Anda di halaman 1dari 3

TABZIR

1. Pengertian Tabzir
Kata tabzir berasala dari kata bahasa arab yaitu bazara,yubaziru tabzir yang artinyapemborosan sihingga
menjadi sia-sia, tidak berguna atau terbuang. Secara istilah tabzir adalahmembelanjakan/mengeluarkan harta
benda yang tidak ada manfaatnya dan bukan dijalan Allah.Sifat tabzir ini timbul karena adanya dorongan nafsu
dari setan dan biasanya untuk hal-hal yangtidak disenagi oleh Allah serta ingin dipuji oleh orang lainJika israf
menekankan pada berlebih-lebihannya maka, tabzir menekankannya padakesia-sian benda yang digunakan itu.
Sikap tabzir dapat terjadi dalam berbagai hal, misalnyaboros dalam menggunakan uang, boros dalam
menggunakan harta, boros dalam menggunakanwaktu dan lain sebagainya. Agama Islam melarang pada setiap
umatnya untuk berlaku boros,karena hal tersebut dapat merugikan pada diri sendiri dan orang lain.

2. Dalil tentang Larangan Tabzir


Perilaku tabzir dilarang oleh Allah swt sebagaimana firman-Nya
“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dano rang yang
dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secaraboros. Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya
.”(QS. Al -Isra:26-27)

Berdasarkan ayat di atas, orang yang berlaku tabzir atau boros disamakan dengan saudarasetan.
Padahal setan adalah makhluk yang ingkar kepada Tuhannya. Selanjutnya tempat kembaliorang yang ingkar
adalah neraka yang penuh penderitaan dan kesengsaraan. Contoh perilakutabzir adalah mengadakan pesta-
pesta yang tidak perlu dan tidak dicontohkan dalam Islam.Pesta-pesta semacam itu memakan banyak biaya.
Banyak pula makanan dan minuman yangtersia-siakan. Jika dana itu diberikan kepada orang-orang yang
membutuhkan, berapa banyak orang yang akan terbantu. Terlebih lagi perilaku semacam itu akan membawa
seseorang pada kesombongan. Ia termotivasi untuk memamerkan kekayaan dan kemewahan yang
dimilikinya.Pemboros cenderung cepat menjadi miskin atau fakir dan kemudian menjadi kafir.Olehkarena itu,
seorang mukmin yang baik tidak bersikap boros dan tidak pula kikir dalam membelanjakan hartanya. Harus
ada keseimbangan di antara kedua macam sifat tersebut yangsenantias di pelihara dan dijaga. Sebagaimana
firman Allah SWT
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan
adalah(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(QS Al furqan:67)

Harta yang merupakan karunia Allah, hendaknya tidak dihambur-hmburkan untuk hal-halyang tidak
bermanfaat atau tidak ada perintahnya karena hal itu termasuk pemborosan. Sabda nabi Muhammad SAW
“Di riwayatkan dari Abdullah bin Umar, ia berkata,“Rasulallah saw bertemu dengan Sa‟ad pada saat
berwudu, lalu Rasulallah menegur”Alangkah borosnya wudumu itu wahai Sa‟ad!” Sa‟ad berkata,
“Apakah didalam berwudu ada pemborosan? ”Rasulallah saw.bersabda,”Ya, meskipun kamu berada
ditepi sungai yang mengalir.”(HR  Ahmaddan Ibnu Mjah )

3. Pendapat Para Ulama mengenai Tabzir


 
Tentang makna tabzir ada dua pendapat:
 
a) Membelanjakan harta di luar kebutuhan yang dibenarkan.
Ini merupakan pendapat Ibnu Mas‟ud dan Ibn Abbas radhiallahu „anhuma. Mujahid -
salah satu ulama tafsir periode tabi‟in-mengatakan
“Andaikan ada orang yang membelanjakan seluruh hartanya di jalur yang benar, dia
bukan orang yang mubadzir. Dan jika menafkahkan bahan makanan satu cakupan tangan di luar
 jalur yang dibenarkan maka dia termasuk orang yang mubadzir.”
Az-Zajjaj mengatakan, “
Sikaptabzir adalah membelanjakan harta untuk selain ketaatan kepada Allah. Dulu
masyarakat jahiliyah menyembelih onta, menghambur-hamburkan harta dalam rangka
membanggakan diridan mencari popularitas. Kemudian Allah perintahkan untuk membelanjakan harta
untuk ibadah
dalam rangka mencari wajah Allah.”
b) Makna sikap tabdzir: menghambur-hamburkan, yang menghabiskan harta.
Ini keterangan yangdisampaikan Al-Mawardi. Abu Ubaidah mengatakan, “Orang yang
mubadzir adalah orang yang berlebihan, yang menghabiskan, dan menghancurkan harta.” (Tafsir
Zadul Masir, 3:20)
 Pendapat yang tepat, mencakup dua-duanya. Seseorang dianggap bersikap tabzir jika diamenggunakan
hartanya untuk maksiat atau menggunakan hartanya untuk yang yang mubah tapimenghabiskan semuanya.
Dari penjelasan di atas, membelikan mainan yang halal untuk anak,dan itu tidak berlebihan, insya Allah bukan
termasuk sikap tabzir.

4. Hal-hal yang Termasuk Tabzir


Selama manusia masih hidup berarti ia masih memerlukan makan, minum, berpakaian,dan kebutuhan
lainnya yang harus dipenuhi agar tetap bisa bertahan hidup. Bagi sebagian orang,untuk memenuhi
kebutuhannya ia harus bekerja keras dan itupun hanya cukup untuk memenuhikebutuhan dasar, ada juga
sebagian masyarakat yang tidak kebutuhan dasar saja yang terpenuhitetapi kebutuhan sekunder atau bahkan
kebutuhan mewah bisa terpenuhi.Bila manusia menuruti seluruh keinginannya pastilah ia akan menjadi orang
yang selalu merasakurang dan terjebak pada kesenangan sesaat.Beberapa tindakan yang tergolong sebagai
perbuatan tabzir, yaitu :
Membantu orang lain dalam kemaksiatan. Contoh : Memberi sumbangan kepada oranguntuk meminum-
minuman keras

Mengkonsumsi makanan/minuman yg tidak ada manfaatnya dan justru membahayakanbagi jiwa dan raga.
misal : Rokok 

- Orang yang bersodakoh tetapi tidak ikhlas

- Merayakan Hari Raya lebaran dengan berlebihan

- Merayakan pesta pernikahan dengan berlebihan tidak sesuai dengan syari'at

5. Nilai Negatif Sikap Tabzir


Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa, sikap tabzir dipicu oleh sikap pamer dan sikapsombong, di
mana kedua sifat itu menyebabkan kehancuran pada diri sendiri, karena tidak memiliki kontrol pribadi dan
sosial. Jika diri sudah lepas kontrol, maka akan menimbulkan sikapboros.Perbuatan boros merupakan
perbuatan setan yang dilarang dalam agama Islam dan akanberakibat kesengsaraan baik di dunia maupun di
akhirat kelak. Di dunia, ia akan kehabisanhartanya secara cepat, sehingga ia akan menjadi sengsara karena tidak
bisa memenuhi kebutuhanhidupnya sehari-hari. Di akhirat kelak, seseorang yang boros akan ditempatkan di
dalam neraka.Boros merupan tabiat setan dan orang yang boros merupakan saudara setan. Selain itu,
boros juga merupakan bentuk pengingkaran akan nikmat Allah SWT. Karena itu, perbuatan
borosharus dihindari oleh setiap muslim dalam berbagai situasi dan keadaan. Allah melarang
umatnyamembelanjakan hartanya secara boros agar ia dapat mengatur nilai pengeluaran yang sesuaidengan
keperluannya.Allah telah memberikan isyarat dalam al-Qur'an, bahwa akibat kesombongan dankecongkakkan,
Qarun beserta harta kekayaannya yang menjadi kebanggaan dan keangkuhannyadibenamkan oleh Allah ke
dalam perut bumi. Hal ini memberikan peringatan kepada umat sesudahnya bahwa, ternyata harta yang tidak
diridhai Allah tidak memperoleh manfaat.
6. Akibat dari Perbuatan Tabzir
Setiap aturan yang telah Allah buat untuk Hamba-Nya sudah pasti mengandunghikmah/manfaat bagi
hamba-Nya, begitupun larangan terhadap perbuatan tabzir (boros). Berikutbeberapa akibat yang dapat
ditimbulkan dari perbuatan tabzir, yaitu :
Mendapat murka Allah

- Mendapat siksa yang teramat pedih oleh Allah

- Mendapat kesengsaraan dunia dan akhirat

- Mendapat cacian dari orang lain

Anda mungkin juga menyukai