Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TAFSIR AYAT KAUNIYAH


Dosen Pengampu : Ustd. Abd Rosyid, Lc.MA

Disusun oleh
1. Dwi Hafni Hafsah : 2022.10.IT.028
2. Iin Diyah Kusumahati : 2022.10.IT.037

SEKOLAH TINGGI ILMU QUR’AN


FAKULTAS USHULUDDIN
Program Study Ilmu Al Qur’an dan Tafsir
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
Kata Pengantar..................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
Pendahuluan.......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................5
1.3. Tujuan Makalah........................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................6
Pembahasan..........................................................................................................................6
A. Penciptaan langit, bumi dan isinya..........................................................................6
B. Kesinambungan Penciptaan Dan Kronologinya....................................................11
BAB III..............................................................................................................................15
Kesimpulan.......................................................................................................................15

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas Rahmat dan hidayah-nya lah
penulis dapat menyelasaikan makalah Tafsir Ayat Kauniyah ini.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dosen Abd Rasyid pada mata kuliah Tafsir
Ayat kauniyyah. selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan tentang Tafsir Al-Qur’an.

Penulis mengucapkan Terima Kasih sebesar-besarnya kepada teman teman dan ust. Abd
rasyid. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun yang membangun penulis akan penulis terima demi
kesempurnaan makalah ini.

2
BAB I
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya alam semesta merupakan segala sesuatu selain allah swt,

karenannyacakupan alam sangat luas sekali, alam semesta yang diciptakan begitu

luar biasamenyimpan banyak rahasia di mulai dengan proses penciptaan yang

begitu rumit danpenghuninya yang beragam menjadi sebuah kajian yang menarik,

dalam sumber islam,ketika al-quran membicarakan tentang alam semesta

(universe), al-quran tidakmembahasnya secara detail hanya membahas garis

besarnya saja karena al-quran bukanlahkitab kosmologi atau buku ilmu-ilmu

pengetahuan umumnya yang menguraikan penciptaan alam secara sistematis.

Mengetahui esensi dari alam raya ini merupakan hal sangat urgen dan

mendasar bagi setiap manusia, itu terbukti tidak hanya agama islam saja yang

berusaha menguraikan hakikat penciptaan alam. Itu terbukti dalam ajaran Kristen

dalam biblenya (al-kitab)dinyatakan bahwa penciptaan alam ini juga terjadi

melalui beberapa fase. Bahasan tentang alam semesta merupakan bahasan yang

kompleks penuh dengan teka-teki, sehingga akal manusia tanpa perantara piranti

agama dan studi empiris (kosmologi) niscaya tak akandapat sampai mengambil

kesimpulan-kesimpulan atau jawaban-jawaban di seputarnya.Alam semesta yang

di ciptakan oleh allah merupakan anugrah yang sangat luarbiasa bagi manusia,

3
Pengertian manusia menurut pandangan Islam, manusia itu makhlukyang

mulia dan terhormat di sisi-Nya, yang diciptakan Allah dalam bentuk yang amat

baik.Manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu yang

diturunkan Allah,berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia

mampu berbudaya. Allahmenciptakan manusia dalam keadaan sebaik-baiknya (at-

Tiin : 95:4

1.2. Rumusan Masalah

1. Penciptaan Langit, Bumi dan Isinya

2. Kesinambungan dan kronologis Penciptaan

1.3. Tujuan Makalah

1. Mengetahui penciptaan langit dan bumi

2. Mengetahui penciptaan tujuh langit dalam dua masa

3. Mengetahui penciptaan bumi dalam dua masa

4. Mengetahui penciptaan isi bumi dalam dua masa

5. Menegtahui keberlanjutan dan kronologis penciptaan

4
BAB II
Pembahasan

A. Penciptaan langit, bumi dan isinya

Ciptaan Allah meliputi langit, bumi, dan isinya. Semua itu merupakan

bagian dari jagat raya yang ada dan diketahui saat ini. Makhluk-makhluk

Tuhan itu, sesuai dengan informasi yang ditemukan dalam Al-Qur'an,

diciptakan dalam enam masa. Dalam Al-Qur'an, penjelasan tentang

masalah ini ternyata beragam dan terdapat dalam berbagai ayat yang

tersebar dalam beberapa surah.

Ada di antara ayat itu yang menyatakan bahwa penciptaan selama

enam masa itu meliputi langit dan bumi. Ada pula ayat yang menjelaskan

bahwa yang dimaksud adalah penciptaan langit, bumi, dan isinya. Namun,

ada juga ayat yang menerangkan tentang penciptaan langit saja yang

berlangsung selama dua masa, dan penciptaan bumi saja yang juga

berlangsung selama dua masa.

Kemudian dijelaskan pula bahwa penciptaan bumi dan isinya selama

empat masa. Sehingga bila disatukan, maka akan dapat disimpulkan

bahwa waktu penciptaan langit, bumi, dan isinya adalah enam masa.

1. Penciptaan Langit dan Bumi

Alquran menerangkan bahwa Allah menciptakan langit

dan bumi dalam enam masa melalui proses penciptaan yang rapi dan

5
teratur. Sebelumnya, Allah menciptakan Arasy di atas air. Tujuan

penciptaan ini dijelaskan dalam Surah Hud Ayat 7 dan tafsirnya.

‫َو ُه َو اَّل ِذ ْي َخ َل َق الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض ِفْي ِس َّتِة َاَّي اٍم َّو َك اَن َع ْر ُش ٗه َع َلى اْلَم ۤا ِء‬

‫ِلَيْبُل َو ُك ْم َاُّيُك ْم َاْح َس ُن َع َم اًل ۗ َو َلِٕىْن ُقْلَت ِاَّنُك ْم َّم ْبُعْو ُث ْو َن ِم ْۢن َبْع ِد اْلَم ْو ِت َلَيُق ْو َلَّن اَّل ِذ ْيَن‬

‫َكَفُر ْٓو ا ِاْن ٰه َٓذ ا ِااَّل ِس ْح ٌر ُّم ِبْيٌن‬

Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan

‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang

lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Makah),

“Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang kafir

itu akan berkata, “Ini hanyalah sihir yang nyata.” (QS Hud: 7)

Tafsir Kementerian Agama menerangkan, Allah menciptakan

langit dan bumi dalam enam masa. Dalam ayat ini disebutkan "sittati

ayyam" artinya enam hari, akan tetapi pengertian hari di sini tidak dapat

disamakan dengan hari seperti yang kita alami sehari-hari. Tetapi

disesuaikan dengan hari menurut perhitungan Allah.1

Ulama ilmu falak telah menetapkan bahwa hari-hari yang ada

hubungannya dengan peredaran bintang-bintang tidak sama dengan kadar

hari yang berlaku di bumi ini. Kemudian Allah menerangkan bahwa tujuan

penciptaan langit dan bumi dalam enam masa, dan adanya Arasy di atas

1
Tafsir kementrian agama

6
air, yang jadi unsur pokok dari semua makhluk yang hidup adalah untuk

menguji siapa di antara manusia yang lebih baik perbuatannya.

2. Penciptaan tujuh langit dalam dua masa

Penciptaan tujuh langit itu terjadi dalam dua masa. Allah memberikan

informasi yang demikian, sebagaimana yang disebutkan dalam Surah

Fushilat/41: 12, yaitu

‫َفَقَض ٰى ُهَّن َس ْبَع َس َٰم َو اٍت ِفى َي ْو َم ْيِن َو َأْو َح ٰى ِفى ُك ِّل َس َم ٓاٍء َأْمَر َه اۚ َو َز َّيَّن ا‬
‫َٰذ‬
‫ٱلَّس َم ٓاَء ٱلُّد ْنَيا ِبَم َٰص ِبيَح َو ِح ْفًظاۚ ِلَك َتْقِد يُر ٱْلَع ِز يِز ٱْلَعِليِم‬

Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa, dan pada setiap langit

Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat

(dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan

itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang

Mahaperkasa, Maha Mengetahui. (Fushilat/41: 12)

Tafsir ayat ini adalah Allah menyelesaikan penciptaan langit-langit

yang tujuh dan menyempurnakannya dalam dua hari, maka sempurnalah

penciptaan langit dan bumi adalah enam hari, karena sebuah hikmah yang

Allah ketahui, padahal Allah kuasa untuk menciptakan keduanya dalam

sesaat. Dan Allah mewahyukan di setiap langit apa yang Dia inginkan dan

perintahkan padanya. Dan Kami menghiasi langit dunia dengan bintang-

bintang yang bersinar sebagai penjagaan baginya dari setan-setan yang

7
mencuri-curi pendengaran. Penciptaan yang unik itu adalah penetapan dari

Allah yang Mahaperkasa dan kerajaanNya, juga Maha Mengetahui, di

mana IlmuNya meliputi segala sesuatu.2

3. Penciptaan bumi dalam dua masa

Penciptaan bumi, sebagaimana penciptaan langit, terjadi dalam dua

masa pula. Tuhan mengisyaratkan hal ini dalam Surah Fushilat/41: 9

sebagai berikut:

‫ُق ْل َإِىَّنُك ْم َلَتْكُف ُرْو َن ِباَّل ِذ ْي َخ َل َق اَاْلْر َض ِفْي َي ْو َم ْيِن َو َتْج َع ُل ْو َن َل ٓٗه َاْن َداًداۗ ٰذ ِل َك َر ُّب اْلٰع َلِم ْيَن‬

Katakanlah, “Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan

bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya?

Itulah Tuhan seluruh alam.”

Ayat 9 Surah Fushilat di atas juga memberikan informasi tentang

penciptaan bumi dalam dua periode. Sebagian ahli tafsir berpendapat,

maksud penciptaan bumi pada ayat ini adalah menciptakan wujudnya

dalam dua masa. Disimpulkan demikian, karena pada waktu diciptakan

langit dan bumi, hari atau siang dan malam seperti yang diketahui

sekarang belum ada. Sedang menurut pandangan ilmiah, maksudnya

adalah pembentukan bumi dalam dua masa.

Ini berarti bahwa pembentukan bumi dari awal sampai pada

keadaannya seperti sekarang mengalami proses selama dua periode. Hari


2
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Referensi : https://tafsirweb.com/8994-surat-fussilat-ayat-12.html

8
atau periode pertama dari masa penciptaan bumi, adalah rentang waktu

sekitar miliaran tahun yang lalu, yaitu ketika yang ada hanya awan debu

dan gas yang mengapung di angkasa yang mulai mengecil. Materi pada

pusat awan itu mengumpul menjadi matahari. Sedang sisa gas dan

debunya memipih berbentuk cakram di sekitar matahari. Kemudian butir-

butir debu dalam awan itu saling melekat dan membentuk planetisimal

yang kemudian saling bertabrakan membentuk planet. Di antara planet-

planet itu adalah bumi.

Hari atau periode kedua diawali ketika proses pemanasan akibat

peluruhan radioaktif menyebabkan proto bumi meleleh, dan bahan-bahan

yang berat seperti besi tenggelam ke perut bumi, sedang yang ringan

seperti air dan karbondioksida beralih ke luar. Planet bumi kemudian

mendingin. Kemudian sekitar 2,5 miliar tahun, bumi mulai terlihat seperti

yang kita temukan saat ini.

4. Penciptaan isi bumi dalam dua masa

Setelah Allah menciptakan langit dalam dua masa, dan bumi dalam

dua masa pula, selanjutnya diciptakan makhluk-makhluk lain yang akan

mengisi bumi dan langit atau ruang yang terdapat di atas bumi. Proses ini

merupakan penyempurnaan dari ciptaan-Nya. Tujuannya, memperindah

bumi ini dengan gunung-gunung, beragam tumbuhan, dan hal-hal yang

diperlukan bagi kehidupan manusia serta makhluk lain. Dalam Surah

Fushilat/41: 10, dijelaskan sebagai berikut:

9
‫َو َجَعَل ِفْيَها َر َو اِس َي ِم ْن َفْو ِقَها َو ٰب َر َك ِفْيَها َو َقَّد َر ِفْيَهٓا َاْقَو اَتَها ِفْٓي َاْر َبَعِة َاَّياٍۗم َس َو ۤا ًء ِّللَّس ۤا ِٕىِلْيَن‬

Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan

kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi

penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan)

mereka yang memerlukannya.

Pada ayat ini diterangkan keindahan penciptaan dan hukum-hukum

yang berlaku pada bumi. Dia telah menjadikan gunung-gunung di

permukaan bumi, ada yang tinggi ada yang sedang, ada yang merupakan

dataran tinggi saja, ada yang berapi, dan gunung yang merupakan pasak

atau paku bumi. Dengan adanya gunung, permukaan bumi menjadi indah,

ada yang tinggi dan ada yang rendah. Tumbuh-tumbuhan pegunungan pun

berbeda dengan tumbuh-tumbuhan yang ada di dataran rendah demikian

pula binatang-binatangnya. Dengan adanya gunung-gunung, maka ada

sungai-sungai yang mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah, dan

akhirnya bermuara ke laut. Seakan-akan gunung itu merupakan tempat

penyimpanan air yang terus-menerus mengalir memenuhi keperluan

manusia.

Selanjutnya Allah menerangkan bahwa Dia menciptakan bumi ini

sebagai tempat yang penuh keberkahan bagi manusia, dan penuh dengan

keindahan. Bumi juga dilengkapi dengan segala macam kebutuhan yang

diperlukan manusia untuk kelangsungan hidupnya dan keperluan

makhluk-makhluk lain. Sejak dari udara yang dihisap setiap saat,

10
makanan-makanan yang diperlukan, tempat-tempat yang sejuk dan

nyaman, lautan yang luas, barang tambang yang terpendam di dalam tanah

dan banyak lagi nikmat yang lain yang disediakan-Nya yang tidak

terhitung macam dan jumlahnya.3

Dia pula yang telah menentukan ukuran dan kadar segala sesuatu.

Mengadakan makanan yang dapat mengenyangkan sesuai dengan keadaan

binatang atau manusia yang memerlukannya. Untuk manusia disediakan

padi, gandum, dan sebagainya. Untuk binatang ternak disediakan-Nya

rumput dan sebagainya. Betapa banyak jumlah manusia, betapa banyak

ikan di laut, burung yang beterbangan, binatang-binatang yang hidup di

dalam rimba, semuanya disediakan Allah rezeki dan keperluan hidupnya,

sesuai dengan keadaan masing-masing.

Allah menerangkan bahwa Dia menciptakan bumi dan gunung-

gunung yang ada padanya dalam dua masa dan menciptakan keperluan-

keperluan, makanan, dan sebagainya dalam dua masa pula. Semuanya

dilakukan dalam empat masa. Dalam waktu empat masa itu, terciptalah

semuanya dan dasar-dasar dari segala sesuatu yang ada di alam ini, sesuai

dengan masa dan keadaan dalam perkembangan selanjutnya.

Tafsiran ilmiah empat hari, bisa jadi tercermin empat masa dalam kurun

waktu geologi yakni: Proterozoikum, dimana kehidupan masih sangat

tidak jelas; Paleozoikum di mana kehidupan mulai jelas yang ditandai

antara lain oleh amfibi, reptil, ikan-ikan besar, dan tumbuhan paku;

Mesozoikum, kehidupan pertengahan yang ditandai dengan berlimpahnya


3
Tafsir kementrian agama

11
vegetasi dan binatang laut, antara lain hewan laut, komodo, pohon daun

lebar; dan Kenozoikum, kehidupan baru, dimana ditandai oleh banyaknya

kehidupan di zaman Kenozoikum yang punah. Pada masa Kenozoikum

ditandai oleh munculnya gajah, dan pepohonan semakin berkembang dan

paling penting adalah kemunculan manusia.

B. Kesinambungan Penciptaan Dan Kronologinya

Setelah langit dan bumi tercipta, Allah menciptakan isi jagat raya ini.

Semua yang ada di antara langit dan bumi dicipta untuk melengkapi

keberadaan alam raya. Salah satu dari ciptaan Allah yang disempurnakan

perwujudannya adalah bumi, yang merupakan lokasi hunian bagi makhluk

hidup. Semua makhluk Allah ini dicipta secara berkesinambungan tanpa henti.

Di sini terdapat dua hal dari aktivitas penciptaan, yaitu keberlanjutan

penciptaan dan kronologinya.

1. Keberlanjutan Penciptaan

Penciptaan jagat raya terus berlanjut dan tidak pernah berhenti. Allah

sengaja melakukan yang demikian untuk mengisyaratkan bahwa apa yang

dilakukan-Nya selalu berkelanjutan

Allah selalu mencipta untuk memberikan kenyamanan bagi semua

makhluk-Nya. Semua yang diperlukan, selalu akan disediakan dengan

penciptaanNya yang terus berkelanjutan. Allah tidak seperti makhluk yang

selalu akan mengalami kelelahan setelah melakukan kegiatan dalam

12
jangka waktu yang cukup lama. Walaupun telah mencipta sejak awal dan

terus berlanjut sampai sekarang, dan bahkan hingga waktu yang tidak

terbatas, Allah tidak pernah merasa letih. Dalam Surah Qāf/50: 38,

dijelaskan sebagai berikut:

‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض َو َم ا َبْيَنُهَم ا ِفْي ِس َّتِة َاَّياٍۖم َّو َم ا َم َّسَنا ِم ْن ُّلُغ ْو ٍب‬

Dan sungguh, Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada

antara keduanya dalam enam masa, dan Kami tidak merasa letih sedikit

pun.

Dalam ayat ini Allah bersumpah atas kekuasaannya. Dan sungguh,

kami telah menciptakan langit yang berlapis-lapis dan bumi yang

terhampar dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan kami

tidak merasa letih sedikit pun. Dengan ayat ini Allah menyatakan

kesalahan anggapan orang-orang yahudi yang mengatakan bahwa Allah

menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dimulai pada hari ahad dan

diakhiri pada hari jumat dan istirahat pada hari sabtu, lalu berbaring di atas

'arasy karena merasa letih. Maka Allah membantah pendapat itu. Mahasuci

Allah dari segala sifat kekurangan dan kelemahan.4

2. Kronologi Penciptaan Alam

Alam diciptakan Allah tidak secara bersamaan. Dalam penciptaan, terjadi

proses yang menunjukkan bahwa ada yang lebih dahulu dicipta dan ada
4
Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Qaf Ayat 38

13
yang belakangan. Semua itu menunjukkan adanya kronologi dari

penciptaan. Dalam Surah an-Nāzi‘āt/79: 27-33, dijelaskan sebagai berikut:

‫ َو َأْغَطَش َلْيَلَه ا َو َأْخ َرَج ُض َح اَها َو اَأْلْر َض‬. ‫ َر َفَع َس ْم َك َها َفَس َّو اَها‬.‫َأَأْنُتْم َأَشُّد َخ ْلًقا َأِم الَّس َم اُء َبَناَها‬

‫ َم َتاًعا َلُك ْم َو َأِلْنَعاِم ُك ْم‬.‫ َو اْلِج َباَل َأْر َس اَها‬.‫ َأْخ َرَج ِم ْنَها َم اَء َها َو َم ْر َعاَها‬. ‫َبْعَد َذ ِلَك َد َح اَها‬

Apakah kalian yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit? Allah telah

membangunnya. Dia meninggikan bangunannya, lalu

menyempurnakannya, dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita dan

menjadikan siangnya terang benderang. Dan bumi sesudah itu

dihamparkan-Nya. Ia memancarkan darinya mata airnya, dan

(menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancarkan-

Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenangan kalian dan untuk

binatang-binatang ternakmu.

Mengutip dari buku Tafsir Ar-Rahmah Juz 30 tulisan Dr KH

Rachmat Morado Sugiarto Lc MA al-Hafizh, pada surah An Naziat ayat

27-33

Allah menjelaskan tentang kekuasaan-Nya bagi pengingkar kebangkitan.

Jika kuasa Allah untuk menciptakan langit dan Bumi maka menciptakan

manusia lebih mudah bagi-Nya. Dengan demikian, Allah kuasa

menciptakan manusia dari awalnya tentu lebih mudah mengembalikan

penciptaannya. Langit yang Allah ciptakan diperindah bentuknya. Allah

menjadikan langit tinggi, luas, memiliki penjuru yang seimbang dan

14
dihiasi dengan bintang-bintang yang terang di malam hari.

Adapun, malam hari Allah jadikan gelap, hitam. Sementara itu,

siang hari Allah jadikan terang benderang. Bumi yang Allah ciptakan

Allah bentangkan. Allah menafsirkan pembentangan Bumi dengan firman-

Nya yang berbunyi "Ia mengeluarkan airnya dan mengeluarkan tumbuhan-

tumbuhannya," sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa Bumi diciptakan

sebelum langit diciptakan, akan tetapi Bumi dibentangkan setelah

penciptaan langit. Artinya, dikeluarkan dari Bumi potensi yang ada

Ini merupakan perkataan dari Ibnu Abbas, Ibnu Jarir, dan lain-

lainnya.. Allah tancapkan gunung-gunung pada tempat-tempatnya agar

bumi menjadi stabil, tidak goyang. Allah membentangkan bumi,

memancarkan airnya, menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya, mengokohkan

Bumi dengan gunung-gunung sebagai kenikmatan bagi manusia dan

kebutuhan hidup mereka, juga untuk hewan ternak yang mereka kendarai

dan makan.

Jadi, Allah menciptakan langit dan Bumi beserta seisinya untuk

manusia. Allah tidak menciptakan langit dan Bumi begitu saja, kosong

melompong, tetapi Allah hiasi langitnya dengan bintang-bintang, dengan

malam dan siang. Allah kukuhkan Buminya dengan gunung-gunung agar

stabil dan tidak goyang walau banyak orang yang berjalan di atasnya.

Allah isi di dalamnya dengan tumbuh-tumbuhan dan air sebagai karunia

bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Maha Besar

Allah atas segala ciptaan-Nya.

15
BAB III

Kesimpulan

1. Allah menciptakan tujuh lapis langit, bumi, dan semua isinya dalam enam

periode, dengan rincian langit dicipta dalam dua masa, bumi dicipta dalam dua

masa, dan semua makhluk di antara keduanya dicipta dalam dua masa pula.

16
2. Setelah mencipta semua makhluk ini, Allah tidak sedikit jua merasa letih.

Bahkan Dia selalu menunjukkan kasih sayang pada ciptaan-Nya dengan

terus menjaga, melindungi, dan menolong semua makhluk-Nya.

3. Penciptaan makhluk di alam raya dilakukan secara terus menerus dan

senantiasa berkelanjutan untuk penyempurnaannya, yang semua itu

menunjukkan kesempurnaan Allah.

4. Penciptaan alam raya yang dilakukan dengan kronologi seperti yang telah

ditetapkan mengandung hikmah agar manusia dapat menghargai proses

dan urutan yang ada. Dengan penjelasan ini, dapat diketahui bahwa urut-

urutan sesuatu, baik dalam pelaksanaan tugas atau dalam pengaturan

pengerjaannya merupakan hal yang mesti diperhatikan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Morado,Rachmat,2017,Tafsir Ar-Rahman juz 30, Yogyakarta: Maghza Pustaka

Lajnah Pentashihan Mushaf Al qu’an,2010, Penciptaan Jagat Raya Dalam

Prespektif Al quran dan Sains, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI

18

Anda mungkin juga menyukai