Sri Wahyuni
Vabella Desdicha
Vanny Nurdelima Habsi
Wafiq Anikoh
Widya Lisma Wardani
Wika Tia Dewi Pratama
ISRAF DAN TABZIR
Al Israf adalah adalah lebih dari tujuan. Dari fi’il asrafa – israfan. As
Saraf isim (mashdar) darinya juga. “asrafa fi maalihi” artinya
bersegera (mengeluarkan harta) tanpa tujuan. Dan asal makna
dari kata ini menunjukkan pada sikap melebihi batas dan
sembrono dalam melakukan sesuatu (Maqayis Al Lughah, 3/153,
Lisanul Arab 9/148, Misbahul Munir, 1/247).
Makna Israf Secara Istilah
Al Jurjani menyatakan:
ِِّ وقيل تجاوز الح. هو إنفاق المال الكثير في الغرض الخسيس:اإلسراف
أن: وقيل،د في النفقة
ُّ
اإلسراف: وقيل. ومقدار الحاجة، أو يأكل مما يحل له فوق االعتدال،يحل له يأكل الرجل ما ال
فهو جهل بمقادير الحقوق،تجاوز في الكمية
Al Israf artinya membelanjakan harta yang banyak untuk tujuan yang sangat
sedikit. Sebagian pendapat menyatakan, artinya melebihi batasan dalam
pembelanjaan harta. Sebagian pendapat menyatakan, artinya seseorang
memakan harta yang tidak halal baginya atau memakan yang halal baginya
memlebihi batas dan melebihi kadar kebutuhan. Sebagian pendapat
menyatakan, artinya melebihi kuantitas yang normal, karena tidak
memahami batasan kuantitas yang menjadi haknya (At Ta’rifat, 24)
Contoh perbuatan israf
Menurut syaikh Nashir As Sa'di ada beberapa hal yg bisa dikategorikan sebagai
perbuatan berlebihan, yaitu :
Menumpuk-numpuk harta atau sesuatu hal yang tidak telalu dibutuhkan oleh kita
maupun oleh masyarakat.
Melakukan segala sesuatu yang berlebihan, contohnya terlalu banyak tidur bisa
menyebabkan berbagai penyekit seperti malas, dari penyakit malas inilah timbul
berbagai dampak yang tidak baik seperti tidak mau bekerja, kalaupun bekerja
hasilnya pun tidak akan optimal.
Melakukan pekerjaan yang sia-sia, terkadang kita sebagai manusia suka dengan
hal-hal yang bersifat hura-hura.
Dalam ajaran agama Islam sangat banyak larangan berbuat israf, antara lain
adalah:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari bapaknya, dari kakeknya, ia berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ٍ َخيل
ة ِ ف َوال َ َم ْ ِ فِى َغ ْي ِر إ، ص َّد ُقوا
ٍ س َرا ُ ََالب
َ َسوا َوت ْ ُكلُوا و
ْ َاش َر ُبوا و
“Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati perutnya. Cukuplah
seseorang dengan beberapa suap makan untuk menguatkan badannya. Jika
perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makan, sepertiga minum, dan
sepertiga lagi untuk bernafas”.
Akibat dari Perbuatan Israf
Setelah kita mengetahui arti dari israf, dalil tentang larangan berbuat israf serta
hal-hal yang diketegorikan perbuatan israf, maka itu perlu juga mengetahui manfaat
dampak yang ditimbulkan akibat dari perbuatan israf, yaitu :
أفسده: وبذر ماله،ل مضيع لماله ِّ ِ فاستعير لك، وأصله إلقاء البذر وطرحه،بذر تبذيراَّ مصدر، التفريق:التبذير
المسرف في النفقة؛ وأصل هذه:ذر ِِّ والمباذر والمب، فقد بذرته، وكل ما فرقته وأفسدته.وأنفقه في السرف
ُّ
يدل على نثر الشيء وتَ ْف ِريقه المادة
ً ل ت ُ َبذِرَ تَبذ
ِيرا ََ ل َو
َِ س ِبي َِ َ ( َوآ26
َّ ت َذا القُر َبى َحقَّ َهُ َوال ِمس ِكينََ َوابنََ ال
“Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.
Akibat dari Perbuatan Tabzir
Berikut beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari perbuatan tabzir, yaitu :
صرف الشيء فيما ال ينبغي زائدا على ما ينبغي بخالف التبذير؛ فإنه صرف الشيء فيما ال:اإلسراف
ينبغي
Al Israf itu membelanjakan harta untuk sesuatu yang tidak selayaknya dibelanjakan
sebagai tambahan dari sesuatu yang memang selayaknya dibelanjakan, sedangkan
At Tabzir itu membelanjakan harta untuk sesuatu yang tidak selayaknya (At Ta’rifat,
24)
وقد ينفرد األعم وهو،فبينهما عموم وخصوص إذ قد يجتمعان فيكون لهما المعنى نفسه أحيانا
اإلسراف
Diantara keduanya ada yang lebih umum maknanya dan ada yang lebih khusus.
Jika mereka disebutkan bersamaan terkadang maknanya sama, dan terkadang
salah satunya lebih umum dari yang lain, yaitu Al Israf (Nudhratun Na’im, 9/4115).
Referensi
https://kangaswad.wordpress.com/2014/03/08/makna-israf-dan-tabzir-
mubazir/
http://repository.uin-suska.ac.id/3904/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3934/2/104211062_Bab1.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/23227/2/12530123_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-
PUSTAKA.pdf
Jazakumullah khairan
katsiran....