Disusun oleh :
3 Rezansyah 19011241
5 Rizqurahman
Segala Puji bagi Allah ta’ala yang telah dan terus memberikan segala
nikmat yang kita rasakan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang diamanahkan kepada kami.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tu
gas Ustadz Mujiadi, MA -Hafizhahullah- pada Mata Kuliah Qiroah I. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pentingnya
memahami beragam jenis Qiroat Sab’ah yang salah satunya adalah Qiroah
Abu ‘Amr Al Bashri bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah me
mbagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah i
ni.
kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempur
na. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab I : Pendahuluan 3
Latar Belakang Masalah ............................................................. 3
Rumusan Masalah ...................................................................... 4
Tujuan Masalah........................................................................... 4
Bab II : Pembahasan 5
Profil dan Perjalanan Hidup Abu Amru Al Bashrisan ............................ 5
Biografi Abu Amru Al Bashri.............................................................. 6
Komentar para Ulama tentang Abu Amru Al Bashri ................................... 6
Guru – Guru Abu Amru Al Bashri........................................................ 6
Murid – Murid Abu Amru Al Bashri..................................................... 7
Profil 2 Qori Abu Amru Al Bashri........................................................ 7
Riwayat dan Jalur Abu Amru Al Bashri................................................. 8
Metode Qiroat Abu Amru Al Bashri..................................................... 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
singkat ini, Penyusun akan menuliskan mengenai siapa Abu Amru Al
Bashri dan Murid – muridnya yang menjadi Qaari baginya.
B. Rumusan Masalah
1. Siapakah Abu Amru Al Bashri ?
2. Bagaimana Perjalanan hidup Abu Amru Al Bashri ?
3. Siapa saja murid (Qaari) Abu Amru Al Bashri ?
4. Bagaimana cara membaca Riwayat Abu Amru Al Bashri dari masing
– masing muridnya ?
C. Tujuan
1. Menambah khazanah keilmuan islam dalam bidang Qiroah
2. Mengetahui profil Abu Amru Al Bashri dan Riwayat hidupnya
3. Memahami perbedaan cara membaca Riwayat Abu Amru Al Bashri
dari masing – masing muridnya
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Komentar para Ulama tentang Abu Amru Al Bashri
Menceritakan kepada kami Abu Al Abbas Al Bakhli, dia
berkata : menceritakan kepada kami Syuraih bin Yunus dari
Syaja’ bin Abi Nashr dari Abu Amru, dia berkata : ‘Sa’id bin
Jubair melihatku sedang duduk bersama para pemuda’ lalu dia
berkata, “Apa yang menahanmu duduk bersama Pemuda –
pemuda sementara enkau adalah Syaikh ?!”
Berkata Abu Bakr : ‘Abu Amru adalah orang yang unggul
dizamannya, orang yang ‘Alim dengan Qiroah, Teladan dalam
ilmu dengan sastra, Pimpinan manusia dalam bahasa arab,
orang yang Tawadhu dengan ilmunya, dia membaca atas
Penduduk Hijaz dan mereka berjalan dengan metodenya,
banyak ulama mengakui tentang keutamaan ilmunya’
Menceritakan Ja’far bin Muhammad dari Muhammad bin
Basyar dari Sufyan bin ‘Uyainah, dia berkata ; Aku melihat
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam mimpi. Aku
berkata kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah ! Telah
berselisih atasku berbagai Qiroat. Maka dengan Qiroat siapa
engkau memerintahkan aku untuk membacanya ?’ Nabi
shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Bacalah dengan
Qiroah Abi Amru bin Al ‘Alaa !”
Menceritakan kepadaku Muhammad bin ‘Isa bin Hayyan dari
Nashr bin ‘Ali berkata Bapakku kepadaku, berkata Syu’bah ;
‘Perhatikan apa yang membaca dengannya Abu Amru Al
Bashri. Apa yang dia pilih untuk dirinya. Karena
sesungguhnya hal tersebut akan mejadi Sanad bagi manusia’
C. Guru – Guru Abu Amru Al Bashri
Abu Amru Al Bashri memiliki banyak guru. Bahkan
diantara para Imam Ahlu Quro, Abu Amru adalah yang paling
6
banyak memiliki guru. Diantara guru – guru Abu Amru Al Bashri
adalah ;
1. Mujahid
2. Sa’id bin Jubair
3. Ibnu Katsir
4. Humaid bin Qais
5. Muhammad bin Sulaiman
7
a. Imam Hafs Ad-Duri
Abu Umar Hafs bin Umar bin Abdul Aziz bin Shuhban bin Adi bin
Shuhban al-Duri al-Azdi al-Baghdadi. Beliau lahir pada tahun 150
H di desa “al-Dur” pada masa pemerintahan Al Mansur, khalifah
Ummayyah. Pada masanya, Beliau dikenal sebagai Qori sekaligus
guru masyarakat umum, khususnya di daerah Iraq. Dengan
kealimannya, ia mendapatkan predikat dari para ulama sebagai
orang yang tsiqah, tsabat dan dhabit. Beliau merupakan orang yang
pertama menyusun qira’at dan mendokumentasikannya. Imam Abu
Daud berkata: “saya melihat Imam Ahmad bin Hambal menulis
tentang Al Duri, ia merupakan Imam yang panjang umurnya (lama)
dalam belajar dan mengajarkan Al-Qur’an, banyak orang yang
mengambil manfaat atas keluasan ilmunya dari seluruh penjuru,
sehingga ia wafat pada bulan syawal tahun 246 H pada masa
pemerintahan al-Mutawakkil”.
b. Imam As-Suusiy.
Shaleh bin Ziyad bin Abdullah bin Ismail bin Ibrahim bin al-Jarud
al-Susi. Beliau dilahirkan pada tahun 170 H didaerah Ahwaz.
Imam As Suusi lebih dikenal dengan bacaan “idgham kabirnya”,
yang hampir tidak ada dalam riwayat Imam Al Duri, dari jalur
Syatibiyah. Setelah mengabdi dan berkhidmah untuk Al-Qur’an,
beliau dipanggil oleh sang pemilik semesta pada tahun 261 H.
8
Dari jalan Mujahid, dan jalur Abu Az-Za’raa`
Abdurrahman bin ‘Abduus, dari Ad-Duuriy, dari Al-Yaziidiy,
dari Abu ‘Amr
2) Jalur Ath-Thayyibah
Jalur Abul ‘Abbas Muhammad bin Ya’quub, dari jalur
Abu Az-Za’raa` Abdurrahman bin ‘Abduus, dari Ad-Duuriy,
dari Al-Yaziidiy, dari Abu ‘Amr
3) Jalur Ketiga
Jalur Ibnu Abi Bilal, dari jalur Ibnu Farh, dari Ad-
Duuriy, dari Al-Yaziidiy, dari Abu ‘Amr
4) Jalur Keempat
Dari jalur Al-Muthawwi’iiy, dari jalur Ibnu Farh, dari
Ad-Duuriy, dari Al-Yaziidiy, dari Abu ‘Amr
9
IV. Metode Qiroat Abu Amru Al Bashri
Dalam metode Qiroah Abu Amru Al Bashri kedua Qori beliau tidak
memiliki perbedaan yang banyak. Perbedaan tersebut hanya terdapat
pada beberapa hukum saja. Adapun metode Qiroah Abu Amru Al
bashri adalah sebagai berikut ;
Mim Jama’ dibaca Sukun secara mutlak. Contoh dalam Surat Al-
Baqarah ayat 33 :
10
(2) Apabila Mim Jama’ didahului oleh huruf Ha’ ( )هـdan sebelum
huruf Ha’ ( )هـtersebut terdapat huruf Ya mati/sukun atau Huruf
lain berharokat Kasroh maka hururf Ha’ ( )هـdan Mim Jama’ dibaca
kasroh secara bersamaan ketika dibaca bersambung/Washl. Tetapi
apabila dibaca berhenti/Waqf maka Ha’ ( )هـdibaca Kasroh dan
Mim Jama’ dibaca sukun. Contoh dalam Surat Al-An’am ayat
111 :
ٓاء ش
َ ي َأن ولَ ۡو َأنَّنَا َنَّز ۡلنَٓا ِإلَ ۡي ِه ِم ٱ ۡلم ٰلَِٓئ َكةَ و َكلَّم ُهم ٱ ۡلم ۡوتَ ٰى وح َش ۡ نرَا َعلَ ۡي ِهمۡ ُك َّل َش ۡي ٖء ُقب ٗلا َّما َكانُواْ لِي ۡؤ ِم ٓنوُاْ ِإ
ٓاَّل
َ َ ُ ُ ََ َ ُ َ َ َ َ
ِ
ٱللَّهُ َو ٰلَك َّن ۡكََأثَر ُهمۡ جَي ۡج َهلُو َن
c. Idghom Kabir
Imam As Suusi mengkhususkan Idghom dengan 2 bagian, yaitu ;
(1) Idghom Mutamatsilain.
Apabila dalam 1 kata atau dalam 2 kata. Adapun Idghom
Mutamatsilain yang terletak pada 1 kata hanya terdapat pada
QS. Al Baqaroh ayat 200 :
11
d. Mad (Bacaan Panjang) dan Qashr (Bacaan Pendek)
Hukum Mad yang bersambung/Muttashil dibaca
sedang/pertengahan. Adapun Mad yang terpisah/Munfashil maka
terdapat perbedaan pada ke 2 Qurro Abu Amru Al Bashri. Imam
Ad Duuri membaca pendek dan sedang/menengah tetapi dibaca
pendek diutamakan sedangkan Imam As Suusi hanya dibaca
pendek.
g. Hamzah Tunggal
Melalui jalur Imaam As Suusi, beliau membaca Hamzah
mati/sukun dengan Alif apabila huruf yang mendahuluinya adalah
berharokat Fathah. Seperti pada QS Al Baqaroh [2] : 279. Beliau
juga mengganti Hamzah sukun dengan huruf Waw apabila huruf
yang mendahuluinya berharokat Dhommah, seperti pada QS. Al
Baqarah [2] : 3 dan mengganti Hamzah sukun dengan huruf Ya
apabila huruf yang mendahuluinya berharokat Kasroh, seperti pada
12
QS. Yusuf [12] : 13. Baik kata tersebut merupakan kata benda/Isim
atau kata kerja/Fi’il. Baik dalam keadaan berhenti/Waqf ataupun
dibaca sambung/Washl
13
BAB III
PENUTUP
Salah satu hukum dalam Qira’at yaitu Idgham Kabir tidak dapat
ditemukan dalam Qira’at - Qira’at lain selian Qira’at Imam As Susi
14
DAFTAR PUSTAKA
https://islam.nu.or.id/ilmu-al-quran/abu-amr-al-bashri-imam-qiraat-dengan-guru-terbanyak-A
5DcI (Upload 4 Maret 2022)
15