Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN INTERNAL LOCUS OF CONTROL TERHADAP

PERENCANAAN KARIR MAHASISWA PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING IKIP


PGRI MADIUN

Tyas Martika Anggriana*,


tyas.ma@gmail.com
Asroful Kadafi*,
asrafulkhadafi@yahoo.co.id
Rischa Pramudia Trisnani*
rischa_pramudia@yahoo.com

ABSTRAK

Perancanaan karier adalah kecakapan atau kesanggupan siswa dalam menentukan langkah
yang akan dilakukan dalam karier untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
kemampuan dan persyaratan yang meliputi pengetahuan dan pemahaman akan diri sendiri,
pengetahuan dan pemahaman akan pekerjaan, serta penggunaan penalaran yang benar antara diri
sendiri dan dunia kerja. Perencanaan karir individu dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah efikasi diri dan internal locus of control internal. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara efikasi diri dan internal locus of
control terhadap perencanan karir mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI
Madiun.
Penelitian ini menggunakan metode expost-facto. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun sebanyak 459 mahasiswa. Dari
jumlah populasi sebanyak 459 mahasiswa diambil sampel sebanyak 210 mahasiswa. Sampel
penelitian diambil 210 mahasiswa diambil secara acak. Instrumen pengumpulan data
menggunakan skala psikologi, sedangkan analisis data menggunakan teknik regresi ganda.
Berdasarkan analisis data penelitian diperoleh hasil 1) tidak ada pengaruh signifikan efikasi
diri terhadap perencanaan karier mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI
Madiun, 2) ada pengaruh signifikan internal locus of control terhadap perencanaan karier
mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun, 3) ada pengaruh simultan
efikasi diri dan internal locus of control terhadap perencanaan karier mahasiswa Prodi
Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI Madiun.

Kata Kunci: Efikasi Diri, Internal Locus of Control, Perencanaan karir


*Tyas Martika A, Rischa Pramudia T, dan Asroful Kadafi adalah Dosen Program Studi
Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI MADIUN .

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 86


Pendahuluan dan pengambilan keputusan yang matang.
Setiap orang memerlukan lapangan Seseorang yang memiliki kemampuan
kerja untuk bekerja. Di masyarakat terdapat perencanaan karier, tentunya mampu
berbagai jenis pekerjaan. Setiap individu memahami dirinya. Dengan demikian,
mempunyai kebebasan untuk memilih suatu individu tersebut dapat memutuskan pilihan
karier atau pekerjaan serta pandangan hidup yang paling tepat sesuai dengan keadaan
ke depannya yang diikuti oleh tanggung dirinya.
jawab. Data yang diperoleh dari Badan Memilih pekerjaan serta
Pusat Statistik (BPS) menunjukan jumlah merencanakan diri untuk karier yang akan
pengangguran di Indonesia pada bulan dipilih tidak cukup hanya saran yang baik,
Agustus 2014 sebanyak 7,24 juta jiwa. Jika itu tidak cukup bagi para peserta didik sebab
dibandingkan dengan data bulan Februari mereka juga memiliki beberapa keterbatasan
2014, jumlah pengangguran di Indonesai dalam perencanaan kariernya, yaitu (a)
naik sebanyak 90.000 jiwa (kompas, 2014). gagasan yang ditanamkan oleh keluarga dan
Jumlah pengangguran ini jika dibiarkan masyarakat akan apa yang dianggap sebagai
akan menimbulkan permasalahan. pilihan pekerjaan dan pendidikan yang tepat,
Karier sering kali disamakan dengan (b) kenyataan ekonomi yang buruk sehingga
pekerjaan. Perencanaan karier disamakan menghambat mereka dalam mengikuti
dengan pemilihan pekerjaan. Sebenarnya pendidikan yang mereka pilih, (c) kurangnya
arti karier lebih luas dari sekedar memilih akses akan fasilitas pendidikan (ILO, 2011).
pekerjaan. Karier berkaitan dengan Menurut Winkel (2004),
perkembangan seseorang dan menjadi “perencanaan yang matang menuntut
bagian penting dalam kesuksesan hidup pemikiran tentang segala tujuan yang
seseorang, untuk itu karier perlu hendak dicapai dalam jangka panjang (long-
direncanakan dengan baik. Kemampuan range goals) dan semua tujuan yang hendak
perencanaan karier yang matang erat dicapai dalam jangka pendek (short-range
kaitannya dengan pemahaman siswa goals)”. Secara ideal, tujuan jangka pendek
mengenai karier itu sendiri. Suksesnya menjadi tujuan intermediar yang semakin
pencapaian karier seseorang dipengaruhi mendekatkan siswa kepada tujuan jangka
oleh adanya kemampuan perencanaan karier panjang. Gaya hidup (life style) yang ingin

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 87


dicapai termasuk tujuan dalam jangka memandang peristiwa-peristiwa dalam
panjang misalnya, dan nilai-nilai kehidupan kehidupannya sebagai konsekuensi
(values) yang ingin direalisasikan dalam perbuatan-perbuatannya, dengan demikian
hidup. Sertifikat, ijazah yang dipersiapkan dapat dikontrol (control internal), atau
untuk memegang suatu rencana pekerjaan di sebagai sesuatu yang tidak berhubungan
masa depan, termasuk tujuan dalam jangka dengan perilakunya sehingga di luar kontrol
pendek. Dalam merencanakan karier, pribadinya (control eksternal).
terdapat berbagai faktor yang Internal locus of control merupakan
mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut dapat keyakinan di dalam diri individu bahwa
berasal dari diri sendiri (internal) maupun pencapaian atau hasil yang datang pada
dari luar diri sendiri (eksternal). Winkel dirinya merupakan efek dari usaha yang
(2004) mengemukakan bahwa faktor telah dilakukannya, artinya keberhasilan di
internal yang mempengaruhi perencanaan dalam hidup individu ditentukan oleh
karier seseorang meliputi nilai-nilai dirinya sendiri, bukan di kontrol oleh
kehidupan, taraf intelegensi, bakat khusus, lingkungan. Individu yang memiliki internal
minat, sifat-sifat, pengetahuan, dan keadaan locus of control memiliki keyakinan bahwa
jasmani. dirinya dapat mengatur dan mengarahkan
Individu dalam usahanya untuk hidupnya serta bertanggungjawab terhadap
mencapai karir yang diinginkan sering pencapaian penguat apapun yang
mengalami hambatan, sehingga diperlukan diterimanya.
usaha untuk mengatasi hambatan tersebut. Menurut Zulkaida (2007), individu
Tingkat usaha untuk mengatasi hambatan dengan internal locus of control cenderung
dalam mencapai karir yang diinginkan menganggap bahwa ketrampilan (skill),
dipengaruhi oleh locus of control. Locus of kemampuan (ability), dan usaha (efforts)
control merupakan keyakinan individu lebih menentukan pencapaian dalam hidup,
dalam memandang faktor penyebab termasuk pencapaian karirnya. Individu
keberhasilan maupun kegagalan yang akan mengembangkan usahanya untuk
dialami, termasuk hadiah dan hukuman yang meningkatkan keterampilan kerja dan
diterimanya. Lefcourt (dalam Smet, 1994) kemampuan akademik yang dimiliki dalam
menjelaskan bahwa locus of control rangka meraih karir yang diinginkan, serta
mengacu pada derajat dimana individu berusaha mengatasi hambatan yang dihadapi

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 88


dalam rangka pencapaian karir. Individu kemampuannya dalam mengorganisasi dan
yang mempunyai internal locus of control, menyelesaikan suatu tugas yang diperlukan
ketika dihadapkan pada pemilihan karir, untuk mencapai hasil tertentu dalam
maka akan melakukan usaha untuk berbagai bentuk dan tingkat kesulitan,
mengenali diri, mencari tahu tentang sedangkan individu yang memiliki efikasi
pekerjaan dan langkah-langkah pendidikan diri yang rendah akan memiliki keyakinan
serta berusaha mengatasi masalah berkaitan sebaliknya. Misalnya, seorang individu yang
dengan pemilihan karir. memiliki efikasi diri rendah mungkin tidak
Faktor lain selain locus of control mau berusaha belajar untuk mengerjakan
yang dapat mempengaruhi perencanaan karir ujian karena tidak percaya bahwa belajar
adalah efikasi diri. Efikasi diri merupakan akan bisa membantunya mengerjakan soal.
salah satu faktor personal yang menjadi Bandura (1977) mengemukakan
perantara atau mediator dalam interaksi beberapa dimensi dari efikasi diri, yaitu
antara faktor perilaku dan faktor lingkungan. magnitude, generality, dan strength.
Efikasi diri dapat menjadi penentu Magnitude, berkaitan dengan tingkat
keberhasilan performansi dan pelaksanaan kesulitan suatu tugas yang dilakukan.
pekerjaan. Efikasi diri juga sangat Generality, berkaitan dengan bidang tugas,
mempengaruhi pola pikir, reaksi emosional, seberapa luas individu mempunyai
dalam membuat keputusan (Mujiadi, 2003). keyakinan dalam melaksanakan tugas-tugas.
Menurut Bandura (1977) efikasi diri Strength, berkaitan dengan kuat lemahnya
adalah keyakinan seorang individu keyakinan seorang individu. Efikasi diri
mengenai kemampuannya dalam menurut Alwisol (2005) dapat diperoleh,
mengorganisasi dan menyelesaikan suatu diubah, ditingkatkan atau diturunkan,
tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil melalui salah satu atau kombinasi empat
tertentu. Efikasi diri yakni keyakinan bahwa sumber, yakni pengalaman menguasai
seseorang bisa menguasai situasi dan sesuatu prestasi (performance
mendapatkan hasil positif. Bandura accomplishment), pengalaman vikarius
(Santrock, 2007) mengatakan bahwa efikasi (vicarious experiences), persuasi sosial
diri berpengaruh besar terhadap perilaku. (social persuation) dan pembangkitan emosi
Orang yang memiliki efikasi diri yang tinggi (emotional/ physiological states).
akan memiliki keyakinan mengenai Pengalaman performansi adalah prestasi

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 89


yang pernah dicapai pada masa yang telah Berdasarkan pemaparan di atas,
lalu. Pengalaman vikarius diperoleh melalui penulis merumuskan bahwa konsep
model sosial. Persuasi sosial adalah rasa perencanaan karir, internal locus of control
percaya kepada pemberi persuasi, dan sifat dan efikasi diri pada mahasiswa prodi
realistik dari apa yang dipersuasikan. Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI
Berdasarkan hasil studi pendahuluan MADIUN ini perlu dikaji lebih lanjut. Pada
dengan wawancara tersebut, diperoleh juga penelitian ini, peneliti tertarik untuk
informasi dari hasil analisis Daftar Cek mengkaji apakah terdapat hubungan yang
Masalah (DCM) bidang karier yang positif antara internal locus of control
diberikan kepada mahasiswa Prodi dengan perencanaan karir dan mengkaji
Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI lebih dalam apakah terdapat hubungan yang
MADIUN, diperoleh hasil sebanyak 64% positif antara efikasi diri dengan
memiliki masalah mengenai “saya tidak tahu perencanaan karir.
berbuat apa setelah lulus”. Berdasarkan hasil
tersebut dapat diketahui bahwa mahasiswa Metode Penelitian
Prodi Bimbingan dan Konseling IKIP PGRI
Penelitian termasuk jenis penelitian
MADIUN masih bingung merencanakan
korelasional. Dilihat dari sifatnya, penelitian
kariernya atau dapat diartikan mahasiswa
ini bersifat “expost-facto”. Disebut
memiliki perencanaan karier yang rendah.
penelitian “expost-facto” karena para
Dengan demikian, perlu dicari faktor yang
peneliti berhubungan dengan variabel yang
mempengaruhi rendahnya perencanaan karir
telah terjadi dan tidak perlu memberikan
mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling
perlakuan terhadap variabel yang diteliti.
IKIP PGRI MADIUN. Hal ini dikarenakan
Pada penelitian ini variabel bebas dan
karier merupakan suatu bagian hidup yang
variabel terikat sudah dinyatakan secara
tidak dapat terpisahkan, perencanaan karier
eksplisit (Sugiyono, 2008).
merupakan suatu hal yang hendaknya
Populasi dalam penelitian ini adalah
dilakukan sedini mungkin. Setidaknya
mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling
mahasiswa memiliki gambaran dan rencana
IKIP PGRI Madiun, dengan jumlah populasi
yang baik untuk masa depan yang sesuai
sebanyak 459 mahasiswa. Dari jumlah
yang diinginkan.
populasi sebanyak 459 mahasiswa diambil
sampel sebanyak 210 mahasiswa. Sampel

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 90


diambil secara acak (simple random Berdasarkan perhitungan uji validitas
sampling) tanpa memperhatikan strata yang yang dilakukan pada data skala Efikasi Diri
ada dalam populasi tersebut. diperoleh hasil 20 aitem sahih dengan nilai r
Data dalam penelitian ini diperoleh hitung berkisar antara 0,518 – 0,858 (taraf
melalui menggunakan skala penelitian. signifikansi 5%). Hasil uji reliabilitas
Skala penelitian terdiri dari tiga macam, menghasilkan koefisien Alpha sebesar
yaitu skala efikasi diri, skala internal locus 0,950, sehingga skala efikasi diri dianggap
of control dan skala perencanaan karier. reliabel untuk digunakan dalam penelitian.
Masing-masing skala terdiri dari 20 aitem. Skala internal locus of control disusun
Skala efikasi diri dikembangkan berdasarkan pada aspek afektif, kognitif dan
berdasarkan aspek kognitif, motivasi, afeksi psikomotorik. Deskriptor aspek afektif
dan seleksi. Deskriptor aspek kognitif terdiri adalah memiliki inisiatif yang tinggi.
dari 1) Percaya diri dalam memikirkan cara- Deskriptor aspek kognitif adalah 1) Selalu
cara untuk mencapai tujuan, dan 2) mencoba untuk berfikir seefektif mungkin,
Keraguan dalam merancang tindakan untuk dan 2) Selalu mempunyai persepsi bahwa
mencapai tujuan. Deskriptor aspek motivasi usaha harus dilakukan jika ingin berhasil.
terdiri dari 1) Kemampuan memotivasi diri Deskriptor aspek psikomotorik adalah 1)
dengan pikiran untuk melakukan tindakan, Suka bekerja keras, dan 2) Selalu berusaha
dan 2) Membuat keputusan untuk mencapai untuk menemukan pemecahan masalah.
tujuan yang diharapkan. Deskriptor aspek Berdasarkan perhitungan uji validitas
afeksi adalah 1) Mampu mengatasi perasaan yang dilakukan pada data skala internal
emosi yang muncul dari diri sendiri, dan 2) locus of control diperoleh hasil 6 aitem
Mampu mengontrol kecemasan yang gugur, dan 14 aitem sahih dengan nilai r
menghalangi dalam pikiran untuk mencapai hitung berkisar antara 0,297 – 0,649 (taraf
tujuan. Sedangkan deskriptor aspek seleksi signifikansi 5%). Hasil uji reliabilitas
adalah 1) Mampu mempertimbangkan menghasilkan koefisien Alpha sebesar
secara matang dalam memilih perilaku serta 0,829, sehingga skala internal locus of
lingkungan, 2) Mampu mengendalikan control dianggap reliabel untuk digunakan
aktivitas yang menantang, dan 3) dalam penelitian.
menghindari situasi yang diyakini melebihi Skala perencanaan karier disusun
kemampuan yang mereka miliki. berdasarkan aspek kognitif, motivasi, dan

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 91


psikomotorik. Deskriptor aspek kognitif perencanaan karier diperoleh hasil 3 aitem
meliputi 1) Mempunyai inisiatif, untuk gugur, dan 17 aitem sahih dengan nilai r
mencari sebuah informasi, 2) Memiliki hitung berkisar antara 0,277 – 0,650 (taraf
alternative pilihan pekerjaan. Deskriptor signifikansi 5%). Hasil uji reliabilitas
aspek motivasi meliputi 1) Memanfaatka menghasilkan koefisien Alpha sebesar
waktu luang untuk menggali informasi, 2) 0,844, sehingga skala perencanaan karier
Selalu mempunyai persepsi bahwa usaha dianggap reliabel untuk digunakan dalam
harus dilakukan jika ingin berhasil. penelitian.
Deskriptor aspek psikomotorik 1) Selalu Hasil Penelitian
mencari cara untuk mendapatkan informasi,
Berdasarkan hasil analisis regresi
2) Memanfaatkan berbagai media untuk
ganda dengan program SPSS for Windows
menggali informasi.
versi 16 diperoleh data sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan uji validitas
Tabel 1. Rangkuman Hasil Uji t Parsial
yang dilakukan pada data angket
dalam Analisis Regresi

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 23.089 10.651 2.168 .037

SelfEfikasi .168 .195 .137 .863 .394

iLoC .533 .227 .374 2.353 .024

a. Dependent Variable: PK

Berdasarkan pada uji t parsial untuk ada pengaruh yang signifikan efikasi diri
mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap terhadap perencanaan karier.
perencanaan karier diperoleh nilai t sebesar Efikasi diri merepresentasikan sebuah
0,137 dengan taraf signifikansi 0,394 (p < keyakinan tentang kemampuan memecahkan
0,05; signifikan). Hal ini menunjukkan tidak masalah dan mencapai kesuksesan. Dalam

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 92


pekerjaan, orang yang memiliki keyakinan Selanjutnya, uji t parsial untuk
terhadap kemampuannya untuk mengetahui pengaruh internal locus of
memecahkan masalah, muncul sebagai control terhadap perencanaan karier
pemimpin, sementara yang tidak percaya diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,374
terhadap kemampuan diri memperlihatkan dengan taraf signifikansi 0,024 (p < 0,05;
keraguan dan membutuhkan nasehat dari signifikan). Hal ini menunjukkan ada
orang lain (Reivich & Shatte, 2002:42). pengaruh signifikan internal locus of control
Sementara itu sumber-sumber Self-Efficacy terhadap perencanaan karier. Individu yang
(Bandura, dalam Lazarus et.al., 1984) terdiri memiliki kecenderungan internal locus of
dari tiga yaitu pengalaman keberhasilan dan control lebih mengutamakan usahanya
pencapaian prestasi, pengalaman orang lain sendiri dalam menghadapi sesuatu, dan
dan persuasi verbal. memandang tinggi kemampuannya sendiri.
Pengalaman keberhasilan merupakan Selain itu, orang dengan internal locus of
satu aspek yang penting dalam perencanaan control yang tinggi cenderung akan bekerja
karir. Pengalaman keberhasilan merupakan keras dan memiliki pandangan bahwa usaha
sumber ekspektasi efikasi diri yang penting yang dilakukannya akan berhasil.
karena berdasarkan pengalaman individu Mahasiswa yang mempunyai internal locus
secara langsung. Selain pengalaman of control, ketika dihadapkan pada
keberhasilan yang dialami oleh individu pemilihan karir, maka akan melakukan
sendiri, efikasi diri dapat muncul usaha untuk mengenali diri, mencari tahu
berdasarkan pada kemampuan mengamati tentang pekerjaan dan langkah-langkah
perilaku dan pengalaman orang lain sebagai pendidikan serta berusaha mengatasi
proses belajar individu. Sugesti yang masalah berkaitan dengan pemilihan karir
diperoleh dari orang lain tentang juga dapat sehingga mahasiswa mampu menentukan
menjadi sumber keyakinan individu dalam perencanaan karir sesuai dengan keadaan
mengatasi masalah sebagai dasar dirinya.
perencanaan karir. Mahasiswa yang tidak
mampu mengkolaborasikan ketiga sumber-
sumber efikasi diri dalam dirinya mengalami
kesulitan dalam melakukan perencanaan
karir.

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 93


Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 57.832 2 28.916 4.571 .017a

Residual 234.068 37 6.326

Total 291.900 39

a. Predictors: (Constant), iLoC, SelfEfikasi


b. Dependent Variable: PK

Berdasarkan uji regresi linier berganda pencapaian atau hasil yang datang pada
diperoleh skor F sebesar 4,571 dengan taraf dirinya merupakan efek dari usaha yang
signifikansi 0,017 (p< 0,05; signifikan). Hal telah dilakukannya, artinya perencanaan
ini berarti bahwa ada pengaruh simultan karir seseorang ditentukan oleh dirinya
efikasi diri dan internal locus of control sendiri, bukan di kontrol oleh lingkungan.
terhadap perencanaan karier. Adanya Tabel 3. Tingkat Pengaruh Variabel
keyakinan di dalam diri individu bahwa

Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .445a .198 .155 2.51519

a. Predictors: (Constant), iLoC, SelfEfikasi

Berdasarkan pada uji tingkat pengaruh diri dan internal locus of control. Sedangkan
variabel diketahui bahwa nilai R square 80,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya
adalah 0,198 yang artinya 19,8% yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hal
perencanaan karier dipengaruhi oleh efikasi ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 94


Winkel (2004) bahwa “ada beberapa faktor b. Bagi peneliti lain dapat
yang mempengaruhi pilihan karier seseorang mempertimbangkan faktor-faktor lain
yang diantaranya adalah faktor internal dan yang dapat mempengaruhi perencanaan
faktor eksternal”. Faktor internal, yang karier mahssiswa.
meliputi nilai-nilai kehidupan, taraf DAFTAR PUSTAKA
intelegensi, bakat khusus, minat, sifat-sifat,
Alwisol. 2007. Psikologi Kepribadian. Malang :
pengetahuan, dan keadaan jasmani. Faktor UMM Press.
eksternal, yang meliputi masyarakat,
Lazarus, Richard S & Folkman, Susan. 1984.
keadaan sosial ekonomi negara, status sosial Stress Appraisal And Coping. New York:
Spring Publishing Company
ekonomi keluarga, pengaruh keluarga,
pendidikan sekolah, pergaulan teman Mulyadi, W. 2011. Pengaruh Kemampuan
Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
sebaya, dan tuntutan jabatan. Kunci bagi pada Cabang Toko Top Fashion Cimahi.
perencanaan yang matang dan keputusan Jurnal kemampuan. Tersedia di
jbptunikompp-gdl-widimulyad-26581-1-
yang bijaksana terletak dalam pengolahan unikom_w-r.pdf [diakses 25 Mei 2015]
informasi tentang diri sendiri dan tentang
Pengangguran di Indonesia Mencapai 7,24
lingkungan hidupnya. Dengan kata lain, Juta jiwa. 2014. Tersedia di
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea
hanyalah individu yang memiliki informasi
d/2014/11/05/BPS.Pengangguran.di.In
yang relevan dan menafsirkan maknanya donesia.Mencapai.7.24.Juta.Jiwa.
diakses tanggal 20 Mei 2015
bagi dirinya sendiri, dapat membuat pilihan-
pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan. Press Bandura, A. 1997. Self Efficacy : The
Exercise of Control. New York:
Berdasarkan pada uraian hasil
Freemanand Company.
penelitian, peneliti menyampaikan saran
Reivich, K & Shatte, A. 2002. The Resiliennce
sebagai berikut: Skill For Overcaning life’s Inervitable
a. Diharapkan bagi mahasiswa dapat Obtacle. New York. Broad way Books

memanfaat hasil penelitian ini sebagai Santrock, J. W. 2007. Remaja, jilid 2 edisi
bahan pertimbangan dalam ke-sebelas. Jakarta: Erlangga.

merencanakan karir. Selain itu Sugiyono. 2008. Statistik Nonparametis


mahasiswa dapat memahami faktor- untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

faktor yang mempengaruhi perencanaan Winkel, W.S., & Hastuti, S. 2004.


karier, diantaranya efikasi diri dan Bimbingan Karir di Institusi
Pendidikan. Jakarta: Media Abadi.
internal locus of control.

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 95


Zulkaida, A, dkk. 2007. Pengaruh Locus of Pesat, 2, B1-B4. Available FTP:
Control dan Efikasi Diri Terhadap ejournal.gunadarma.ac.id, diakses 4
Kematangan Karir Siswa Sekolah Desember 2008.
Menengah Atas (SMA). Proceeding

Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling 96

Anda mungkin juga menyukai