KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kematangan Karir
individu itu. Hal tersebut juga sependapat dengan Tekke & Ghani (2013:
penurunan”.
16
karir yang sedang dilalui individu. Kemudian Parsons (Leong, 2008:
yang berbeda, dan pemikiran yang benar pada hubungan antar sesama.
karir pada peserta didik. Seperti yang dimaksud Salami (2008: 37)
kesesuaian antara perilaku karir dan perilaku kepribadian pada usia yang
17
individu telah menguasai tugas kejuruan, termasuk pengetahuan dan
18
berbagai tantangan yang mungkin ditemui selama perjalanan hidup
berikut:
19
3) Pengetahuan tentang membuat keputusan karir (decision making).
bekerja.
20
memahami persyaratan dari pekerjaan yang diinginkan, mengetahui
yang realistik.
karir ini menjadi sangat penting bagi perkembangan usia peserta didik
SMA. Di usia ini sering kali peserta didik membuat keputusan yang
direncanakan, serta banyak peserta didik yang tidak cukup menggali karir
(2010: 63) merujuk pada teori Super yang menyatakan bahwa proses
eksplorasi karir terjadi pada tahap tentative, yakni pada tahap pilihan
21
karirtelah menyempit namun masih belum berakhir. Pada tahap eksplorasi
karir ini, setiap individu mengalami proses belajar lebih banyak mengenai
karir; 2) eksplorasi karir sebagai teori dan konsep karir yang merupakan
perkembangan karirnya.
22
Berdasarkan paparan mengenai eksplorasi karir di atas dapat
karir pada setiap individu yang berusaha mencapai tujuan karir dengan
prinsip, sikap, dan segala yang mendukung dalam kematangan karir pada
23
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karir
kompleks. Hal tersebut bisa muncul pada dalam diri individu, keadaan
24
rendah pada kematangan karir. Hal ini ditandai dengan kurangnya
kematangan karirnya.
karir rendah yang berhubungan dengan orang tua. Jika orang tua
baik.
sendiri.
karir terdiri atas alur karir, tujuan karir, perencanaan karir, dan
25
tentang posisi atau kedudukan yang ingin dicapai seseorang pada masa
seleksi tujuan karir dan arus karir untuk mencapai tujuan karirrnya.
lingkungan kerja.
peserta didik dalam mencapai karir masa depannya. Dan faktor keluarga
peran orang tua berperan andil terhadap tumbuh kembang pada anak,
26
d. Tahap Perkembangan Karir
concept structure).
penghayatan jabatannya.
27
ditentukan (dimensi sikap), perencanaan mengenai karir (dimensi
telah sampai pada tahap kedewasaan akan lebih siap dalam hal
diraihnya dan itu menjadi sebuah upaya sadar yang dilakukan dalam
hidupnya.
28
2. Konsep Diri
Fitts adalah diri sebagaimana dilihat dan dirasakan oleh individu itu
sadar ataupun tidak sadar. Lebih lanjut Sadeghi, Azizi, & Poor (2015:
29
evaluasi diri mereka sendiri yang mencakup campuran emosi,
2012: 107).
30
Ikwen, & Fagbeni (2014: 5) juga mengemukakan bahwa konsep diri
kematangan karir pada peserta didik. Konsep diri yang positif sangat
Gambaran tentang diri sendiri yang informasinya bisa kita terima dari
orang lain dan dari diri kita sendiri yang lebih mengetahui tentang
kekurangan dan kelebihan diri. Serta konsep diri yang positif dapat
yang kita pegang, seperti sebagai orang tua, suami atau istri,
31
kita rasakan yang ada pada diri kita; dan berbagai karakteristik yang
a) “Siapakah saya?”
pertanyaan tersebut maka kita akan lebih mudah menemukan konsep diri
32
dalam diri kita dan mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan
konsep diri yang kita miliki. Seperti yang dijelaskan oleh Lawrence &
perasaan, dan sikap yang dimiliki oleh setiap individu terkait dengan
dalam diri.
33
1) Pemekaran diri sendiri (extension of the self), yang ditandai dengan
tetapkan sendiri.
tingkah laku setiap individu yang merupakan citra total individu dalam
34
1) Self-Concept as maintainer of inner consistency (konsep diri dalam
35
guru perlu mengajarkan keteladanan yang dapat meningkatkan
internal dalam diri setiap individu, menggunakan acuan dari orang lain
untuk suatu aspek laindari dalam diri. Dengan begitu konsep diri
36
Beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri pada masa remaja,
2) Nama dan Julukan. Remaja peka dan merasa malu bila teman-
37
6) Cita-cita. Bila remaja mempunyai cita-cita yang realistik tentang
balik dari lingkungan, 4) identifikasi dengan model dan peran jenis yang
tepat, 5) pola asuh orang tua. Maka dengan adanya hal-hal tersebut,
individu. Seperti yang dijelaskan oleh Hartung & Subich (2011: 54),
diri melalui pola pengalaman yang dipilih dan direfleksi oleh dirinya
diri.
38
cita-cita dan kreativitas, sampai pada hubungan keluarga dan teman
masa hidupnya.
3. Self-Efficacy
a. PengertianSelf-Effiacy
Seperti yang diungkapkan oleh McCoach, Gable, & Madura (2013: 16)
39
Baron &Byrne (2004: 187) mengemukakan bahwa, self-efficacy
merupakan penguat dalam diri untuk melakukan suatu kegiatan dan itu
40
Keyakinan diri sebenarnya berkaitan dengan kemantapan yang
peserta didik itu sendiri. Dalam hal kematangan karir, tentunya self-
setiap individu untuk dapat melakukan suatu hal dengan baik.Dan hal itu
juga sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Singh &
atas.
yang dilalui selalu merasa yakin bahwa dia bisa. Termasuk saat peserta
Miriam, 2009: 247) efikasi diri adalah suatu harapan atau keyakinan
41
efficacy dapat menyebabkan rasa tidak percaya dan keputusasaan
Efficacy
tugas ketika mereka telah berhasil pada suatu tugas atau tugas lain
42
prediksi-prediksi optimistik akan cepat hilang, kecuali usaha-usaha
diri.
kelas.
43
1) Past performance. Berkaitan dengan kinerja pada individu
selanjutnya.
diri yang tinggi bahwa dia bisa melakukan tugas dengan baik.
sebuah opsi untuk terus berada dalam keyakinan diri bahwa dalam
44
c. Dasar Teori dan Sumber-sumber Pembentukkan Self-Efficacy
hambatan.
45
dirinya sendiri, 3) membantu upaya seseorang dalam melakukan suatu
pikir seseorang.
dalam pengambilan keputusan yang akan dibuat dan hal itu sejauh mana
d. Klasifikasi Self-Efficacy
Keyakinan • Pasif.
Diri • Menghindari tugas
Pengaruh dari
sulit.
Orang Lain
• Komitmen rendah.
• Fokus pada Ke-
kekurangan pribadi.
gaga-
Penilaian • Tidak melakukan
lan
Keadaan Emosi upaya apapun.
Fisik • Berkecil hati pada
(Rendah) “saya kegagalan.
tidak mampu • Kegagalan
melakukannya” merupakan akhir
hidup.
• Mudah khawatir
dan stress.
• Selalu memikirkan
kegagalan.
47
hidupnya agar mencapai tujuan hidup yang telah direncanakan.
4. Motivasi Karir
48
Dari ketiga domain karaktersiktik tersebut dapat dijelaskan: 1)
individu.
1) Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan suatu aksi yang timbul dari dalam diri setiap
49
individu dalam memilih untuk menginvestasikan waktu mereka dan
proses dari hasil yng melibatkan tujuan yang memberikan dorongan bagi
adalah proses di mana kegiatan yang diarahkan pada suatu tujuan dan
50
individu untuk mencapai suatu tujuan. Wade & Tavris (2010: 431) juga
tujuan, individu akan selalu tergerak untuk melakukan sesuatu hal yang
depannya.
2) Pengertian Karir
dengan kerja dan sikap, nilai, dan aspirasi yang terkait sepanjang masa
51
hidupnya (life style), tanpa mengesampingkan kedua aspek lain yang
disebutkan diatas.
Ferguson (2008: 81) mengatakan, karir merupakan pilihan hidup,
adalah jalur (path) kehidupan yang telah dipilih oleh seseorang. Gibshon
sebagainya.
berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku, dan motivasi dalam individu dan
merupakan suatu jalan yang telah dipilih oleh individu tersebut untuk
52
karir mereka ke depannya. Maka dapat diartikan pula dalam hal ini jika
mungkin tingkat kematangan karir pada peserta didik juga akan lebih
siap.
hidupnya.
Terdapat sebuah teori yang dikenalkan oleh Ryan dan Deci pada
53
Sardiman (2011: 86) menjelaskan motivasi dilihat dari dasar
sejak lahir, motif ini sering disebut motif yang diisyaratkan secara
dikehendaki.
54
3) Menggerakkan seperti mesin. Besar kecilnya motivasi akan
dikerjakan.
besar terdiri dari motif bawaan yang sudah terbentuk sejak lahir terkait
55
karir memiliki persepsi yang realistis dari diri mereka sendiri dan
ini terkait dengan kepuasan yang berasal dari pekerjaan saat ini,
optimal.
suatu tindakan. Tindakan dan usaha inilah yang nantiya juga akan
dicapainya.
56
serta hadiah yang berhak mereka terima karena telah melakukannya
dengan baik.
yang kuat pada motivasi karyawan ketika mereka bekerja dan menerima
upah yang sangat layak mereka merasa sangat dihargai oleh pekerjaan
57
yang sudah mereka kerjakan, dan hal tersebut akan menjadi dorongan
terkait yang bisa berasal dari dalam diri maupun berasal dari luar
individu dan disertai kebutuhan dasar dari Maslow pada suatu peringkat
akan muncul untuk memberi penguat dan dorongan dalam diri individu
Didik
58
Sementara Helleriegel dan Slocum (Sujak 1990: 249)
meliputi:
59
bersangkutan, stimuli eksternal mungkin juga dapat mempengaruhi
menentukan sikap motivasi karirnya. Faktor yang paling utama ada pada
dalam diri individu itu sendiri. Karena hal itu merupakan kemauan dan
dorongan dalam yang sejauh mana kemauan akan motivasi karir itu
acuan untuk menegaskan dan menguatkan teori yang dipakai dalam penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ogi (2018), dengan judul Peran Efikasi
60
menggunakan sampel pada peserta didik di SMA untuk mengetahui
61
kelas. Persamaan dari hasil penelitian tersebut adalah sama-sama
namun jenis penelitian dan variabel lain yang akan peneliti gunakan
Namun penelitian yang akan peneliti lakukan nantinya ada variabel lain
lagi yang berhubungan dengan kematangan karir yaitu konsep diri dan
motivasi karir.
tentang peluang kerja, harapan untuk masa depan mereka tidak tehubung
dengan pengetahuan dan kemampuan yang mereka miliki saat ini, mereka
62
penelitian tersebut adalah, peniliti juga memfokuskan pada arah karir yaitu
juga menunjukkan korelasi yang kuat antara pengaruh orang tua dan
63
penelitian ini adalah, peneliti juga berorientasi ke arah karir pada peserta
didik di SMA dan faktor motivasi serta keyakinan diri menjadi variabel
Sekolah. Penelitian yang diangkat oleh peneliti ini berbeda dari yang
Selain itu sasaran dalam penelitian ini adalah SMA Negeri di Kabupaten
Pacitan.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian relevan yang telah diuraikan,
maka dapat diajukan suatu kerangka pemikiran atau suatu anggapan dasar
64
Kematangan karir sering kali dijadikan suatu patokan terhadap
pertengahan, dalam hal ini adalah peserta didik SMA yang sudah mulai
dialami oleh peserta didik bahwa mereka belum mengerti tentang kematangan
karir yang dimilikinya, dan hal tersebut nampak dalam berbagai masalah baik
yang berkaitan dengan pemilihan studi lanjut nantinya atau ketika akan
karir.
Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat
65
yang telah dilakukan oleh Istiana (2017) juga menyatakan bahwa semakin
tinggi konsep diri atau adanya konsep diri yang positif dapat mempengaruhi
sendiri.Hal tersebut juga seperti yang telah dijelaskan pada hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh Demaray, Malecki, Yu Rueger, Brown, & Summer
dikatakan jika peserta didik dapat memahami mengenai gambaran diri dapat
yang besar dalam tingkah laku khususnya dalam menentukan pemilhan karir,
karir, serta mampu menyelesaikan tugas dan masalah yang dihadapi dengan
66
positif mengenai program perencanaan karir sangat efektif dalam
baru yang telah dibagi ke dalam kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan
dengan desain eksperimen pre-test dan post-test yang telah dilakukan dalam
penelitian tersebut. Hal tersebut sangatlah membantu peserta didik ketika guru
peserta didik yang memiliki self-efficacy kuat dalam dirinya dapat mendorong
self-efficacy yang tinggi tersebut dapat meyakinkan diri peserta didik agar
selalu yakin dengan pilihan yang akan ditekuni berkaitan dengan karir
nantinya. Hal tersebut sesuai pendapat Bandura (2012: 15), yang menjelaskan
kemampuannya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam hal ini tujuan
yang akan dituju peserta didik mengenai karir yang akan dilaluinya.
dirinya agar selalu yakin dalam menggapai masa depan. Dengan adanya
motivasi karir, diharapkan peserta didik dapat menentukan target atau prestasi
tujuan peserta didik yang dijalani nantinya. Motivasi karir itu sendiri
67
merupakan dorongan dalam diri sendiri untuk memantapkan kematangan karir
demi masa depan peserta didik.Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Alniacik, Alniacik, Akcin, dan Erat (2012) menghasilkan temuan dari 250
lakukan.
bahwa konsep diri, self-efficacy, dan motivasi karir yang secara bersama-
pada peserta didik SMA Negeri di Kabupaten Pacitan. Oleh karena itu
disediakan dalam model gambar mengenai konsep kerangka pikir dibawah ini:
H2
X1
H3
X2 Y
H1
X3
H4
Keterangan:
68
X1 : Konsep Diri
X2 : Self-Efficacy Belief
X3 : Motivasi Karir
Y : Kematangan Karir
H1 : Hipotesis I
H2 : Hipotesis II
H3 : Hipotesis III
H4 : Hipotesis IV
: Garis pengaruh
: Garis pengaruh secara simultan
D. Hipotesis Penelitian
adalah:
Kabupaten Pacitan.
69
4. Terdapat pengaruh signifikan antara motivasi karir terhadap
70