KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
1
Kata Pengantar
AssalamualaikumWr. Wb
2
Semarang.Semoga bukuini dapat memberikan manfaat yang
maksimal, baik di kalangan mahasiswa, dosen, dan semua kalangan
civitas akademik yang menggunakannya.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum (FSH)
UIN Walisongo Semarang diharuskan merancang, menyusun dan
melaksanakan penelitian dalam penulisan skripsi, karena
merupakan salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar
sarjana (S1).
Dalam penulisan skripsi, mahasiswa dihadapkan pada dua
hal pokok, yaitu: masalah akademik dan masalah teknik. Masalah
akademik meliputi penguasaan materi atau subtansi dan
metodologi, sedangkan masalah teknik meliputi penggunaan
bahasa (Indonesia, Arab, dan Inggris) yang baku dan benar, serta
berkaitan dengan teknik dan konsistensi penulisan (format, notasi,
tanda baca, catatan, dan sebagainya).
Pedoman penulisan skripsi ini merupakan penyempurnaan
daribuku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syari’ah dan
Ekonomi Islam tahun 2013.Beberapa tambahan penyempurnaan
dalam pedoman penulisan skripsi ini diantaranya regulasi, contoh-
contoh abstrak (Indonesia, Inggris,dan Arab), contoh-contoh
format dan sistematika berbagai jenis penelitian.
Berdasarkan tuntutan dan paradigma penelitian yang sudah
mengalami perubahan, maka Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Walisongo Semarang memandang perlu untuk menerbitkan
“Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program Sarjana” bagi
mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo
Semarang.
4
B. Pengertian dan Status
Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis berdasarkan
hasil penelitian dengan bimbingan dosen yang ditunjuk dalam
rangka penyelesaian studi program sarjana strata 1 (satu). Skripsi
ditulis berdasarkan hasil penelitian dalam rangka penyelesaian
studi program sarjana strata 1 (S1). Bahan yang menjadi dasar
penulisan skripsi dapat diperoleh melalui penelitian lapangan,
laboratorium, dan atau kepustakaan.
Skripsi merupakan hasil penelitian yang dilakukan
mahasiswa dengan menggunakan prinsip-prinsip dan metode
berpikir ilmiah, seperti: objektif, empiris, logis, analitis,
komprehensif, verifikatif, dan sistematis.
Skripsi merupakan karya mandiri mahasiswa yang ditulis
dibawah bimbingan dosen yang ditunjuk. Skripsi harus ditulis
dengan menggunakan bahasa ilmiah.Skripsi dapat ditulis dalam
bahasa Indonesia, Arab atau Inggris.
Status penulisan skripsi bagi mahasiswa program sarjana
hukumnya wajib sebagai tugas akhir dan untuk memenuhi standar
kompetensi level 6 (enam) dalam Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
5
1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif.
2. Telah menyelesaikan minimal 100 sks dengan IPK minimal 2,0
dibuktikan dengan kartu hasil studi semesteran mahasiswa.
3. Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian (sesuai bidang kajian
Prodi) dan dengan nilai sekurang-kurangnya 60 (C/2.0).
Mekanisme pengajuan judul skripsi;
1. Mahasiswa mengajukan judul dan outline (kerangka) skripsi ke
jurusan atau prodi.
2. Jurusan atau prodi menyetujui atau tidak outline yang diajukan
mahasiswa.
3. Jurusan atau Prodi menunjuk calon pembimbing terhadap judul
atau out line (kerangka) yang telah disetujui untuk diusulkan
kepada dekan.
4. Dekan menetapkan pembimbing atas usul Jurusan atau prodi.
F. Sistematika Proposal
Proposal penelitian dalam rangka penulisan skripsi harus
memenuhi sistematika sebagai berikut:
1. Judul.
2. Latar belakang.
3. Rumusan masalah.
4. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
5. Kerangka Teori.
Kerangka teori berisi teori-teori yang terkait dengan fokus
penelitian yang akan dijadikan alat analisis terhadap
permasalahan penelitian.
6. Telaah Pustaka.
Telaah Pustaka memuat tentang kajian terhadap penelitian
yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya (previous finding)
yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan.
Telaah pustaka ini terdiri dari minimal 5 (lima) kajian, 2 (dua)
diantaranya yang termuat dalam jurnal ilmiah (salah satunya
Jurnal Al-Ahkam). Adapun hasil penelitian yang dimaksud
berupa skripsi, tesis, disertasi dan penelitian lainnya. Telaah
7
pustaka diakhiri dengan pernyataan bahwa permasalahan yang
akan diteliti belum dibahas atau berbeda dengan penelitian
sebelumnya.
7. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian terdiri dari; jenis penelitian,
sumber data, bahan hukum, pengumpulan data dan analisis
data yang akan digunakan dalam melakukan penelitian skripsi.
Jenis penelitan hukum meliputi;
a) Penelitian Hukum Normatif
Penelitian hukum normatif disebut sebagai penelitian
hukum doktriner. Kajian penelitian hukum doktriner
difokuskan pada kajian hukum normatif yang sumber datanya
berupa data sekunder.
b) Penelitian Hukum Empiris
Penelitian hukum empiris disebut sebagai penelitian
hukum non doktriner. Kajian penelitian hukum non doktriner
difokuskan pada kajian hukum empiris yang sumber datanya
berupa data primer dan data sekunder.
c) Penelitian Hukum Normatif-Empiris
Penelitian hukum normatif empiris ini pada dasarnya
merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif
dengan adanya penambahan berbagai unsur empiris. Metode
penelitian normatif-empiris mengenai implementasi ketentuan
hukum normatif (undang-undang) dalam aksinya pada setiap
peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat.
Dalam penelitian jenis ini terdapat tiga kategori yakni:
1). Non judicial Case Study
Merupakan pendekatan studi kasus hukum yang tanpa
konflik sehingga tidak ada campur tangan dengan
pengadilan.
8
2). Judicial Case Study
Pendekatan judicial case study ini merupakan pendekatan
studi kasus hukum karena konflik sehingga akan melibatkan
campur tangan dengan pengadilan untuk memberikan
keputusan penyelesaian (yurisprudensi)
3). Live Case Study
Pendekatan live case study merupakan pendekatan pada
suatu peristiwa hukum yang prosesnya masih berlangsung
atau belum berakhir.
8. Daftar Pustaka (minimal 20 judul buku dan 3 jurnal, salah
satunya Jurnal Al-Ahkam Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
Walisongo, diutamakan yang berbahasa asing, yaitu bahasa
Arab dan bahasa Inggris).
9. Rancangan Outline (Sistematika Isi).
9
BAB II
PEMBIMBINGAN SKRIPSI
A. Ketentuan Pembimbing
1. Persyaratan Pembimbing
a. Dosen tetap minimal berpangkat asisten ahli dan
berpendidikan S2 (Magister) yang memiliki kompetensi
sesuai dengan bidang keilmuan yang diteliti.
b. Dalam hal pembimbing ditetapkan 2 orang, salah satunya
harus memiliki kompetensi bidang ilmu sesuai dengan
materi/substansi skripsi, lainnya memiliki keahlian dalam
metodologi penelitian.
c. Jika pembimbing ditetapkan satu orang, dipersyaratkan
berpangkat akademik sekurang-kurangnya lektor dan
berpendidikan S2 atau asisten ahli berpendidikan S3.
d. Jika pembimbing terdiri dua orang, maka pembimbing satu
harus berpangkat minimal lektor dan berpendidikan S2
dan/atau asisten ahli berpendidikan S3.
2. Tugas Pembimbing
a. Pembimbing bertugas membimbing substansi dan
metodologi sampai selesai penulisan.
b. Pembimbing dapat merubah atau merevisi judul skripsi
yang telah ditetapkan oleh jurusan dengan sepengetahuan
Ketua Jurusan.
c. Dalam hal pembimbing terdiri dari dua (2) orang, maka
pembagian tugas didasarkan pada kesepakatan antara
pembimbing.
d. Apabila terjadi ketidaksepakatan baik dalam aspek substansi
ataupun metodologi, maka keputusan akhir ada pada
pembimbing I.
10
e. Pembimbing bertugas memberikan nilai bimbingan.
3. Penetapan Pembimbing
a. Pembimbing ditetapkan oleh wakil dekan bidang akademik
dan kelembagaan atas nama Dekan berdasarkan usulan
Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.
b. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan calon
pembimbing yang sesuai dengan substansi skripsi kepada
Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.
c. Dosen pembimbing bisa mengajukan
keberatan/mengundurkan diri secara tertulis dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan dan selanjutnya akan
ditunjuk pembimbing baru oleh wakil dekan bidang
akademik dan kelembagaan atas nama Dekan berdasarkan
usulan Ketua Jurusan/Ketua Program Studi.
B. Proses Bimbingan
1. Bimbingan dilaksanakan selama satu semester (6 bulan).
Apabila dalam waktu 6 bulan, mahasiswa belum dapat
menyelesaikan skripsi maka dapat dilakukan perpanjangan
masa bimbingan untuk 6 bulan berikutnya sampai batas akhir
masa studi.
2. Apabila terjadi perbedaan pendapat yang tidak dapat
dipertemukan antara pembimbing dan mahasiswa, atau antara
pembimbing satu dengan yang lain, kaprodi dan/atau dekan
atas pengaduan salah satu pihak yang terkait melakukan
pendekatan untuk menyelesaikan perbedaan tersebut
berdasarkan prinsip ilmiah dan ukhuwah.
3. Dalam hal perbedaan tersebut tidak dapat diselesaikan, dekan
atas rekomendasi dari kaprodi dapat mencabut tugas
11
pembimbingan dan menunjuk pembimbing yang baru.
4. Bimbingan dilakukan minimal 8 kali secara intensif yang
dibuktikan dengan buku bimbingan skripsi.
5. Setiap konsultasi, pembimbing wajib menulis dan
menandatangani hasil konsultasi.
6. Salahsatu pembimbing harus menjadi anggota majlis ujian
skripsi.
12
BAB III
UJIAN SKRIPSI
13
h. Menyerahkan 4 (empat) naskah skripsi yang telah disetujui
dan ditandatangani oleh pembimbing, dijilid dengan soft
cover dengan ketentuan;
1) Hukum Keluarga (al-Ahwal al-Syahshiyyah) warna
hijau.
2) Hukum ekonomi Syari’ah (Muamalah) warna kuning.
3) Hukum Pidana Islam (Jinayah) warna biru.
4) Ilmu Falak warna merah.
5) Ilmu Hukum warna orange.
i. Melampirkan surat pernyataan tentang orisinalitas hasil
penelitian bermaterai 6000.
B. Penguji Skripsi/Munaqasyah
1. Penguji skripsi adalah dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum
yang memenuhi syarat kompetensi dan kepangkatan.
2. Tim penguji terdiri dari Ketua/Penguji, Sekretaris/Penguji, dan
2 (dua) orang anggota/penguji, salah satu Pembimbing skripsi
bertindak sebagai sekretaris/penguji.
3. Dosen dapat diangkat sebagai penguji skripsi, harus
menduduki jabatan fungsional minimal lektor dengan
pendidikan S2, asisten ahli dengan pendidikan S3.
4. Ketua majlis penguji munaqasah harus menduduki jabatan
fungsional minimal lektor.
5. Dalam hal pembimbing sebagai sekretaris/penguji
berhalangan, maka digantikan oleh kajur/sekjur atau
kaprodi/sekprodi.
6. Penguji telah menerima atau mengetahui bahwa ia telah
ditunjuk menjadi penguji skripsi 2 hari sebelumnya, yang di
dalamnya terdapat form catatan saran perbaikan dan nilai dari
penguji.
14
7. Dosen yang ditunjuk sebagai penguji skripsi berhak menolak
menjadi penguji jika pemberitahuan kurang dari 2 hari, kecuali
dalam hal ia ditunjuk sebagai penguji pengganti.
8. Salah satu penguji tidak bisa hadir karena keadaan tertentu,
ujian diundur sampai batas waktu 1 x 24 jam. Apabila dalam
waktu yang ditentukan ujian tidak bisa dilaksanakan maka
wakil dekan bidang akademik dan kelembagaan menetapkan
majlis baru dalam waktu yang berbeda.
15
8. Peserta ujian skripsi wajib hadir 30 menit sebelum sidang
dibuka. Peserta ujian skripsi harus berpakaian rapi, bagi laki-
laki bercelana formal gelap, berkemeja warna cerah, berdasi,
dan mengenakan jas almamater, bagi perempuan berpakaian
muslimah formal dan mengenakan jas almamater.
9. Peserta ujian skripsi harus menunjukkan kartu mahasiswa dan
buku konsultasi kepada majelis penguji.
10. Peserta ujian diberi kesempatan untuk menyampaikan ralat
terlebih dahulu sebelum presentasi dimulai.
11. Peserta ujian harus mempresentasikan isi skripsi dalam
bentuk power point yang meliputi latar belakang, rumusan
masalah, metodologi penelitian, hasil penelitian, kesimpulan
dan saran maksimal 10 menit .
12. Setiap penguji diberi kesempatan waktu menguji maksimal
20 menit.
13. Tim penguji memberi saran perbaikan/revisi serta
menentukan kelulusan/ketidaklulusan.
14. Hasil ujian skripsi diumumkan oleh ketua sidang ujian
skripsi, setelah penguji dan pembimbing secara lengkap
memberi nilai.
15. Pengumuman hasil ujian dan penutupan sidang skripsi
dilakukan oleh Ketua, sekaligus memberikan pesan-pesan
akhir yang dianggap penting.
16. Jika dinyatakan lulus dengan catatan, maka peserta ujian
melakukan revisi dan meminta pengesahan dari penguji dan
pembimbing selambat-lambatnya dua bulan.
17. Jika peserta ujian dinyatakan tidak lulus, maka peserta ujian
harus melakukan revisi skripsi berdasarkan saran dari para
penguji dan melakukan pendaftaran ujian ulang minimal satu
bulan.
16
18. Ujian ulang dilakukan dengan Tim penguji yang sama,
kecuali penguji berhalangan.
19. Saran perbaikan dan atau perubahan skripsi ditulis secara
resmi di lembar catatan ujian skripsi yang dipersiapkan oleh
prodi/fakultas, dan disampaikan kepada pembimbing.
20. Bila dalam ujian skripsi terbukti bahwa skripsi hasil plagiasi
dan bukan karya penulis sendiri maka dinyatakan tidak lulus.
Bila plagiasi diketahui setelah ujian skripsi fakultas
membatalkan hasil ujian skripsi.
21. Peserta ujian menyerahkan Berita Acara Ujian Skripsi kepada
Prodi/Jurusan maksimal dua hari setelah ujian.
17
BAB IV
PERBAIKAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI
A. Perbaikan Skripsi
1. Mahasiswa wajib melakukan perbaikan skripsi sesuai saran-
saran penguji.
2. Mahasiswa wajib menunjukkan catatan perbaikan kepada
penguji pada saat pengesahan revisi skripsi (munaqosah)
3. Mahasiswa yang dinyatakan lulus harus menyelesaikan
perbaikan skripsi selambat-lambatnya 2 (dua) bulan terhitung
sejak tanggal ujian skripsi (munaqasah).
4. Bila melewati batas waktu yang ditentukan, maka yang
bersangkutan harus mendaftar ulang ujian skripsi.
5. Peserta ujian skripsi yang dinyatakan tidak lulus, diberi
kesempatan untuk memperbaiki atau menulis ulang sesuai
saran Tim Penguji selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak
ujian skripsi (munaqosah).
B. Pengesahan Skripsi
1. Pengesahan skripsi dilaksanakan setelah mahasiswa melakukan
perbaikan dan ditandatanganai oleh penguji dan pembimbing
skripsi.
2. Dosen penguji berhak untuk tidak menandatangani pengesahan
skripsi apabila mahasiswa yang bersangkutan belum
memperbaiki sesuai dengan saran yang diberikan oleh Penguji
C. Wisuda
Peserta ujian skripsi yang dinyatakan lulus berhak diwisuda
setelah lembar pengesahan skripsi ditandatangani oleh penguji
dan pembimbing.
18
D. Penyerahan dan Pengarsipan Skripsi
1. Skripsi yang sudah disahkan oleh pembimbing, penguji, dan
jurusan/program studi harus diserahkan dalam bentuk softcopy
(CD) dan buku yang diketik bolak-balik (dengan kertas A4)
dan diserahkan ke jurusan/prodi, perpustakaan utama, dan
perpustakaan fakultas sebanyak 1 eksemplar selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan dari waktu pelaksanaan skripsi
(munaqasah).
2. Bukti penyerahan skripsi dijadikan syarat untuk pendftaran
wisuda.
E. Ketentuan Lain-Lain
Hal-hal yang belum dan atau tidak tercantum dalam
Pedoman Skripsi ini diatur pada Standar Operating Procedure
(SOP) dan Instruksi Kerja (IK) Fakultas Syari’ahdan Hukum UIN
Semarang.
19
BAB V
FORMAT PENULISAN DAN PENAMPILAN SKRIPSI
A. Kertas
Kertas yang dipergunakan untuk penulisan skripsi adalah
A4dengan berat 80 gram.
B. Ukuran Margin
1. skripsi ditulis dengan ukuran margin atas dan kiri masing-
masing 2,5 cm; sedangkan margin bawah dan kanan masing-
masing 2 cm.
2. penulisan skripsi dalam format buku.
D. Spasi
1. Jarak baris: 1,3spasi untuk skripsi yang berbahasa Indonesia
atau Inggris; dan 1 spasi untuk yang berbahasa Arab.
2. Jarak baris untuk kutipan langsung lebih dari 3 baris ditulis 1
spasi untuk berbahasa Indonesia, Inggris, dan berbahasa Arab.
3. Terjemah al-Qur’an dan Hadits ditulis 1 spasi.
4. Paragraf baru dimulai pada ketukanketujuhdari margin kiri
bagi skripsi yang berbahasa Indonesia atau Inggris, atau dari
margin kanan bagi skripsi yang berbahasa Arab.
5. Abstrak skripsi diketik 1 spasi maksimal 1 halaman, ditulis
dalam dua bahasa. Untuk abstrak skripsi berbahasa Indonesia
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris atau Arab,
sedangkan skripsi berbahasa Arab atau Inggris abstraknya
ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Arab atau Inggris.
6. Penulisan nama Bab ditulis 1,5 spasi dan diletakkan di atas
pada bagian tengah.
7. Biodata penulis/peneliti ditulis 1 spasi secara naratif maksimal
2 halaman, dan diletakkan pada bagian akhir skripsi.
E. Urutan Penyajian
G. Tabel/Diagram/Grafik/Gambar
Setiap tabel, diagram, grafik, bagan atau gambar diberi
nomor urut dengan angka Arab sesuai nomor bab. Judul tabel
diletakkan di atas tabel sedangkan judul
diagram/grafik/bagan/gambar diletakkan di bawah tabel.Contoh
Tabel 1.2 menunjukkan tabel pada Bab I nomor kedua, begitupula
untuk Diagram 2.3 menunjukkan diagram pada Bab II nomor
ketiga dengan menuliskan sumber referensinya di bawah tabel
sebelah kiri.
H. Foto/Potret
Foto atau potret sebagai hasil pengamatan dari penelitian
dapat dimasukkan dalam bab hasil penelitian. Foto atau potret
yang disajikan harus menggambarkan keadaan sesungguhnya,
misalnya fotopelaksanaan kegiatan informan di lapangan dengan
22
diberi penjelasan di bawah foto.
I. Nama Subjek/Informan
Nama subjek atau informan penelitian yang berkaitan
dengan data bisa menggunakan nama sebenarnya atau nama
inisial bagi informan yang memintanya.
J. Sampul (Cover)
1. Sampul (cover) skripsi di-laminating (hard cover) dengan
huruf/ tulisan berwarna kuning emas.
2. Warna sampul skripsi adalah hitam sesuai dengan warna
bendera Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Walisongo.
3. Logo UIN Walisongo Semarang dalam ukuran proporsional
dan dalam posisi tengah diletakkan di bawah judul skripsi.
23
dan diserahkan ke jurusan dan perpustakaan pusat.
L. Lampiran
24
BAB VI
BAHASA DAN TEKNIK NOTASI ILMIAH
A. Penggunaan Bahasa
1. Titik (.), koma (,), titik koma (;), titik dua (:), tanda seru (!),
tanda tanya (?), dan tanda persen (%), diketik rapat dengan
kata sebelumnya.
2. Tanda petik dua (“…”) dan tanda kurung () diketik rapat
dengan kata atau frasa yang diapit.
25
3. Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/)
diketik rapat dengan kata yang mendahului dan
mengikutinya.
4. Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<), lebih
besar sama dengan (≥), lebih kecil sama dengan (≤), tambah
(+), kali (x), kurang (-), dan bagi (:) plus-minus (±) diketik
dengan spasi satu ketukan sebelum dan sesudah kata.
C. Teknik Notasi
1. Kutipan
Kutipan dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu: kutipan
langsung dan kutipan tidak langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung adalah sama persis dengan sumber asli
yang dikutip, baik dari segi struktur kalimat maupun tanda
baca yang digunakan. Penulisan kutipan langsung diatur
sebagai berikut:
1) Kutipan langsung tidak melebihi satu halaman penuh;
2) Kutipan langsung tidak lebih dari tiga baris, diketik
biasa menyatu dalam teks diawali dan diakhiri oleh
tanda petik(“) serta diberi nomor kutipan. Contoh:
Menurut Arja’, “Maslahat adalah salah satu
sumber hukum Islam”.1
3) Kutipan langsung lima baris atau lebih, diketik dengan
menjorok lima ketukan dan tidak dibubuhkan tanda
petik, serta ditulis dengan jarak 1 spasi. Contoh:
Menurut Abdullahi Ahmed an-Na’im, kebolehan
menggunakan teori naskh bukan hanya otoritas ulama
perintis. Hal ini sebagaimana diungkapkan sendiri:
26
It is my thesis that since the technique of naskh
has been employed in the past to develop shari’a wich
has hither to been accepted as the authentic and
genuine Islamic model, the same technique may be
employed today to produce an authentic and genuine
modern Islamic law.2
27
Charles S. Peirce, seorang filosof pragmatis Amerika
kontemporer, mengatakan:
28
a. Diketik satu spasi dan dimulai dari margin kiri untuk
skripsi berbahasa Indonesia atau Inggris dan margin kanan
untuk skripsi yang berbahasa Arab.
b. Tiap bab diberi nomor urut mulai dari angka Arab 1
sampai akhir bab, dan diganti dengan nomor 1 kembali
pada bab baru berikutnya.
c. Secara berurutan memuat: nama pengarang (tanpa gelar
dan tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan huruf
kapital setiap awal kata kecuali kata depan/preposisi
(ditulis italic), jilid/juz, kurung buka, tempat/kota penerbit,
titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit, kurung tutup,
koma, nomor cetakan (dapat disingkat: cet. dan )ط, koma,
nomor halaman, titik.
d. Judul buku ditulis dengan huruf miring (italic).
Contoh:
1
Qodri Azizi, Pengembangan Ilmu-Ilmu Keislaman (Jakarta:
Ditpertais Kemenag, 2003), 5.
2
Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), 6.
Contoh:
3
C. J. Cranny, Patricia C. Smith& Eugene F. Stone, Job Satisfaction,
(New York: An Imprint of Macmillan Inc., 1992), 2.
4
Abd. Muin Salim, dkk.,Metodologi Ilmu Tafsir (Yogyakarta: Teras,
2005), cet. I, 30.
29
f. Jika referensi berupa kumpulan tulisan (bunga rampai atau
antologi) yang dirangkum oleh editor, maka yang
dianggap pengarangnya atau yang dicantumkan dalam
catatan kaki adalah nama editor saja, dan dibelakang nama
editor ditulis “(ed.)”.Bila editor lebih dari satu maka diberi
tambahan “s” (eds.). Contoh:
5
Merilee Grindle (ed.), Politics and Policy Implementation in the
Third World (New Jersey: Princetown University Press, 1980), 120.
6
Tholhatul Choir dan Ahwan Fanani (eds.), Islam dalam Berbagai
Pembacaan Kontemporer (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 215.
30
h. Apabila sumber yang dikutip adalah buku yang sama dan
sudah dilewati dengan sumber yang lain maka cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
10
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 2005), 105.
11
Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation of Intelectual
Tradition (Chicago and London: The University of Chicago Press,
1982), 37.
12
Quraish Shihab, Wawasan, 106.
31
Kutipan nomor 16 artinya: Buku berjudul Manajemen
Presiden Soeharto diedit oleh Dwidjowijoto pada tahun
1996.Di dalam buku tersebut ada tulisan dengan judul
“Manajemen Kultural” ditulis oleh Sarwono
Kusumaatmadja.
32
m. Kutipan yang berasal dari karya ilmiah yang tidak/belum
diterbitkan (skripsi, tesis, disertasi atau manuskrip) cara
penulisannya adalah: nama pengarang, koma, judul
karangan ilmiah (ditulis tegak dan diapit tanda petik),
koma, disebutkan skripsi, tesis, disertasi atau manuskrip
(ditulis italic) dan nama perguruan tinggi, kurung buka,
nama tempat penyimpanan, koma, tahun penulisan, kurung
tutup, koma, nomor halaman, dan keterangan tidak
dipublikasikan, titik. Contoh:
23
Muhbib, “Konsep Dialog dalam al-Qur’an: Studi tentang Nabi
Ibrahim As,”Tesis Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Jakarta, 1997), 38, tidak dipublikasikan.
24
Nur Fatoni,“Reformasi Al-Qur’an tentang Hukum Perceraian”, Tesis
Program Pascasarjana IAIN Banda Aceh (Perpustakaan IAIN Banda
Aceh, 2002), 23, tidak dipublikasikan.
27
Cahya Pratiknya, “Menguatkan Jaring Hukum bagi Kalangan Papan
Atas”, htttp://www.lawinforce.ac.id/php?Pg=003, diakses 10
September 2012.
33
28
Subrata Mukherjee, “Forerunner of Secular Nationalism”, dalam
The Statesman, (New Delhi: 8 November 2008) sebagaimana dikutip
dalam http://proquest.umi.com/pqdweb?index=15&did=1590820001
&SrchMode=1&sid=1&Fmt=, diakses 11 Desember 2011.
29
Jorgen S. Neilsen, “A Bibliography of Islamic Law 1980-1993”,
British Journal of Middle Eastern Studies, vol. 24, no. 2 (November
1997); ProQuest Religion, 313-314.
30
Mona Siddiqui, “Book Review: The Origin of Islamic Law: the
Qur`an, the Muwatta` and Madinan `Amal”, Islam & Christian
Muslim Relations, vol. 11, no. 1 (Mar, 2000); ProQuest Religion, 122-
123.
31
Muhammad Taqî Mishbâh Yazdi, Buku Daras Filsafat Islam, terj.
dari Philosophical Instructions: An Introduction to Contemporary
Islamic Philosophy oleh Musa Kazhim dan Saleh Bagir (Bandung:
Mizan, 2003), Cet. I, 45.
34
32
Abu Zakariya, Riyadl al-Shalihin, terj. Muslih Shabir (Semarang:
Toha Putra, 2005), 119.
33
Abu Hamid al-Ghazali, Ihya' 'Ulum al-Din, jilid III (tt: tp, tth), 119.
34
Tim Penerjemah, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta:
Departemen Agama RI, 1990), 231.
35
Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, jilid I (Beirut: Dar al-Fikr, 1998),
97.
35
yang satu dengan lain. Penulisan daftar pustaka tidak
menggunakan nomor urut.
36
3. Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka keduanya ditulis
dihubungkan dengan kata dan atau and. Jika nama penulis
yang pertama lebih dari dua kata, maka penulisannya juga
harus dibalik. Apabila penulis lebih dari dua orang, maka
ditulis nama pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-
kawan) atau et.al., seperti berikut:
37
5. Jika penulis dan tahunnya sama, sedangkan judul bukunya
berbeda, maka di belakang keterangan tahun diberi kode a, b,
c, dan seterusnya sesuai dengan bulan terbit. Contoh:
38
8. Penulisan daftar pustaka untuk sumber yang diambil dari tesis
atau disertasi dilakukan dengan susunan: nama pengarang,
titik, judul (diapit dua tanda kutip), tesis/disertasi, lembaga,
titik, tempat, tahun, titik, dan diakhiri dengan kata “tidak
dipublikasikan”, titik.Contoh:
Muhbib, “Konsep Dialog dalam al-Qur’an: Studi tentang Nabi
Ibrahim As”, Tesis Pascasarjana IAIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta: 1997. Tidak dipublikasikan.
39
BAB VII
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
40
1. Halaman Judul Skripsi
Halaman judul memuat judul skripsi, logo, tujuan
diajukannya skripsi, nama mahasiswa, fakultas dan tahun
penyelesaian skripsi, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Judul skripsi memuat seluruh ide yang tertuang dalam
skripsi. Judul skripsi harus merefleksikan isi. Judul skripsi
dibuat jelas dan sesingkat-singkatnya.
b. Logo UIN Walisongo dibuat tanpa bingkai dengan ukuran
yang sesuai.
c. Tujuan diajukannya skripsi adalah “Diajukan untuk
memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh
gelar sarjana strata satu”.
d. Identitas mahasiswa adalah nama, NIM, dan Jurusan.
e. Nama fakultas adalah Fakultas Syari’ah UIN Walisongo
f. Tahun penyelesaian skripsi ialah tahun ujian skripsi yang
dicantumkan di bawah fakultas.
g. Judul ditulis di tengah baris, dengan ukuran yang besar.
Jika judul lebih dari satu baris maka judul disusun
menyerupai piramida terbalik tanpa mengganggu makna
judul.
3. Halaman Pengesahan
Halaman ini memberitahukan bahwa skripsi telah
diujikan dan lulus serta predikat yang dicapai. Halaman ini
41
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris sidang, penguji dan
pembimbing.Contoh terlampir.
4. Halaman Motto
Halaman ini berupa kata-kata atau ungkapan yang
dijadikan sebagai spirit dalam penulisan skripsi yang
dikerjakan penulis. Motto sebaknya memilii keselarasan
dengan tema skripsi. Motto bisa berupa kutipan ayat Alquran,
hadis atau kata-kata hikmah. Contoh terlampir.
5. Halaman Persembahan
Halaman ini berupa ungkapan atau pernyataan penulis
kepada orang-orang tercinta atau orang-orang khusus yang
telah membantu dan memberikan inspirasi penulisan skripsi
ini. Contoh terlampir.
6. Halaman Deklarasi
Halaman ini berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi
ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiasi
terhadap hasil karya orang lain. Contoh terlampir.
8. Halaman Abstrak
42
Halaman abstrak berisikan latar belakang masalah,
pokok masalah, metode penelitian yang digunakan, serta hasil
penelitian. Abstrak ditulis dengan singkat, terdiri dari 200–
300 kata dan diketik satu spasi. Penulisan abstrak skripsi
ditulis dalam 2 (dua) bahasa yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Arab atau Inggris. Contoh terlampir.
43
12. Halaman DaftarGambar (Jika diperlukan)
Daftar gambar berisikan nomor dan nama semua
gambar dalam sebuah skripsi. Daftar gambar berfungsi untuk
memberikan informasi tentang gambar yang ada dalam
skripsi serta letak halamannya.
44
Umum Obyek Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
dan Penutup.
Kedua, dengan memasukkan metodologi penelitian
dalam bab pertama ( I ), dengan tujuan penulisan skripsi lebih
efisien dan efektif. Model penulisan skripsi ini, terdiri dari 5
(lima) bab, dimana Metodologi Penelitian dimasukkan pada
bab 1.
Ketiga, selain bentuk 1 dan 2 yang disesuaikan dengan
jenis penelitian yang dilakukan. Model ketiga penulisan
skripsi dengan pendekatan kualitatif, terdiri dari 4 (empat)
bab atau lebih, disesuaikan dengan jenis penelitian yang
dilakukan.
Standar penulisan penelitian skripsi dapat menyesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga apabila dipandang perlu oleh peneliti dan dosen
pembimbing, standar umum penulisan skripsi dapat
disesuaikan dengan kebutuhan penulisan skripsi.
Adapun sistematika penulisan skripsi dengan
pendekatan kualitatif dapat dijelaskan sebagai berikut:
45
Bagian Utama Penulisan Skripsi Pendekatan Kualitatif I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Teori
F. Sistematika Penulisan
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Metode Penelitian
B. Sumber dan Jenis Data
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Unit Analisis Data
E. Teknik Analisis Data
BAB III. PEMBAHASAN UMUM TENTANG TOPIK
BAHASAN
BAB IV. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
BAB VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran/Rekomendasi
C. Penutup
46
Bagian Utama Penulisan Skripsi Pendekatan Kualitatif II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Teori
F. Metodologi Penelitian
G. Sistematika Penulisan
47
Bagian Utama Skripsi Pendekatan Kualitatif III
Model Penulisan Skripsi Pendekatan Kualitatif III
disesuaikan dengan jenis penelitian dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga standar umum penulisan
skripsi disesuaikan dengan kebutuhan penulisan skripsi selain
model 1 dan 2.
48
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data
4.2 Analisis Data dan interpretasi Data
Keterangan:
Penjelasan tentang sistematika bab I, II, dan III
penulisan skripsi dapat dibaca pada bagian penulisan
proposal skripsi.
C. BAGIAN AKHIR
Penjelasan bagian akhir skripsi dapat dibaca pada bagian
penulisan proposal skripsi.
50
BAB VIII
KODE ETIK PENULISAN SKRIPSI
51
Sedangkan sifat-sifat negatif yang harus dijauhi dalam
penelitian dan penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
1. Berbohong; tidak jujur tentang data-data dalam penelitian.
2. Tidak objektif; data penelitian yang diperoleh atau berangkat
dari sifat subjektif yang tidak proporsional, seperti data yang
diambil karena ada tendensi tertentu,fanatisme dll.
3. Ceroboh; tidak teliti dalam mengambil ataupun mengolah data.
4. Curang; data diambil dengan cara curang.
5. Memalsukan data; data dipalsukan dengan sengaja.
6. Plagiat; menjiplak karya orang lain atau diri sendiri sebagian
atau seluruhnya dengan tidak menyebutkan sumber aslinya.
7. Fiktif; data yang disajikan fiktif, tidak berdasar realitas atau
yang sebenarnya.
8. Sifat negatif; tidak mencantumkan referensi.
Sebagai bukti kesadaran dan amanah ilmiah, penulis skripsi
diharuskan membuat surat pernyataan bahwa skripsi yang
ditulisnya adalah murni hasil karya sendiri, bukan hasil karya
yang dibuat oleh orang lain, dan/atau bukan hasil plagiat.
52
4. Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya
instrumen, bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta
ijin kepada pemilik bahan tersebut.
5. Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian
kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencantuman
nama tersebut dapat merugikan sumber data atau informan.
Sebagai gantinya, nama sumber data atau informan
dinyatakan dalam bentuk kode atau nama samaran.
6. Menjauhkan diri dari praktek plagiat yaitu tindak kecurangan
berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang lain yang
diaku sebagai hasil tulisan atau hasil pemikirannya sendiri.
C. Pelanggaran
Satu diantara bentuk pelanggaran kode etik dalam penulisan
karya ilmiah adalah plagiat.
2. Plagiat berarti:
a. Research misconduct yaitu fabrikasi, manipulasi,
penipuan, serta plagiat dalam menggagas (proposi).
b. Melakukan(performing), atau mereview (reviewing) suatu
kegiatan riset atau melaporkan hasil riset (reporting) orang
lain.
c. Plagiarisme bermakna penggunaan ide, proses, hasilatau
kata-kata orang lain tanpa memberikan pengakuan yang
semestinya.
3. Jenis-jenis plagiat:
a. Complete plagiarism yaitu penjiplakan keseluruhan atau
copy paste .
b. Near Complete Plagiarism yaitu Penjiplakan sebagian
besar ide pokok.
53
c. Patchwork Plagiarism yaitu penjiplakan ide orang lain
dengan menggunakan kata-kata sendiri tetapi tidak
menyebutkan sumbernya.
d. Lazy Plagiarism yaitu tidak menyebutkan sumber dalam
beberapa alinea.
e. Self Plagiarism yaitu mengambil karya milik sendiri.
f. Tidak menyatakan penulis yang lain, jika ditulis oleh lebih
dari satu orang.
g. Akademik dan jurnalistik plagiarism; plagiarisme dengan
mengambil data dari internet dengan cara cut, copy, dan
paste atau mengulang sedikit.
D. Sanksi
Jika peneliti atau penulis skripsi terbukti melakukan
pelanggaran terhadap kode etik penulisan skripsi, maka sanksi
yang diberikan kepadanya adalah sebagai berikut:
55
Lampiran :Pengajuan judul dan Proposal Skripsi
Judul dan Proposal skripsi
DIAGRAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
Mulai
Mahasiswa
Mengajukan judul dan out line skripsi ke Form pengajuan - Judul linier dengan jurusan/prodi dan
Jurusan/Prodi judul Skripsi belum ada yang membahas
Setuju/Tidak
56
Lampiran :Pelaksanaan Bimbingan Penulisan Skripsi
Pelaksanaan Bimbingan Penulisan Skripsi
DIAGARAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
mulai
Mahasiswa
Proposal skripsi -Proposal skripsi sudah disetujui oleh
Mengajukan judul Skripsi berdasarkan
proposal yang sudah dibuat pembimbing dan Kajur/Kaprodi
Selesai
57
Lampiran :Pendaftaran Ujian Skripsi (Munaqosah)
Pendaftaran Ujian Skripsi
DIAGARAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
mulai
Buku Rekapitulasi
- Jurusan/Prodi merekap Pendaftar
Jurusan/Prodi merekap Pendaftar Skripsi dan Pendaftar Skripsi
memberikan kepada WDI dan Form skripsi dan memberikan kepada WD I
rekapitulasi serta - Jurusan/prodi mengusulkan daftar
usulan daftarPenguji Penguji
Selesai
58
Lampiran :Pelaksanaan Ujian Skripsi (Munaqosah)
Pelaksanaan Ujian Skripsi
DIAGARAM ALUR DOKUMEN KETERANGAN
mulai
Naskah Skripsi
Penguji (Ketua dan Tim Penguji) Berita Acara Ujian - Musyawarah Tim penguji dipimpin
memberikan penilaian/kelulusan kepada Skripsi Ketua sidang untuk menentukan
peserta ujian Form nilai Ujian kelulusan Peserta ujian
Skripsi
Ketua sidang
mengumumkan hasil
- Ketua sidang mengumumkan hasil
kelulusan peserta Form nilai, saran, kelulusan peserta ujian
ujian -Lulus mahasiswa melakukan revisi,
perbaikan dan
perubahan skripsi minta pengesahan dari penguji dan
Revisi skripsi Berita Acara Ujian pembimbing selambat-lambatnya 2 bl
sesuai saran Skripsi dari ujian (apabila lebih dari 2 bl
Penguji dan diadakan ujian ulang)
melakukan -Tidak lulus melakukan revisi sesuai
pendaftaran ujian saran penguji dan melakukan
ulang pendaftaran ulang
-Sekretaris sidang menyerahkan berita
Jurusan/Prodi mengarsip acara skripsi kepada jurusan/prodi
berkas2 ujian skripsi -Jurusan/prodi mengarsip berkas-berkas
ujian skripsi
Selesai
59