentang fiqh ibadah, Diantara kitab beliau antara
lain ialah : Al-Sunanu Al-Kubra, Al Mujtaba Min Al-Sunani, dan lain
sebagainya.

F. Ibnu Majah ( H– H= M– M)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah ibn Yazid ibn Majah. Beberapa
cendekiawan muslim berpendapat bahwa “Majah” adalah nama ibunya
sehingga ia dipanggil ibn Majah. Semasa mudanya beliau merupakan pelajar
yang luar biasa dalam bidang sastra hadits dan selama tahun beliau
mengabdikan seluruh hidupnya untuk belajar hadits dan sastra hadits. Beliau
selalu mencatat hadits dan rangkaian riwayat baru yang kuat kapan saja beliau
mendengarnya dan segera menandatanginya.
Guru-guru Ibnu Majah antara lain Abu Ishaq Ibrahim Ibnul, Bakar bin
Abdul Wahhab, Abu Abdur Rahman dan lain sebagainya. Sedangkan murid-
muridnya antara lain Hafidz Abul Hasan ibn Fatah, Ibrahim bin Dinar Al-
Jabshi, Ahmed Ibrahim al-Kabani dan banyak lagi.
Dalam bukunya beliau tidak memberikan komentar apapun mengenai
keshihan, kehasanan, dan kedha‟ifan hadits, bahkan untuk hadits yang dusta
sekalipun. Karya-karyanya antara lain Al-I‟lâm bi Sunanihi „Alaihi Al-Sâlam.
Persaksian para ulama terhadap beliau
a. Al HafizhAl Khalili menuturkan; “(Ibnu Majah) adalah seorang yang
tsiqah kabir, muttafaq „alaih, dapat di jadikan sebagai hujjah, memiliki
pengetahuan yang mendalam dalam masalah hadits, dan hafalan.”
b. Al Hafizh Adz Dzahabi menuturkan; “(Ibnu Majah) adalah seorang hafizh
yang agung, hujjah dan ahli tafsir.”
c. Al Mizzi menuturkan; “(Ibnu Majah) adalah seorang hafizh, pemilik kitab
as sunan dan beberapa hasil karya yang bermanfa‟at.”
d. Ibnu Katsîr menuturkan: “Ibnu Majah adalah pemilik kitab as Sunnan
yang Masyhur. Ini menunjukkan „amalnya, „ilmunya, keluasan
pengetahuannya dan kedalamannya dalam hadits serta ittibâ‟nya terhadap
Sunnah dalam hal perkara-perakra dasar maupun cabang.

G. Ahmad bin Hanbal


Imam Abu Abdillah bin Muhammad bin Hanbal al-Marwazy adalah
ulama hadits yang terkenal kelahiran Bagdad. Disamping sebagai seorang
muhadditsin, terkenal juga sebagai salah seorang pendiri dari salah satu
mazhab empat yang dikenal oleh orang-orang kemudian, dengan nama
mazhab Hanabilah (Hanbaly). Beliau dilahirkan pada bulan Rabi‟ul Awal,
tahun H. dikota Bagdad.
Dari Bagdad inilah beliau memulai mencurahkan perhatiannya belajar
dan mencari hadits sekhidmat-khidmat, sejak beliau baru berumur tahun.
Beliau juga berkirim surat kepada ulama-ulama hadits di beberapa negeri,
untuk kepentingan yang sama, yang kemudian diikuti dengan peratauannya ke
kota-kota Mekah, Madinah, Syam, Yaman, Basrah dan lain-lain.
Dari perantauan ilmiah, beliau mendapatkan guru-guru hadits yang
kenamaan, antara lain : Sufyan bin Uyainah, Ibrahim bin sa‟ad, Yahya bin
qaththan. Adapun ulama-ulama besar yang pernah mengambil ilmu dari
padanya antara lain : Imam-imam Bukhary. Muslim, Ibnu Abid-Dunya dan
Ahmad bin Abil Hawarimy.
Beliau sendiri adalah seorang murid imam As-Syafi‟I yang paling
setia. Tidak pernah berpisah dengan gurunya kemana pun sang guru
berpergian.
Para ulama telah sepakat menetapkan keimanan, ketakwaan, ke-wara‟-
an dan ke-zuhud-an beliau, disamping keahliannya dalam bidang perhaditsan.
Sehabis salat Ashar, beliau berdiri dengan bersandar pada tembok dibawah
menara mesjidnya. Kemudian berkerumunlah orang untuk menanyakan hadits.
Disambutnya pertanyaan mereka dengan gembira dan sekaligus meluncurkan
berpuluh-puluh hadits dan hafalannya lewat mulutnya.
Dan menurut Abu zur‟ah, beliau mempunyai tulisan sebanyak
macam yang semuanya sudah dikuasai diluar kepala. Juga beliau mempunyai
hafalan matan hadits sebanyak . . buah. Beliau dituduh bahwa
beliaulah yang menjadi sumber pendapat, bahwa Al-Qur‟an adalah makhluk,
sehingga mengakibatkan penyiksaan dan harus meringkuk dipenjara atas
tindakan pemerintah diwaktu itu.
Diantara karya beliau yang sangat gemilang ialah musnadu‟I kabir
kitab musnad ini merupakan satu-satunya kitab musnad terbaik dan terbesar
diantara kitab-kitab musnad yang pernah ada.
Beliau wafat pada hari Jumat bulan Rabiul Awal tahun H di
Bagdad dan dikebumikan di Marwaz, sebagian ulama menerangkan bahwa
disaat meninggalnya. Jenazahnya diantar oleh . orang laki-laki dan
. orang perempuan dan suatu kejadian yang menakjubkan disaat itu,
pula . orang dari kaum Nasrani, Yahudi dan Majusi masuk agama Islam,
makamnya paling banyaj dikunjungi orang.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
. Ahmad bin Hanbal, disamping sebagai seorang muhadditsin, terkenal juga
sebagai salah seorang pendiri dari salah satu mazhab empat yang dikenal
oleh orang-orang kemudian, dengan nama mazhab Hanabilah (Hanbaly).
Beliau dilahirkan pada bulan Rabi‟ul Awal, tahun H
. Abu Daud, Turmidzi, Nasa‟i dan Ibnu madjah adalah beberapa ulama
hadis yang terkenal. Disamping keahliannya sebagai muhaddis mereka juga
termasuk ulama fiqhi yang termasuk dalam ashab al- sunan

B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya dalam makalah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun,
sehingga dapat menjadi bekal dikemudian hari apabila kami mempunyai
kesempatan membuat makalah lain
DAFTAR PUSTAKA
Syaikh Ahad Farid, Biografi Ulama Salaf (Terjemahan), Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar, , hlm.
H. Zainal Abidin Ahmad, Imam al-Bukhari Pemuncak Ilmu Hadits, Jakarta: Bulan
Bintang, , hlm.
Husyan Ahmad Amin, Seratus Tokoh dalam Sejarah Islam, Bandung: Remaja
Rosyda Karya, , hlm.
Syaikh Ahad Farid, Biografi Ulama Salaf (Terjemahan), Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar, , hlm.
Syaikh Ahad Farid, Biografi Ulama Salaf (Terjemahan), Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar, , hlm.
[ ]Syaikh Ahad Farid, Biografi Ulama Salaf (Terjemahan), Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar, , hlm.
M. Atiqul Haque, pahlawan Muslim yang Mengubah Dunia, hlm. ,
Syaikh Ahad Farid, Biografi Ulama Salaf (Terjemahan), Jakarta Timur:
Pustaka Al-Kautsar, , hlm.
Drs. Munzier Suparta M. A., Ilmu Hadits, Jakarta: PT RAJAGRAFINDO, ,
hlm.
M. Atiqul Haque, pahlawan Muslim yang Mengubah Dunia, hlm.
M. Atiqul Haque, pahlawan Muslim yang Mengubah Dunia, hlm.
Dr. Husni Rahim, „Ulûmu al-Hadîts jilid Depag RI, Jakarta: , hlm.

Anda mungkin juga menyukai