Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan antara keyakinan diri dan
kemandirian dengan kematangan vokasional. Subjek penelitian adalah siswa/i SMK Negeri 3
Tebing Tinggi jurusan Perhotelan karena para alumni menunjukkan tingkat vokasional rendah
yang dominan setelah lulus dan dihadapkan dengan dunia karir. Subjek yang dipilih adalah para
siswa/i yang duduk di kelas X dengan proses pemilihan menggunakan teknik total sampling.
Sebanyak 120 siswa menjadi subjek penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan tiga skala yaitu skala keyakinan diri, kemandirian, dan kematangan vokasional.
Data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis regresi berganda. Dari
hasil analisis data diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keyakinan diri dan
kemandirian dengan kematangan vokasional dimanasumbangan efektif kedua variabel
(keyakinan diri dan kemandirian) sebesar 81,2%. Kesimpulan penelitian dapat dijadikan dasar
pertimbangan bagi pendidik sekolah untuk memberikan motivasi, pengarahan dan pemahaman
kepada siswa bahwa keyakinan diri dan kemandirian dapat meningkatkan kematangan
vokasional siswa.
Abstract
This research aimed to identify the correlation between self-confidence and independency with
vocational maturity. The subjects of this research were the students of Hotel major in SMK Negeri
3 Tebing Tinggi, considering the alumni showed a rather dominant low vocational rate post-
graduation and put in career world. The selected subjects were the students in grade X with ‘total
sampling’ selective method. 120 students were selected. The data collection used three scales;
the scale of self-confidence, independency, and vocational maturity. The collected data then
would be analyzed using multiple regression analysis. As the result from analyzation, it was
confirmed then that there was a significant connection between selfconfidence and
independency with vocational maturity where the effect from both variables (self-confidence and
independency) for 81.2%. The conclusion of this research can be used as a basis for
consideration for school educators to provide motivation, guidance and understanding to
students 'self-confidence and self-reliance that can enhance students' vocational maturity.
51
ISSN : 2085-6601 EISSN : 2502-4590
dalam bentuk kematangan vokasional berkaitan dengan orientasi kerja dan memberi
(Partino, 2005). kontribusi yang besar pada kesiapan kerja.
Bandura (1997) mengungkapkan bahwa Siswa yang mempunyai kemandirian yang
perbedaan keyakinan diri (self- efficacy) pada tinggi lebih mampu dalam menentukan pilihan
setiap individu terletak pada tiga komponen, karirnya dibandingkan dengan siswa yang
yaitu magnitude, strength dan generality. memiliki kemandirian rendah mereka
Masing-masing mempunyai implikasi penting cenderung kurang mampu dalam
di dalam performansi, yang secara lebih jelas menentukan pilihan karirnya.Lebih lanjut
dapat diuraikan sebagai berikut: menurut Taganing dkk (2007), siswa dengan
a. Magnitude (tingkat kesulitan tugas), yaitu tingkat kemandirian yang baik, ketika
masalah yangberkaitan dengan derajat dihadapkan dengan pemilihan karir, maka ia
kesulitan tugas individu. Komponen ini akan melakukan usaha untuk mengenal diri,
berimplikasi pada pemilihan perilaku mencari tahu tentang pekerja dan langkah-
yang akan dicoba individu berdasarkan langkah pendidikan, serta berusaha
ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan mengatasi masalah yang berkaitan. Hal
tugas. Individu akan berupaya melakukan tersebut akan membuat kematangan karirnya
tugas tertentu yang ia persepsikan dapat tinggi.Sedangkan jika siswa SMK mempunyai
dilaksanakannya dan ia akan kemandirian yang rendah, maka ia
menghindari situasi dan perilaku yang ia mempunyai penilaian yang negatif terhadap
persepsikan di luar batas kemampuan dirinya dalam melakukan
kemampuannya. pemilihan karir sehingga akan kehilangan
b. Strength (kekuatan keyakinan), yaitu minat dan usaha untuk melakukan
berkaitan dengan kekuatanpada pengenalan diri dan pekerjaan, dan
keyakinan individu atas kemampuannya. mengalami kesulitan jika menghadapi
Pengharapan yang kuat dan mantap masalah dalam pemilihan.
pada individu akan mendorong untuk Hartono (2010) mengemukakan bahwa
gigih dalam berupaya mencapai tujuan, kemandirian memilih karir ditandai oleh lima
walaupun mungkin belum memiliki kriteria yaitu:
pengalaman-pengalaman yang a. Percaya Diri : perasaan yakin terhadap
menunjang. Sebaliknya pengharapan kemampuan yang dimiliki membuat siswa
yang lemah dan ragu-ragu akan merasa senang, optimis, dan mantap
kemampuan diri akan mudah digoyahkan menekuni bidang karir yang dipilih.
oleh pengalamanpengalaman yang tidak Bimbingan karier memberikan dorongan
menunjang. positif kepada siswa dalam menumbuhkan
c. Generality (generalitas), yaitu hal yang rasa percaya dengan kemampuan diri
berkaitan cakupan luasbidang tingkah sesuai dengan minat dan bakat yang
laku di mana individu merasa yakin dimiliki.
terhadap kemampuannya. Individu dapat b. Bertanggungjawab : siswa menunjukkan
merasa yakin terhadap kemampuan adanya usaha yang keras dan
dirinya, tergantung pada pemahaman sungguhsungguh dalam menekuni bidang
kemampuan dirinya yang terbatas pada karir yang diinginkan dengan belajar dan
suatu aktivitas dan situasi tertentu atau selalu berusaha untuk meningkatkan
pada serangkaian aktivitas dan situasi pengetahuan dan keterampilan. Siswa
yang lebih luas dan bervariasi. bersedia melakukan usaha yang
Faktor lain yang mempengaruhi berhubungan dengan bidang karirnya
kematangan karir yaitu kemandirian.Faktor karena sadar akan tujuan atau cita-cita
kemandirian adalah penting karena dapat yang ingin diwujudkan sesuai dengan
menentukan kesiapan kerja (Maryati, 1999). harapan.
Munandar (1994) mengemukakan bahwa c. Mengarahkan dan Mengembangkan Diri :
kemandirian berkaitan dengan bagaimana siswa tertarik melakukan berbagai aktivitas
seseorang mempersiapkan diri untuk pengembangan diri berdasarkan arah
menekuni suatu bidang pekerjaan. Hal ini pemilihan karirnya dan melakukan
didukung oleh penelitian Metia (2004) yang berbagai aktivitas ke arah pemilihan karir
menemukan bahwa kemandirian siswa yang diinginkan. Melalui layanan informasi
52
ISSN : 2085-6601 EISSN : 2502-4590
53
ISSN : 2085-6601 EISSN : 2502-4590
analisa data yang digunakan adalah analisa dengan variabel kematangan vokasional
regresi (anareg) berganda dengan dengan komputerisasi program SPSS versi
menggunakan bantuan SPSS versi 17. 17. Hasil uji regresi tersebut dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini:
HASIL PENELITIAN
Hipotesis pertama dalam penelitian ini Tabel.2. Hasil Analisa Regresi antara
berbunyi: ada hubungan signifikan antara Kemandirian dengan Kematangan
keyakinan diri dengan kematangan Vokasional
vokasional, asumsinya bahwa semakin tinggi RX2-Y R2 P B Kesimpulan
keyakinan diri pada siswa maka semakin 0,630 0,397 0,002 0,575 Signifikan
tinggi kematangan vokasional, begitu juga
sebaliknya.Kebenaran hipotesis pertama ini Analisa tabel di atas adalah sebagai berikut:
diperoleh melalui proses uji regresi antara - Besar hubungan antara variabel
variabel keyakinan diri dan variabel kemandirian dengan kematangan
kematangan vokasional dengan vokasional sebesar 0,630 yang
komputerisasi program SPSS versi 17. Hasil menunjukkan adanya hubungan di antara
uji regresi tersebut dapat dilihat pada tabel di kedua variabel.
bawah ini:
- Arah hubungan yang positif (0,630)
menunjukkan bahwa dengan kemandirian
Tabel.1. Hasil Analisa Regresi yang tinggi, maka kematangan vokasional
antara Keyakinan Diri dengan siswa semakin tinggi, demikian juga
Kematangan Vokasional sebaliknya.
RX1.Y R2 P B Kesimpulan - Angka R2 sebesar 0,397 berarti
0,811 0,658 0,000 0,737 Signifikan kemandirian memiliki kontribusi sebesar
39,7% dalam menjelaskan kematangan
Analisa tabel di atas adalah sebagai berikut: vokasional, sementara sisanya
- Besar hubungan antara variabel keyakinan dipengaruhi oleh variabel lain.
diri dengan kematangan vokasional - Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu
sebesar 0,811 yang menunjukkan adanya sisi dari output (diukur dari probabilitas p)
hubungan di antara keduanya. menghasilkan angka 0,000. Oleh karena
- Arah hubungan yang positif (0,811) probabilitas p > 0,05; praktis korelasinya
menunjukkan bahwa semakin tinggi bersifat signifikan.
keyakinan diri siswa akan membuat Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
kematangan vokasional siswa semakin berbunyi: ada hubungan signifikan antara
tinggi, demikian juga sebaliknya. keyakinan diri dan kemandirian dengan
- Angka R2 sebesar 0,658 disebut koefisien kematangan vokasional, asumsinya bahwa
determinasi.Dalam hal ini berartikeyakinan semakin tinggi keyakinansiswa dan tingginya
diri memiliki kontribusi sebesar 65,8% kemandirian siswa, maka semakin tinggi
dalam menjelaskan kematangan kematangan vokasional siswa, demikian juga
vokasional sementara sisanya dipengaruhi sebaliknya.Kebenaran hipotesis ketiga ini
oleh variabel lain. diperoleh melalui proses uji regresi ganda
- Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu antara variabel keyakinan diri dan
sisi dari output (diukur dari probabilitas p) kemandirian dengan kematangan vokasional,
menghasilkan angka 0,000. Oleh karena dengan menggunakan program SPSS versi
probabilitas p > 0,05 maka berarti 17. Hasil uji regresi ganda tersebut dapat
korelasinya bersifat signifikan. dilihat dalam tabel di bawah ini.
Hipotesis kedua dalam penelitian ini Tabel.3. Hasil Analisa Regresi Ganda antara
berbunyi: ada hubungan signifikan antara Keyakinan Diri dan Kemandirian
kemandirian dengan kematangan vokasional, dengan Kematangan Vokasional
asumsinya bahwa dengan kemandirian yang Variab R2 P Kesimpula
tinggi, maka akan semakin tinggi kematangan F R el n
vokasional, begitu juga sebaliknya.Kebenaran 112,89 0,81 0,65 0,00
hipotesis kedua ini diperoleh melalui proses X1,X2-Y 9 Signifikan
uji regresi antara variabel kemandirian
54
ISSN : 2085-6601 EISSN : 2502-4590
55
ISSN : 2085-6601 EISSN : 2502-4590
57