AYO MENDALAMI
A. Isrāf
1. Pengertian Isrāf
َ
Berlebih-lebihanan, dalam Bahasa Arab disebut dengan kata : ( ف َر ي َْاس-
ْس أ
– ّر ف
“ ) فا َرا ْس ِّإAsrafa – Yusrifu – Israafan” yang berarti bersuka ria sampai melewati
batas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, melampaui batas (berlebihan)
diartikan; “melakukan tindakan di luar wewenang yang telah ditentukan berdasarkan
aturan (nilai) tertentu yang berlaku. Secara istilah melampaui batas (berlebihan) dapat
diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan seseorang di luar kewajaran atau
kepatutan. Isrāf juga dapat berarti menggunakan harta untuk sesuatu yang benar
namun melebihi batas yang dibenarkan, misalnya makan atau minum secara
berlebihan.
َ ْ Laranganْ Isrāf
2. Dasar
َُ ُ ُ ˛ ُ َ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ
س ِج ٖد ُ و ك ْ ۚٗلو ا هو ُٱش َربو ا وَل
ُ م ل ِ ك د ن ع مك ت ن يز ا و ذ خ م د اء ي نِ ب
ُ
تس ِر ف و ا ِإ ن هۥ َل يحب ٱ
ۡ
ۡ ُ
لس ِر ِفين ي
Sikap dan perilaku berlebihan merupakan salah satu penyakit ruhani yang
sangat merugikan diri manusia itu sendiri. Nabi bersabda;
وَل
Artinya: “Makan dan minumlah, berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa bersikap
berlebihan dan sombong.” (HR. An-Nasa’i)
Al-Qur’an maupun hadiś di atas menjelaskan secara tegas larangan makan dan
minum, berpakaian dan bersedekah secara berlebihan. Sesuatu yang dilarang oleh
Allah dan Rasul, di dalamnya pasti ada madharatnya bagi manusia. Oleh karena itu
Islam menganjurkan hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan.
B. Tabżīr
1. Pengertian Sikap Tabżīr
˛
َ َ – ُي َب ذ ُر
Istilah tabżīr berasalah dari bahasa Arab disebut dengan kata (ِ ر ذ
ب
–
َ َ ْ ْ
) را ي ِذ ب ت
“dalam tafsir Departemen Agama diartikan sebagai suatu
perbuatan
menghambur-hamburkan harta”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tabẓīr
diartikan, “berlebih-lebihan atau menghambur-hamburkan dalam pemakaian uang
ataupun barang”. Secara istilah, boros adalah perbuatan yang dilakukan dengan cara
menghambur-hamburkan uang ataupun barang dengan tujuan untuk memenuhi
kesenangan. Tabẓīr juga bisa diartikan sebagai menggunakan harta untuk sesuatu
yang tidak benar, misalnya membelanjakan harta untuk tujuan maksiat.
Sebagian ulama memahami tabẓīr (pemborosan) sebagai sesuatu pengeluaran
yang bukan haq. Jika seseorang mengeluarkan hartanya sebanyak apapun untuk
sesuatu yang haq maka orang tersebut tidak disebut sebagai pemboros. Sebaliknya,
apabila seseorang mengeluarkan harta untuk perkara yang bāṭil walaupun sedikit
maka dia disebut pemboros.
ُ ه َٰ َۡ ُ ۡ َ
و ءات ذا ٱ ل ق رب ى ح ق هۥ وٱ
ِۡ
Bakhīl adalah sifat tercela karena sifat ini terlahir dari godaan setan. Bakhīl
dijadikan oleh setan sebagai jalan untuk menuju ke neraka. Allah Swt. berfirman
dalam QS. al-Isra (17): 29-30 sebagai berikut:
ٗ ُ َ ُ ۡ َ َ ۡ ُ َ ُ ۡ َ ُ ُ َٰ َ َُ َ َ
وَل تجعل ي دك مغ لول ة ِإ ل ى ع ن ِقك وَل ت ب سط ها كل ٱ ل بسط ف ت ق ع د م لو ما مح
ُ
إن٢٤ سو را
ۡ ˛ ُ ُ ۡ ه
َ ر ب ك ي ب س ط ٱل ِ ر ز ق
ۡ
ٗ َۢ َ ُ ُ َ ۡ ُۚٗ ه
٣٠ لن يش ا ء و ي ق ِد ر ِإ ن ۥه كان بع با ِد ِهۦ خ ِ يب را بصي را
Artinya: dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela
dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa
yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha
mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-hamba-Nya.(QS. al-Isra [17]:
29-30)
ُ ْ
ي ُن َ ُ
و َ هس ْ أ ُض ْ ِف ق ْع ل لهلا هص لها قال :قال ُ ُ
ْروسل و َعن أ ب ْع
ُ لم :ف ل د ي ي ِه لى ِ ب
ه ، ِد
َ ْ
نا ٍر ي
ْ
لها َ ِد eي َع ه ْ َ ْ ُ e َ َ ُ َنا ْدeير ُ ْ
نا ر دا ب ِت ْ ِه س ِب ِ ُد ُي نا هر ُي ُن ِف ال هر ُ ج َ ي ُ ن ع لى لعهي،ا
، ِف ي ى ل ق ه ال ر ج ل و ِ ِ ِف ق ل،
و ُ
ْ ه
ي ِل
ْ َ َ ُ ْ
(رواه مسلم) ا
ْ س ِب ي ِلح ص ُي ُن ع لى
ال.ه ِب ِه ِف ي أ ِف ق ه
ٞ َ َ ُ ۡ
sebagaimana firman-Nya:
َ ه مي ُْ ۗ
٣ خ ِ يب ر م َ ع ُ ا
م ض ب ِۗ َوٱ سَٰ ِو َٰ و ِت ٰق ۡي خ لوا ب ِهۦ
١٨ لو ن ت
َ َِّ ِ ِ ِ َ و ل
ۡ وٱ َ َ َ ة
ۡ ٰم ل ُر ي مۡ ٱ
لر َ َ
ث م ل
ٱل
e. Menimbulkan malapetaka
RANGKUMAN
1. Melampaui batas (berlebihan) dapat dimaknai sebagai tindakan yang dilakukan seseorang
di luar kewajaran ataupun kepatutan karena kebiasaan yang dilakukan untuk memuaskan
kesenangan diri secara berlebihan. Sikap ini biasanya terjadi pada orang-orang yang rakus
dan tidak puas atas nikmat yang telah di beri oleh Allah.
2. Allah melarang kaum muslimin mencari kekayaan dengan cara yang batil, dan melarang
membelanjakan harta yang dikuasai secara boros. Larangan dimaksudkan agar setiap
muslim dapat mengatur nilai pengeluaran sesuai keperluannya, tepat yang dituju sebagai
mana ketentuan agama. Tidak boleh membelanjakan hartanya secara boros hanya untuk
kesenangan semata.
3. Kikir (bakhīl) adalah sifat tercela dan kadang-kadang sampai kepada dosa. Bakhīl alias
kikir alias pelit alias medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta
sehingga tidak mau bersedekah. Kikir dalam bahasa arab bakhīl dan menurut istilah sifat
seseorang yang amat tercela dan hina, tidak hendak mengeluarkan harta yang wajib di
keluarkan baik dalam ketentuan agama seperti zakat, nafkah keluarga atau menurut
ketentuan prikemanusiaan seperti sedekah, infak, dan hadiah.
AYO PRESENTASI
1. Guru menyampaikan kepada siswa tentang jenis dan metode pembelajaran diskusi yang
akan dipakai (misalnya: diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, atau diskusi
panel) dengan menjelaskan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam diskusi tersebut.
2. Guru menyampaikan tema diskusi.
3. Tema disksusi adalah fenomena kehidupan sosial yang berkaitan dengan tabżīr, isrāf
dan bakhīl .