Menyebutkan arti dari Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat Muslim dari Abu
3
Hurairah dan hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
Menjelaskan isi kandungan Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat Muslim dari Abu
4
Hurairah dan hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
Menentukan isi kandungan Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat Muslim dari Abu
5
Hurairah dan hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
Membandingan isi kandungan Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat Muslim dari
6
Abu Hurairah dan hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
Menilai sikap yang sesuai dengan isi kandungan Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis
7 riwayat Muslim dari Abu Hurairah dan hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
Merencanaan sikap yang sesuai dengan isi kandungan Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis
8
riwayat Muslim dari Abu Hurairah dan hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah
Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat Muslim dari Abu
9
Hurairah
Menyimpulkan keterkaitan isi kandungan Q.S. Al-Lail (92): 1-11, dan hadis riwayat
10 Muslim dari Abu Hurairah dan hadis riwayat Muslim dari Jabir bin Abdillah dengan
fenomena sosial dan menyajikannya secara lisan atau tulisan
Usaha manusia itu berbeda-beda, karena itu balasannya pun berbeda-beda pula; orang yang
dermawan, bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang baik, maka dia akan dimudahkan
oleh Allah Swt. Untuk melakukan kebaikan yang akan membawanya kepada kebahagiaan di
akhirat, tetapi orang yang diberikan kemudahan oleh Allah Swt. Untuk melakukan kejahatan
dan kemaksiatan, maka dia akan mengalami kesengsaraan di akhirat, harta benda tidak akan
memberi manfaat kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan selalu mendustakan
adanya pahala yang baik.
ٍ َماَنقصتَصدقةٌَمنَم:َعَنََأَبَيَهَرَيَرََةَرضيَاللهََعنهَأ َّنَرسولَاللهَصلىَاللهَعليهَوسلمَقَال
ََوماَزادَاللهَعبدًا،ال
)َوماَتواضعَأحدٌَللهَإالََّرفعهَاللهَ(َرواهَمسلم،بعف ٍوَإالََّع ًّزا
"Dari Sahabat Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tidaklah sedekah itu
mengurangi harta, dan tidaklah Allah Swt. menambah bagi seorang hamba dengan pemberian
maafnya (kepada saudaranya), kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah
seseorang merendahkan diri karena Allah Swt. Kecuali Dia akan meninggikan (derajat) nya (di
dunia dan akhirat).” ) H.R. Muslim)
Hadis di atas menjelaskan bahwa “tidak berkurangnya harta dengan sedekah” artinya
adalah dengan tambahan keberkahan yang Allah Swt. Jadikan pada hartanya dan
terhindarnya harta dari hal-hal yang akan merusaknya di dunia, juga dengan
didapatkannya pahala dan tambahan kebaikan yang berlipat ganda di sisi Allah Swt.
Di akhirat kelak, meskipun harta tersebut berkurang secara kasat mata.
“bertambahnya kemuliaan orang yang pemaaf di dunia” maksudnya adalah dengan dia
dimuliakan dan diagungkan di hati manusia, karena sifatnya yang mudah memaafkan
orang lain.
“bertambahnya kemuliaan orang yang pemaaf di akhirat” maksudnya dengan besarnya
ganjaran pahala dan keutamaan di sisi Allah Swt.
(Memaafkan) artinya memaafkan perbuatan salah dan tidak menghukumnya.
(merendahkan diri) karena Allah adalah merendahkan diri dari kedudukan yang
semestinya pantas bagi dirinya, namun dia bertujuan untuk menghilangkan sifat ujub
dan bangga terhadap diri sendiri, dengan niat mendekatkan diri kepada-Nya, dan bukan
untuk kepentingan duniawi.
Tiga perkara yang membinasakan (yaitu) kikir (pelit) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti,
dan takjubnya seseorang terhadap dirinya sendiri.
D.
1. Allah Swt. telah bersumpah bahwa Ia akan memberikan balasan surga dan kemudahan jalan
menuju surga, bagi hamba-Nya yang bertaqwa dan senang bersedekah.
2. Rasulullah Saw. bersabda bahwa harta yang disedekahkan itu tidak akan berkurang, akan
semakin bertambah keberkahannya.
3. Allah Swt. bersumpah, apabila ada hamba-Nya yang bakhil dan ia mendustakan pahala, ia
akan diberi berbagai keburukan.
4. Rasullah Saw. telah mengingatkan kita agar menjauhi sifat dhalim dan kikir karena sifat
dhalim menjadikan kegelapan bagi manusia pada hari kiamat dan sifat kikir inilah yang telah
mencelakakan dan menjadi sebab terjadinya pertumpahan darah diantara umat terdahulu.,,