TENTANG
Oleh :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
ini.
Akhirnya penulis berharap semoga hasil karya tulis ini memberikan manfaat dan
dapat dijadikan wacana untuk memperluas wawasan.
Penulis
( Safira Awaliah )
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 15
B. Saran …………………………………………………………………..…. 15
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin canggih, penyebaran informasi serta akses telekomunikasi semakin cepat
dan mudah.Jejaring sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat pada saat
sekarang adalah sosial media, seperti facebook, whatsapp, instagram, dll. Dengan
adanya sosial media, komunikasi kita dengan orang lain menjadi mudah
dankitamudah untuk mengetahui informasi di seluruh dunia.
Selain memberikan dampak positif, sosial media juga memberikan dampak
negatif.Contohnya : Dengan mudahnya komunikasi dalam sosial media, masyarakat
jadi lebih leluasa berkomunikasi tanpa didasari dengan etika yang baik. Zaman
sekarang, sosial media dijadikan sebagai wadah untuk beradu mulut sampai saling
melapor ke pihak yang berwajib (polisi) karena merasa dicemarkan nama baiknya,
difitnah, dll. Disini saya tertarik untuk membahas tentang pencemaran nama baik
menurut pandangan Al-quran, apa hukumnya dalam Al-quran, bentuk pencemaran
nama baik dalam Al-quran, dll.
Kasus pencemaran nama baik yang dilakukan baik secara langsung maupun
melalui media sosial, banyak yang sampai ke meja hijau atau pidana. Contohnya
saja, kasus pencemaran nama baik presiden oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab. Tidak hanya presiden, banyak juga bupati ataupun aparatur sipil yang
dicemarkan nama baiknya. Berikut penulis sajikan data-datanya :
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pencemaran nama baik ?
5. Apa saja solusi untuk mencegah terjadinya pencemaran nama baik di media
sosial ?
C. Tujuan
1
Sumber : Berita Baca (https://m.hukumonline.com/berita/baca/lt571a2c098997e/4-kasus-penghinaan-
terhadap-presiden-yang-diproses-hukum), diakses tanggal 4 Juni 2021 pukul 23:27 WITA
2
Sumber : CNN Indonesia (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181002135114-12-334987/hina-
jokowi-akun-facebook-ini-dilaporkan-ke-polisi), diakses tanggal 3 juni pukul 14.35 WITA
3
BAB II
PEMBAHASAN
baik. Pencemaran dalam bahasa arab berasal dari kata, َ ي َ َت َوخَّس ُ َت َوخَّسyang artinya kotor.
Sedangkan dalam KLBI, Pencemaran berasal dari kata cemar yang berarti keji,
kotor, buruk.3 Jadi dapat disimpulkan bahwa pencemaran adalah kegiatan
mengotori atau merusak sesuatu sehingga sesuatu tersebut rusak dan
kotor.Sedangkan nama baik adalah adalah penilaian baik menurut anggapan umum
tentang perilaku atau kepribadian seseorang dari sudut moralnya.4
Dari pengertian pencemaran dan nama baik di atas, dapat disimpulkan bahwa
pencemaran nama baik adalah kegiatan merusak nama baik seseorang bukan dalam
arti seksual sehingga orang tersebut merasa dirugikan.
Pencemaran nama baik (menista) sebenarnya merupakan bagian dari bentuk
penghinaan yang diatur dalam Bab XVI KUHP. Pengertian “penghinaan” dapat
ditelusuri dari kata “menghina” yang berarti “menyerang kehormatan dan nama baik
seseorang”.5 Tindak pidana penghinaan sering disebut sebagai tindak pidana
kehormatan. Hadirnya delik penghinaan dalam KUHP tidak lain dimaksudkan untuk
melindungi kehormatan seseorang.6
3
Drs. Tri Rama K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya : Karya Agung, 2007) Hal.110
4
Juni Ahyar dan Mujir, Kamus Istilah Ilmiah (Jawa Barat : CV. Jejak, 2019) Hal.29
5
Pius A. Partanto, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya : Arkola) Hal. 326
6
Adami Chazawi, Hukum Pidana Positif Penghinaan (Yogyakarta : MNC), Hal.10
4
ِّ اِ َّن اذَّل ِ ْي َن َجٓا ُء ْو اِب اْل ِ فْ ِك ُع ْص َب ٌة ِّمنْمُك ْ ۗ اَل حَت ْ َس ُب ْو ُه رَش ًّ ا لَّـمُك ْ ۗ ب َ ْل ه َُو َخرْي ٌ لَّـمُك ْ ۗ ِللُك
ٌ ا ْم ِرئٍ ِّمهْن ُ ْم َّما ا ْكت َ َس َب ِم َن ااْل ِ مْث ِ ۚ َوا ذَّل ِ ْي ت ََوىّٰل ِكرْب َ ٗه ِمهْن ُ ْم هَل ٗ عَ َذا ٌب َع ِظمْي
Artinya :
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Ayat ini hingga sembilan
ayat berikutnya yang jumlah seluruhnya adalah sepuluh ayat diturunkan
berkenaan dengan Siti Aisyah Ummul Mukminin Radhiyallahu Anhu ketika
ia dituduh berbuat serong oleh sejumlah orang yang menyiarkan berita
bohong dari kalangan orang-orang munafik, padahal berita yang mereka
siarkan itu bohong dan dusta belaka serta buat-buatan mereka sendiri. 8
Peristiwa tersebut membuat Allah cemburu (murka) demi Siti Aisyah dan
Nabi-Nya. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan wahyu yang
membersihkan kehormatan Siti Aisyah demi memelihara kehormatan
Rasulullah Shalallahu'alaihi Wasallam Untuk itu Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
ِ }إِ َّن الَّ ِذينَ َجا ُءوا بِاإل ْف
{ٌك عُصْ بَة
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu
adalah dari segolongan kalian juga". (An-Nur: 11)9
7
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
8
Kitab Tafsir Ibnu Katsir (Via Play Store) Hal.6
9
Via Tafsir Al-Qur’an Indonesia http://tafsirquran-id.com
5
Berikut sanksi bagi pelaku pencemaran nama baik dalam islam (fiqh
jinayah) dan hukum positif :
1) KUHP
Kejahatan yang oleh Undang-Undang diberi kualifikasi pencemaran
atau penistaan (smaad) dan pencemaran tertulis (smaadschrijft) dirumuskan
selengkapnya di dalam pasal 310, yakni berbunyi :15
(1) Barangsiapa sengaja menyerang kehormatan atau nama baik seseorang
dengan menuduhkan sesuatu perbuatan, yang maksudnya terang supaya hal
itu diketahui umum, diancam karena pencemaran dengan pidana penjara
paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu
lima ratus rupiah.16
(2) Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambar yang disiarkan,
dipertunjukkan atau ditempelkan secara terbuka, diancam karena
pencemaran tertulis dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
(3) Tidak merupakan pencemaran atau pencemaran tertulis, jika perbuatan
jelas dilakukan demi kepentingan umum atau karena terpaksa untuk
membela diri.
الظ ِّن ِامْث ٌ َّواَل جَت َ َّس ُس ْوا َّ الظ ِّن ۖ ِا َّن ب َ ْع َض َّ يٰۤـ َاهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُوا ا ْجتَ ِن ُب ْوا َك ِثرْي ً ا ِّم َن
َواَل ي َ ْغ َت ْب ب َّ ْعضُ مُك ْ ب َ ْعضً ا ۗ َا حُي ِ ُّب َا َحدُ مُك ْ َا ْن يَّْألُك َ ل َ ْح َم َا ِخ ْي ِه َم ْي ًتا فَ َك ِر ْه ُت ُم ْو ُه َۗ وا
ٌ ت َّ ُقوا اهّٰلل َ ۗ ِا َّن اهّٰلل َ ت ََّوا ٌب َّر ِحمْي
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah
kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara
kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu
merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha
Penerima Tobat, Maha Penyayang."(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)
2. Fitnah
Fitnah adalah perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran
yang disebarkan dengan maksud menjelek-jelekan orang seperti pencemaran
nama baik dan merugikan kehormatan seseorang. Sebagaimana Allah
berfirman dalam Surah Al-Baqarah Ayat 191 berikut :
19
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
10
َوا ْق ُتلُ ْومُه ْ َح ْي ُث ثَ ِق ْف ُت ُم ْومُه ْ َو َا ْخ ِر ُج ْومُه ْ ِ ّم ْن َح ْي ُث َاخ َْر ُج ْومُك ْ َوا لْ ِف ْتنَ ُة َا َشدُّ ِم َن الْ َق ْت ِل ۚ َواَل
تُ ٰق ِتلُ ْومُه ْ ِع ْندَ الْ َم ْسجِ ِد الْ َح َـرا ِم َحىّٰت يُ ٰق ِتلُ ْومُك ْ ِف ْي ِه ۚ فَ ِا ْن ٰقتَلُ ْومُك ْ فَا ْق ُتلُ ْومُه ْ ۗ َك ٰذكِل َ َج َزٓا ُء
ْال ٰك ِف ِر ْي َن
Artinya : "Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka dan usirlah
mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam
daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di
Masjidilharam kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika
mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan
bagi orang kafir." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 191).
3. Namimah
Namimah ialah membuka rahasia dan menyingkapkan tabir mengenai
hal-hal yang tidak disukai bila dibeberkan. Seseorang dianjurkan bersifat
diam terhadap semua yang dilihatnya menyangkut hal ikhwal orang lain
yang bila diceritakan tidak mengandung faedah bagi orang muslim, ini tidak
dapat pula untuk menolak maksiat. Apabila seseorang melihat orang lain
menyembunyikan hartanya, lalu ia menceritakannya, berarti ia melakukan
namimah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Hujurat ayat 12, sbb :
الظ ِّن ِامْث ٌ َّواَل جَت َ َّس ُس ـ ْوا َواَل ي َ ْغ َت ْب َّ الظ ِّن ۖ ِا َّن ب َ ْع َض َّ يٰۤـ ـ َاهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُــوا ا ْجتَ ِن ُبـ ْـوا َك ِثرْي ً ا ِّم َن
ب َّ ْعضُ مُك ْ ب َ ْعضً ا ۗ َا حُي ِ ُّب َا َحدُ مُك ْ َا ْن يَّْألُك َ ل َ ْح َم َا ِخ ْي ِه َم ْي ًتا فَ َك ِر ْه ُت ُم ْو ُه ۗ َوا ت َّ ُقوا اهّٰلل َ ۗ ِا َّن اهّٰلل َ تَـ َّـوا
ٌ ٌب َّر ِحمْي
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik.
Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha
Penyayang."
(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12)
20
Oemar Seno Adji, Perkembangan Delik Pers di Indonesia ( Jakarta : Eirlangga, 1990 ) Hal.36
12
اَل حُي ِ ُّب اهّٰلل ُ الْ َجــ ـ ـه َْر اِب ُّلس ـ ـ ْ ٓو ِء ِم َن الْ َقـ ـ ْـولِ ِااَّل َم ْن ُظمِل َ ۗ َواَك َن اهّٰلل ُ مَس ِ ْي ًعا
عَ ِل ْي ًما
Artinya : "Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara
terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar,
Maha Mengetahui."(QS. An-Nisa' 4: Ayat 148)21
21
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
22
Via Tafsir Al-Qur’an Indonesia http://tafsirquran-id.com
13
Allah Swt. Jadi berhati-hati lah dalam berucap, jangan sampai kita
mengeluarkan kata yang kotor terhadap orang lain. Kecuali diucap oleh
orang yang dianiaya, dia boleh berdoa untuk kecelakaan orang yang sudah
menganiaya dia.
ِا َّن اذَّل ِ ْي َن حُي ِ بُّ ْو َن َا ْن ت َ ِش ْي َع الْ َفا ِحشَ ُة ىِف اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوا لَه ُْم عَ َذا ٌب َا ِلمْي ٌ ۙ ىِف
ادلُّ نْ َيا َوا اْل ٰ ِخ َر ِة ۗ َوا هّٰلل ُ ي َ ْعمَل ُ َو َا نْـمُت ْ اَل تَ ْعلَ ُم ْو َن
Artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat
keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka
mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui."(QS. An-Nur 24: Ayat 19)23
23
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
14
ingin agar(berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-
orang yang beriman, bagimereka azab yang pedih. (An-Nur, [24:19]).24
Sedangkan dalam tafsir Jalalain menjelaskan bahwa (Sesungguhnya
orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu tersiar)
dengan melalui mulut mereka (di kalangan orang-orang yang beriman)
dengan menisbatkan perbuatan keji itu kepada mereka, yang dimaksud
adalah segolongan dari kaum Mukmin (bagi mereka azab yang pedih di
dunia) mendapat hukuman hudud menuduh berzina (dan di akhirat) oleh
Allah dimasukkan ke dalam neraka. (Dan Allah Maha Mengetahui)
ketiadaan perbuatan keji itu dari kalangan mereka (sedangkan kalian) hai
golongan orang-orang yang melancarkan berita bohong, terhadap apa yang
kalian katakan itu (tidak mengetahui) tentang adanya perbuatan keji di
kalangan orang-orang yang beriman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kita dilarang untuk menyebarkan
berita ataupun video yang berkaitan dengan sara dan pornografi. Karena itu
semua adalah perbuatan yang keji, perbuatan yang dilarang oleh Allah Swt.
Dosa kita akan mengalir jika orang lain menonton dan melihat berita
maupun video porno tersebut. Semakin banyak orang menonton ataupun
membacanya maka akan semakin mengalir dosa kita. Karena orang yang
menunjukkan kepada keburukan (dosanya) seperti orang yang
melakukannya.
Berita yang menjelekkan orang lain sangat sering kita jumpai di jejaring
sosial. Hal tersebut kadang bertujuan untuk menjatuhkan nama pesaing dengan
berita-berita yang direkayasa. Oleh karena itu pengguna jejaring sosial dituntut
untuk cerdas dalam menangkap sebuah informasi, bila ingin ikut menyebarkan
informasi tersebut, ada baiknya kita melakukan kroscek akan kebenaran
informasi terlebih dahulu. Sebagaimana firman Allah Swt. Dalam Al-Qur’an
untuk tidak menyebarkan berita bohong, sbb :
24
Via Tafsir Al-Qur’an Indonesia http://tafsirquran-id.com
15
ٍ جِۢب َهَا ةَل ِـۢبِۢن َ َب ٍا فَتَ َبيَّنُ ْۤوا َا ْن ت ُِص ْي ُب ْوا قَ ْو ًما اٰۤي َ هُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْۤوا ِا ْن َجٓا َءمُك ْ فَا ِس ٌق
َ فَ ُت ْص ِب ُح ْوا عَىٰل َما فَ َعلْمُت ْ نٰ ِد ِمنْي
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang
kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu
tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang
akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)25
Saat menyebarkan informasi baik itu berupa tulisan, foto atau video milik
orang lain, ada baiknya kita mencantumkan sumber informasi sebagai bentuk
penghargaan untuk hasil karya seseorang. Sebagaiman firman Allah Swt.
Dalam Al-Qur’an yang menganjurkan untuk menghargai orang lain.
ۤ ٮك اهّٰلل ُ ادلَّ ا َر ااْل ٰ ِخ َر َة َواَل تَن ْ َس ن َِص ْي َب َـك ِم َن ادلُّ نْ َيا َو َا ْح ِس ْن اَمَك
َ َوا بْ َتغِـ ِف ْي َم ۤا ٰا ٰت
َا ْح َس َن اهّٰلل ُ ِال َ ْي َك َواَل تَ ْبغ ِ الْـ َف َسا َد ىِف ااْل َ ْر ِض ۗ ِا َّن اهّٰلل َ اَل حُي ِ ُّب الْ ُم ْف ِس ِد ْي َن
Artinya : "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di
dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qasas 28:
Ayat 77)27
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Allah SWT lebih mencintai
orang yang bisa berbuat baikkepada sesamanya. Menghargai hasil karya
orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan
hidup antar manusia agar terwujud suatu kehidupan masyarakat yang
27
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
17
يٰۤـ َاهُّي َا اذَّل ِ ْي َن ٰا َمنُ ْوا اَل تَدْ ُخلُ ْوا بُ ُي ْواًت غَرْي َ بُ ُي ْو ِتمُك ْ َحىّٰت ت َ ْس َتْأ ِن ُس ْوا َوت ُ َس ِل ّ ُم ْوا عَىٰۤل َا ْه ِلهَا ۗ ٰذ
ِلمُك ْ َخرْي ٌ لَّـمُك ْ ل َ َعلَّمُك ْ ت ََذكَّ ُر ْو َن
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki
rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu)
ingat."(QS. An-Nur 24: Ayat 27)29
29
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
30
Via Tafsir Al-Qur’an Indonesia http://tafsirquran-id.com
19
tidak boleh mengumbar masalah pribadi ke orang lain. Kita juga harus
menjaga privasi kita sendiri, jangan sampai maslaah pribadi diketahui oleh
orang lain.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa pencemaran nama baik di media sosial itu tidak
baik dan dilarang oleh allah swt. Karena didalam surah An-Nur ayat 11 dikatakan
bahwa orang yang menyebarkan berita bohong dengan tujuan mencemarkan nama
baik seseorang akan diazab oleh Allah Swt. dengan azab yang besar. Selain di azab
oleh Allah Swt. di akhirat, orang yang melakukan pencemaran nama baik akan
dihukum di dunia dengan jarimah ta'zir yanh ditetapkan oleh hakim.
B. Saran
Bila mana dalam makalah ini terdapat kekeliruan maka saran dari pembaca
sangat diharapkan agar karya ini dapat dijadikan suatu bahan informasi sesuai
dengan tujuannya.
21
DAFTAR PUSTAKA