Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SIKAP SEDERHANA, DAMAI, TEKUN MENUNTUTT ILMU,


MENGHARGAI ADAT DAN PERBEDAAN

Disusun Oleh :

Desty Prayatman
X MPLB

Guru Pembimbing
Pak Abdul Harist HF,Ag.M.Pd

SMKN 12 JAKARTA
Jl,Kebon Bawang XV B No.15 19 1 19, RT.19/RW.2 Tj.Priok
Jakarta Utara

TAHUN PELAJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA,Sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah tugas yang berjudul SIKAP SEDERHANA,
DAMAI, TEKUN MENUNTUTT ILMU, MENGHARGAI ADAT DAN
PERBEDAAN

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Pak Abdul Harist HF, S.Ag. M.Pd
yang bertujuan untuk mengetahui apa itu SIKAP SEDERHANA, DAMAI,
TEKUN MENUNTUTT ILMU, MENGHARGAI ADAT DAN PERBEDAAN.
Dalam proses penyusunan tugas kami menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dengan
cukup baik.

Akhir kata, semoga Makalah ini dapat dipahami bagi semua pihak yang
membaca. dan Makalah yang telah disusun dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya, kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Demikian apabila
terdapat banyak kesalahan dalam Makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
sebesarnya. Sekian terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 17 Maret
2023
Penyusun

Desty Praytaman

i
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Sederhana beserta Dalil dan Contoh................................3
B. Pengertian Damai beserta Dalil dan Contoh......................................4
C. Pengertian Tekun Menuntut Ilmu beserta Dalil dan Contoh.............5
D. Pengertian Menghargai Adat dan Perbedaan beserta (D&C )...........6
BAB III : PENUTUP..............................................................................................7
A. Kesimpulan........................................................................................7
B. Saran...................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Agama islam meletakkkan suatu tuntutan hidup dengan menggunakan jalan
tengah. Tidak boleh berlebih-lebihan (mewah) juga tidak boleh kikir. Pengambilan
jalan tengah ini, misalnya dalam makan dan minum sangat sesuai dengan peraturan
ini kesehatan. Berlebih lebihan dalam makan dan mionum apalagi minuman keras
bukan sekedar merusak kesehatan akan tetapi membuka malapetaka dan ini termasuk
perbuatan setan . Sederhana adalah bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak
berlebihan, tidak banyak seluk-beluk, tidak banyak pernik, lugas, dan apa adanya,
hemat sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
Salah satu perintah Allah SWT yang ada di dalam Al-Quran yaitu adalah
menebarkan kedamaian dan berkomunikasi dengan cara yang santun. Perdamaian
juga merupakan salah satu ciri utama sekaligus misi utama agama Islam di alam raya
ini. Islam merupakan agama terakhir yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan
sebagai penyempurna agama-agama terdahulu, maka bisa dipahami bahwa Islam
mengandung ajaran yang paling sempurna, Islam sangat rinci mengatur kehidupan
umatnya. Salah satunya tentang perdamaian, menurut pengertiannya di dalam KBBI
kata damai memiliki definisi yang artinya adalah tidak ada perang, tidak ada
kerusuhan.
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai sejak
dilahirkan hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib untuk belajar
baik melalu jalur pendidikan formal, informal maupun non formal, karena belajar
merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada
ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh. Semakin perlunya manusia akan ilmu
pengetahuan, maka perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Kemajuan suatu
bangsa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan teknologi karena semakin maju
ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa semakin maju taraf hidup dan
kesejahteraan penduduknya.

1
1
Indonesia adalah negara majemuk, yang memiliki banyak penduduk
yang beragam Keberagaman tersebut dapat dilihat dengan banyaknya suku, adat, ras
dan agama yang menjadi keunikan tersendiri dari bangsa ini. Dalam kaitannya
masalah agama, ada enam agama yang diakui di negara ini diantaranya yaitu Islam,
Hindu, Budha, Kristen, Katolik dan Kong Huchu. Dan Kemujemukan agama adalah
hal yang paling menonjol pada diri bangsa.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Sederhana beserta dalil dan contohnya?
b. Apa Pengertian Damai beserta dalil dan contohnya ?
c. Apa pengertian Tekun Menuntut ilmu beserta dalil dan contohnya?
d. Apa pengertian Menghargai Adat dan Perbedaan beserta dalil dan contohnya?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sederhana beserta dalil dan contohnya


Beberapa pemahaman tentang makna hidup sederhana :
Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik
sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Ciri gaya hidup seperti ini ialah
adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang
diinginkan".Hidup sederhana adalah sikap yang mengedepankan kebijaksanaan
dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak berlebihan atau tidak menghamba kepada
materi. Hidup sederhana itu bukan berarti hidup akan terus merasa kekurangan, tidak
berarti juga pasif atau nrimo, tidak juga berarti melarat / miskin.

Berikut dalil tentang sikap Sederhana :


Hadits tentang hidup sederhana
َ I‫رًا ِم ْن َأ ْن يَْأ ُك‬I‫ط َخ ْي‬I
‫ل ِم ْن‬I ُّ Iَ‫ا ق‬I‫ ٌد طَ َعا ًم‬I‫ َل َأ َح‬I‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل َما َأ َك‬ ِ ‫ع َْن ْال ِم ْقد َِام َر‬
َ ِ ‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ ع َْن َرسُو ِل هَّللا‬
‫ي هَّللا ِ دَا ُو َد َعلَ ْي ِه ال َّساَل م َكانَ يَْأ ُك ُل ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه‬
َّ ِ‫َع َم ِل يَ ِد ِه َوِإ َّن نَب‬
Dari Miqdam ra, Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada seseorang yang makan, yang
lebih baik dari orang yang makan dari hasil usahanya sendiri. Sesungguhnya Nabi
Daud makan dari hasil usahanya sendiri.”
(HR. Bukhari)

Hidup Sederhana Yang Dicontohkan Rasulullah.


Semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW senantiasa menerapkan pola hidup yang
sederhana.Mulai dari cara memenuhi kebutuhan harian, cara berpakaian, hingga
tempat tidur nabi SAW.Disebutkan dalam sebuah hadits at-Tirmidzi, Rasulullah SAW
tidak pernah memiliki banyak makanan dalam kesehariannya kecuali saat menjamu
tamu.
Dari Malik bin Dinar ra. dia berkata:
ٍ َ‫ضف‬
‫ف‬ ُّ َ‫َما َشبِ َع َرسُو ُل هللاِ صلى هللا عليه وسلم ِم ْن ُخب ٍْز ق‬
َ ‫ط َوالَ لَحْ ٍم ِإالَّ َعلَى‬

3
Artinya: "Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam tidak pernah merasakan kenyang
karena makan roti atau kenyang karena makan daging, kecuali jika sedang menjamu
tamu (maka beliau makan sampai kenyang)" (HR. Tirmidzi)

3
Maka sifat kesederhanaan Rasulullah ini patut kita tiru dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya yaitu :
1. Sederhana dan tidak berlebihan dalam berpakaian
2. Tidak bermewah-mewah dalam menghias rumah, cukup beli yang diperlukan untuk
kebutuhan saja
3. Makan minum yang ada dan tidak mencela makanan dan minuman yang telah
terhidang
4. Bila berbelanja sesuai kebutuhan saja
5. Menggunakan barang karena fungsinya bukan karena ingin dipuji
6. Tidak ikut-ikutan dan mudah terpengaruh oleh trend dan hal-hal viral
7. Irit dalam pengeluaran pribadi, dan boros bila untuk beramal
8. Mengganti handphone atau brang lainnya bila sudah tidak bisa dipakai saja
9. Menggunakan kendaran umum saat berangkat kesekolah.

B. Pengertian Damai beserta Dalil dan Contohnya


Islam adalah agama perdamaian. Sesuai dengan namanya, Islam berarti
perdamian. Nabi Muhammad datang membawa agama Islam untuk menggambarkan
esensi yang paling mendalam, bahwa ajaran yang dibawa yakni agama yang melarang
tentang perdamian.Islam berasal dari kata ‫ َسلِ َم‬yang artinya selamat, bebas dan damai.
Dalam kaidah tata bahasa Arab berbunyi: ً‫ َسلِ َم – يَ ْسلَ ُم – ِس ْل ًما – َس ْل ًما – َسالَ َمة‬yang berarti
damai. Kemudian, terdapat istilah ‫ ال َّسالَ ُم ْال َعلَ ِم‬yang diartikan pemeliharaan dunia.
Kata ‫ َسلَّ َم‬berarti menyerahkan, hal ini berarti melepaskan sesuatu yang didalamnya
terdapat elemen ketakutan. Maka, dapat dipahami bahwa Islam melarang perdamaian
yang di dalmnya terdapat prinsip pengungkapan, baik dari rasa takut, lapar maupun
ketidakamanan.

Berikut dalil tentang sikap Damai :


Allah berfirman (surat An Anfal Ayat 61)
۞ ‫َواِ ْن َجنَحُوْ ا لِلس َّْل ِم فَاجْ نَحْ لَهَا َوتَ َو َّكلْ َعلَى هّٰللا ِ ۗاِنَّهٗ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬
Artinya:
“Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah
kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

4
Contoh Sikap Cinta Damai :
1.Saling menyayangi dan menghormati dengan teman sekelas dan guru-guru.
2.Saling berbagi dengan teman.
3.Tertib dalam berdiskusi dan bekerja kelompok.
4.Menyayangi orang tua dan saudara.
5.Membantu pekerjaan rumah.
6.Makan bersama keluarga.
7.Belajar bersama dan saling membantu

C. Pengertian Tekun Menuntut Ilmu beserta Dalil dan Contohnya


Salah satu bentuk ibadah adalah tekun menuntut ilmu. Islam akan
meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Begitu pentingnya ilmu dalam Islam
hingga diperitahkan melalui Al-Qurán maupun hadis. “Dalam Islam juga tidak boleh
mendikotomikan ilmu. Semua ilmu saling berhubungan dan tentunya semuanya
kembali pada kitab Allah”.Dalam satu hadis riwayat Ibnu Majah, menuntut ilmu
hukumnya ada yang mengatakan fardhu ain dan fardhu kifayah. Fardhu ain adalah
wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk mengerjakannya. Sedangkan fardhu
kifayah apabilah salah satu sudah mengerjakan maka gugur kewajibannya bagi yang
lain.Ia juga menambahkan, kunci keberhasilan adalah dengan dengan ilmu.
“Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia wajib lah
memiliki ilmunya, dan barang siapa ingin selamat dan berbahagia di akirat wajib lah
ia memilikiilmunya pula dan barang siapa ingin keduanya wajib lah ia memiliki ilmu
kedua-duanya pula”, tegasnya. Allah SWT juga tidak menyuruh seluruh umat muslim
berjihad di jalan perang. Jalan lain berjihad dapat dilakukan dengan cara lain selain
perang yakni menuntut ilmu. Ilmu tidak hanya dibiarkan begitu saja melainkan harus
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Falsafah ilmu dalam Islam terbagi menjadi
tiga bagian yakni mempelajari, mengamalkan, dan mengajarkan. Mempelajari seperti
yang telah dibahas sebelumnya hukumnya adalah Fardhu bagi setiap muslim.
Mengamalkan juga harus dilakukan karena ilmu yang tidak diamalkan adalah ibarat
pohon yang tanpa buah. Ilmu yang sudah dipelajari akan sia-sia dan tidak ada
gunanya. Setelah mengamalkan disempurnakan dengan mengajarkan ilmu kepada
orang lain. Tujuannya agar dapat membedakan yang benar dan salah dalam kehidupan
karena ilmu hakikatnya adalah kebenaran

5
Dalil tentang Tekun Menuntut Ilmu
Hadits Menuntut Ilmu :
1. )‫ضعُوْ الِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم َولَيَلَوْ ا لِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم ( َرواهُ الطَّ ْب َرانِ ْي‬ َ ْ‫تَ َعلَّ ُمو‬
َ ‫او َعلِّ ُموْ ا َوت ََوا‬
Artinya: "Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah
guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR
Thabrani).
2. ‫ط ِريقًا يَ ْلتَ ِمسُ فِي ِه ِع ْل ًما َسه ََّل هَّللا ُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا ِإلَى ْال َجنَّ ِة‬
َ َ‫َو َم ْن َسلَك‬
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan
mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no. 2699).
3. ‫َم ْنخَ َر َجفِىطَلَب ُْال ِع ْل ِمفَه َُوفِى َسبِ ْياِل لل ِه َحتَّىيَرْ ِج َع‬
Artinya: "Barangsiapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan
Allah hingga ia pulang," (HR Tirmidzi).

Contoh perilaku menuntut ilmu dalam kehidupan sehari-hari :


1. Ikhlas dalam menuntut ilmu di sekolah.
2. Bertanya kepada bapak/ibu guru jika dirasa ada pelajaran yg kurang dimengerti.
3. Belajar mengaji dengan ustadz/ustadzah.

D. Pengertian Mengahargai Adat dan Perbedaaan beserta Dalil dan


Contohnya
Indonesia ada karena keberagamaman bermacam suku agama bahasa dan
pulau- pulau tempat tinggal sehingga beragam pula adat kebiasan dan cara
berinteraksi penduduknya. Disamping itu Indonesia adalah negara yang
masyarakatnya sangat religius dan sekaligus majemuk. Meskipun bukan negara
berdasar agama tertentu, masyarakat kita sangat lekat dengan kehidupan
beragama.“Sementara kemerdekaan beragama juga dijamin oleh konstitusi kita. Nah,
tugas kita adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama itu
dengan komitmen kebangsaan untuk menjamin kehidupan yang rukun dan damai,”
lanjut Zainal Fatah.Keberagaman kalau tidak dikelola dengan baik dapat menjadikan
sumber konflik, menimbulkan adanya perbedaan, apalagi yang terkait dengan agama
“harus diakui bahwa perbedaan itu apalagi yang tajam dan ekstrem kalau tidak

6
dikelola dengan baik, berpotensi menimbulkan konflik, melahirkan sikap ekstrem
dalam membela tafsir klaim

6
kebenaran masing-masing,” jelasnya.Menurut Zainal Fatah orang sering salah
memahami bahwa moderasi beragama dengan melaksanakan agama dengan tidak
serius,setengah-setengah, kompromi dalam bergama, tidak kaffah dan sebagainya
padahal sebenarnya Moderasi adalah orang yg percaya diri dalam beragama dan
meyakini kebenaran agamanya namun juga mengembangkan sikap toleransi dan
menghargai pendapat orang lain

Dalil tentang sikap Menghargai Adat dan Perbedaan


َ I‫ ِإ َّن َأ ْك‬.‫وْ ا‬IIُ‫ا َرف‬II‫اَ َأيُّهَا النَّاسُ ِإنَّا َخلَ ْقنَا ُك ْم ِم ْن َذ َك ٍر َو ُأ ْنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوْ با َوقَبَا ِءى َل لِتَ َع‬
َ‫ا ُك ْم ِإ َّن هللا‬IIَ‫ َد هللاِ َأ ْتق‬I‫ر َم ُك ْم ِع ْن‬I
‫ َعلِ ْي ٌم خَ بِ ْي ٌر‬.
‘’Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari laki-laki
dan perempuan dan telah kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya terjadi saling kenal mengenal di antara kalian. Sesungguhnya yang paling
mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui juga maha mengenal’’ (QS. Al-Hujarat :13).

Contoh tentang sikap Menghargai Adat dan Perbedaan


-tidak menganggap suku sendiri yang paling baik dan suku yang lain paling jelek.
- tidak meremehkan/ menghina adat istiadat,suku bangsa lain.- menghormati agama,
budaya, dan adat istiadat orang lain.
- menerima dan menghargai suku, agama, budaya, dan adat istiadat orang lain.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang sudah diulas diatas, maka ada beberapa
kesimpulan yang patut kita teladani dalam kehidupan dan cara berdakwah dari para
walisongo, yakni sebagai berikut:
1. Sederhana adalah sikap dan perilaku yang tidak berlebihan, tidak banyak seluk-
beluk, tidak banyak pernik, lugas, dan apa adanya, hemat sesuai kebutuhan, dan
rendah hati.
2. Dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim, namun dalam berdakwah hendaknya
harus bersikap sopan santun dan menyebarkan kedamaian kepada seluruh umat
manusia.
3. Agar materi yang disampaikan dalam berdakwah mengandung kebenaran sesuai
dengan norma Agama yang berlaku, maka sebelum berdakwah harus memiliki ilmu
yang mumpuni, nah disinilah letaknya betapa pentingnya ketekunan dalam menuntut
ilmu. Agar ilmu yang didapat benar luas jangkauannya dan dalam pemahamannya. 4.
Menghargai perbedaan merupakan warisan walisongo yang harus dilakukan oleh
seorang muslim yang mana hal tersebut juga merupakan kewajiban yang diajarkan
dalam agama islam
B. Saran
Dengan mengetahui sifat-sifat para Walisongo, marilah kita semua
mengamalkan semua sifat-sifat yang diajarkan oleh para Walisongo. Setelah
mengetahui sifat-sifat yang dimiliki oleh para Walisongo saat menyebarkan agama
islam di pulau jawa dahulu. Marilah kita mengamalkan sifat-sifat tersebut dalam
kehidupan sehari-hari kita di zaman sekurang

Anda mungkin juga menyukai