Perbuatan tercela adalah perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah. Siapa yang
melakukan perbuatan tercela berarti mereka telah menganiaya diri mereka sendiri.Manusia
perlu memperhatikan perangainya dari waktu ke waktu yang dalam perjalanan itu kehidupan
manusia mengalami banyak perubahan. Kemajuan peradaban menimbulkan pergeseran
banyak perilaku yang mempengaruhi perangai perorangan maupun kelompok.
Iman Ibnul Qayyim berkata, "Akhlak yang tercela adalah bermula dari kesombongan
dan rendah diri. Dari kesombongan muncul sikap bangga, sok tinggi, hebat, ujub, hasad,
keras kepala, zhalim, gila pangkat, kedudukan dan jabatan, senang dipuji padahal tidak
berbuat sesuatu dan sebagainya.
Maka dari itu makalah ini kami susun dengan harapan setiap pembaca menyadari
sikap mereka masing-masing, mengetahui dampak dari setiap perilakunya sehingga dapat
merubah diri mereka menjadi lebih baik.
A. Pengertian Israf
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan. (QS. Al-A'raf ayat 31).
B. Penyebab Perilaku Israf
1. Lemahnya akal pikiran dalam memandang dan mempertimbangkan dalam
pendayagunaan harta secara benar dan tepat guna.
2. Ingin mendapat pujian orang lain (riya’).
3. Malas dalam berpikir.
4. Lemah jiwa dan agamanya.
C. Macam-Macam Perilaku Israf
1. Berlebihan saat menerangkan sesuatu dengan gaya yang berlebihan pula,
2. Berlebihan dalam berpakaian (tidak menggunakan adab berpakaian yang baik), dan
3. Berlebihan saat mengendarai mobil baru.
D. Nilai-Nilai Negatif Israf
1. Harta lebih cepat habis sehingga susah untuk menabung.
2. Harta yang dimiliki menjadi tidak berkat.
3. Menimbulkan perilaku negatif lainnya seperti perilaku kikir, iri dan perilaku dengki.
4. Lupa beribadah dan beramal shaleh karena terlalu sibuk untuk mengumpulkan harta.
E. Cara Menghindari Perbuatan Israf
1. Mengingat bahwa sikap berlebihan adalah perbuatan setan / mendapat dosa.
2. Menghindari pergaulan dengan orang yang suka gaya hidup berlebihan.
3. Biasakan hidup hemat dan sederhana sesuai kebutuhan bukan keinginan.
4. Berkunjung ke yayasan anak yatim atau kaum tidak mampu.