Anda di halaman 1dari 9

Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

Telaah Adaptabilitas Karir

Ahmad Thoriq T S, Muslihati, Indriyana Rachmawati


Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Malang
e-mail penulis: ahmad,thoriq.2101118@students.um.ac.id

Abstrak: Kesiapan seseorang dalam memilih kariernya dikenal dengan konsep


adaptabilitas karier. Salah satu konstruk dalam ilmu psikologi yang membahas mengenai
kesiapan dalam karir atau dunia kerja adalah adaptabilitas karir (career adaptability).
Adaptabilitas karir adalah konstruk psikososial yang menunjukkan kesiapan individu dan
sumber daya untuk menyesuaikan diri dengan tugas perkembangan karir saat ini maupun
yang akan datang. Metode penelitian ini menggunakan study kepustakaan. Study
kepustakaan adalah kegiatan mencari, membaca, dan menelaah bahan pustaka dan
penelitian-penelitian terdahulu yang didalamnya memuat teori yang sesuai. Artikel
diperoleh dari berbagai jurnal nasional pada bidang bimbingan dan konseling, psikologi
dan pendidikan. Pencarian artikel melalui laman google schola. Dalam konsep
adaptabilitas karir Terdapat beberapa dimensi dalam adaptabilitas karir, yaitu kepedulian
(concern), pengendalian (control), keingintahuan (curiousity), dan keyakinan
(confidence). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi adaptabilitas karir yaitu usia,
gender, pengalaman kerja, keluarga, intitusi pendidikan, dan sosial ekonomi.

Kata Kunci: adaptabilitas karir, faktor, dimensi

Abstract: A person's readiness in choosing a career is known as the concept of career


adaptability. One of the constructs in psychology that discusses career readiness or the
world of work is career adaptability. Career adaptability is a psychosocial construct that
shows an individual's readiness and resources to adapt to current and future career
development tasks. This research method uses literature study. Literature study is the
activity of searching, reading, and reviewing library materials and previous studies which
contain appropriate theories. Articles were obtained from various national journals in the
fields of guidance and counselling, psychology and education. Search articles through the
google school page. In the concept of career adaptability, there are several dimensions in
career adaptability, namely concern, control, curiosity, and confidence. The factors that
influence career adaptability are age, gender, work experience, family, educational
institution, and socio-economic.

Keywords: career adaptability, factors, dimensions

PENDAHULUAN

2
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

Karier merupakan hal yang penting bagi manusia dalam kehidupannya. Healy
(Juwitaningrum, 2013) mengungkapkan bahwa karir dapat terjadi pada sepanjang
kehidupan seseorang yang mencakup sebelum bekerja, selama bekerja, dan akhir atau
seusai bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan seseorang dalam berkarir dapat
dikembangkan sepanjang tahap perkembangannya, termasuk pada masa pendidikan. Proses
perkembangan karir seseorang dimulai sejak dini yaitu dari usia kanak-kanak sampai tua
yang memiliki tahapan perkembangan karier.
Remaja dengan usia 15-18 tahun merupakan masa penting dimana komitmen pilihan
karier dibuatnya. Pada usia tersebut remaja telah menyadari pentingnya sekolah untuk
perkembangan karier mereka. Remaja mengetahui bahwa mereka dapat menentukan karier
mereka untuk masa depannya yang berkaitan dengan keputusan karier. Pemilihan karier
akan semakin susah ditetapkan jika remaja tidak dapat menetapkan apa yang mereka
inginkan. Pada usia 15 dan 16 tahun seharusnya remaja sudah mampu menentukan tujuan
mereka dan mampu mengambil keputusan karier, sehingga pada remaja sudah mampu
memikirkan apa yang ingin mereka laksanakan diusianya. Pada usia 17 dan 18 tahun
seharusnya mereka sudah siap untuk mengambil keputusan karier yang sudah ditetapkan
tanpa keraguan.
Kesiapan seseorang dalam memilih kariernya dikenal dengan konsep adaptabilitas
karier. Salah satu konstruk dalam ilmu psikologi yang membahas mengenai kesiapan dalam
karir atau dunia kerja adalah adaptabilitas karir (career adaptability). Adaptabilitas karir
adalah konstruk psikososial yang menunjukkan kesiapan individu dan sumber daya untuk
menyesuaikan diri dengan tugas perkembangan karir saat ini maupun yang akan datang.
Adaptabilitas karir sangat penting ditingkatkan guna mempercepat proses penyesuaian
terhadap aturan, rekan, dan lingkungan kerja yang baru (Savickas, dkk., 2009). Menurut
Savickas (2013) jika seseorang kurang memiliki adaptabilitas karir, maka orang tersebut
menjadi apatis, tidak mampu memutuskan, tidak realistis, dan menahan diri untuk
pencapaian karirnya.
Savickas memperkenalkan konstruk adaptabilitas karir sebagai konstruk pengganti
kematangan karir. Adaptabilitas mempresentasikan kemampuan kritikal dalam individu
untuk mengarahkan proses pengambilan keputusan dalam karir dan dunia kerja (Duffy,
2010). Dengan begitu dalam artikel ini akan mengkaji lebih tentang adaptabilitas karir yang

3
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

di dalamnya juga mencakup beberapa dimensi yang penting, yaitu kepedulian (concern),
pengendalian (control), keingintahuan (curiousity), dan keyakinan (confidence).

METODE PENYUSUNAN

Artikel ini disusun menggunakan metode penelitian study kepustakaan. Study


kepustakaan adalah kegiatan mencari, membaca, dan menelaah bahan pustaka dan
penelitian-penelitian terdahulu yang didalamnya memuat teori yang sesuai. Artikel
diperoleh dari berbagai jurnal nasional pada bidang bimbingan dan konseling, psikologi dan
pendidikan. Pencarian artikel melalui laman google scholar. Pelaksanaan kajian dengan
mengumpulkan artikel-artikel berkaitan dengan adaptabilitas karir.

PEMBAHASAN

Adaptabilitas Karir

Menurut Savickas (1997) mendefinisikan adaptabilitas karir sebagai kesiapan untuk


mengatasi tugas yang terprediksi untuk mempersiapkan diri dan turut berperan dalam
pekerjaan, serta mampu mengatasi situasi yang tidak terduga yang mungkin muncul sebagai
perubahan dalam pekerjaan dan kondisi kerja. Adapun hakikat adaptabilitas karir menurut
Super (2001) adalah kesiapan yang dimiliki individu pada dua hal yakni kesiapan dalam
mengatasi perubahan pekerjaan dan situasi kerja. Lebih lanjut Rottinghaus, Day, & Borgen
(dalam Creed, Fallon, & Hood, 2008) mendefinisikannya sebagai kecenderungan yang
mempengaruhi cara seseorang dalam melihat kapasitasnya untuk merencanakan dan
menyesuaikan diri dengan rencana perubahan-perubahan dalam karirnya, terutama dalam
menghadapi hal-hal yang tidak terprediksi
Konsep adaptabilitas karir didefinisikan Savickas (Creed, Fallon, & Hood, 2008)
sebagai kesiapan untuk mengatasi tugas yang terprediksi untuk mempersiapkan dan turut
berperan dalam pekerjaan dan kondisi kerja. Jadi intinya adaptabilitas karir ini yaitu
kesiapan untuk mengatasi perubahan dalam pekerjaan dan kondisi kerja. Pada dunia
pendidikan sebagai pangkal dari karir dimana seseorang harus mempersiapkan diri dan
berperan dalam pendidikannya agar sesuai dengan karir yang ingin dicapai seorang pelajar.
Sehingga jadi adaptabilitas karir ini tidak semata-mata terjadi didalam dunia kerja saja,
tetapi juga terjadi di berbagai rentang kehidupan lainnya. Misalnya pada pelajar SMA yang

4
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

akan masuk ke perguruan tinggi ia harus memutuskan program studi apa yang akan di
ambilnya saat di perguruan tinggi, begitu juga dengan pelajar SMK ia harus memutuskan
mau ke mana, ingin menekuni jurusan yang di ambilnya waktu disekolah atau bisa saja
memutuskan untuk melanjutkan sekolah agar mendapatkan gelar sarjana. Proses
pengambilan keputusan ini merupakan salah satu bentuk adaptabilitas karir.
Savickas (2009, 2012) juga memaparkan bahawa seseorang yang memiliki
adaptabilitas yang baik harus memiliki dan menjukkan empat dimensi adaptabilitas karir
seperti yang di tuliskan di bawah ini, yaitu :
1. Concern for the future; (perhatian) individu harus fokus terhadap masa depan,
mempersiapkan apa yang akan terjadi pada karir di masa depan dan kesempatan-
kesempatan yang ada, melangkah maju dan mempersiapkan kemungkinan yang akan
terjadi di kemudian hari. Jika individu kurang fokus atau tidak perhatian terhadap
karirnya karirnya maka mereka sulit dalam perencanaan karirnya dan pesimis terhadap
karirnya. Jadi ya dia ini tidak punya pandangan.
2. Control over personal success factors; individu harus membentuk dan membangun diri
sendiri dan lingkungan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan kemudian hari
seperti disiplin diri, usaha, dan ketekunan/pantang menyerah. Jika individu yang
kurang memiliki career control maka individu itu sulit atau tidak mampu memutuskan
pilihan dan kebingungan terhadap karirnya.
3. Curiosity about possible future roles;(rasa ingin tau) Career curiousity adalah perilaku
aktif seseorang untuk mencari tahu informasi dan cara mengembangkan karir untuk
meningkatkan peluang sosial. Individu menjelajahi kemungkinan-kemungkinan diri
dan skenario yang berbeda di masa depan. Dimensi ini ditunjukkan dalam beberapa
perilaku seperti mencoba hal baru, mengambil resiko, mencari informasi, dan perasaan
ingin tahu.
4. Confidence and self-belief about being in a new role; (kepercayaan) Menyusun tujuan
terhadap kenyataan dan keberhasilan dalam memecahkan masalah dan cara
menanggulangi rintangan di kemudian hari. Career confidence adalah kemampuan
individu untuk berpedoman pada pendapat dan tujuan sendiri untuk memecahkan
masalah ketika menghadapi hambatan dan rintangan. Career confidence sebagai rasa
kepercayaan diri pada keberhasilan dalam melakukan kegiatan yang dibutuhkan untuk
mencapai karir yang dipilih. Career confidence merefleksikan perilaku gigih, berusaha
keras, dan tekun dalam mencapai karir.

5
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

Faktor-faktor yang mempengaruhi Adaptabilitas Karir


Hirschi (2009) memaparkan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
adaptabilitas karir yang mirip dengan faktor yang mempengaruhi kematangan karir. Faktor-
faktor ini dapat dikelompokkan kedalam enam bagian, yaitu :
1. Usia
Usia seseorang dapat menentukkan bagaimana pola pikirnya. Usia terkait dengan
tahap perkembangan dari seorang individu. Misalnya individu pada usia remaja pasti
akan memiliki adaptabilitas karir lebih tinggi daripada individu usia anak-anak. Hal ini
terkait dengan tugas perkembangan remaja dimana mereka dipersiapkan untuk
menghadapi peran mereka nantinya di masa dewasa.
2. Gender
Pada remaja perempuan dan laki-laki memiliki pola yang berbeda terkait
komponen pembentukan identitas. Seperti pendapat Gilligan (Seligman, 1994) bahwa
perempuan membentuk identitas mereka dengan cara menjalin hubungan dengan orang
lain, dan laki-laki dengan menetapkan kemandiriannya. Adapun menurut McNair dan
Brown (Mardiyati dan Yuniawati, 2015) beberapa peneliti menyatakan bahwa
kematangan karir pada remaja perempuan lebih tinggi dari remaja laki-laki seusianya.
Hal ini dapat menjadi akses bagi individu yang ingin menggali informasi tentang karir
atau pendidikan tertentu.
3. Pengalaman kerja
Ketika seorang individu memiliki pengalaman kerja yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya, ia akan mendapatkan informasi terkait dengan karir yang dipilihnya.
Semakin banyak pengalaman yang didapat, ia akan dapat mengeksplorasi karir tersebut
dengan lebih mendalam lagi. Dengan semakin kayanya informasi yang dimiliki,
seseorang akan dapat merencanakan karirnya dengan lebih matang lagi.
4. Keluarga
Dengan pola hubungan keluarga dapat diketahui arah pendidikan dan ekspektasi
terhadap anak dari orang tua. Keluarga sebagai satuan masyarakat utama dapat menjadi
salah satu sarana yang paling mudah dicapai anak untuk mendapatkan arahan dan

6
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

informasi mengenai kaitan minat dan bakat mereka terhadap karir tertentu. Orang tua
dapat pula mendorong anak menuju suatu karir yang diminati oleh anaknya. Mereka
juga dapat menjadi sumber informasi anak dengan memberi nasehat, berdiskusi, dan
memberikan petunjuk dengan model yang ditunjukkan oleh orang tua. Meskipun
demikian, menurut Penick (1990), remaja dengan keluarga yang memiliki hubungan
yang erat dapat mengalami kesulitan dalam menguasai tugas-tugas perkembangan karir.
Hal ini dikarenakan mereka sering kali tidak mampu membedakan tujuan dan harapan
orang tuanya.
5. Institusi Pendidikan
Sekolah mulai mengadakan pendidikan diluar pelajaran utama yang berkaitan
dengan penjurusan didunia perkuliahan dan alternatif karir terkait jurusan tersebut. Hal
ini dapat membekali pelajar dengan pengetahuan-pengetahuan mengenai hal yang
diminatinya dan hal-hal yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan karir yang diinginkan.
Dunia perkuliahan juga seringkali mengadakan seminar dan pameran pekerjaan yang
mungkin sesuai dengan karir mahasiswanya.
6. Status sosial ekonomi
Sosial ekonomi dapat berpengaruh pada adaptabilitas karir, dalam hal ini individu
dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi akan memiliki kesempatan yang lebih
besar dalam rangka eksplorasi karir dan perencanaan karirnya. Semisalnya, anak dengan
status sosial ekonomi menengah ke atas akan memiliki fasilitas-fasilitas lebih untuk
mencari tahu tentang karir yang diinginkannya. Ataupun dengan relasi orangtuanya
dengan orang-orang tertentu yang memungkinkan lebih banyaknya informasi yang
didapat anak untuk perencanaan karirnya.

Karakteristik adaptabilitas karir


Karakteristik adaptabilitas karir dapat direpresentasikan melalui perilaku individu
sebagai berikut ini :
a. Individu memiliki kepedulian karir.
Individu ini optimis dan peduli atau memiliki orientasi terhadap masa depan mereka
sendiri. Individu menyakini dan percaya setiap orang memiliki masa depan yang
berharga dan layak untuk dipersiapkan dan bahwa persiapan tersebut akan
memperbaiki masa depan mereka. Individu yang memiliki kepedulian karier akan

7
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

memiliki pandangan ke depan dan memiliki keyakinan akan masa depan yang
diwujudkan melalui perencanaan karier yang dilakukan.
b. Individu memiliki pengendalian karir
Pengendalian karier berarti bahwa orang tersebut percaya bahwa mereka
bertanggung jawab untuk membangun karier mereka sendiri. Jika individu merasa
yakin akan pengendalian karier yang dimilikinya, individu akan lebih yakin dalam
membuat alternatif pilihan-pilihan karier dan tidak merasa terpuruk saat salah satu
perencanaan yang dilakukannya gagal (Maree dan Hancke, 2011).
c. Individu memiliki keingintahuan karir
Menurut Maree dan Hancke (2011), individu yang memiliki keingintahuan karier
yang tinggi akan memiliki antusiasme saat ingin mengetahui pekerjaan tertentu yang
dilakukannya. Individu mungkin akan melakukan analisa pekerjaan melalui job
shadowing dengan senang hati dan penuh semangat. Individu ini memiliki pendekatang
yang realistic terhadap pekerjaannya.
d. Individu memiliki keyakinan karir
Maree dan Hancke (2013) mengatakan, individu yang memiliki keyakinan karier
akan menggunakan kemampuan pemecahan masalah yang dimilikinya untuk membuat
keputusan karier yang lebih baik. Ia juga akan mampu menggunakan keterbatasan yang
dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan beradaptasi dengan tantangan
karier yang dihadapinya.

Implikasi Adaptabilitas Karir Terhadap Bimbingan dan Konseling

Berdasarkan kajian ada beberapa pendekatan dan teknik yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan atau mengembangkan adaptabilitas karir. Sunarya (2014) melakukan
pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan adaptabilitas karir menggunakan program
bimbingan karir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program bimbingan karir efektif
dalam meningkatkan adaptabilitas karir peserta didik.

Penelitian oleh Rina (2018) tentang konseling karir life design untuk meningkatkan
adaptabilitas kariri dewasa awal. Hasil penelitian menunjukkan secara empirik, konseling
karir life design teruji efektif dalam mengembangkan adaptabilitas karir mahasiswa. Selain
itu layanan model konseling konstruksi karir terbukti efektif dalam mengembangkan
adaptabilitas karier mahasiswa (Rina, 2021).

8
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Mulawarman, dkk (2016) untuk menguji
pendekatan Solution Focused Brief Counseling (SFBC) dalam mengembangkan
kemampuan beradaptasi karir siswa. Subjek penelitian ini merupakan mahasiswa
pascasarjana Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Pendidikan, Universitas Negeri
Semarang. Tahapan SFBC yang diimplementasikan dalam peneliitian ini diantaranya
membangun hubungan, mengidentifikasi keluhan yang dapat dipecahkan, menetapkan
tujuan, merancang dan menerapkan intervensi, dan penghentian, evaluasi, dan tindak lanjut
yang juga disesuaikan dengan empat dimensi adaptabilitas karir. Hasil penelitian ini
menunjukkan SFBC efektif dalam meningkatkan adaptasi karier siswa baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.

KESIMPULAN

Konsep adaptabilitas karir adalah kesiapan untuk mengatasi tugas yang terprediksi
untuk mempersiapkan dan turut berperan dalam pekerjaan dan kondisi kerja. Dalam hal ini
dapat pula di anggap sebagai kesiapan untuk mengatasi perubahan dalam pekerjaan dan
kondisi kerja.Pada dunia pendidikan sebagai pangkal dari karir dimana seseorang harus
mempersiapkan diri dan berperan dalam pendidikannya agar sesuai dengan karir yang ingin
dicapai seorang pelajar. Sehingga adaptabilitas karir tidak semata-mata terjadi didalam
dunia kerja saja, tetapi juga terjadi di berbagai rentang kehidupan lainnya.
Terdapat beberapa dimensi dalam adaptabilitas karir, yaitu kepedulian (concern),
pengendalian (control), keingintahuan (curiousity), dan keyakinan (confidence). Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi adaptabilitas karir yaitu usia, gender, pengalaman kerja,
keluarga, intitusi pendidikan, dan sosial ekonomi.

DAFTAR PUSTAKA

Creed C.A., et al. (2008). The Relationship between career adaptability, person and
situation variables, and career concern in young adult. Journal of Vocational
Behavior. Vol. 74, Issue 2, April 2009, Pages 219-229
Duffy, R. D. (2010). Sense of control and career adaptability among undergraduate
students. Journal of career Assessmment, 18 (4), 420-430.

9
Tugas Penulisan Artikel MK KPAK

Hirschi, A. (2009). Career Adaptability Development in Adolcense: Multiple predictors and


effect on sense of power and life satisfaction. Journal of Vocational Behavior, 74(2),
145- 155. doi:10.1016/j.jvb.2009.01.002
Juwitaningrum, I. (2013). Program bimbingan karir untuk meningkatkan kematangan karir
siswa SMK. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 2 (2), 132-147.
Maree, J. G & Hancke, Y (2011) The Value of Life Design Counselling for an Adolescent
who Stutters. Journal of Psychology in Africa, 21:3, 479-485.
Savickas, M. L., dkk. (2009). Life designing: a paradigm for career construction in the 21st
century. Journal of Vocational Behavior, 7. 5, 239-250.
Savickas, M. L. (2012). Career Counseling. Washington, DC: American Psychological
Association. Australian Journal of Guidance and Counselling., ISBN 978-1-4338-
0980-4. DOI 10.1017/jgc.2012.12, 151-153.
Savickas, M. L. (2013). The theory and practice of career construction. In S. D. Brown &
R. W. Lent (2nd Ed.), career development and counseling: putting theory and
research to work. New Jersey: John Wiley & Sons Inc.
Super, D.E (1990). A life-span, life-space approach to career development. In D. Brown &
L Brooks (Eds) Career choice and development: Applying contemporary theories to
practice (2nd ed),p 216. San Fransisco: Jossey-Bass

10

Anda mungkin juga menyukai