Anda di halaman 1dari 16

Bahan Ajar Akhlak Tasawuf

Pertemuan ke 2

Bahan Ajar 2
Tugas Utama Manusia
A. Deskripsi Singkat
Akhlak Tasawuf merupakan mata kuliah yang di dalamnya membahas tentang tugas
utama manusia sebagai hamba dan khalifah di muka bumi.

B. Relevansi
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas sebagai manusia.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan dengan baik
hubungan dengan Allah dan sesama makhluk.

C. Capaian Pembelajaran MK
1. Mahasiswa Memahami tentang asal usul penciptaan manusia
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas sebagai manusia.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan dengan baik
hubungan dengan Allah dan sesama makhluk.

1. Uraian Materi
a. Asal usul penciptaan manusia
Mula-mula Allah SWT menciptakan Adam a.s. dari tanah dan kemudian ditiupkan
ruh-Nya, sehingga Adam a.s. menjadi hidup, mampu mengingat, berpikir, berkehendak,
merasa, berangan-angan, menilai, dan menentukan pilihan. Kejadian ini mengisyaratkan
bahwa ruh dan jiwa merupakan dua dimensi yang berbeda, sekalipun keduanya tidak
dapat terpisahkan selama manusia masih hidup. Ali Syari’ati dalam sebuah bukunya
menyebutkan, bahwa ruh yang ditiupkan Allah SWT kepada Adam a.s. adalah the spirit
of God. Dengan demikian, manusia itu terdiri dari dua unsur, yaitu materi dan immateri.
Tubuh manusia bersifat materi yang berasal dari tanah, sedangkan ruh berasal dari
substansi immateri di alam gaib. Proses kejadian manusia ini disebut secara jelas di
dalam Al-Quran dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh ilmu pengetahuan modern yang
banyak ditulis oleh beberapa ahli. Al-Quran menjelaskan asal-usul manusia di dalam
Surat al-Mu’minun ayat 12-14:

1
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

                

            

       


12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah.
13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

Apa yang dimakan oleh manusia berasal dari alam ini dan asalnya dari tanah.
Bahan- bahan makanan itulah yang setiap hari dikonsumsi manusia menjadi energi atau
tenaga untuk melakukan aktifitas sehari- hari. Disana ada saripati yang berasal dari
tanah yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Tidak heran jika dokter menyarankan,
agar banyak mengkonsumsi buah-buahan atau sayur-sayuran, karena di dalamnya
mengandung saripati yang sangat berguna untuk tubuh manusia. Sehingga dengan tegas,
bahawa Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah swt.
Dalam perjalanan hidup dan kehidupannya, manusia sebagai makhluk Allah pada
dasarnya mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggungjawab yang
dibebankan oleh Allah kepadanya agar dipenuhi, dijaga dan dipelihara dengan sebaik-
baiknya. Al-Maraghy, ketika menafsirkan Q.S. al-Nisa’: 58

                

           
Ia mengemukakan bahwa amanah tersebut ada bermacam-macam bentuknya,
yaitu:

2
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

a. Amanah hamba terhadap Tuhannya, yakni sesuatu yang harus dipelihara dan dijaga
oleh manusia, yang berupa mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya, serta menggunakan alat-alat potensialnya dan anggota badannya
dalam berbagai aktivitas yang bisa menimbulkan kemanfaatan baginya dan dapat
mendekatkan diri kepada Tuhannya, sehingga bila manusia melanggarnya, maka
berarti dia berkhianat kepada Tuhannya.
b. Amanah hamba terhadap sesama manusia, yakni mengembalikan barang-barang
titipan kepada pemiliknya dan tidak mau menipu, serta menjaga rahasia seseorang
yang tidak pantas dipublikasikan
c. Amanah manusia terhadap dirinya, yakni berusaha melakukan hal-hal yang lebih
baik dan lebih bermanfaat bagi dirinya untuk kepentingan agama dan dunianya,
tidak melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya baik untuk kepentingan
akhirat maupun dunianya, serta berusaha menjaga dan memelihara kesehatan
dirinya.

Di dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia termasuk makhluk yang siap dan
mampu mengemban amanah tersebut ketika ditawari oleh Allah, sebaliknya makhluk
yang lain justru enggan menerimanya atau tidak siap dan tidak mampu mengemban
amanah tersebut, sebagaimana firmanNya dalam Q.S. al-Ahzab : 72

            

      


Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-
gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
Amat zalim dan Amat bodoh,

Apa itu amanah? Ath-Thabathaba’i, ketika menafsirkan ayat tersebut, ia


mengemukakan bermacam-macam pengertian dari amanah, yaitu: (1) tugas-
tugas/beban kewajiban, sehingga bila orang mau mematuhinya, maka akan dimasukkan
ke dalam surga, sebaliknya bila melanggarnya akan dimasukkan ke neraka; (2) akal,

3
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

yang merupakan sendi bagi pelaksanaan tugas-tugas/beban kewajiban dan tempat


bergantungnya pahala dan siksa; (3) kalimah “La ilaaha illa Allah; (4) anggota-anggota
badan, termasuk di dalamnya alat-alat potensial atau potensi-potensi dasar manusia,
yang mampu mengemban dan melaksanakan amanah dari Allah yang harus dijaga dan
hanya digunakan dalam batas-batas yang diridhai oleh-Nya; (5) ma’rifah kepada Allah.
Pengertian yang keempat itulah, menurut Ath-Thabathaba’i, yang lebih mendekati
kebenaran.
Al-Raghib al-Asfahani, pakar bahasa al-Qur’an, mengemukakan beberapa
pengertian tentang amanah, yaitu: (1) kalimah tauhid; (2) al-’adalah (menegakkan
keadilan); (3) akal. Menurut Al-Asfahani, bahwa pengertian yang ketiga itulah yang
benar, karena dengan akal bisa tercapai ma’rifah tauhid, bisa terwujudkan keadilan dan
mampu menjangkau berbagai ilmu pengetahuan dan sebagainya, bahkan akal inilah
yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain.
Dari beberapa pendapat ahli tafsir tersebut dapat difahami bahwa tugas hidup
manusia –yang merupakan amanah dari Allah – itu pada intinya ada tiga macam, yaitu:
’Abdullah (menyembah atau mengabdi kepada Allah), Khalifah Allah, yang keduanya
harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, dan yang ketiga pembawa risalah.

b. Manusia sebagai hamba


Hamba Allah adalah orang yang taat dan patuh kepada perintah Allah. Hakikat
kehambaan kepada Allah adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan. Ketaatan,
ketundukan dan kepatuhan manusia itu hanya layak diberikan kepada Allah. Dalam
hubungannya dengan Tuhan, manusia menempati posisi sebagai ciptaan dan Tuhan
sebagai Pencipta. Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat
dan patuh kepada Penciptanya. Hal itu sudah termaktub dalam Al-Quran tentang tujuan
Allah menciptakan manusia, yakni untuk menyembah kepada-Nya. Konsekuensi
manusia sebagai hamba Allah, dia harus senantiasa beribadah hanya kepada-Nya. Hanya
Allah-lah yang disembah dan hanya kepada Allah-lah manusia mohon pertolongan.
Beribadah kepada Allah merupakan prinsip hidup yang paling hakiki bagi orang Islam,
sehingga perilakunya sehari-hari senantiasa mencerminkan pengabdian itu di atas
segala-galanya. Menyembah Allah semata, artinya hanya kepada Allah-lah segala

4
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

pengabdian ditujukan. Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta segala makhluk,
tiada sekutu bagi-Nya baik Dia sebagai Tuhan yang disembah maupun sebagai Tuhan
Pemelihara alam semesta ini. Pengingkaran manusia dalam penghambaan diri kepada
Allah akan mengakibatkan dia menghamba kepada dirinya, menghamba kepada hawa
nafsunya, atau menghamba kepada sesama makhluk Allah. Menyembah, memohon
perlindungan atau apa saja perbuatan yang menyerupakan Tuhan dengan makhluk, atau
mengangkat makhluk berkedudukan sebagai Tuhan disebut syirik. Orang yang berbuat
syirik disebut musyrik. Perbuatan syirik adalah kezaliman terbesar di sisi Allah.
Perbuatan atau amal shalih yang terwujud dalam fungsi manusia sebagai khalifah akan
berarti di sisi Allah jika dilakukan dalam rangka pengabdian kepada-Nya. Maksudnya,
seringkali ada perbuatan yang tampaknya dilakukan dalam urusan duniawi (seperti
berdagang, bertani, mengajar, menuntut ilmu, membersihkan lingkungan dan urusan
dunia lainnya) jika dilakukan dengan niat dan maksud ibadah kepada-Nya maka
seseorang telah melakukan dua fungsi (sebagai hamba dan khalifah) sekaligus.
Ganjarannya diperoleh di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, sesuatu pekerjaan besar yang
telah banyak manfaatnya bagi manusia akan sia-sia di sisi Allah jika tidak disertai niat
ibadah kepada-Nya.

c. Manusia sebagai Kholifah


Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat
difahami dari firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah: 30:

                

             
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."

5
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

Apa yang dimaksud dengan khalifah? Kata khalifah berasal dari kata “khalf”
(menggantikan, mengganti), atau kata “khalaf” (orang yang datang kemudian) sebagai
lawan dari kata “salaf” (orang yang terdahulu). Sedangkan arti khilafah adalah
menggantikan yang lain, adakalanya karena tidak adanya (tidak hadirnya) orang yang
diganti, atau karena kematian orang yang diganti, atau karena kelemahan/tidak
berfungsinya yang diganti, misalnya Abu Bakar ditunjuk oleh umat Islam sebagai
khalifah pengganti Nabi SAW, yakni penerus dari perjuangan beliau dan pemimpin umat
yang menggantikan Nabi SAW. setelah beliau wafat, atau Umar bin Khattab sebagai
pengganti dari Abu Bakar dan seterusnya; dan adakalanya karena memuliakan
(memberi penghargaan) atau mengangkat kedudukan orang yang dijadikan pengganti.
Pengertian terakhir inilah yang dimaksud dengan “Allah mengangkat manusia sebagai
khalifah di muka bumi”, sebagaimana firmanNya dalam Q.S. Fathir ayat 39:

                

          
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir,
Maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. dan kekafiran orang-orang yang
kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan
kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian
mereka belaka.

Q.S. al-An’am ayat 165:

              

       


Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-
Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

6
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

Manusia adalah makhluk yang termulia di antara makhluk-makhluk yang lain (Q.S. al-
Isra’: 70):

             

    

Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.

Dan ia dijadikan oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk/kejadian, baik fisik maupun
psikhisnya (Q.S. al-Tin: 4):

      

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

Serta dilengkapi dengan berbagai alat potensial dan potensi-potensi dasar (fitrah) yang
dapat dikembangkan dan diaktualisasikan seoptimal mungkin melalui proses
pendidikan. Karena itulah maka sudah selayaknya manusia menyandang tugas sebagai
khalifah Allah di muka bumi.

Tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi antara lain menyangkut
tugas mewujudkan kemakmuran di muka bumi (Q.S. Hud : 61):

                  

            

Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan

7
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah
ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat
(rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)."

Serta mewujudkan keselamatan dan kebahagiaan hidup di muka bumi (Q.S. al-Maidah :
16):

             

    

Dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke


jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari
gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki
mereka ke jalan yang lurus.

Dengan cara beriman dan beramal saleh (Q.S. al-Ra’d : 29):

        

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat
kembali yang baik.

Bekerja-sama dalam menegakkan kebenaran dan bekerjasama dalam menegakkan


kesabaran (Q.S. al-’Ashr : 1-3):

             

  

1) Demi masa. 2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. 3) kecuali


orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

8
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

Karena itu tugas kekhalifahan merupakan tugas suci dan amanah dari Allah sejak
manusia pertama hingga manusia pada akhir zaman yang akan datang, dan merupakan
perwujudan dari pelaksanaan pengabdian kepada-Nya (’abdullah).

Tugas-tugas kekhalifahan tersebut menyangkut: tugas kekhalifahan terhadap diri


sendiri; tugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga; tugas kekhalifahan dalam
masyarakat; dan tugas kekhalifahan terhadap alam. Tugas kekhalifahan terhadap diri
sendiri meliputi tugas-tugas:

1. Menuntut ilmu pengetahuan (Q.S.al-Nahl: 43):

                

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,
Karena manusia itu adalah makhluk yang dapat dan harus dididik/diajar (Q.S. al-
Baqarah: 31):

            

  


Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah
kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang
benar!"
Dan yang mampu mendidik/mengajar (Q.S. Ali Imran: 187):

            

         


Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi
kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan
jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke

9
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit.
Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima.

2. Menjaga dan memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan bahaya
dan kesengsaraan (Q.S. al-Tahrim: 6):

           

          
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Termasuk di dalamnya adalah menjaga dan memelihara kesehatan fisiknya,
memakan makanan yang halal dan sebagainya; dan
3. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia. Kata akhlaq berasal dari kata khuluq
atau khalq. Khuluq merupakan bentuk batin/rohani, dan khalq merupakan
bentuk lahir/ jasmani. Keduanya tidak bisa dipisahkan, dan manusia terdiri atas
gabungan dari keduanya itu yakni jasmani (lahir) dan rohani (batin). Jasmani
tanpa rohani adalah benda mati, dan rohani tanpa jasmani adalah malaikat.
Karena itu orang yang tidak menghiasi diri dengan akhlak yang mulia sama
halnya dengan jasmani tanpa rohani atau disebut mayit (bangkai), yang tidak saja
membusukkan dirinya, bahkan juga membusukkan atau merusak lingkungannya.

Tugas kekhalifahan dalam keluarga/rumah tangga meliputi tugas membentuk


rumah tangga bahagia dan sejahtera atau keluarga sakinah dan mawaddah wa
rahmah/cinta kasih (Q.S. ar-Rum: 21):

10
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

            

        


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.
Dengan jalan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai suami-isteri atau
ayah-ibu dalam rumah tangga.

Tugas kekhalifahan dalam masyarakat meliputi tugas-tugas :


1. Mewujudkan persatuan dan kesatuan umat (Q.S. al-Hujurat: 10):

           

Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah


(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap
Allah, supaya kamu mendapat rahmat.

2. Tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (Q.S. al-Maidah: 2):

              

             

            

               


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah,
dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)

11
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula)


mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari
kurnia dan keredhaan dari Tuhannya,dan apabila kamu telah menyelesaikan
ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu)
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil
haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
3. Menegakkan keadilan dalam masyarakat (Q.S. al-Nisa’: 135):

             

                

          
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri
atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin, Maka Allah
lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan
(kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah
Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

4. Bertanggung jawab terhadap amar ma’ruf nahi munkar (Q.S. Ali Imran: 104):

           

   


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang
beruntung.

12
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

5. Berlaku baik terhadap golongan masyarakat yang lemah, termasuk di


dalamnya adalah para fakir dan miskin serta anak yatim (Q.S. al-Taubah: 60):

         

             

 
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang
miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Orang yang cacat tubuh orang yang berada di bawah penguasaan orang lain
dan lain-lain.
(Q.S. ’Abasa: 1-11):

             

             

              

  


1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling, 2. karena telah datang
seorang buta kepadanya. 3. tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan
dirinya (dari dosa),4. atau Dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu
pengajaran itu memberi manfaat kepadanya? 5. Adapun orang yang merasa
dirinya serba cukup, 6. Maka kamu melayaninya.7. Padahal tidak ada (celaan)
atasmu kalau Dia tidak membersihkan diri (beriman). 8. dan Adapun orang
yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), 9.
sedang ia takut kepada (Allah), 10. Maka kamu mengabaikannya. 11. sekali-

13
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu


peringatan,

Sedangkan tugas kekhalifahan terhadap alam (natur) meliputi tugas-tugas:


1. Mengkulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam yang tersedia ini
agar dibudayakan, sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi
kemaslahatan hidup manusia;
2. Menaturkan kultur (mengalamikan budaya), yakni budaya atau hasil karya
manusia harus disesuaikan dengan kondisi alam, jangan sampai merusak
alam atau lingkungan hidup, agar tidak menimbulkan malapetaka bagi
manusia dan lingkungannya.
3. Mengislamkan kultur (mengislamkan budaya), yakni dalam berbudaya harus
tetap komitmen dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-’alamin, sehingga
berbudaya berarti mengerahkan segala tenaga, cipta, rasa dan karsa, serta
bakat manusia untuk mencari dan mene-mukan kebenaran ajaran Islam atau
kebenaran ayat-ayat serta keagungan dan kebesaran Ilahi.

Dari berbagai uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manusia sebagai
makhluk Allah harus mampu mengemban amanah dari Allah, yaitu menjalankan tugas-
tugas hidupnya di muka bumi. Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai dua tugas
utama, yaitu: (1) sebagai ’abdullah, yakni hamba Allah yang harus tunduk dan taat
terhadap segala aturan dan Kehendak-Nya serta mengabdi hanya kepada-Nya; dan (2)
sebagai khalifah Allah di muka bumi, yang meliputi pelaksanaan tugas kekhalifahan
terhadap diri sendiri, dalam keluarga/rumah tangga, dalam masyarakat, dan tugas
kekhalifahan terhadap alam.

d. Manusia sebagai Penyampai risalah


Tugas ketiga adalah berdakwah. Hal ini terutama diemban bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah SWT. Yang didakwahkan adalah Islam, sebagai satu-satunya
agama yang diridhai di sisi Allah Ta’ala. Dakwah yang dilakukan dapat melalui lisan dan
perbuatan. Sasarannya dimulai dari diri sendiri, keluarga, karib kerabat, dan komunitas

14
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022
Bahan Ajar Akhlak Tasawuf
Pertemuan ke 2

setempat. Dakwah yang dijalankan tidak boleh dengan paksaan atau penghakiman.
Dengan menarik simpati, orang-orang akan tertarik untuk mendalami agama ini.
Sehingga, mengapa manusia harus tunduk pasrah dan patuh pada kehendak-Nya?
Seluruh pandangan filosofis, teologis, dan sufistis dalam sejarah Islam bersepakat bahwa
Tuhan adalah pencipta manusia. Tuhan sebagai penyebab ontologis eksistensi manusia.
Karena itu, manusia memiliki utang kepada Tuhan dan hak-hak kita diturunkan sebagai
pemenuhan tanggung jawab manusia terhadap-Nya dan kepatuhan pada kehendak-Nya.
Relasi manusia dengan Tuhan dimulai dari pertanyaan: apa yang Tuhan inginkan
dari manusia? Berdasarkan Al-Qur'an, kita dapat menyimpulkan jawaban dari
pertanyaan di atas adalah ‘ibadah (worship). ‘Ibadah berarti melayani (service).
Menyembah Tuhan berarti juga melayani-Nya. Banyak tafsir dari istilah ‘ibadah, mulai
dari tindakan ibadah biasa sampai mencintai dan mengetahui Tuhan.
Dalam Islam, tujuan eksistensi manusia adalah menyembah dan melayani Tuhan.
Hanya dengan melaksanakan maksud dan tujuan penciptaan tersebutlah manusia
menjadi manusia sepenuhnya. Sebaliknya, walaupun kita adalah “manusia” dalam diri
kita, tetapi kita bukan manusia dan hidup bukan sebagai manusia yang utuh. Oleh
karena itu, alasan keberadaan manusia adalah untuk menyembah Allah dan dengan
demikian mewujudkan keadaan penghambaan yang sempurna, yang berarti menyadari
apa arti menjadi manusia sepenuhnya.

15
PJJ-PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon 2022

Anda mungkin juga menyukai