PENDAHULUAN
1
mejalankan fungsinya, apotek mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
fungsi sosial. Fungsi ekonomi menuntut agar apotek dapat memperoleh laba demi
menjaga kelangsungan usaha sedangkan fungsi sosial adalah untuk pemerataan
distribusi obat dan sebagai salah satu tempat pelayanan informasi obat kepada
masyarakat. Dalam mengelola apotek dibutuhkan seorang apoteker pengelola
apotek yang tidak hanya mampu dari segi teknis tapi harus mampu menguasai
aspek manajemennya.
1.2. Analisis Situasi
UKM CV Roti & Brownies Daeng merupakan salah satu usaha yang
berlokasi di Jalan Aroepala Nomor 25 Kassi-Kassi, Kecamatan Rappocini, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. UKM ini mempekerjakan 50 orang
karyawan dengan produksi yang sama setiap harinya.
Adapun pelanggan di UKM ini terdiri dari masyakarat baik kalangan
bawah, menengah sampai kalangan atas karena harganya cukup terjangkau dan
UKM ini memiliki beberapa cabang yang letaknya sangat strategis sehingga
menjadi salah satu faktor utama banyaknya pembeli. Selain rumah produksi yang
berada di Jalan Aroepala Nomor 25 yang merupakan pusat dari Roti & Brownies
Daeng, outlet Roti & Brownies Daeng juga tersebar di beberapa titik di Kota
Makasar di antaranya; Jalan Dr Leimena Tello Baru Ruko Perum Dataran Indah
Nomor 2, Rodeng Losari di jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung
Pandang, Kota Makassar, dan outlet Rodeng di Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin.
2
3
BAB II
4
2.3. Luaran kegiaatan
Pengalaman yang di dapatkan Mahasiswa setelah melakukan magang
kewirausahaan merupakan luaran dari kegiatan ini, berupa mahasiswa dapat
mengetahui strategi pemasaran dan yang penting adalah manajemen Sumber Daya
Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) serta mampu memperoleh
pengetahuan tentang proses produksi juga tata cara membuat produk. Mahasiswa
juga memperoleh pengalaman dan keterampilan, berjiwa mandiri, kerja keras dan
berani mengambil resiko dalam berwirausaha.
5
BAB III
INFORMASI UKM TEMPAT MAGANG
6
3.2. Struktur Organisasi UKM
Salah satu unsur pendukung dalam menentukan kesuksesan suatu
perusahaan dalam mencapai tujuan adalah sistem organisasi perusahaan tersebut.
Struktur organisasi ini menggambarakan dan menyatakan adanya urutan dan
tanggung jawab diantara bagian bagian yang ada di dalam struktur tersebut.
Dengan adanya struktur organisasi maka masing-masing bagian dapat mengetahui
dengan jelas apa yang menjadi tanggung jawab seluruh karyawan. Adapun
struktur organisasi UKM CV Roti & Brownies Daeng dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
7
3.3. Spesifikasi Produk
UKM CV Roti & Brownies Daeng merupakan salah satu usaha yang
memproduksi roti, brownies dan kue-kue tradisional. Jenis roti salah satunya
adalah roti Trio Blueberry. Trio Blueberry diproduksi setiap hari dengan jumlah
estimasi berat adonan 15 kg per hari dimana menghasilkan sebanyak 15.000
bungkus kemasan.
Roti Trio Blueberry yang di produksi oleh UKM CV Roti & Brownies
Daeng yang merupakan jenis roti manis dengan isian cream cheese dan diberi 3
titik topingan pasta blueberry dan dipasarkan dengan Netto 52 gr. Dalam roti Trio
Blueberry memiiki kandungan :
8
Manfaat mengkonsumsi roti Trio Blueberry dari berbagai aspek antara
lain adalah :
Satu kemasan roti Trio Blueberry dijual dengan harga Rp7.500, tentu ini
juga menjadi alasan mendasar kenapa roti Trio Blueberry ini laris terjual, selain
rasanya yang enak harganya pun terjangkau. Adapun jenis kemasan yang
digunakan untuk roti Trio Blueberry yaitu kemasan plastik jenis LDPE (Low
Density Polyethylene) yang telah diberi label.
Tabel 2. Data Sumber Daya Manusia UKM CV Roti & Brownies Daeng
9
NO. URAIAN JABATAN JUMLAH (ORANG)
1. Status Manajemen
Pimpinan 1
Sekretaris 1
Bendahara 1
Anggota 47
Jumlah 50
2. Pendidikan
SD 4
SMP 3
SMA 25
S1 18
Jumlah 50
3. JenisKelamin
Pria 23
Wanita 27
Jumlah 50
Sumber: UKM CV Roti & Brownies Daeng, 2019
Terigu 9 kg
Gula 2 kg
Pelembut 180 gr
Cream cheese 6 kg
Selai blueberry 3 kg
Ragi 135 gr
Telur ayam 18 butir
10
Butter/ mentega 540 gr
Susu bubuk 540 gr
Susu cair 2 liter
Garam halus 90 gr
Air 990 ml
11
Pengadaan bahan baku diperolah di daerah Surabaya dan Makassar. Bahan-
bahan yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan diperiksa kualitas serta
harus diketahui sifat-sifat bahan tersebut.
2. Penimbangan Bahan
Semua bahan ditimbang dengan baik, terutama ragi, garam dan additive lainya
harus ditimbang dengan teliti. Hindari pemakaian sendok,cangkir atau gelas
sebagai takaran.
3. Pengadukan Bahan (Mixing)
Fungsi pengadukan adalah mencampur secara merata semua bahan untuk
mendapatkan hidrasi yang sempurna dari terigu dan protein serta untuk
pembentukan gluten dan pelunakan yang baik.
Dalam pengadukan dikenal tahap-tahap;
a. Pick up yaitu keadaan semua bahan telah tercampur jadi satu adonan.
b. Clean up yaitu keadaan adonan sudah tidak melekat ditangan atau
bowl mixer.
c. Develop ditandai dengan adonan mulai terlihat licin dan halus
permukaannya
d. Final atau kalis adalah keadaan dimana permukaan adonan licin,
halus dan kering. Tahap inilah yang merupakan tahap akhir dari
proses pengadukan yang diharapkan, akan tetapi karena sesuatu hal
maka dapat saja terjadi 2 kejadian selanjutnya, yaitu;
e. Let down yaitu adonan mulai over mix (kelihatan basah, lengket dan
lembab)
f. Break down yaitu adonan sudah over mix dan sudah tidak elastis
lagi. Pada keadaan ini, adonan sudah tidak bisa digunakan lagi.
4. Fermentasi
Fermentasi terbentuk karena aktivitas ragi yang mengolah karbohidrat,
menghasilkan;
12
a. Gas CO2, dimana gas inilah yang menyebabkan adonan
mengembang.
b. Alkohol, menyebabkan adonan mengembang dan memberi aroma.
c. Asam, memberi rasa dan memperlunak gluten.
d. Panas, dihasilkan pula dari proses fermentasi.
Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi adonan yaitu;
a. Jumlah ragi dalam adonan.
b. Temperature adonan.
c. Keasaman.
d. Absorpsi air
e. Jumlah beberapa bahan lain seperti garam, gula, susu dan
sebagainya.
5. Pemotongan dan Penimbangan
Membagi-bagi adonan menurut berat yang dikehendaki yaitu 30 gr untuk
menghasilkan produk yang seragam. Semestinya dikerjakan dalam waktu
yang sesingkat mungkin, mengingat proses tetap berjalan terus dari seluruh
tahapan.
6. Membulatkan (Rounding)
Untuk membentuk lapisan film sehingga dapat menahan gas-gas yang
dihasilkan selama proses peragian (Final Proof) dan memberi bentuk supaya
mudah dikerjakan.
7. Istirahat (Intermediate Proof)
Membiarkan adonan untuk memudahkan pengerolan. Waktu berkisar 6-10
menit di dalam kulkas (bergantung pada kondisi adonan).
8. Pengerolan
Adonan ditipiskan menjadi lembaran dengan ketebalan yang diinginkan serta
mengeluarkan gelembung gas dalam adonan.
9. Pencetakan
13
Meletakkan adonan dicetakan yang memiliki bentuk segitiga agar pada saat
adonan matang maka dihasilkan roti seragam yang berbentuk segitiga sesuai
dengan yang diharapkan.
10. Pengembangan (Final Proofing)
Bertujuan mengembangkan adonan untuk mencapai bentuk dan mutu yang
baik dengan menggunakan mesin proofer pengembang adonan. Temperatur
pada 35-44°C dengan kelembaban 80-85% dalam kurun waktu 45-90 menit.
11. Pengisian (Filling)
Memberikan isian cream cheese dan pasta blueberry sesuai dengan jenis
prodak yang akan dihasilkan.
12. Pemanggangan
Pada 5-6 menit pertama volume adonan bertambah (oven spring). Panas oven
untuk memanggang roti Trio Blueberry yaitu 170°C untuk api atas dan 180°C
untuk suhu api bawah. Proses pemanggangan ini berlangsung selama 12-15
menit.
13. Pendinginan
Bertujuan untuk mendinginkan roti agar memudahkan untuk pengerjaan
ditahap selanjutnya.
14. Pengolesan
Memberikan polesan mentega cair pada permukaan roti dapat memberi aroma
harum, serta bisa membuat permukaan roti terlihat cantik mengkilap.
15. Pengemasan
Proses pengemasan menggunakan plastik yang sudah dicetak dan diberi label
kemasan bertujuan untuk melindungi produk dari kontaminasi yang dapat
merusak produk. Selain itu, kemasan juga dapat mempertahankan kualitas dari
produk yang dikemasnya.
16. Pemasaran
Setelah roti Trio Blueberry dikemas, selanjutnya dipasarkan. Pemasaran di
outlet-outlet milik UKM CV Roti & Brownies Daeng.
14
3.9. Diagram Alir Proses Pembuatan Roti Trio Blueberry
15
3.10.
KSANIGL&BUPEFODRTMCH
Gambar 2. Diagram alir pembuatan roti Trio Blueberry UKM CV Roti &
Brownies Daeng, 2019
Aspek finansial
16
Tujuan menganalisis aspek finansial adalah untuk menentukan suatu
investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan
membandingkan antara pengeluaran, pendapatan, seperti ketersediaan dana biaya
modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu
yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek dapat berkembang terus. Dalam
memulai sebuah usaha maka hal terpenting adalah modal yang menjadi
pendukung berjalannya usaha. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada aspek
finansial adalah :
a. Pendapatan
Pendapatan adalah jumah uang yang diterima oleh perusahaan dari
aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan
(Wikipedia, 2010). UKM CV Roti & Brownies Daeng memproduksi roti Trio
Blueberry 500 bungkus per produksi dengan harga Rp7.500/ kemasan. Dalam
seminggu memproduksi 3.500 bungkus serta dalam sebulan memproduksi
15.000 bungkus.
b. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang masa kegunaannya dapat berlangsung
untuk waktu yang relatif lama. Biaya penyusutan adalah biaya yang timbul
akibat terjadinya pengurangan nilai barang investasi sebagai akibat
penggunaannya. Adapun biaya investasi produksi roti Trio Blueberry di
UKM CV Roti & Brownies Daeng, yaitu Rp241.940.000.
Tabel 3. Biaya investasi Pengolahan roti Trio Blueberry UKM CV Roti &
Browies Daeng
17
No Uraian Jumla Umur Harga Total Penyusutan
h Ekonomis Satuan Biaya (Rp) (Rp)
(Unit) (Bulan) (Rp)
1. Cetakan Segitiga 300 60 2.000 600.000 10.000
2. Loyang 20 60 32.000 640.000 10.666
3. Oven 1 240 29.064.000 29.064.000 121.100
4. Kulkas 1 240 1.650.000 1.650.000 6.875
5. Meja stainless 1 192 1.700.000 1.700.000 8.854
6. Box 6 24 13.000 78.000 3.250
7. Timbangan 3 120 45.800 137.400 1.141
8. Roll adoan 3 36 16.200 48.600 1.350
9. Trolley rak 1 192 2.496.000 2.496.000 13.000
10. Mesin Proofer 1 180 5.313.000 5.313.000 29.516
11. Kuas 1 12 8.000 8.000 666
12. Scraper Adonan 3 12 7.000 21.000 1.750
13. Keranjang 2 60 72.000 144.000 2.400
14. Saucepan 1 36 40.000 40.000 1.111
15. Bangunan 1 480 200.000.000 200.000.000 416.666
Jumlah 241.940.000 507.245
Sumber : UKM CV Roti & Browies Daeng, 2019
c. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan suatu usaha secara periodik dan
besarnya selalu konstan (Tatang, 2011). Adapun biaya tetap produksi roti
Trio Blueberry di UKM CV Roti & Brownies Daeng, yaitu Rp15.457.245
18
d. Biaya Variabel
Biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah biaya yang jumlahnya berubah
sesuai dengan perubahan jumlah produksi (Tatang, 2011). Adapun biaya
variabel produksi roti Trio Blueberry di UKM CV Roti & Brownies Daeng,
yaitu Rp29.959.000
19
9. Susu Bubuk 540 gr 34.500 34.500 1.035.000
10. Susu Cair 2 liter 15.500 31.000 930.000
11. Garam 90 gr 7.000 7.000 210.000
12. Air 990 ml 6.000 6.000 180.000
13. White Bakers Fat 200 gr 10.000 10.000 300.00
14. Plasik Kemasan 1 pak 12.000 12.000 360.000
15. Gas 1 18.000 18.000 540.000
Total biaya variable 29.959.000
Sumber : UKM CV Roti & Brownies Daeng, 2019
e. Keuntungan
Keuntungan adalah biaya yang didapatkan oleh usaha setelah biaya investasi
telah dikembalikan (Tatang, 2011). Adapun keuntungan produksi roti Trio
Blueberry di UKM CV Roti & Brownies Daeng, yaitu Rp67.083.755
f. BEP (Break Event Point)
Break event point adalah volume penjualan dimana penghasilannya (revenue)
tepat sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak
mendapatkan keuntungan atau menderita kerugian (Riyanto, 2010).
Adapun BEP produksi roti Trio Blueberry di UKM CV Roti & Brownies
Daeng yaitu 6055 bungkus. BEP juga dapat didefinisikan sebagai titik impas
dalam hal unit yang dihasilkan dan biaya yang diperoleh tanpa mengalami
keuntungan maupun kerugian. Break event point menyatakan volume
penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya,
sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan dan tidak juga
memperoleh kerugian (Mercubuana, 2008). Adapun BEP harga produksi roti
Trio Blueberry di UKM CV Roti & Brownies Daeng, yaitu Rp3.027
g. PBP (Pay Back Period)
Periode pengembalian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal suatu investasi, dihitung dari aliran kas bersih
(Net). Periode pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per
tahun (Tatang, 2011). Metode pengembalian yang sering disebut dengan
metode pembayaran sederhana menunjukkan likuiditas proyek dan bukan
kemampuan labanya. Metode pengembalian telah digunakan sebagai ukuran
tingkat rasio suatu proyek, karena likuiditas berhubungan dengan berapa
20
cepat suatu investasi dapat dikembalikan. Adapun PBP produksi roti Trio
Blueberry di UKM CV Roti & Brownies Daeng, yaitu 3 bulan
h. BCR (Benefit Cost Ratio)
BCR adalah suatu analisa pemilihan usaha untuk menentukan layak atau tidak
layaknya suatu usaha(Tatang, 2011). Adapun BCR produksi roti Trio
Blueberry di UKM CV Roti & Brownies Daeng, yaitu 2.47 yang dalam
artian, usaha ini layak untuk dikembangkan.
21
Hasil penjualan roti Trio Blueberry CV Roti & Brownies Daeng selama 30
hari sebanyak Rp112.500.000
Keuntungan (Benefit)
Keuntungan = Total penjualan/bulan – Biaya Operasional/bulan
= Rp112.500.000 - Rp45.416.245/bulan
= Rp67.083.755/bulan
Total keuntungan CV Roti & Brownies Daeng sebanyak
Rp67.083.755/bulan
Rp 45.416.245
Rp7.500
= 6055 bungkus
Berdasarkan perhitungan BEP diketahui bahwa usaha produksi roti Trio
Blueberry akan memperoleh titik impas pada produksi dan penjualan 6055
bungkus.
Total biaya operasional /bulan
BEP harga =
Produksi/bulan
Rp 45.416.245
=
15.000
=Rp3.027
22
Rp 112.500 .000
=
Rp 45.416 .245
= 2.47
Dari hasil hitungan Benefit Cost Ratio (BCR) pada usaha roti Trio Blueberry
di UKM CV Roti & Brownies Daeng, dengan nilai BCR sebesar 2,47 maka
dinyatakan bahwa usaha roti Trio Blueberry layak untuk dikembangkan.
Payback periode
Biaya investasi awal
PBP (payback period) =
keuntungan
Rp 241.940 .000
=
Rp 67.083 .755
= 3.6
3.12. Pemasaran
UKM CV Roti & Brownies Daeng memasarkan produknya di daerah
Sulawesi Selatan. UKM CV Roti & Brownies Daeng telah memasarkan ke daerah
Gowa, Makassar, dan Maros. Outlet yang berada di Jalan Aroepala Nomor 25
yang merupakan pusat dari CV Roti & Brownies Daeng, outlet Roti & Brownies
Daeng juga tersebar di beberapa titik di Kota Makasar di antaranya; Jalan Dr
Leimena Tello Baru Ruko Perum Dataran Indah Nomor 2, Rodeng Losari di jalan
Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, dan
outlet Rodeng di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
23
Adapun pesanan dari berbagai instansi, mulai dari rumah makan Ulu
Juku, SMA Athira, SMP Athirah, apartemen Vida View, Universitas Hasanuddin,
Universitas Muhammadiah Makassar, Universits Islam Negeri Alauddin
Makassar, Bank BRI, Kantor Bupati dll.
24
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
25
4.3. Jadwal Pelaksanaan
Jadwal kegiatan yang dilakukan selama praktik magang kewirausahaan
mandiri pada UKM dapat dilihat pada tabel berikut:
26
BAB V
PEMBAHASAN
27
c) Dalam aspek pemasaran UKM CV Roti & Brownies Daeng tidak lagi sukar
untuk menawarkan produk kepada para calon konsumen karena UKM ini
telah dikenal jauh oleh masyarakat Makassar maupun luar daerah Makassar.
d) Produk yang dihasilkan tidak menggunakan bahan pengawet, atau zat kimia
yang berbahaya
e) UKM CV Roti & Brownies Daeng memproduksi setiap hari.
Kekurangan kegiatan magang kewirausahaan
a) Penataan terhadap ruagan serta peralatan yang masih kurang baik
b) Kebersihan peralatan dan bahan baku masih perlu di tingkatkan
Solusi kegiatan magang kewirausahaan
a) Penataan ruangan dan peralatan sekiranya bisa di tata dengan baik
b) Kebersihan lingkungan sekitar produksi sebaiknya dtingkatkaan kembali,
terutam sistem sanitasi
c) Terjalinya hubungan emosional yang baik antara pemimpin, pengelola
UKM dengan para karyawan, tentu ini akan berdampak pada baik pada
kegiatan produksi.
28
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang kewirausahaan diatas dapat disimpulkan
bahwa :
1. kegiatan ini dapat mengajarkan mahasiswa bagaimana cara memproduksi roti
Trio Blueberry serta memberikan gambaran analisis usaha.
2. Roti Trio Blueberry diproduksi setiap hari dengan biaya investasi senilai
Rp241.940.000.
3. Biaya operasional Rp45.416.245/bulan sebanyak 15.000 bungkus dengan
harga Rp7.500/bungkus.
4. Total hasil penjualan jika habis terjual, dengan total penerimaan
Rp112.500.000.
5. Keuntungan perbulan yaitu Rp67.083.755 dengan titik impas 6055 bungkus
dan BEP harga Rp3.027 dan modal akan kembali selama 3 bulan.
6. UKM CV Roti & Brownies Daeng akan kembali modal setelah memiliki nilai
BCR 2.47 yang dinyatakan layak untuk dikembangkan.
6.2. Saran
Penulis menyarankan kepada UKM CV Roti & Brownies Daeng untuk
memperhatikan standar sanitasi dan higienis proses pengolahan produk, sehingga
produk yang dihasilkan memiliki mutu yang baik, serta memperhatikan penataan
ruang produksi dan ruang pemasaran. Selain itu, UKM CV Roti & Brownies
Daeng harus memperhatikan kedisiplinan dan profesionalitas kerja baik itu untuk
para karyawan maupun pengelola UKM.
29
DAFTAR PUSTAKA
Ary, Tatang Gumanti. 2011. Analisis Finansial-konsep, teori dan aplikasi. Mitra
Wacana Media. Jakarta
CV. Roti & Brownies Daeng. 2019. Pengolahan Roti Trio Blueberry. Makassar
30
LAMPIRAN
31
LAMPIRAN
1. Foto Kegiatan Pelaksanaan Magang Kewirausahaan Mandiri
32
Gambar 7. Final Proof Gambar 8. Pengisian Gambar
9.Pemanggangan
33
Gambar 14. Roti Trio Blueberry
34
berorganisasi, diataranya aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Teknlogi
Pengolahan Hasil Perikanan (HIMATERIN) juga aktif berorganisasi di UKM
Polypangkep English Club (PEC).
Denah Lokasi
35
36