Penjelasannya
I'rob
Dalam kitab Nahwu yang sangat masyhur; Alfiyah Ibnu Malik disinggung sedikit
tentang pengertian Tawabi’, berikut Nadlom-nya:
ٌ ْ َنع# ب اَأْلسْ َما َء اُأْل َو ْل
تث َو َت ْو ِك ْي ٌد َو َع ْطفٌ َو َبدَ ْل ِ َي ْت َب ُع فِي اِإْلعْ َرا
“Naat, Taukid, Athof dan Badal mengikuti isim-isim sebelumnya dalam segi irob”.
Pembahasan Tawabi’ ini berkaitan dengan Isim-Isim yang menerima I’rob.
Sebagaimana diketahui, I’rob adalah perubahan yang terdapat dalam akhir suatu
Kalimah. Sebelum lebih jauh membahas Tawabi’ ada beberapa istilah yang harus
kamu ketahui terlebih dahulu supaya lebih mudah memahami pelajaran ini.
Tabi’ artinya pengikut, kata Tawabi’ merupakan
bentuk Jama’ dari Tabi’ artinya Kalimah-Kalimah yang mengikuti. Secara garis
besar, yang dimaksud ikut itu dalam artian mengikuti I’robnya. Mudahnya, tabi’ itu
seperti makmum dalam sholat jama’ah.
Matbu’ artinya yang diikuti, Matbu’at bentuk Jamak dari Matbu’ artinya Kalimah-
Kalimah yang diikuti. Berikut kami beri contoh dan ilustrasinya agar bisa lebih jelas
mengetahui mana Tabi’ dan mana Matbu’:
جاء زي ٌد العال ُم زي ٌد العال ُم
Contoh Kalam Tabi’ Matbu’
Perbedaan Tabi’ dan Matbu’
Dari contoh Ja’a Zaidun al-alimu, ‘Zaidun’ berstatus matbu’ (yang diikuti), sementara
lafadz ‘al-Alimu’ sebagai tabi’. Untuk pengertian Tabi’ secara lebih luas dan
komprehensif, akan dibahas di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Tawabi’
Untuk lebih memberikan pemahaman yang holistik, akan kami paparkan beberapa
definisi dari Tawaabi dari aspek kebahasaan (lughowi) dan 4 definisinya dari
sumber-sumber yang berbeda.
Lughowy
Lafadz Tawabi’ التوابعmerupakan bentuk Jama’ dari Lafadz Tabi’ تابعyang artinya
pengikut, yang mengikuti atau penganut. Jika dilihat dari Ilmu Shorof, Sighot lafazh
Tabi’ merupakan hasil dari pen-Tashrif-an. Sighot (bentuk) lafazh Tabi’
merupakan Sighot Isim Fail اسم فاعلdari Fiil Madli فعل مضيTaba’a َت َب َعyang artinya
mengikuti.
Bentuk plural (Jama’) dari Tabi’ adalah Tawabi’, jadi pengertian Tawabi’ bahasa
Arab memiliki arti beberapa pengikut atau para pengikut. Tentu jika dipahami,
pengikut itu akan ikut kepada yang diikuti. Dengan pemahaman inilah arti Tabi’
diperjelas pengertiannya dalam kacamata Istilahiy.
Istilahi
Pengertian Tawabi’
Ada beberapa Perngertian Tawabi’ dalam Ilmu Nahwu. Perbedaan pengertian
anatara satu dengan yang lainnya sebenarnya hanya sebatas pemilihan kata,
namun esensinya sama. Berikut beberapa redaksi pengertian Tawabi’:
Definisi pertama:
ِ واب ُع هِي األسْ َما ُء الَّتِي ال َي َمسُّها االِعْ َرابُ إالّ َعلى َس ِب
يل ال َّت َب ِع ل َِغي ِْر َها ِ ال َّت
Tawabi’ adalah isim isim yang tidak bersinggungan dengan al I’rob melainkan atas
jalan mengikuti pada selain isim isim tersebut.
Penjelasan Definisi: Makna bebas dari definisi Tawabi’ di atas adalah isim isim yang
ikut (dengan matbu’at) dalam segi irob-nya. Jadi titik tekannya pada aspek isim yang
ir’obya mengikuti.
Definisi Kedua:
ْ ك لِ َما َق ْبلَ ُه فِي إعْ َر ِاب ِه م
ُطلَ ًقا ِ هُو االسْ ُم ال ُم َش:التابع
ُ ار
Tabi’ adalah isim yang bersekutu dengan kalimah sebelumnya dalam segi irobya
secara mutlaq
Penjelasan definisi: Versi Ke-2 ini menggunakan redaksi yang sederhana namun
lengkap. Yang dimaksud ‘bersekutu’ adalah menyamai. Yang dimaksud ‘dalam
segi irob’ adalah ketika Irob Matbu’ Rofa’ maka Irob Tabi’ juga Rofa. Jika Irob
Matbu’ Nashob maka Irob Tabi’ juga Nashob. Kalau Irob Matbu’ Jer maka Irob Tabi’
juga Jer. Dan jika Irob Matbu’ Jazm maka Irob Tabi’ juga dibaca Jazm.
Sementara yang dimaksud ‘mutlak’ dari pengertian Tawabi’ di atas adalah ikutnya
Tabi’ pada Matbu’ itu secara mutlak. Artinya Tabi’ pasti mengikuti Matbu’ dalam
keadaan apapun. Maka mengecualikan dari ‘mutlak’ adalah Khobar-nya Mubtada,
contoh زيد قائم.
Pada contoh ini antara زيدdan قائمsama-sama dibaca Rafa’ tetapi
kesamaan / Isytirok Irob keduanya ini tidak secara mutlak, melainkan hanya dalam
sebagian keadaan. Buktinya jika زيد قائمdimasuki ‘Amil Nashib seperti انmaka akan
menjadi ِإنَّ زيداً قائ ٌم. Irob antara زيدdan قائمtidak sama.
Mutlak dalam pengertian Tawabi’ adalah kesamaan antara Tabi’ dan Matbu’ itu
selalu beriringan terus meskipun kemasukan ‘Amil yang berbeda. Perhatikan lafazh
زيدdan العالمpada contoh berikut:
No Contoh Arti Tabi’ Matbu’ Ket.
1 جاء زي ٌد العال ُم Zaid yang alim telah datang Rofa’ Rofa’ Mutlak
2 رأيت زيداً العال َمSaya melihat Zaid yang alim Nashab Nashab Mutlak
3 العالم ِ ومررت بزي ٍدSaya bertemu Zaid yang AlimJer Jer Mutlak
Contoh Tabi’
Ke-2 lafazh, زيدdan العالمselalu sama dalam i’robnya meskipun ada رأيتdan ada
huruf jer pada مررت ب. Inilah yang disebut ‘mutlak’. Dari qoyyid mutlak ini juga
mengecualikan Hal dari Sohibul Hal yang Mansub, contohnya ْت َز ْي ًدا م َُجرَّ ًدا ُ ض َرب
َ untuk
alasanya sama dengan contoh di atas.
Definisi Ketiga
َ ك لِ َما َق ْبلَ ُه فِي إعْ َر ِاب ِه
الحاصِ ل وال ُم َت َج ِّدد َغي ِْر َخ َب ٍر ِ ال َّت ِاب ُع ه َُو ال ُم َش
ُ ار
Artinya: Tabi’ adalah yang bersekutu dengan lafazh sebelumnya dalam irob yang
hasil dan baru selain khobar.
Penjelasan Definisi: Mengecualikan dari “al hasil wa al mutajaddid الحاصل
والمتجدد adalah Khobar-nya Mubtada dan Maf’ul kedua خبر المبتدأ والمفعول الثاني.
Mengecualikan dari ‘Ghairu Khobar’ غير خبرadalah Khobar خبر.
Definisi Keempat
ار َك ِت َها َل ُه َفي ْال َع َوام ِِل ِ ُساو َي ُة لَِأل َّو ِل فِي اإلعْ َرا
َ ب ِب ُم َش ِ ِي ال َث َوانِي الم
َ ال َّت َو ِاب ُع ه
Pembagian Tawabi’
Pembagian Tawabi’
Lalu akan timbul pertanyaan; Tawabi ada berapa? Tawabi’ terbagi menjadi lima.
Meskipun dalam pembagian Tawabi’ sendiri ada dua pendapat. Ada yang
mengatakan empat, ada juga yang mengatakan lima. Perbedaan itu hanya berbeda
dari cara pandangnya saja, soal isinya sama; sama-sama lima.
Secara terperinci tawabi itu ada lima: Naat النعت, Taukid {التوكيد, Badal البدل, Athof
Bayan عطف البيان, ‘Athof bil Harfi العطف بالحروف. Sementara menurut pendapat yang
mengatakan pembagian Tawabi’ itu ada empat, mereka meringkas kedua ‘Athof
(Bayan dan bi al Harf) itu menjadi satu; ‘Athof. Sehingga
pembagian Tawabi’ menjadi Naat, Taukid, Badal dan ‘Athof.
Contoh Tawabi’
Tawabi’ I’rob Contoh
Naat Rafa’ جا َء التلمي ُذ المجته ُد
Nashob ْت التلمي َذ المجته َد ُ َراي
Jer ت بِالتلمي ِذ المجته ِد ُ َْم َرر
Taukid Rafa’ ُجا َء عل ٌّي نف ُسه
Nashob ُرايت عل ًّي نف َسه
Jer ُنفسهِ ت بِعل ٍّي ُ َْم َرر
Badal Rafa’ علي ٌّ جا َء اإلما ُم
Nashob ْت اإلما َم عل ًّي ُ َراي
Jer اإلمام عل ٍّي
ِ ِ ت
ب ُ َْم َرر
‘Athof Bayan Rafa’ فص ُع َم ُرٍ جا َء أبو َح
ٍ ْت أبا َ َح
Nashob فص ُع َم َر ُ َراي
Jer فص ُع َم َرٍ ت بابي َح ُ َْم َرر
‘Athof Harf Rafa’ علي وخال ٌد ٌّ جا َء
Nashob رايت عل ًّي وخالدًا
Jer بعلي وخال ٍد ٍّ ُ َْم َرر
ت
Contoh Tawabi’
Itulah beberapa contoh dari Tawabi’ dalam Irob Rafa’, Nashab dan Jer. Untuk
keterangan dari masing-masing Tabi’ akan diulas secara terpisah dan mendalam.
Kesimpulan
Walhasil, pengertian Tawabi’ adalah jama dari Tabi’ yang artinya mengikuti. Yang
dimaksud mengikuti dalam Ilmu Nahwu adalah mengikuti dari beberapa aspek, salah
satunya mengikuti dalam hal Irob-nya.
Penggunaan Tawabi’ ini akan sangat dibutuhkan dan terasa dampaknya jika pelajar
atau santri sudah mulai memasuki analisis naskah-naskah Arab. Biasanya naskah
yang dikaji berupa turats, naskah hadits bahkan al-Quran.