HUKUM SHALAT
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan baik dan tanpa gangguan apapun.
Makalah yang saya buat berisikan materi yang menjelaskan tentang “Hukum
Shalat” di dalam makalah ini akan membahas pengertian dan makna Shalat, Dasar hukum
Shalat menurut Al-qur‟an dan hadis, Waktu-waktu pelaksanaan Shalat Fardhu serta
membahas mengenai macam-macam Shalat Sunnah.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
dan khususnya bisa bermanfaat bagi penyusun dan dapat menambah wawasan kita di
dalam mempelajarinya.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
BAB I.............................................................................................................. ...........................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang. .............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah................................................................................................................ 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
2.1 Pengertian dan Makna Shalat........................................................................................... 6
2.2 Dasar Hukum Shalat dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadist.....................................................8
2.3 Waktu Pelaksanaan Shalat Fardhu...................................................................................9
2.4 Shalat sunah dan macam-macamnya...............................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Shalat merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat muslim dan shalat
merupakan sarana komunikasi antara seorang hamba dengan Tuhan-Nya sebagai
suatu bentuk ibadah yang di dalamnya terdapat sebuah amalan yang tersusun dari
beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri
dengan salam, dan dilakukan sesuai dengan syarat maupun rukun shalat yang telah
ditentukan (Imam Bashari Assayuthi, 30).
Shalat terdiri dari shalat fardhu (wajib) dan shalat sunnah. Shalat fardhu (wajib)
sendiri terdiri atas 5 waktu antara lain subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya‟. Shalat
dapat membentuk kecerdasan spiritual bagi siapa saja yang melakukannya (Agustian,
2001). Selain itu mempelajari shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim,
karena shalat adalah bentuk pengabdian manusia kepada Allah SWT yang wajib
dilaksanakan agar didalam setiap kegiatannya selalu diberikan keberkahan, kebaikan,
kemudahan, dan jalan keluar dari kesulitan yang menimpa.
Adapun manfaat dari melaksanakan shalat menurut Imam Ja‟far Al-Shadiq antara
lain yaitu mengajarkan bagaimana agar kita selalu mengawali suatu perbuatan dengan
niat yang baik, dan ini bisa tercermin dari sebelum memulai shalat kita harus selalu
mengawalinya dengan niat. Selain itu manfaat shalat yang lainnya yaitu dapat
memperkuat iman, membangun akhlak yang baik dan moralitas yang tinggi,
mengajarkan tentang kesabaran, serta dapat mencegah dari segala perbuatan yang keji
dan mungkar (QS. Al-Ankabut/29:45).
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah kami buat maka kami menarik rumusan
masalah yakni sebagai berikut :
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Moh. Sholeh, Terapi Shalat Tahajud, Jakarta: PT. Mizan Publika, 2006. Hal.128
2
Zamri Khadimulah, Qiyamul Lail Power, Bandung: Marja, 2006. Hal.115
6
Hal tersebut dijalankan secara konsisten/istiqomah di dalam menghadapi
berbagai kondisi seperti berdiri, rukuk, sujud, berdiri lagi, sujud lagi sampai
akhirnya mendapatkan keselamatan. Shalat merupakan ibadah mahdhah yang
wajib dilaksanakan oleh orang mukmin bagi yang sudah baligh dan berakal. 3
Shalat diartikan juga sebagai bentuk dzikir dengan menyebut dan mengagungkan
Allah Swt, dan di dalam Q.S Thaha ayat 14 bahwasannya Allah Swt berfirman :
ْ ص ٰلوة َ ِل ِذ ْك ِز
ي ْٓ َّ َل ا ِٰلهَ ا
َّ َِل اَو َ۠ا فَا ْعبُ ْدوِ ْۙ ْي َواَقِ ِم ال ْٓ َ ُّٰللا
اِوَّىِ ْْٓي اَوَا ه
Artinya : “ Sesungguhnya Aku Ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
selain aku, Maka sembahlah Aku dan Dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.”
Dalam ayat tersebut terdapat makna bahwasanya pada saat itu Allah Swt
berfirman kepada Nabi Musa bahwasannya Allah Swt merupakan Tuhan pencipta
seluruh alam yang harus disembah dan tidak ada selain Allah Swt yang layak
diibadahi. Allah Swt menyeru untuk menyembahnya dengan mengingatnya dalam
bentuk melaksanakan shalat dan bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh
Allah Swt. Mengingat dan menyebut Allah dari takbir hingga salam yang
dipenuhi aktivitas zikir dengan berdiri, rukuk, sujud berdasarkan kepada teladan
Rasulullah Saw, karena shalat dicontohkan langsung oleh Rasulullah Saw dengan
tata cara yang benar. Shalat juga bukan termasuk ibadah yang memberatkan
manusia. Shalat adalah alat bantu atau sarana untuk mendekatkan diri kepada
Allah Swt agar mendapatkan pertolongan-Nya, perlindungan-Nya, dan keridhaan-
Nya. Sesungguhnya shalat itu atas izin Allah Swt sangatlah cukup untuk
menghapus kesedihan dan kerisauan.4
3
Muhammad Makhlodri, Menyingkap Mukjzat Shalat Dhuha, Yokyakarta: DIVA Press, 2008. Hal.33
4
Aidha al Qarani, La Tahzan, Jakarta: Qiathi Press, 2008. Hal.34
7
Shalat merupakan kunci dari semua amalan. Oleh sebab itu, apabila kuncinya
tidak utuh maka secara pasti amalan yang lain akan jauh dari kebaikan. Dalam
rangka meraih tujuan yaitu nilai dari kesempurnaan shalat (dalam hal ini shalat
wajib), nabi sangat menganjurkan untuk tidak hanya melakukan shalat wajib
tetapi juga mengerjakan shalat sunnah yang lainnya.
Hukum sholat adalah wajib ain yakni kewajiban yang dibebankan kepada
setiap orang yang telah mendapatkan kewajiban (mukallaf) dan seseorang tidak dapat
lepas dari kewajiban menjalankan sholat dan tidak dapat diwakilkan.5 Sholat adalah
salah satu rukun islam yang wajib dilakukan berdasarkan ketetapan Al-quran, sunnah
dan ijma‟. Firman-firman Allah SWT yang memerintahkan untuk sholat salah
satunya seperti dalam Al-quran surat Al-Ankabut ayat 45 :
Artinya : “ Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Quran) dan Dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Ankabut:45)
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman dalam surat Al- Baqarah ayat 43 yaitu,
Artinya : “ Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-
orang yang ruku”
5
Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Fiqih, (Jakarta, Kencana, 2013, Hlm. 21)
8
Adapun hadis mengenai Shalat yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan
Muslim yang berbunyi :
تني اإلسالم ػلى خوس: شهادج أى ال إله إال هللا واى دمحم رسىل هللا وإقام الصالجوايتاء السكاج
وصيام رهضاى وحج الثيت
Rasulullah SAW bersabda: "Islam didirikan di atas lima dasar, yaitu: memberi
kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah,
mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah." (HR. Imam Bukhari dan Muslim dari
Abdurrahman bin Auf).
Di dalam ajaran Islam disetiap harinya pasti melaksanakan suatu ibadah yang
mana hal tersebut telah diatur menenai tata cara hingga waktu pelaksanaannya dan
seperti yang kita ketahui, ada 5 shalat fardhu yang wajib dilaksanakan bagi seluruh
umat muslim dengan memenuhi rukun dan syarat sah shalat. Di bawah ini akan
dijelaskan mengenai waktu pelaksanaan shalat fardhu.
وقت صالج الصثح هي طلىع الفجر ها لن تطلغ الشوس:- قال رسىل هللا – ملسو هيلع هللا ىلص
Artinya : “ Rasulullah Saw Bersabda : “Waktu shalat shubuh ialah sejak terbitnya
fajar hingga terbitnya matahari.”
9
Adapun yang lebih utama pelaksanaanya adalah pada saat ghalas (hari masih
gelap). Karena Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hanya sekali mengerjakannya
dalam keadaan isfar (hari telah terang).
ها لن يحضر الؼصر..… ، “وقت الظهر إذ زالت الشوس:أى رسىل هللا – ملسو هيلع هللا ىلص – قال
7
…..ومه أدرك ركعت مه العصز قبل أن تغزب الشمس فقد أدرك العصز
Artinya : “Barangsiapa mendapati satu rakaat shalat ashar sebelum matahari
terbenam, maka ia telah mendapati waktu ashar.”
6
Amir Syarifudin, Garis-Garis Besar Fiqih, (Jakarta, Kencana, 2013, Hlm. 21)
7
HR. Abu Dawud dan Nasa‟i
8
HR. Tirmidzi 632, Ad Daruquthni 385, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah,
1/440
10
4. Waktu Sholat Maghrib
Shalat maghrib dapat dilaksanakan ketika tenggelamnya matahari, sedangkan
batas waktu akhirnya adalah ketika tenggelamnya ufuk.
Shalat sunnah ( shalat nafilah ) merupakan shalat tambahan diluar shalat fardhu,
bila dikerjakan akan mendapat pahala tetapi apabila hal tersebut ditinggalkan maka
tidak berdosa. Shalat sunnah terbagi menjadi dua yaitu:
1. Shalat sunnah yang dilaksanakan secara berjamah. Shalat sunnah jenis ini status
hukumnya adalah muakkad, contohnya: shalat idul fitri, idul adha, terawih,
istisqa, kusuf dan khusuf.
11
1. Shalat Sunnah yang dilakukan secara berjama‟ah
A. Shalat Sunnah Tarawih dan Witir pada Bulan Ramadhan.
Shalat Sunnah Tarawih adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam
hari, pada bulan ramadhan. Waktunya setelah melaksanakan shalat isya‟
sampai menjelang subuh. (H.R. Bukhori dan Muslim) .Sedangkan pada
jumlah rakaat, terdapat banyak pendapat. Berikut rangkuman berupa table.
Shalat Witir adalah shalat yang dikerjakan secara ganjil sebagai penutup
shalat malam, dikerjakan menurut kemampuan masing-masing.
12
D. Sholat Istisqo
Istisqo secara bahasa adalah meminta turun hujan. Secara istilah yaitu
meminta kepada Allah SWT agar menurunkan hujan dengan cara tertentu
ketika dibutuhkan hamba-Nya. Hukum shalat Istisqo adalah sunnah
muakkadah bagi yang terkena musibah kelangkaan air untuk minum dan
kebutuhan lainnya. Dan dianjurkan bagi kaum muslimin lainnya yang masih
mendapatkan air, sebagai bentuk ukhuwah dan tolong menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan.
B. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan pada waktu dhuha, yakni ketika
matahari sudah naik, yaitu kira-kira setinggi tombak sampai matahari
tergelincir yaitu menjelang waktu dzuhur. Shalat dhuha dapat dilakukan dua
sampai dengan dua belas rakaat Hukum mengerjakan shalat dhuha adalah
sunnah. Shalat dhuha memiliki keutamaan yang besar bagi pelakunya
sehingga Rasulullah Saw menganjurkan para sahabat dan seluruh kaum
muslim untuk melaksanakannya.
7
HR. Abu Dawud dan Nasa‟i
8
HR. Tirmidzi 632, Ad Daruquthni 385, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah,
1/440
13
C. Shalat Takhiyatul Masjid
Shalat takhiyatul masjid merupakan shalat sunnah dua rakaat yang dikerjakan
ketika memasuki masjid sebelum duduk dalam rangka menghormati masjid.
Dalam riwayat Imam Bukhari dan Muslim disebutkan bahwasannya
Rasulullah Saw bersabda : “Apabila seseorang diantara kamu masuk masjid,
maka janganlah hendak duduk sebelum shalat dua rakaat lebih dahulu” (H.R.
Bukhari dan Muslim). Mengenai hukum shalat Tahiyyat Masjid adalah
sunnah sebagaimana bahwa selain shalat fardhu lima waktu hukumnya
sunnah. Adapun mengenai waktu mengerjakannya ialah sewaktuwaktu (kapan
saja) masuk ke dalam masjid disunnahkan shalat tahiyyat masjid terlebih
dahulu, baik siang maupun malam.
D. Shalat Tahajud
Sholat sunnah tahajut adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu
malam hari setelah bangun tidur karena arti tahajut adalah bangun pada
malam hari. Hukum shalat Tahajjud adalah sunnah muakkadah (sunnah yang
sangat ditekankan). Shalat sunnah ini telah tetap berdasarkan dalil dari Al-qur-
an, Sunnah Rasulullah Saw dan juga ijma‟ kaum Muslimin.
E. Shalat Hajat
Shalat hajat adalah sholat sunat yang dikerjakan karena mempunyai maksud
atau keperluan dan berharap allah swt mengabulkannya. Hajat atau keperluan
ini ada yang kepada allah swt dan ada juga yang mempunyai hajat kepada
sesama manusia, atau disebut dengan urusan duniawi dan ukhrawi.
14
F. Shalat Istikharah
Pengertian Shalat Istikharah adalah Shalat Sunah dua Raka‟at yg dikerjakan
oleh seorang muslim untuk meminta petunjuk kpd Alloh Swt yg sedang
bingung diantara beberapa pilihan dan merasa ragu – ragu untuk memiilih
atau saat akan memutuskan sesuatu hal tersebut. Sedangkan untuk ukuran atau
perihal masalah 10yg dimaksudkan di atas tidak dibatasi ukurannya karena bisa
masalah didlm pekerjaan, masalah perjodohan maupun masalah lain.
G. Shalat Tasbih
Shalat Sunat Tasbih adalah shalat sunah yang maksudnya memperbanyak
tasbih kepada Allah Swt dengan cara cara khusus. Pengertian lain dari Shalat
tasbih adalah shalat yang di dalamnya banyak membaca tasbih, sehingga
dalam 4 rakaat yang dikerjakan itu bacaan tasbih berjumlah 300 tasbih .
Sholat sunnah tasbih sangat dianjurkan untuk diamalkan . Kalau bisa
dilakukan setiap malam . Jika tidak bisa maka dilakukan sekali seminggu. Jika
tidak bisa dilakukan sekali sebulan. Kalau tidak bisa juga dapat dilakukan
sekali setahun. Kalau tidak bisa juga dilakukan pada tiap tahun, setidak
tidaknya sekali seumur hidup.
15
mencoba untuk bertaubat dan memohon ampunan Allah Swt dari perbuatan
dosa besar yg sudah mereka lakukan dan setelah melakukan Taubat tersebut,
mereka benar-benar berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan dosa mereka
lagi dan benar-benar menyesal telah melakukan perbuatan dosa tersebut.
Kemudian untuk waktu mengerjakan Shalat Taubat Nasuha ada baiknya
dikerjakaan saat malam tiba setelah Shalat isya sehingga anda bisa
mengerjakan Shalat Taubat Nasuha ini dengan khusyu dan tenang.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai Shalat dapat kita ketahui dan juga pahami
bahsawasannya Shalat merupakan Ibadah wajib yang harus dikerjakan oleh setiap
umat Islam yang mana shalat dijadikan sebagai sebuah sarana komunikasi antara
seorang hamba dengan Tuhan-Nya sebagai suatu bentuk ibadah yang di dalamnya
terdapat sebuah amalan yang tersusun dari beberapa ucapan dan perbuatan yang
diawali dengan takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam yang mana hal tersebut
telah diatur dari tata cara hingga waktu pelaksanaan di dalam ibadah Shalat, selain itu
terdapat juga dasar hukum yang menjadi benteng dari ibadah shalat berdasarkan Al-
quran dan hadis yang mana didalamnya menjelaskan mengenai kewajiban seorang
muslim untuk melaksanakan Shalat karena Shalat juga sebagai suatu bentuk rasa
syukur kita terhadap Allah Swt atas apa yang telah dilimpahkan terhadap kita sebagai
seorang manusia. Dengan melaksanakan shalat kita berharap agar Allah Swt meridhai
segala hal baik yang telah kita lakukan selama di dunia, tidak hanya Ibadah wajib
seperti shalat fardhu saja akan tetapi shalat-shalat sunnah sebagaimana yang telah
dijelaskan di dalam makalah salah satunya yaitu Shalat Dhuha yang mana shalat
tersebut sangan dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap kaum muslimin karena
memiliki keutamaan yang baik bagi setiap orang yang melakukannya. Maka dari itu
sebagai seorang muslim kita harus melaksanakan Shalat dengan sebaik-baiknya
karena dengan Shalat dapat menjauhkan dari perbuatan keji dan munkar yang dapat
menjauhkan kita dari Allah Swt dan lakukanlah Shalat dengan niat ikhlas hanya
karena Allah Swt.
17
DAFTAR PUSTAKA
18