0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang jawaban tugas PPKN mengenai hubungan lembaga negara dalam bidang pemerintahan, perundang-undangan, dan yudisial. Secara garis besar dibahas mengenai kewenangan masing-masing lembaga seperti MPR, DPR, Presiden, MK, dan MA sesuai ketentuan UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang jawaban tugas PPKN mengenai hubungan lembaga negara dalam bidang pemerintahan, perundang-undangan, dan yudisial. Secara garis besar dibahas mengenai kewenangan masing-masing lembaga seperti MPR, DPR, Presiden, MK, dan MA sesuai ketentuan UUD 1945.
Dokumen tersebut membahas tentang jawaban tugas PPKN mengenai hubungan lembaga negara dalam bidang pemerintahan, perundang-undangan, dan yudisial. Secara garis besar dibahas mengenai kewenangan masing-masing lembaga seperti MPR, DPR, Presiden, MK, dan MA sesuai ketentuan UUD 1945.
1. Hubungan lembaga negara dalam bidang pemerintahan, perundang-undangan dan yudisial Hubungan lembaga negara dalam bidang pemerintahan. Pengertian pemerintahan merujuk kepada seluruh organ-organ, badan, dan lembaga- lembaga yang ada di suatu negara yang mencakup proses atau wewenangnya dalam berbagai bidang. Inti dari pemerintahan ini adalah untuk mengatur negara dan seluruh komponennya. Contoh hubungan lembaga negara dalam pemerintahan : o Menurut pasal 3 ayat 2, MPR memiliki kewenangan untuk melantik presiden dan atau wakil presiden. o Menurut pasal 13, DPR memberikan pertimbangan atas pengangkatan duta dan dalam hal menerima duta negara lain. o Menurut pasal 23E ayat 1 UUD 1945, hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD. Hal ini menunjukan interaksi antar lembaga dalam hal mengatur keuangan negara.
Hubungan lembaga negara dalam bidang perundang-undangan.
Perundang-undangan adalah aturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum. Hubungan lembaga negara dalam bidang perundang-undangan biasanya berkaitan dengan pembentukan, pengesahan, perubahan dan pencabutan undang-undang. Berikut adalah contoh-contohnya: o Menurut Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20, presiden memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang bersama DPR. o Menurut Pasal 20 ayat 2 UUD 1945, rancangan undang-undang dibahas oleh DPR dan presiden untuk mendapat persetujuan bersama. o Menurut Pasal 21 ayat 2 UUD 1945, jika ada rancangan yang telah disetujui DPR tapi tidak disahkan oleh presiden, maka rancangan tersebut tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan DPR.
Hubungan lembaga negara dalam bidang yudisial.
Yudisial mengandung arti sesuatu yang berhubungan dengan hukum. Jadi, hubungan lembaga dalam bidang yudisial adalah hubungan lembaga Indonesia dalam ranah hukum. Biasanya, hubungan ini terjadi antara lembaga yudikatif (MK dan MA) dengan lembaga lainnya. Contohnya seperti: o Menurut pasal 24C ayat 2, MK wajib memberikan keputusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran presiden dan atau wakil presiden. o Menurut pasal 37 UU MK no. 14 tahun 1985, MK memiliki kewenangan untuk memberikan nasihat atau pertimbangan hukum kepada Lembaga Tinggi Negara lain. o Menurut pasal 14 ayat 2 UUD 1945, presiden memberikan amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.