Anda di halaman 1dari 10

UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM PEMILIHAN KARIR

MELALUI KONSELING KELOMPOK

Ahmad Habibi1, Fadhilah Ayu Sinarsih2


Mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas PGRI Semarang

Abstrak

Masalah yang sering di hadapi oleh siswa saat ini adalah kurangnya kepercayaan diri
siswa dalam pemilihan karir yang di sebabkan oleh berbagai faktor yang meyebabkan
seseorang mengalami kurang percaya diri dalam pemilihan karirnya. Tujuan dari penulisan
artikel ini adalah untuk mengetauhi penerapan layanan konseling kelompok dalam
meningkatkan kepercayaan diri dan pemilihan karir siswa di sekolah. Terdapat beberapa
aspek yang digunakan untuk mengetahui apakah seseorang individu dikatakan memiliki
kepercayaan diri yang tinggi sehingga meraka berani dalam memilih karir yang mereka
inginkan. Dalam kepercayaan diri ini terdapat ciri seseorang yang dikatakan memiliki
kepercayaan diri. Di samping itu juga terdapat perkembangan kepercayaan diri seseorang di
dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu terdapat beberapa cara meningkatkan
kepercayaan diri mulai dari kepercayaan diri tingkah laku, emosi dan juga sepiritual.

Kata Kunci : Kepercayaan Diri dan Pemilihan Karir; Konseling Kelompok

PENDAHULUAN
Pada saat sekarang ini banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam berbicara di
depan kelas sehingga mereka cenderung pasif dalam proses pembelajaran. Ini menendakan
bahwa mereka tidak mampu untuk menyampaikan pendapat mengenai pembelajarn yang
dilakukan oleh guru mereka. Ini sangat tidak efektif ketika dilakukan pembelajran karena
nantinya yang paling berperan atif adalah guru bukan siswa sehingga perlu di lakukan upaya
untuk meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
Pada dasarnya kepercayaan diri merupakan salah satu dari sifat kepribadian manusia
yang sangat menentukan. Pada dasarnya kepercayaan diri tidak mudah untuk diubah tetapi
bukan berarti pula untuk tidak dapat diperbaiki (Lautser dalam Centi,1995 : 11). Menurut
Hakim (2005), kepercayaan diri merupakan keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya.
Dalam pelaksanaan pemilihan karirnya siswa terkadang cenderung merasa tidak
percaya terhadap pilihan karir yang dipilihnya, ini dapat menyebabkan adanya sikap rendah
pesimis dan nantinya akan berakitab pada pemilihan yang tidak sesuai dengan apa yang
Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 265
“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
seharusnya dipilih. Sehingga perlu adanya pendalaman agar mengetahui sebenarnya apa
yang menjadi pilihan sebenarnya dalam karir yang dipilih
Pemilihan karir yang belum di tentukan kedepannya dapat membuat seseorang
menjadi merasa tidak tenang dan akhirnya ketika pilihan itu dijalankan hasilnya tidak akan
berjalan dengan maksimal dengan adanya berbagai faktor . sehingga kepercayaan diri dalam
pemilihan karir ini sangat diperlukan agar kedepannya siswa dapat mantap dalam pemilihan
karirnya.
Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah seharusnya
siswa memiliki perencanaan karir yang matang sejak dini. Hal tersebut sesuai dengan salah
satu tugas perkembangan yang harus di capai oleh siswa SMP yaitu memiliki wawasan
persiapan karir. Pekerjaan merupakan salah satu proses perkembangan kehidupan manusia,
berbicara mengenai pekerjaan ternyata tidak hanya sekedar bekerja saja melainkan banyak
hal yang berada di dalamnya. Dengan bekerja, seseorang merasa lebih diakui, lebih percaya
diri, merupakan bagian dari prestasi dan media bagi aktualisasi diri. Oleh sebab itu,
mempersiapkan diri untuk menghadapi keputusan karir menjadi hal yang paling penting
terutama bagi usia SMP dimana akan dihadapkan dua pilihan untuk sekolah lanjutan, yaitu
SMA atau SMK. Mengkaji dari tugas perkembangan tersebut, seharusnya siswa memiliki
wawasan persiapan karir, mampu memilih sekolah lanjutannya sebagai bentuk wujud dari
perencanaan karir, mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan
perkembangan pasar global, serta mampu membuktikan bahwa Indonesia mampu dan layak
bersaing dalam mempersiapkan pasar global yang di sebut dengan MEA
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai
berikut : Terdapat beberapa hal yang menyebabkan seseorang tidak percaya diri dan
mengalami kecemasan dalam pemilihan karir yang dipilih. Perlunya penanganan yang tepat
agar siswa memiliki kepercayaan diri dan juga dapat memilih karir yang dia inginkan.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Pemilihan Karir
Pemilihan karir adalah aspek penting yang perlu dimiliki oleh siswa dalam
menentukan studi lanjut yang sesuai dengan bakat dan minat siswa. Perencanaan karir
menurut Person dalam Winkel dan Hastuti (2006:407) suatu cara untuk membantu siswa
dalam memilih suatu bidang karir yang sesuai dengan potensi mereka, sehingga dapat cukup
berhasil dalam pekerjaannya. Peneliti menyimpulkan bahwa perencanaan karir merupakan

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 266


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
suatu proses pemilihan sasaran karir, dengan mempertimbangkan terhadap peluang,
kesempatan, kendala dan pilihan-pilihan karir untuk mencapai dari tujuan karir yang
dinginkan yang sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimiliki siswa. Adapun tujuan
perencanaan karir menurut Simamora (2011: 505):
1) Menyadari diri sendiri terhadap peluang-peluang, kesempatan-kesempatan, kendala-
kendala, pilihan-pilihan dan konsekuensi-konsekuensi,
2) Mengidentifikasi tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir
3) Menyusun program kerja, pendidikan dan yang berhubungan dengan pengalaman-
pengalaman yang bersifat pengembangan guna menyediakan arah, waktu dan urutan
langkah-langkah yang diambil untuk meraih tujuan karir.
Berdasarkan pendapat Simamora terkait dengan tujuan perencanaan karir, dapat
dijelaskan bahwa tujuan perencanaan karir adalah untuk menyadari terhadap adanya
peluang, kesempatan, serta kendala dan pilihan, dan juga mengidentifikasi tujuan-tujuan
yang berkaitan dengan karir, peyusunan program kerja, pendidikan dan pengalaman yang
berifat pengambangan dalam rangka meraih tujuan karir.
Menuru Suherman (2007: 116) indikator-indikator dalam perencanaan karir antara
lain mempelajari informasi karir, membicarakan karir dengan orang dewasa, mengikuti
pendidikan tambahan (kursus), berpartisipasi dengan kegiatan ekstrakurikuler, mengetahui
persyaratan pendidikan untuk karir yang diinginkan, dapat merencanakan apa yang harus
di lakukan setelah tamat dari sekolah, mengetahui cara dan kesempatan memasuki karir
yang dinginkan, serta mengatur waktu luang secara efektif.

2. Kepercayaan Diri
Pada dasarnya kepercayaan diri merupakan salah satu dari sifat kepribadian manusia
yang sangat menentukan. Pada dasarnya kepercayaan diri tidak mudah untuk diubah
tetapi bukan berarti pula untuk tidak dapat diperbaiki.(Lautser dalam Centi,1995 :
11).Kepercayaan diri merupakan ciri orang kreatif dan biasanya orang tersebut
mendapatkan self assurance “keyakinan pada kemapuan diri sendiri”. Rasa percaya diri
adalah suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan
keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan
dalam hidupnya.Percaya Diri Menurut AngelisKepercayaan diri pada dasarnya adalah
kemampuan dasar untuk dapat menentukan arah dan tujuan hidupnya (James O. Lugo
dalam Anthony,1992 : 13).

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 267


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
Rasa percaya diri adalah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri Bandura
memberikan batasan pengertian kepercayaan diri sebagai suatu keyakinan seorang bahwa
dirinya akan dengan sukses mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan agar sesuai
dengan hasil yang diharapkan (Anthony,1992 : 13).
Gilmer menyatakan bahwa kepercayaan diri berkembang melalui self
understanding “pemahaman diri” dan berhubungan bagaimana kita belajar
menyelesaikan tugas di sekitar kita terhadap pengalaman-pengalaman baru dan suka
menghadapi tantangan. Gubrin menyatakan bahwa kepercayaan diri dari keyakinan akan
kemampuan dan kondisi yang ada pada individu itu sendiri. Kepercayaan diri
diperlakukan untuk menghadapi sejumlah situasi dengan tenang dan terarah sehingga
tekanan psikologis dapat teratasi (Anthony,1992 : 13)
Menurut Scaefer ( dalam Centi 1989: 72), menyatakan bahwa “tujuan percaya diri
adalah agar dapat mengatur dirinya sendiri, mengarahkan perasaannya, tanpa pengaruh
dari orang lain” Menurut Bambang Hartoyo (1997:3), “bahwa tujuan rasa percaya diri
adalah agar individu memiliki kecakapan dalam mengungkapkan perasaan diri”
Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan percaya diri adalah :
Individu dapat mengatur dirinya sendiri
1) Dapat mengarahkan perasaan tanpa pengaruh dari orang lain.
2) Agar individu memiliki kecakapan dalam mengungkapkan perasaan (Anthony,1992 :
13).
Kepercayaan diri ini juga memiliki tujuan yang di harapkan dengan adanya
kepercayaan diri individu dapat memiliki pengaturan diri sendiri dan juga memiliki
pendirian yang kuat juga kecakapan mengungkapkan diriny. Sehingga kepercayaan diri
ini sangat diperlukan oleh individu dalam kehidupan sehari hari baik itu dalam proses
belajar maupuan dalam kehidupan seharai-hari.
Menurut Lauster (1997) orang yang memiliki kepercayaan diri yang positif adalah
1) Keyakinan akan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya bahwa
mengerti sungguh sungguh akan apa yang dilakukannya.
2) Optimis yaitu sikap positif seseorang yang selalu berpandangan baik dalam
menghadapi segala hal tentang diri, harapan dan kemampuan.
3) Obyektif yaitu orang yang percaya diri memandang permasalahan atau segala
sesuatu sesuai dengan kebenaran semestinya, bukan menurut kebenaran pribadi atau
menurut dirinya sendiri. (Centi,1995 : 11).

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 268


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
4) Bertanggung jawab yaitu kesediaan seseorang untuk menanggung segala sesuatu
yang telah menjadi konsekuensinya.
Rasional dan realistis yaitu analisa terhadap suatu masalah, suatu hal, sesuatu kejadian
dengan mengunakan pemikiran yang diterima oleh akal dan sesuai dengan kenyataan
(Anthony,1992 : 14).
Terdapat beberapa aspek yang harus dimiliki individu jika ingin dikatakan sebagai
individu yang percaya diri seperti harus memiliki keyakinan atas kemampuan diri.
Optimis terhadap diri sendiri, objektif, bertanggung jawab dan lain sebagainya sehingga
individu itu dikatankan memiliki kepercayaan diri. Sehingga perlu di cantumkan dalam
diri kita bahwa kepercayaan diri ini dapat dilatih dan dikembangkan oleh diri kita
sendiri.
Lautser menyebutkan cirri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi
adalah tidak mementingkan diri sendiri, cukup toleran. Ambisius, tidak memerlukan
dukungan orang lain, tidak berlebihan, terlalu optimis dan gembira, serta dipengaruhi
untuk bersikap bebas merdeka. Oleh sebab itu, orang yang memiliki kepercayaan diri
yakin akan kemandiriannya, karena ia cukup yakin pada dirinya, ia tidak akan secara
berlebihan mementingkan dirinya sendiri yang akan mengarah ke congkak, sehingga
individu itu bisa dikatakan cukup toleran dan selalu optimis. Tidak perlu bagi dirinya
untuk melakukan kompensasi dari keterbasannya (Centi,1995 : 13).
Lebih jauh nesser menyatakan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri rendah
biasanya bergaya besar, agresif, berusaha untuk menarik perhatian, sering canggung
dalam pergaulan, memilik rasa cemas, serta takut mencoba atau mengadakan eksploitas
dalam mengembangkan pengenalan dan penyesuaian terhadap lingkungan (Hakim, 2002
: 21)
Lautser menambahkan bahwa dalam konteks berhungan dengan orang lain
kepercayaan diri yang rendah terlihat sebagai rasa malu, kebingungan, rendah hati yang
berlebihan, kemashuran yang besar, kebutuhan yang berlebihan untuk pamer keinginan
(Hakim, 2002 : 21)
Kini kita sampai pada bagian yang membahas cara cara memperkuat dan
meningkatkan kepercayaan diri anda. Ada tiga jenis kepercayaan diri yang semuanya
perlu dikembangkan yang berkenaan dengan tingkah-laku, emosi, dan kerohanian
(sepiritualitas) (Hakim, 2002 : 23).Untuk menjadi orang yang percaya diri , anda perlu
mengembangkan diri dalam 3 hal tersebut, yaitu tingka-laku, emosi, dan kerohaniaan

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 269


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
sehingga dapat memiliki hidup yang seimbang dan tegar (Angeles dan Barbara,2014
:21).
Mengembangkan Kepercayaan Diri Dalam Tingkah Laku
Di saat anda sudah memiliki kepercayaan diri dalam tingkah-laku, anda selalu
yakin untuk melakukan apa pun secara maksimal, agar hidup dan segala kegitan anda
seperti yang anda inginkan. Dalam kaitan jenis kepercayaan diri ini, terdapat empat cara
penting, yaitu :
a. Keyakinan atas kemampuan sendiri untuk melakukan sesuatu
Misalnya jika anda bercita-cita punyausaha sendiri, kepercayaan diri ini akan
membuat anda bertindak mewujudkan sasaran itu. Bukan Cuma dengan bicara terus
sampai lima tahun kemudian, misalnya. Artinya anda yakin bisa membuat “rencana
usaha”, siap mempelajari segala prosesnya, serta mampu menetapkan jadwal dan
semua tahap perkembangan usaha itu sejak awal lahirnya
b. Keyakinan atas kemampuan untuk menindaklanjuti segala praksa sendiri secara
konsekuen
Pernahkah anda melakukan sesuatu, namunlalu berhenti di tengah jalan? atau anda
punya begitu banyak kegiatan, sehingga tak satupun yang dapat anda
tuntaskan?Banyak orang yang mampu memulai langkah-langkah awal untuk
menghasilkan sesuatu, namun terhenti sebelum sampai di tengah jalan, karna jadi
takut untuk meneruskan langkah, merasa selalu terbebani, akan timbul kesimpang-
siuran dan pecah konsentrasi. Makna dari kepercayaan diri dalam tingkah laku,
bukan hanya dalam keberanian membuat rencana, namun sekaligus juga untuk
sampai pada usaha untuk mewujudkanya
c. Keyakinan atas kemampuan pribadi dalam menanggulangi segala kendala
Ada orang yang, jka segalanyaberjalan lancar, dapat menuntaskan suatu
pekerjaan secara kilat, namun seketika itu pula terhenti, walau hanya terbebani
hambatan kecil. Anda perlu punya kemampuan tinggi dalam penanggulangan
kendala. Bukankah makin tinggi puncak gunung, makin banya pula onak dan duri
yang harus dilalui sebelum sampai kepuncak
d. Keyakinan atas kemampuan anda memperolah bantuan
Orang umumnya bersikeras bahwa untuk mencapai suatu tujuan , mereka harus
melakukan sendiri. Kalau di bantu orang lain, hasilnya tidak akan membuat mereka

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 270


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
puas. Ini merupakan salah satu kekeliruan paling ketara dalam menafsirkan
kepercayaan diri (Angeles dan Barbara,2014 :22).
Cara Mengembangkan Kepercayaan Diri Emosional
Dengan kepercayaan diri emosional ,anda akan memiliki keyakinan diri yang kuat
untuk menguasai diri yang kuat untuk menguasai diri anda. Berikut ini adalah lima ciri
yang terkait dengan bentuk kepercayaan diri emosiona tersebut :
a. Keyakinan terhadap kemampuan anda untuk mengetahui perasaan anda sendiri
Kemampuan untuk mengidentifikasi perasaan sendiri ketika perasaan itu
sedang muncul merupakan unsur yang pentig dalam kepercayaan diri emosional
itu.dan anda pun akan punya kehidupan sosial yang sehat tanpa kepercayaan diri
emosional.
b. Keyakinan terhadap kemampuan untuk mengungkapkan perasaan anda sendiri
Mengenali perasaan sendiri merupakan langkah pertama menuju kepercayaan
emosional. Yang kedua adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan kepada
semua orang yang terkait.
c. Keyakinan terhadap kemampuan untuk menyatukan diri dengan kehidupan orang-
orang lain, dalam pergaulan yang positif dan enuh pengertian
Kita berada di tengah dunia dengan lebih dari lima miliar orang. Karna itu,
belajar untuk bersosialisasi dengn sesama turis. Misalnya, adalah hal yang perlu
untuk mengembangkan kepercayaan diri emosional
d. Keyakinan terhadap kemampuan untuk memperoleh rasa sayang, pengertian, dan
perhatian dalam segala situasi, khususnya di saat mengalami kesulitan
Salah satu kiat untuk menciptakan hubungan yang mesra jadi juga
menciptakan kepercayaan diri emsional adalah kemampuan bertahan melewati
emosi-emosi buruk, hingga anda kembali lagi pada emosi yang penuh kasih sayang
dan pengertian. Karan itu, tidaklah cukup umyuk mengetahui bagaimana perasaan
anda, ataupun tabu cara mengungkapkan. Anda perlu keyakinan , bahwa anda
mampu menjelajah di tengah pekatnya kabut perasaan anda, untuk sampai pada
kenyataan yang hakiki. Anda perlu memupuk kebiasaan untuk meraih kasih sayang,
tujuan yang lebih besar ataupun makna sejati, disetiap situasi.
e. Keyakinan terhadap kemampuan mengetahui manfaat apa yang dapat anda
sumbangkan kepada orang lain

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 271


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
Saat ini, tidak ada orang yang persis seperti anda di dunia ini. Juga tidak ada
yang pernah, atau akan sama dengan anda nanti. Mengenal diri sendiri dan tahu apa
yang bisa anda berikan adalah bagian dari kepercayaan diri emosional (Angeles dan
Barbara, 2014 :27)
Cara Mengembangkan Kepercayaan Diri Spiritual
Mungkin sebelum ini anda sering mendengar istilah kepercayaan diri spiritual.
Saya sendiri berpendapat bahwa ini merupakan kepercayaan diri yang terpenting di
antara yang lainnya, karena menegaskan kedudukan anda dalam hubungannya dengan
keberadaan seluruh alam semesta ini. Ada tiga hal yang menjadi cirinya :
a. Keyakinan bahwa semesta ini adalah suatu misteri yang terus berubah, dan bahwa
setiap perubahan dalam kesemestaan itu merupakan bagian dari suatu perubahan yang
lebih lagi. Kepercayaan diri spiritual berawal dari pemahaman terhadap adanya suatu
tujuan dalam lintasan semesta, serta kesadaran bahwa meskipun tidak selalu
terpahami, hidup kita pun sebenarnya meniti di alur yang sama
b. Kepercayaan atas adanya kodrat alami sehingga segala yang terjadi tak lebih dari
kewajaran belaka. Jika anda dapat menangkap kebenaran hakiki dalam semesta ini dan
menerjemakanya ke dalam semua pengalaman pribadi, kepercayaan diri spiritul akan
tumbuh dalam diri anda. Anda akan memahami bahwa sebagaimana semesta ini ,
tantangan sebesar apapun punyasuatu maksud. tanpa maksud, tidak ada satu pun yang
dapat terjadi
c. Keyakinan pada diri anda sendiri dan pada adanya tuhan yang maha kuasa dan maha
tinggi, yang maha tahu atau pun ungkapan rohani kita pada maha pencipta semesta ini
(Angeles dan Barbara,2014 :28).
3. Konseling kelompok
a. Pengertian Layanan Konseling Kelompok
Konseling kelompok adalah suatu proses antar pribadi yang dinamis yang
terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi terapi
seperti sifat permisif, orientasi pada kenyataan, katarsis, saling pengertian, saling
menerima dan saling membantu. Fungsi-fungsi terapi itu diciptakan dan
dikembangkan dalam kelompok kecil melalui cara saling mempedulikan di antara
sesama anggota kelompok dan antara anggota kelompok dengan konselor. Konseli-
konseli dalam anggota kelompok-kelompok adalah individu-individu normal yang
mempunyai berbagai masalah yang tidak memerlukan penanganan perubahan

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 272


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
kepribadian lebih lanjut. Konseli-konseli konseling- kelompok menggunakan
interaksi kelompok untuk meningkatkan pengertian dan penerimaan terhadap nilai-
nilai dan tujuan-tujuan tertentu, dan untuk mempelajari atau menghilangkan sikap-
sikap serta perilaku tertentu (Gazda 1984:7). Konseling kelompok dapat diartikan
sebagai layanan bantuan kepada siswa agar mampu membuat dan melaksanakan
peren-canaan masa depannya, berdasarkan pema-haman akan kekuatan dan
kelemahan diri-nya (Smit, 2010 : 26). Konseling kelompok menekankan pada
komunikasi interpersonal yang ,elibatkan pikiran, perasaan dan perilaku dan
menfokuskan paa saat ini dan sekarang (Tri Susanti, 2015 : 5)
b. Tujuan Layanan Konseling Kelompok
Sebagaimana diikhtisarkan oleh (Corey dan Hansen dari pendapat Harris dan
Berne dalam Rosjidan 1994:41) tujuan konseling kelompok yaitu: (1) membantu
konseli agar bisa mengatur dirinya sendiri, menentukan nasib sendiri,
bertanggungjawab terhadap kegiatan dan perasaan sendiri serta menjauhkan hal-hal
yang tidak menjadi rencana kehidupannya, (2) membantu konseli untuk memperoleh
otonomi yang dimenifestasikan pada kemerdekaan atau kebebasan dan penyembuhan
(kesadaran, keterusterangan, dan kemesraan), (3) membantu konseli untuk
menggunakan status egonya secara tepat, (4) membantu konseli menggunakan
keputusan-keputusan yang mengarah pada posisi kehidupan. anggota akan belajar
tentang dirinya dalam hubungannya dengan anggota lain atau orang lain, selain itu
dalam konseling kelompok anggota kelompok dapat pula belajar memecahkan
masalah berdasarkan masukan dari anggota lain (Smit, 2010 : 26). untuk menemukan
jalan pilihan dalam suatu hubungan dengan persoalan perkembangan yang normal
dan tentunya memecahkan permasalahan; untuk memperluas wawasan diri, otonomi
dan bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain; untuk menjadi sadar akan
suatu pilihan dan untuk memutuskan pilihan yang bijaksana; untuk membuat rencana
khusus terhadap beberapa perubahan perilaku, mengerjakan sendiri, mengikuti terus
rencana ini; untuk belajar lebih efektif keahlian sosial; untuk menjadi lebih sensitif
terhadap kebutuhan dan perasaan yang lain; untuk belajar bagaimana menghadapi
orang lain dengan peduli, perhatian, kejujuran, dan petunjuk; untuk menghindari
pembicaraan sendiri, harapan dan untuk belajar dari satu harapan yang dimiliki; dan
untuk menjelaskan suatu nilai dan memutuskan bagaimana mengubah mereka.
(Corey dalam Tri Suyati, 2015 : 6)

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 273


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Layanan Konseling Kelompok yang diberikan dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri
dalam pemilihan karir yang dipilih untuk dapat mengetahui bahwa layanan yang diberikan
tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri individu dalam pemilihan karir yang dipilih.
Dengan kepercayaan diri dalam pemilihan karir tersebut maka siswa akan merasa mantap dan
yakin dengan pilihannya maka harapan tentang karir yang dipilih maka akan mendapatkan
hasil yang optimal

Saran
1. Konselor hendaknya lebih dapat memberikan konseling kelompok dalam rangka
pemilihan karir.
2. Layanan konseling kelompok yang di berikan oleh koselor dalam peningkatan
kepercayaan dalam pemilihan karir sebaiknya dapat di berikan lebih baik lagi agar
meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam pemilihan karir.
3. Konselor dapat memberikan inovasi dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam
pemilihan karir dengan menggunakan layanan konseling kelompok sehingga
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi

DAFTAR PUSTAKA
Angeles dan Barbara.2014.Percaya Diri Sumber Sukses danKemandirian. Jakarta:
PT.GramediaPustaka

Centi,P. J. 1995. Mengapa Rendah Diri .Yogyakarta:YK

Anthony, R. 1992. Rahasia MembangunKepercayaan Diri (terjemahan RitaWiryadi).


Jakarta:BinarupaAksara.

Hakim. T, 2002, Mengatasi Rasa TidakPercaya Diri, Jakarta : PurwaSuara.

Simamora, Henry. 2011.ManajemenSumber Daya Manusia.Yogyakarta: YK.

Suherman, Uman. 2010. Konseling KarirSepanjang Rentan Kehidupan.Bandung: UPI

Winnkel dan Sri Hastuti.2010.Bimbingan dan Konseling di Insitusi Pendidikan. Yogyakarta:


Media Abadi

Seminar Nasional BK FIP-UPGRIS | 2017 274


“PENERAPAN PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAN (POP)
BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DALAM MENYIKAPI TANTANGAN PROFESI BK
DI ABAD 21

Anda mungkin juga menyukai