Anda di halaman 1dari 15

Ruang Lingkup

Dan Pembidangan
Hukum
Islam
Oleh
Muh Afdal Magfirah
B11114352

A.Ruang lingkup hukum Islam


Berdasarkan pada pengertian
hukm,syariat,fiqh.Hukum dapat
dikelompokkan dua bagian,yaitu hukum
taklifdan hukum al-wadi

Hukum taklif
adalah pembebanan,perintah atau tuntutan
Tuhan kepada manusia untuk melaksanakan
sesuatu perbuatan atau untuk meninggalkan
sesuatu perbuatan.Hukum taklif meliputi:
1al-ijab(wajib)
2al-nadb(sunnat)
3al-ibahah(mubah)
4al-karahah(makruh)
5al-tahrim(haram)

Hukum wadhI
adalah segala perintah Tuhan yang
didalamnyaterkandung makna bahwa
dengan terjadinya sesuatu adalah
merupakan sebab,syarat,atau penghalang
bagi adanya seuatu hukum tersebut.
Hukum wadhI terbagi dalam 5 kategori:
1Sebab
2Syarat
3Penghalang(mani)
4Sah
5Batal

Menurut Daud Ali(1991:46),dalam sistem


hukum Islam terdapat lima jenis hukum baik
di bidang ibadah maupun di lapangan
muamalah.
1Jaiz,atau mubah
2sunnat
3makruh
4wajib
5haram

Berkaitan dengan pembagian hukum Islam


tersebut,Musthafa Ahmad Az-Zarqa(dalam
Azhar Basyir,2000:7-8),membagi hukum
Islam kedalam tujuh bidang:
1Hukum Ibadat
2Hukum keluarga(al Ahwal AsySyakhshiyyah)
3Hukum Muamalat
4Hukum Tata Negara dan Tata Pemerintahan
5al jinayat (hukum pidana)
6as sair (hukum antar negara)
7al Adab (hukum sopan santun)

Pembagian hukum lainnya juga dikemukakan


oleh Ahmad Sukardja(1997:6)melihat dalam
pelaksanaannya ,ia membagi hukun Islam
itu kedalam tiga kategori:
-Hukum Syariat
-Fikih
-Siyasah

Menurut Amir Syarifuddin(1990 :3233),hukum Islam secara garis besarnya


terbagi menjadi tiga:
1Hukum Itiqadiyah
2Hukum-hukum khuluqiyah
3Hukum-hukum amaliyah

Masih dalam pandangan Amir Syarifuddin


tersebut,khusus untuk kategori hukum syariah
dibedakan lagi kedalam dua bagian,yaitu
hukum ibadat dan hukum muamalat.
Hukum ibadat secara khusus diartikan sebagai
ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan
antara manusia dengan Tuhan,sedangkan
hukum muamalat dalam pengertian yang luas
meliputi ketentuan-ketentuan yang mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya dan
dengan alam sekitarnya

Untuk mendapatkan pemahaman yang utuh


dan benar terhadap hukum Islam,Moh Daud
Ali(1996:63)menegaskan dalam mengkajinya
harus memperhatikan hal-hal berikut:
1harus dipelajari dalan kerangka dasar
hukum islam
2harus dihubungkan dengan iman
(akidah)dan kesusilaan
3harus dikaitkan dengan beberapa istilah
kunci,diantaranya adalah syariah dan fiqh
4mengatur segala tata hubungan kehidupan
manusia

Pembidangan Hukum Islam


1 Hukum Taklify
Jenis hukum ini dibagi jadi lima:
Wajib(fardhu)
-wajib
-wajib
-wajib
-wajib

dilihat
dilihat
dilihat
dilihat

dari
dari
dari
dari

waktu pelaksanaanya
segi pelaku subjeknya
segi batas atau ukuran tuntutannya
segi objek perbuatannya

Sunnah atau Mandub(anjuran)


-sunnah muakkad
-sunnah zaidah
-sunnah fadhilah

Mubah
Makruh

Teori Hukum Islam Normatif dan Positif


Dari perspektif sejarah proses pembaharuan hukum Islam
menurut Noel J.Coulson,dalam bukunya A history of Islamic
Law,ada dalam empat bentuk:
1 Dikodifikasikannya hukum Islam menjadi hukum perundang
undangan negara dengan doktrin siyasah
2 Tidak terikatnya umat Islam hanya pada satu mazhab
hukum tertentu
3 Perkembangan hukum dalam mengantisipasi
perkembangan peristiwa hukum yang baru timbul
4 Perubahan hukum dari yang lama ke yang baru

Teori receptio in complexu


Teori ini berasal dari Lw.C van den Berg(1845-1927)yang
beranggapan bahwa agama yang dianut oleh seseorang
berlaku seluruhnya sebagai hukum baginya sebab adalah
menjadi konsenkuensi ,bahwa menganut suatu agama
harus pula mentaati hukum-hukumnya dengan setia

Teori Receptie
Teori ini berasal dari C.Snouck Hurgronje(1857-1937) yang
dikeluarkan sebagai reaksi terhadap teori receptio in
complexu.Menurut pendapat ini berlakunya hukum islam
adalah implisit (terselubung)dalamhukum adat atau
dengan kata lain berlaku tidaknya hukum islam ditentukan
oleh hukum adat

Teori Receptio a Contrario


Teori ini dikeluarkan oleh Hazairin sebagai reaksi terhadap
teori receptie yang beliau sebut sebagai teori iblis.Menurut
teori ini bukan hukum adat yang menentukan berlaku
tidaknya hukum islam akan tetapi hukum islamlah yang
menentukan berlaku tidaknya hukum adat

Anda mungkin juga menyukai