-Arif Rahman
-Atika Fauziah F.
-Dita Rasya
-Firda Amalia
BAB 3
Manfaat Menghindari Sikap
Hidup Berfoya-foya, Ria,
Sum'ah, Takabur, dan Hasad
A. Berfoya-foya
Pengertian
Sikap hidup menghambur-hamburkan uang
secara berlebihan dengan tujuan bersenang-
senang dan minim manfaat.
Dalil Larangan Bersikap Foya-Foya
ِإَّن اْلُم َبِّذ ِريَن َك اُنوا ِإْخ َو اَن الَّش ْي ِط ْي ِن َو َك اَن الَّش ْي َط ُن ِلَرِّبِه َكَف ْو ًرا
Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat
ingkar kepada Tuhannya. (QS. Al-Isra/17: 27)
ُكل والشرب والَبن َو َتَص َّد َق ِفي َغ ْي ر َس رف وال: َق اَل َرُس وُل صىل هللا عليه وسلم: َع ْن َأبي ُش َع ْي ٍب َق اَل
))مخيلة (رواه أبو داود
Dari Abi Syu'aib, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:"Makanlah dan minumlah dan
berpakaianlah dan bersedekahlah tanpa berlebihan (israf) dan tanpa kesombongan".
(HR. Abu Daud) Pendidikan
Berfoya-foya
Pengertian
Bahasa: Pamer
Istilah sikap memperlihatkan amal ibadah
tertentu kepada selain Allah Swt. dengan
tujuan agar mendapat pujian.
Dalil Larangan Bersikap Ria
Q.S.Al-Baqarah/2: 264
َٰٓيَأُّيَه ا ٱ َّلِذ ي َن َءا َم ُن و ۟ا اَل ُتْب ِط ُلو ۟ا َص َد َٰق ِت ُكم ِبٱ ْل َم ِّن َو ٱ َأْلَذ ٰى َك ٱ َّلِذ ى ُينِف ُق َم ا َلُه ۥ ِرَئٓاَء ٱل َّن اِس َو اَل ُيْؤ ِم ُن ِبٱل َّلِه
َو ٱ ْل َي ْو ِم ٱْل َءاِخ ِر ۖ َف َم َث ُلُه ۥ َك َم َث ِل َص ْف َو ا ٍن َع َلْي ِه ُتَر ا ٌب َف َأَص ا َبُه ۥ َو ا ِبٌل َف َت َر َك ُه ۥ َص ْل ًدا ۖ اَّل َيْق ِد ُر و َن َع ٰىَل َش ْى ٍء
)٢٦٤ : ِّم َّم ا َك َس ُب و ۟ا ۗ َو ٱل َّلُه اَل َيْه ِد ى ٱ ْل َق ْو َم ٱ ْل َٰك ِف ِري َن ( البقرة
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya
dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer)
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu)
seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka
tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka
kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (QS. Al-Baqarah/2: 264)
Dalil Larangan Bersikap Ria
Hadis Riwayat Ahmad
َع ْن َم ْحُم وِد ْب ِن َلِب يِد َأْن َر ُس وَل الدين بأ ْع َم اِلِه ْم ا ْذ َه ُب وا إىل ا َّلِذ ي َن ُك ن ُت ْم ُتَر اُءو َن ِفي الُّد ْن َي ا َف ان ُظ ُروا َه ن
َتِج ُدو َن ِع ْن َدُه ْم َج َز اًءا
Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya yang
paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor." Para sahabat bertanya, "Apa
itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "(Syirik ashgor adalah) riya'. Allah Ta'ala
berkata pada mereka yang berbuat riya' pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan
atas amalan mereka: 'Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya' di dunia.
Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka? (HR. Ahmad)
Cara menghindari sikap Ria Manfaat menghindari sikap Ria
→ Luruskan niat.
→ Berdoa dan memohon pertolongan Allah Swt. → Ikhlas atas amal yang dilakukan.
→ Menyadari kedudukan diri hanyalah seorang hamba. → Makin meyakini bahwa beramal hanya untuk Allah
→ Berusaha mengendalikan hati. Swt.
→ Memperbanyak bersyukur. → Menjadikan amal ibadah bermanfaat untuk diri
→ Terus-menerus mengingat Allah Swt. sendiri dan orang lain.
→ Sembunyikan amal kebaikan. → Terjauhkan dari ancaman syirik kecil.
→ Belajar ikhlas. → Terjauhkan dari semua amal ibadah yang bersifat
→ Mengingat kematian.. sia-sia.
→ Menggiatkan ibadah. Menyadari Allah Swt selalu → Dicintai oleh Allah Swt, rasul-Nya dan manusia.
mengawasi
→ Mengingat bahaya ria
C. Sumah
Pengertian
َو َم ْن، َم ْن َس َّم َع َس َّم َع ُهَّللا ِبِه: قال النبي صىل هللا عليه وس ّلم: قال سمعت جند ًبا يقول,عن سلمة
)ُيَر اِني ُيَر اِني ُهَّللا ِبِه (رواه البخارى
Dari Salamah berkata bahwa ia mendengar dari Jundab berkata bahwa Nabi Saw. bersabda,
"Siapa yang beramal karena sumah, Allah akan menjadikannya dikenal sumah, dan yang beramal
ria, Allah menjadikannya dikenal ria" (HR. Bukhari).
Manfaat → Menjadi hamba Allah Swt yang berkualitas.
→ Mengutamakan kepentingan Allah Swt di atas kepentingan
menjauhi
hawa nafsu.
→ Mendorong umat Islam untuk semakin yakin atas jaminan
Allah Swt.
→ Mendorong umat Islam untuk mengutamakan kehidupan
sikap sumah akhirat.
D. Takabbur
Pengertian
عن عبد هللا بن مسعود عن النبي صىل هللا عليه و سلم قال الكبر بطر الحق وغمط الناس (رواه
)مسلم
Dari Abdullah bin Mas'ud R.A., Nabi Saw. Bersabda, "... Kesombongan adalah menolak kebenaran
.dan merendahkan manusia". (HR. Muslim)
ِفي ا َأْلْر ض مرح ًا ِإ َّن َهَّللا اَل ُيِح ُّب ُك ن مختا ِل َف َغ ور َو اَل َتْم ِش َو اَل ُتَص ِع ْر َخ َد َك ِلل َّن اِس
→ Membiasakan diri untuk selalu tawaduk → Menjadikan manusia bersikap rendah hati.
→ Berusaha tidak memandang orang lain dari sisi → Menumbuhkan kesadaran bahwa manusia adalah
kelemahan. makhluk yang tidak berdaya.
→ Memperbanyak zikir kepada Allah Swt. → Terjauhkan dari kemurkaan Allah Swt dan rasul-Nya.
→ Memperluas pertemanan, baik di lingkungan rumah atau → Tidak takut dipandang rendah oleh sesama manusia.
sekolah. → Menumbuhkan sifat keimanan yang lebih kuat.
→ Menjadi orang yang terbuka (menerima kritik dan
masukan).
E. Hasad
Pengertian
Dari Abu Hurairah R.A. berkata bahwa Nabi Saw bersabda "Jauhkanlah dirimu dari hasad karena
sesungguhnya hasud itu memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu-bakar."
(HR:Abu Hurairah R.A)
Hasad