Anda di halaman 1dari 59

PEDOMAN PENULISAN

SKRIPSI PROGRAM SARJANA


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN WALISONGO
SEMARANG

KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015

1
Kata Pengantar

AssalamualaikumWr. Wb

Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua,
salah satunya berupa terbitnya Buku Pedoman Skripsi Program
Sarjana Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo
Semarang.Penerbitan buku pedoman ini diharapkan dapat menjadi
guide line bagi mahasiswa dalam penyusunan skripsi, sebagai
pertanggungjawaban ilmiah yang harus dikerjakan dalam rangka
menyelesaikan studi strata satu (S1).
Disadari sepenuhnya bahwa setiap tulisan selalu membawa
misi yang ingin disampaikan, demikian juga dengan buku pedoman
ini.Satu sisi, buku pedoman ini diharapkan bisa membantu mahasiswa
baik dalam penulisan proposal maupun dalam penulisan skripsi dalam
pengertian yang utuh. Pada sisi lain, buku ini juga bertujuan
menyeragamkan teknik penulisan dalam arti yang utuh pula sehingga
ada kesamaan pandangan di kalangan mahasiswa, dosen pembimbing
dosen penguji dan para pengambil keputusan akademik. Buku ini
disajikan setelah mendapatkan sejumlah masukan dari para dosen
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo yang tentunya dapat
tampil dalam keutuhan yang terjaga kualitas
akademiknya.Walaupundemikian, disadari sepenuhnya bahwa selalu
ada keterbatasan dalam setiap penulisan.Untuk itu, kritik dan saran
selalu diharapkan.Semoga buku pedoman ini dari waktu ke waktu
dapat disempurnakan dengan kualitas akademik yang lebih baik.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan Buku Pedoman Skripsi
Program Sarjana Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo

2
Semarang.Semoga bukuini dapat memberikan manfaat yang
maksimal, baik di kalangan mahasiswa, dosen, dan semua kalangan
civitas akademik yang menggunakannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH)
UIN Walisongo Semarang diharuskan merancang, menyusun dan
melaksanakan penelitian dalam penulisan skripsi, karena
merupakan salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar
sarjana (S1).
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dihadapkan pada dua
hal pokok, yaitu: masalah akademik dan masalah teknik. Masalah
akademik meliputi penguasaan materi atau subtansi dan
metodologi, sedangkan masalah teknik meliputi penggunaan
bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris) yang baku dan benar, serta
berkaitan dengan teknik dan konsistensi penulisan (format, notasi,
tanda baca, catatan, dan sebagainya).
Pedoman penulisan skripsi ini merupakan penyempurnaan
daribuku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan
Ekonomi Islam tahun 2013.Beberapa tambahan penyempurnaan
dalam pedoman penulisan skripsi ini diantaranya regulasi, contoh-
contoh abstrak (Indonesia, Inggris,dan Arab), contoh-contoh
format dan sistematika berbagai jenis penelitian.
Berdasarkan tuntutan dan paradigma penelitian yang sudah
mengalami perubahan, maka Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Walisongo Semarang memandang perlu untuk menerbitkan
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana” bagi
mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo
Semarang.

4
B. Pengertian dan Status
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan
hasil penelitian dengan bimbingan dosen yang ditunjuk dalam
rangka penyelesaian studi program sarjana strata 1 (satu). Skripsi
ditulis berdasarkan hasil penelitian dalam rangka penyelesaian
studi program sarjana strata 1 (S1). Bahan yang menjadi dasar
penulisan skripsi dapat diperoleh melalui penelitian lapangan,
laboratorium, dan atau kepustakaan.
Skripsi merupakan hasil penelitian yang dilakukan
mahasiswa dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode
berpikir ilmiah, seperti: objektif, empiris, logis, analitis,
komprehensif, verifikatif, dan sistematis.
Skripsi merupakan karya mandiri mahasiswa yang ditulis
dibawah bimbingan dosen yang ditunjuk. Skripsi harus ditulis
dengan menggunakan bahasa ilmiah.Skripsi dapat ditulis dalam
bahasa Indonesia, Arab atau Inggris.
Status penulisan skripsi bagi mahasiswa program sarjana
hukumnya wajib sebagai tugas akhir dan untuk memenuhi standar
kompetensi level 6 (enam) dalam Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).

C. Bobot dan Syarat Kelulusan


Skripsimempunyai peran yang sangat penting sebagai
instrumen kendali mutu (quality control) bagi calon alumni setiap
program studi/jurusan dan fakultas dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan. Bobot skripsi 6 sks dengan
kriteria kelulusan memperoleh nilai rata-rata minimal 60 (C).

D. Syarat dan Mekanisme Pengajuan Judul Skripsi


Syarat pengajuan judul skripsi sebagai berikut:

5
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif.
2. Telah menyelesaikan minimal 100 sks dengan IPK minimal 2,0
dibuktikan dengan kartu hasil studi semesteran mahasiswa.
3. Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian (sesuai bidang kajian
Prodi) dan dengan nilai sekurang-kurangnya 60 (C/2.0).
Mekanisme pengajuan judul skripsi;
1. Mahasiswa mengajukan judul dan outline (kerangka) skripsi ke
jurusan atau prodi.
2. Jurusan atau prodi menyetujui atau tidak outline yang diajukan
mahasiswa.
3. Jurusan atau Prodi menunjuk calon pembimbing terhadap judul
atau out line (kerangka) yang telah disetujui untuk diusulkan
kepada dekan.
4. Dekan menetapkan pembimbing atas usul Jurusan atau prodi.

E. Tema Penelitian Skripsi


Tema penelitian skripsi diangkat dari permasalahan yang
relevan dengan kajian atau kompetensi utama program studiyang
terkait dengan syari’ah dan hukum.
1. Hukum Keluarga Islam; perkawinan, perceraian, wakaf, hibah,
wasiat, waris.
2. Hukum Ekonomi Syari’ah; bank syari'ah; lembaga keuangan
mikro syari'ah. asuransi syari'ah; reasuransi syari'ah; reksa
dana syari'ah; obligasi syari'ah dan surat berharga berjangka
menengah syari'ah; sekuritas syari'ah; pembiayaan syari'ah;
pegadaian syari'ah; dana pensiun lembaga keuangan syari'ah;
dan bisnis syari'ah.
3. Hukum Pidana Islam; tindak pidana hukum islam, hukum
pidana islam, jarimah hudud, qishash-diyat, ta’zir, jinayah
waqi’iyah (tindak pidana kontemporer), positivisasi hukum
pidana Islam.
6
4. Ilmu Falak; penentuan awal bulan kamariah, penentuan waktu
salat, penentuan arah kiblat, gerhana matahari dan bulan,
fenomena alam dalam perspektif sains (astronomi) dan hukum
Islam.
5. Ilmu Hukum; hukum pidana (pidana khusus, perbandingan
hukum pidana, kapita selekta hukum pidana, viktimologi,
kriminologi), hukum perdata, hukum perdata khusus, hukum
ekonomi bisnis (hukum lembaga keuangan, hukum
perbankan/syari’ah, hukum investasi, hukum kekayaan
intelektual, kapita selekta hukum ekonomi).

F. Sistematika Proposal
Proposal penelitian dalam rangka penulisan skripsi harus
memenuhi sistematika sebagai berikut:
1. Judul.
2. Latar belakang.
3. Rumusan masalah.
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
5. Kerangka Teori.
Kerangka teori berisi teori-teori yang terkait dengan fokus
penelitian yang akan dijadikan alat analisis terhadap
permasalahan penelitian.
6. Telaah Pustaka.
Telaah Pustaka memuat tentang kajian terhadap penelitian
yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (previous finding)
yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
Telaah pustaka ini terdiri dari minimal 5 (lima) kajian, 2 (dua)
diantaranya yang termuat dalam jurnal ilmiah (salah satunya
Jurnal Al-Ahkam). Adapun hasil penelitian yang dimaksud
berupa skripsi, tesis, disertasi dan penelitian lainnya. Telaah
7
pustaka diakhiri dengan pernyataan bahwa permasalahan yang
akan diteliti belum dibahas atau berbeda dengan penelitian
sebelumnya.
7. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian terdiri dari; jenis penelitian,
sumber data, bahan hukum, pengumpulan data dan analisis
data yang akan digunakan dalam melakukan penelitian skripsi.
Jenis penelitan hukum meliputi;
a) Penelitian Hukum Normatif
Penelitian hukum normatif disebut sebagai penelitian
hukum doktriner. Kajian penelitian hukum doktriner
difokuskan pada kajian hukum normatif yang sumber datanya
berupa data sekunder.
b) Penelitian Hukum Empiris
Penelitian hukum empiris disebut sebagai penelitian
hukum non doktriner. Kajian penelitian hukum non doktriner
difokuskan pada kajian hukum empiris yang sumber datanya
berupa data primer dan data sekunder.
c) Penelitian Hukum Normatif-Empiris
Penelitian hukum normatif empiris ini pada dasarnya
merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif
dengan adanya penambahan berbagai unsur empiris. Metode
penelitian normatif-empiris mengenai implementasi ketentuan
hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya pada setiap
peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Dalam penelitian jenis ini terdapat tiga kategori yakni:
1). Non judicial Case Study
Merupakan pendekatan studi kasus hukum yang tanpa
konflik sehingga tidak ada campur tangan dengan
pengadilan.

8
2). Judicial Case Study
Pendekatan judicial case study ini merupakan pendekatan
studi kasus hukum karena konflik sehingga akan melibatkan
campur tangan dengan pengadilan untuk memberikan
keputusan penyelesaian (yurisprudensi)
3). Live Case Study
Pendekatan live case study merupakan pendekatan pada
suatu peristiwa hukum yang prosesnya masih berlangsung
atau belum berakhir.
8. Daftar Pustaka (minimal 20 judul buku dan 3 jurnal, salah
satunya Jurnal Al-Ahkam Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Walisongo, diutamakan yang berbahasa asing, yaitu bahasa
Arab dan bahasa Inggris).
9. Rancangan Outline (Sistematika Isi).

9
BAB II
PEMBIMBINGAN SKRIPSI

A. Ketentuan Pembimbing
1. Persyaratan Pembimbing
a. Dosen tetap minimal berpangkat asisten ahli dan
berpendidikan S2 (Magister) yang memiliki kompetensi
sesuai dengan bidang keilmuan yang diteliti.
b. Dalam hal pembimbing ditetapkan 2 orang, salah satunya
harus memiliki kompetensi bidang ilmu sesuai dengan
materi/substansi skripsi, lainnya memiliki keahlian dalam
metodologi penelitian.
c. Jika pembimbing ditetapkan satu orang, dipersyaratkan
berpangkat akademik sekurang-kurangnya lektor dan
berpendidikan S2 atau asisten ahli berpendidikan S3.
d. Jika pembimbing terdiri dua orang, maka pembimbing satu
harus berpangkat minimal lektor dan berpendidikan S2
dan/atau asisten ahli berpendidikan S3.
2. Tugas Pembimbing
a. Pembimbing bertugas membimbing substansi dan
metodologi sampai selesai penulisan.
b. Pembimbing dapat merubah atau merevisi judul skripsi
yang telah ditetapkan oleh jurusan dengan sepengetahuan
Ketua Jurusan.
c. Dalam hal pembimbing terdiri dari dua (2) orang, maka
pembagian tugas didasarkan pada kesepakatan antara
pembimbing.
d. Apabila terjadi ketidaksepakatan baik dalam aspek substansi
ataupun metodologi, maka keputusan akhir ada pada
pembimbing I.

10
e. Pembimbing bertugas memberikan nilai bimbingan.

3. Penetapan Pembimbing
a. Pembimbing ditetapkan oleh wakil dekan bidang akademik
dan kelembagaan atas nama Dekan berdasarkan usulan
Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.
b. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan calon
pembimbing yang sesuai dengan substansi skripsi kepada
Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.
c. Dosen pembimbing bisa mengajukan
keberatan/mengundurkan diri secara tertulis dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan dan selanjutnya akan
ditunjuk pembimbing baru oleh wakil dekan bidang
akademik dan kelembagaan atas nama Dekan berdasarkan
usulan Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.

B. Proses Bimbingan
1. Bimbingan dilaksanakan selama satu semester (6 bulan).
Apabila dalam waktu 6 bulan, mahasiswa belum dapat
menyelesaikan skripsi maka dapat dilakukan perpanjangan
masa bimbingan untuk 6 bulan berikutnya sampai batas akhir
masa studi.
2. Apabila terjadi perbedaan pendapat yang tidak dapat
dipertemukan antara pembimbing dan mahasiswa, atau antara
pembimbing satu dengan yang lain, kaprodi dan/atau dekan
atas pengaduan salah satu pihak yang terkait melakukan
pendekatan untuk menyelesaikan perbedaan tersebut
berdasarkan prinsip ilmiah dan ukhuwah.
3. Dalam hal perbedaan tersebut tidak dapat diselesaikan, dekan
atas rekomendasi dari kaprodi dapat mencabut tugas
11
pembimbingan dan menunjuk pembimbing yang baru.
4. Bimbingan dilakukan minimal 8 kali secara intensif yang
dibuktikan dengan buku bimbingan skripsi.
5. Setiap konsultasi, pembimbing wajib menulis dan
menandatangani hasil konsultasi.
6. Salahsatu pembimbing harus menjadi anggota majlis ujian
skripsi.

12
BAB III
UJIAN SKRIPSI

A. Pendaftaran Ujian Skripsi (Munaqasyah)


1. Pendaftaran ujian skripsi dilakukan setiap hari kerja.
2. Pendaftaran dilakukan di kantor Jurusan/prodi masing-masing.
3. Penjadwalan ujian skripsi diatur oleh Wakil Dekan bidang
akademik dan kelembagaan atas usulan dari jurusan/program
studi.
4. Pendaftar/mahasiswa telah memenuhi persyaratan akademik
dan administrasi yang telah ditentukan, yaitu:
a. Skripsi telah ditandatangani oleh pembimbing.
b. Menyerahkan transkrip sementara dengan (IPK) min 2,0
yang ditandangani oleh Kepala sub Bagian Akademik dan
Sekretaris Jurusan.
c. Mahasiswa telah lulus semua mata kuliah sesuai dengan
jurusan/prodi masing-masing.
d. Menyerahkan sertifikat kelulusan TOEFL (skor minimal
400) dan IMKA (skor minimal 300) sesuai dengan standar
kelulusan yang telah ditentukan oleh Jurusan/ program
Studi.
e. Menyerahkan surat keterangan lulus ujian komprehensif
yang ditandatangani oleh Kajur/Kaprodi.
f. Menyerahkan buku konsultasi yang ditandatangani oleh
dosen pembimbing.
g. Mahasiswa telah menghadiri 5 (lima) kali sidang
munaqosah sebagai peserta dibuktikan dengan surat
keterangan menghadiri ujian munaqasah.

13
h. Menyerahkan 4 (empat) naskah skripsi yang telah disetujui
dan ditandatangani oleh pembimbing, dijilid dengan soft
cover dengan ketentuan;
1) Hukum Keluarga (al-Ahwal al-Syahshiyyah) warna
hijau.
2) Hukum ekonomi Syari’ah (Muamalah) warna kuning.
3) Hukum Pidana Islam (Jinayah) warna biru.
4) Ilmu Falak warna merah.
5) Ilmu Hukum warna orange.
i. Melampirkan surat pernyataan tentang orisinalitas hasil
penelitian bermaterai 6000.

B. Penguji Skripsi/Munaqasyah
1. Penguji skripsi adalah dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum
yang memenuhi syarat kompetensi dan kepangkatan.
2. Tim penguji terdiri dari Ketua/Penguji, Sekretaris/Penguji, dan
2 (dua) orang anggota/penguji, salah satu Pembimbing skripsi
bertindak sebagai sekretaris/penguji.
3. Dosen dapat diangkat sebagai penguji skripsi, harus
menduduki jabatan fungsional minimal lektor dengan
pendidikan S2, asisten ahli dengan pendidikan S3.
4. Ketua majlis penguji munaqasah harus menduduki jabatan
fungsional minimal lektor.
5. Dalam hal pembimbing sebagai sekretaris/penguji
berhalangan, maka digantikan oleh kajur/sekjur atau
kaprodi/sekprodi.
6. Penguji telah menerima atau mengetahui bahwa ia telah
ditunjuk menjadi penguji skripsi 2 hari sebelumnya, yang di
dalamnya terdapat form catatan saran perbaikan dan nilai dari
penguji.

14
7. Dosen yang ditunjuk sebagai penguji skripsi berhak menolak
menjadi penguji jika pemberitahuan kurang dari 2 hari, kecuali
dalam hal ia ditunjuk sebagai penguji pengganti.
8. Salah satu penguji tidak bisa hadir karena keadaan tertentu,
ujian diundur sampai batas waktu 1 x 24 jam. Apabila dalam
waktu yang ditentukan ujian tidak bisa dilaksanakan maka
wakil dekan bidang akademik dan kelembagaan menetapkan
majlis baru dalam waktu yang berbeda.

C. Pelaksanaan Ujian Skripsi


1. Ujian skripsi dilaksanakan pada hari kerja di ruang ujian
khusus (Ruang Munaqasah) yang telah ditentukan.
2. Ujian skripsi dilaksanakan dalam suatu sidang majlis yang
ditunjuk.
3. Ujian skripsi dilaksanakan minimal 30 menit maksimal 120
menit atau 2 jam.
4. Tugas Ketua Sidang:
a. Membuka sidang.
b. Memverifikasi persyaratan peserta ujian skripsi.
c. Memimpin sidang dan sekaligus menguji.
d. Mengarahkan pelaksanaan persidangan.
e. Mengumumkan hasil ujian skripsi dan menutup sidang.
5. Tugas sekretaris sidang:
a. Membantu tugas ketua sidang.
b. Membuat notulasi pelaksanaan sidang dan sekaligus
menguji.
c. Merekap nilai ujian skripsi.
6. Penguji berpakaian rapi dan formal.
7. Penguji hadir 15 menit sebelum ujian dimulai.

15
8. Peserta ujian skripsi wajib hadir 30 menit sebelum sidang
dibuka. Peserta ujian skripsi harus berpakaian rapi, bagi laki-
laki bercelana formal gelap, berkemeja warna cerah, berdasi,
dan mengenakan jas almamater, bagi perempuan berpakaian
muslimah formal dan mengenakan jas almamater.
9. Peserta ujian skripsi harus menunjukkan kartu mahasiswa dan
buku konsultasi kepada majelis penguji.
10. Peserta ujian diberi kesempatan untuk menyampaikan ralat
terlebih dahulu sebelum presentasi dimulai.
11. Peserta ujian harus mempresentasikan isi skripsi dalam
bentuk power point yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah, metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan
dan saran maksimal 10 menit .
12. Setiap penguji diberi kesempatan waktu menguji maksimal
20 menit.
13. Tim penguji memberi saran perbaikan/revisi serta
menentukan kelulusan/ketidaklulusan.
14. Hasil ujian skripsi diumumkan oleh ketua sidang ujian
skripsi, setelah penguji dan pembimbing secara lengkap
memberi nilai.
15. Pengumuman hasil ujian dan penutupan sidang skripsi
dilakukan oleh Ketua, sekaligus memberikan pesan-pesan
akhir yang dianggap penting.
16. Jika dinyatakan lulus dengan catatan, maka peserta ujian
melakukan revisi dan meminta pengesahan dari penguji dan
pembimbing selambat-lambatnya dua bulan.
17. Jika peserta ujian dinyatakan tidak lulus, maka peserta ujian
harus melakukan revisi skripsi berdasarkan saran dari para
penguji dan melakukan pendaftaran ujian ulang minimal satu
bulan.

16
18. Ujian ulang dilakukan dengan Tim penguji yang sama,
kecuali penguji berhalangan.
19. Saran perbaikan dan atau perubahan skripsi ditulis secara
resmi di lembar catatan ujian skripsi yang dipersiapkan oleh
prodi/fakultas, dan disampaikan kepada pembimbing.
20. Bila dalam ujian skripsi terbukti bahwa skripsi hasil plagiasi
dan bukan karya penulis sendiri maka dinyatakan tidak lulus.
Bila plagiasi diketahui setelah ujian skripsi fakultas
membatalkan hasil ujian skripsi.
21. Peserta ujian menyerahkan Berita Acara Ujian Skripsi kepada
Prodi/Jurusan maksimal dua hari setelah ujian.

17
BAB IV
PERBAIKAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI

A. Perbaikan Skripsi
1. Mahasiswa wajib melakukan perbaikan skripsi sesuai saran-
saran penguji.
2. Mahasiswa wajib menunjukkan catatan perbaikan kepada
penguji pada saat pengesahan revisi skripsi (munaqosah)
3. Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus menyelesaikan
perbaikan skripsi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan terhitung
sejak tanggal ujian skripsi (munaqasah).
4. Bila melewati batas waktu yang ditentukan, maka yang
bersangkutan harus mendaftar ulang ujian skripsi.
5. Peserta ujian skripsi yang dinyatakan tidak lulus, diberi
kesempatan untuk memperbaiki atau menulis ulang sesuai
saran Tim Penguji selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak
ujian skripsi (munaqosah).

B. Pengesahan Skripsi
1. Pengesahan skripsi dilaksanakan setelah mahasiswa melakukan
perbaikan dan ditandatanganai oleh penguji dan pembimbing
skripsi.
2. Dosen penguji berhak untuk tidak menandatangani pengesahan
skripsi apabila mahasiswa yang bersangkutan belum
memperbaiki sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penguji

C. Wisuda
Peserta ujian skripsi yang dinyatakan lulus berhak diwisuda
setelah lembar pengesahan skripsi ditandatangani oleh penguji
dan pembimbing.

18
D. Penyerahan dan Pengarsipan Skripsi
1. Skripsi yang sudah disahkan oleh pembimbing, penguji, dan
jurusan/program studi harus diserahkan dalam bentuk softcopy
(CD) dan buku yang diketik bolak-balik (dengan kertas A4)
dan diserahkan ke jurusan/prodi, perpustakaan utama, dan
perpustakaan fakultas sebanyak 1 eksemplar selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan dari waktu pelaksanaan skripsi
(munaqasah).
2. Bukti penyerahan skripsi dijadikan syarat untuk pendftaran
wisuda.

E. Ketentuan Lain-Lain
Hal-hal yang belum dan atau tidak tercantum dalam
Pedoman Skripsi ini diatur pada Standar Operating Procedure
(SOP) dan Instruksi Kerja (IK) Fakultas Syari’ahdan Hukum UIN
Semarang.

19
BAB V
FORMAT PENULISAN DAN PENAMPILAN SKRIPSI

A. Kertas
Kertas yang dipergunakan untuk penulisan skripsi adalah
A4dengan berat 80 gram.

B. Ukuran Margin
1. skripsi ditulis dengan ukuran margin atas dan kiri masing-
masing 2,5 cm; sedangkan margin bawah dan kanan masing-
masing 2 cm.
2. penulisan skripsi dalam format buku.

C. Jenis dan Ukuran Huruf (Type and FontSize)


Naskah skripsi ditulis dengan huruf standar dan ukurannya
sebagai berikut:
1. Skripsi yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau Inggris
ditulisTimes New Roman ukuran 11 untuk teks, dan ukuran
12 dicetaktebal (bold) untuk judul dan subjudul skripsi.
2. Catatan kaki (footnote) skripsi yang menggunakan bahasa
Indonesia atau Inggris ditulis dengan Times New Roman
ukuran 9.
3. Skripsi yang ditulis dalam bahasa Arab
menggunakanTraditional Arabic ukuran 16 untuk teks Arab,
Arabic Transparent ukuran 18 untuk subjudul, dan Monotype
Koufi ukuran 20 untuk Judul.
4. Catatan kaki (footnote)untuk skripsi yang ditulis dalam
bahasa Arab menggunakanArabic Transparent ukuran 12.
5. Judul sampul (cover) skripsi ditulis dengan huruf kapital dan
diletakkan di tengah (posisi center); ukuran huruf
20
menyesuaikan dengan estetika penulisan ( font size 16 untuk
huruf latin, dan 20 untuk huruf Arab).

D. Spasi
1. Jarak baris: 1,3spasi untuk skripsi yang berbahasa Indonesia
atau Inggris; dan 1 spasi untuk yang berbahasa Arab.
2. Jarak baris untuk kutipan langsung lebih dari 3 baris ditulis 1
spasi untuk berbahasa Indonesia, Inggris, dan berbahasa Arab.
3. Terjemah al-Qur’an dan Hadits ditulis 1 spasi.
4. Paragraf baru dimulai pada ketukanketujuhdari margin kiri
bagi skripsi yang berbahasa Indonesia atau Inggris, atau dari
margin kanan bagi skripsi yang berbahasa Arab.
5. Abstrak skripsi diketik 1 spasi maksimal 1 halaman, ditulis
dalam dua bahasa. Untuk abstrak skripsi berbahasa Indonesia
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris atau Arab,
sedangkan skripsi berbahasa Arab atau Inggris abstraknya
ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Arab atau Inggris.
6. Penulisan nama Bab ditulis 1,5 spasi dan diletakkan di atas
pada bagian tengah.
7. Biodata penulis/peneliti ditulis 1 spasi secara naratif maksimal
2 halaman, dan diletakkan pada bagian akhir skripsi.

E. Urutan Penyajian

1. Subjudul ditulis dari margin kiri, awal kata mengunakan huruf


Latin kapital kecuali kata depan dan penghubung (seperti:
dan,dalam, pada, dari, dst).
2. Anak sub judul atau sub anak judul ditulis rata/sejajar dari atas
subbab dengan menggunakan urutan angka-angka sesuai
dengan bab dan subbab.
21
F. Penomoran Halaman

1. Penomoran halaman isi dari Bab I sampai akhir skripsi


menggunakan angka Arab (1, 2, 3, 5, 6, dst.) diletakkan di
sebelah kanan atas, kecuali nomor halaman Bab (misalnya Bab
I, Bab II, dan seterusnya) diletakkan di tengah bagian bawah.
2. Penomoran halaman lembar judul (cover), lembar pengesahan,
surat pernyataan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel, dan daftar istilah menggunakan angka Romawi kecil (i,
ii, iii, iv, dan seterusnya) untuk skripsi yang berbahasa
Indonesia dan Inggris. Sedangkan skripsi yang berbahasa Arab
menggunakan huruf-huruf abjadiyah‫أ‬، ‫ب‬، ‫ج‬، ‫د‬، dan seterusnya
yang diletakan di bawah bagian tengah.

G. Tabel/Diagram/Grafik/Gambar
Setiap tabel, diagram, grafik, bagan atau gambar diberi
nomor urut dengan angka Arab sesuai nomor bab. Judul tabel
diletakkan di atas tabel sedangkan judul
diagram/grafik/bagan/gambar diletakkan di bawah tabel.Contoh
Tabel 1.2 menunjukkan tabel pada Bab I nomor kedua, begitupula
untuk Diagram 2.3 menunjukkan diagram pada Bab II nomor
ketiga dengan menuliskan sumber referensinya di bawah tabel
sebelah kiri.

H. Foto/Potret
Foto atau potret sebagai hasil pengamatan dari penelitian
dapat dimasukkan dalam bab hasil penelitian. Foto atau potret
yang disajikan harus menggambarkan keadaan sesungguhnya,
misalnya fotopelaksanaan kegiatan informan di lapangan dengan
22
diberi penjelasan di bawah foto.

I. Nama Subjek/Informan
Nama subjek atau informan penelitian yang berkaitan
dengan data bisa menggunakan nama sebenarnya atau nama
inisial bagi informan yang memintanya.

J. Sampul (Cover)
1. Sampul (cover) skripsi di-laminating (hard cover) dengan
huruf/ tulisan berwarna kuning emas.
2. Warna sampul skripsi adalah hitam sesuai dengan warna
bendera Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo.
3. Logo UIN Walisongo Semarang dalam ukuran proporsional
dan dalam posisi tengah diletakkan di bawah judul skripsi.

K. Penjilidan dan Compact Disk

1. Skripsi yang sudah diujikan dijilid dengan ukuran buku


sebanyak minimal 3 eksemplar. Masing-masing untuk jurusan
1 eksemplar, perpus Fakultas Syari’ah 1 eksemplar dan
perpustakaan pusat 1 eksemplar. Penggandaan lebih dari
jumlah tersebut tergantung dari kebutuhan mahasiswa.
2. Disamping itu mahasiswa diwajibkan menulis hasil
penelitiannya dalam format executive summary sebanyak 20-
25 halaman yang memuat latar belakang, rumusan masalah,
pembahasan dan hasil penelitian, kesimpulan dan daftar
pustaka.
3. Semua hasil penelitian skripsi dan format jurnal tersebut
dimuat ke dalam Compact Disk dalam bentuk word dan PDF

23
dan diserahkan ke jurusan dan perpustakaan pusat.

L. Lampiran

1. Semua lampiran diberi nomor urut, judul, dan nomor halaman.


2. Instrumen, data mentah (skor, catatan lapangan, hasil
wawancara, hasil pengamatan), hasil perhitungan, rumus-
rumus yang digunakan, dan biodata peneliti disertakan dalam
lampiran.

24
BAB VI
BAHASA DAN TEKNIK NOTASI ILMIAH

A. Penggunaan Bahasa

1. Penulisan skripsi mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa


Indonesia Yang Disempurnakan (EYD).
2. Penulisan skripsi menggunakan bahasa ilmiah.
3. Skripsi Bahasa Inggris atau Arab, selain tetap menggunakan gaya
bahasa ilmiah (uslûb ‘ilmî) yang jelas dan lugas, juga berpedoman
pada (grammer atau qawâ’id) yang baik dan benar, dan diksi
(pemililihan kosakata) yang tepat.
4. Kata dan istilah mengacu pada kamus yang relevan dan otoritatif.
Misalnya, al-Mu’jam al-Wasîth karya Ibrâhîm Anîs, dkk., atau
Mu’jam al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Mu’âshirah karya Hans Wehr.
Dalam bahasa Inggris, kamus yang dapat digunakan, antara lain
adalah Webster’s New World Dictionary dan Oxford Advanced
Learners Dictionary karya A.S. Hornby.
5. Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan bahasa daerah
ditulis dengan huruf miring (italic), seperti kata maslahah
mursalah, qiyas, tafsir maudhu’i, grounded research, action
research, melek, alam takambang, eigen value, dan sebagainya.
6. Penulisan huruf yang berasal dari bahasa Arab harus berpedoman
pada transliterasi (sebagaimana terlampir).

B. Penulisan Tanda Baca

1. Titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!),
tanda tanya (?), dan tanda persen (%), diketik rapat dengan
kata sebelumnya.
2. Tanda petik dua (“…”) dan tanda kurung () diketik rapat
dengan kata atau frasa yang diapit.

25
3. Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/)
diketik rapat dengan kata yang mendahului dan
mengikutinya.
4. Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), lebih
besar sama dengan (≥), lebih kecil sama dengan (≤), tambah
(+), kali (x), kurang (-), dan bagi (:) plus-minus (±) diketik
dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudah kata.

C. Teknik Notasi

1. Kutipan
Kutipan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah sama persis dengan sumber asli
yang dikutip, baik dari segi struktur kalimat maupun tanda
baca yang digunakan. Penulisan kutipan langsung diatur
sebagai berikut:
1) Kutipan langsung tidak melebihi satu halaman penuh;
2) Kutipan langsung tidak lebih dari tiga baris, diketik
biasa menyatu dalam teks diawali dan diakhiri oleh
tanda petik(“) serta diberi nomor kutipan. Contoh:
Menurut Arja’, “Maslahat adalah salah satu
sumber hukum Islam”.1
3) Kutipan langsung lima baris atau lebih, diketik dengan
menjorok lima ketukan dan tidak dibubuhkan tanda
petik, serta ditulis dengan jarak 1 spasi. Contoh:
Menurut Abdullahi Ahmed an-Na’im, kebolehan
menggunakan teori naskh bukan hanya otoritas ulama
perintis. Hal ini sebagaimana diungkapkan sendiri:

26
It is my thesis that since the technique of naskh
has been employed in the past to develop shari’a wich
has hither to been accepted as the authentic and
genuine Islamic model, the same technique may be
employed today to produce an authentic and genuine
modern Islamic law.2

4) Kutipan langsung berupa ayat al-Qur’an ditulis


mengikuti kaidah rasm utsmani, lengkap dengan tanda
baca. Terjemah bahasa Indonesianya (ditulis italic dan
menjorok (masuk) lima ketukan, berspasi satu, dan
tidak menyebut kata “artinya”, dan diikuti dengan
nama surat, nomor surat, dan nomor ayat. Contoh:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah


keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S. 13
[Ar Ra’d]: 11)

5) Kutipan langsung berupa Hadits Nabi ditulis lengkap


dengan tanda bacanya, disertai sanadnya lengkap, dari
kitab-kitab hadits langsung.

b. Kutipan Tidak Langsung


Kutipan tidak langsung adalah pengambilan ide atau
pokok pikiran dari teori/pendapat yang dikutip.Kutipan ini
dapat berbentuk saduran, ringkasan, atau kesimpulan, dan
penulisannya tidak menggunakan tanda petik.Kutipan
tidak langsung merupakan hasil sintesis yang ditulis
dengan menggunakan bahasa penulis sendiri.
Contoh sebelum dikutip:

27
Charles S. Peirce, seorang filosof pragmatis Amerika
kontemporer, mengatakan:

In my opinion, the present infantile condition of


philosophy,. . . is due to the fact that during this century it
has chiefly been pursued by men who have not been
nurtured in dissecting-rooms and other laboratories, and
who consequently have not been animated by the true
scientific Eros, but who have on the contrary come from
theological seminaries, and have consequently been
inflamed with a desire to amend the lives of themselves
and others, a spirit no doubt more important than the love
of science for men in average situations, but radically
unfitting them for the task of scientific investigation.3

Contoh sesudah dikutip:

Charles S. Peirce, seorang filosof pragmatis Amerika


kontemporer, mengatakan bahwa training teologis di
kalangan seminari adalah penyebab utama bagi
kemunduran metafisika dalam tradisi filsafat, meski tidak
dapat dikatakan bahwa ia mempunyai pendapat yang
antireligius. Sebenarnya kritiknya ia arahkan kepada tiang
penyokong metode yang digunakan para teolog seminari
dalam investigasi metafisik mereka, sebuah persoalan
yang sebenarnya tidak hanya diidap para teolog saja.4

2. Penulisan Catatan Kaki


Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks
yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat,
pandangan, atau teori mengenai masalah tertentu yang
dijelaskan dalam teks. Penulisan catatan kaki:

28
a. Diketik satu spasi dan dimulai dari margin kiri untuk
skripsi berbahasa Indonesia atau Inggris dan margin kanan
untuk skripsi yang berbahasa Arab.
b. Tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka Arab 1
sampai akhir bab, dan diganti dengan nomor 1 kembali
pada bab baru berikutnya.
c. Secara berurutan memuat: nama pengarang (tanpa gelar
dan tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan huruf
kapital setiap awal kata kecuali kata depan/preposisi
(ditulis italic), jilid/juz, kurung buka, tempat/kota penerbit,
titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup,
koma, nomor cetakan (dapat disingkat: cet. dan ‫)ط‬, koma,
nomor halaman, titik.
d. Judul buku ditulis dengan huruf miring (italic).
Contoh:
1
Qodri Azizi, Pengembangan Ilmu-Ilmu Keislaman (Jakarta:
Ditpertais Kemenag, 2003), 5.
2
Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 6.

e. Nama pengarang yang terdiri dari dua atau tiga orang


dicantumkan secara lengkap. Jika pengarang lebih dari
tiga orang, maka hanya disebutkan nama pengarang yang
pertama, lalu setelah tanda koma dituliskan singkatan et.al.
atau dkk., atau (dalam bahasa Arab).

Contoh:
3
C. J. Cranny, Patricia C. Smith& Eugene F. Stone, Job Satisfaction,
(New York: An Imprint of Macmillan Inc., 1992), 2.
4
Abd. Muin Salim, dkk.,Metodologi Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Teras,
2005), cet. I, 30.

29
f. Jika referensi berupa kumpulan tulisan (bunga rampai atau
antologi) yang dirangkum oleh editor, maka yang
dianggap pengarangnya atau yang dicantumkan dalam
catatan kaki adalah nama editor saja, dan dibelakang nama
editor ditulis “(ed.)”.Bila editor lebih dari satu maka diberi
tambahan “s” (eds.). Contoh:
5
Merilee Grindle (ed.), Politics and Policy Implementation in the
Third World (New Jersey: Princetown University Press, 1980), 120.

6
Tholhatul Choir dan Ahwan Fanani (eds.), Islam dalam Berbagai
Pembacaan Kontemporer (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 215.

g. Penyebutan sumber yang telah dikutip, baik halamannya


sama maupun berbeda, menggunakan ibid (ibidum) yang
artinya kembali ke rujukan yang sama dan belum dilewati
oleh rujukan yang lain. Sebagai contoh, jika pada catatan
kaki nomor ke-7 penulis mengutip pendapat Quraish
Shihab dalam buku Wawasan Al-Qur’an halaman 105,
kemudian penulis mengutip lagi pada buku yang sama
namun halamannya berbeda (halaman 106, misalnya)
maka ditulis seperti pada contoh catatan kaki nomor ke-8
di bawah ini. Selanjutnya jika penulis mengutip pada buku
dan halaman yang sama, maka ditulis dengan Ibid seperti
pada contoh catatan kaki nomor ke-9 berikut ini. Contoh:
7
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2005), 105.
8
Ibid., 106.
9
Ibid.

30
h. Apabila sumber yang dikutip adalah buku yang sama dan
sudah dilewati dengan sumber yang lain maka cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
10
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2005), 105.
11
Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of Intelectual
Tradition (Chicago and London: The University of Chicago Press,
1982), 37.
12
Quraish Shihab, Wawasan, 106.

i. Apabila buku atau kamus terdiri dari beberapa jilid dan


yang digunakan lebih dari satu jilid, maka bila disebutkan
lagi sumber yang terdahulu harus dicantumkan nama
pengarang, judul dan nomor jilidnya. Contoh:
13
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, jilid I,
(Jakarta: UI Press, 1973), cet. 3, 25.
14
Harun Nasution, Islam, jilid II, 40.

j. Kutipan yang berasal dari artikel dalam bunga rampai


(antologi) atau kumpulan tulisan dari beberapa penulis,
cara penulisannya adalah: nama penulis, koma, tanda petik
(“), judul tulisan (ditulis tegak), tanda petik (”), koma,
dalam, nama editor, (ed.) atau (eds.), koma, judul buku
(italic), kurung buka, tempat terbit, titik dua, nama
penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup, koma, nomor
halaman, titik. Contoh:
15
Imre Lakatos, “Falsification and the Methodology of Scientific
Research Programmes” dalam Imre Lakatos dan Alan Musgrave
(eds.), Criticsm and the Growth of Knowledge (Cambridge;
Camrbidge University Press, 1970), 132-138.
16
Sarwono Kusumaatmadja, “Manajemen Kultural”, dalam
Dwidjowijoto (ed.), Manajemen Presiden Soeharto (Jakarta: Yayasan
Bina Generasi Bangsa, 1996), 19.

31
Kutipan nomor 16 artinya: Buku berjudul Manajemen
Presiden Soeharto diedit oleh Dwidjowijoto pada tahun
1996.Di dalam buku tersebut ada tulisan dengan judul
“Manajemen Kultural” ditulis oleh Sarwono
Kusumaatmadja.

k. Kutipan yang berasal dari artikel dalam jurnal ditulis


sebagai berikut: nama penulis, koma, tanda petik, judul
artikel (ditulis tegak), tanda petik, koma, nama jurnal
(ditulis italic), koma, volume jurnal, nomor jurnal, tahun,
koma, dan seluruh nomor halaman artikel, titik. Contoh:
17
Mohammad Akram Nadwi, “Book Reviews: The Origin and
Evolution of Islamic Law by Wael B. Hallaq”, Journal of Islamic
Studies, vol. 19, no.1, Januari 2008, 109-115.
18
Wael B. Hallaq, “Rejoinder: The Origin and Evolution of Islamic
Law: A Response”, Journal of Islamic Studies, vol. 19, no. 3, 2008,
456-466.

l. Kutipan yang berasal dari makalah yang dipublikasikan


dalam surat kabar, majalah atau tabloid, kumpulan
karangan yang disampaikan dalam forum ilmiah, cara
penulisannya sebagai berikut: nama penulis, koma, judul
artikel (ditulis tegak dan diapit tanda petik (“---”)), koma,
nama surat kabar (ditulis italic), buka kurung, tempat
terbit, koma, tanggal, bulan dan tahun terbit, tutup kurung,
koma, nomor halaman, titik. Contoh:
19
Maksun, "Kepemimpinan yang Humanistik", Harian UmumSuara
Merdeka, (Semarang, 10 April 2008), 5.
20
Izzuddin, “Penyatuan Kalender Hijriyyah”,Republika(Jakarta, 5
Januari 2007), 4.

32
m. Kutipan yang berasal dari karya ilmiah yang tidak/belum
diterbitkan (skripsi, tesis, disertasi atau manuskrip) cara
penulisannya adalah: nama pengarang, koma, judul
karangan ilmiah (ditulis tegak dan diapit tanda petik),
koma, disebutkan skripsi, tesis, disertasi atau manuskrip
(ditulis italic) dan nama perguruan tinggi, kurung buka,
nama tempat penyimpanan, koma, tahun penulisan, kurung
tutup, koma, nomor halaman, dan keterangan tidak
dipublikasikan, titik. Contoh:
23
Muhbib, “Konsep Dialog dalam al-Qur’an: Studi tentang Nabi
Ibrahim As,”Tesis Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Jakarta, 1997), 38, tidak dipublikasikan.
24
Nur Fatoni,“Reformasi Al-Qur’an tentang Hukum Perceraian”, Tesis
Program Pascasarjana IAIN Banda Aceh (Perpustakaan IAIN Banda
Aceh, 2002), 23, tidak dipublikasikan.

n. Kutipan yang diambil dari buku yang nama pengarangnya


tidak ada, maka langsung ditulis nama bukunya (ditulis
italic) atau ditulis Anonymous di depan nama buku
tersebut. Contoh:
25
Kompilasi Hukum Islam (Jakarta: Subdit Penelitian Ditpertais
Kemenag RI, 2007), 80.
26
Anonymous, An Agenda for Action: Recommendation for School
Mathematics (NCTM: Reston Virgnia, 1980), 2-5.

o. Kutipan yang diambil dari website dituliskan lengkap


nama pengarang atau lembaga, koma, judul (diapit dua
tanda kutip), koma, alamat website, koma, tanggal akses,
titik. Contoh:

27
Cahya Pratiknya, “Menguatkan Jaring Hukum bagi Kalangan Papan
Atas”, htttp://www.lawinforce.ac.id/php?Pg=003, diakses 10
September 2012.
33
28
Subrata Mukherjee, “Forerunner of Secular Nationalism”, dalam
The Statesman, (New Delhi: 8 November 2008) sebagaimana dikutip
dalam http://proquest.umi.com/pqdweb?index=15&did=1590820001
&SrchMode=1&sid=1&Fmt=, diakses 11 Desember 2011.

p. Kutipan yang berasal artikel dalam dari e-jurnal, cara


penulisannya adalah: nama penulis, judul artikel (ditulis
tegak dan diapit dua tanda kutip), koma, nama jurnal edisi
cetak (ditulis italic), koma, volume edisi cetak, nomor
edisi cetak, buka kurang, bulan, tahun, tutup kurung, titik
koma, nama situs penyedia e-jurnal, koma, nomor
halaman, titik. Contoh:

29
Jorgen S. Neilsen, “A Bibliography of Islamic Law 1980-1993”,
British Journal of Middle Eastern Studies, vol. 24, no. 2 (November
1997); ProQuest Religion, 313-314.
30
Mona Siddiqui, “Book Review: The Origin of Islamic Law: the
Qur`an, the Muwatta` and Madinan `Amal”, Islam & Christian
Muslim Relations, vol. 11, no. 1 (Mar, 2000); ProQuest Religion, 122-
123.

q. Kutipan yang berasal dari karya terjemahan, cara


penulisannya adalah: nama pengarang, koma, judul
terjemahan (italic), koma, terj., dari, judul asli (italic),
oleh, nama penerjemah, kurung buka, nama kota, titik dua,
nama penerbit, koma, tahun, kurung tutup, cet., nomor
cetakan (ditulis romawi), nomor halaman, titik. Contoh:

31
Muhammad Taqî Mishbâh Yazdi, Buku Daras Filsafat Islam, terj.
dari Philosophical Instructions: An Introduction to Contemporary
Islamic Philosophy oleh Musa Kazhim dan Saleh Bagir (Bandung:
Mizan, 2003), Cet. I, 45.

34
32
Abu Zakariya, Riyadl al-Shalihin, terj. Muslih Shabir (Semarang:
Toha Putra, 2005), 119.

r. Sumber kutipan yang tidak ada informasi tambahannya,


maka nama tempat terbitnya ditulis dengan singkatan tt
(tanpa tempat), nama penerbitnya ditulis dengan singkatan
tp (tanpa penerbit), dan tahunnya ditulis dengan singkatan
tth (tanpa tahun). Contoh:

33
Abu Hamid al-Ghazali, Ihya' 'Ulum al-Din, jilid III (tt: tp, tth), 119.

s. Sumber kutipan yang berupa teks al-Quran atau Hadits


juga ditulis lengkap seperti sumber-sumber lain yang telah
dijelaskan sebelumya (disertai nama penerjemah al-Qur’an
atau nama penyusun hadits, judul, tempat terbit, nama
penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman). Contoh:

34
Tim Penerjemah, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1990), 231.
35
Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, jilid I (Beirut: Dar al-Fikr, 1998),
97.

D. Penulisan Daftar Pustaka atau Bibliografi

1. Daftar pustaka (references) yang merupakan


pertanggungjawaban terhadap sumber dan referensi yang
menjadi acuan dalam proses penulisan skripsi ditempatkan di
akhir skripsi setelah kesimpulan dan saran/rekomendasi.
Daftar pustaka ditulis dengan jarak satu spasi untuk satu judul
buku, dan 1,5 spasi atau menggunakan auto antara satu judul

35
yang satu dengan lain. Penulisan daftar pustaka tidak
menggunakan nomor urut.

2. Daftar pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (nama


kedua jika namanya terdiri dari dua kata yang bukan
merupakan tarkîb idhâfî atau nama terakhir), koma, nama
lengkap, gelar, titik, judul buku/karya dicetak miring (italic),
koma, jilid atau volume, titik, tempat penerbitan, titik dua,
nama penerbit, koma, nomor cetakan, tahun penerbitan, titik.
Penulisan nama pengarang disusun menurut urutan alfabetis
dengan mendahulukan nama keluarga, marga (kalau ada),
nama belakang atau nama yang paling dikenal, dan diketik
pada ketukan pertama. Selanjutnya baris kedua dan
berikutnya diketik mulai ketukan kelima. Nama penulis yang
dimulai dengan kata sandang al urutan alfabetisnya bukan
pada huruf A, melainkan huruf sesudah al.Contoh:
‘Alwani (al), Taha Jabir. Metodologi Hukum Islam
Kontemporer, terj. Yusdani. Yogyakarta: UII Press, 2001.
Anderson. Law Reform in the Muslim World. Connecticut:
Greenwood Press, 1975.
Auda, Jasser. Maqashid asy-Syari`ah as Philosophy of Islamic
Law.Herndon USA: IIIT, 2008.
Connoly, Peter (ed.). Aneka Pendekatan Studi Agama, terj.
Imam Khoiri. Yogyakarta: LKiS, 2009.
Hallaq, Wael B. (ed). The Formation of Islamic Law.Great
Britain; Ashgate, 2004.
Qodri A. Azizi, Hukum Nasional: Eklektisisme Hukum Islam
dan Hukum Umum. Jakarta: Teraju, 2004.

36
3. Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka keduanya ditulis
dihubungkan dengan kata dan atau and. Jika nama penulis
yang pertama lebih dari dua kata, maka penulisannya juga
harus dibalik. Apabila penulis lebih dari dua orang, maka
ditulis nama pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-
kawan) atau et.al., seperti berikut:

Johnson, Burke and Christensen, Larry.Educational Research:


Quantitatif and Qualitatif Approaches. Boston: Allyn &
Bacon, 2000.
Marzano, R. J., et al., Dimensions of Thinking: A framework
for Curriculum and Instruction. Alexandria, VA:
Assosiations for Supervision and Curriculum
Development, 1988.

4. Apabila ada dua karangan atau lebih berasal dari pengarang


yang sama, maka nama pengarang dicantumkan satu kali,
lainnya cukup diganti dengan garis sepanjang lima ketukan
dari garis margin kiri (tulisan latin) dan margin kanan (bahasa
Arab) dan diikuti oleh koma, dengan ketentuan
mendahulukan sumber pustaka yang lebih dahulu tahun
penerbitannya, atau urutan abjad judul buku. Contoh :
Hallaq, Wael B. (ed). The Formation of Islamic Law.Great
Britain; Ashgate, 2004.
_______. Authority, Continuity, and Change.Cambridge:
Cambridge University Press, 2001.
_______. Law and Legal Theory in Classical dan Medieval
Islam.Great Britain: Ashgate, 1994.
_______. The Origin and Evolution of Islamic Law.
Cambridge: Cambridge University Press, 2005.

37
5. Jika penulis dan tahunnya sama, sedangkan judul bukunya
berbeda, maka di belakang keterangan tahun diberi kode a, b,
c, dan seterusnya sesuai dengan bulan terbit. Contoh:

Nasution, Harun. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya.2


Jilid. Jakarta: UI Press, Cet. III, 1986a.
_______.Teologi Islam. Jakarta: UI Press, 1986b.

6. Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang diambil dari


jurnal ilmiah dilakukan dengan susunan: nama penulis, titik,
judul artikel (diapit dua tanda kutip), koma, nama jurnal
(ditulis italic), koma, volume jurnal, koma, tahun terbit, titik.
Contoh:

Aziz, Abdul. “Pemikiran Etika Politik Abdullahi Ahmed an-


Na`im”, Religi, vol. 2, 2004.
Fanani, Muhyar. “Sejarah Perkembangan Qat`i Zanni:
Perdebatan Ulama tentang Anggapan Kepastian dan
Ketidakpastian Dalil Syariat”, Al-Jami`ah, vol. 39, 2001.
Minhaji, Akh. “Review Article: Mencari Rumusan Ushul Fiqh
untuk Masa Kini”, Al-Jamiah, vol. 62, 2001.

7. Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang diambil dari


makalah yang dipublikasikan dalam suatu seminar atau
konferensi dilakukan dengan susunan: nama pengarang, titik,
judul makalah (diapit dua tanda kutip), koma, tema seminar,
titik, tanggal, titip, tempat, koma, tahun pelaksanaan,
titik.Contoh:
Arief, Barda Nawawi. “Kebijakan Formulasi Hukum Pidana”
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional
Pembaharuan Hukum Pidana. 4 April. Semarang:
Program Pascasarjana UNDIP, 1998.

38
8. Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang diambil dari tesis
atau disertasi dilakukan dengan susunan: nama pengarang,
titik, judul (diapit dua tanda kutip), tesis/disertasi, lembaga,
titik, tempat, tahun, titik, dan diakhiri dengan kata “tidak
dipublikasikan”, titik.Contoh:
Muhbib, “Konsep Dialog dalam al-Qur’an: Studi tentang Nabi
Ibrahim As”, Tesis Pascasarjana IAIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta: 1997. Tidak dipublikasikan.

9. Bahan/sumber yang diakses dari internet, cara penulisannya


adalah: nama penulis, titik, judul karya (diapit dua tanda
kutip), koma, dari nama website, koma, tanggal akses atau
download, titik. Contoh:

Munawar-Rachman, Budhi.“Perjumpaan Kristen-Islam perlu


Toleransi Sejati”, www.kompas.com, 28 Desember 2006.
Willis, J. “Assessment for Learning-Why the Theory Needs the
Practice”. http://www.apacall,org, 2007.

10. Sumber hasil wawancara ditulis dengan cara menyebutkan:


nama yang diwawancarai, wawancara (ditulis italic), titik,
tempat, dan tanggal wawancara, titik.Contoh:
Wahid, Abdurrahman. Wawancara. Jakarta, 15 Desember
2006.

39
BAB VII
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Fakultas Syari’ah UIN Walisongo mengembangkan dua model


penulisan skripsi, yaitu penulisan skripsi dengan pendekatan kualitatif
dan pendekatan kuantitatif. Sistematika penulisan skripsi terdiri dari
tiga bagian yaitu: bagian awal, utama dan akhir. Bagian awal dan
bagian akhir penulisan skripsi dengan pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif adalah sama. Jumlah halaman skripsi minimal
60 (enam puluh) halaman.

A. BAGIAN AWAL PENULISAN SKRIPSI


Bagian awal penulisan skripsi terdiri dari:
 Halaman Judul Skripsi
 Halaman Persetujuan Pembimbing
 Halaman Pengesahan
 Halaman Motto
 Halaman Persembahan
 Halaman Deklarasi
 Halaman Pedoman Transliterasi
 Halaman Abstrak
 Halaman Kata Pengantar
 Halaman Daftar Isi
 Halaman Daftar Tabel (Jika diperlukan)
 Halaman Daftar Gambar (Jika diperlukan)
 Halaman Daftar Lampiran (Jika diperlukan)

40
1. Halaman Judul Skripsi
Halaman judul memuat judul skripsi, logo, tujuan
diajukannya skripsi, nama mahasiswa, fakultas dan tahun
penyelesaian skripsi, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Judul skripsi memuat seluruh ide yang tertuang dalam
skripsi. Judul skripsi harus merefleksikan isi. Judul skripsi
dibuat jelas dan sesingkat-singkatnya.
b. Logo UIN Walisongo dibuat tanpa bingkai dengan ukuran
yang sesuai.
c. Tujuan diajukannya skripsi adalah “Diajukan untuk
memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh
gelar sarjana strata satu”.
d. Identitas mahasiswa adalah nama, NIM, dan Jurusan.
e. Nama fakultas adalah Fakultas Syari’ah UIN Walisongo
f. Tahun penyelesaian skripsi ialah tahun ujian skripsi yang
dicantumkan di bawah fakultas.
g. Judul ditulis di tengah baris, dengan ukuran yang besar.
Jika judul lebih dari satu baris maka judul disusun
menyerupai piramida terbalik tanpa mengganggu makna
judul.

2. Halaman Persetujuan Pembimbing


Halaman ini memberitahukan bahwa pembimbing telah
membaca, meneliti, dan memperbaiki naskah
skripsi.Selanjutnya pembimbing meminta kepada Dekan
untuk segera memunaqosyahkan skripsi.Contoh terlampir.

3. Halaman Pengesahan
Halaman ini memberitahukan bahwa skripsi telah
diujikan dan lulus serta predikat yang dicapai. Halaman ini
41
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris sidang, penguji dan
pembimbing.Contoh terlampir.

4. Halaman Motto
Halaman ini berupa kata-kata atau ungkapan yang
dijadikan sebagai spirit dalam penulisan skripsi yang
dikerjakan penulis. Motto sebaknya memilii keselarasan
dengan tema skripsi. Motto bisa berupa kutipan ayat Alquran,
hadis atau kata-kata hikmah. Contoh terlampir.

5. Halaman Persembahan
Halaman ini berupa ungkapan atau pernyataan penulis
kepada orang-orang tercinta atau orang-orang khusus yang
telah membantu dan memberikan inspirasi penulisan skripsi
ini. Contoh terlampir.

6. Halaman Deklarasi
Halaman ini berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi
ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiasi
terhadap hasil karya orang lain. Contoh terlampir.

7. Halaman Pedoman Transliterasi


Halaman ini berisi Pedoman Transliterasi yang
digunakan dalam penulisan skripsi.Fakultas telah menetapkan
pedoman transliterasi yang digunakan dalam penulisan
skripsi sebagaimana terlampir.Contoh terlampir.

8. Halaman Abstrak

42
Halaman abstrak berisikan latar belakang masalah,
pokok masalah, metode penelitian yang digunakan, serta hasil
penelitian. Abstrak ditulis dengan singkat, terdiri dari 200–
300 kata dan diketik satu spasi. Penulisan abstrak skripsi
ditulis dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Arab atau Inggris. Contoh terlampir.

9. Halaman Kata Pengantar


Kata pengantar berisikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan
penelitian dan penulisan skripsi (antara lain: Rektor, Dekan,
Ketua Jurusan/Program Studi, Pembimbing dan orang-orang
yang telah membantu pembuatan skripsi), termasuk pula
berisi ucapan yang menunjukkan kerendahan hati peneliti
sebagai seorang intelektual untuk menerima kritik dan saran
dari pembaca.

10. Halaman Daftar Isi


Daftar isi adalah daftar yang memuat judul setiap bab
beserta bagian-bagiannya dan nomor halamannya. Daftar isi
berfungsi untuk memberikan informasi tentang isi skripsi dan
untuk membantu pembaca menemukan suatu topik dengan
cepat.

11. Halaman Daftar Tabel (Jika diperlukan)


Daftar tabel berisikan daftar yang memuat nomor dan
nama semua tabel yang terdapat dalam sebuah skripsi. Daftar
tabel berfungsi untuk memberi informasi tentang tabel yang
ada dalam skripsi serta letak halamannya.

43
12. Halaman DaftarGambar (Jika diperlukan)
Daftar gambar berisikan nomor dan nama semua
gambar dalam sebuah skripsi. Daftar gambar berfungsi untuk
memberikan informasi tentang gambar yang ada dalam
skripsi serta letak halamannya.

13. Halaman Lampiran-Lampiran (Jika diperlukan)


Halaman ini berisi tentang kuesioner penelitian, hasil
print out data, hasil interview serta data-data yang
mendukung hasil penelitian.

B. BAGIAN UTAMA PENULISANSKRIPSI


Bagian utama skripsi dikembangkan dua model, yaitu
skripsi dengan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
Adapun sistematika skripsi untuk kedua model dijelaskan sebagai
berikut:
1. Bagian Utama Penulisan Skripsi Pendekatan Kualitatif.
Bagian utama penulisan skripsi kualitatif
mengembangkan tiga model standar penulisan:
Pertama, dengan menyendirikan metodologi penelitian
layaknya penelitian kuantitatif, dengan harapan mahasiswa
yang berminat melakukan penelitian kualitatif juga dapat
mengetahui secara detail tentang metode penelitian.
Penulisan skripsi dengan model inidengan sistematika
enam (6) bab, yaitu Pendahuluan, Metodologi Penelitian,
Pembahasan Umum Tentang Pokok Bahasan, Gambaran

44
Umum Obyek Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
dan Penutup.
Kedua, dengan memasukkan metodologi penelitian
dalam bab pertama ( I ), dengan tujuan penulisan skripsi lebih
efisien dan efektif. Model penulisan skripsi ini, terdiri dari 5
(lima) bab, dimana Metodologi Penelitian dimasukkan pada
bab 1.
Ketiga, selain bentuk 1 dan 2 yang disesuaikan dengan
jenis penelitian yang dilakukan. Model ketiga penulisan
skripsi dengan pendekatan kualitatif, terdiri dari 4 (empat)
bab atau lebih, disesuaikan dengan jenis penelitian yang
dilakukan.
Standar penulisan penelitian skripsi dapat menyesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga apabila dipandang perlu oleh peneliti dan dosen
pembimbing, standar umum penulisan skripsi dapat
disesuaikan dengan kebutuhan penulisan skripsi.
Adapun sistematika penulisan skripsi dengan
pendekatan kualitatif dapat dijelaskan sebagai berikut:

45
Bagian Utama Penulisan Skripsi Pendekatan Kualitatif I

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Teori
F. Sistematika Penulisan
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian
B. Sumber dan Jenis Data
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Unit Analisis Data
E. Teknik Analisis Data
BAB III. PEMBAHASAN UMUM TENTANG TOPIK
BAHASAN
BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi
C. Penutup

46
Bagian Utama Penulisan Skripsi Pendekatan Kualitatif II

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Teori
F. Metodologi Penelitian
G. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN UMUM TENTANG POKOK


BAHASAN
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi
C. Penutup

47
Bagian Utama Skripsi Pendekatan Kualitatif III
Model Penulisan Skripsi Pendekatan Kualitatif III
disesuaikan dengan jenis penelitian dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga standar umum penulisan
skripsi disesuaikan dengan kebutuhan penulisan skripsi selain
model 1 dan 2.

2. Bagian Utama Penulisan Skripsi Pendekatan Kuantitatif


Bagian utama penulisan skripsi dengan pendekatan
kuantitatif dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4 Sistematika Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.2 Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran
3.5 Teknik Analisis data

48
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data
4.2 Analisis Data dan interpretasi Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Keterangan:
Penjelasan tentang sistematika bab I, II, dan III
penulisan skripsi dapat dibaca pada bagian penulisan
proposal skripsi.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


Bab ini membahas tentang keterkaitan antar faktor-
faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan
kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode
yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian
masalah.
1. Penyajian Data Penelitian.
Pada subbab ini dipaparkan data yang ada
relevansinya dengan topik skripsi, misalnya gambaran
objek penelitian, diskripsi responden, diskripsi variabel-
variabel penelitian dll.
2. Analisis Data dan Interpretasi Data
Pada subbab ini dipaparkan proses dan hasil
analisis atau komputasi data yang berhubungan dengan uji
hipotesis dan interprestasi hasil penelitian.
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan menjelaskan butir-butir temuan (hasil
penelitian dan bahasan) disesuaikan dengan rumusan
masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara
singkat dan jelas.
2. Saran-saran merupakan himbauan kepada pihak atau
instansi terkait maupun peneliti berikutnya berdasarkan
pada hasil temuan. Saran harus selaras dengan topik
penelitian.

C. BAGIAN AKHIR
Penjelasan bagian akhir skripsi dapat dibaca pada bagian
penulisan proposal skripsi.

50
BAB VIII
KODE ETIK PENULISAN SKRIPSI

Kode etik penulisan skripsi adalah etika yang harus dipatuhi


oleh mahasiswa(peneliti) ketika melakukan proses penelitian ataupun
penulisan hasil penelitian. Etika dalam proses penelitian mencakup
perizinan atau persetujuan dengan institusi ataupun komunitas yang
diteliti dan proses pencarian data di lapangan. Adapun etika penulisan
hasil penelitian mencakup substansi skripsi, pengutipan dan
perujukan, serta penulisan sumber data dan informan atau responden.
Etika dalam proses penelitian memberikan ukuran apa yang
sah dilakukan dan apa yang dilarang dilakukan serta nilai-nilai moral
yang harus ditaati oleh seorang peneliti dalam melaksanakan
penelitian

A. Etika Penulisan Skripsi


Beberapa asas moral yang harus dimiiki oleh seorang
peneliti dalam menulis karya ilmiah (skripsi) adalah :
1. Menjunjung tinggi nilai kebenaran.
2. Menjunjung tinggi kejujuran.
3. Menyandarkan kepada kekuatan argumentasi.
4. Rasional.
5. Objektif.
6. Kritis.
7. Terbuka.
8. Netral dari nilai-nilai yang bersifat dogmatik dalam
menafsirkan hakikat realitas.
9. Bertanggung jawab, baik terhadap tulisan ataupun efek yang
timbulkan dari tulisan.

51
Sedangkan sifat-sifat negatif yang harus dijauhi dalam
penelitian dan penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
1. Berbohong; tidak jujur tentang data-data dalam penelitian.
2. Tidak objektif; data penelitian yang diperoleh atau berangkat
dari sifat subjektif yang tidak proporsional, seperti data yang
diambil karena ada tendensi tertentu,fanatisme dll.
3. Ceroboh; tidak teliti dalam mengambil ataupun mengolah data.
4. Curang; data diambil dengan cara curang.
5. Memalsukan data; data dipalsukan dengan sengaja.
6. Plagiat; menjiplak karya orang lain atau diri sendiri sebagian
atau seluruhnya dengan tidak menyebutkan sumber aslinya.
7. Fiktif; data yang disajikan fiktif, tidak berdasar realitas atau
yang sebenarnya.
8. Sifat negatif; tidak mencantumkan referensi.
Sebagai bukti kesadaran dan amanah ilmiah, penulis skripsi
diharuskan membuat surat pernyataan bahwa skripsi yang
ditulisnya adalah murni hasil karya sendiri, bukan hasil karya
yang dibuat oleh orang lain, dan/atau bukan hasil plagiat.

B. Etika dalam Proses Penelitian


Beberapa etika yang harus dilakukan dalam proses
penelitian adalah:
1. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran keilmuan secara
objektif dan independen.
2. Menghormati nilai keteladanan moral, kesantunan dan
keterbukaan informasi.
3. Mengedepankan nilai kejujuran ilmiah yaitu penulis harus
secara jujur menyebutkan rujukan terhadap bahan atau
pikiran yang diambil dari sumber lain.

52
4. Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya
instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta
ijin kepada pemilik bahan tersebut.
5. Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian
kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman
nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan.
Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan
dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
6. Menjauhkan diri dari praktek plagiat yaitu tindak kecurangan
berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang
diaku sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri.

C. Pelanggaran
Satu diantara bentuk pelanggaran kode etik dalam penulisan
karya ilmiah adalah plagiat.
2. Plagiat berarti:
a. Research misconduct yaitu fabrikasi, manipulasi,
penipuan, serta plagiat dalam menggagas (proposi).
b. Melakukan(performing), atau mereview (reviewing) suatu
kegiatan riset atau melaporkan hasil riset (reporting) orang
lain.
c. Plagiarisme bermakna penggunaan ide, proses, hasilatau
kata-kata orang lain tanpa memberikan pengakuan yang
semestinya.
3. Jenis-jenis plagiat:
a. Complete plagiarism yaitu penjiplakan keseluruhan atau
copy paste .
b. Near Complete Plagiarism yaitu Penjiplakan sebagian
besar ide pokok.

53
c. Patchwork Plagiarism yaitu penjiplakan ide orang lain
dengan menggunakan kata-kata sendiri tetapi tidak
menyebutkan sumbernya.
d. Lazy Plagiarism yaitu tidak menyebutkan sumber dalam
beberapa alinea.
e. Self Plagiarism yaitu mengambil karya milik sendiri.
f. Tidak menyatakan penulis yang lain, jika ditulis oleh lebih
dari satu orang.
g. Akademik dan jurnalistik plagiarism; plagiarisme dengan
mengambil data dari internet dengan cara cut, copy, dan
paste atau mengulang sedikit.

D. Sanksi
Jika peneliti atau penulis skripsi terbukti melakukan
pelanggaran terhadap kode etik penulisan skripsi, maka sanksi
yang diberikan kepadanya adalah sebagai berikut:

1. Dinyatakan tidak lulus Ujian Munâqasyah


a. Sanksi tersebut dikenakan kepada pelaku plagiasi total dan
jenis pelanggaran ini diketahui ketika ujian munâqasyah.
Jika plagiasi diketahui setelah yang bersangkutan
dinyatakan lulus, maka ijazah yang bersangkutan
dinyatakan batal demi hukum.
b. Sanksi ini juga dikenakan kepada pelaku manipulasi,
pemalsuan data, dan pembuat data fiktif (rekayasa).
2. Lulus bersyarat
Sanksi ini dikenakan kepada pelaku plagiat parsial.Pelaku
juga diwajibkan memperbaiki skripsinya sesuai saran penguji.

3. Teguran dan peringatan tertulis


Bagi mahasiswa yang melakukan plagiasi sebagian kecil
54
dari tulisannya diberikan peringatan tertulis ataupun teguran oleh
ketua Jurusan atau Ketua Prodi Fakultas Syari’ah dan Hukum.

55
Lampiran :Pengajuan judul dan Proposal Skripsi
Judul dan Proposal skripsi
DIAGRAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
Mulai

Mahasiswa
Mengajukan judul dan out line skripsi ke Form pengajuan - Judul linier dengan jurusan/prodi dan
Jurusan/Prodi judul Skripsi belum ada yang membahas

Kajur/Kaprodi membuat surat penunjukkan


Daftar judul Proposal
pembimbing
Skripsi

Setuju/Tidak

Mahasiswa membuat proposal


Proposal -Mahasiswa membuat proposal sesuai
arahan Pembimbing

56
Lampiran :Pelaksanaan Bimbingan Penulisan Skripsi
Pelaksanaan Bimbingan Penulisan Skripsi
DIAGARAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
mulai

Mahasiswa
Proposal skripsi -Proposal skripsi sudah disetujui oleh
Mengajukan judul Skripsi berdasarkan
proposal yang sudah dibuat pembimbing dan Kajur/Kaprodi

Kajur/Kaprodi mengusulkan Pembimbing


Form Usulan
kepada Dekan
Pembimbing
- Mahasiswa dapat mengajukan usulan
calon Pembimbing seuai dengan
kompetensi skripsi
Form Penetepan - Pembimbing skripsi terdiri dari 2/1
Dekan menetapkan Pembimbing atas usul Pembimbing orang
Kajur/kaprodi

-Pembimbing menerima maka


Surat Penunjukkan dilanjutkan dengan proses bimbingan
pembimbing dan
- Pembimbing mengajukan keberatan
form Keberatan
Pembimbing secara tertulis
Pembimbing
menerima/ke -Penunjukkan Pembimbing
beratan

- Proses bimbingan dilakasanakan


Buku Bimbingan selama 6 bl dan dapat diperpanjang
Bimbingan skripsi/Buku
mahasiswa oleh selama 6 bl berikutnya
Pembimbing Konsultasi - Bimbingan dilakukan selama 8 kali
secara intensif atau sekurang-
kurangnya 3 bl dibuktikan dengan
buku bimbingan skripsi

Proses Bimbingan selesai Pembimbing -Proses Bimbingan selesai,


Form Nilai
menandatangani dan memberikan nilai Pembimbing menandatangani skripsi
Bimbingan Skripsi
Bimbingan dan memberikan nilai bimbingan
-Nilai bimbingan diberikan ke
Jurusan/Prodi

Mahasiswa Mendaftarkan diri untuk


Sidang Munaqosah

Selesai

57
Lampiran :Pendaftaran Ujian Skripsi (Munaqosah)
Pendaftaran Ujian Skripsi
DIAGARAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
mulai

- Pendaftaran skripsi dilakukan setiap


Form pendaftaran hari kerjadi Jurusan/Prodi
Mahasiswa Skripsi dan Bukti - Pendaftar telah memenuhi persyaratan
Mendaftar ujian Skripsi di Jurusan/Prodi serah terima akademik dan administrative (sesuai
Pedoman Penulisan skripsi)

Buku Rekapitulasi
- Jurusan/Prodi merekap Pendaftar
Jurusan/Prodi merekap Pendaftar Skripsi dan Pendaftar Skripsi
memberikan kepada WDI dan Form skripsi dan memberikan kepada WD I
rekapitulasi serta - Jurusan/prodi mengusulkan daftar
usulan daftarPenguji Penguji

Daftar Peserta Ujian


Penjadwalan ujian Skripsi oleh WD I dan Skripsi, Penguji dan -Penjadwalan dan penetapan Penguji
menetapkan Penguji Skripsi atas usul Pelaksanaan Ujian ujian skripsi serta Pelaksanaan Ujian
Jurusan/Prodi skripsi

-Salah satu Pembimbing skripsi


Jurusan/Prodi Naskah Skripsi ditetapkan oleh jurusan/prodi sebagai
Mengumumkan kepada mahasiswa dan Berita Acara Ujian sekretaris ujian skripsi
menghubungi Penguji Skripsi
-Penguji mengetahui bahwa ditunjuk
Daftar Hadir
Penguji sebagai penguji skripsi 2 (dua) hari
Nilai Ujian Skripsi sebelumnya
Mahasiswa -Penguji berhak menolak jika
Penguji
pemberitahuan kurang 2 (dua) hari,
Menerima/Menolak kecuali sebagai penguji pengganti

Selesai

58
Lampiran :Pelaksanaan Ujian Skripsi (Munaqosah)
Pelaksanaan Ujian Skripsi
DIAGARAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
mulai

- Ketua sidang ujian skripsi membuka


Jadwal sidang ujian sekaligus memimpin jalannya ujian
Ketua membuka sidang ujian skripsi skripsi (Munaqosah) skripsi
(Munaqosah) - Sekretaris melaksanakan tugas sesuai
pedoman skripsi

-Mahasiswa mempresentasikan skripsi


Sripsi dan Bahan2
presentasi sesuai aturan pedoman skripsi
Mahasiswa mempresentasikan skripsi
dihadapan penguji maksimal 10 menit

-Setiap penguji maksimal menguji 20


Naskah Skripsi dan
Penguji memberikan pertanyaan, saran dan Form catatan, saran menit
sekaligusm perbaikan kepada peserta ujian dan perbaikan -Majelis Penguji memberikan catatan,
saran dan perbaikan pada form yang
telah disediakan

Naskah Skripsi
Penguji (Ketua dan Tim Penguji) Berita Acara Ujian - Musyawarah Tim penguji dipimpin
memberikan penilaian/kelulusan kepada Skripsi Ketua sidang untuk menentukan
peserta ujian Form nilai Ujian kelulusan Peserta ujian
Skripsi

Ketua sidang
mengumumkan hasil
- Ketua sidang mengumumkan hasil
kelulusan peserta Form nilai, saran, kelulusan peserta ujian
ujian -Lulus mahasiswa melakukan revisi,
perbaikan dan
perubahan skripsi minta pengesahan dari penguji dan
Revisi skripsi Berita Acara Ujian pembimbing selambat-lambatnya 2 bl
sesuai saran Skripsi dari ujian (apabila lebih dari 2 bl
Penguji dan diadakan ujian ulang)
melakukan -Tidak lulus melakukan revisi sesuai
pendaftaran ujian saran penguji dan melakukan
ulang pendaftaran ulang
-Sekretaris sidang menyerahkan berita
Jurusan/Prodi mengarsip acara skripsi kepada jurusan/prodi
berkas2 ujian skripsi -Jurusan/prodi mengarsip berkas-berkas
ujian skripsi

Selesai

59

Anda mungkin juga menyukai