Dosen Pengampu :
Fajri Chairawati, S.Pd.I., M.A
Disusun Oleh :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam tak lupa pula dipanjatkan kepada
Kami mengucapakan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran. Sehingga kami mampu untuk menyelesaikan makalah yang
berjudul “AL-KALIMAH”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah kami ini adalah untuk memenuhi kelengkapan tugas
kami. Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dan dapat kami jadikan sebagai acuan untuk menjadikan makalah ini lebih
baik lagi. Dan kami mohon maaf dengan sebesar-besarnya atas kesalahan maupun kekurangan dalam
KATA PENGANTAR...............................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
BAB I........................................................................................................................3
1. LATAR BELAKANG.............................................................................3
2. RUMUSAN MASALAH.........................................................................3
3. TUJUAN..................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................4
1. PENGERTIAN KALIMAH.....................................................................4
2. BAGIAN-BAGIAN KALIMAH.............................................................6
a. ISIM.............................................................................................6
b. FIIL..............................................................................................7
c. HURUF........................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................8
1. KESIMPULAN........................................................................................8
2. SARAN....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di dalam memulai penulisan ilmu nahwu, sudah lajim bagi para ulama
nahwiyyin memulainya dengan menguraikn nama kalam terlebih dahulu, sebab
dengan demikian itu akan mudah mengetahui isim, fi’il dan haraf sebagai mufrod
kalimah.
dalam kitab jurumiyah, yang dinamakan kalam adalah:
الكالم هو اللفظ المركب المفيد با لوضع
Artinya: yang dinamakan kalam ialah lafadz yang murakkab serta mengandung
faedah dengan wadho arab.
Yang disebut kalam menurut ahli ilmu nahwu, harus memenuhi syarat ini:
a. Lafaz, Yaitu :
الصوة المشمل على بعض الحروف الهجا ئيه
Artinya: “suara yang meliputi sebagian huruf hijaiyah”
Contoh: كتاب,(زيدbuku, zaed).
b. Murakkab ( tersusun )
ما تركب من كلمتين فا كثرا
Artinya: “suara yang meliputi sebagian huruf hijaiyah”
Contoh: كتاب,(زيدbuku, zaed).
c. Mufid ( Bermakna )
ما افا د فا ئد ة يحسن السكو ت من المتكلم و السا مع عليها
Artinya: “lafaz yang memberi faedah yang sekira enak berdiamnya orang yang
berbicara dan yang mendengarkannya (sama-sama mengerti)”.
d. Wadho( bahasa arab), yaitu:
جعل الفظ دليل على معنا
Artinya: “menjadikan lafaznya supaya menujukan pada arti”
2. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Kalimah ?
b. Jelaskan Pembahaggian Kalimah Dalam Bahasa Arab ?
3. Tujuan
a. Mengetahui Pengertian Kalimah.
b. Mengetahui Pembahagian Kalimah Dalam Bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kalimah
Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang
bersifat mufrod/tunggal. Jika kalimah dalam bahasa arab di bahasa indonesiakan
maka disebut kata.
Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami
maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam
bahasa Arab. Sehingga suatu ucapan disebut kalam apabila memenuhi 4 (empat
kriteria), yakni:
a. Diucapan ( ) َم ْلُفْو ٌظ
b. Disusun ( ) ُمَر َّك ٌب,
c. Difahami ( ) ُم ِفْيٌد,
d. Berbahasa Arab ( )َو ْض ُع ْالَعَر ِبَّية
Untuk ilmu nahwu pertama-tama kita akan mempelajari tentang dasar yaitu
pengertian kalam sebagaimana dikutip dalam kitab jurumiyyah (kitab dasar ilmu
nahwu) dan kita akan mempelajari kitab itu disini sebagai permulaan , disitu
dituliskan :
1
Aj-jurumiah halaman 2
2
Kawakibud Durriah Hlm 27. Cet : Beirut Lebanon
Kita masuk ke pembahasan kedua yaitu murokkab
َقاَم ُمَحَّم ٌد, َم ا َتَر َّك َب ِم ْن َك ِليَم َتْيِن َفَأْكَثَر نحو َزْيٌد َقاِئٌم: ألُمَر َّك ُب
Murakkab (tersusun) adalah sesuatu yang tersusun dari dua kalimat atau lebih.3
contoh:
3
Kawakibud Durriah Hlm 27. Cet : Beirut Lebanon
4
Kawakibud Durriah Hlm 27. Cet : Beirut Lebanon
5
Kawakibud Durriah Hlm 27. Cet : Beirut Lebanon
Selanjutnya kita membahas tentang bil wad’i /dengan wadha’ (dengan bahasa
arab) iyalah ada dua penjelasan mengenai hal ini , yaitu ;
a. Dengan bahasa arab maka yang tidak termasuk dalam hal ini adalah perkata’an al-
ajm (perkataan selain bahasa arab) sepeti contoh ; موسى
b. Dengan disengaja , maka seperti perkataan orang yang sedang tidur dan perkataan
orang mabuk dan orang gila dan lainnya itu tidak termasuk dalam bil wad’i karena
semuanya berupa tidak disengaja.
Nah, dengan ini anda sudah mengerti tentang kalam ( )كالمdan apa-apa yang
termasuk dalam kalam dan yang tidak termasuk kalam.
2. Bagian-Bagian Kalimah
“Fi’il Diketahui Dengan Qad, Sin, saufa, dan Ta Tanis Yang Sukun.”
c. Huruf,
Ta’rifnya :
وهوكلمة د لت على معنى فى غيرها
“Yaitu, kalimah yang menunjukan arti bukan pada dirinya sendiri”9.
Contoh: ( هل و لم و الىapakah, tidak/belum, dan ke)
8
Kawakibud Durriah Hlm 29. Cet : Beirut Lebanon
9
Kawakibud Durriah Hlm 27. Cet : Beirut Lebanon
Contohnya :
= ِم نdari. Contoh kalimat, = َاَن ا َاْخ ُرُج ِم َن ْالَبْيِتsaya keluar dari rumah
= ِالَىke. Contoh kalimat, = ُهَو ُبَس ِّلُم ْالِكَتاَب ِالَى ْاُالْسَتاِذdia menyerahkan buku itu ke
gurunya.
=ِفْىdalam. Contoh kalimat, = َتْقَر ُأ ْالُقْر َااَن ِفْى ْالَم ْس ِج ِدanda membaca al-quran di
masjid
= َع ْنdari. Contoh kalimat, = َيْس َأُل َش ِهْيٌد َع ِن الَّشْهِرَّيِةsyahid menanyakan tentang
infak bulanan.
ْا ُذ
= َعلَىke (atas). Contoh kalimat, = َقاَم الَّتَال ِم ْي َعلَى لِبَالِطpara siswa berdiri di atas
lantai.
= ِبoleh. Contoh kalimat, = َاَنا َاْقَط ُع الُّتَّف اَح ِبالِّس ِّك ْيِنsaya memotong buah apel
dengan pisau.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat
mufrod/tunggal.
Kalimah terbagi 3, yaitu: kalimah isim, kalimah fi’il, dan kalimah haraf.
1) Isim adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri tanpa tidak
disertai oleh waktu.
2) Fi’il adalah kalimah yang menunjukan pada arti pada dirinya sendiri yang disertai
oleh waktu melakukannya.
3) Haraf adalah , kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya sendiri
2. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini senatiasa menambah wawsan serta
pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadi motivasi, baik bagi penyusun maupun
rekan-rekan sekalian.
Dengan penuh pengharapan kepada Allah Swt. semoga makalah ini bisa bisa
menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak dan manfaat lgi
guna bekal untuk kehidupan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Kitab Al Jurumiyah, Syeikh Ibnu Ajurrûm adalah Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad
bin Dawud Al-Shinhâji,
Kitab Kawakibud duriyyah, syaikh Muhammad bin ahmad bin Abdul Bari al-ahdal,