Anda di halaman 1dari 150

KATA PENGANTAR

Puja dan juga puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
memberikan semua nikmatnya sehingga Tim Penyusun Bahan Ajar BTQ ( Baca Tulis Al-
Qur’an ) Tingkat SMP Kabupaten Pandeglang , dan berkat kejasama semua pihak kami
telah mampu menghadirkan Bahan ajar Mata Pelajaran Baca Tulis Al-qur’an sebagai salah
satu bagian yang dapat dijadikan pedoman bahan ajar yang akan di pelajari di sekolah
yang mngggunakan salah satu Muloknya adalah BTQ ( Baca Tulis Al-Qur’an ) Tujuan
dari penyusunan buku Bahan ajar BTQ ini adalah untuk memudahkan para Peserta didik
dalam memahami bagaimana membaca Al-qur;an dengan Baik dan benar sesuai dengan
Ilmu tajwidnya.
Buku bahan ajar Baca Tulis Al-qur’an ini, isinya terkonsentasi pada pemahaman
tajwid Karena membaca Al-Qur’an dengan benar harus sesuai dengan Tajwidnya, apalagi
ketika akan mengahafal Al-qur’an harus terlebih dahulu memahami secara benar tajwidnya
surat yang akan di hafal, untuk itu keberadaan buku ajar ini bagian yang tak terpisahkan
dengan program yang di gulirkan oleh Pemerintah Daerah Pandeglang yaitu Program
Tahfidz bagi perta didik tingkat dasar .
Buku bahan ajar Baca Tulis Al-qur’an ini, disusun oleh TIM MGMP PAI
kabupaten Pandeglang, hal ini karena Mata Pelajaran BTQ juga merupakan salah satu
garapan dari MGMP PAI SMP, tetapi atas bantuan baik secara moril ataupun material
semua pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan untuk suksesnya penulisan
buku bahan ajar ini. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
Tentunya kami menyadari Buku bahan ajar ini tidak luput dari kekurangan. Selalu
ada celah untuk perbaikan. Sehingga, kritik, saran serta masukan dari pembaca sangat kami
harapan dan kami sangat terbuka untuk itu supaya buku ini semakin sempurna dan lengkap.

Pandeglang, Mei 2021

Tim Penyusun

1
SAMBUTAN
KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN
PANDEGLANG

Pengembangan muatan lokal tidak terlepas dari karakteristik utama yang terdapat
pada Kurikulum 2013. Secara prinsipil Kurikulum 2013 memberikan kewenangan atau
otonomi penuh kepada tiap satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum
berdasarkan kebutuhan, potensi dan tuntutan lingkungan sekitar. Hal ini logis kiranya,
karena dengan kondisi daerah yang berbeda, secara logis praktis berdampak pada
kebutuhan dan tuntutan yang berbeda pula dan harus dipenuhi oleh lembaga pendidikan.
Pengembangan muatan lokal Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) dikembangakan
berdasarkan analisis kebutuhan, tuntutan dan lingkungan sekitar. Hampir semua Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta di lingkungan Dinas pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Pandeglang mengembangkan muatan lokal BTQ.
Keberhasilan pembelajaran salah satunya adalah ditunjang oleh kesiapan guru dalam
merancang pembelajaran dan menguasai bahan ajar yang akan disampaikan. Melalui bahan
ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih
terbantu dan mudah dalam belajar. Dengan demikian untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran muatan lokal Baca Tulis al-Qur’an (BTQ), penting bagi MGMP PAI untuk
membuat pengembangan buku Ajar muatan lokal Baca Tulis al-Qur’an (BTQ) sebagai
panduan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Atas terbitnya buku ajar BTQ untuk siswa SMP ini kami memberikan apresisasi dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada MGMP SMP PAI kabupaten Pandeglang
serta semua pihak yang telah turut serta berpartisipasi

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten


Pandeglang

Drs. H. TAUFIK HIDAYAT, M.Si

2
SAMBUTAN
KETUA UMUM MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI)
KABUPATEN PANDEGLANG

Assalamualaikum, wr, wb

Pecinta Al-Quran yang dirahmati Allah..

Tamggumg jawab menjaga dan memelihara Al-Quran adalah amanah yang diberikan
Allah kepada setiap manusia. Menjaga dan memelihara Al-Quran tentu saja harus dimulai
dari kemampuan dalam membacanya Karen a Al-Quran tidak hanya sebatas bahan bacaan
tetapi merupakan Kalamullah yang agung dimana Al-Quran sendiri mengamanatkan
kepada kita untuk membaca Al-Quran itu dengan baik dan setiap rongga mulut manusia
yang menghasilkan suara diciptakan oleh Allah adalah sesuai dengan jumlah huruf Al-
Quran. Ini sebagai bukti bahwa kita dituntut untuk baik dan benar dalam membaca Al-
Quran.

Kehadiran buku ajar BTQ untuk siswa sekolah dalam hal ini jenjang pendidikan
tingkat SMP di kabupaten Pandeglang yang telah diprakarsai oleh MGMP SMP PAI SMP
kabupaten Pandeglang merupakan upaya dalam membina amanah tersebut agar senantiasa
generasi Muslim Pandeglang menjadi generasi pecinta Al-Quran. Terlebih lagi tuntutan
pembelajaran di sekolah untuk mengajarkan mata pelajaran Muatan Lokal pembelajaran
Al-Quran di sekolah harus sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Atas terbitnya buku ajar BTQ untuk siswa SMP ini kami memberikan apresisasi dan
penghargaan yang setinggi-tingginya MGMP SMP PAI SMP kabupaten Pandeglang dan
kepada semua pihak yang telah turut serta berpartisipasi. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Kabupaten pandeglang sebagai lembaga yang mempunyai tugas dan kewajiban pembinaan
masyarakat terhadap Al-Quran akan ikut serta memberikan pembinaan baik langsung
maupun tidak langsung terhadap pembinaan Al-Quran di sekolah.

. Pandeglang Mei 2021


Ketua Umum Majelis Ulama Insdonesia (MUI)
Kabupaten Pandeglang

3
KH. Tb. HAMDI MAANI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
SAMBUTAN...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
PENJELASAN ISI BUKU................................................................................................ iv
BAB I MAD TAMKIN............................................................................................ 1
A. Tadarus ................................................................................................... 1
B. Hukum Bacaan Mad Tamkin................................................................... 1
a. Pengertian Mad Tamkin..................................................................... 1
b. Cara Membaca dan Contoh Bacaan Mad Tamkin.............................. 1
C. Penerapan................................................................................................. 1
D. Membaca Q.S al-Fajr/89 : 1-27............................................................... 2
E. Kisah Inspiratif ..................................................................................... 12

F. Ayo Berlatih ........................................................................................... 13


BAB II MAD FARQU.............................................................................................. 16
A. Tadarus ................................................................................................... 16
B. Hukum Bacaan Mad Farqu...................................................................... 16
a. Pengertian Mad Farqu....................................................................... 16
b. Cara Membaca dan Contoh Bacaan Mad Farqu............................... 16
C. Penerapan................................................................................................. 17
D. Membaca Q.S. al-Ghasyiyah /88 : 1-26.................................................. 17
E. Kisah Inspiratif ..................................................................................... 24
F. Ayo Berlatih ........................................................................................... 25
BAB III MAD LAZIM MUTSAQOL KALIMI...................................................... 28
A. Tadarus ................................................................................................... 28
B. Mad Lazim Mutsaqol Kalimi.................................................................. 28
a. Pengertian Mad Lazim Mutsaqol Kalimi........................................... 28
b. Hukum Bacaan dan cara membaca Mad Lazim
Mutsaqol Kalimi ...................................................................28
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
c. Contoh Mad Lazim Mutsaqol Kalimi................................................. 28
C. Penerapan................................................................................................ 29
4
D. Membaca Q.S al-A’la/87 : 1-19.............................................................. 29
E. Kisah Inspiratif ....................................................................................... 34
F. Ayo Berlatih ........................................................................................... 35
BAB IV MAD LAZIM MUKHAFAF KALIMI..................................................... 37
A. Tadarus ................................................................................................... 37
B. Mad Lazim Mukhafaf Kalimi................................................................ 37
a. Pengertian Mad Lazim Mukhafaf Kalimi.......................................... 37
b. Hukum Bacaan dan cara membaca Mad Lazim Mukhafaf
Kalimi................................................................................................. 37
c. Contoh Mad Lazim Mukhafaf Kalimi............................................... 37

C. Penerapan................................................................................................. 38
D. Membaca Q.S at-Tariq/86 : 1-17............................................................. 38
E. Kisah Inspiratif ...................................................................................... 43
F. Ayo Berlatih ........................................................................................... 44
BAB V QS. ‘ABASA/80 : 1- 42............................................................................... 46
A. Tadarus ................................................................................................... 46
B. Terjemahan ............................................................................................. 47
C. Arti Kata ................................................................................................. 48
D. Hukum bacaan atau Tajwid .................................................................... 54
E. Isi Kandungan ........................................................................................ 54
F. Kisah Inspiratif ..................................................................................... 55
G. Ayo Berlatih ........................................................................................... 56

PENILIAN AKHIR SEMESTER ( PAS )...................................................................... 59

BAB VI MAD LAZIM MUTSAQQAL HARFI DAN MAD


LAZIM HARFI MUSYBA.......................................................................... 66
A. Tadarus ................................................................................................... 66
B. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi.................................................................... 66
1. Pengertian Mad Lazim Mutsaqqal Harfi ...............................66
2. Hukum bacaan dan huruf Mad Lazim Mutsaqqal Harfi..................... 67
3. Contoh Mad Lazim Mutsaqqal Harfi ...............................67
C. Mad Lazim Harfi Musyba ...................................................................... 67
1. Pengertian Mad Lazim Harfi Musyba ...............................67
2. Hukum bacaan dan contoh bacaan Mad Lazim Harfi Musyba......... 67
D. Penerapan................................................................................................. 67
E. Membaca Q.S. al-Buruj/85 : 1-22........................................................... 68
F. Kisah Inspiratif ...................................................................................... 82
5
G. Ayo Berlatih ........................................................................................... 82
BAB VII MAFATIH SUAR...................................................................................... 84
A. Tadarus ................................................................................................. 84
B. Hukum Mafatih Suar............................................................................. 84
1. Pengertian Mafatih Suar................................................................. 84
2. Macam-macam Mafatih Suar.......................................................... 84
C. Penerapan.............................................................................................. 93
D. Membaca Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-25.................................................... 94
E. Kisah Inspiratif .................................................................................. 100
F. Ayo Berlatih ......................................................................................... 101

BAB VIII WAQAF DAN WASHAL.......................................................................... 104


A. Tadarus ................................................................................................. 104
B. Waqaf Dan Washal................................................................................ 104
1. Pengertian Waqaf Dan Washal....................................................... 104
2. Jenis – jenis waqaf ...............................................................105
3. Macam Macam Tanda Waqaf Dalam Al Qur'an............................. 105
4. Cara Mewaqafkan Bacaan Dalam Al-Qur’an................................. 106
C. Penerapan.............................................................................................. 107
D. Membaca Q.S al-Mutafifin/83 : 1-27.................................................... 108
E. Kisah Inspiratif .................................................................................... 113
F. Ayo Berlatih ......................................................................................... 115
BAB IX QS. AN-NABA’ AYAT 1 – 40................................................................... 117
A. Membaca ............................................................................................. 117
B. Terjemahan .......................................................................................... 118
C. Arti Kata ............................................................................................... 121
D. Hukum bacaan atau Tajwid ................................................................. 128
E. Isi Kandungan ...................................................................................... 128
F. Kisah Inspiratif ................................................................................... 129
G. Ayo Berlatih.......................................................................................... 130

PENILIAN AKHIR TAHUN (PAT).......................................................... 133

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 143

DAFTAR LAMPIRAN

6
PENJELASAN ISI BUKU

Buku bahan ajar Baca Tulis Al-qur’an ini terdiri dari 2 konten atau materi yaitu

1. Materi yang berkaitan dengan tajwid terdiri dari :


A. Tadarus
Bagian ini berisi tentang ayat Al-qur’an , tujuan buku ajar BTQ ini di mulai dengan
Tadarus agar ketika memulai pembelajaran BTQ di biasakan untuk membaca Al-
qur’an sehingga peserta didik terbiasa membaca Al-qur’an baik ketika di sekolah
maupun di rumah
B. Materi pokok bahan ajar BTQ
Bagian ini menjelaskan tentang materi Tajwid yang akan di bahas sebagai materi
pokok tujuannya agar peserta memahami tentang Ilmu Tajwid sehingga mampu
membaca dan menghafal Al-qu’an dengan baik dan benar sesuai hukum bacaannya.
C. Penerapan
Bagian ini berisi tentang latihan untuk mendalami pemahaman materi tajwid yang di
pelajari sehingga peserta didik memahami dengan benar dan mampu menerapkannya
dalam membaca Al-qur’an
D. Kisah Inspiratif
Bagian ini berisi tentang kisah seseorang, sejarah tokoh, pesan-pesan tokoh dengan
mengambil khimahnya sehingga peserta didik termotivasi untuk cinta Al-qur;an
E. Ayo berlatih
Bagian ini berisi tentang Evaluasi ahir pelajaran , untuk mengetahui pemahaman
peserta didik tentang materi yang sudah di pelajari

2. Materi yang berkaitan dengan Isi kandungan Al-qur’an terdiri dari :

A. Membaca
Bagian ini berisi tentang ayat Al-qur’an , tujuan buku ajar BTQ ini di mulai dengan
Tadarus agar ketika memulai pembelajaran BTQ di biasakan untuk membaca Al-
qur’an sehingga peserta didik terbiasa membaca Al-qur’an baik ketika di sekolah
maupun di rumah
B. Terjemahan
Bagian ini menjelaskan tentang terjemahan ayat yang sedang di pelajari .
C. Arti Kata

7
Bagian ini berisi tentang arti per kata ayat yang di pelajari agar peserta didik mudah
memahami ayat yang sedang di pelajari
D. Hukum Bacaan atau Tajwid
Bagian ini berisi tentang hukum bacaan atau tajwid yang ada pada ayat tersebut
E. Isi Kandungan
Bagian ini menjelaskan tentang maksud ayat dan pelajaran yang terkandung dalam
surat tersebut
F. Kisah Inspiratif
Bagian ini berisi tentang kisah seseorang, sejarah tokoh, pesan-pesan tokoh dengan
mengambil khimahnya sehingga peserta didik termotivasi untuk cinta Al-qur;an
G. Ayo berlatih
Bagian ini berisi tentang Evaluasi ahir pelajaran , untuk mengetahui pemahaman peserta
didik tentang materi yang sudah di pelajari

8
BAB I
MAD TAMKIN
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan hukum bacaan Mad Tamkin
4.1 Mempraktikkan hukum bacaan Mad Tamkin dalam membaca Al Quran

A. Tadarus
QS. al-Fajr/89 : 1-10

B. Hukum Bacaan Mad Tamkin


1. Pengertian Hukum Bacaan Mad Tamkin
Mad Tamkin yaitu Mad artinya : panjang. Tamkin artinya : tempat atau penempatan. Mad
Tamkin Terjadi bila 2 (dua) buah huruf “ya” atau “wau” bertemu dalam satu kalimat, di
mana “ya” yang pertama berbaris kasroh dan ya kedua berbaris sukun/mati. atau “wau”
yang pertama berbaris dlomah dan “wau” yang kedua berbaris sukun/mati.
Menurut istilah, mad yamkin adalah cara memanjangkan bacaan huruf “ya” atau “Wau”
apabila didahului oleh huruf yang sejenis (identik)
2. Cara Membaca dan contoh Bacaan
Cara membacanya yaitu huruf “ya” atau “wau” dibaca panjang 2-6 harkat (1-3) alif. Adapun
contoh-contoh Mad Tamkin diantaranya yaitu :

C. Penerapan
Perhatikan ayat di bawah ini ,lafadz yang termasuk contoh Mad Tamkin dimasukan ke
dalam kolom yang tersedia dan.

9
Huruf “ya” berharkat kasrah bertemu dengan huruf “ya” berbaris
sukun/mati
Huruf “ya” berharkat kasrah bertemu dengan huruf “ya” berbaris
sukun/mati

Berikut ini beberapa ayat al-Quran yang di dalamnya terdapat lafadz yang mengandung
hukum bacaan mad tamkin :
Surat Ayat Contoh lafadz
Q.S al-Baqarah ِّ ‫َويَ ْقتُلُوْ نَ النَّبِ ٖيّنَ بِ َغي ِْر ْال َح‬
ۗ‫ق‬
61
ۤ
Q.S al-Baqarah ِ ‫َو ْال َم ٰل ِٕى َك ِة َو ْال ِك ٰت‬
ۚ َ‫ب َوالنَّبِ ٖيّن‬
177
Q.S al Baqarah ١٣ َ‫ث هّٰللا ُ النَّبِ ٖيّن‬ َ ‫اح َدةً ۗ فَبَ َع‬ ِ ‫َكانَ النَّاسُ اُ َّمةً َّو‬
213
Q.S Ali Imran ‫ب‬ ~َ ‫َواِ ْذ اَخَ َذ هّٰللا ُ ِم ْيثَا‬
ٍ ‫ق النَّبِ ٖيّنَ لَ َمٓا ٰاتَ ْيتُ ُك ْم ِّم ْن ِك ٰت‬
81
Q.S an-Nisa: ‫َعلَ ْي ِه ْم ِّمنَ النَّبِ ٖيّنَ َوالصِّ ِّد ْيقِ ْينَ َوال ُّشهَد َۤا ِء‬
69
Q.S al-Maidah: ۚ ‫ار ٖيّنَ اَ ْن ٰا ِمنُوْ ا بِ ْي َوبِ َرسُوْ لِ ْي‬
ِ ‫ْت اِلَى ْال َح َو‬
ُ ‫َواِ ْذ اَوْ َحي‬
111
Q.S al-Muthoffifin: 18 ١٨ َ‫ار لَفِ ْي ِعلِّيِّ ْي ۗن‬ َ ‫َكٓاَّل اِ َّن ِك ٰت‬
ِ ‫ب ااْل َب َْر‬
Q.S al-Jumu'ah: 2 ‫ث فِى ااْل ُ ِّم ٖيّنَ َرسُوْ اًل ِّم ْنهُ ْم يَ ْتلُوْ ا‬ َ ‫ه َُو الَّ ِذيْ بَ َع‬
Q.S Ali Imran 78

D. Tahsi Tilawah Q.S al-Fajr/89 : 1-27


Sebelum membaca dan menghafalkan Surah al-Fajr, kamu perlu mengetahui hukum
tajwid yang ada pada surah tersebut. Dengan memahami hukum tajwid tersebut, kamu
dapat membacanya dengan baik dan benar. Untuk itu perhatikan uraian dari hukum
tajwid dalam Surah al-Fajr berikut :

Surah Q.S al-Fajr ayat 1 – 10:

10
Keterangan:
1. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf fa. Dibaca secara jelas.
2. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
3. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
4. Izhar atau izhar halqi sebab huruf lam berharakat kasrah tanwin bertemu huruf 'ain.
Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
5. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah syin. Dibaca
idgam (masuk ke huruf syin).
6. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf wau. Dibaca secara jelas.
7. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca
idgam (masuk ke huruf lam).
8. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
11. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
12. Idgam bilagunnah karena huruf mim berharakat dammah tanwin bertemu huruf
lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
13. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
11
panjang 2 harakat.
14. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
15. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya
dengan jelas.
16. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
17. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya huruf 'ain dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
18. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
19. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
20. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf 'ain. Dibaca secara jelas.
21. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya huruf mim dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
22. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
23. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca
idgham (masuk ke huruf lam).
24. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ta berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
25. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya. Cara membacanya
dengan jelas.
26. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
27. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
28. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ba. Dibaca secara jelas.
29. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
30. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
31. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
32. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam).
12
33. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
34. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf jim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
35. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah Ãad. Dibaca
idgham (masuk ke huruf Ãad).
36. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf wau. Dibaca secara jelas.
37. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
38. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
39. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf 'ain berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
40. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
41. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hamzah berharakat fathah.
Dibaca panjang 2 harakat.
42. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
43. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.

Surah al-Fajr ayat 11 – 16

Keterangan:
44. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam).
45. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
46. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf gain berharakat fathah. Dibaca
13
panjang 2 harakat.
47. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ba. Dibaca secara jelas.
48. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
49. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
50. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
51. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
52. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf fa. Dibaca secara jelas.
53. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
54. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
55. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
56. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ra. Cara membacanya
dengan jelas.
57. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf sin berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
58. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya huruf żal dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
59. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
60. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
61. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
62. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya huruf Ãad dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
63. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
64. Gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
65. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
66. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf sin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati,
sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.
67. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan
14
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
68. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
69. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
70. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
71. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
72. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
73. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf qaf berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
74. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
75. Ada dua hukum di sini, pertama gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad jaiz munfasil
alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau
5 harakat.
76. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
77. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
78. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
79. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
80. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
81. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf qaf berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
82. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
83. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
15
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
Surah al-Fajr ayat 17 – 23:

Keterangan:
1. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
2. Idgam mutamatsilain karena huruf lam sukun bertemu huruf lam berharakat tasydid.
Cara membacanya huruf pertama diidgamkan ke huruf kedua.
3. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
4. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya
dengan jelas.
5. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf wau. Dibaca secara jelas.
6. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Huruf ta
berharakat kasrah dibaca panjang 2 sampai 6 harakat.
7. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
8. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Ãad berharakat dhamah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
11. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf 'ain berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
16
panjang 2 harakat.
12. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
13. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Huruf kaf
berharakat kasrah dibaca panjang 2 sampai 6 harakat.
14. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
15. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
16. Idgam bilagunnah karena huruf lam berharakat fathah tanwin bertemu huruf lam
tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
17. Ada dua hukum di sini, pertama gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad 'iwadh karena
mim berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan
dan panjangnya 2 harakat.
18. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ba berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
19. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
20. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
21. Ikhfa’ alasannya huruf ba berharakat fathah tanwin bertemu huruf jim. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu
mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf
jim.
22. Ada dua hukum di sini, pertama gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad 'iwadh karena
mim berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan
dan panjangnya 2 harakat.
23. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
24. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
25. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
26. Ikhfa’ karena huruf kaf berharakat fathah tanwin bertemu huruf dal. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
27. Mad 'iwadh karena kaf berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya
17
tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
28. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
29. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
30. Ikhfa’ karena huruf fa beraharakat fathah tanwin bertemu huruf Ãad. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu
mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf
Ãad.
31. Mad 'iwadh karena fa berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin
dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
32. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
33. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
34. Iqlab karena huruf żal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf ba. Cara
membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan
selama 3 harakat.
35. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
36. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
37. Idgam bigunnah karena huruf żal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf ya
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
38. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
39. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf sin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati,
sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.
40. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
41. Ada dua hukum di sini, pertama gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad
tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu
hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
42. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah żal. Dibaca
idgam (masuk ke huruf żal).
43. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
18
Surah al-Fajr ayat 24 – 30:

Keterangan:
44. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf qaf berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
45. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
46. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
47. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
48. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya
dengan jelas.
49. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
50. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ta berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
51. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
52. Idgam bilagunnah karena huruf żal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf lam
tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
53. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
54. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
19
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
55. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
56. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
57. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
58. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
59. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Ãa berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
60. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
61. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
62. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
63. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu
huruf syamsiyah nun. Dibaca idgam (masuk ke huruf nun). Kedua, gunnah sebab nun
bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
64. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
65. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah Óa berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
66. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
67. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang
diwaqaf.
68. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
69. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
70. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
71. Idgam bigunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim.
Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.

20
72. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka ta berubah menjadi ha yang
diwaqaf.
73. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
74. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
75. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
76. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
77. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan tasydid.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
78. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
79. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
80. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
81. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ta berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.

Aktifitas Siswa :
1. Membaca Q.S. al-Fajr/89 : 1-27
2. Menulis Q.S. al-Fajr/89 : 1-27
3. Menghafal Q.S. al-Fajr/89 : 1-27

E. Kisah Inspiratif

Pemuda Penghafal Al-Quran yang Hidup


dengan Satu Paru-Paru

21
Nader Mahmoud Kouja, pria berusia 21 tahun yang hidup hanya dengan satu paru-paru.
Kondisinya itu tak membuatnya gentar mengikuti dan mewakili Libanon dalam edisi ke-23
Dubai International Holy Qur'an Award (Dihqa) menghafal Alquran yang sedang berlangsung di bulan
Ramadan. Meskipun ini adalah kompetisi Alquran internasional pertama Kouja, tetapi penampilan
dan bacaannya yang indah berhasil memikat juri dan hadirin di Dubai Chamber. "Saya telah
berpartisipasi dalam tiga kompetisi Qur'an lokal dan mendapatkan hasil yang bagus di semua kompetisi
itu," katanya. Dubai International Holy Qurian Award telah menjadi platform yang hebat untuk
menghafal Alquran dari seluruh dunia. "Merupakan hak istimewa dan impian untuk berkompetisi
dalam kontes bergengsi seperti itu, dan bertemu dengan begitu banyak penghafal Al-Qur'an di
sepanjang tahun ini," kata pesaing Lebanon itu. Dalam bahasa Arab 'Nader' yang memiliki arti
slangkal maka tidak heran pemuda muslim Lebanon itu dianugerahi bakat luar biasa dan Dalam
bahasa Arab 'Nader' yang memiliki arti 'Iangka' maka tidak heran pemuda muslim Lebanon
itu dianugerahi bakat luar biasa mempunyai kerendahan hati. Kouja telah mempelajari
kitab suci Alquran pada usia 14 di sebuah masjid di mana kelas-kelas kecil diadakan setiap
hari. Kouja berhasil menyelesaikan menghafal Alquran dalam tiga tahur ketika berusia 17
tahun, walaupun ia mempunyai penyakit serius. Sekarang, ia pun hafal Alquran
sepenuhnya dan membacanya Kouja berhasil menyelesaikan menghafal Alquran dalam tiga
tahun ketika berusia 17 tahun, walaupun ia mempunyai penyakit serius. Sekarang, ia pun
hafal Alquran sepenuhnya dan membacanya dengan kesempurnaan luar biasa, terlepas
dari penyakit apa yang dideritanya. Selain itu, ia mempelajari Syariah di kota kelahirannya,
Tripoli. la ingin melanjutkan kelulusannya di bidang yang sama dan "menjadi sarjana yang
kompeten di masa depan". "Saya benar-benar percaya dan mengadopsi apa yang dikatakan
Nabi Muhammad (SAW):" Yang terbaik dari Anda adalah orang yang belajar Alquran
dan mengajarkannya kepada orang lain," kenangnya. Hafiz adalah penghafal Al-Qurian.
Orang-orang Muslim percaya bahwa siapa pun yang menghafal Alquran dan
mengamalkannya, Allah akan menghadiahinya dan menghormatinya, sehingga ia akan
naik statusnya di Surga Firdaus. Abdullah ibn Amr meriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad (SAW) mengatakan: "Hafiz Al-Qurian (orang yang telah menghafal Al Qurian)
akan dikatakan pada hari kiamat: Ucapkan dan naikkan status, bacalah seperti yang
biasa Anda baca di dunia, karena status Anda akan dikatakan pada hari kiamat: Ucapkan
dan naikkan status, bacalah seperti yang biasa Anda baca di dunia, karena status Anda akan
berada pada ayat terakhir yang Anda ucapkan. " Setelah menghafal Alquran, hafiz atau
hafiza kemudian harus memastikan mereka tidak melupakannya. Untuk memastikan
ingatan yang sempurna dari semua ayat, membutuhkan latihan yang konstan.
Sementara itu, hafalan Alquran penting bagi umat Islam di masa lalu dan juga di masa
sekarang. Setiap tahun, ribuan siswa menguasai Alquran dan menyelesaikan buku dengan
interpretasi dan juga menghafal.

C. Ayo Berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
22
1. Adanya ya' sukun yang didahului ya bertasydid dan berkasrah yang dibaca dengan
menetapkan, memantapkan bunyi ya bertasydid dengan ditekan dan ditahan,
merupakan kaidah hukum bacaan
A. Mad shilah
B. Mad farqi
C. Mad badal
D. Mad Tamkin

2. Perhatikan ayat di bawah ini!


‫َواِ َذا ُحيِّ ْيتُ ْم بِتَ ِحيَّتِ ْم فَ َحيُّوْ ابِاَحْ َسنَ ِم ْنهَا آوْ ُر ُّدوْ هَا اِ َّن هّللا َ َكانَ َعلَى ُك ِّل َش ْيٍئ َح ِس ْيبًا‬
3. Dari ayat di atas yang termasuk contoh hukum bacaan Mad Tamkin adalah ….
A.

B.

C.
D.

4. Cermati QS Ali Imran (3) ayat 21 berikut :


ٍّ ۖ ‫ت هّٰللا ِ َويَ ْقتُلُوْ نَ النَّبِ ٖيّنَ بِ َغي ِْر َح‬
‫ق‬ ِ ‫اِ َّن الَّ ِذ ْينَ يَ ْكفُرُوْ نَ بِ ٰا ٰي‬
Ayat tersebut terdapat hokum bacaan Mad Tamkin karena ……
A. Terdapat ya sukun didahului ya bertasydid dan berharakat kasrah
B. Huruf hamzah berharakat hidup bertemu dengan hamzah sukun
C. Huruf mad diikuti huruf bertasydid dalam satu kalimat
D. Terdapat huruf mad yang terdapat ditengah kalimat

5. Perhatikan tabel di bawah ini


1 3

2 4

Lafadz Yang termasuk Mad Tamkin dari tabel diatas ditunjukkan nomor
A. 3
B. 2
C. 1
D. 4
23
II. Uraian
1. Apa yang kamu ketahui tentang Mad Tamkin?
2. Coba jelaskan cara membaca dan panjnag bacaan Mad Tamkin?
3. Coba Tulis Q.S. Ali Imran/3:81, dan lafadz apa yang mengandung hukum
bacaan Mad Tamkin!
4. Terdapat pada huruf apa saja terjadi hokum mad tamkin!
5. Di bawah ini adalah Q.S. Ali Imran/3:20, Coba tulis lafadz yang termasuk
hukum bacaan Mad Tamkin yang terdapat dalam ayat tersebut?

6. Lafadz-lafadz di bawah ini adalah contoh Mad Tamkin, jelaskan alasannya ?

24
BAB II
MAD FARQU

Kompetensi Dasar :
3.2 Memahami hukum bacaan Mad Farqu
4.2 Mempraktikkan hukum bacaan Mad Farqu dalam membaca Al-Quran

A. Tadarus
Membaca Q.S. al-Ghasyiyah /88 : 1-26

B. Hukum Bacaan Mad Farqu


1. Pengertian Mad Farqu
Mad Farqu adalah mad badal diiringi oleh huruf yang bertasydid.
Dikatakan Mad farqu (yang berarti memisahkan) karena memisahkan antara
istifham dan mubtada', jika tidak ada mad di sana, maka tentu saja akan dipahami
bahwa mad itu (hamzah) kedudukannya adalah mubtada' bukan istifham.
2. Cara Membaca dan Contoh Bacaan
25
Cara bacaannya harus panjang 3 alif atau 6 harakat, untuk membedakan
antara pertanyaan atau bukan. Jadi dipanjangkannya itu supaya jelas bahwa kalimat
itu berbentuk pertanyaan. Contoh bacaannya di antarannya :

C. Penerapan
Perhatikan ayat di bawah ini Q.S. al-An’am/6:143 dan Q.S Yunus/10 : 59, lafadz yang
termasuk contoh Mad Farqu dimasukan ke dalam kolom yang tersedia beserta
penjelasannya.

D.
Tahsi Tilawah Q.S. al-Ghasyiyah /88 : 1-26
Perhatikan uraian hukum tajwid yang terdapat pada Surah al-Gāsyiyah berikut
sebelum kamu membaca dan menghafalkannya. Dengan memahami hukum tajwidnya,
kamu dapat membaca dan menghafalkannya dengan baik dan benar.
Surah al-Gāsyiyah ayat 1 – 9:

Keterangan:
1. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan
26
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
2. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
3. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam
bertemu huruf gain. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad tabi’i karena huruf
gain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun,
waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
5. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf jim berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
6. Idgam bigunnah karena huruf ha berharakat dammah tanwin bertemu huruf ya
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
7. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
8. Izhar sebab huruf żal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf kha. Dibaca jelas tidak
berdengung sama sekali.
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf kha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
11. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf 'ain berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
12. Idgam bigunnah karena huruf ta berharakat dammah tanwin bertemu huruf nun
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
13. Ada dua hukum di sini, pertama gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad
tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu
hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
15. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
16. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan
27
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
17. Izhar halqi atau izhar sebab huruf ra berharakat fathah tanwin bertemu huruf Æa.
Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
18. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Æa berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
19. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
20. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
21. Izhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf 'ain. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.
22. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf 'ain berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
23. Izhar sebab huruf nun berharakat kasrah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca jelas
tidak berdengung sama sekali.
24. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi
hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
26. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
27. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf Óa. Cara
membacanya dengan jelas.
28. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf 'ain berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
29. Izhar syafawi sebab huruf mim berharakat dammah tanwin bertemu huruf
hamzah. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
30. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
31. Ikhfa’ sebab huruf nun sukun bertemu huruf Ñad. Dibaca samar-samar dengan
dengung dan ditahan 3 harakat.
32. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
33. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
28
panjang 2 harakat.
34. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
35. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
36. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf jim. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati,
sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf jim.
37. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara
membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
38. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf jim berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
39. Idgam bigunnah karena huruf ha berharakat dammah tanwin bertemu huruf ya
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat
40. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
41. Idgam bigunnah karena huruf żal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf
nunbertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
42. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
43. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
44. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
45. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
46. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf

Surah al-Gāsyiyah ayat 10 – 18:

29
Keterangan:
1. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
2. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
3. Izhar sebab huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf 'ain. Dibaca jelas tidak
berdengung sama sekali.
4. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf 'ain berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
5. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
6. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
7. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
8. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
11. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
12. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya

30
panjang 2 harakat.
13. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf nun berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
14. Ikhfa’ alasannya huruf nun berharakat dammah tanwin bertemu huruf jim. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu
mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf
jim.
15. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf jim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
16. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
17. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
18. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
19. Idgam bigunnah karena huruf ra berharakat dhamah tanwin bertemu huruf mim.
Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
20. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
21. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
22. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
23. Idgam bigunnah karena huruf ba berharakat dhamah tanwin bertemu huruf mim
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
24. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf mim berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
25. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Ñad berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
26. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
27. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
31
28. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
29. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
30. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
31. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
32. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Áa berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
33. Disebut ta marbutah cara membacanya bila waqaf maka huruf ta berubah menjadi
huruf ha yang diwaqaf.
34. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
35. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf Êa. Cara membacanya samar
dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf
nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf Êa.
36. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
37. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
38. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
39. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgam
(masuk ke huruf sin).
40. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
41. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.

Surah al-Gāsyiyah ayat 19 – 26:

32
Keterangan:
1. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf jim. Dibaca secara jelas.
2. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ba berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
3. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
4. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
5. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
6. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
7. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
8. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat.
9. Bila tidak berhenti maka hukumnya idgam bilagunnah karena huruf ra berharakat
dammah tanwin bertemu huruf lam bertanda tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung.
Bunyi tanwin hilang.
10. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
11. Ikhfa’ syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba. Dibaca samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat.
12. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf Ãad berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
13. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
33
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
14. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat.
15. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
16. Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah ha berharakat dammah. Cara
membacanya tebal.
17. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf 'ain. Dibaca secara jelas.
18. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
19. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat.
20. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
21. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
22. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
23. Gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
24. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
25. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
26. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
27. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.

Aktifitas Siswa
1. Membaca Q.S. al-Ghosyiyah/88
2. Menulis Q.S. al-Ghosyiyah/88
3. Menghafal Q.S. al-Ghosyiyah/88

34
E. Kisah Inspiratif

Muzammil Hasballah, Hafiz Bersuara Emas Alumnus ITB


Pria bernama lengkap Muzammil Hasballah atau yang akrab disapa Muzammil ini
mencuat namanya di dunia maya, Setelah ia mengunggah beberapa video saat menjadi imam
salat berjamaah di YouTube. Muzammil Hasballah merupakan Mahasiswa Lulusan 2015
(angkatan 2011) Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Karena suaranya
yang merdu dan fasih dalam membaca Al Quran Muzammil Hasballah dipercaya menjadi
imam Masjid Al Lathif Bandung dan Masjid Salman ITB.
Ibunda Muzammil (Hj Hasnidar Sulaiman) menerangkan bahawa Muzammil sangat
disiplin dengan waktu. "Muzammil sangat pengertian dan disiplin dalam menjaga waktu. Apalagi
hari mengajinya" tutur ibundanya. Pada usia 4 tahun Muzammil sudah belajar mengaji. Saat
masih TK (Taman Kanak-kanak) dia sudah tamat/selesai membaca iqra. Sehingga saat masuk
MIN Tijue, Muzammil sudah dapat membaca Alquran. Setelah tamat MIN, Muzammil
meneruskan pendidikan ke SMPS Unggul YPPU SIGLI dan kemudian masuk SMA 10 Fajar
Harapan di Banda Aceh. "Sejak MIN, SMP, dan SMA Muzammil Hasballah selalu menjadi juara
satu dan mendapat juara umum.
Berkat kedisiplinan dan kerja keras itulah, Muzammil tidak hanya berhasil meraih
sarjana arsitektur dari kampus terkemuka di Tanah Air, melainkan juga berhasil memikat banyak
pihak yang telah mendengarkan suara emas nya saat membaca ayat suci Alquran Lantunan ayat
suci Alquran begitu fasih dibacakannya. Pun langgamnya, begitu indah dengan suaranya yang nan
merdu. Sosoknya yang sederhana, membuat banyak orang begitu terkesima melihat pemuda asal
Bumi Serambi Mekah ini Selain menjadi imam di masjid kampus, Muzammil juga
didaulat sebagai salah satu imam shalat tarawih di masjid tempat tinggalnya.
Aktifitas menjadi imam shalat tarawih membuat Muzammil harus ikhlas untuk
tidak pulang kampung lebih awal saat Ramadhan.

F. Ayo Berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Arti Mad Farqu menurut bahasa adalah …
A. Tambahan
B. Hubungan
C. Memisahkan
D. Keterangan

2. Apabila ada mad badal diiringi oleh huruf yang bertasydid. maka hukum
membacanya adalah
35
A. Mad shilah
B. Mad farqi
C. Mad badal
D. Mad tamkin

3. Cermati Q.S. Yunus ayat 59 berikut :

Pada ayat di atas Lafadz yang di garis bawahi Hukum bacaannya


adalah…
A. Mad farqi
B. Mad iwad
C. Mad lazim musaqqal kilmi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

4. Cermati QS An-Naml ayat 59 berikut :

dalam Ayat diatas lafadz yang digaris bawahi hukum bacaan Mad Farqu , karena
A. Terdapat ya sukun didahului ya bertasydid dan berharakat kasrah
B. Huruf hamzah berharakat hidup bertemu dengan hamzah sukun
C. mad badal diiringi oleh huruf yang bertasydid
D. Terdapat huruf mad yang terdapat ditengah kalimat

5. Perhatikan ayat di bawah ini!

Dari ayat di atas yang termasuk contoh hukum bacaan Mad Farqu adalah ….

A.

B.
36
C.

D.

II. Uraian
1. Apa yang kamu ketahui tentang Mad Farqu?
2. Coba jelaskan cara membaca dan panjang bacaan Mad Farqu?
3. Jelaskan fungsi dari Mad Farqi adalah ….
4. Di bawah ini adalah Surat An Naziat 34 dan , Coba tulis lafadz yang
termasuk hukum bacaan Mad farqi yang terdapat dalam ayat tersebut ?

5. Cermati Lafadz-lafadz di bawah ini pilihlah mana yang termasuk contoh Mad
Farqi , jelaskan alasannya ?

37
BAB 3
MAD LAZIM MUTSAQOL KALIMI
Kompetensi Dasar :
3.3 Menjelaskan hukum bacaan Mad Lazim Mutsaqol kalimi.
4.3 Membaca, Menulis, dan menghaf Q.S al-A’la/87 : 1-19

A. Tadarus
Q.S al-A’la/87 : 1-19

B. Mad Lazim Mutsaqol Kalimi


1. Pengertian Mad Lazim Mutsaqol Kalimi
Mad artinya panjang, lazim yang artinya pasti, dan mutsaqqal artinya
diberatkan sedangkan kilmi yaitu berasal dari kata kalimah yang artinya kata. Jadi
yang dinamakan mad lazim mutsaqqal kilmi menurut istilah adalah bacaan yang
dibaca panjang dan diberatkan pada satu kalimat.
2. Hukum Bacaan dan cara membaca Mad Lazim Mutsaqol Kalimi
Hukum bacaan disebut mad lazim mutsaqqal kilmi adalah apabila ada Mad
Thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid yaitu didalam satu kalimat. Cara
membaca hukum mad lazim mutsaqqal kilmi adalah harus dibaca panjang terlebih
dahulu yaitu 3 alif atau 6 harakat / ketukan, kemudian disambung dengan
ditasydidkan dan tetap memperhatikan huruf rangkap yang ditandai dengan tasydid
setelah mad.
3. Contoh Mad Lazim Mutsaqol Kalimi

38
C. Penerapan
Perhatikan ayat dibawah, lafadz yang termasuk contoh mad Lazim Mutsaqol
Kalim coba masukan kedalam kolom yang tersedia dan jelaskan alasannya

No Lafadz Keterangan

D. Tahsi Tilawah Q.S al-A’la/87 : 1-19


Sebelum kamu membaca dan menghafalkan Surah al-A’lā, ada baiknya kamu
memahami hukum tajwid yang ada dalam surah tersebut sehingga kamu dapat
membaca dan menghafalkannya dengan baik dan benar.

Q.S al-A’lā ayat 1 – 11:

39
Keterangan:
1. Alif lam qamariyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara
jelas.
2. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca
idgam (masuk ke huruf lam).
3. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
4. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
5. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca
idgam (masuk ke huruf lam).
6. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
7. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf dal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
8. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca
idgam (masuk ke huruf lam).
9. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
10. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
11. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf 'ain berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
12. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
13. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
14. Izhar sebab huruf hamzah berharakat fathah tanwin bertemu huruf hamzah. Dibaca
jelas tidak berdengung sama sekali.
15. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
16. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah qaf berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
17. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
40
panjang 2 harakat.
18. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf sin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati,
sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.
19. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Tetapi, bila kita tidak berhenti di
akhir ayat ini maka hukumnya menjadi mad jaiz munfasil alasannya karena huruf
mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
20. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
21. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
22. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
23. Tafkhim karena lafal Allah didahului oleh huruf hijaiyah hamzah berharakat
fathah. Cara membacanya tebal.
24. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
25. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain
hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
26. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf jim. Dibaca secara jelas.
27. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
28. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Idgam bigunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf nun bertasydid. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
31. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah żal. Dibaca
idgam (masuk ke huruf żal).
32. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Idgam bigunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk
41
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
34. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf syin berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
35. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
36. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.

Surah al-

A’lā ayat 11 – 19:

Keterangan:
1. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca
idgam (masuk ke huruf lam).
2. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
3. Terdapat tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam
bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgam (masuk ke huruf nun). Kedua, gunnah
sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat. Ketiga, mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat fathah
bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
4. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kaf. Dibaca secara jelas.
5. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
6. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
42
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
8. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
11. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
12. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
13. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
15. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat.
16. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf kaf berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain
hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
19. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
20. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf Æa. Dibaca secara jelas.
21. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
43
22. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal. Dibaca
idgham (masuk ke huruf dal).
23. Izhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ya. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.
24. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ya berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
25. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu
huruf hamzah. Dibaca secara jelas. Kedua, mad badal karena huruf mad bertemu
hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
26. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kha berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
27. Idgam bigunnah karena huruf ra berharakat dammah tanwin bertemu huruf
wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
28. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
29. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
31. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
32. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
33. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah Ãad. Dibaca
idgam (masuk ke huruf Ãad).
34. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
35. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi
hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
36. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
38. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan

44
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
39. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
40. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
41. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf
bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
Aktifitas Siswa
1. Membaca Q.S al-A’la/87 : 1-19
2. Menulis Q.S al-A’la/87 : 1-19
3. Menghafal Q.S al-A’la/87 : 1-19

E. Kisah Inspiratif
Umar bin Khattab dan Bacaan al-Quran

Umar bin Khattab merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammac SAW. Namun,
sebelum memeluk Islam Ia dikenal sebagai sosok yang gemar meminum anggur. Dirinya juga
antipati dengan ajaran yang dibawa Rasulullah ketika itu Suatu ketika, Umar berniat untuk
membunuh Nabi Muhammad SAW lantaran kebenciannya yang begitu memuncak. Dirinya
sudah membawa sebuah pedang yang hendak dihunuskan ke tubuh Rasulullah. Akan tetapi, di
tengah jalan dirinya bertemu dengan salah satu pengikut Nabi Muhammad SAW Nu'aim bin
Abdullah yang ketika itu memberi kabar kalau saudar perempuan Umar telah memeluk agama
Islam. Mendengar berita itu, sontak Umar terkejut dan langsung pulang mengecek kebenaran
kabar tersebut. Ia semakin kaget ketika tiba di rumah mendengar saudarinya tengah membaca
Surah Thoha ayat 1-8.
`Umar marah dan memukul saudari perempuannya hingga mengeluarkan darah Umar
marah dan memukul saudari perempuannya hingga mengeluarkan darah. Melihat
kondisi itu, Ia pun iba dan timbul penasaran untuk mengetahui surat apa yang
dibaca saudarinya tersebut. Niatan Umar tak langsung disetujuinya, Ia pun
diminta untuk bersuci dahulu sebelum membaca dan mengetahui kandungan Surat
Thaha yang tengah dibaca saudarinya itu. Ia pun membaca hingga ayat ke 14 yang
pada artinya: "Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." Dirinya
langsung terguncang mengetahui isi dari kandungan surat tersebut. Lantas, tak
berselang lama usai kejadian itu Ia memutuskan untuk memeluk agama Islam.
45
"Betapa indah dan mulianya ucapan ini. Tunjukkan padaku di mana Muhammad,"
kata Umar diriwayatkan. pun ikut bersama Rasulullah hingga beliau wafat, bahkan dirinya syok
atas kepergian Nabi Muhammad SAW. "Sesungguhnya beberapa orang munafik menganggap
bahwa Nabi Muhammad SAW telah wafat. Sesungguhnya dia tidak wafat, tetapi pergi ke hadapan
Tuhannya, seperti dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya. Demi Allah dia benarbenar
akan kembali. Barang siapa yang beranggapan bahwa dia wafat, kaki dan tangannya akan ku
potong," ucap Umar. [hrs]

F. Ayo Berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!

1. Perhatikan lafad berikut!

Lafad di atas mengandung hukum bacaan...


A. Mad lazim mukhaffaf harfi
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

2. Perhatikan pernyataan berikut: “Apabila ada huruf mad thabi'i bertemu dengan huruf
yang bertasyid di dalam satu kalimah”
Pernyataan di atas merupakan pengertian dari....
A. Mad lazim mutsaqqal kilmi
B. Mad lazim mukhaffaf harfi
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

3. Kata  ْ‫مثَقَّل‬
ُ , mempunyai makna yaitu ……
A. diringankan
B. diberatkan
C. dikenyangkan
D. dipanjangkan

4. Mad lazim mutsaqqal kilmi terdapat pada Lafadz ....


A. َ‫َوالَ الضَّالِّ ْين‬
ِ ْ‫ِم ْنجُو‬
B. ‫ع‬
C. ‫طه‬

46
D. ‫اَ َد َم‬

5. Cermatilah ayat berikut !


‫ َء ْالَئ َن َوقَ ْد ُك ْنتُ ْم بِ ِه تَ ْستَ ْع ِجلُ ْو َن‬, ‫اوقَ َع َءا َم ْنتُ ْم بِ ِه‬
َ ‫اَثُ َّم اِ َذا َم‬
َ ‫ َءا ْل‬   dalam potongan ayat tersebut adalah contoh hukum bacaan .......
Lafadz ‫َئن‬
A. Mad lazim mukhaffaf kilmi
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi
C. Mad lazim mukhaffaf harfi
D. Mad lazim mutsaqqal harfi

II. Uraian
1. Apa yang kamu ketahui tentang Mad Lazim Mutsaqol Kalimi?
2. Coba jelaskan cara membaca dan panjang bacaan Mad Lazim Mutsaqol Kalimi?
3. Jelaskan arti mutsaqqal adalah ….
4. Di bawah ini adalah QS. an Naziat : 34 dan QS al-Muthaffifin : 32. Tulislah lafadz
yang termasuk hukum bacaan Mad Lazim Mutsaqol Kalimi yang terdapat dalam ayat
tersebut ?

5. Cermati Lafadz-lafadz di bawah ini contoh Mad Lazim Mutsaqol Kalimi Jelaskan
alasannya ?

47
BAB 4
MAD LAZIM MUKHAFAF KILMI

Kompetensi Dasar :
3.4 Memahami mad lazim mukhafaf Kilmi
4.4 Membaca, menulis, dan menghafal Q.S at-Tariq/86 : 1-17

A. Tadarus
Q.S at-Tariq/86 : 1-17

B. Mad Lazim Mukhafaf Kilmi


1. Pengertian Mad lazim mukhaffaf Kilmi
Mad lazim mukhaffaf Kilmi atau mad lazim kilmi mukhaffaf, Menurut bahasa mad
artinya panjang, lazim artinya pasti, mukhaffaf artinya diringankan, sedangkan
kilmi berasal dari kata kalimah yang artinya kata. Jadi menurut istilah pengertian
mad lazim mukhaffaf kilmi adalah bacaan pada kalimat yang pasti dibaca panjang
dan diringankan. Mad lazim mukhaffaf kilmi dengan mad lazim mutsaqqal kilmi
memiliki perbedaan yang terletak pada tasydid dan harakat setelah mad thobi’i.
2. Hukum membaca Mad lazim mukhaffaf Kilmi
Hukum bacaan disebut mad lazim mukhaffaf kilmi adalah apabila ada Mad Thobi’i
bertemu dengan huruf yang berharakat sukun ( -ْ ) yang tidak terletak diakhir kata.
Mad lazim mukhaffaf kilmi dibaca dengan panjang yaitu 3 alif atau 6 harakat /
katukan seperti panjang mad lazim mutsaqqal kilmi. disebut mad lazim karena dua
hal: Pertama, semua ulama ahli qiraat sepakat bahwa panjangnya 6 harakat. Kedua,
panjangnya tetap sama ketika washal maupun waqaf.
3. Contoh Mad lazim mukhaffaf Kilmi
48
Contoh mad lazim mukhaffaf Kilmi di Al-Quran hanya tedapat di surat Yunus ayat
51 dan 91,

C. Penerapan
Perhatikan ayat di bawah dimana terdapat lafadz yang termasuk contoh mad Lazim
Mukhafaf Kilmi coba masukan kedalam kolom yang tersedia dan jelaskan alasannya

Contoh
No Penjelasan
Kalimah
1.

D. Tahsi Tilawah Q.S at-Tariq/86 : 1-17


Agar dapat membaca dan menghafalkan Surah aÓ-Òāriq dengan baik dan benar
sesuai dengan ilmu tajwid, kamu perlu memahami hukum tajwid yang ada dalam surah
tersebut. Untuk itu, perhatikan uraian hukum tajwid dalam Surah aÓ-Òāriq berikut.

Q.S. at-Tariq/86 : 1-9

49
Keterangan:
1. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca
idgam (masuk ke huruf sin).
2. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
3. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu
huruf syamsiyah Óa. Dibaca idgam (masuk ke huruf Óa). Kedua, mad asli atau mad
tabi’i karena huruf Óa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu
hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
5. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4, atau 5 harakat.
6. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
7. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
8. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah Óa. Dibaca
idgam (masuk ke huruf Óa).
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Óa berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
11. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam
bertemu huruf syamsiyah nun. Dibaca idgham (masuk ke huruf nun). Kedua,
gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
12. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
13. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu
huruf syamsiyah Áa. Dibaca idgham (masuk ke huruf Áa). Kedua, mad asli atau mad
tabi’i karena huruf Áa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu
hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah ba diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
15. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi "ng".
16. Idgam bilagunnah karena huruf sin berharakat kasrah tanwin bertemu huruf lam
50
tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
17. Ada dua hukum di sini, pertama gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara
membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad
tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
19. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
20. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Æa berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
21. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf Êa. Cara membacanya samar
dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf
nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf Êa.
22. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
23. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf sin. Cara membacanya samar dengan
dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati,
sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf sin.
24. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf sin berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
25. Gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
26. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
27. Idgam bigunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca
masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
28. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
29. Ikhfa’ karena huruf hamzah berharakat kasrah tanwin bertemu huruf dal. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
30. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf dal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
31. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
32. Iqlab karena huruf nun sukun bertemu huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin
berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
33. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf ba berharakat fathah. Dibaca
51
panjang 2 harakat.
34. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah Ãad. Dibaca
idgham (masuk ke huruf Ãad).
35. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ta. Dibaca
idgam (masuk ke huruf ta).
36. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
37. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah ba diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
38. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
39. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
40. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
41. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
42. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain
hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.
43. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf qaf berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
44. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
45. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
46. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca
idgam (masuk ke huruf sin).
47. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

Q.S. at-Tariq/86 : 10-17

52
Keterangan :
1. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
2. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Cara membacanya panjang 2 harakat.
3. Ikhfa’ alasannya huruf nun sukun bertemu huruf qaf. Cara membacanya samar
dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi "ng".
4. Idgam bigunnah karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca
masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
5. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
6. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
7. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca
idgam (masuk ke huruf sin).
8. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
10. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ra. Dibaca
idgam (masuk ke huruf ra).
11. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
12. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
13. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
14. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah Ãad. Dibaca
idgam (masuk ke huruf Ãad).
15. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah

53
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
16. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
17. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Dalam hal ini bertemu huruf lam. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf qaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
19. Ikhfa’ karena huruf lam berharakat dammah tanwin bertemu huruf fa. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu
mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf
fa.
20. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
21. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ha. Dibaca secara jelas.
22. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.
23. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya. Cara
membacanya dengan jelas.
24. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf kaf berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
25. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf dal berharakat dammah bertemu wau sukun
dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
26. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
27. Mad 'iwadh karena dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya
tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
28. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf kaf berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
29. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kaf berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
30. Mad 'iwadh karena dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya
tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.
31. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu
huruf kaf. Dibaca secara jelas. Kedua, mad asli atau mad tabi’i karena huruf kaf
berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf,
dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
32. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
54
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya
panjang 2 harakat.
33. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ha. Cara
membacanya dengan jelas.
34. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ra. Cara
membacanya dengan jelas.
35. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf wau berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
36. Mad 'iwadh karena dal berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya
tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

Aktifitas Siswa
1. Membaca Q.S at-Tariq/86 : 1-17
2. Menulis Q.S at-Tariq/86 : 1-17
3. Menghafal Q.S at-Tariq/86 : 1-17

E. Kisah Inspiratif

Anak Tukang Bangunan Hafal 30 Juz Al quran dalam 7 Bulan


Neisya Shabina, merupakan santri Dayah Insan Qurani Aceh Besar. Di usianya 15 tahun,
dia berhasil mengkhatamkan hafalan Alquran 30 juz dalam kurun waktu tujuh bulan.
Remaja kelahiran 11 Juni 2004 tersebut mulai menghafal Alquran sejak akhir Juli tahun
lalu, kemudian Neisya berhasil merampungkan hafalannya tepat pada Kamis (5/3)
kemarin, dalam program kelas tahfiz khusus di pesantrennya. "Selesai sekolah, Neisya
ingin jadi dokter yang hafalan Alqurannya lancar 30 juz," katanya di Aceh Besar, Jumat
(6/3). Dikutip dari Antara. Ayah Neisya, Bahrum diketahui sehari-harinya bekerja sebagai
buruh bangunan. Sedangkan ibunya Fitriani berprofesi sebagai penjual kue. Meski kondisi
ekonomi keluarganya serba pas-pasan, namun tidak menyurutkan semangat bocah itu
untuk mewujudkan keinginannya menjadi penghafal Alquran, bahkan cita-cita jadi dokter
yang dekat dengan Alquran. Bahkan, ketika waktu istirahat siang usai salat dzuhur dia
juga memanfaatkannya untuk membuka lembaran Alquran, dan aktivitas itu biasa
dilakukan hingga menjelang waktu salat ashar. Ditambah lagi usai salat ashar hingga
menjelang maghrib Neisya juga melakukan murajaah hafalannya. Aktivitas yang sama
juga dilakukan usai magrib dan isya, semua itu dengan tujuan agar hafalannya
semakin lancar. Bahkan dia juga tidak pernah meninggalkan shalat tahajud selama
menghafal. "Neisyah berpesan agar semua para penghafal Alquran untuk memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya, dan jangan pernah mengecewakan orang tua," katanya.
Sementara itu, Pengurus Dayah Insan Qurani Ustaz Raihan menyampaikan apresiasi
terhadap Neisya atas prestasi yang diraihnya di usia yang masih sangat muda. Ia
berharap Neisya untuk istiqamah dengan Alquran dan menjadikan Alquran sebagai
pelita dalam hidup. Insya Allah akan menjadi penolong kedua orang tuamu di hadapan
55
mahkamah Allah SWT. Terima kasih untuk ustaz dan ustazah atas bimbingannya
kepada anak kita semoga setiap usaha ustaz dan ustazah akan bernilai pahala di sisi
Allah," katanya.

F. Ayo Berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Perhatikan pernyataan berikut: “mad thobii bertemu huruf sukun dalam satu kata”
Pernyataan di atas merupakan pengertian dari....
A. Mad lazim mutsaqqal kilmi
B. Mad lazim mukhaffaf harfi
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

2. Kata  mukhaffaf  mempunyai makna yaitu ……


E. diringankan
F. diberatkan
G. dikenyangkan
H. dipanjangkan

3. Mad lazim mukhaffaf kalmi terdapat pada lafadz....


ۤ
A. َ‫ٰا ْل ٰٔـن‬
B. ‫ق‬ َ ‫َع َس‬
C. ‫ط َس َم‬
D. ‫ص‬ َ ‫الَ َم‬
4. Ahli qiraat sepakat bahwa cara membaca Mad lazim mukhaffaf kalmi panjangnya
....
A. 2 harakat
B. 3 harakat
C. 4 harakat
D. 6 harakat

5. Perhatikan tabel berikut

56
1 2 3 4

Pada Tabel di atas yang termasuk contoh Mad Lazim Mukhafaf Kilmi di
tunjukkan nomor …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

III. Uraian
1. Apa yang kamu ketahui tentang Mad Lazim Mukhafaf Kilmi?
2. Coba jelaskan cara membaca dan panjang bacaan Mad Lazim Mukhafaf
Kilmi?
3. Jelaskan arti mukhaffaf adalah ….
4. Di bawah ini adalah Surat Yunus ayat 91, Coba tulis lafadz yang termasuk
hukum bacaan Mad Lazim Mukhafaf Kilmi yang terdapat dalam ayat
tersebut ?

5. Jelaskan Perbedaan Mad Lazim Mukhafaf Kilmi dengan Mad Lazim


Mutsaqol Kilmi, ?

57
BAB 5
Q.S. ‘ABASA 1- 42

Kompetensi Dasar :
3.5 Memahami isi kandungan Surat Al ‘Abasa 1-42
4.5 Membaca Surat Al ‘Abasa ayat 1-42 dan Menunjukkan Hafalan Surat
Al ‘Abasa

A. Tadarus

B. Terjemahan Surat ‘Abasa 1-42

58
1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
2. karena telah datang seorang buta kepadanya
3. tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
4. atau Dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat
kepadanya?
5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup
6. Maka kamu melayaninya.
7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau Dia tidak membersihkan diri (beriman).
8. dan Adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan
pengajaran),
9. sedang ia takut kepada (Allah), s
10. Maka kamu mengabaikannya.
11. sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu
peringatan,
12. Maka Barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,
13. di dalam Kitab-Kitab yang dimuliakan
14. yang ditinggikan lagi disucikan,
15. di tangan Para penulis (malaikat),
16. yang mulia lagi berbakti.
17. binasalah manusia; Alangkah Amat sangat kekafirannya?
18. dari Apakah Allah menciptakannya?
19. dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya[
20. kemudian Dia memudahkan jalannya
21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,
22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.
23. sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah
kepadanya,
24. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
25. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,
28. anggur dan sayur-sayuran,
29. zaitun dan kurma,
30. kebun-kebun (yang) lebat,
31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,
32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
33. dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),
34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
35. dari ibu dan bapaknya,
36. dari istri dan anak-anaknya.

59
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup
menyibukkannya.
38. banyak muka pada hari itu berseri-seri,
39. tertawa dan bergembira ria,
40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,
41. dan ditutup lagi oleh kegelapan
42. mereka Itulah orang-orang kafir lagi durhaka.

C. Arti Kata

Ayat 1.

 dan berpaling dia berwajah masam

Ayat 2.

 (karena) seorang buta telah


datang (kepada)nya

Ayat 3.

 (ingin) menyucikan dirinya  barangkali dia dan tahukah engkau


(Muhammad)

Ayat 4.
 yang memberi manfaat  atau (ingin) mendapatkan
kepadanya pengajaran

Ayat 5.

 adapun orang yang merasa


serba cukup (pembesar
Quraisy)

60
Ayat 6.
 memberi perhatian  kepadanya maka engkau (Muhammad)

Ayat 7.
 kalau dia tidak menyucikan  padahal tidak ada (cela)
dirinya atasmu

Ayat 8.
 (dengan) bersegera  datang (kepada)mu dan adapun orang yang
Ayat 9.
 takut (kepada Allah) (sedang) dia

Ayat 10.
 malah mengabaikannya  engkau (Muhammad)

Ayat 11.
 (adalah) suatu peringatan  sungguh (ajaran) itu jangan (begitu)

Ayat 12.
 memerhatikannya maka siapa menghendaki

Ayat 13.
 yang dimuliakan (di sisi di dalam kitab-kitab
Allah)

Ayat 14.
 (dan) disucikan yang ditinggikan

Ayat 15.

 di tangan para utusan


(malaikat)
61
Ayat 16.

 lagi berbakti  yang mulia

Ayat 17.

 alangkah kufurnya dia celakalah manusia

Ayat 18.

 Dia (Allah) menciptakannya dari apakah

Ayat 19.

 lalu menentukannya  Dia menciptakannya dari setetes mani

Ayat 20.

 Dia mudahkan kemudian jalannya

Ayat 21.

 lalu menguburkannya  kemudian Dia


mematikannya

Ayat 22.

 Dia membangkitkannya kemudian jika Dia


kembali menghendaki

62
Ayat 23.

 apa yang Dia perintahkan  dia belum melaksanakan jangan (begitu)


(kepada)nya

Ayat 24.

 makanannya maka hendaklah manusia itu


memerhatikan

Ayat 25.

 melimpah (dari langit)  air  Kamilah yang telah


mencurahkan

Ayat 26.

 (dengan) sebaik-baiknya  bumi kemudian Kami belah

Ayat 27.

 biji-bijian  di sana lalu Kami tumbuhkan

Ayat 28.

 dan sayur-sayuran dan anggur

Ayat 29.

 dan pohon kurma dan zaitun

Ayat 30.

63
 yang rindang dan kebun-kebun

Ayat 31.

 serta rerumputan dan buah-buahan

Ayat 32.

 dan hewan-hewan ternakmu (semua itu) untuk


kesenanganmu

Ayat 33.

 suara yang memekakkan maka apabila datang


(tiupan sangkakala kedua)

Ayat 34.

 dari saudaranya (pada) hari itu, manusia lari

Ayat 35.

 dan bapaknya  dan ibunya

Ayat 36.

 dan anak-anaknya dan istrinya

Ayat 37.

64
 (pada) hari itu  dari mereka bagi setiap orang

 yang menyibukkannya urusan

Ayat 38.

 yang berseri-seri  (pada) hari itu ada wajah-wajah

Ayat 39.

 dan gembira ria tertawa

Ayat 40.

 yang tertutup debu (suram)  (pada) hari itu dan ada (pula) wajah-wajah

Ayat 41.

 (oleh) kegelapan (kehinaan) tertutup

Ayat 42.

 yang durhaka  orang-orang kafir mereka itulah

D. Hukum Tajwid

Ikhfa, Mad wajib Muttasil

Ikhfa, Mad shilah qasirah

Mad jaiz Munfasil

65
Iqlab. Mad Iwad

Mad Jaiz Munfasil , Mad Lazim Mutsaqol Kalim

E. Isi Kandngan Q.S. Abasa/80 : 1-42


Surat 'Abasa terdiri atas 42 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah,
diturunkan sesudah surat An Najm. Dinamai 'Abasa diambil dari perkataan 'Abasa yang
terdapat pada ayat pertama surat ini. Menurut riwayat, pada suatu ketika Rasulullah s.a.w.
menerima dan berbicara dengan pemuka-pemuka Quraisy yang beliau harapkan agar
mereka masuk Islam. Dalam pada itu datanglah Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang
buta yang mengharap agar Rasulullah Saw. membacakan kepadanya ayat- ayat Al Quran
yang telah diturunkan Allah. tetapi Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan memalingkan
muka dari Ibnu Ummi Maktum yang buta itu, lalu Allah menurunkan surat ini sebagai
teguran atas sikap Rasulullah terhadap ibnu Ummi Maktum itu. Surat 'Abasa mengandung
teguran Allah kepada Rasululah s.a.w. yang lebih mengutamakan pembesar-pembesar
Quraisy yang diharapkan agar mereka masuk Islam dari pada Ibnu Ummi Maktum yang
buta, tapi telah diyakini keimanannya; Al Quran adalah sebagai peringatan; dan salah satu
sifat manusia ialah tidak mensyukuri nikmat Allah.
Pokok-pokok isinya:
1. Keimanan;  dalil-dalil keesaan Allah; keadaan manusia pada hari kiamat.
2. Dalam berda'wah hendaknya memberikan penghargaan yang sama kepada orang-orang
yang diberi da'wah; cercaan Allah kepada manusia yang tidak mensyukuri nikmat-Nya.
Hubungan Surat 'Abasa dengan Surat At Takwiir
1. Sama-sama menerangkan tentang huru-hara pada hari kiamat.
2. Sama-sama menerangkan bahwa manusia pada hari kiamat terbagi dua.
3. Pada surat 'Abasa Allah s.w.t. menegur Muhammad s.a.w. sedang dalam surat At
Takwiir Allah menegaskan bahwa Muhammad s.a.w. adalah seorang Rasul yang mulia.

F. Kisah Inspiratif
Semangat Anak-Anak Gaza Menghafal Alquran
Semangat anak-anak Gaza, Palestina dalam menghafal Alquran tidak pernah padam
meski berada di tengah keterbatasan. Salah satunya karena faktor keterbatasan listrik.
Meski demikian, kekurangan ini tidak menjadi hambatan. Tidak sedikit dari mereka yang
hafal puluhan juz Alquran meski usianya masih belia.   Yahya, seorang pemuda asal Gaza
Palestina bercerita bangun pagi dalam keadaan bertemu listrik merupakan sebuah

66
kebahagiaan. Tidak seperti di Indonesia setiap hari kita dapat menikmati listrik. Di Gaza,
mereka hampir tak pernah bertemu listrik. “Bagi kami, bangun tidur lalu ada listrik adalah
sebuah kebahagiaan,” katanya. Di balik ketiadaan listrik, anak-anak Gaza justru tumbuh
menjadi insan jenius dengan IQ yang berada di atas rata-rata. Yahya menuturkan, adiknya,
anak tetangganya, dan teman-teman masa kecilnya tumbuh sebagai anak-anak Gaza yang
cerdas. Yahya berkisah bahwa ia baru saja melintas gerbang perbatasan Rafah 17
Desember lalu. Ia pun menuturkan kisah kehidupannya lahir dan besar di tanah konflik.
“Di Gaza lebih memprihatinkan, dengan adanya kungkungan penjara dari Zionis, berbagai
macam krisis terjadi mulai dari kelaparan, ketiadaan sanitasi dan yang terpenting adalah
krisis listrik. Dalam sehari, listrik biasanya hanya menyala selama 2 jam. Itu pun menyala
justru di waktu kami tidur,” ujar pemuda kelahiran 1996 tersebut. Maka, setelah lewat dari
dua jam, penduduk Gaza tidak akan lagi menemukan listrik. Hal paling beruntung adalah
jika mereka mendapat pasokan listrik selama lebih dari 6 jam sehari. Momen ini biasanya
terjadi ketika ada limpahan listrik yang cukup dari generator tua yang dinyalakan di
beberapa sudut Kota Gaza. Tetapi, hal ini sangatlah jarang terjadi. Karena itu, anak-anak
Gaza terbiasa hidup tanpa listrik. Namun demikian, situasi dan kondisi yang pelik tidak
menyurutkan semangat mereka untuk tetap belajar terutama dalam mengkaji Alquran.
Sedari fajar mulai membentang, anak-anak Gaza telah berkumpul dalam halaqah di masjid.
Sedang para hafidz yang telah akil-baligh memperdengarkan lantunan ayat suci Alquran
untuk kemudian mereka hafalkan.
Bagi mereka, Alquran adalah yang utama, mereka belajar hingga Dzuhur. Barulah
selepas Dzuhur mereka menuntut ilmu ke sekolah. Dan lagi-lagi, pelajaran yang utama
adalah pembelajaran Alquran. “Alquran adalah napas, dengannya kami hidup. Tidak
pernah sekalipun kami meninggalkan Alquran. Oleh sebabnya, dengan keadaan yang
begitu terbatas, kami tetap dapat hidup dan berjuang, meskipun dalam keadaan terkepung
dan tanpa adanya fasilitas. Ini sudah menjadi hal yang wajar dan menyebar ke seluruh
daerah di Jalur Gaza,” tutur Yahya. Bahkan setiap bulan, gelaran penghargaan untuk para
hafiz Quran dilangsungkan di Gaza. “Ada ratusan anak Palestina yang diwisuda sebagai
hafiz Alquran dengan hafalan yang berkisar dari 10 juz, 25 juz, hingga 30 juz,” ujar Yahya.
Di Khan Yunis, mayoritas anak-anak Gaza hafal Alquran. Daerah di sebelah sisi timur
wilayah Gaza ini berbatasan langsung dengan Israel. Menurut Yahya, di bulan Desember
lalu desanya yang hanya berpagar tembok tinggi dengan Israel, baru saja menggelar wisuda
bagi penghafal Alquran. Sebanyak 200 orang diluluskan dalam wisuda penghafal Alquran
tersebut. “Jangan ditanya apakah mereka sempat memiliki waktu bermain. Mungkin ada,
tapi bagi mereka tak ada waktu luang selain untuk berjihad,” tutur Yahya menyimpulkan
apa yang ada di hati sebagian besar anak-anak Gaza. Situasi dan kondisi yang pelik telah
memacu mereka untuk menjadi para penghafal Al-Quran di usia yang masih begitu belia.
Sebab tak ada lagi yang mampu mereka lakukan untuk menjadi bekal jihad sekaligus
syahid mereka. “Jika kami masih bermain, menurut kami ini merupakan suatu
pengkhianatan. Sebab, tak ada yang lebih penting selain berjihad,” tegas Yahya. Bergeser
ke Selatan Khan Yunis, tepat di daerah perbatasan antara wilayah Palestina dengan wilayah
67
Israel, Yahya menuturkan tak ada rumah atau bangunan apapun selain tenda-tenda
seadanya. Tenda terbuat dari terpal-terpal lusuh. “Mengapa hanya terpal? Sebab kalau ada
sebentuk pun bangunan permanen pasti langsung diledakkan meskipun hanya dari papan,”
ujarnya. Ketika setidaknya anak-anak yang berada di dalam kota Gaza masih dapat
bersekolah, beda nasib dengan mereka di perbatasan Khan Yunis dan Israel. “Mereka yang
tinggal di perbatasan tidak akan pernah mengenyam bangku pendidikan,” tuturnya. Namun
menurut Yahya, bocah-bocah di Khan Yunis, perbatasan antara Israel dan Gaza, jauh lebih
pintar dari anak-anak yang bersekolah. Hampir semuanya adalah hafiz Quran. Mereka juga
lebih tangguh dan berani sebab merekalah garda terdepan menghadapi tentara Israel.
Mereka yang setiap hari selalu melawan tentara Israel, dan setiap hari pula para syuhada
berjatuhan. “Mereka tidak takut karena mereka telah menguasai Al-Quran. Al-Quran
adalah utama, tidak masalah tidak mempelajari ilmu lain. Yang terpenting adalah Al-Quran
sebab Al-Quran adalah muara segala ilmu,” pungkasnya. (njs/act)
https://www.gomuslim.co.id/cerita-semangat-anak-anak-gaza-menghafal-alquran.html

G. Ayo Berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Surah ‘Abasa terdiri dari berapa ayat?
A. 40
B. 41
C. 42
D. 43

2. Perhatikan potongan ayat berikut:

Arti dari ayat di atas adalah...


A. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
B. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
C. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
D. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

3. Perhatikan pernyataan berikut:


1) Sama-sama menerangkan tentang huru-hara pada hari kiamat.
2) Sama-sama menerangkan bahwa manusia pada hari kiamat terbagi dua.
3) Sama-sama menerangkan tentang huru-hara pada hari Raya

68
4) Pada surat 'Abasa Allah Swt. menegur Muhammad SAW. Sedang dalam surat At
Takwiir Allah menegaskan bahwa Muhammad s.a.w. adalah seorang Rasul yang
mulia.
Yang merupakan Hubungan Surat 'Abasa dengan Surat At Takwiir ditunjukkan
dengan nomor...
A. 1,2,3
B. 1,2,4
C. 1,3,4
D. 2,3,4

4. Arti dari kata adalah


A. Urusan
B. Mereka
C. Anggur
D. Zaitun

5. Perhatikan pernyataan berikut!


1) Keimanan
2) Keadaan manusia menjelang kematian
3) Dalil-dalil keesaan Allah;
4) Keadaan manusia pada hari kiamat.
Pernyataan yang merupakan Pokok-pokok isi dari surah ‘Abasa adalah...
A. 1,2,3
B. 1,2,4
C. 1,3,4
D. 2,3,4
II. Uraian
1. Tulislah Q.S. ‘Abasa ayat ke-34 dengan lengkap dan benar!
2. Tulislah 2 makna kandungan dari Q.S. ‘Abasa!
3. Jelaskan siapakah Umi Maktum itu ?
4. Artikan lafadz di bawah ini

69
5. Apa hukum membaca Kalimat di bawah ini

70
PENILAIAN AKHIR SEMESTER ( PAS )
BACA TULIS QURAN
KELAS IX
I.Pilihan Ganda
1. Adanya ya' sukun yang didahului ya bertasydid dan berkasrah yang dibaca dengan
menetopkan, memantapkan bunyi ya bertasydid dengan ditekan dan ditahan,
merupakan kaidah hokum bacaan
E. Mad shilah
F. Mad farqi
G. Mad badal
H. Mad tamkin

2. Perhatikan ayat di bawah ini!

‫َواِ َذا ُحيِّ ْيتُ ْم بِت َِحيَّتِ ْم فَ َحيُّوْ ابِاَحْ َسنَ ِم ْنهَا آوْ ُر ُّدوْ هَا اِ َّن هّللا َ َكانَ َعلَى ُك ِّل َش ْيٍئ َح ِس ْيبًا‬
Dari ayat di atas yang termasuk contoh hukum bacaan mad tamkin adalah ….
A. ‫ُحيِّتُ ْم‬
B. ‫بِتَ ِحيَّتِ ْم‬
C. ‫فَ َحي ُّْوا‬
D. ‫َح ِس ْيبًا‬
3. Cermati QS Ali Imran (3) ayat 21 berikut :
ِ ‫اِ َّن الّ ِذي َْن يَ ْكفُر ُْو َن ِبآيَا‬
ِّ ‫ت هللاِ َويَ ْقتُلُ ْو َن النَّبِيِّي َْن ِب َغي ِْر َح‬
‫ق‬
Ayat tersebut terdapat hokum bacaan mad tamkin karena ……
A. Terdapat ya sukun didahului ya bertasydid dan berharakat kasrah
B. Huruf hamzah berharakat hidup bertemu dengan hamzah sukun
C. Huruf mad diikuti huruf bertasydid dalam satu kalimat
D. Terdapat huruf mad yang terdapat ditengah kalimat

4. Kapan huruf Ya’ bisa dikatakan huruf dalah bacaan mad tamkin
A. Ya’ berharokat kasroh dan bertasdid,serta di ikuti ya’ berharokat sukun
B. ya’ berharokat dommah dan bertasdid,serta di ikuti ya’ berharokat dommah
C. ya’ berharokat fatkhah dan bertasdid, serta di ikuti ya’ berharokat fatkha
D. Ya’ berharokat kasroh dan sukun dan bertasdid, serta di ikuti ya’ berharokat
kasroh

71
5. Perhatikan tabel di bawah ini

Lafadz Yang termasuk Mad Tamkin dari tabel diatas ditunjukkan nomor
A. 3
B. 2
C. 1
D. 4

6. Arti mad farqu menurut bahasa adalah …


A. Tambahan
B. Hubungan
C. Memisahkan
D. Keterangan

7. Apabila ada mad badal diiringi oleh huruf yang bertasydid. maka hukum
membacanya adalah
A. Mad shilah
B. Mad farqi
C. Mad badal
D. Mad tamkin

8. Cermati Q.S. Yunus ayat 59 berikut :

72
Pada ayat di atas Lafadz yang di garis bawahi Hukum bacaannya
adalah…
A. Mad farqi
B. Mad iwad
C. Mad lazim musaqqal kilmi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

9. Cermati QS An-Naml ayat 59 berikut :

dalam Ayat diatas lafadz yang digaris bawahi hukum bacaan mad farqu , karena
A. Terdapat ya sukun didahului ya bertasydid dan berharakat kasrah
B. Huruf hamzah berharakat hidup bertemu dengan hamzah sukun
C. mad badal diiringi oleh huruf yang bertasydid
D. Terdapat huruf mad yang terdapat ditengah kalimat

10. Perhatikan ayat di bawah ini!

Dari ayat di atas yang termasuk contoh hukum bacaan mad Farqu adalah ….

A.

B.

C.

D.
11. Perhatikan lafad berikut!
Lafad di atas mengandung hukum bacaan...
A. Mad lazim mukhaffaf harfi
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi
73
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

12. Perhatikan pernyataan berikut: “Apabila ada huruf mad thabi'i bertemu dengan
huruf yang bertasyid di dalam satu kalimah”
Pernyataan di atas merupakan pengertian dari....
A. Mad lazim mutsaqqal kilmi
B. Mad lazim mukhaffaf harfi
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

13. Kata ‫م َث َّقل‬


ُ , mempunyai makna yaitu ……
A. diringankan
B. diberatkan
C. dikenyangkan
D. dipanjangkan

14. Mad lazim mutsaqqal kilmi terdapat pada Lafadz ....

A. ‫َوالَ الضَّالِّي َْن‬

B. ‫ِم ْنج ُْو ِع‬

C. ‫طه‬

D. ‫اَ َد َم‬

15. Cermatilah ayat berikut !

‫ َء ْالَئ َن َو َق ْد ُك ْن ُت ْم ِب ِه َتسْ َتعْ ِجلُ ْو َن‬, ‫اَ ُث َّم ِا َذا َم َاو َق َع َءا َم ْن ُت ْم ِب ِه‬

Lafadz  َ‫ءا ْلَئ ن‬


َ    dalam potongan ayat tersebut adalah contoh hukum bacaan .......
A. Mad lazim mukhaffaf kilmi
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi

74
C. Mad lazim mukhaffaf harfi
D. Mad lazim mutsaqqal harfi
16. Perhatikan pernyataan berikut: “mad thobii bertemu huruf sukun dalam satu kata”
Pernyataan di atas merupakan pengertian dari....
A. Mad lazim mutsaqqal kilmi
B. Mad lazim mukhaffaf harfi
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi
17. Kata  mukhaffaf  mempunyai makna yaitu ……
A. diringankan
B. diberatkan
C. dikenyangkan
D. dipanjangkan

18. Mad lazim mukhaffaf kalmi terdapat pada lafadz....


ۤ
A. َ‫ٰا ْلٰٔـن‬

B. ‫ق‬
َ ‫َع َس‬

C. ‫ط َس َم‬

D. َ ‫الَ َم‬
‫ص‬

19. Ahli qiraat sepakat bahwa cara membaca Mad lazim mukhaffaf kalmi panjangnya
....

A. 2 harakat
B. 3 harakat
C. 4 harakat
D. 6 harakat
20. Perhatikan tabel berikut
75
1 2 3 4

Pada Tabel di atas yang termasuk contoh Mad Lazim Mukhafaf Kalimi di
tunjukkan nomor …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

21. Surah ‘Abasa terdiri dari berapa ayat?

A. 40
B. 41
C. 42
D. 43
22. Perhatikan ayat berikut:

Arti dari ayat di atas adalah...


A. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
B. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
C. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
D. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

23. Perhatikan pernyataan berikut:


1. Sama-sama menerangkan tentang huru-hara pada hari kiamat.
2. Sama-sama menerangkan bahwa manusia pada hari kiamat terbagi dua.
3. Sama-sama menerangkan tentang huru-hara pada hari Raya
4. Pada surat 'Abasa Allah Swt. menegur Muhammad s.a.w. sedang dalam surat At
Takwiir Allah menegaskan bahwa Muhammad s.a.w. adalah seorang Rasul
yang mulia.

76
Yang merupakan Hubungan Surat 'Abasa dengan Surat At Takwiir ditunjukkan
dengan nomor...
A. 1,2,3
B. 1,2,4
C. 1,3,4
D. 2,3,4

24. Arti dari kata ٌ‫َشْأن‬ adalah

A. Urusan
B. Mereka
C. Anggur
D. Zaitun
25. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Keimanan
2) Keadaan manusia menjelang kematian
3)  Dalil-dalil keesaan Allah;
4) Keadaan manusia pada hari kiamat.
Pernyataan yang merupakan Pokok-pokok isi dari surah ‘Abasa adalah...

A. 1,2,3
B. 1,2,4
C. 1,3,4
D. 2,3,4

II. Uraian

1. Tulislah Q.S. ‘Abasa ayat ke-34 dengan lengkap dan benar!


2. Tulislah 2 makna kandungan dari Q.S. ‘Abasa!
3. Jelaskan siapakah Umi Maktum itu ?
4. Artikan lafadz di bawah ini

77
5. Apa hukum membacanya Kalimat di bawah ini

78
BAB 6
MAD LAZIM MUTSAQQAL HARFI
DAN MAD LAZIM HARFI MUSYBA

Kompetensi Dasar :
3.1 Menjelaskan hukum bacaan mad lazim Harfi Musyba atau mad lazim
mutsaqol harfi
4.1 Mempraktekkan mad lazim mukhafaf kalimi Dalam membaca Al quran
4.2 Membaca., menulis, dan menghafal Q.S. al-Buruj/85 : 1-22

A. Tadarus
Q.S. al-Buruj/85 : 1-22

B. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi


1. Pengertian Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
79
Menurut bahasa harfi artinya adalah huruf. Sedangkan menurut istilah arti mad lazim
mutsaqqal harfi adalah huruf yang wajib dibaca panjang dan diberatkan.
2. Hukum bacaan dan huruf Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Hukum bacaan disebut mad lazim mutsaqqal harfi adalah apabila ada salah satu
huruf atau lebih dipermulaan surat adapun huruf yaitu delapan huruf berikut:

yang dikumpulkan dalam kalimat Dan setelah Mad terdapat huruf


yang mati karena diidghamkan atau ditasydidkan. Cara membaca bacaan mad lazim
mutsaqqal harfi yaitu dengan panjang 3 alif atau 6 harakat / ketukan sama seperti
panjang Mad Lazim Mustaqqal Kilmi.
3. Conyoh Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Huruf ‘Ain ( ‫ ) ع‬dan Kaf ( Surat Maryam Ayat 1


‫)ك‬
Huruf Lam ( ‫) ل‬ Surat Al A’raf Ayat 1

Huruf Sin ( ‫)س‬ Surat Asy Syu’ara’


Ayat 1

C. Mad Lazim Harfi Musyba


1. Pengertian Mad Lazim Harfi Musyba
Menurut bahasa musyabba’ artinya dikenyangkan. Sedangkan menurut istilah arti
mad lazim harfi musyabba’ atau musyabba’ harfi adalah huruf yang wajib dibaca
panjang dan dikenyangkan. Panjang mad lazim harfi musyabba’ adalah 3 alif atau 6
harakat/ketukan
2. Cara Membaca dan Contoh Mad Lazim Harfi Musyabba
Hukum bacaan disebut Mad Lazim Musyabba’ adalah sama seperti hukum mad
lazim mustaqqal harfi, tetapi setelah mad terdapat huruf mati yang tidak diidghamkan
atau ditasydidkan. Cara membaca mad lazim harfi musyabba’ yaitu dibaca dengan
panjang 3 alif atau 6 harakat / ketukan seperti panjang mad lazim mustaqqal harfi.

pada huruf ‫ق‬


ٓ dibaca panjang enam
harakat
secara penuh
pada huruf ‫ ٓن‬dibaca panjang enam
harakat secara penuh
Huruf Shod ( ‫ ) ص‬dibaca panjang enam
harakat
80secara penuh
D. Penerapan
masukkan lafadz di bawah ini kedalam kotak yang tersedia, berikan penjelasan cara
membacanya !

Mad Lazim Mutsaqqal Mad Lazim Harfi Penjelasan


Harfi Musyabba

E. Tahsi Tilawah Q.S. al-Buruj/85 : 1-22


Sebelum kamu membaca dan menghafalkan Surah al-Burūj, pahamilah hukum tajwid yang
ada dalam surah tersebut.
Q.S. al-Buruj/85 : 1-8

Keterangan:
1. Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgam
(masuk ke huruf sin).
2. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca
81
panjang 4 atau 5 harakat.
3. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ba. Dibaca secara jelas.
5. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
6. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah jim diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
7. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ya. Dibaca secara jelas.
8. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
9. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
10. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf mim berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
11. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
12. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
13. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf syin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
14. Idgam bigunnah karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf wau
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
15. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
16. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
17. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Æa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
18. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
19. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
20. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
21. Ada tiga hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf
syamsiyah nun. Dibaca idgam (masuk ke huruf nun). Kedua, gunnah sebab nun bertanda
tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Ketiga, mad asli
atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu
hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
82
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
23. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf wau. Dibaca secara jelas.
24. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
25. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
26. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf 'ain. Cara
membacanya dengan jelas.
27. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
28. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
29. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
30. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
31. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf 'ain. Cara
membacanya dengan jelas.
32. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
33. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat dammah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
35. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
36. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
37. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
38. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
39. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
40. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat dammah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
83
41. Izhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
42. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya
dengan jelas.
43. Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 2, 4 atau 5 harakat.
44. Idgam bigunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
45. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat dammah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
46. Tarqiq karena lafal Allah didahului oleh huruf hijaiyah ba berharakat kasrah. Cara
membacanya tipis.
47. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf 'ain. Dibaca secara jelas.
48. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf zain berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
49. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf Æa. Dibaca secara jelas.
50. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
51. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.

Q.S al-Buruj/85/ : 9 – 11

84
Keterangan
1. Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam).
2. Mad asli atau mad thabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
3. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah.
Dalam hal ini bertemu huruf mim. Cara membacanya panjang 2 harakat.
4. Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah sin. Dibaca idgam
(masuk ke huruf sin).
5. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
6. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
7. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
8. Tafkhim karena lafal Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Cara
membacanya tebal.
9. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
10. Mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
11. Ikhfa’ karena huruf hamzah berharakat kasrah tanwin bertemu huruf syin. Cara
membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu
mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.
12. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
13. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
14. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat.
15. Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam).
16. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
17. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
18. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
85
harakat.
19. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
20. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
21. Gunnah sebab mim bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan
3 harakat.
22. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ya. Cara membacanya
dengan jelas.
23. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ta berharakat dammah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
24. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ba berharakat dammah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
25. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf 'ain. Cara
membacanya dengan jelas.
26. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
27. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat.
28. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf 'ain. Cara
membacanya dengan jelas.
29. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
30. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf Æa. Dibaca secara jelas.
31. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
32. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah qaf diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
33. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat.
34. Alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam).
35. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
36. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah
lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
37. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun berharakat dammah bertemu wau sukun dan
86
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
38. Ada dua hukum di sini, pertama alif lam syamsiyah alasannya huruf alif lam bertemu huruf
syamsiyah Ãad. Dibaca idgam (masuk ke huruf Ãad). Kedua, mad asli atau mad tabi’i karena
huruf Ãad berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf,
dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
39. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf Æa berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
40. Izhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya
dengan jelas.
41. Ada dua hukum di sini, pertama gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya
dengan dengung serta ditahan 3 harakat. Kedua, mad asli atau mad tabi’i karena huruf nun
berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan
tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
42. Ikhfa’ karena huruf ta berharakat dammah tanwin bertemu huruf ta. Cara membacanya
samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
43. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat.
Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
44. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
45. Ikhfa’ karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung
dan ditahan selama 3 harakat.
46. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf hamzah. Dibaca secara jelas.
47. Izhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
48. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
49. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
50. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf fa. Dibaca secara jelas.
51. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf fa berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
52. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kaf. Dibaca secara jelas.
53. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

Q.S. al-Buruj/85 : 12-22

87
Keterangan:
1. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat.
2. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah Óa berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat.
Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
3. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
4. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
5. Gunnah sebab nun bertanda tasydid dan cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat.
6. Mad shilah qashirah sebab huruf ha (kata ganti) bertemu dengan huruf selain hamzah. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
7. Qalqalah sugra karena huruf qalqalah ba berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat.
Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
8. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
9. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
10. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf gain. Dibaca secara jelas.
11. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
12. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf wau. Dibaca secara jelas.
13. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
14. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
15. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf 'ain. Dibaca secara jelas.
16. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.
17. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
18. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
19. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf 'ain berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
20. Idgam bilagunnah karena huruf lam berharakat dammah tanwin bertemu huruf lam bertanda
tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
21. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
88
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
22. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
23. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
24. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ta berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, huruf bersukun, huruf yang diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara
membacanya panjang 2 harakat.
25. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
26. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf jim. Dibaca secara jelas.
27. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
28. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
29. Mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf 'ain berharakat fathah. Dibaca
panjang 2 harakat.
30. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
31. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
32. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam).
33. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf żal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
34. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf ra berharakat dammah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
35. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
36. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
37. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah ba diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih tebal.
38. Tafkhim karena lafal Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Cara
membacanya tebal.
39. Idgam bigunnah karena huruf nun berharakat sukun bertemu huruf wau bertasydid.
Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
40. Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca
panjang 4 atau 5 harakat.
41. Idgam mislain karena huruf mim bersukun bertemu huruf mim. Dibaca masuk dengan
89
dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
42. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
43. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah Óa diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan lebih
tebal.
44. Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah
lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
45. Idgam bigunnah karena huruf nun berharakat dammah tanwin bertemu huruf mim
bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
46. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
47. Qalqalah kubra karena huruf qalqalah dal diwaqaf. Cara membacanya dipantulkan
lebih tebal.
48. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
49. Mad asli atau mad tabi’i karena huruf lam berharakat dammah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2
harakat.
50. Idgam bigunnah karena huruf ha berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim bertasydid.
Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
51. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

Aktifitas Siswa :
1. Membaca Q.S. al-Buruj/85 : 1-22
2. Menulis Q.S. al-Buruj/85 : 1-22
3. Menghafal Q.S. al-Buruj/85 : 1-22

F. Kisah Inspiratif
Pesepakbola Eropa yang Hafal 19 Juz Al-Qur’an!

Luar biasa. Itulah kata yang tepat bagi Gelandang


Marseille dan Timnas Prancis, AbuDiaby. Tidak
hanya lihai dalam mengolah ‘si kulit bundar’dan
memberikan umpankepada rekan satu timnya dalam
sepak bola, Diaby juga dikenal sebagai pemelukIslam
yang taat menjalankan ibadahnya sebagai seorang
90
muslim.Mengagumkannya lagi, ternyata Diaby juga tercatat sebagai seorang hafidz
aliaspenghafal al-Qur’an.Dalam akun twitter, salah satu pengajar Ebrahim Collage
di London, Mufti Muhammad,@Mufti_Muhammad terungkap bahwa gelandang
yang pernah bersinar di klubraksasa London, Arsenal itu sudah hafal 19 juz al-
Qur’an. Bagi Diaby, kunjungan keEbrahim Collage adalah hal biasa. Sebab ia
merasa nyaman berada dalamkomunitasnya.“In conversation with Arsenal
Footballer Abu Diaby @ Ebrahim college dinnertonight,who’s memorised 19 ajza
of Qur’an! (Dalam perbincangan dengan pemain ArsenalAbuDiaby di Ebrahim
Collage pada momen makan malam, seorang pemain sepak bolayang hafal 19 juz
al-Qur’an) sentil Mufti Muhammad kepada Diaby, ketika itu tahun2012, dimana
Diaby masih berseragam Arsenal.Diaby juga disebut-sebut sebagai salah satu
donatur tempat sekolah Islam terkenal diLondon. Di Ebahim Collage juga mendidik
dan membimbing mualaf yang inginmengenal lebih jauh ajaran Islam. Ia juga aktif
di berbagai acara sosial, seperti malam amal untuk etnis Muslim Rohingnya.

G. Ayo Berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
1. huruf yang wajib dibaca panjang dan dikenyangkan, yang berada diawal ayat ,
merupkan pengertian dari
E. Mad lazim mukhaffaf harfi
F. Mad lazim mutsaqqal kilmi
G. Mad lazim mutsaqqal harfi
H. Mad lazim mukhaffaf kilmi

2. Perhatikan ayat di bawah ini!

Dari ayat di atas huruf yang dibaca Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah ….
A. ‫ا‬
B. ‫ل‬
C. ‫ص‬
D. ‫م‬
3. Cermati tabel dibawah ini berikut :

91
1 2 3 4

Dari tabel di atas yang di baca Mad Lazim Harfi Musyabba, di tunkukkan nomor

A. 4
B. 3
C. 2
D. 1

4. Berapa harakat Cara membaca Mad lazim harfi musyabba’…


A. 7
B. 6
C. 5
D. 4

5. Di bawah ini bukan huruf Mad Lazim Mutsaqqal Harfi


A. ‫ل‬
B. ‫ك‬
C. ‫ب‬
D. ‫ص‬
II. Uraian
1. Apa yang kamu ketahui tentang Mad lazim harfi musyabba’?
2. Coba jelaskan cara membaca dan panjang bacaan Mad lazim harfi musyabba’?
3. sebutkan huruf –huruf Mad lazim harfi musyabba’!
4. Coba Tulis 3 ayat Al-qur’an yang mengandung hukum bacaan Mad Lazim
Mutsaqqal Harfi ? tuliskan Nama surat dan ayatnya
5. Lafadz-lafadz di bawah ini adalah contoh Mad Lazim Mutsaqqal Harfi, jelaskan
alasannya ?

92
BAB 7
MAFATIH SUAR

Kompetensi Dasar :
3.2 Menjelaskan hukum hukum mafatih suar
4.1 Membaca, Menulis, dan Menghafal Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-25

A. Tadarus
Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-25
‫َت لِ َربِّهَ~~ا‬ ْ ‫ َواَ ِذن‬٤ ‫ت‬ْ ۙ َّ‫ت َما فِ ْيهَ~~ا َوتَ َخل‬ ْ َ‫ َواَ ْلق‬٣ ‫ت‬ ْ ۙ ‫ َواِ َذا ااْل َرْ ضُ ُم َّد‬٢ ‫ت‬ ْ ۙ َّ‫َت لِ َربِّهَا َو ُحق‬ ْ ‫ َواَ ِذن‬١ ‫ت‬ ْ ۙ َّ‫اِ َذا ال َّس َم ۤا ُء ا ْن َشق‬
ُ‫اس~ب‬ َ ‫ف ي َُح‬ ~َ ْ‫ فَ َس~و‬٧ ‫ فَا َ َّما َم ْن اُوْ تِ َي ِك ٰتبَ~~هٗ بِيَ ِم ْينِ~ ٖ ۙ~ه‬٦ ‫ك َك ْدحًا فَ ُم ٰلقِ ْي ۚ ِه‬ َ ِّ‫ك َكا ِد ٌح اِ ٰلى َرب‬ َ َّ‫ ٰيٓاَيُّهَا ااْل ِ ْن َسانُ اِن‬٥ ‫ت‬ ْ ۗ َّ‫َو ُحق‬
‫ فَ َس~وْ فَ يَ~ ْد ُعوْ ا ثُبُ~~وْ ر ًۙا‬١٠ ‫~ر ٖ ۙه‬ ۤ ۗ ٰٓ ۙ
ِ ~‫ َواَ َّما َم ْن اُوْ تِ َي ِك ٰتبَ~~هٗ َو َرا َء ظَ ْه‬٩ ‫ َّويَ ْنقَلِبُ اِلى اَ ْهلِ ٖه َم ْسرُوْ ر~ًا‬٨ ‫ِح َسابًا يَّ ِس ْيرًا‬
‫ بَ ٰل ۛى اِ َّن َربَّهٗ َك~~انَ بِ~ ٖ~ه‬١٤ ۛ ‫ اِنَّهٗ ظَ َّن اَ ْن لَّ ْن يَّ ُح~~وْ َر‬١٣ ‫ اِنَّهٗ َك~~انَ فِ ْٓي اَ ْهلِ~ ٖ~ه َم ْس~رُوْ رۗ~ًا‬١٢ ‫ َّويَصْ ٰلى~ َس~ ِع ْير ًۗا‬١١
َ ۙ ~‫~ر اِ َذا اتَّ َس‬ َ ۙ ‫ َوالَّ ْي ِل َو َما َو َس‬١٦ ‫ق‬ ۗ ِ َ‫ب‬
١٩ ‫ق‬ ٍ ۗ ~َ‫ لَتَ~~رْ َكب َُّن طَبَقً~~ا ع َْن طَب‬١٨ ‫ق‬
‫هّٰللا‬ ِ ~‫ َو ْالقَ َم‬١٧ ‫ق‬ ِ ۙ َ‫ فَٓاَل اُ ْق ِس ُ~م بِال َّشف‬١٥ ‫ص ْير~ًا‬
‫ َو ُ اَ ْعلَ ُم‬٢٢ َ‫ بَ ِل الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا يُ َك ِّذبُوْ ۖن‬٢١ ۩ ۗ َ‫ َواِ َذا قُ ِرَئ َعلَ ْي ِه ُم ْالقُرْ ٰانُ اَل يَ ْس ُج ُدوْ ن‬٢٠ َ‫فَ َما لَهُ ْم اَل يُْؤ ِمنُوْ ۙن‬
٢٥ ࣖ ‫ت لَهُ ْم اَجْ ٌر َغ ْي ُر َم ْمنُوْ ٍن‬ ِ ‫صلِ ٰح‬ ّ ٰ ‫ اِاَّل الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َو َع ِملُوا ال‬٢٤ ‫ب اَلِي ۙ ٍْم‬ ٍ ‫ فَبَ ِّشرْ هُ ْم بِ َع َذا‬٢٣ َ‫بِ َما يُوْ ُعوْ ۖن‬
B. Hukum Mafatih Suar
1. Pengertian
Mafatihu Suwar menurut bahasa fawatih adalah jamak dari kata fatihah, yang
berarti pembukaan atau permulaan atau awalan. Sedangkan kata as-suwar adalah jamak
dari kata as-surah yaitu sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan
akhiran. Fawatihus Suwar adalah beberapa pembukaan dari surah-surah Al-qur’an atau
beberapa macam awalan dari surah-surah Al-qur’an.
Sebab, seluruh surah al-qur’an yang berjumlah 114 buah surah itu dibuka dengan
sepuluh macam pembukaan, tidak ada satu surah pun yang keluar dari sepuluh macam
pembukaan itu. Dan tiap-tiap macam pembukaan itu mempunyai rahasia/hikmah
sendiri-sendiri, hingga perlu sekali untuk dipelajari.
2. Macam-macam fawatihus suwar
fawatihus suwar atau pembukaan-pembukaan dari 114 surah-surah al-Qur’an itu
terdapat 10 macam, diantaranya:
1. Pembukaan dengan lafal tahmid (pujian)
Lafal yang dibuka dengan
“hamdalah” terdapat dalam Ayat Al qur’an
lima surah
QS. al-Fatihah/1:2

QS. al-An’am/6:1

93
QS. al-Kahfi/18:1
QS. Saba/34:1
QS. Fathir/35:1
‫هّٰلِل‬
Lafal yang dibuka dengan ِ ‫يُ َسبِّ ُح ِ َما فِى السَّمٰ ٰو‬
‫ت‬
“tabaraka” terdapat dalam
dua surah
QS. al-Furqan/25:1

QS. al-Mulk/67:1

Lafal yang dibuka dengan


“tasbih” terdapat dalam tujuh Ayat Al qur’an
surah, yaitu :
QS. al-Isra/17:1

QS. al-Hadid/57:1

QS. al-Hasyr/59:1

QS. al-Shaf/61:1

QS. al-Jumu’ah/62:1

QS. al-Taghabun/64:1

QS. al-A’la/87:1

2. Pembukaan dengan huruf-huruf yang terputus/al-muqaththa’ah


Dengan satu huruf yang
terdapat dalam tiga surah, Ayat Al qur’an
yaitu :
QS. Shad/38:1

QS. Qaaf/50:1

QS. al-Qalam/68:1

Dengan dua huruf, terdapat


dalam sembilan surah dalam

94
empat rangkaian: Rangkaian
huruf “thaha” terdapat dalam
satu surah, yaitu : QS.
Thaha/20:1-2
Rangkaian huruf “thasin”
terdapat dalam satu surah,
yaitu : ) QS. al-Naml/27:1
Rangkaian huruf “yasin”
terdapat dalam satu surah,
yaitu : QS. Yasin/36 :1-2
Rangkaian huruf “hamim”
terdapat dalam enam surah, Ayat Al qur’an
yaitu :
QS. al gofir/40:1-2

QS. Fushshilat/41:1-2

QS. al-Zukhruf/43:1-2

QS. al-Dukhan/44:1-2

QS. al-Jatsiah/45:1-2

QS. al-Ahqaf/46:1-2

Dengan tiga huruf, terdapat


dalam tiga belas surat dalam
tiga rangkaian, yaitu : )
Ayat Al qur’an
Rangkaian huru “alif, lam,
mim” terdapat dalam enam
surah :
QS. Al- Baqarah/2:1-2

QS. Ali Imran/3:1-2

Al-Ankabut/29:1-2

QS. Al-Rum/30:1-2

QS. Lukman/31:1-2

95
QS. Al- Sajadah/32:1-2

Rangkaian huruf “alif,


lam,ra” terdapat dalam lima Ayat Al qur’an
surah, yaitu:
QS. Yunus/10:1

QS. Hud/11:1

QS. Yusuf/12:1

QS. Ibrahim/14:1

QS. Al- Hijr/15:1


Rangkian huruf “tha, sin, mim”
Ayat Al qur’an
terdapat dalam dua surah, yaitu:
QS. Al-Syu’ara/26:1-2

QS. Al –Qashash/28:1-2

Dengan empat huruf yang


terdapat dalam dua surah
dengan dua rangkaian:
Rangkaian huruf “alif, lam,
mim, shad” terdapat dalam
satu surah, yaitu: QS. Al-
A’raf/7: 1-2
Rangkaian huruf “alif, lam, mim,
ra” terdapat dalam satu surah, yaitu
QS. Al-RAD/13:1
Dengan lima huruf yang
terdapat dalam dua surah
dengan dua rangkaian: )
Rangkaian huruf “ kaf,ha, ya,
ain, shad” tedapat dalam satu
surah, yaitu: QS.
Maryam/19:1-2
Rangkaian huruf “ ha, mim,
ain, sin, qaf” terdapat dalam
satu surah, yaitu: QS. Al-
Syuura/42:1-3
96
3. Panggilan dengan tiga macam bentuk, yaitu:

Panggilan yang ditujukan


kepada Nabi saw. Terdapat Ayat Al qur’an
dalam lima surah:
QS. Al-ahzab/33:1
QS. Al-Thalaq/65:1

QS. Al-Tahrim/66:1

QS. Al-Muzzammil/73:1

dQS. Al-Muddastsir/74:1

Panggilan yang ditujukan


kepada kaum mukmin Ayat Al qur’an
terdapat dalam tiga surah
QS. Al-Maidah/5:1

QS. Al-Hujurat/49:1
QS. Al -Mumtahannah/60:1

Panggilan yang ditujukan


kepada umat manusia Ayat Al qur’an
terdapat dalam dua surah:
QS. Al-Nisa’/4:1

QS. Al-Hajj/22:1

4. Pembukuan dengan jumlah khabariyah dengan dua macam bentuk :

Jumlah Ismiyah yang menjadi


pembukaan dalam sebelas Ayat Al qur’an
surah, yaitu :
QS. Al-Taubah/9:1

QS. Al-Nur/24:1

QS. Al-Zumar/39:1

QS. Muhammad/47:1

97
QS. Al-Fath/48:1
QS. Al-Rahman/55:1

QS. Al-Haqqah/69:1

QS. Nuh/71:1

QS. Al-Qadr/97:1

QS. Al-Qari’ah/101:1

QS. Al-Kautsar/108:1

Jumlah fi’liyah yang menjadi


pembukaan dalam dua belas Ayat Al qur’an
surah, yaitu :
QS. Al-Anfal;=/8:1

QS. Al-Nahl/16:1
QS. Al-Anbiya’/21:1

QS. Al-Mu’minu/23:1

QS. Al-Qamar/54:1

QS. Al-Mujadilah/58:1

QS. Al-Ma’arij/70:1

QS. Al-Qiyamah/75:1

QS. Al-‘Abasa/80:1

QS. Al-Balad/90:1

QS. Al-Bayyinah/98:1

QS. Al-Takatsur/102:1

5. Pembukaan dengan sumpah/qasam

98
Sumpah dengan benda-benda Ayat Al qur’an
angkasa, model ini dipakai
dalam delapan surah:
QS. Al-shaffat/37:1

QS. Al-Najm/53:1

QS. Al-Mursalat/77:1

QS. Al-Nazia’at/79:1

QS. Al-Buruj/85:1

QS. Al-Thariq/86:1

QS. Al-Fajr/89:1

QS. Al-Syams/91:1

Sumpah dengan benda-benda


bawah, dipakai dalam
pembukaan empat surah:
QS. Al-Dzariyat/51:1

QS. Al-Thur/52:1

QS. Al-Tin/95:1

QS. Al-‘Adiyat/100:1

Sumpah dengan waktu


terdapat dalam tiga surah,
yaitu :
QS. Al-Lail/92:1

QS. Al-Dhuha/93:1

QS. Al-‘Ashr/103:1

6. Pembukaan dengan syarat


99
Syarat yang masuk pada
jumlah ismiyah, terdapat Ayat Al qur’an
daam tiga surah:
QS. Al-Takwir/81:1

QS. Al-Infitar/82:1
QS. Al-Insyiqaq/84:1
Syarat yang masuk pada
jumlah fi’liyah, terdapat Ayat Al qur’an
dalam empat surah:
QS. Al-Waqi’ah/56:1

QS. Al-Munafiqun/63:1

QS. Al-Zalzalah/99:1

QS. Al-Nashr/110:1

7. Pembukaan dengan fi’il amr


Fi’il amr yang menggunakan
kata kerja terdapat dalam satu
surah: QS. Al-‘Alaq/96:1
Fi’il amr yang menggunakan
kata kerja terdapat dalam Ayat Al qur’an
lima surah:
QS. Al-Jin/72:1

QS. Al-Kafirun/109:1

QS. Al-Ikhlas/112:1

QS. Al-Falaq/113:1

QS. Al-Nas/114:1

8. Pembukaan dengan pertanyaan


Bentuk pertanyaan dengan
kalimat positif, dipakai dalam Ayat Al qur’an
empat surah:
100
QS. Al-Insan/76:1

QS. Al-Naba’/78:1

QS. Al-Ghasyiyah/88:1

QS. Al-Ma’untuk/107:1

Bentuk pertanyaan dengan


nada negatif, digunakan Ayat Al qur’an
dalam dua surah:
QS. Al-Insyirah/94:1

QS. Al-Fiil/105:1
9. Pembukaan dengan lafal yang berarti kutukan
Bentuk ini terdapat dalam
Ayat Al qur’an
tiga surah sebagai berikut:
QS. Al-Muthaffifin/83/1

QS. Al-Humazah/104:1

QS. Al-Lahab/111:1

10. Pembukaan dengan alasan/karena

Bentuk pembukaan surah Al-


Qur’an dengan menggunakan
alasan dapat diperhatikan
pada firman Allah swt.
sebagai berikut ) QS. Al-
Quraisy/106:1

C. Penerapan
Lengkapi Tabel Dibawah Kemudian Bacalah ayat tersebut dengan Tajwid yang benar !
No Macam macam Nama surat dan Bunyi ayat ( Tulis ayatnya dengan
Mafatih Suar ayat Lengkap )
1 Lafal yang dibuka QS. al-Fatihah/1:2
dengan “hamdalah
2 …………………… QS. al-Furqan/25:1 ………………………………..
….
101
3 Rangkaian huruf QS. Fushshilat/41:1-2 ………………………..
“hamim”
4 …………………… QS. Al-ahzab/33:1 ……………………………
.
5 …………………… QS. Al-Nur/24:1 ……………………………
6 Sumpah dengan ………………… ………………………………
benda-benda
angkasa
7 ……………… QS. ………………………………..
………… Al-Munafiqun/63:1
8 Sumpah dengan ………………. ………………………………
waktu
9 Bentuk pertanyaan ………………… ………………………………..
dengan kalimat ….
positif
10 ……………… QS. Al-Insyirah/94:1 ………………………………..
……..

D. Tahsi Tilawah Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-25


Sebelum membaca dan menghafalkan Surah al-Insyiqaq, kamu perlu memahami hukum
tajwid yang ada dalam surah tersebut agar kamu dapat membaca dengan baik dan benar. Untuk
itu perhatikan uraian hukum tajwid dalam Surah al-Insyiqaq berikut.
Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-5

Keterangan :
1. Alif lam syamsiyah: alif lam tidak dibaca, tapi melebur kepada huruf berikutnya, karena bertemu
dengan huruf sin.
2. Mad wajib muttasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca
panjang 4 atau 5 harakat.
3. Ikhfa’: nun sukun bertemu dengan huruf syin, dibaca samar dengan dengung dan ditahan
selama 3 harakat.
4. Mad tabi’i: huruf ha fathah bertemu dengan alif, dibaca panjang 2 harakat.
5. Alif lam qamariyah: huruf alif lam bertemu dengan hamzah. Alif lam dibaca jelas
6. Mad tabi’i: huruf mim fathah bertemu dengan huruf alif, dibaca panjang 2 harakat.
102
7. Mad tabi’i: huruf fa kasrah bertemu dengan ya sukun, dibaca panjang 2 harakat.
8. Mad tabi’i: huruf ha fathah bertemu dengan alif, dibaca panjang 2 harakat.
9. Mad tabi’i: huruf ha fathah bertemu dengan huruf alif, dibaca panjang 2 harakat.

Q.S. al-Insyiqoq/84 : 6-10

Keterangan
10. Mad ja’iz munfasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah di lain kata. Dibaca
panjang 4 atau 5 harakat.
11. Alif lam qamariyah: alif lam bertemu huruf hamzah. Alif lam dibaca jelas “al”.
12. Ikhfa’: nun sukun bertemu huruf sin, dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3
harakat.
13. Mad tabi’i: huruf sin fathah bertemu huruf alif, dibaca panjang 2 harakat.
14. Gunnah: huruf nun tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
15. Mad tabi’i: huruf kaf fathah bertemu dengan huruf alif, dibaca panjang 2 harakat.
16. Izhar: dammatain bertemu dengan hamzah, dibaca jelas, tidak berdengung.
17. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
18. Qalqalah sugra: huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara
membacanya dipantulkan secara ringan
19. Ikhfa’: fathatain bertemu huruf fa, dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3
harakat.
20. Mad tabi’i : dibaca panjang 2 harakat.
21. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan), dibaca panjang 2, 4, atau 6 harokat
22. Gunnah: huruf mim tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
23. Mad tabi’i: huruf mim berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
24. Izhar: huruf nun sukun bertemu hamzah, dibaca jelas, tidak berdengung.
25. Mad badal: hamzah bertemu huruf mad, dibaca panjang 2 harakat.
26. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
27. Mad silah qasirah: ha dhamir sebelumnya huruf hidup (tidak bertemu hamzah), dibaca panjang
2 harakat jika disambung, dibaca sukun jika berhenti.
28. Mad tabi’i: mim kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2 harkat
29. Mad lin: wau sukun sebelumnya didahului huruf berharakat fathah, dibaca lembut.

103
30. Mad tabi’i: huruf Æa fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
31. Mad tabi’i: huruf sin fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat
32. Idgam bigunnah: fathatain bertemu dengan huruf ya, dibaca masuk dengan dengung dan
ditahan sampai 3 harakat
33. Mad tabi’i: huruf sin kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2 harakat.
34. Mad ‘iwadh: Berhenti pada huruf berfathah tanwin selain ta marbutah. Jika
berhenti, dibaca fathah 2 harakat tanpa tanwin
35. Ikhfa’: nun sukun bertemu dengan huruf qaf, dibaca samar dengan dengung dan
ditahan selama 3 harakat.
36. Mad ja’iz munfasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah di lain kata,
dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
37. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
38. Mad tabi’i: huruf ra dammah bertemu dengan wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
39. Mad ‘iwadh: berhenti pada huruf berfathah tanwin selain ta marbuthah. Jika
berhenti, dibaca fathah 2 harakat tanpa tanwin .

Q.S. al-Insyiqoq/84 : 11 - 25

Keterangan :

47. Mad lin: huruf wau sukun yang sebelumnya terdapat harakat fathah, dibaca
lembut.
48. Qalqalah sugra: huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah
104
kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan
49. Mad tabi’i: huruf ‘ain dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
50. Mad tabi’i: huruf ba dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
51. Mad ‘iwadh: berhenti pada huruf berfathah tanwin selain ta marbutah. Jika
berhenti, dibaca fathah 2 harakat tanpa tanwin
52. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harkat
53. Mad tabi’i: huruf ‘ain kasrah bertemu dengan ya sukun, dibaca panjang 2
harakat.
54. Mad ‘iwadh: berhenti pada huruf berfathah tanwin selain ta marbutah. Jika
berhenti, dibaca fathah 2 harakat tanpa tanwin
55. Gunnah: huruf nun tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
56. Mad silah qasirah: ha dhamir sebelumnya huruf hidup (tidak bertemu hamzah).
Dibaca panjang 2 harakat jika disambung, dibaca sukun jika berhenti.
57. Mad tabi’i: huruf kaf fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
58. Mad ja’iz munfasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
59. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
60. Mad tabi’i: huruf ra dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
61. Mad ‘iwadh: berhenti pada huruf berfathah tanwin selain ta marbutah. Jika
berhenti, dibaca fathah 2 harakat tanpa tanwin
62. Gunnah: huruf nun tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
63. Mad silah qasirah: ha dhamir sebelumnya huruf hidup (tidak bertemu hamzah).
Dibaca panjang 2 harakat jika disambung, dibaca sukun jika berhenti.
64. Gunnah: huruf nun tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
65. Idgam bilagunnah: nun sukun bertemu dengan lam, dibaca masuk tetapi tidak
dengung.
66. Idgam bigunnah: nun sukun bertemu ya, dibaca masuk dengan dengung dan ditahan
sampai 3 harakat.
67. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan), dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
68. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
69. Gunnah: hurun nun tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
70. Mad silah qasirah: ha dhamir sebelumnya huruf hidup (tidak bertemu hamzah).
Dibaca panjang 2 harakat jika disambung, dibaca sukun jika berhenti.
71. Mad tabi’i: huruf kaf fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
72. Mad tabi’: dibaca panjang 2 harakat.
73. Mad tabi’i: huruf Ãad berharakat kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2
harakat.
74. Mad ‘iwadh: berhenti pada huruf berfathah tanwin selain ta marbutah. Jika
berhenti, dibaca fathah 2 harakat tanpa tanwin.
105
75. Mad ja’iz munfasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
76. Qalqalah sugra: huruf qalqalah qaf sukun di tengah kalimat, dipantulkan secara
ringan.
77. Alif lam syamsiyah: alif lam bertemu huruf syin, alif lam tidak dibaca, tapi
melebur kepada huruf berikutnya.
78. Qalqalah kubra: memantulkan suara besar, di akhir kalimat, bertasydid,
diwaqafkan (dimatikan).
79. Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca
idgam (masuk ke huruf lam)
80. Mad lin: terdapat ya sukun yang sebelumnya ada harakat fathah, dibaca lembut.
81. Mad tabi’i: huruf mim fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
82. Qalqalah kubra: memantulkan suara besar, di akhir kalimat, bertasydid,
diwaqafkan (dimatikan).
83. Alif lam qamariyah: huruf alif lam bertemu huruf qaf, alif lam dibaca jelas “al”.
84. Alif lam syamsiyah: alif lam tidak dibaca, tapi melebur kepada huruf berikutnya.
85. Qalqalah kubra: memantulkan suara besar, di akhir kalimat, bertasydid,
diwaqafkan (dimatikan).
86. Gunnah: huruf nun tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
87. Izhar: harakat fathatain bertemu huruf ‘ain, dibaca jelas, tidak berdengung.
88. Ikhfa’: nun sukun bertemu huruf Óa, dibaca samar dengan dengung dan ditahan 3
harakat.
89. Qalqalah kubra : memantulkan suara besar, di akhir kalimat, bertasydid,
diwaqafkan (dimatikan).
90. Mad tabi’i: mim fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
91. Izhar syafawi: huruf mim sukun bertemu huruf lam, dibaca jelas.
92. Mad tabi’i: huruf lam fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
93. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
94. Mad tabi’i: huruf żal fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
95. Mad lin: terdapat ya sukun sebelumnya harakat fathah, dibaca lembut.
96. Alif lam qamariyah: huruf alif lam bertemu dengan huruf qaf, alif lam dibaca jelas
“al”.
97. Mad badal: hamzah bertemu huruf mad, dibaca panjang 2 harakat.
98. Mad tabi’i: huruf lam fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
99. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
100. Alif lam syamsiyah: huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam)
101. Mad tabi’i: huruf żal kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2 harakat.
106
102. Mad tabi’i: huruf ra dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
103. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan), dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
104. Tafkhim karena lafal Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah.
Cara membacanya tebal.
105. Mad tabi’i: huruf mim fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
106. Mad tabi’i: huruf ya dammah bertemu dengan wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
107. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
108. Ikhfa’syafawi: huruf mim sukun bertemu dengan huruf ba, dibaca dengung dan
ditahan 3 harakat.
109. Mad tabi’i: huruf żal fathah bertemu huruf alif, dibaca panjang 2 harakat.
110. Izhar: huruf ba kasratain bertemu hamzah, dibaca jelas, tidak berdengung
111. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat
112. Alif lam syamsiyah: huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgam
(masuk ke huruf lam)
113. Mad tabi’i: huruf żal kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2 harakat.
114. Mad badal: hamzah bertemu huruf mad, dibaca panjang 2 harakat.
115. Mad tabi’i: nun dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
116. Alif lam syamsiyah: alif lam bertemu dengan huruf Ãad. Alif lam tidak dibaca,
tapi melebur kepada huruf berikutnya.
117. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
118. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
119. Izhar syafawi : mim sukun bertemu hamzah, dibaca jelas.
120. Qalqalah sugra: huruf qalqalah jim sukun di tengah kalimat, dipantulkan secara
ringan.
121. Izhar halqi: harakat dammatain bertemu dengan huruf gain, dibaca jelas, tidak
berdengung.
122. Mad lin: terdapat ya sukun sebelumnya ada harakat fathah, dibaca lembut.
123. Izhar syafawi: mim sukun bertemu huruf nun, dibaca jelas.
124. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.

Aktivitas Siswa :
1. Membaca Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-25
2. Menulis Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-25
3. Menghafal Q.S. al-Insyiqoq/84 : 1-25

107
E. Kisah Inspiratif

Ustaz Adi Hidayat Beberkan Rahasia Cepat Menghafal Al-Qur'an

Dari sahabat Utsman bin Affan radhiyallahu


'anhu (RA), Rasulullah SAW bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-
Qur'an dan mengajarkannya." (HR Al-Bukhari)
Dai kondang yang juga Direktur Quantum
Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat,
membeberkan rahasia dan cara cepat menghafal Al-Qur'an. Ada enam syarat yang
harus dipenuhi jika ingin menjadi penghafal Qur'an6 Syarat Menjadi Penghafal
Qur'an dengan Mudah:
1. Niat Ikhlas karena Allah Ta'ala.
Niat pertama yang harus dihadirkan adalah ikhlas karena Allah Ta'ala. Apabila
niatnya karena Allah (lillahi Ta'ala) maka akan dimudahkan dalam menghafal
dan mempelajari Qur'an.
2. Menghadirkan Motivasi. Apa motivasi kita menghafal Al-Qur'an? Coba niatkan
menghafal Al-Qur'an minimal untuk membahagiakan orang tua kita. Nabi
Muhammad SAW pernah berkata bahwa ridha Allah itu ridha orangtua. Pada
hari kiamat nanti seorang ahli Qur'an akan disampaikan kepada orang tuanya.
Ketika akan masuk surga, perintah pertamanya gandeng ayah ibunya. Kalau
selama hidup tak bisa membahagiakan orangtua, minimal bacakan Al-Qur'an
untuknya. Jadi motivasinya "Saya ingin jadi ahli Al-Qur'an. Saya ingin
bahagiakan kedua orang tua. Saya ingin sekeluarga jadi ahli Al-Qur'an."
3. Meningkatkan Takwa. Tingkatkan ketakwaan sebelum menghafal. Kalau
sudah bertakwa nanti akan diberi kemampuan menghafal dengan cepat. Imam
Bukhari awalnya matanya buta, tapi ibundanya selalu berdoa agar anaknya
dijadikan ahli Qur'an. Kesalehan ibunya mengikuti ibunda Imam As-Syafi'i,
Imam Ahmad bin Hanbal, dan yang lainnya. Jadi kalau ingin jadi penghafal
Qur'an jangan tinggalkan tahajjud, dhuha, rawatib, syuruq, sedekah setiap hari
meski Rp1000 atau dengan makanan atau pakaian.
4. Memperbanyak Doa.Perbanyak baca doa ini agar dimudahkan menjadi
penghafal Qur'an: Allahummaj'alna Ahlil-Qur'an, Allahumma Yassir wa laa
Tu'assir. (Ya Allah, jadikan saya ahli Al-Qur'an. Mohon permudahlah jangan
dipersulit). Atau berdoa: "Ya Allah, jadikan saya ahli Al-Qur'an. Saya ingin
membahagiakan orangtua saya Ya Allah. Mudahkan untuk saya mohon jangan
dipersulit. Hilangkan semua kesulitan." Menghafal Al-Qur'an tidak bisa

108
sendirian, harus ada guru. Kalau tidak memiliki guru secara langsung, maaf
sekali anda boleh gunakan perangkat Youtube dan yang lainnya.
5. Meluangkan Waktu.
Harus meluangkan waktu. Cara terbaiknya bikin target. Kalau targetnya 2
tahun, sehari harus hafal 1 halaman dan paling banyak meluangkan waktu 30
menit. Kalau ada yang setahun paling banyak 2 lembar sehari. Meluangkan
waktunya lebih banyak, sehari 2-3 jam. Tapi kalau ingin 30 hari, maka harus
fokus menghafal selama 30 hari. Sehari 1 juz. Kalau ingin 30 hari, maka 30
hari khusus menghafal Qur'an. Sebelum itu 10 hari mesti ta'aruf dengan Al-
Qur'an.
Cara Ta'aruf dengan Al-Qur'an:
a. Cari Mushaf. Kami beri nama At-Taisir untuk memudahkan menghafal. Di
hari akhir gak akan ditanya hafal ayatnya, nomornya, tapi untuk
memudahkan kalau mengajar. Mushafnya satu saja agar mudah.
b. Bikin Program.
Misalnya program membaca minimal 1 harinya 5 juz dibagi setiap waktu
salat. Sebelum salat setengah juz, sesudah salat setengah juz. Malamnya
salat tahajjud. Sabtu sampai Kamis membaca, Jumatnya berdoa minta
dimudahkan, membaca Surah Al-Kahfi, perbanyak salawat dan sedekah.
Hari ke 8 ulangi lagi juz 1-5. Hari ke 9 dan 10 ulangi lagi juz 1-5. Hari
Senin mulai menghafal sehari 1 juz. Setelah ta'aruf dengan Al-Qur'an,
selanjutnya praktikkan 6 poin di atas. Mushaf khusus untuk menghafal
namanya At-Taisir. Untuk anak-anak dan pemula ada yang 10 juz.
Demikian paparan Ustaz Adi Hidayat agar cepat menghafal Al-Qur'an.
Semoga kita diberi taufik dan kekuatan untuk bisa mengamalkannya.

F. Ayo Berlatih

I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!


1. Sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran
merupakan arti dari
A. Fawatih
B. Al fatihah
C. As-Surah
D. Al hamdu

2. Perhatikan ayat di bawah ini!

109
Awal bacaan ayat di atas dalam Mafatih Suar termasuk ……….
A. Lafal yang dibuka dengan “tabaraka
B. Lafal yang dibuka dengan “Hamdalah
C. Lafal yang dibuka dengan “tasbih
D. Sumpah dengan benda-benda angkasa

3. Terdapat dalam Berapa surat Lafal yang dibuka dengan “tasbih dalam Al-qur’an
….
A. 9
B. 8
C. 7
D. 6

4. Perhatikan pernyataan di bawah ini’…


1) QS. Al-Najm/53:1
2) QS. Al-Dhuha/93:1
3) QS. Al-Mursalat/77:1
4) QS. Al-Nazia’at/79:1
surat di awali dengan Sumpah dengan benda-benda angkasa dalam Al-qur’an
yang paling benar di tunjukkan nomor …
A. 1,2,3
B. 1,3,4
C. 2,3,4
D. 3,2,1

5. Dibawah Awal Pembukaan Surat Al – Qur’an dengan lafal yang berarti kutukan
A. QS. Al-Quraisy/106:1
B. QS. Al-Kafirun/109:1
C. QS. Al-Lahab/111:1
D. QS. Al-Zalzalah/99:1
II. Uraian
1. Apa yang kamu ketahui tentang Fawatihus Suwar?
2. Sebutkan Pembukaan ayat dengan lafal tahmid (pujian) yang ada di dalam Al-
qur;an ?
3. Berikan Masing-masing satu surat :
a. Panggilan yang ditujukan kepada Nabi saw.
b. Panggilan yang ditujukan kepada kaum mukmin
c. Panggilan yang ditujukan kepada umat manusia

110
4. Tulislah 3 surat Al-qur’an yang Pembukaan ayatnya dengan huruf-huruf yang
terputus/al-muqaththa’ah dengan Rangkaian huruf “hamim?
5. Berapa Macam sumpah/qasam yang di gunakan dalam pembukaan awal ayat Al-
qur’an , ? Sebutkan dan surat apa saja ?

111
BAB 8
WAQAF DAN WASHAL
Kompetensi Dasar :
3.3 Menyebutkan Wakaf dan washal
4.3 Mempraktekkan Wakaf dan washal Dalam membaca Al quran
4.4 Membaca, Menulis, dan Menghafal Q.S al-Mutafifin/83 : 1-27
A. Tadarus
Q.S al-Mutafifin/83 : 1-27

‫ اَاَل يَظُ ُّن‬٣ َ‫ َواِ َذا َك~~الُوْ هُ ْم اَوْ َّوزَ نُ~~وْ هُْ~م ي ُْخ ِس ~رُوْ ۗن‬٢ َ‫اس يَ ْستَوْ فُوْ ۖ~ن‬ ِ َّ‫ الَّ ِذ ْينَ اِ َذا ا ْكتَالُوْ ا َعلَى الن‬١ َ‫َو ْي ۤ ٌل لِّ ْل ُمطَفِّفِ ْي ۙن‬
َ ‫ َكٓاَّل اِ َّن ِك ٰت‬٦ َ‫~ربِّ ْال ٰعلَ ِم ْي ۗن‬َ ~ِ‫ يَّوْ َم يَقُ~~وْ ُم النَّاسُ ل‬٥ ‫ لِيَوْ ٍم َع ِظي ۙ ٍْم‬٤ َ‫ول ِٕىكَ اَنَّهُ ْم َّم ْبعُوْ ثُوْ ۙن‬ ٰ ُ‫ا‬
٧ ‫َّار لَفِ ْي ِس~ ِّج ْي ۗ ٍن‬ ِ ‫ب ْالفُج‬
ُ‫ َو َم~~ا يُ َك~ ِّذب‬١١ ‫ الَّ ِذ ْينَ يُ َك ِّذبُوْ نَ بِيَوْ ِم ال ِّد ْي ۗ ِن‬١٠ َ‫ َو ْي ٌل يَّوْ َم ِٕى ٍ~ذ لِّ ْل ُم َك ِّذبِ ْي ۙن‬٩ ‫ ِك ٰتبٌ َّمرْ قُوْ ۗ ٌم‬٨ ‫ك َما ِسجِّ ي ۗ ٌْن‬ َ ‫َو َمٓا اَ ْد ٰرى‬
‫ َكاَّل بَ~~لْ َۜرانَ ع َٰلى قُلُ~~وْ بِ ِه ْ~م َّما َك~~انُوْ ا‬١٣ َ‫اط ْي ُ~ر ااْل َ َّولِ ْي ۗن‬ ِ ~‫~ال اَ َس‬ َ ~َ‫ اِ َذا تُ ْت ٰلى َعلَ ْي ِه ٰا ٰيتُنَ~~ا ق‬١٢ ‫بِ ٖ ٓه اِاَّل ُكلُّ ُم ْعتَ ٍد اَثِي ۙ ٍْم‬
‫ ثُ َّم يُقَ~~ا ُل ٰه~ َذا الَّ ِذيْ ُك ْنتُ ْم‬١٦ ‫صالُوا ْال َج ِحي ۗ ِْم‬ َ َ‫ ثُ َّم اِنَّهُ ْم ل‬١٥ َ‫ َكٓاَّل اِنَّهُ ْم ع َْن َّربِّ ِه ْم يَوْ َم ِٕى ٍ~ذ لَّ َمحْ جُوْ بُوْ ۗن‬١٤ َ‫يَ ْك ِسبُوْ ن‬
ُ‫ ي َّْش~هَ ُده‬٢٠ ‫ ِك ٰتبٌ َّمرْ قُ~~وْ ۙ~ ٌم‬١٩ َ‫ك َم~~ا ِعلِّيُّوْ ۗن‬ َ ~‫ َو َم~~ٓا اَ ْد ٰرى‬١٨ َ‫ار لَفِ ْي ِعلِّيِّ ْي ۗن‬ ِ ‫ب ااْل َ ْب~ َر‬ َ ‫ َكٓاَّل اِ َّن ِك ٰت‬١٧ َ‫بِ ٖه تُ َك ِّذبُوْ ۗن‬
٢٤ ‫َض~~ َرةَ النَّ ِعي ۚ ِْم‬ ْ ‫ْرفُ فِ ْي ُوجُوْ ِه ِه ْ~م ن‬ ِ ‫ تَع‬٢٣ َ‫ك يَ ْنظُرُوْ ۙن‬ ِ ‫ َعلَى ااْل َ َر ۤا ِٕى‬٢٢ ‫ اِ َّن ااْل َ ْب َرا َ~ر لَفِ ْي ن َِعي ۙ ٍْم‬٢١ َ‫ْال ُمقَ َّربُوْ ۗن‬
٢٧ ‫ َو ِمزَاجُهٗ ِم ْن تَ ْسنِي ۙ ٍْم‬٢٦ َ‫س ْال ُمت َٰنفِسُوْ ۗن‬ ~ِ َ‫ك فَ ْليَتَنَاف‬َ ِ‫ك َۗوفِ ْ~ي ٰذل‬ ٌ ‫ ِخ ٰت ُمهٗ ِم ْس‬٢٥ ‫ق َّم ْختُوْ ۙ ٍم‬ ~ٍ ‫يُ ْسقَوْ نَ ِم ْن َّر ِح ْي‬
B. Waqaf Dan Washal
1. Pengertian Waqaf dan Washal
a. Pengertian Waqaf
Pengertian Waqaf menurut bahasa artinya berhenti. Menurut istilah waqaf
adalah menghentikan bacaan sejenak pada akhir ataupun pertengahan ayat.
Penerapan waqaf disesuaikan dengan tanda tertentu. Tanda waqaf ada yang
terdapat di akhir atau tengah tengah ayat
b. Pengertian Washal
Pengertian Washal menurut bahasa artinya terus atau menyambung bacaan.
Menurut istilah washal adalah meneruskan bacaan Al-Qur'an sampai ada tanda
waqaf. Tidak boleh diputus-putus membacanya. Jika tidak kuat napasnya, boleh
berhenti, tetapi bacaannya diulang kembali
2. Jenis-jenis waqaf :
a. Waqaf Sempurna ( taam ) , yaitu waqaf pada suatu kalimat yang dibaca secara
sempurna tanpa melakukan pemotongan di tengah – tengah bacaan , serta tidak
mempengaruhi arti karena tidak berhubungan dengan bacaan sebelumnya
ataupun selanjutnya

112
b. Waqaf Memadai ( kaafi ) , yaitu waqaf pada suatu kalimat yang di baca secara
sempurna tanpa melakukan suatu pemotongan kalimat di tengah – tengah ,
namun masih berhubungan arti dengan kalimat sebelum ataupun sesudahnya.
c. Waqaf baik (hasan) , yaitu mewaqafkan suatu kalimat yang tidak mempengaruhi
arti namun kalimat tersebut masih berhubungan dengan kalimat sesudahnya .
d. Waqaf Buruk ( qabiih ) , yaitu mewaqafkan ditengah kalimat dengan membaca
tidak sempurna sehingga mempengaruhi makna yang berkaitan dengan kalimat
yang lainnya. Waqaf ini harus dihindari .
3. Macam Macam Tanda Waqaf Dalam Al Qur'an
Macam macam tanda waqaf dalam Al Qur'an adalah sebagai berikut:

Tanda Arti Penjelasan


‫ط‬ Waqaf Mutlaq lebih utama diwaqafkan atau berhenti pada
tanda waqaf tersebut
‫م‬ Waqaf Lazim harus berhenti

‫ج‬ Waqaf Jaiz boleh berhenti dan boleh dilanjutkan dengan


kata berikutnya
‫صلى‬ Waqaf Waslu cara membacanya adalah lebih utama
dilanjutkan dengan kata berikutnya
‫قيف‬ .Waqaf Mustahab .diutamakan berhenti pada kata yang
terdapat tanda tersebut
‫قلى‬ .Waqaf Waqfu Ula diutamakan berhenti pada kata yang
terdapat tanda tersebut
‫ز‬ Waqaf Mujawwaz diutamakan terus pada kata yang terdapat
tanda tersebut, tetapi boleh juga waqof.
‫ص‬ Waqaf Murakhas boleh berhenti pada kata yang terdapat
tanda tersebut karena darurat yang
disebabkan oleh panjangnya ayat atau
kehabisan nafas, tetapi diutamakan
waslah/terus.
‫ق‬ Waqaf Qobih diutamakan terus pada kata yang terdapat
tanda tersebut.
‫ال‬ Waqaf Laa Washal jangan waqof kecuali jika di bawahnya
terdapat tanda awal ayat yang membolehkan
waqof secara mutlaq, maka boleh berhenti
tanpa di ulang lagi. Misal:
(.’. .’.) Waqaf Mu'anaqah harus berhenti di salah satu dari kedua
kelompok titik tiga tersebut, boleh pada yang
pertama atau yang kedua.
‫سكته‬ Waqaf Saktah Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda
113
waqaf ini, harus berhenti dan diam sejenak
tanpa mengambil nafas baru pada kata yang
terdapat tanda tersebut. Saktah artinya adalah
diam sejenak biar putus & pisah suaranya
dengan tanpa berganti nafas.
Di dalam Al-Qur’an Saktah hanya ada 4
tempat, yaitu:
1. surah Al-Muthaffifin, ayat 14.
2. surah Al-Qiyamah, ayat 27.
3. surah Yaasiin, ayat 52.
4. surah Al-Kahfi, ayat 1.
.
4. Cara Mewaqafkan Bacaan Dalam Al-Qur’an
a. Jika huruf terakhir berharakat sukun (mati), maka membacanya tidak ada
ْ َ‫( ا‬tetap dibaca a’maal, dan
perubahan sama sekali. Contohnya: ْ‫ع َم~~الْ فَ~~ارْ غَب‬
farghab
b. Jika huruf terakhir berharakat fathah, kasrah,dhammah, atau tanwin,maka huruf
terakhir tersebut dibaca sukun (mati). Contohnya: Lafadz ‫( ْالبَلَ ِد‬al-baladi) dibaca
menjadi ‫( ْالبَلَ ْد‬al-balad), lafadz ‫ق‬
َ َ‫( َخل‬Khalaqa) dibaca menjadi ‫( َخلَ ْق‬khalaq).
c. Jika huruf terakhir ta’ marbuthah ( ‫) ة‬, baik letaknya di tengah ataupun di akhir
kalimat. Maka, membacanya adalah dengan mengganti huruf ta’ marbuthah ( ‫)ة‬
tersebut dengan huruf ha’ (‫ ) ْه‬yang dibaca sukun (mati). Contohnya: Kata — ٌ‫جنّة‬
ِ ُ‫ار َعة‬
ٌ‫–أخ َرة‬ ِ َ‫ الق‬dibaca menjadi ‫أخ َر ْه‬ ِ َ‫َجنَّ ْھ — الق‬
ِ — ‫ارعَھ‬
d. Jika huruf terakhir berharakat (hidup), tetapi sebelumnya didahului huruf mati
(sukun), maka dua huruf tersebut dibaca sukun semuanya, tapi huruf yang
terakhir dibaca suara yang pelan. Contohnya: Lafadz ‫( بِ ْالھَ ْز ِل‬bil hazli) dibaca
menjadi ْ‫( با ِ ْلھَ ْزل‬bil hazl)
e. Jika di akhir kalimat, didahului bacaan mad ashli atau mad layyin (bacaan mad
yang huruf sebelumnya berharakat fathah) . Maka cara membacanya dengan
mematikan huruf yang terletak di akhir kalimat tersebut, dengan dipanjangkan
sedikit antara dua sampai empat harakat. Contohnya: َ— ‫—الح ِك ْي ُم‬
َ ْ
َ‫يش~~ ُعرُوْ ن‬
ِ ‫َوٱلص َّۡي‬
‫ف‬
f. Ketika berhenti di akhir kalimat, tetapi huruf akhirnya berharakat fathah tanwin (
), maka cara mewaqafkan bacaan tersebut dengan membaca harakat fathahnya
saja sebanyak dua harakat. Sehingga ketika berhenti bacaannya menjadi bacaan
mad ‘iwadh. Contohnya: Lafadz ‫ اَ ْف َواجًا‬dibaca menjadi ‫اجا‬
َ ‫ا ْف َو‬

114
g. Jika huruf terakhir bertasydid, maka dimatikan tanpa menghilangkan fungsi
tasydidnya, seperti ‫ ِم ْنھُه ّن‬: dibaca ‫ُهن‬
َّ ‫ُهن خلَقَھ‬ّْ ‫ ِم ْنھ‬dibaca ‫ُهن‬
ّ ‫َخلَقَھ‬
h. Hamzah di akhir kata yang ditulis di atas waw [ ‫ ]ؤ‬dimatikan bila waqaf, dan
dibaca pendek bila washal, seperti : ‫ يَتَفَيَُّؤا‬dibaca
C. Penerapan
Perhatikan ayat-ayat dibawah ini, wakaf apa saja yang terdapat dalam ayat tersebut,
masukkan kedalam tabel di bawah ini dan berikan penjelasannya.

No Tanda waqaf Penjelasan

115
D. Tahsi Tilawah Q.S al-Mutafifin/83 : 1-27
Sebelum kamu membaca dan menghafatkan Surah al-MuÓaffifïn, ada baiknya
memahami terlebih dahulu hukum tajwid yang ada di dalamnya. dengan memahami hukum
tajwidnya, kamu dapat membaca dengan baik dan benar. Perhatikan uraian hukum tajwid
tersebut.

Q.S al-Mutafifin/83 : 1-5

Keterangan :
1. Mad lin: terdapat ya sukun sebelumnya huruf wau berharakat fathah, dibaca lembut.
2. Idgam bilagunnah: huruf lam dammatain bertemu huruf lam, dibaca masuk tetapi
tidak dengung.
3. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
4. Hamzah washal: hamzah yang dibaca ketika menjadi permulaan, tidak dibacaketika
di pertengahan kalimat. Hamzah secara pengucapan tapi berupa alif secara tulisan
(tidak ada tanda kepala ‘ain [‫)]ء‬.
5. Mad tabi’i: huruf żal kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2 harakat.
6. Mad tabi’i: huruf ta fathah bertemu huruf alif, dibaca panjang 2 harakat.
7. Mad tabi’i: huruf lam dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
8. Alif lam syamsiyah: alif lam bertemu dengan nun, alif lam tidak dibaca, tapi
melebur kepada huruf berikutnya.
9. Gunnah: huruf nun tasydid, cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3
harakat.
10. Mad tabi’i: huruf nun fathah bertemu dengan alif, dibaca 2 harakat.
11. Mad lin: terdapat wau sukun sebelumnya huruf ta berharakat fathah, dibaca lembut.
12. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
13. Mad tabi’i: huruf żal fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
14. Mad tabi’i: huruf kaf fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
15. Mad tabi’i: huruf lam dammah bertemu huruf wau sukun, dibaca panjang 2
116
harakat.
16. Izhar syafawi: huruf mim sukun bertemu alif, dibaca jelas.
17. Idgam mutamasilain: meleburkan huruf ke dalam huruf yang sama makhraj
dan sifatnya (huruf wau bertemu wau).
18. Mad tabi’i: huruf nun dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
Wawu
19. Izhar syafawi: huruf mim sukun bertemu huruf ya, dibaca jelas.
20. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
21. Mad tabi’i: huruf lam fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
22. Gunnah: huruf nun berharakat tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
23. Mad wajib muttasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah dalam satu kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
24. Gunnah: huruf nun bertasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
25. Idgam mitslain/idgam mimi: huruf mim sukun bertemu huruf mim, dibaca dengan
meleburkan mim sukun ke dalam mim kedua disertai dengung 3 harakat.
26. Qalqalah sugra: huruf ba sukun berada di tengah kalimat, cara membacanya
dipantulkan secara ringan.
27. Mad tabi’i: huruf ‘ain dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
28. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
29. Mad lin: terdapat wau sukun sebelumnya ya fathah, dibaca lembut.
30. Izhar: huruf mim berharakat kasratain bertemu huruf ‘ain, dibaca jelas dan tidak
berdengung.
31. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.

Q.S al-Mutafifin/83 : 6-10 1

Keterangan :
32. Mad lin: terdapat wau sukun sebelumnya ya berharakat fathah, dibaca lembut.
33. Mad tabi’i: huruf qaf dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2 harakat.
34. Alif lam syamsiyah: huruf alif lam bertemu dengan huruf nun. Dibaca idgam masuk
ke huruf nun).
117
35. Gunnah: huruf nun berharakt tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
36. Mad tabi’i: huruf nun berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
37. Alif lam Qamariyah: alif lam bertemu dengan huruf ‘ain, alif lam dibaca jelas “al”
38. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
39. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
40. Mad ja’iz munfasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
41. Gunnah: huruf nun berharakat tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
42. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
43. Alif lam qamariyah: alif lam bertemu huruf fa, alif lam dibaca jelas “al”.
44. Mad tabi’i: huruf jim berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
45. Mad tabi’i: huruf fa berharakat kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2
harakat.
46. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan(dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
47. Mad ja’iz munfasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
48. Qalqalah sugra: huruf dal sukun di tengah kalimat, cara membacanya
dipantulkan secara ringan.
49. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
50. Mad tabi’i: huruf mim fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
51. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
52. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
53. Idgam bigunnah: ba berharakat dammatain bertemu dengan mim, dibaca
dengung dan ditahan 3 harakat.
54. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
55. Mad lin: terdapat ya sukun sebelumya huruf wau berharakat fathah, dibaca lembut.
56. Idgam bigunnah: huruf lam berharakat dammatain bertemu huruf ya, dibaca masuk
dengung dan ditahan 3 harakat.
57. Mad lin: terdapat wau sukun sebelumnya huruf ya berharakat fathah, dibaca lembut.
58. Idgam bilagunnah: terdapat huruf żal berharakat kasratain bertemu huruf lam, dibaca
lebur tanpa dengung.
59. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.

Q.S al-Mutafifin/83 : 11-15

118
Keterangan :
60. Hamzah wasal: hamzah yang dibaca ketika menjadi permulaan, tidak dibaca ketika
di pertengahan kalimat. Hamzah secara pengucapan tapi berupa alif secara tulisan
(tidak ada tanda kepala ‘ain [‫)]ء‬.
61. Mad tabi’i: huruf żal berharakat kasrah bertemu ya, dibaca panjang 2 harakat.
62. Mad tabi’i: huruf ba berharakat dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2
harakat.
63. Mad lin: terdapat wau sukun sebelumnya huruf ya berharakat fathah, dibaca lembut.
64. Alif lam syamsiyah: alif lam bertemu dengan huruf dal. Dibaca idgam (masuk ke
huruf dal).
65. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
66. Mad tabi’i: huruf mim berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
67. Mad silah thawilah: ha dhamir sebelumnya huruf hidup bertemu hamzah.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
68. Mad tabi’i: huruf lam fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
69. Izhar: huruf dal berharakat kasratain bertemu alif, dibaca jelas, tidak berdengung.
70. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
71. Mad tabi’i: huruf żal berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
72. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
73. Mad lin: huruf ya sukun sebelumnya terdapat lam fathah, dibaca lembut.
74. Mad badal: hamzah bertemu huruf mad, dibaca panjang 2 harakat..
75. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
76. Mad tabi’i: huruf nun berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
77. Mad tabi’i: huruf qaf berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
78. Mad tabi’i: huruf sin berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
79. Mad tabi’i: huruf Óa berharakat kasrah bertemu ya sukun, dibaca panjang 2
harakat.
80. Alif lam qamariyah: alif lam bertemu hamzah, alif lam dibaca jelas “al”.
81. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
119
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
82. Mad tabi’i: huruf lam berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
83. Tanda saktah (ayat garibah): memutuskan bacaan dengan lama sekitar dua harakat
tanpa bernafas dengan niat melanjutkan bacaan.
84. Mad tabi’i: dibaca panjang 2 harakat.
85. Mad tabi’i: huruf lam berharakat dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2
harakat.
86. Idgam mitslain/idgam mimi: huruf mim sukun bertemu huruf mim, maka
meleburkan mim sukun ke dalam mim kedua disertai dengung 3 harakat.
87. Mad tabi’i: huruf mim berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
88. Mad tabi’i: huruf kaf berharakat fathah bertemu alif, dibaca panjang 2 harakat.
89. Mad tabi’i: huruf nun berharakat dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2
harakat.
90. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan huruf yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat.
91. Mad ja’iz munfasil: huruf mad (mad asli/tabi’i) bertemu hamzah di lain kata.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
92. Gunnah: huruf nun berharakat tasydid, dibaca dengung dan ditahan 3 harakat.
93. Izhar syafawi: mim sukun bertemu ‘ain, dibaca jelas.
94. Idgam bilagunnah: nun sukun bertemu ra, dibaca lebur tanpa dengung.
95. Izhar syafawi: mim sukun bertemu ya, dibaca jelas
96. Mad lin: wau sukun sebelumnya terdapat ya tafhah, dibaca lembut.
97. Idgam bilagunnah: żal kasratain bertemu lam, dibaca lebur tanpa dengung.
98. Mad tabi’i: huruf jim berharakat dammah bertemu wau sukun, dibaca panjang 2
harakat.
99. Mad ‘aridh lissukun: huruf mad (mad asli/mad tabi’i) bertemu dengan ُ huruf ّ yang
diwaqafkan (dimatikan). Dibaca panjang 2 atau 4 atau 6 harakat. َ
Aktifitas Siswa :
1. Membaca Q.S al-Mutafifin/83 : 1-27
2. Menulis Q.S al-Mutafifin/83 : 1-27
3. Menghafal Q.S al-Mutafifin/83 : 1-27

E. Kisah Inspiratif

KISAH NYATA : ANAK DURHAKA SINGAPURA


Sebuah Kisah Nyata dari Negeri tetangga Singapura beberapa dekade lalu yang cukup
menghebohkan hingga Perdana Menteri saat itu, Lee Kwan Yew senior turun tangan
dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura. Dikisahkan ada orang
120
kaya raya di sana mantan Pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dini bisnis
ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan
dan mendidik dengan baik anak laki-laki satusatunya hingga mampu mandiri dan
menjadi seorang Sarjana. Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia
minta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah
dan besar. Dan ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal
bersama-sama dengannya. Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa apartemen nya
yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunya cucu. Betapa
bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan
anak dan menantunya. Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara
AyahAnak-Menantu yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya
itu tersebut tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan
termasuk apartment yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui
Notaris terkenal di sana. Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam
rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab
mengapa akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya,
anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari
Ayahnya. Karena seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang
tunai sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di
Orchard Rd. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di
Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis! Suatu hari, tanpa disengaja melintas
mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah, dia langsung mengenali si
ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si
ayah malu dan menjawab bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi
temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road itu
adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya. Kemudian,
temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka
akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya
tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah Mantan pebisnis kaya yang
dulu mereka kenal. Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu
sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah
kegemparan di sana, karena semua orangtua di sana merasa sangat marah terhadap
anak yang sangat tidak bermoral itu. Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar
sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior. PM Lee sangat marah dan langsung
memanggil anak dan menant durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi
habis-habisan oleh PM Lee dan PM Lee mengatakan "Sungguh sangat memalukan
bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian". Lalu PM Lee memanggil sang
Notaris dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan
yang sudah baliknama ke atas nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee.
Sehingga semua harta milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama
Ayahnya, bahkan sejak saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke Apartment
121
ayahnya. Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti
kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia (lansia)., PM Lee juga
memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana,
bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya itu bukan pekerjaan
hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang
lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya. Sebaliknya, Anak di sana dididik
menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya,
apapun kondisi orangtuanya. Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk
atau berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus
tetap menghormatinya dengan cara merawatnya. Mereka, warganegara Singapura
seolah diingatkan oleh PM Lee agar selalu mengenang saat mereka masih balita,
orangtua merekalah yang membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran,
juga yang memberi makan dan kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri,
dan menggendongnya kala mereka menangis meski dini hari dan merawatnya ketika
mereka sakit. sebagaimana firman: ALLAH SWT
Artinya "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika
salah seorang di antara keduanya atau keduaduanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekalikali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka Perkataan yang mulia" (Al-Isra: 23)

F. Ayo berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Washal menurut bahasa artinya
A. berhenti
B. bernafas
C. terus
D. jeda

2. Perhatikan ayat di bawah ini!

٢ َ‫ك َح َر ٌج ِّم ْنهُ لِتُ ْن ِذ َر بِ ٖه َو ِذ ْك ٰرى لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬ َ ‫ ِكتٰبٌ اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬١ ۚ ۤ‫ۤال ۤ ّمص‬
َ ‫ك فَاَل يَ ُك ْن فِ ْي‬
~َ ‫ص ْد ِر‬

Pada ayat di atas terdapat wakaf bertanda huruf Jim maka yang harus di lakukan
adalah ….
A. diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut
B. boleh berhenti dan boleh dilanjutkan dengan kata berikutnya

122
C. harus berhenti
D. diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut, tetapi boleh juga
waqof

3. Cermati tabel dibawah ini berikut :

‫قال‬ ‫ط‬ ‫ق‬ ‫م‬


1 2 3 4

Dari tabel di atas yang di sebut wakaf qobih , di tunkukkan nomor …


A. 4
B. 3
C. 2
D. 1

4. Diam sejenak agar putus & pisah suaranya dengan tanpa berganti nafas. Adalah
pengertian dari
A. Sukun
B. Saktah
C. Tamm
D. Qobih

5. Dibawah ini adalah tanda Waqaf Mutlaq


A
. ‫ال‬
B.
‫ط‬
C. ‫ص‬
D
.
‫م‬
II. Uraian
1. Apa yang kamu ketahui tentang Waqaf ?
2. Sebutkan Jenis – jenis Wakaf !
3. Jelaskan Apa arti Waqaf Sempurna ( taam )?
4. Bagaimana cara membaca kalimah yang Jika huruf terakhir bertasydid?
5. Jelaskan Tanda-tanda wakaf di bawah ini !

‫قال‬ ‫ز‬ ‫ص‬


123 ‫ق‬ ‫قیف‬
124
‫‪BAB 9‬‬
‫‪Q.S. AN-NABA’ /78 : 1 - 40‬‬
‫‪Kompetensi Dasar :‬‬
‫‪3.4 Memahami isi kandungan Surat An Naba’ayat 1-40‬‬
‫‪4.4 Membaca Surat An Naba’ayat 1-40 dan Menunjukkan‬‬
‫‪Hafalan Surat An Naba’ayat 1-40‬‬

‫‪A. Tadarus‬‬

‫َع َّم يَتَ َس ۤا َءلُوْ ۚنَ ‪ ١‬ع َِن النَّبَاِ ْال َع ِظي ۙ ِْم ‪ ٢‬الَّ ِذيْ هُ ْم فِ ْي ِه ُم ْختَلِفُوْ ۗنَ ‪َ ٣‬كاَّل َسيَ ْعلَ ُموْ ۙنَ ‪ ٤‬ثُ َّم َكاَّل َسيَ ْعلَ ُموْ نَ ‪ ٥‬اَلَ ْم نَجْ َع ِل‬
‫ض ِم ٰهد ًۙا ‪َّ ٦‬و ْال ِجبَا َل اَوْ تَاد ًۖا ‪َّ ٧‬وخَ لَ ْق ٰن ُك ْم اَ ْز َواج ًۙا ‪َّ ٨‬و َج َع ْلنَا نَوْ َم ُك ْ~م ُسبَاتً ۙا ‪َّ ٩‬و َج َع ْلنَا الَّ ْي َل لِبَاس ًۙا ‪َّ ١٠‬و َج َع ْلنَا‬ ‫ااْل َرْ َ‬
‫ت َم~ ۤ~ا ًء‬ ‫ْص~ ٰر ِ‬ ‫النَّهَا َر َم َعا ًش ۚا ‪َ ١١‬وبَنَ ْينَا~ فَوْ قَ ُك ْ~م َس~ ْبعًا ِش~دَاد ًۙا ‪َّ ١٢‬و َج َع ْلنَ~~ا ِس~ َراجًا َّوهَّا ًج~ ۖ~ا ‪َّ ١٣‬واَ ْنزَ ْلنَ~ا~ ِمنَ ْال ُمع ِ‬
‫الص ~وْ ِر‬ ‫ت اَ ْلفَافً ۗا ‪ ١٦‬اِ َّن يَوْ َم ْالفَصْ ِل َكانَ ِم ْيقَاتً~ ۙ~ا ‪ ١٧‬يَّوْ َم يُ ْنفَ ُخ فِى ُّ‬ ‫ثَجَّاج ًۙا ‪ ١٤‬لِّنُ ْخ ِر َج بِ ٖه َحبًّا َّونَبَاتً ۙا ‪َّ ١٥‬و َج ٰنّ ٍ‬
‫َت‬ ‫َت َس~ َراب ًۗا ‪ ٢٠‬اِ َّن َجهَنَّ َم َك~~ان ْ‬ ‫ت ْال ِجبَ~~ا ُل فَ َك~~ان ْ‬ ‫َت اَ ْب َوابً~ ۙ~ا ‪َّ ١٩‬و ُس~ي َِّر ِ‬ ‫الس~ َم ۤا ُء فَ َك~~ان ْ‬
‫ت َّ‬ ‫فَتَْأتُوْ نَ اَ ْف َواجۙ~ًا ‪َّ ١٨‬وفُتِ َح ِ‬
‫َس~~اقًۙ~ا‬‫لطّ ِغ ْينَ َم ٰاب ًۙا ‪ٰ ٢٢‬لّبِثِ ْينَ فِ ْيهَٓا اَحْ قَاب ًۚا ‪ ٢٣‬اَل يَ ُذوْ قُوْ نَ فِ ْيهَا بَرْ دًا َّواَل َش َرابۙ~ًا ‪ ٢٤‬اِاَّل َح ِم ْي ًما َّوغ َّ‬ ‫مرْ صادۙ~ًا ‪ ٢١‬لِّ ٰ‬
‫ِ َ‬
‫ً~~ا ‪٢٩‬‬ ‫‪َ ٢٥‬ج َز ۤا ًء ِّوفَاقً ۗا ‪ ٢٦‬اِنَّهُ ْم َكانُوْ ا اَل يَرْ جُوْ نَ ِح َساب ًۙا ‪َّ ٢٧‬و َك َّذبُوْ ا بِ ٰا ٰيتِنَا ِك َّذاب ًۗا ‪َ ٢٨‬و ُك َّل َش ْي ٍء اَحْ َ‬
‫ص ْي ٰنهُ ِك ٰتب ۙ‬
‫ب اَ ْت َرابً~ ۙ~ا ‪َّ ٣٣‬و َكْأ ًس~ا~‬ ‫اع َ‬‫~و ِ‬‫ق َواَ ْعنَابً~ ۙ~ا ‪َّ ٣٢‬و َك~ َ‬ ‫فَ ُذوْ قُوْ ا~ فَلَ ْن نَّ ِز ْي َد ُك ْم اِاَّل َع َذابًا ࣖ ‪ ٣٠‬اِ َّن لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َمفَا ًز ۙا ‪َ ٣١‬ح~ د َۤا ِٕى َ‬
‫ٰ‬
‫ض َو َما‬ ‫ت َوااْل َرْ ِ‬ ‫ِدهَاقً ۗا ‪ ٣٤‬اَل يَ ْس َمعُوْ نَ فِ ْيهَا لَ ْغ ًوا َّواَل ِك ّذبًا ‪َ ٣٥‬ج َز ۤا ًء ِّم ْن َّربِّكَ َعطَ ۤا ًء ِح َساب ًۙا ‪ ٣٦‬رَّبِّ السَّمٰ ٰو ِ‬
‫ۤ‬
‫ص~فًّ ۙا اَّل يَتَ َكلَّ ُم~وْ نَ اِاَّل َم ْن اَ ِذنَ لَ~هُ‬ ‫بَ ْينَهُ َم~~ا ال~رَّحْ مٰ ِن اَل يَ ْملِ ُك~وْ نَ ِم ْن~هُ ِخطَابً~ ۚ~ا ‪ ٣٧‬يَ~وْ َم يَقُ~~وْ ُم ال~رُّ وْ ُح َو ْال َم ٰل ِٕى َك~ ةُ َ‬
‫ق فَ َم ْن َش ۤا َء اتَّ َخ َذ اِ ٰلى َرب ِّٖه َم ٰابً~~ا ‪ ٣٩‬اِنَّٓا اَ ْن~ َذرْ ٰن ُك ْم َع~ َذابًا قَ ِر ْيبً~ا~ ۙە يَّوْ َم‬ ‫ك ْاليَوْ ُم ْال َح ۚ ُّ‬ ‫ص َوابًا ‪ٰ ٣٨‬ذلِ َ‬ ‫ال َ‬ ‫الرَّحْ مٰ نُ َوقَ َ‬
‫ت تُ ٰربًا ࣖ ‪٤٠‬‬ ‫ت يَدَاهُ َويَقُوْ ُل ْال ٰكفِ ُر ٰيلَ ْيتَنِ ْي ُك ْن ُ‬ ‫يَ ْنظُ ُر ْال َمرْ ُء َما قَ َّد َم ْ‬
‫‪B. Tarjamah‬‬

‫‪No‬‬ ‫‪Ayat‬‬ ‫‪Arti‬‬


‫‪1.‬‬ ‫َع َّم يَتَ َس ۤا َءلُوْ ۚنَ ‪١‬‬
‫?‪Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya‬‬
‫‪2.‬‬ ‫ع َِن النَّبَاِ ْال َع ِظيۙ~ِْم ‪٢‬‬
‫‪Tentang berita yang besar (hari kebangkitan),‬‬
‫‪3.‬‬ ‫الَّ ِذيْ هُ ْم فِ ْي ِه ُم ْختَلِفُوْ ۗنَ‬
‫‪yang dalam hal itu mereka berselisih‬‬
‫‪4.‬‬ ‫َكاَّل َسيَ ْعلَ ُموْ ۙنَ ‪٤‬‬‫‪Tidak! Kelak mereka akan mengetahui‬‬
‫‪5.‬‬ ‫ثُ َّم َكاَّل َسيَ ْعلَ ُموْ نَ ‪٥‬‬‫‪sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.‬‬
‫‪6.‬‬ ‫ض ِم ٰهدًاۙ‬ ‫اَلَ ْم نَجْ َع ِل ااْل َرْ َ‬ ‫‪Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai‬‬
‫‪hamparan,‬‬
‫‪7.‬‬ ‫ۖ‬
‫‪َّ dan gunung-gunung sebagai pasak‬و ْال ِجبَا َل اَوْ تَادًا ‪٧‬‬
‫‪125‬‬
8. ٨ ‫َّو َخلَ ْق ٰن ُك ْم اَ ْز َواج ًۙا‬
Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan
9. ‫َّو َج َع ْلنَا نَوْ َم ُك ْم ُسبَاتً ۙا‬
dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat
10. ١٠ ‫َّو َج َع ْلنَا الَّي َْل لِبَاس ًۙا‬ dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian,
11. ‫ار َم َعا ًش ۚا‬ َ َ‫َّو َج َع ْلنَا النَّه‬
dan Kami menjadikan siang untuk mencari
penghidupan,
12. ۙ‫ َوبَنَ ْينَا فَوْ قَ ُك ْم َس ْبعًا ِشدَادًا‬dan Kami membangun di atas kamu tujuh (langit) yang
١٢ kokoh,
13. ‫ َّو َج َع ْلنَا ِس َراجًا َّوهَّاج ًۖا‬dan Kami menjadikan pelita yang terang-benderang
(matahari),
14. ِ ‫ْص ٰر‬
‫ت‬ ِ ‫ َّواَ ْنزَ ْلنَا ِمنَ ْال ُمع‬dan Kami turunkan dari awan, air hujan yang tercurah
١٤ ‫ َم ۤا ًء ثَجَّاج ًۙا‬dengan hebatnya,
15. ‫ لِّنُ ْخ ِر َج بِ ٖه َحبًّا َّونَبَاتً ۙا‬untuk Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan
tanam-tanaman,
’16. ١٦ ‫ت اَ ْلفَافً ۗا‬ ٰ
ٍ ّ‫ َّو َجن‬dan kebun-kebun yang rindang.
17. ‫ اِ َّن يَوْ َم ْالفَصْ ِل َكانَ ِم ْيقَاتً ۙا‬Sungguh, hari keputusan adalah suatu waktu yang
١٧ telah ditetapkan,
18. ‫يَّوْ َم يُ ْنفَ ُخ فِى الصُّ وْ ِ~ر‬ , (yaitu) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu
١٨ ‫فَتَْأتُوْ نَ اَ ْف َواج ًۙا‬ kamu datang berbondong-bondong,
19. ْ ‫ت ال َّس َم ۤا ُء فَ َكان‬
‫َت‬ ِ ‫َّوفُتِ َح‬ dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa
١٩ ‫اَب َْواب ًۙا‬ pintu
20. ْ ‫ت ْال ِجبَا ُل فَ َكان‬
‫َت‬ ِ ‫َّو ُسي َِّر‬ dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi
٢٠ ‫َس َراب ًۗا‬ fatamorgana
21. ‫صاد ًۙا‬َ ْ‫َت ِمر‬ ْ ‫اِ َّن َجهَنَّ َم َكان‬ Sungguh, (neraka) Jahanam itu (sebagai) tempat
٢١ mengintai (bagi penjaga yang mengawasi isi neraka),
22. ٰ ِّ‫ل‬
٢٢ ‫لطّ ِغ ْينَ َم ٰاب ًۙا‬ menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang
melampaui batas.
23. ۚ َ َ ّ ٰ
٢٣ ‫ لبِثِ ْينَ فِ ْيهَٓا احْ قابًا‬Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama,
24. ‫ اَل يَ ُذوْ قُوْ نَ فِ ْيهَا بَرْ دًا َّواَل‬mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan
٢٤ ‫ َش َراب ًۙا‬tidak (pula mendapat) minuman,
25. ٢٥ ‫ اِاَّل َح ِم ْي ًما َّو َغسَّاقً ۙا‬selain air yang mendidih dan nanah,
26. ٢٦ ‫ َجزَ ۤا ًء ِّوفَاقًۗ~ا‬sebagai pembalasan yang setimpal.
27. َ‫ اِنَّهُ ْم َكانُوْ ا اَل يَرْ جُوْ ن‬Sesungguhnya dahulu mereka tidak pernah
٢٧ ‫ ِح َساب ًۙا‬mengharapkan perhitungan.
28. ٢٨ ‫ َّو َك َّذبُوْ ا بِ ٰا ٰيتِنَا ِك َّذاب ًۗا‬Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat
126
Kami.
29. ‫صي ْٰنهُ ِك ٰتب ًۙا‬ َ ْ‫َو ُك َّل َش ْي ٍء اَح‬ Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu Kitab
٢٩ (buku catatan amalan manusia).
30. ‫فَ ُذوْ قُوْ ا فَلَ ْن نَّ ِز ْي َد ُك ْ~م اِاَّل‬ Maka karena itu rasakanlah! Maka tidak ada yang akan
٣٠ ࣖ ‫َع َذابًا‬ Kami tambahkan kepadamu selain azab
31. ٣١ ‫اِ َّن لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َمفَا ًز ۙا‬ . Sungguh, orang-orang yang bertakwa mendapat
kemenangan,

32. َ ‫( َحد َۤا ِٕى‬yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,


٣٢ ‫ق َواَ ْعنَاب ًۙا‬
33. ٣٣ ‫ب اَ ْت َراب ًۙا‬ ِ ‫ َّو َك َو‬dan gadis-gadis montok yang sebaya,
َ ‫اع‬
34. ٣٤ ‫ َّو َكْأسًا ِدهَاقً ۗا‬dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
35. ‫اَل يَ ْس َمعُوْ نَ فِ ْيهَا لَ ْغ ًوا َّواَل‬ Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-
٣٥ ‫ِك ٰ ّذبًا‬ sia maupun (perkataan) dusta.

36. ‫ك َعطَ ۤا ًء‬َ ِّ‫َجزَ ۤا ًء ِّم ْن َّرب‬ Sebagai balasan dan pemberian yang cukup banyak
٣٦ ‫ِح َساب ًۙا‬ dari Tuhanmu,

37. ‫ض‬ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫رَّبِّ السَّمٰ ٰو‬ Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi dan apa
‫َو َما بَ ْينَهُ َما الرَّحْ مٰ ِن اَل‬ yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pengasih,
mereka tidak mampu berbicara dengan Dia
٣٧ ‫يَ ْملِ ُكوْ نَ ِم ْنهُ ِخطَاب ًۚا‬
38. ُ‫يَوْ َم يَقُوْ ُم الرُّ وْ ُح َو ْال َم ٰۤل ِٕى َكة‬ Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bersaf-
‫صفًّ ۙا اَّل يَتَ َكلَّ ُموْ نَ اِاَّل َم ْن‬َ saf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah
diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha
‫اَ ِذنَ لَهُ الرَّحْ مٰ نُ َوقَا َ~ل‬
Pengasih dan dia hanya mengatakan yang benar.
‫ص َوابًا‬ َ
39. ۤ‫ق فَ َم ْن َشا َء‬ ُّۚ ‫ٰذلكَ ْاليوْ م ْالح‬ Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang siapa
َ ُ َ ِ
ٰ ٰ
‫اتَّخَ َذ اِلى َرب ِّٖه َمابًا‬ menghendaki, niscaya dia menempuh jalan kembali
kepada Tuhannya.
40. ‫اِنَّٓا اَ ْن َذرْ ٰن ُك ْ~م َع َذابًا قَ ِر ْيبًا ۙە‬ Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu
ْ ‫يَّوْ َم يَ ْنظُ ُر ْال َمرْ ُء َما قَ َّد َم‬
‫ت‬ (orang kafir) azab yang dekat, pada hari manusia
melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua
‫يَدَاهُ َويَقُوْ ُل ْال ٰكفِ ُر ٰيلَ ْيتَنِ ْي‬
tangannya; dan orang kafir berkata, “Alangkah
٤ ࣖ ‫ت تُ ٰربًا‬ ُ ‫ُك ْن‬ baiknya seandainya dahulu aku jadi tanah.”


C. Arti Kata

Ayat 1.
127
ۚ ‫يَتَ َسآ َءلُ ْو َن‬  ‫َع َّم‬
 mereka saling bertanya- tentang apakah
tanya

Ayat 2.
ۙ ‫ْال َع ِظي ِْم‬  ‫َع ِن النَّبَِإ‬
 yang besar (hari berbangkit) tentang berita

Ayat 3.
ۗ ‫ُم ْختَلِفُ ْو َن‬  ‫فِ ْي ِه‬ ‫الَّ ِذيْ هُ ْم‬
 berselisih  dalam hal itu yang mereka

Ayat 4.
ۙ ‫َسيَ ْعلَ ُم ْو َن‬   ‫َكاَّل‬
 kelak mereka akan tidak
mengetahui

Ayat 5.
 ‫َسيَ ْعلَ ُم ْو َن‬ ‫ثُ َّم َكاَّل‬
 kelak mereka akan sekali lagi tidak
mengetahui

Ayat 6.
 ‫ِم ٰهدًا‬ َ ْ‫ااْل َر‬
 ‫ض‬ ‫َألَ ْم نَجْ َع ِل‬
 (sebagai) hamparan  bumi bukankah Kami telah
menjadikan

Ayat 7.
 ‫َأ ْوتَاد ًۖا‬  ‫َّو ْال ِجبَا َل‬
  (sebagai) pasak  dan gunung-gunung

Ayat 8.
128
 ‫َأ ْز َواج ًۙا‬ ‫َّو َخلَ ْق ٰن ُك ْم‬
 berpasang-pasangan dan Kami menciptakan kamu

Ayat 9.
 ‫ُسبَاتً ۙا‬ ‫نَ ْو َم ُك ْم‬ ‫َّو َج َع ْلنَا‬
 (untuk) istirahat  tidurmu dan Kami menjadikan

Ayat 10.
 ‫لِبَاس ًۙا‬  ‫الَّي َْل‬ ‫َّو َج َع ْلنَا‬
 (sebagai) pakaian  malam dan Kami menjadikan

Ayat 11.
 ‫َم َعا ًش ۚا‬  ‫النَّهَا َر‬ ‫َّو َج َع ْلنَا‬
 (untuk mencari)  siang  dan Kami menjadikan
penghidupan
Ayat 12.
 ‫ِش َداد ًۙا‬  ‫َس ْبعًا‬ ‫فَ ْوقَ ُك ْم‬  ‫َوبَنَ ْينَا‬
 yang kukuh  tujuh (langit)  di atas kamu  dan Kami
membangun

Ayat 13.
 ‫َّوهَّاج ًۖا‬  ‫ِس َراجًا‬ ‫َو َج َع ْلنَا‬
 yang terang-benderang  pelita (matahari) dan Kami menjadikan

Ayat 14.
 ‫ثَجَّاج ًۙا‬  ‫َمآ ًء‬ ِ ‫ِم َن ْال ُمع‬
ِ ‫ْص ٰر‬
 ‫ت‬ ‫َوَأ ْن َز ْلنَا‬
 yang tercurah  air hujan  dari awan  dan Kami turunkan
dengan hebatnya

Ayat 15.
 ‫َّونَبَاتً ۙا‬  ‫َحبًّا‬ ‫بِ ٖه‬ ‫لِنُ ْخ ِر َج‬
 dan tanam-tanaman  biji-bijian  dengan air itu  untuk Kami

129
tumbuhkan

Ayat 16.
ۗ ~‫َأ ْلفَافًا‬ ٍ ّ‫َو َج ٰن‬
 ‫ت‬
 yang rindang  dan kebun-kebun

Ayat 17.
 ‫ان ِم ْيقَاتً ۙا‬
َ ‫َك‬ ‫ِإ َّن يَ ْو َم ْالفَصْ ِل‬
 (adalah) suatu waktu yang sungguh, hari keputusan
telah ditetapkan

Ayat 18.
 ‫َأ ْف َواج ًۙا‬  ‫فَتَْأتُ ْو َن‬ ‫يَ ْو َم يُ ْنفَ ُخ فِي الصُّ ْو ِر‬
 berbondong-bondong  lalu kamu datang (yaitu) pada hari (ketika)
sangkakala ditiup

Ayat 19.
 ‫َأ ْب َواب ًۙا‬ ْ َ‫فَ َكان‬
‫ت‬ ِ ‫َوفُتِ َح‬
‫ت ال َّس َمآ ُء‬
 beberapa pintu  maka terdapatlah dan langit pun dibukalah

Ayat 20.
 ‫َس َراب ًۗا‬ ْ َ‫فَ َكان‬
 ‫ت‬ ‫ت ْال ِجبَا ُ~ل‬
ِ ‫َو ُسي َِّر‬
 fatamorgana  sehingga menjadi  dan gunung-gunung pun
dijalankan

Ayat 21.
 ‫صاد ًۙا‬ ْ َ‫َكان‬
َ ْ‫ت ِمر‬  ‫ِإ َّن َجهَنَّ َم‬
 (sebagai) tempat mengintai sungguh, neraka Jahanam itu
(bagi penjaga yang
mengawasi isi neraka)

Ayat 22.
 ‫َم ٰاب ًۙا‬  ‫لِّ ٰطّ ِغي َْن‬
 (menjadi) tempat kembali bagi orang yang melampui
130
batas

Ayat 23.
 ‫اَحْ قَابًا‬  ‫فِ ْيهَآ‬ ‫ٰلّبِثِي َْن‬
 dalam masa yang lama  di sana mereka tinggal

Ayat 24.
 ‫َّواَل َش َراب ًۙا‬  ‫بَرْ دًا‬  ‫فِ ْيهَا‬ ‫اَل يَ ُذ ْوقُ ْو َن‬
 dan tidak (pula  kesejukan  di dalamnya mereka tidak
mendapat) minuman merasakan

Ayat 25.
 ‫َّو َغسَّاقً ۙا‬  ‫اِاَّل َح ِم ْي ًما‬
 dan nanah  selain air yang mendidih

Ayat 26.
 ‫ِّوفَاقً ۗا‬  ‫َج َزآ ًء‬
yang setimpal (sebagai) pembalasan

Ayat 27.
 ‫ِح َساب ًۙا‬  ‫اَل يَرْ ج ُْو َن‬  ‫َكانُ ْوا‬ ‫اِنَّهُ ْم‬
 perhitungan  tidak pernah  dahulu sesungguhnya
mengharapkan mereka

Ayat 28.
 ‫ِك َّذابًا‬  ‫بِ ٰا ٰيتِنَا‬ ‫َّو َك َّذب ُْوا‬
 (dengan) sungguh-sungguh  ayat-ayat Kami dan mereka mendustakan

Ayat 29.
 ‫ِك ٰتب ًۙا‬ َ ْ‫َأح‬
 ُ‫صي ْٰنه‬ ‫َو ُك َّل َش ْي ٍء‬
 dalam suatu Kitab (buku  telah Kami catat dan segala sesuatu
131
catatan amalan manusia)

Ayat 30.
 ‫اِاَّل َع َذابً ؑا‬  ‫فَلَ ْن نَ ِز ْي َد ُك ْم‬ ‫فَ ُذ ْوقُ ْوا‬
 selain azab  maka tidak ada yang akan maka karena itu, rasakanlah
Kami tambahkan
(kepadamu)

Ayat 31.
 ‫َمفَا ًز ۙا‬  ‫اِ َّن لِ ْل ُمتَّقِي َْن‬
 (ada) kemenangan sungguh, bagi orang-orang
yang bertakwa

Ayat 32.
 ‫َوَأ ْعنَاب ًۙا‬ ‫ق‬
َ ‫َح َدآِئ‬
 dan buah anggur (yaitu) kebun-kebun

Ayat 33.
 ‫َأ ْت َراب ًۙا‬ َ ‫َّو َك َوا ِع‬
 ‫ب‬
 yang sebaya dan gadis-gadis remaja

Ayat 34.
 ‫ِدهَاقً ۗا‬  ‫َّو َكْأسًا‬
 yang penuh (berisi dan gelas-gelas
minuman)

Ayat 35.
 ‫َّواَل ِك َّذابًا‬  ‫لَ ْغ ًوا‬  ‫فِ ْيهَا‬ ‫اَّل يَ ْس َمع ُْو َن‬
 dan tidak (pula)  percakapan sia-sia  di sana mereka tidak
perkataan dusta mendengar

Ayat 36.
 ‫ِح َساب ًۙا‬  ‫َعطَا ًء‬ َ ِّ‫ِّم ْن َّرب‬
 ‫ك‬  ‫َج َزا ًء‬
 yang cukup  dan pemberian  dari Tuhanmu (sebagai) balasan
132
banyak

Ayat 37.
 ‫الرَّحْ مٰ ِن‬  ‫َو َما بَ ْينَهُ َما‬ ِ ْ‫َوااْل َر‬
 ‫ض‬ ِ ‫رَّبِّ السَّمٰ ٰو‬
 ‫ت‬
Yang Maha  dan apa yang ada di  dan bumi Tuhan (yang
Pengasih antara keduanya memelihara) langit
 ‫ِخطَاب ًۚا‬  ُ‫ِم ْنه‬  ‫اَل يَ ْملِ ُك ْو َن‬
 berbicara  dengan Dia mereka tidak mampu

Ayat 38.
ۙ ‫صفًّا‬
َ  ُ‫َو ْال َم ٰلِٓئ َكة‬  ُ‫يَ ْو َم يَقُ ْو ُم الرُّ ْوح‬
 (berdiri) bersaf-saf  dan (juga) para malaikat  (pada) hari ketika roh
berdiri
 ُ‫َأ ِذ َن لَه‬  ‫ِإاَّل َم ْن‬  ‫اَّل يَتَ َكلَّ ُم ْو َن‬
 telah diberi izin kepadanya  kecuali siapa yangg mereka tidak berkata-kata
 ‫ص َوابًا‬
َ َ َ‫َوق‬
 ‫ال‬  ‫الرَّحْ مٰ ُن‬
 yang benar  dan dia hanya mengatakan (oleh) Tuhan Yang Maha
Pengasih

Ayat 39.
ُّ ‫ْال َح‬
ۚ  ‫ق‬  ‫ْاليَ ْو ُم‬ َ ِ‫ٰذل‬
 ‫ك‬
 yang pasti terjadi  hari itulah
 ‫َم ٰابًا‬  ‫ِإ ٰلى َرب ِّٖه‬ ‫َشا َء اتَّ َخ َذ‬ ‫فَ َم ْن‬
 jalan kembali  kepada Tuhannya  menghendaki,  maka barang siapa
niscaya dia
menempuh

Ayat 40.
 ‫قَ ِر ْيب ًۙا‬  ‫َع َذابًا‬  ‫اَ ْن َذرْ ٰن ُك ْم‬  ‫اِنَّا‬
 yang dekat (adanya) azab  telah sesungguhnya Kami
memperingatkanmu
(orang kafir)
 ُ‫يَ َداه‬ ْ ‫َما قَ َّد َم‬
 ‫ت‬  ‫ي َّْو َم يَ ْنظُ ُر ْال َمرْ ُء‬
 (oleh) kedua tangannya  apa yang telah diperbuat (pada) hari manusia melihat

133
 ‫تُ َرابً ؑا‬ ُ ‫ُك ْن‬
 ‫ت‬ ‫ٰيلَ ْيتَنِ ْي‬ ‫َويَقُ ْو ُل ْال ٰكفِ ُر‬
 tanah  dahulu menjadi  alangkah baiknya dan orang kafir
seandainya aku berkata

D. Hukum Bacaan Atau Tajwid

Ayat Hukum tajwid


١ َ‫يَتَ َس ۤا َءلُوْ ۚن‬ Mad Wajib Muttassil
‫الَّ ِذيْ هُ ْم فِ ْي ِه‬ Izhar syafawi
‫اَلَ ْم نَجْ َع ِل‬ Izhar syafawi
٨ ‫َّو َخلَ ْق ٰن ُك ْم اَ ْز َواجۙ~ًا‬ Izhar syafawi,, Mad Iwad
٢٩ ‫صي ْٰنهُ ِك ٰتب ًۙا‬ َ ْ‫َو ُك َّل َش ْي ٍء اَح‬ Izhar Hakiki
٣٠ ࣖ ‫فَ ُذوْ قُوْ ا~ فَلَ ْن نَّ ِز ْي َد ُك ْم اِاَّل َع َذابًا‬ Idghom Mutamastilain
٣١ ‫اِ َّن لِ ْل ُمتَّقِ ْينَ َمفَا ًز ۙا‬ Mad Iwad
٣٢ ‫ق َواَ ْعنَاب ًۙا‬ َ ‫َحد َۤا ِٕى‬ Mad Wajib Muttassil
٣٦ ‫ك َعطَ ۤا ًء ِح َساب ًۙا‬ َ ِّ‫َجزَ ۤا ًء ِّم ْن َّرب‬ Mad Wajib Muttassil , Idghom Bi ghunnah,
Izhar Hakiki

E. Isi Kandungan
Pengingkaran orang-orang Musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan
ancaman Allah terhadap sikap mereka itu. Kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat
dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit.Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
hari berbangkit.Azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah
sertakebahagiaan yang diterima orang-orang Mukmin di hari Kiamat.Penyesalan orang
kafir di Hari Kiamat.Imam Ibnu Jarir dan Imam Ibnu Abu Hatim telah
mengetengahkan sebuah hadits melalui Al-Hasan yang telah menceritakan bahwa
setelah Nabi saw. diangkat menjadi rasul, maka orang-orang Quraisy sebagian diantara
Aktifitas Siswa
mereka :
saling bertanya kepada sebagian yang lain.Kemudian turunlah ayat ini, yaitu
firmanNya:"Tentang
4. Menulis apakah
Q.S. An-Naba’ /78 mereka saling bertanya ? Tentang berita besar." (Q.S. An-
: 1 - 10
Naba: 1-2).Surat
5. Menghafal An-Naba'
Q.S al-Fajr/89 : 1-27menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap
hari berbangkit,ancaman Allah terhadap sikap mereka, adzab yang akan mereka terima
di hari Kiamat sert kebahagiaan orang-orang beriman.
Hubungan Surat An-Naba' dan An-Nazi'at.
1) Surat An-Naba menerangkan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang musyrik
yang mengingkari adanya hari berbangkit, serta mengemukakan bukti-bukti adanya

134
hari berbangkit, sedang pada surat An-Nazi'at Allah bersumpah bahwa hari Kiamat
yang mendahului hari berbangkit itu pasti terjadi.
2) Sama-sama menerangkan huru-hara yang terjadi pada hari Kiamat dan hari
berbangkit. “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-
Mu.”

F. Kisah Inspiratif

Kisah Sahabat Nabi: Abdullah bin Ummi Maktum,


Pahlawan Tuna Netra
Dalam sejarah Islam, ia dikenal memiliki ilmu dan adab istimewa yang
dikaruniakan Allah kepadanya, menggantikan kebutaan matanya sebagai cahaya dalam
pandangan dan pancaran di hati. Sehingga ia dapat melihat dengan mata hati, apa-apa yang
tidak dapat dilihat oleh mata kepala orang lain. Hatinya dapat mengetahui apa yang
tersembunyi. Bila Rasulullah SAW pergi ke berbagai medan perang, dia selalu ditunjuk
menjadi wakil beliau di Madinah, mengimami shalat jamaah di mihrab beliau, dan berdiam
di sebelah kiri mimbar dengan khusyuk. Pada awal sejarah Islam, Abdullah bin Ummi
Maktum memperoleh hidayah untuk bergabung bersama orang-orang yang telah memeluk
Islam. Ketika itu ia masih muda belia, sehingga hatinya merasakan betul manisnya
keimanan. Menginjak dewasa, dia merasakan bahwa ajaran Islam telah menjadikan hatinya
bersih, sehingga walaupun matanya tak mampu melihat, namun itu merupakan nikmat
besar yang dikaruniakan Allah kepadanya. Ibnu Ummi Maktum mempunyai naluri yang
sangat peka untuk mengetahui waktu. Setiap menjelang fajar, dengan perasaan jiwa yang
segar ia keluar dari rumahnya, dengan bertopang tongkat atau bersandar pada lengan salah
seorang kaum Muslimin untuk mengumandangkan azan di masjid Rasul. Dia selalu
bergantian azan dengan Bilal bin Rabah. Jika salah satu dari mereka berdua azan, maka
yang lainnya bertindak mengumandangkan iqamat. Namun Bilal mengumandangkan azan
semalam untuk membangunkan kaum Muslimin, sedangkan Ibnu Ummi Maktum
mengumandangkannya waktu Subuh. Oleh sebab itulah, Rasulullah bersabda—terkait
waktu sahur pada bulan Ramadhan, "Makan dan minumlah kalian hingga Ibnu Ummi
Maktum mengumandangkan azan..." Allah telah memuliakan Abdullah bin Ummi
Maktum. Ketika Nabi sedang duduk bersama dengan para pemuka Quraisy, diantara
mereka terdapat Uqbah bin Rabi'ah. Beliau bersabda, "Tidakkah baik sekiranya kamu
datang dengan begini dan begini?" Kata mereka, "Benar!" Tiba-tiba Ibnu Ummi Maktum
datang menanyakan tentang sesuatu kepada beliau, namun beliau mengelak karena sibuk
berbicara dengan para tokoh Quraisy itu. Allah pun menurunkan ayat yang berbunyi: "Dia
(Muhammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta
kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa), atau dia
(ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup, maka kamu melayaninya. Padahal tidak
135
ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman). Dan adapun orang
yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), sedang ia
takut kepada (Allah), maka kamu mengabaikannya." (QS Abasa: 1-10). Sewaktu ayat ini
turun, Rasulullah kemudian memanggil Ibnu Ummi Maktum dan memberinya suatu
kehormatan dengan menunjuknya sebagai wakil beliau di Madinah pada saat beliau
menghadapi peperangan untuk yang pertama kalinya. Suatu ketika Abdullah bin Ummi
Maktum menyampaikan keinginannya untuk dapat ikut berjihad kepada para sahabat.
Tentu saja para sahabat merasa sangat senang karena keutamaan yang dimiliki Ibnu Ummi
Maktum. Walau matanya buta, telah lama ia mengharapkan dapat ikut berperang bersama
Rasulullah dan pasukan Muslimin. Abdullah bin Ummi Maktum merasa sangat sedih dan
pilu tatkala ayat turun wahyu kepada Rasulullah yang berbunyi, "Tidaklah sama antara
orang mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang)." Ia pun berkata, "Ya Allah, Kau
memberiku ujian begini, bagaimana aku dapat berbuat...?" Kemudian turunlah ayat
lainnya, "Selain yang mempunyai udzur..." Kemuliaan seperti apakah gerangan yang lebih
tinggi dari penghormatan ini, di mana wahyu diturunkan dua kali lantaran persoalan Ibnu
Ummi Maktum; yang pertama merupakan teguran terhadap Rasulullah SAW, dan yang
kedua ketentuan berperang bagi orang yang mampu dan berhalangan, termasuk di
antaranya adalah Abdullah bin Ummi Maktum. Walau demikian, Ibnu Ummi Maktum
tetap mempunyai hasrat yang kuat untuk berjihad  fi sabilillah bersama barisan kaum
Muslimin. Dia telah mengutarakan hasratnya berulangkali. Dia berkata kepada para sahabat
Rasulullah, "Serahkanlah panji kepadaku, karena sesungguhnya aku adalah seorang buta
sehingga tidak akan dapat melarikan diri. Tempatkanlah aku di antara kedua pasukan!"
Sang sahabat yang mulia dan agung ini tidak berakhir hayatnya sebelum Allah
mengabulkan hasrat hatinya tersebut. Pada saat Perang Qadisiyah, ia turut berperang
sebagai pembawa panji pasukan berwarna hitam. Dialah seorang buta pertama yang turut
berperang dalam sejarah peperangan Islam (https://republika.co.id/berita/llqwuw/kisah-
sahabat-nabi-abdullah-bin-ummi-maktum-pahlawan-tuna-netra)

G. Ayo Berlatih
I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Surah An-Naba’ terdiri dari berapa ayat?
A. 40
B. 41
C. 42
D. 43

2. Perhatikan ayat berikut:

Arti dari ayat di atas adalah...


136
A. dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu
B. dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana
C. menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas
D. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

3. Perhatikan pernyataan berikut:


1 ‫َوبَنَ ْينَا~ فَوْ قَ ُك ْ~م َس ْبعًا ِشدَاد ًۙا‬
2 ‫َّو َج َع ْلنَا الَّي َْل لِبَاس ًۙا‬
4 ‫ار َم َعا ًش ۚا‬
َ َ‫َّو َج َع ْلنَا النَّه‬
4 ‫َوبَنَ ْينَا~ فَوْ قَ ُك ْ~م َس ْبعًا ِشدَاد ًۙا‬
Dari tabel diatas Qs. An-Naba ayat ke ditunjukkan dengan nomor...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

4. Arti dari kata adalah


A. air hujan
B. dan Kebun-Kebun
C. yang rindang
D. dari awan

5. Perhatikan ayat berikut!

didalam ayat di atas , ada Terdapat tanda wakaf apa ?


A. Waqaf Mutlaq
B. Waqaf Waslu
C. Waqaf Waqfu Ula
D. Waqaf lazim

I. Uraian
1. Tulislah Q.S. ‘ An Naba ayat ke-38 dengan lengkap dan benar!
2. Jelaskan makna kandungan dari Q.S An Naba’ !
3. Jelaskan Makna potongan ayat ini ?

4. Artikan lafadz di bawah ini


137
‫ض ِم ٰهد ًۙا‬
‫ااْل َرْ َ‬ ‫َّو ْال ِجبَا َل اَوْ تَاد ًۖا‬ ‫ار َم َعا ًش ۚا‬
‫النَّهَ َ‬ ‫نَ ْو َم ُك ْم ُسبَاتً ۙا لِبَاس ًۙا‪ ‬الَّي َْل‬

‫‪5. Apa hukum membacanya Kalimat di bawah ini‬‬

‫بَ ْردًا َّواَل َ‬


‫ش َرابًا‬ ‫َج ۤ‬
‫زَا ًء‬ ‫اِنَّٓا اَ ْن َذ ْر ٰن ُك ْم‬ ‫لِّنُ ْخ ِر َج بِ ٖه‬ ‫َع َذابًا‬

‫‪138‬‬
PENILAIAN AKHIR TAHUN ( PAT )
BACA TULIS QURAN
KELAS IX

III. Pilihan Ganda


1. huruf yang wajib dibaca panjang dan dikenyangkan, yang berada diawal ayat ,
merupkan pengertian dari
A. Mad lazim mukhaffaf harfi
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

2. Perhatikan ayat di bawah ini!


٢ َ‫ك َح َر ٌج ِّم ْنهُ لِتُ ْن ِذ َر بِ ٖه َو ِذ ْك ٰرى لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬ ۤ ‫ۤال ۤ ّم‬
َ ‫ ِك ٰتبٌ اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬١ ۚ ‫ص‬
َ ‫ك فَاَل يَ ُك ْن فِ ْي‬
َ ‫ص ْد ِر‬
Dari ayat di atas huruf yang dibaca Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah ….
A. ‫ا‬
B. ‫ل‬
C. ‫ص‬
D. ‫م‬
3. Cermati tabel dibawah ini berikut :

1 2 3 4

Dari tabel di atas yang di baca Mad Lazim Harfi Musyabba, di tunkukkan nomor
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1

4. Berapa harakat Cara membaca Mad lazim harfi musyabba’…


A. 7
B. 6
C. 5
D. 4

139
5. Dibawah ini bukan huruf Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
A. ‫ل‬
B. ‫ك‬
C. ‫ب‬
D. ‫ص‬
6. Sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran merupakan
arti dari
A. Fawatih
B. Al fatihah
C. As-Surah
D. Al hamdu

7. Perhatikan ayat di bawah ini!

Awal bacaan ayat di atas dalam Mafatih Suar termasuk ……….


A. Lafal yang dibuka dengan “tabaraka
B. Lafal yang dibuka dengan “Hamdalah
C. Lafal yang dibuka dengan “tasbih
D. Sumpah dengan benda-benda angkasa

8. Berapa surat Lafal yang dibuka dengan “tasbih dalam Al-qur’an ….


A. 9
B. 8
C. 7
D. 6

9. Perhatikan pernyataan di bawah ini’…


5) QS. Al-Najm/53:1
6) QS. Al-Dhuha/93:1
7) QS. Al-Mursalat/77:1
8) QS. Al-Nazia’at/79:1
surat di awali dengan Sumpah dengan benda-benda angkasa dalam Al-qur’an yang
paling benar di tunjukkan nomor …
A. 1,2,3
B. 1,3,4
C. 2,3,4
140
D. 3,2,1

10. Dibawah Awal Pembukaan Surat Al – Qur’an dengan lafal yang berarti kutukan
A. QS. Al-Quraisy/106:1
B. QS. Al-Kafirun/109:1
C. QS. Al-Lahab/111:1
D. QS. Al-Zalzalah/99:1

11. Washal menurut bahasa artinya


A. berhenti
B. bernafas
C. terus
D. jeda

12. Perhatikan ayat di bawah ini!


٢ َ‫ك َح َر ٌج ِّم ْنهُ لِتُ ْن ِذ َر بِ ٖه َو ِذ ْك ٰرى لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬ َ ‫ ِكتٰبٌ اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬١ ۚ ۤ‫ۤال ۤ ّمص‬
َ ‫ك فَاَل يَ ُك ْن فِ ْي‬
~َ ‫ص ْد ِر‬
Dari ayat ada wakaf Jim maka yang harus di lakukan adalah ….
A. diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut
B. boleh berhenti dan boleh dilanjutkan dengan kata berikutnya
C. harus berhenti
D. diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut, tetapi boleh juga
waqof

13. Cermati tabel dibawah ini berikut :

‫قلى‬ ‫ط‬ ‫ق‬ ‫م‬


1 2 3 4
Dari tabel di atas yang di sebut wakaf qobih , di tunkukkan nomor …
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1

14. Diam sejenak biar putus & pisah suaranya dengan tanpa berganti nafas.adalah
pengertian dari
A. Sukun

141
B. Saktah
C. Tamm
D. Qobih
15. Dibawah ini adalah tanda Waqaf Mutlaq

A. ‫ال‬
B. ‫ط‬
C. ‫ص‬
D. ‫م‬
16. Surah An-Naba’ terdiri dari berapa ayat?
A. 40
B. 41
C. 42
D. 43

17. Perhatikan ayat berikut:

Arti dari ayat di atas adalah...


A. dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu
B. dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana
C. menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas
D. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

18. Perhatikan pernyataan berikut:


1 ‫َوبَنَ ْينَا~ فَوْ قَ ُك ْ~م َس ْبعًا ِشدَاد ًۙا‬
2 ‫َّو َج َع ْلنَا الَّي َْل لِبَاس ًۙا‬
4 ‫ار َم َعا ًش ۚا‬
َ َ‫َّو َج َع ْلنَا النَّه‬
4 ‫َوبَنَ ْينَا~ فَوْ قَ ُك ْ~م َس ْبعًا ِشدَاد ًۙا‬
dari tabel diatas Qs. An-Naba ayat ke ditunjukkan dengan nomor...
A. 1
B. 2

142
C. 3
D. 4

19. Arti dari kata adalah


A. air hujan
B. dan Kebun-Kebun
C. yang rindang
D. dari awan

20. Perhatikan ayat berikut!

Di dalam ayat di atas , ada Terdapat tanda wakaf apa ?


A. Waqaf Mutlaq
B. Waqaf Waslu
C. Waqaf Waqfu Ula
D. Waqaf lazim

IV. Uraian
1. Coba Tulis 3 ayat Al-qur’an yang mengandung hukum bacaan Mad Lazim
Mutsaqqal Harfi ? tuliskan Nama surat dan ayatnya
2. Apa yang kamu ketahui tentang Fawatihus Suwar?
Berikan contoh masing-masing satu surat :
a. Panggilan yang ditujukan kepada Nabi saw.
b. Panggilan yang ditujukan kepada kaum mukmin
c. Panggilan yang ditujukan kepada umat manusia
3. Artikan lafadz di bawah ini Jelaskan Tanda-tanda wakaf di bawah ini !

‫قال‬ ‫ز‬ ‫ص‬ ‫ق‬ ‫قیف‬


4. Artikan lafadz di bawah ini
‫ض ِم ٰهد ًۙا‬
َ ْ‫ااْل َر‬ ‫ال اَوْ تَاد ًۖا‬
َ َ‫َّو ْال ِجب‬ ‫ار َم َعا ًش ۚا‬
َ َ‫النَّه‬ ‫الَّ ْي َل‬ ‫نَ ْو َم ُك ْم ُسبَاتً ۙا لِبَاس ًۙا‬

143
PENILAIAN AKHIR TAHUN ( PAT )
BACA TULIS QURAN
KELAS IX

V. Pilihan Ganda
1. huruf yang wajib dibaca panjang dan dikenyangkan, yang berada diawal ayat ,
merupkan pengertian dari
A. Mad lazim mukhaffaf harfi
B. Mad lazim mutsaqqal kilmi
C. Mad lazim mutsaqqal harfi
D. Mad lazim mukhaffaf kilmi

2. Perhatikan ayat di bawah ini!


٢ َ‫ك َح َر ٌج ِّم ْنهُ لِتُ ْن ِذ َر بِ ٖه َو ِذ ْك ٰرى لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬ ۤ ‫ۤال ۤ ّم‬
َ ‫ ِك ٰتبٌ اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬١ ۚ ‫ص‬
َ ‫ك فَاَل يَ ُك ْن فِ ْي‬
َ ‫ص ْد ِر‬
Dari ayat di atas huruf yang dibaca Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah ….
A. ‫ا‬
B. ‫ل‬
C. ‫ص‬
D. ‫م‬
3. Cermati tabel dibawah ini berikut :

1 2 3 4

Dari tabel di atas yang di baca Mad Lazim Harfi Musyabba, di tunkukkan nomor
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1

4. Berapa harakat Cara membaca Mad lazim harfi musyabba’…


A. 7
B. 6
C. 5
D. 4

144
5. Dibawah ini bukan huruf Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
A. ‫ل‬
B. ‫ك‬
C. ‫ب‬
D. ‫ص‬
6. Sekumpulan ayat-ayat Al-qur’an yang mempunyai awalan dan akhiran merupakan
arti dari
A. Fawatih
B. Al fatihah
C. As-Surah
D. Al hamdu

7. Perhatikan ayat di bawah ini!

Awal bacaan ayat di atas dalam Mafatih Suar termasuk ……….


A. Lafal yang dibuka dengan “tabaraka
B. Lafal yang dibuka dengan “Hamdalah
C. Lafal yang dibuka dengan “tasbih
D. Sumpah dengan benda-benda angkasa

8. Berapa surat Lafal yang dibuka dengan “tasbih dalam Al-qur’an ….

A. 9
B. 8
C. 7
D. 6

9. Perhatikan pernyataan di bawah ini’…


1) QS. Al-Najm/53:1
2) QS. Al-Dhuha/93:1
3) QS. Al-Mursalat/77:1
4) QS. Al-Nazia’at/79:1
surat di awali dengan Sumpah dengan benda-benda angkasa dalam Al-qur’an yang
paling benar di tunjukkan nomor …
A. 1,2,3
B. 1,3,4
145
C. 2,3,4
D. 3,2,1

10. Dibawah Awal Pembukaan Surat Al – Qur’an dengan lafal yang berarti kutukan
A. QS. Al-Quraisy/106:1
B. QS. Al-Kafirun/109:1
C. QS. Al-Lahab/111:1
D. QS. Al-Zalzalah/99:1

11. Washal menurut bahasa artinya


A. berhenti
B. bernafas
C. terus
D. jeda

12. Perhatikan ayat di bawah ini!


٢ َ‫ك َح َر ٌج ِّم ْنهُ لِتُ ْن ِذ َر بِ ٖه َو ِذ ْك ٰرى لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْين‬ َ ‫ ِكتٰبٌ اُ ْن ِز َل اِلَ ْي‬١ ۚ ۤ‫ۤال ۤ ّمص‬
َ ‫ك فَاَل يَ ُك ْن فِ ْي‬
~َ ‫ص ْد ِر‬

Dari ayat ada wakaf Jim maka yang harus di lakukan adalah ….
A. diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut
B. boleh berhenti dan boleh dilanjutkan dengan kata berikutnya
C. harus berhenti
D. diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut, tetapi boleh juga
waqof

13. Cermati tabel dibawah ini berikut :

‫قلى‬ ‫ط‬ ‫ق‬ ‫م‬


1 2 3 4
Dari tabel di atas yang di sebut wakaf qobih , di tunkukkan nomor …
A. 4
B. 3
C. 2
D. 1

146
14. Diam sejenak biar putus & pisah suaranya dengan tanpa berganti nafas.adalah
pengertian dari
A. Sukun
B. Saktah
C. Tamm
D. Qobih
15. Dibawah ini adalah tanda Waqaf Mutlaq

A. ‫ط‬
B. ‫ص‬
C. ‫م‬
D. ‫ال‬
16. Surah An-Naba’ terdiri dari berapa ayat?
A. 40
B. 41
C. 42
D. 43

17. Perhatikan ayat berikut:

Arti dari ayat di atas adalah...


A. dan langit pun dibukalah, maka terdapatlah beberapa pintu
B. dan gunung-gunung pun dijalankan sehingga menjadi fatamorgana
C. menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas
D. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

18. Perhatikan pernyataan berikut:


1 ‫َوبَنَ ْينَا~ فَوْ قَ ُك ْ~م َس ْبعًا ِشدَاد ًۙا‬
2 ‫َّو َج َع ْلنَا الَّي َْل لِبَاس ًۙا‬
4 ‫ار َم َعا ًش ۚا‬
َ َ‫َّو َج َع ْلنَا النَّه‬
4 ‫َوبَنَ ْينَا~ فَوْ قَ ُك ْ~م َس ْبعًا ِشدَاد ًۙا‬

147
dari tabel diatas Qs. An-Naba ayat ke ditunjukkan dengan nomor...
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4

19. Arti dari kata adalah


A. air hujan
B. dan Kebun-Kebun
C. yang rindang
D. dari awan

20. Perhatikan ayat berikut!

didalam ayat di atas , ada Terdapat tanda wakaf apa ?


A. Waqaf Mutlaq
B. Waqaf Waslu
C. Waqaf Waqfu Ula
D. Waqaf lazim

VI. Uraian
1. Coba Tulis 3 ayat Al-qur’an yang mengandung hukum bacaan Mad Lazim
Mutsaqqal Harfi ? tuliskan Nama surat dan ayatnya
2. Apa yang kamu ketahui tentang Fawatihus Suwar?
3. Berikan Masing-masing satu surat :
d. Panggilan yang ditujukan kepada Nabi saw.
e. Panggilan yang ditujukan kepada kaum mukmin
f. Panggilan yang ditujukan kepada umat manusia
4. Artikan lafadz di bawah ini Jelaskan Tanda-tanda wakaf di bawah ini !

‫قال‬ ‫ز‬ ‫ص‬ ‫ق‬ ‫قیف‬


5. Artikan lafadz di bawah ini
‫ض ِم ٰهد ًۙا‬
َ ْ‫ااْل َر‬ ‫ال اَوْ تَاد ًۖا‬
َ َ‫َّو ْال ِجب‬ ‫ار َم َعا ًش ۚا‬
َ َ‫النَّه‬ ‫الَّ ْي َل‬ ‫نَ ْو َم ُك ْم ُسبَاتً ۙا لِبَاس ًۙا‬

148
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al Karim Dan Terjemahan


Al-qur’an terjemahan perkata
Chirzin, Muhammad, Tafsir Al-Fatihah dan Juz Amma, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2016.
El-Mahfani, Khalillurrahman, Belajar Cepat Ilmu Tajwid: Mudah & Praktis, Jakarta:
Wahyu Qolbu, 2014.
Fadhli, Ghazali Ahmad , Mukzijat Ilmu Tajwid, Tangerang Selatan, Pustaka Pedia: 2017.
Fahreza, Raya M., 6 Langkah Mudah Lancar Membaca Al-Qur’an, Yogyakarta: Mutiara
Media, 2012.
Ibnu Rusyd, Raisya Maula. Panduan Praktis & Lengkap Tahsin, Tajwid, Tahfiz Untuk
Pemula, Jogyakarta: Laksana 2019.
Machmud, Sakib, Mutiara Juz'amma, Bandung: Mizan Pustaka 2005.
Nurrofiq, Arif Budi, Panduan Dasar Tajwid: Metode An-Nuur, Yogyakarta: Pustaka
Puitika, 2017.
Rauf, Abdur, Aziz, Abdul, Pedoman Dauroh Al-Qur'an Kajian Ilmu Tajwid Disusun
Secara Aplikatif, Markaz Al Qur'an, 2015.
Sriyoko, Belajar Tahsin Tilawah Al-Qur’an untuk SMP/MTS Kelas VII, Bogor: Pustaka
Andromedia, 2021
Suwarno, Tuntunan Tahsin al-Qur’an, D.I Yogyakarta: Deepublish, 2016.
Syarbini, Amirulloh, Jamhari, Sumantri, Kedahsyatan Membaca Al-Qur'an, Jakarta: Ruang
Kata, 2012.
Tim Genta Hidayah, At-Tadzkir: Metode Menghafal Juz ‘Amma, Jakarta: Genta Hidayah,
2020.
Tim Tafsir Ilmiah Salman ITB, Tafsir Salman: Tafsir Ilmiah Juz ‘Amma, Bandung: Al
Mizan, 2014.
United Islamic Cultural Centre Of Indonesia. TAJWID QARABASY, Jakarta Timur: 2005.
Zamani, Zaki, Tuntunan Belajar Tajwid bagi Pemula: Mudah Belajar Tajwid dari Nol ,
Yogyakarta: Media Pressindo, 2018.
Anonim, tanda-baca-huruf-huruf-hijaiyah-lengkap https://tajwid.web.id/
http://www.jadipintar.com/2015/10/kisah-ubay-bin-kaab-pandai-baca-tulis-dan-qari-
terbesar-umat.html
https://alquranterjemahanperkata.wordpress.com
https://greatquranhadis.wordpress.com/fawatihus-suwar-dan-khawatimus-suwar
https://hahuwa.blogspot.com
https://ibtimes.id/abul-aswad-ad-duali-penggagas-ilmu-nahwu-pertama/

149
https://jatim.nu.or.id/read/doa-ibu-dan-cerita-imam-besar-masjidil-haram
https://kisahmuslim.com/4992-utsman-bin-affan-bersahabat-dengan-alquran.html
https://kisahpenyejukhati.blogspot.com/2011/06/kisah-seorang-lelaki-yang-gemar-
membaca.html
https://www.bmh.or.id/fajar-4,5-tahun-anak-lumpuh-otak-hafal-al-quran-30-juz/
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam digest/18/03/26/p66qt3313-zaid-bin-
tsabit-sang-penulis-wahyu
https://www.republika.co.id/berita/pm3679313/sekhumi-emdriver-emojek-wanita-
penghafal-alquran
https://www.syahida.com
https://www.tarbawia.com/2010/03/10-bersaudara-bintang-al-quran.html

150

Anda mungkin juga menyukai