1. Pengertian Tabzir
Kata tabzir berasala dari kata bahasa arab yaitu bazara,yubaziru tabzir yang artinyapemborosan sihingga
menjadi sia-sia, tidak berguna atau terbuang. Secara istilah tabzir adalahmembelanjakan/mengeluarkan harta
benda yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah.Sifat tabzir ini timbul karena adanya dorongan nafsu
dari setan dan biasanya untuk hal-hal yangtidak disenagi oleh Allah serta ingin dipuji oleh orang lainJika israf
menekankan pada berlebih-lebihannya maka, tabzir menekankannya padakesia-sian benda yang digunakan itu.
Sikap tabzir dapat terjadi dalam berbagai hal, misalnyaboros dalam menggunakan uang, boros dalam
menggunakan harta, boros dalam menggunakanwaktu dan lain sebagainya. Agama Islam melarang pada setiap
umatnya untuk berlaku boros,karena hal tersebut dapat merugikan pada diri sendiri dan orang lain.
Berdasarkan ayat di atas, orang yang berlaku tabzir atau boros disamakan dengan saudarasetan.
Padahal setan adalah makhluk yang ingkar kepada Tuhannya. Selanjutnya tempat kembaliorang yang ingkar
adalah neraka yang penuh penderitaan dan kesengsaraan. Contoh perilakutabzir adalah mengadakan pesta-
pesta yang tidak perlu dan tidak dicontohkan dalam Islam.Pesta-pesta semacam itu memakan banyak biaya.
Banyak pula makanan dan minuman yangtersia-siakan. Jika dana itu diberikan kepada orang-orang yang
membutuhkan, berapa banyak orang yang akan terbantu. Terlebih lagi perilaku semacam itu akan membawa
seseorang pada kesombongan. Ia termotivasi untuk memamerkan kekayaan dan kemewahan yang
dimilikinya.Pemboros cenderung cepat menjadi miskin atau fakir dan kemudian menjadi kafir.Olehkarena itu,
seorang mukmin yang baik tidak bersikap boros dan tidak pula kikir dalam membelanjakan hartanya. Harus
ada keseimbangan di antara kedua macam sifat tersebut yangsenantias di pelihara dan dijaga. Sebagaimana
firman Allah SWT
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan
adalah(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(QS Al furqan:67)
Harta yang merupakan karunia Allah, hendaknya tidak dihambur-hmburkan untuk hal-halyang tidak
bermanfaat atau tidak ada perintahnya karena hal itu termasuk pemborosan. Sabda nabi Muhammad SAW
“Di riwayatkan dari Abdullah bin Umar, ia berkata,“Rasulallah saw bertemu dengan Sa‟ad pada saat
berwudu, lalu Rasulallah menegur”Alangkah borosnya wudumu itu wahai Sa‟ad!” Sa‟ad berkata,
“Apakah didalam berwudu ada pemborosan? ”Rasulallah saw.bersabda,”Ya, meskipun kamu berada
ditepi sungai yang mengalir.”(HR Ahmaddan Ibnu Mjah )
Mengkonsumsi makanan/minuman yg tidak ada manfaatnya dan justru membahayakanbagi jiwa dan raga.
misal : Rokok