Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan memuji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang menganugerahkan


keagungan cinta-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
tentang “Penetapan Harga Produk” dengan lancar, singkat dan insya Allah dapat bermanfaat.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya makalah ini.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Baleendah, 20 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1.Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3.Tujuan Penulisan .................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2


2.1.Konsep dan Peranan Harga ................................................................. 2
2.1.1. Definisi Harga dan Penetapan Harga ...................................... 2
2.1.2. Tujuan Penetapan Harga .......................................................... 3
2.1.3. Peranan Harga ......................................................................... 4
2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ........................ 4
2.2.Metode Penetapan Harga .................................................................... 6
2.3.Strategi dalam Penetapan Harga ......................................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9


3.1.Kesimpulan .......................................................................................... 9
3.2.Saran .................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu keputusan yang penting dalam bauran pemasaran adalah ‘Price’ yaitu Penetapan
Harga, karena dalam penetapan harga ini perusahaan harus menetapkan tujuan, kalkulasi biaya,
tingkat permintaan, harga pasar serta pencapaian-pencapaian lainnya yang ingin diperoleh
perusahaan atas produk atau jasa yang dimilikinya.

Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan
pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor -faktor
tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.

1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep dan peranan harga?
2. Bagaimana Metode penetapan harga?
3. Bagaimana strategi penetapan harga?

1.3.Tujuan Penulisan
Dari latar belakang dan rumusan masalah yang timbul, maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu :
1. Untuk mengetahui konsep dan peranan harga
2. Untuk mengetahui metode penetapan harga
3. Untuk mengeahui strategi penetapan harga
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Konsep dan Peranan Harga


2.1.1. Definisi Harga dan Penetapan Harga

Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in terms of dollars and
cens, or any other monetary medium of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga adalah
nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar.

Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah uang (kemungkinan
ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya.

Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga diartikan sebagai nilai suatu barang
atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau
perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.

Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang


dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau
jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan unsur satu–satunya dari unsur bauran
pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding unsur
bauran pemasaran yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).

Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang
yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna
memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter
(Rupiah, Dollar, Yen dll).

Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di
hasilkan.

Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran.
Menetapkan harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar,
yang berarti harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.

Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam besaran sensitifitas
konsumen terhadap harga. Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari
hasil penelitian menyebutkan isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu; elasitas
harga dan ekspektasi harga.

“Pada tingkat harga, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya
akan meningkat pula, Demikian pula pada tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa
akan meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan” Asumsi :
a. Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah : misalnya Iuran, tarif, Sewa,
Bunga, Komisi, Upah, Gaji, Honorarium dsb.
b. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung pada laba perusahaan :
Laba = Pendapatan Total – Biaya Total ( Harga per unit x Kuantitas yg terjual) – (Biaya
Tetap)

Disudut pandang konsumen harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana
harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

2.1.2. Tujuan Penetapan Harga

Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar
keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga tujuan
penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang akan
diterimanya. Namun di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya
berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan non ekonomis lainnya.

Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis:
1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh.
Semakin besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang
ditetapkan untuk konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan
daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat
maksimum.
2. Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar
maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga
turun, maka akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share
pesaing atau kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan
disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi dapat
dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat
agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada
5. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan
menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka.
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar
tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya perusahaan


untuk memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai produk atau jasa dan
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.

2.1.3. Peranan Harga


Ada dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli
1. Peranan alokasi dari harga :
a. Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh
manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan daya beli.
b. Dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada
berbagai jenis barang dan jasa.
c. Dapat membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia.
d. Memutuskan alokasi dana yang dikehendaki
2. Peranan Informasi dari Harga :
a. Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.
b. Membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai
faktor Produk/ manfaat secara abjektif

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga


1. Faktor Internal
a. Tujuan Pemasaran Perusahaan
(makimalisasi laba; mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan; meraih pangsa
pasar yang besar; menciptakan kepeminpinan dlm hal kualitas; mengatasi persaingan;
melaksanakan tanggung jawab sosial ; dll.)
b. Strategi Bauran Pemasaran
(harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainya
yaitu produk, distribusi dan promosi )
c. Biaya
(merupakan faktor yang paling menetukan harga minimal yang harus ditetapkan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan variabel)
d. Organisasi
1) Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus
menetapkan harga.
2) Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya masing-
masing.
3) Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak.
4) Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh devisi atau
manajer suatu lini produk.
5) Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk bernegoisasi dengan
pelanggannya guna menetapkan rentang (range) harga tertentu.
6) Dalam indutri penetapan harga merupakan faktor kunci (misalnya perusahaan
minyak, penerbangan luar angkasa) biasanya setiap perusahaan memiliki departemen
penetapan harga tersendiri yang bertanggung jawab kepada departement. Pemasaran
atau manajemen puncak.
7) Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan harga adalah
manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan

2. Faktor Ekternal
a. Sifat Pasar dan Permintaan, setiap perusahaan perlu memahami sifat dan permintaan
yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan
monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah
elastisitas permintaan
b. Persaingan ( Porter )
Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri :
1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan
2) Produk Substitusi
3) Pemasok
4) Pelanggan dan
5) Ancaman-ancaman baru
Informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yg dihadapi :
 Jumlah Perusahaan dalam Industri
 Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri
 Deferensiasi Produk
 Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan
c. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga.
Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga
maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong
atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.

2.2.Metode Penetapan Harga


Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka langkah
atau tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum metode
penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
a. Penetapan Harga Biaya Plus
Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh
biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit
tersebut ( margin )

Rumus : Biaya Total + Margin = Harga Jual


Contohnya : Perusahaan jus dengan biaya total Rp 250.000 dan ingin mendapatkan laba
20% (margin) maka : Rp 250.000 + (20% x Rp 250.000) = Rp 300.000 . Maka harga
setiap jus dijual dengan harga Rp 3000.
b. Penetapan Harga Mark-Up
Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga
pokok pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu

Rumus : Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual


Contohnya : Jika anda membeli sebuah baju dengan harga Rp 150.000 kemudian anda
menginginkan laba Rp 50.000 , maka harga jualnya Rp 200.000.
c. Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )
Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total
biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan.
Rumus : BEP => Total Biaya = Total Penerimaan
BEP secara matematis dapat dibagi dua yaitu ;
1. BEP atau titik impas dalam unit
Rumusnya :
BEP = biaya tetap : (harga jual per unit - biaya variable rata-rata)
2. BEP atau titik impas dalam satuan rupiah
Rumusnya :
Biaya tetap total : 1- (biaya variable rata-rata : harga jual per unit )
Contohnya : Misalkan anda menjual berbagai macam buah . biaya tetap yang
dikeluarkan senilai Rp 200.000. dan biaya variablenya Rp 1000. Kemudian anda
berencana menjual macam-macam buah tersebut dengan harga Rp 2000 per buah.
Maka BEP nya sebagai berikut :
a. BEP (dalam unit ) = 200.000 : (2000 -1000) = 200
b. BEP (dalam satuan rupiah ) = 200.000 : 1- (1000 : 2000) = 400.000
Jadi, anda harus menjual 200 macam buah atau senilai Rp 400.000 agar anda
mencapai BEP. Maksudnya anda harus menjual 200 buah atau senilai Rp 400.000
untuk kembali modal. Jika anda menjual 210 buah maka 10 buah tersebut adalah
keuntungan anda.
2. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor
Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi,
dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar
oligopoli. Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan
biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan
untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga
pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.
3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan
Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang
diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk
mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM)
merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta
untuk memberikan pernyataan dimana konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa
mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.
2.3.Strategi dalam Penetapan Harga

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan


menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum
memiliki konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa
pasar tersendiri.

Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life
Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan,
Kematangan dan Penurunan.

Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;


1. Produk Baru
Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap
perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu
a. Harga Mengapung (Skimming Price)
Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum
(perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis
yang lain.)
Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen tertentu
dan pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi permintaan
sampai perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat
meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.

b. Harga Penetrasi
Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini dapat
diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta
produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif
terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

2. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari
posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk,

dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan
yakni;
a. Tahap Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya
pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalahtetap
mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga
agresif ataumenurunkan harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan
yang semakin ketat.
b. Tahap Kematangan
Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi penetapan
harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar,
konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis
konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga
loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan
yang diperoleh.
c. Tahap Penurunan
Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan secara
terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama
yang dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting (pemotongan harga) Kedua, mempertahankan
harga tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran
untuk promosi.
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari dan dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan.

Didalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat


keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non
ekonomis lainnya. Tujuan-tujuan dalam penetapan harga mengindikasikan bahwa pentingnya
perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai produk atau
jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau jasa tersebut.

Produk tidak terlepas dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang
atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat, ada beberapa metode
penetapan harga yaitu : pendekatan permintaan untuk menetapkan harga, pendekatan biaya
untuk menetapkan harga dan diskon selain itu pula terdapat beberapa metode penetapan harga
khusus untuk produk baru yaitu : Penetracing Pricing dan Skimming Pricing.

3.2.Saran
Berdasarkan pada permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu mengenai penentapan
harga, maka dari itu penulis memberikan saran yaitu:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penentuan harga produk, sesuaikanlah kualitas
produk yang akan di jual.
2. Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus
menetapkan harga secara tepat.
3. Penetapan harga jangan terlalu berorientasi pada biaya.
4. Harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan bukannya sebagai
unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Pappas James, Mark Hirsehey.1995. Managerial Economics(Edisi Indonesia).Jakarta :

Binarupa Aksara.

Sukirno, Sadono.2012. Mikroekonomi Teori Pengantar. Cetakan ke-19 dan ke-27.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

http://ekonomiana.wordpress.com/tag/penetapan-harga/

http://ikokz14.blogspot.com/2013/10/makalah-penetapan-harga.html
http://mitarizkoh.blogspot.co.id/2014/12/makalah-teori-penetapan-harga-ekonomi.html
Diunduh dari http://cari-carimakalah.blogspot.com/2017/01/makalah-penetapan-harga-
kewirausahaan.html hari Jum’at 20 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai