Disusun Oleh :
1. Rahmad Sabili - 1201225035
2. Aditya Firmansyah - 1201225097
3. Sulthan Achmad Jabbar - 1201222095
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
wa ta’ala, karena atas karunia, rahmat, nikmat dan hidayah-
Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ilmiah yang berjudul “Hubungan Antara Khaliq dan Makhluk”
guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
dan Etika . Shalawat serta salam tidak lupa kita haturkan
kepada junjungan kita yang mulia Nabi Muhammad Sallallahu
‘alaihi wasallam, juga keluarganya, sahabatnya dan kita selaku
ummatnya yang senantiasa istiqomah hingga hari kiamat kelak.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, sehingga kendala -kendala yang penulis hadapi
dapat teratasi.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Karena itu kami mengharapkan saran dan
kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang.
Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat dan memenuhi
harapan berbagai pihak. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………..……….ii
Daftar Isi…………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN………………………..1
1. Latar Belakang……………………….………..1
2. Rumusan Masalah…………………….……….2
3. Maksud dan Tujuan…………………..………..2
BAB II PEMBAHASAN……………….……......3
1. Pengertian Al-Khaliq………………….………3
2. Pengertian Makhluk……………….……….….4
3. Kedudukan Allah Sebagai Khaliq dan Kita
Sebagai Makhluk……………………………...4
4. Cara Manusia Sebagai Makhluk Membangun
dan Menjaga Hubungan Dengan
Allah Sang Khaliq……………………………..6
5. Hikmah Dari Menjaga Hubungan Dengan
Sang Khaliq……………………………………11
BAB III PENUTUP………………….…………..12
1. Kesimpulan……………………………………12
2. Saran…………………………………………...12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Allah ﷻ merupakan pencipta dari segala sesuatu yang ada di langit dan
bumi. Maka dari itu Allah mensifati diri-Nya dengan sebutan Al-Khaliq
(Yang maha menciptakan). Dan segala sesuatu yang Allah ciptakan disebut
Makhluk. Dan dari semua ciptaannya Allah telah menjadikan manusia
sebagai makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna, Allah ﷻberfirman
dalam Al-Qur’an :
1
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna juga diberikan beban
syariat dalam bentuk beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya
dengan sesuatu apapun. Hal ini juga akan membuat hubungan kita lebih
dekat kepada sang pencipta (Al-Khaliq). Hubungan antara Klaliq dan
makhluk dapat dilakukan dengan beribadah kepada-Nya, diantaranya yaitu
Sholat, mengaji, bersedekah, dan ibadah-ibadah lainnya. Semua itu dapat
menjadikan kita sebagai makhluk lebih dekat dengan sang pencipta.
2
BAB II
PEMBAHASAN
َ ع ٰلى ُك ِل
ش ْيء َّو ِكيْل َ للَاُ خَا ِل ُق ُك ِل
َ ش ْيء ۙ َّوه َُو َٰ
Artinya :
“Allah pencipta segala sesuatu,dan dia maha Pemelihara atas
segala sesuatu”. (Q.S Az-Zumar : 62.)
3
2.2. Pengertian Makhluk
Dalam syariat Islam, semua hal yang Allah ciptakan adalah makhluk.
Termasuk alam semesta beserta isinya, yaitu langit,bumi,bintang dan
makhluk hidup seperti manusia, jin, hewan ,dan tumbuhan dan lain-lain
itu semua termasuk kedalam kategori makhluk atau ciptaan Allah. (Ibnu
Hazm,457H:167).
Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan
bumi merupakan makhluk, Allah menciptakan segala sesuatu dengan
kemaha kuasaannya dan kita sebagai manusia merupakan makhluk yang
paling sempurna. Karenanya, penting untuk kita membangun hubungan
yang Rabb yang telah menciptakan kita dengan sangat sempurna.
4
Dan pada akhirnya eksistensi manusia merupakan sebuah bentuk
pengembangan lingkungan hidup. Manusia yang paling dominan dalam
kehidupan makhluk hidup yang dalam syariat islam disebut khalifah fil
ardh. Dalam kehidupan manusia sebagai khalifah, manusia memiliki
tugas menghidupsuburkan seluruh komunitas dalam ekosistem
tentunya dengan persyaratan yang ketat harus memiliki ilmu
pengetahuan sebagai olah akal. Hal ini tercantum di dalam Al-Qur’an
yang merupakan antisipasi pengembangan seluruh lingkungan hidup.
(Mahasiswa Program Pascasarjana IAIN Pekalongan, 2016:230)
5
2.4. Cara Manusia Sebagai Makhluk Membangun dan
Menjaga Hubungan Dengan Allah Sang Khaliq
Hubungan antara manusia dan tuhan merupakan hubungan
yang sangat fundamental, hal ini dapat kita lihat dari hakikat makna
dibalik tuhan yang maha pencipta (Khaliq) dan manusia sebagai
makhluk. Dengan kata lain, tuhan berada di puncak sedangkan kita
berada di bawah. Pada intinya yang patut disembah dan diikuti
hanyalah Allah ﷻdan posisi kita sama yaitu sebagai makhluk dan
hamba-Nya.
6
Hubungan kita dengan Allah ditentukan dengan penghambaan
kita dan pengabdian kita terhadap ibadah-ibadah yang telah
dietapkan oleh-Nya. Allah berfirman :
ُون ِّ ِس إ
ِِ َل ِليَ ْعبُد َِ اْل ْن ِّ َو َمِا َخلَ ْقتُِ ْال ِج
ِ ْ ن َو
Artinya :
“Dan tidaklah aku ciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk
beribadah kepadaku. (Q.S Adz-Dzariyat [51] : 56)
7
Ada tiga amal sholeh yang sepantasnya kita tumbuhkembangkan
sebagai upaya membangun hubungan yang baik dengan sang
Khaliq. Sebab jika hubungan kita baik, kesempatan untuk
memperoleh kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup inisemakin
terbuka lebar. Tiga hal tersebut adalah syukur, sabar, dan tawakkal.
Syukur
Bersyukur kepada Allah merupakan ciri-ciri orang yang beriman.
Syukur merupakan cara kita untuk membuat hidup lebih tenang dan
membuat segala bentuk pemberiannya begitu sempurna dan
menutup jalan persepsi negatif terhadap Allah, jika yang diberi
sedikit maka hati berkata itu tetap bermanfaat, jika tidak diberi
maka tetap dituntut untuk lebih semangat, dan jika diberi lebih ini
merupakan perintah untuk berbagi kepada sesama. Dengan
demikian, jika penilaian kita kepada Allah selalu baik, maka
hubungan kita dengan Allah menjadi baik pula.
Sabar
Sabar merupakan refleksi hati dalam menghadapi suatu keadaan
yang tidak menyenangkan dan tuntutan yang memberatkan.
Dalam kehidupan, Allah pasti akan memberikan ujian kepada kita.
Allah berfirman
َِ اس أَن يُتْ َر ُك ٓواِ أَن َيقُولُ ٓواِ َءا َمنّا َوهُ ِْم
ََِل يُ ْفتَنُون ُِ ِّب ٱلن
َِ أ َحس
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji
lagi?” (Q.S Al-Ankabut [29] : 2)
8
Di dalam tafsir Al-Baghawi, ujian diberikan kepada manusia agar
menjadi jelas siapa diantara mereka yang tulus beriman kepada
Allah dan siapa yang munafik diantara mereka dan mengetahui
siapa yang jujur dan siapa yang berdusta.
9
Tawakkal
Tawakkal merupakan kepasrahan seorang hamba dalam
menerima segala ketetapan yang telah diputuskan. Dengan kata
lain, semua keputusan atas apa yang telah kita lakukan itu
bergantung kepada kuasa Allah, maka sangat tepat jika kita
bertawakkal kepada Allah. Hal ini sangat baik dalam membangun
hubungan yang baik antara kita dengan sang pemilik kehidupan.
10
2.5. Hikmah Dari Menjaga Hubungan Dengan Sang Khaliq
Ketika kita sebagai makhluk dan hamba-Nya selalu berusaha
menjaga hubungan dengan Allah, maka kita termasuk orang yang
beruntung. Sebab jika hubungan kita dengan Allah baik, tidak ada
balasan yang akan Allah berikan kepada kita selain rasa cinta dan
ridho Allah kepada kita.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan antara Khaliq dan makhluk merupakan hubungan
yang sangat penting untuk dibangun, dan hubungan yang baik
dengan sang Khaliq akan membawa kebahagiaan untuk kita sebagai
makhluk dan hamba-Nya.
3.2 Saran
Setelah mengetahui betapa pentingnya hubungan antara Khaliq
dan makhluk, mari kita bangun hubungan yang baik ini dengan sang
pencipta kita. Jika tidak mampu (walaupun ini kewajiban) untuk
menunaikan semua perintah-Nya, setidaknya kita tidak
berprasangka negative atas ketetapan yang Allah putuskan untuk
hidup kita. Kita harus meyakini bahwa apapun sesuatu yang
menimpa kita adalah kebaikan yang akan membawa kita kepada
kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.
12
DAFTAR PUSTAKA
13