Ade Jasmi Astuti (NIM:12010188), Daya Hambat Ekstrak Daun Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans, Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang, 2017 Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan salah satu tumbuhan obat yang ada di Indonesia. Daun kembang sepatu memiliki senyawa Kimia yang bersifat sebagai antimikroba. Tumbuhan Kembang sepatu digunakan oleh masyarakat untuk mengobati beberapa penyakit diantaranya adalah demam, menurunkan panas, melancarkan haid, mengatasi masalah keputihan, menghentikan darah mimisan, dan sariawan. Sariawan merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh C. albicans. Penggunaan daun kembang sepatu sebagai obat sariawan dipandang lebih efektif tapi belum ada informasi yang jelas terkait kemampuan ekstrak daun kembang sepatu dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. Berdasarkan latar belakang penulis telah melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun kembang sepatu dengan konsentrasi yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan C. albicans. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari 2017 di Laboratorium Universitas Negeri Padang. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan ekstrak daun kembang sepatu dengan beberapa konsentrasi yang berbeda sedangkan kontrol positif menggunakan albothyl. Data diolah dengan Analysis Of Varians (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak daun kembang sepatu memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan C. albicans dengan rata-rata diameter pada konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25%, 30% adalah 7, 83 mm, 7,93 mm, 8,17 mm, 8,27 mm, 10,49 mm, sedangkan kontrol positif albothyl 9,17 mm dengan konsentrasi yang paling efektif terdapat pada konsentrasi 30%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun kembang sepatu memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan C. albicans dengan konsentrasi yang efektif terdapat pada konsentrasi 30%.