Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANALISIS KEBIJAKAN DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

OLEH

NAMA : BUKORI

NPM : 2015 01 078

KELAS : MANAJEMEN G

JURUSAN : MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

MUHAMMADIYAH MAMUJU

TAHUN AKADEMIK 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT, berkat limpahan dan nikmat-nyalah penulis
dapat menyelesaikan tugas “Makalah Analisis Kebijakan Dan Pengambilan
Keputusan” tepat pada waktu yang telah ditentukan guna memenuhi tugas teori
pengambilan keputusan. Sholawat serta salam penulis haturkan pada junjungan kita
nabiulloh Muhammad SAW karna beliaulah yang kita tunggu-tunggu syafa’atnya
dihari kemudian.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-


besarnya kapada bapak Awaluddin, SE.,MM. Yang telah membimbing kami hingga
penulisan tugas ini selesai, taklupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada teman-
teman yang telah banyak membantu penulis baik dari bantuan pemikiran hingga
materi.

Penulis menyadiri bahwa pembuatan karya tulis ini masi banyak terdapat
kekurangan-nya baik dari penyusunan hingga penulisan karya tulis ini, maka dari itu
penulis memohon saran dan kritikan dari pembaca karya tulis ini yang sifatnya
membangun, sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan yang ada pada tulisan
karya tulis yang akan dating.

Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membaca karya tulis ini.

Mamuju, Desember 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan.................................................. 3


B. Fungsi Dan Tujuan Pengambilan Keputusan..................................... 5
C. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan............................................... 6
D. Proses Pengambilan Keputusan........................................................ 8
E. Permasalahan Yang Dihadapi Dalam pengambilan Keputusan......... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan ialah proses memilih suatu alternatif cara
bertindak dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi (Salusu, 1996: 47).
Proses ini untuk menemukan dan menyeleseikan masalah organisasi.
Pernyataan ini menegaskan bahwa mengambil keputusan memerlukan satu seri
tindakan, memerlukan beberapa langkah. Dapat saja langkah-langkah tersebut
terdapat dalam pikiran seseorang yang sekaligus mengajaknya berfikir
sistematis. Dalam dunia manajemen proses atau seri tindakan itu lebih banyak
tampak dalam kegiatan diskusi.
Kehidupan sehari-hari seorang eksekutif, manajer, kepala, ketua, direktur,
rektor, bupati, gubernur, menteri, panglima, presiden, atau pejabat apapun,
sesungguhnya adalah kehidupan yang selalu bergumul dengan keputusan.
Sering kali ia merasa hampa apabila dalam satu hari tidak mengmbil suatu
keputusan. Tidak menjadi soal apakah keputusan itu benar atau mengandung
kelemahan. Oleh sebab itu banyak manajer yang berpendapat bahwa lebih baik
membuat enam kesalahan dari sepuluh keputusan yang ia buat daripada sama
sekali tidak membuat keputusan. Bagi pejabat tersebut yang paling penting
timbul rasa kepuasan karena dapat mengmbil keputusan hari itu.
Ilustrasi itu menggambarkan bahwa pengambilan keputusan adalah aspek
yang paling penting dalam aspek manajemen. Keputusan merupakan kegiatan
sentral dari manajemen, merupakan kunci kepemimpinan, atau inti
kepemimpinan (Siagian, 1988), sebagai suatu karakteristik yang fundamental,
sebagai jantung kegiatan administrasi (Mitchell, 1978), suatu saat kritis bagi
tindakan administrasi (Robins, 1978). Bahkan Higgins (1979) melanjutkan
bahwa pengambilan keputusan adalah kegiatan yang paling penting dari semua
kegiatan karena di dalamnya manajer terlibat.

1
Pada akhirnya, Robin Hughes dalam prakatanya pada Decision
Making berkesimpulan bahwa karena pengambilan keputusan terjadi di semua
bidang dan tingkat kegiatan serta pemikiran manusia, maka tidaklah
mengherankan apabila begitu banyak disiplin yang berusaha mengabalisis dan
membuat sistematika dari seluruh proses keputusan.
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju mundurnya
suatu organisasi, terutama karena masa depan suatu organisasi banyak
ditentukan oleh pengambilan keputusan sekarang. Pentinya pengambilan
keputusan dilihat dari segi kekuasaan untuk membuat keputusan, yaitu
mengikuti pola desentralisasi atau pola sentralisasi. Berbeda dengan hal
tersebut, beberapa ahli memberi perhatian pada pengambilan keputusan dari
sudut kehadirannya, yaitu adanya teori pengambilan keputusan administrasi,
kita dapat meramalkan tindakan-tindakan manajemen sehingga kita dapat
menyempurnakan efektifitas manajemen.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pengambilan keputusan.
2. Bagaimana fungsi dan apakah tujuan pengambilan keputusan.
3. Apakah dasar-dasar pengambilan keputusan.
4. Bagaimana proses pengambilan keputusan.
5. Apakah permasalahan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan.

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pengambilan keputusan
2. Mengetahui fungsi dan tujuan pengambilan keputusan
3. Mengetahui dasar- dasar pengambilan keputusan
4. Mengetahui proses pengambilan keputusan
5. Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pengambilan keputusan
 

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan


Sebelum mulai dengan mengemukakan definisi pengambilan keputusan, maka
perlu disampaikan lebih dulu tentang apa pengertian keputusan itu.
1. Menurut Ralp C. Davis
Keputusan adalah hasil pemecahan  yang dihadapinya dengan tegas.
Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan.
Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan
dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana
semula.
2. Menurut Mary Follet
Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi. Apabila suatu fakta
dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik pengawas maupun
pelaksana mau mentaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak sama
dengan mentaati perintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu
merupakan wewenang dari hukum situasi.
3. Menurut James A.F.Stoner
Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif- alternatif
a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan.
b. Ada beberapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik.
c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan
pada tujuan tersebut.
4.  Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirjo, SH
Keputusan adalah suatu pengakhiran daripada proses pemikiran tentang
suatu masalah atau problema untuk menjawab pertanyaan apa yang harus
diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjatuhkan pilihan
pada suatu alternatif.

3
Dari pengertian- pengertian tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
keputusan merupakan suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi
yang dilakukan melalui pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif (Hasan,
2002: 9)
Setelah mengetahui definisi dari keputusan maka selanjutnya akan dikemukakan
definisi dari pengambilan keputusan.
1. Menurut George R. Terry
Pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan)
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
2. Menurut S.P. Siagian
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap perhitungan alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat
3. Menurut Jemes A.F Stoner
Pengambilan Keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih
suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
4.  Menurut Ibnu Syamsi
Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya
dengan melalui satu diantara alternatif- alternatif yang memungkinkan.
Selain beberapa pengertian di atas, pengambilan keputusan itu juga berarti
proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien
sesuai dengan situasi (Salusu, 1996: 47). Proses ini untuk menemukan dan
menyeleseikan masalah organisasi. Pernyataan ini menegaskan bahwa
mengambil keputusan memerlukan satu seri tindakan, memerlukan beberapa
langkah. Dapat saja langkah-langkah tersebut terdapat dalam pikiran
seseorang yang sekaligus mengajaknya berfikir sistematis. Dalam dunia
manajemen proses atau seri tindakan itu lebih banyak tampak dalam
kegiatan diskusi.
Dari pengertian- pengertian pengambilan keputusan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengambilan keputusan merupakan suatu proses

4
pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk
ditindaklanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.
Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk
pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilah yang
prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan
sebuah keputusan yang terbaik (Wahab, 2008: 163). Penyusunan model
keputusan adalah salah satu cara untuk mengembangkan hubungan-
hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model
matematis, yang mencerminkan hubungan yang terjadi di antara faktor-
faktor yang terlibat. Apapun dan bagaimana pun prosesnya, satu tahapan
yang paling sulit dihadapi pengambilan keputusan adalah dalam segi
penerapannya karena di sini perlu meyakinkan semua orang yang terlibat,
bahwa keputusan tersebut memang merupakan pilihan terbaik. Semuanya
akan merasa terlibat dan terikat pada keputusan tersebut. Hal ini, adalah
proses tersulit. Walaupun demikian, bila hal tersebut dapat disadari, proses
keputusan secara bertahap, sistematik, konsisten, dan dalam setiap langkah
sejak awal telah mengikut sertakan semua pihak, maka usaha tersebut dapat
memberikan hasil yang terbaik.
B. Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan
masalah memiliki fungsi antara lain sebagai pangkal permulaan dari semua
aktivitas manusia yang sadar dan terarah, baik secara individual maupun secar
kelompok, baik secara institusionalnya maupun secara organisasional. Selain itu
pengambilan keputusan juga  merupakan sesuatu yang bersifat futuristik,
artinya bersangkut paut dengan hari depan, masa yang akan datang, di mana
efeknya atau pengaruhnya berlangsung cukup lama.
Kegiatan- kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan
untuk mencapai tujuan organisasinya. Yang diinginkan semua kegiatan itu dapat
berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai dengan mudah dan efisien. Namun
kerap kali terjadi hambatan- hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini
merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh pimpinan organisasi.

5
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.
Kerap kali pengambilan keputusan itu hanya merupakan satu segi saja,
misalnya hanya menyangkut segi keungan saja dan kalau dipecahkan tidak
menimbulkan efek sampingan atau akibat lain. Tetapi ada kemungkinan dapat
saja terjadi masalah yang pemecahannya menghendaki dua hal kontradiksi
terpecahkan sekaligus (Syamsi, 2000: 5).
Oleh karena itu tujuan pengambilan keputusan itu dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai berikut.
1. Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa
sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan  itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya
bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah
(atau lebih), yang bersifat kontradiktif atau yang tidak bersifat kontradiktif.
C. Dasar- Dasar Pengambilan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan itu bermacam- macam tergantung dari
permasalahannya. Keputusan dapat diambil berdasarkan perasaan semata-
mata, dapat pula keputusan dibuat berdasarkan rasio. Tetapi tidak mustahil,
bahkan banyak terjadi terutama dalam lingkungan instansi pemerintah maupun
di perusahaan, keputusan diambil berdasarkan wewenang yang dimilikinya.
Oleh George R. Terry, disebutkan dasar- dasar dari pengambilan keputusan
yang berlaku adalah sebagai berikut.
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan
memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa kebaikan dan
kelemahan.
Kebaikannya antara lain sebagai berikut.

6
1. Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
2. Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan
memeberikan kepuasan pada umumnya.
3. Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat
berperan, dari itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut.
1. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
2. Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan
keabsahannya.
3. Dasar- dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.
4. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan
keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung dan ruginya, baik- buruknya
keputusan yang akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang
menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin
sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
1. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan
keputusan yang sehat, solid, dan baik. Dengan fakta, maka tingkat
kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi, sehingga
orang dapat menerima keputusan dengan rela dan lapang dada.
2. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan
kelemahan.
Kelebihannya antara lain sebagai berikut.
a. Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah
penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa.

7
b. Keputusan dapat bertahan dalam jangkia waktu yang cukup lama.
c. Memiliki otentisitan (otentik).
Kelemahannya antara lain adalah sebagai berikut
a. Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
b. Mengasosiasikan dengan praktek diktatorial.
c. Sering melewati permasalahan yang sehatusnya dipecahkan sehim\ngga
dapat menimbulkan kekaburan.
3. Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasar pada rasional,
keputusan yang dihasilkan bersifat obyektif, logis, lebih trasparan, konsisten
untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala terentu,
sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa
yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara rasional ini terdapat
beberapa hal, sebagai berikut.
1. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
2. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
3. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan
konsekuensinya.
4. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
5.  Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil
ekonomis yang maksimal
Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku sepenuhnya dalam
keadaan yang ideal.
D. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan tahap- tahap yang harus
dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan. Tahap- tahap ini merupakan
kerangka dasar, sehingga setiap tahap dapat dikembangkan lagi menjadi
beberapa sub tahap (disebut langkah) yang lebih khusus/ spesifik dan lebih
operasional (Hasan, 2002: 22). Secara garis besarnya proses pengambilan
keputusan terdiri atas tiga tahap yaitu sebagai berikut.
1. Penemuan masalah

8
Tahap ini merupakan tahap di mana masalah harus didefinisikan
dengan jelas sehingga perbadaan antara masalah satu dan bukan masalah
(misalnya isu) menjadi jelas.
2. Pemecahan masalah
Tahap ini merupakan tahap di mana masalah yang sudah ada atau
sudah jelas itu kemudian diselesaikan. Langkah- langkah yang diambil
adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi alternatif- alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
b. Perhitungan mengenai faktor- faktor yang tidak dapat diketahui
sebelumnya atau diluar jangkauan manusia, identifikasi peristiwa-
peristiwa di masa datang (state of nature).
c. Pembuatan alat (sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil,
biasanya berbentuk tabel hasil (pay of table).
d. Pemilihan dan penggunaan model pengambilan keputusan.
e. Pengambilan keputusan
Keputusan yang diambil adalah berdasarkan pada keadaan lingkungan
atau kondisi yang ada, seperti kondisi pasti, kondisi beresiko, kondisi tidak
pasti dan kondisi konflik.
Banyak para ahli yang berpendapat mengenai proses pengambilan suatu
keputusan, namun pada intinya proses pengambilan keputusan dapat
disimpulkan sebagai berikut.
3. Mengidentifikasi masalah
Suatu organisasi apabila menghadapi permasalahan lebih dulu harus
dibuat jelas apakah itu memang masalah (problem) atau sekedar
isu (issue) belaka. Yang dimaksud dengan masalah disini adalah persoalan
yang harus dipecahkan sedangkan isu adalah persoalan yang perlu
dibicarakan (tidak harus dipecahkan)
4. Menganalisis masalah
Untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah, lebih dahulu harus
diperoleh data dan informasinya. Dengan kata lain, lebih dulu harus didapat
datanya. Data tersebut kemudian diolah menjadi informasi tentang

9
penyebab timbulnya masalah. Disini fungsi unit pengolah data sangat
penting sebab kemungkinan juga akan ada informasi yang masuk yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan.
5. Membuat beberapa alternatif pemecahan masalah
Untuk dapat membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah, maka
lebih dahulu harus diketahui penyebab timbulnya masalah. Selanjutnya
dibuatlah beberapa alternative pemecahannya. Dalam pembuatan
beberapa alternative, maka masing-masing alternatif harus ditunjukkan
kekurangan dan kelebihannya.
6. Penilaian dan pemilihan alternatif
Setelah berbagai alternatif diidentifikasi, kemudian dilakukan evaluasi
terhadap masing-masing alternatif yang telah dikembangkan dan dipilih
sebuah alternatif yang terbaik. Alternatif-alternatif tindakan dipertimbangkan
berkaitan dengan tujuan yang ditentukan, apakah dapat memenuhi
keharusan atau keinginan. Alternatif yang terbaik adalah dalam
hubungannya dengan sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. Bidang
ilmu statistik dan riset operasi merupakan model yang baik untuk menilai
berbagai alternatif yang telah dikembangkan.
7. Melaksanakan keputusan
Jika salah satu dari alternatif yang terbaik telah dipilih, maka
keputusan tersebut kemudian harus diterapkan. Sekalipun langkah ini
sudah jelas, akan tetapi sering kali keputusan yang baik sekalipun
mengalami kegagalan karena tidak diterapkan dengan benar. Keberhasilan
penerapan keputusan yang diambil oleh pimpinan bukan semata-mata
tanggung jawab dari pimpinan akan tetapi komitmen dari bawahan untuk
melaksanakannya juga memegang peranan yang penting.
Dalam mengevaluasi dan memilih alternatif suatu keputusan
seharusnya juga mempertimbangkan kemungkinan penerapan dari
keputusan tersebut. Betapapun baiknya suatu keputusan apabila keputusan
tersebut sulit diterapkan maka keputusan itu tidak ada artinya. Pengambil

10
keputusan membuat keputusan berkaitan dengan tujuan yang ideal dan
hanya sedikit mempertimbangkan penerapan operasionalnya.
8. Evaluasi dan Pengendalian
Setelah keputusan diterapkan, pengambil keputusan tidak dapat
begitu saja menganggap bahwa hasil yang diinginkan akan tercapai.
Mekanisme sistem pengendalian dan evaluasi perlu dilakukan agar apa
yang diharapkan dari keputusan tersebut dapat terealisir. Penilaian
didasarkan atas sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan yang
bersifat khusus dan mudah diukur dapat mempercepat pimpinan untuk
menilai keberhasilan keputusan tersebut. Jika keputusan tersebut kurang
berhasil, di mana permasalahan masih ada, maka pengambil keputusan
perlu untuk mengambil keputusan kembali atau melakukan tindakan
koreksi. Masing-masing tahap dari proses pengambilan keputusan perlu
dipertimbangkan dengan hati-hati, termasuk dalam penetapan sasaran
tujuan Setiap keputusan yang diambil itu merupakan perwujudan kebijakan
yang telah digariskan. Oleh karena itu analisis proses pengambilan
keputusan pada hakikatnya sama saja dengan proses kebijakan.
Diakui oleh banyak pihak, bahwa pengambilan keputusan yang benar-
benar tepat itu memeng sulit. Namun sekedar pedoman umum cara
pengambilan keputusan
E. Permasalahan yang dihadapi dalam Pengambilan Keputusan
Kegiatan yang dilakukan oleh setiap organisasi itu diharapkan dapat
berjalan dengan lancar, tanpa mengalami suatu hambatan apapun. Tetapi
dalam prakteknya selalu ada saja masalah atau kendala yang dihadapi
sehingga tujuan tidak selalu dapat dicapai dengan mulus.
Oleh karena itu yang pertama-tama dilakukan dalam proses pengambilan
keputusan adalah mengadakan identifikasi masalahnya lebih dahulu. Masalah
adalah sesuatu yang perlu dipecahkan, yang kerap kali membutuhkan beberapa
alternatif untuk kemudian dipilih satu yang sekiranya paling tepat untuk masalah
tersebut. Apabila dihubungkan dengan kebijakan dalam pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi maka masalah yang dihadapi itu merupakan nilai-nilai,

11
kebutuhan-kebutuhan yang belum sempat terealisasi namun apabila dapat
diidentifikasikan akan dapat dilaksanakan dengan baik melalui tindakan
pengambil keputusan.
Dalam menghadapi masalah, hendaknya merici terlebih dahulu
permasalahannya dengan cermat. Dari masalah yang dirinci kemudian disusun
manalah yang bulat dan menyeluruh. Dunn memberikan memberikan pendapat
bahwa penyusunan masalah secara bulat melalui tiga tahap. Pertama,
mengadakan konseptulasi permasalahannya. Kedua, mengadakan spesifikasi
permasalahan dan ketiga berusaha memahami permasalahan secara
keseluruhan.
Quade mengemukakan langkah-langkah apa yang sekiranya perlu
dilakukan dalam menangani masalah:
1. mengusahakan keterangan dan penjelasan yang lebih lanjut tentang
masalah itu sendiri;
2. identifikasi sasaran dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan;
3. mengukur tingkat keberhasilannya;
4. menentukan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan;
5. memperhatikan sektor lingkungan;
6. meneliti satu per satu alternatif pemecahan masalah sehingga masing-
masing dikrtahui kelemahan dan keunggulannya;
7. merumuskan model mana saja yang dimungkinkan untuk pemecahan
masalah;
8. mengumpulkan data untuk pengukuran dan pemilihan alternatif yang paling
tepat untuk pemecahan masalah;
9. mengadakan perbandingan antara model yang satu dengan model yang
lain;
10. mengetes hasil analisis untuk lebih meyakinkan;
11. mempertimbangkan juga apakah terdapat juga segi-segi ketidakefisienan
yang terjadi, dan
12. mengadakan ringkasan bilamana perlu menyertakan juga saran-sarannya.

12
BAB III

PENUTUP

 
A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif
terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti
(digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah. Pengambilan keputusan
sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki fungsi antara
lain sebagai pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan
terarah, baik secara individual maupun secar kelompok, baik secara
institusionalnya maupun secara organisasional. Dasar pengambilan keputusan
itu bermacam- macam tergantung dari permasalahannya. Secara garis
besarnya proses pengambilan keputusan terdiri atas tiga tahap yaitu penemuan
masalah, pemecahan masalah, pengambilan keputusan. Dalam menghadapi
masalah, hendaknya merici terlebih dahulu permasalahannya dengan cermat.
Dari masalah yang dirinci kemudian disusun manalah yang bulat dan
menyeluruh. Dunn memberikan memberikan pendapat bahwa penyusunan
masalah secara bulat melalui tiga tahap. Pertama, mengadakan konseptualisasi
permasalahannya. Kedua, mengadakan spesifikasi permasalahan dan ketiga
berusaha memahami permasalahan secara keseluruhan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://attawijasa20.wordpress.com/2011/05/06/makalah-analisis-kebijakan-dan-
pengambilan-keputusan/

14

Anda mungkin juga menyukai