Anda di halaman 1dari 13

UGAHARI MENURUT PERSPEKTIF ISLAM

UGAHARI

Dosen:

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

Dosen Pengajar :

Letkol Caj (K) Dra. Gaudensia Diana K.F.,M.Hum., M.M., M.Si

Disusun Oleh :

Nama ` : Alroni Handika Putra


No Mahasiswa : 2400 STHM XXVIII

Jakarta, Januari 2023


i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang mana
telah memberikan rahmat, hidayah, inayah dan karunia Nya, serta nikmat sehat,
sehingga dapat menyelesaikan tugas pengembangan makalah pendidikan
agama katolik dengan judul “Ugahari dalam Perspektif Islam”.

Selain itu, saya sebagai penulis sebagai manusia biasa menyadari


sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah ini,
baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan
segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran
yang membangun dari Dosen, Asdos, Senior maupun rekan-rekan yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini

Demikian yang bisa saya sampaikan. Semoga Makalah ini dapat


menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat
luas

Jakarta, Januari 2023


Penulis,

Alroni Handika Putra


Nosis 2400
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A. Latar belakang........................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................. 3
A. Pengertian ugahari..................................................... 3
B. Ajaran islam tentang hidup sederhana...................... 3
C. Pandangan islam tentang hidup sederhana.............. 4
D. Bentuk hidup sederhana (ugahari)............................ 5
E. Manfaat hidup sederhana (ugahari) .......................... 6
F. Faktor – faktor yang menghambat............................. 7
G. Akar Historis Keugaharian......................................... 8

BAB III PENUTUP...................................................................... 8


A. Kesimpulan................................................................ 8
B. Saran......................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ugahari adalah kesederhanaan  atau gaya  hidup  minimalis. Ciri


gaya hidup seperti ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap apa yang
dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan. Hidup sederhana merupakan sikap yang
mengedepankan kebijaksanaan dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak berlebihan
atau tidak menghamba kepada materi. Hidup sederhana itu bukan berarti hidup akan
terus merasa kekurangan, tidak berarti juga pasif atau nerimo, tidak juga berarti
melarat / miskin.

Di dalam islam hidup yang sederhana termaktub di dalam Al-Quran tepatnya


pada surah Al-Furqan ayat 67. Pada surat ini Allah SWT menyebutkan bahwa
mereka yang hidup sederhana adalah mereka yang membelanjakan harta tidak
dengan berlebihn-lebihan namun tidak pula menjadi kikir melainkan tepat di tengah-
tengah antara keduanya. Jadi hidup sederhana adalah hidup sesuai dengan
kebutuhan bukan menuruti keinginan hawa nafsu sehingga menjadi pribadi yang
boros dan mubadzir. Bukan pula menjadi pribadi yang kikir dan bakhil. Hidup
sederhana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dapat kita ketahui dari
kehidupan baginda Nabi sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah, bahwa
beliau selalu mengenakan pakaian yang sederhana. Tempat tidurnya pun juga
sederhana. Bahkan beliau harus sering untuk berpuasa, lantaran di rumah tidak ada
makanan. Sehingga kita sebagai manusia yang beragama harus bisa mencontoh
suri tauladan kita Rasulullah SAW untuk hidup sederhana. Tetapi di dalam
kehidupan, banyak orang yang pada awalnya hidup sederhana berubah menjadi
sebaliknya karena status sosial yang berubah, contohnya orang-orang yang tadinya
tidak memiliki kekuasaan dan harta yang berlimpah, setelah memiliki kekuasaan dan
harta yang berlimpah sikap sederhana itupun luntur.
2

Manfaat hidup sederhana pun sangatlah banyak dan mengandung kebaikan.


Kita pasti sudah sering mendengar istilah "Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak
baik” Karena memang agama Islam menganjurkan umatnya untuk hidup sederhana.
Allah SWT melarang setiap umat-Nya yang suka melampaui batas atau berlebihan.
Sebagaimana firman-Nya dalam Alquran  berikut:
“Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan
cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan
mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan
yang lurus.” (QS. Al-Ma'dah : 77)
Jadi, sudah sangat jelas bahwa agama Islam memang tidak suka segala sesuatu
yang sifatnya berlebihan, termasuk dalam hal gaya hidup.

B. Rumusan Masalah

1.     Apa itu ugahari ?


2.     Apa manfaat hidup ugahari didalam kehidupan sehari hari ?
3. Apakah ugahari dapat dilakukan setiap mahluk hidup ?

C.  Tujuan Penulisan

1. Membantu memberikan pemahaman tentang kehidupan ugahari.


2. Membantu memberikan penjelasan manfaat hidup ugahari didalam
kehidupan kita sebagai manusia yang beriman.
3. Bagi penyusun sendiri adalah membuka wawasan yang sebelumnya
tidak pernah mengenal, mengerti arti kata ugahari dan pentingnya ugahari
serta juga sebagai salah satu penugasan dalam perkuliahan untuk mata
kuliah Pendidikan Agama Katolik.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Ugahari

Menurut KBBI ugahari (atau ke-ugahari-an) adalah kesederhanaan,


kesahajaan; walaupun harta yang bersangkutan melimpah ruah, ia tokoh hidup
dalam “ugahari” dan sangat dicintai oleh rakyatnya, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa “ugahari” adalah kesiapan untuk hidup sederhana, merasa
cukup dengan apa yang ada, tidak serakah kendati berlimpah-ruah dan tidak perlu
munafik dengan kehidupan ini.

Dalam Islam hidup sederhana disebut Qana’ah. Qana’ah adalah sikap


mental seseorang yang senantiasa merasa cukup atas apa-apa yang telah Allah
SWT berikan kepadanya. Qanaah ini lahir dari hati manusia yang pandai
bersyukur baik dalam lapang maupun kesempitan. Dalam agama islam sosok
yang bisa diteladani ialah kehidupan Rasulullah SAW, salah satunya hidup
sederhana menurut AlQuran. Semasa hidupnya, Nabi Muhammad SAW
senantiasa menerapkan pola hidup yang sederhana. Mulai dari cara memenuhi
kebutuhan harian, cara berpakaian,hingga tempat tidur nabi Nabi Muhammad
SAW. Disebutkan dalam sebuah hadits at-Tirmidzi, Rasulullah SAW tidak pernah
memiliki banyak makanan dalam kesehariannya kecuali saat menjamu tamu.

Hidup yang sederhana termaktub di dalam Al-Quran tepatnya pada surah


Al-Furqan ayat 67. Pada surah ini Allah SWT menyebutkan bahwa mereka yang
hidup sederhana adalah mereka yang membelanjakan harta tidak dengan
berlebih-lebihan namun tidak pula menjadi kikir melainkan tepat di tengah-tengah
antara keduanya. Jadi hidup sederhana adalah hidup sesuai dengan kebutuhan
bukan menuruti keinginan hawa nafsu sehingga menjadi pribadi yang boros dan
mubadzir. Bukan pula menjadi pribadi yang kikir dan bakhil.
4

B. Ajaran islam tentang hidup sederhana ( ugahari )

Dalam ajaran agama islam kita diperintahkan untuk bersifat hemat, karena
hemat termasuk salah satu sifat yang terpuji dihadapan allah. Hemat adalah salah
satu sifat hidup sederhana dan tidak boros dalam membelanjakan harta kekayaan di
jalan allah tetapi tidak bersifat kikir. Dalam ajaran agama islam, kita dilarang bersifat
boros dan kikir tetapi harus berlaku hemat, sehubungan dengan hal itu harta yang
kita miliki dari pada digunakan untuk berfoya-foya, lebih baik harta benda tersebut
kita berikan kepada fakir miskin, kepada anak yatim, ataupun kita sumbangkan
untuk membagun sarana-sarana umum seperti : masjid, musalla, pasantren,
sekolah, dan sebagainya.

C. Pandangan islam tentang hidup sederhana

Hidup sederhana harus di terapkan dalam kehidupan sehari-hari dan harus


bersumberkan dengan ajaran agama islam karena segala sesuatu harus di kerjakan
sesuai dengan Allah SWT. Dalam menggunakan harta, Allah melarang kita berlaku
boros, yang di maksud dengan boros adalah menggunakan harta bukan bukan pada
jalan yang di redhai oleh Allah SWT. Menggunakan harta untuk jalan Allah walaupun
banyak kita termasuk melakukan pemborosan, tetapi menggunakan harta, walaupun
harta sedikit, untuk sesuatu yang tidak sesuai dengan ridha allah, termasuk juga
pemborosan

D. Bentuk Hidup Sederhana ( ugahari )

1. Hidup sederhana dalam menggunakan waktu


Diantara kita banyak yang menghambur-hamburkan waktu, padahal
kita mennyadari bahwa sedetik pun waktu yang kita lewati tidak akan terulang
kenbali. Bahkan dalam pepatah memgatakan “waktu itu ibarat pedang”
artinya barang siapa yang lalai maka ia akan celaka karenanya. Seorang
siswa akan mengalami makna hidup sederhana, ia tidak akan memghambur-
hamburkan waktu. Sebaliknya ia akan benar-benar memanfaatkan waktu
5

yang dimilikinya untuk memulai tindakan yang positif. Orang yang


tidak memiliki arti hidup sederhana dalam diri nya, maka ia akan
menghambur-hamburkan waktunya untuk melakukan perbuatan-perbuatan
yang salah. Mereka tidak menyadari bahwa waktu yang dilaluinya tidak akan
terulang kembali.

2. Sederhana dalam menggunakan tenaga dan pikiran


Tuhan menganugerahkan tenaga dan pikiran kepada manusia untuk di
gunakan padahal-hal yang baik dan benar, akan tetapi banyak diantara
manusia yang mengalami hidup sederhana, tidak akan salah
dalam menggunakan tenaga dan pikiran nya. Banyak contoh-contoh perilaku
yang mencerminkan pola hidup boros dalam menggunakan tenaga
dan pikiran :

a). Menggunakan tenaga untuk berhura-hura dan bersenang-


senang tampa memikirkan apa-apa.

b). Menggunakan pikiran untuk memikirkan hal-hal yang buruk


(berpikir negatif, mencarikesalahan-kesalahan orang lain, dan
sebagainya).

c). Menggunakan tenaga dan pikiran untuk berkelahi, terutama sesama


dengan sesama, antar kampung, dan sebagainya.

3. Sederhana dalam menggunakan harta benda atau uang


Dilingkungan masyarakat kita, dewasa ini muncul kecendrungan hidup
polamaterialistik, mengagung-agungkan harta benda dan uang. Segala
sesuatu yang di ukurdengan menggunakan uang atau harta, sikap seperti
diatas selain bertentangan dengan nilaipancasila, juga dapat membahayakan
kehidupan kita. Manusia yang bersifat materialistikdapat di perbudak oleh
harta kekayaan atau uang tersebut. Mereka lupa bahwa kebahagian itutidak
ditentukan oleh harta benda semata-mata. Akibat nya timbullah kesenjangan
sosial,kecemburua sosial, yang lambat laun merangsang orang untuk berbuat
jahat. Sebagai pekerja yang baik, kita tidak boleh meremehkan harta
kekayaan meskipunkita kaya, kita harus mau memdantu saudara-saudara kita
yang kurang mampu dan harusmenghormati perasaan mereka. Negara
6

Indonesia tidak melarang warganya menjadi kaya, asalkan kekayaan tersebut


diperoleh dengan cara yang benar dan digunakan secara wajar sesuai
dengan ajaran agama islam.

E. Manfaat hidup ugahari di kehidupan

1. Terhindar dari sikap sombong


Manfaat hidup sederhana yang pertama adalah melindungi kita
sebagai umat Islam dari sifat sombong. Hal ini karena orang-orang yang
hidup sederhana biasanya akan lebih rendah hati. Perlu kita ketahui bahwa
sombong merupakan sifat yang sebaiknya dijauhi karena sangat tidak disukai
oleh Allah SWT. Sebagaimana yang tertulis dalam Alquran berikut :

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang


menyombongkan diri.” (QS. An Nahl : 23)
Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa apabila umat Islam memiliki sifat
sombong, maka mereka akan menjadi penduduk neraka.

2. Menjadi umat islam yang selalu bersyukur


Manfaat hidup sederhana yang selanjutnya, yakni menjadikan kita dan
keluarga sebagai manusia yang senantiasa bersyukur kepada Allah
SWT.Dengan hidup sederhana, kita dan keluarga di rumah pasti akan selalu
merasa cukup atas segala sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT. Selain itu,
hidup yang penuh dengan kesederhanaan juga akan membuat kita dan
keluarga untuk selalu menggunakan segala sesuatu dengan bijak,
seperlunya, dan tidak berlebihan. Umat Islam yang selalu bersyukur atas
nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT ini pun akan mendapatkan
balasan.
7

3. Terhindar dari prilaku boros


Selanjutnya manfaat hidup sederhana lainnya ialah menghindarkan
kita dan keluarga dari perilaku boros.Hal ini karena hidup sederhana dapat
menciptakan rasa syukur dalam diri sehingga tidak akan berlebihan atau
bermewah-mewahan dalam gaya hidup. Allah SWT lebih menyukai hamba-
Nya yang memanfaatkan hartanya secara secukupnya (sederhana).
Sebagaimana firman-Nya berikut:
“Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) orang-
orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak
(pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.” (QS. Al-Furqon : 67).
Sebaliknya, seseorang yang senantiasa hidup berlebihan biasanya
cenderung memiliki barang-barang mubah (tidak terpakai) yang bisa saja
mengarah ke perilaku boros. Perilaku ini sangat tidak terpuji karena termasuk
dalam sifat menyia-nyiakan nikmat Allah SWT. Allah SWT pun tidak suka
dengan umat Islam yang berperilaku boros. Allah SWT berfirman,
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan
setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isro’ : 27).

F. Faktor-faktor yang menghambat

Faktor yang menghambat seseorang hidup sederhana (ugahari) ialah :

1. Gengsi Salah satu hal terbesar di dunia ini yang mampu


merusak pola hidup sederhana pada diri seseorang ialah gengsi.
Sebagaimana kita ketahui, gengsi menurut KBBI adalah harga diri,
martabat, atau kehormatan. Sayangnya, sebagian orang memahami
pengertian gengsi hanya dari segi rupa dan penampilan.

2. Terlalu Sering Melihat ke “Atas” yang dimaksud di sini ialah


sesuatu yang lebih dari apa yang kita dapatkan hari ini.Pada dasarnya,
kita menyadari bahwa manusia itu tidak pernah puas.
8

3. Pergaulan yang kurang sehat, pergaulan yang kurang sehat


adalah salah satu alasan mengapa pola hidup sederhana sulit untuk
kita jumpai di saat sekarang ini. Sesungguhnya manusia itu adalah
makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Beberapa orang
kadang rela mengubah gaya hidupnya hanya agar bisa tetap berteman
dengan orang lain, atau agar temannya tidak kecewa.

4. Naik gaji naik gaya salah satu penyebab lain mengapa orang
mengubah pola hidupnya menjadi tidak sederhana lagi ialah karena
bertambahnya penghasilan. Karena pendapatan harian maupun
bulanan sudah naik, maka muncul keinginan-keinginan baru terutama
untuk bisa tampil lebih bergaya.

5. Sulit Membedakan Mana Kebutuhan dan Mana Keinginan Inilah


fenomena yang sering kali kita temui saat ini terutama di lingkungan
sekitar kita. Banyak orang sulit untuk membedakan mana yang
menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi keinginan.

G. Akar Historis Keugaharian

Yesus jelas seorang penganut hidup ugahari. Ia mengajarkan dengan


tindakan bahwa kita hendaknya jangan menjadikan penumpukan materi
sebagai tujuan utama; sebaliknya kita hendaknya mengembangkan daya
untuk berbagi dan partisipatif dalam hidup. Kitab Suci sering berbicara
tentang kebutuhan untuk menciptakan balans antara sisi material dan spiritual
dalam hidup. "Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan" (Ams.
30:8). "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan
karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi
kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak
merusakkannya dan pencuri tidak membongkar dan mencurinya. Karena di
mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Mat. 6:19-21). "Karena itu
Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang
hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu,
akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari
pada manakan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" (Mat. 6: 25).
9

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Ugahari (atau ke-ugahari-an) adalah kesederhanaan, kesahajaan;


walaupun harta yang bersangkutan melimpah ruah, ia tokoh hidup dalam
“ugahari” dan sangat dicintai oleh rakyatnya, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa “ugahari” adalah seseorang yang dalam kehidupannya
bersikpa hidup sederhana, merasa cukup dengan apa yang ada, tidak
serakah kendati memiliki kekuasaan dan bergelimang harta serta tidak perlu
munafik dengan kehidupan ini.

Sikap ugahari (atau ke-ugahari-an) dalam agama Islam pada


dasarnya sama dengan, sikap ugahari (atau ke-ugahari-an) yang ada pada
agama Katolik yang sama – sama mengajarkan tentang bagaiman hidup
yang sewajarnya dan tidak berlebihan, serta mensyukuri apapun yang
diberikan Tuhan kepadanya. Sebagaimana yang telah di contohkan oleh
Dalam agama islam sosok yang bisa diteladani ialah kehidupan Rasulullah
SAW

B. Saran

Kita wajib bersyukur atas nikmat dunia yang Allah berikan, sehingga
apapun yang diberikan oleh allah kita selalu merasa cukup. Yakinlah bahwa
allah memerikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan,
sehingga allah tidak akan pernah salah atas nikmat dan pemberian
karunianya. Serta jangan pernah terpengaruh oleh perkembangan teknologi
yang semakin pesat, kita harus bisa membedakan mana kebutuhan dan
mana ke inginan.
10

Daftar Pustaka :

https://almanhaj.or.id/3510-nikmatnya-hidup-sederhana.html

https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_06-01
2021_5ff55f003e80e.pdf

https://muslim.or.id/3536-jauhi-sikap-sombong.html

https://banten.nu.or.id/read/6eJ/larangan-sikap-berlebihan-dalam-islam

https://www.gurupenyemangat.com/2022/01/mengapa-pola-hidup-sederhana-sulit-
dijumpai.html

https://www.gramedia.com/best-seller/hidup-sederhana/
SHI, D., The Simple Life. Plain Living and High Thinking in American Culture,
New York: Oxford University Press 1985.

Anda mungkin juga menyukai