Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara
keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier menjadi titik
penting dalam perjalanan hidup manusia. Keputusan memilih suatu karir dimulai saat individu
berada pada masa remaja. Pada usia remaja, sekolah merupakan aspek penting dalam kehidupan
karena pendidikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap untuk mengambil keputusan karir.
Seligman (dalam Marliyah dkk, 2004) mengatakan bahwa sejumlah karir mulai dibangun dan
dikembangkan sejak masa sekolah dan karir dapat juga dikatakan sebagai suatu cita-cita yang
diinginkan, baik yang berkaitan dengan suatu bidang pendidikan, pekerjaan maupun suatu
profesi tertentu.
Remaja adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang mengarah
pada persiapan memenuhi tuntutan dan peran sebagai orang dewasa. Salah satu tugas
perkembangan remaja adalah memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu
pekerjaan, serta membuat keputusan karir.
Pengambilan keputusan memegang peranan penting pada masa remaja karena akan
mempengaruhi kehidupan remaja tersebut seperti pilihan teman, pilihan jurusan serta pemilihan
karir kelak. Remaja sering memandang pengambilan keputusan disertai kebingungan, ketidak
pastian dan stress. Kebanyakan pengambilan keputusan dibuat oleh para remaja yang mengalami
perubahan yang menyulitkan dan tak berguna
Super (Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk
membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir
didukung oleh informasi yang kuat mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah
dilakukan. Dalam sebuah penelitian pada individu-individu setelah mereka meninggalkan
bangku sekolah menengah atas diketahui bahwa setengah dari mereka tidak sistematis dan tidak
memiliki arah dalam eksplorasi dan perencanaan karir mereka.
Pengambilan keputusan karir remaja dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal antara lain tingkat intelegensi, sikap mental, jenis kelamin, agama, bakat, minat dan
orientasi masa depan. Faktor eksternal antara lain tingkat ekonomi keluarga, orang tua, guru,
teman dan kondisi sosial masyarakat. Pihak yang cukup berkompeten memberi informasi karir
pada siswa adalah guru bimbingan konseling. Melalui program bimbingan karir siswa mencoba
memahami bakat dan minat, mendapat informasi mengenai berbagai bidang pekerjaan dan
keterampilan apa saja yang diperlukan dalam bidang tertentu.
Dalam panduan model pengembangan diri yang dikeluarkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang
Depdiknas (2007) dikemukakan bahwa bimbingan karir merupakan suatu bidang pelayanan yang
ditujukan untuk membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan membuat keputusan karir.

1|BK-Karier
Surya (dalam Solehuddin dkk, 2008) mengungkapkan bahwa tujuan bimbingan karir adalah
membantu individu memperoleh kompetensi yang diperlukan untuk memenuhi perjalanan
hidupnya secara optimal ke arah pilihannya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apakah pengertian dari kemandirian memilih karier ?
2. Bagaimana ciri-ciri kemandirian dalam memilih karier ?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dalam memilih karier ?
4. Apakah yang dimaksud dengan layanan informasi ?
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini akan membahas tentang
Kemandirian Memilih Karier.

2|BK-Karier
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kemandirian Memilih Karier


Kemandirian berarti dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada orang lain. Menurut Herman
Holstein, kemandirian merupakan suatu keadaan yang menandakan suatu kebebasan dari
ketergantungan bagi keputusan, penilain, pendapat dan pertanggung jawaban. Kemandirian
menunjukkan dirinya dalam cara pengambilan sikap dan bukan abstraksi.
Definisi kemandirian menurut Mungin Edi Wibowo (1992) diuraikan sebagai tingkat
perkembangan seseorang dimana ia mampu berdiri sendiri dan mengandalkan kemampuan
dirinya sendiri dalam melakukan berbagai kegiatan dan menyelesaikan berbagai masalah yang
dihadapi.

Definisi lain mengenai kemandirian dikemukakan oleh beberapa peneliti sebagai berikut:
 Purwodarminto dalam Eri Erawati (1992) kemandirian adalah hal atau keadaan yang dapat
berdiri sendiri tanpa berrgantung pada orang lain
 Sukadji dalam Eri Erawati (1986), kemadirian adalah mampu mengatur diri sendiri sesuai
dengan hak-hak dan kewajiban yang dimiliki, mampu menentukan nasib sendiri, tidak
bergantung pada orang lain sampai batas kemampuannya, mampu bertanggung jawab atas
keputusan, tindakan dan perasaanya

Definisi kemandirian secara spesifik dirumuskan oleh Hartono (2010) sebagai berikut:
a. Kemandirian yang diadaptasikan dari konsep autonomy dapat didefinisikan secara spesifik
sebagai self direction yang artinya kemampuan seseorang dalam mengatur aktivitas dirinya
untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan
b. Kemandirian seseorang sebagai hasil belajar yang terbentuk sebagai proses interaksi antara
individu dengan lingkungannya
c. Kemandirian merupakan kebebasan individu yang bertanggung jawab, untuk melakukan
sesuatu yang dianggap benar dan perlu dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan orang lain
d. Kemandirian sangat terpuji untuk dimiliki setiap individu.

Berdasarkan beberapa definisi kemandirian di atas, maka dapat disimpulkan kemandirian


adalah bertingkah laku atau melakukan sesuatu secara bebas dan bertanggung jawab sesuai
dengan kemampuannya sendiri tanpa bergantung pada orang lain yang hasilnya dapat digunakan
untuk dirinya sendiri maupun orang lain.

Beberapa teori yang mengemukakan tentang pengertian pemilihan karier di antaranya yaitu:
a) Teori Jhon L Holland dalam Dewa Ketut Sukardi (1994) mengungkapkan bahwa
pemilihan jabatan adalah merupakan hasil dari interaksi antara faktor hereditas dengan segala
pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan
yang penting
b) Teori Huppock dalam Dewa Ketut Sukardi (1994), pekerjaan jabatan atau karier yang
dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan itu paling baik untuk kebutuhannya.

3|BK-Karier
Pemilihan karier merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang
hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari pekerjaannya.
Dari beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa pemilihan jabatan atau memilih karier
adalah keputusan yang menyangkut pekerjaan, jabatan dan masa depannya terhadap karier yang
menjadi pilihan
Sebelumnya telah di jelaskan definisi kemandirian dan definisi pemilihan jabatan atau
memilih karier. Bila konsep kemandirian dipadukan dengan konsep pemilihan jabatan atau
memilih karier, maka disimpulkan kemandirian dalam memilih karier adalah kondisi siswa yang
mampu untuk memilih karier atas kemampuan dirinya dan tidak bergantung pada orang lain,
memiliki rasa kemantapan diri dalam memilih karier yang manjadi pilihannya serta memiliki
rasa tanggung jawab terhadap pilihan kariernya agar masa depannya sesuai dengan yang
diharapkan

B. Ciri-ciri Kemandirian Memilih Karier

Menurut Hartono (2010), kemandirian memilih karier ditandai oleh lima ciri sebagai
kriterianya, yaitu:
1. Percaya diri, Ingin melakukan sendiri
Percaya diri. Perasaan yakin terhadap kemampuan yang dimiliki membuat siswa merasa
senang, optimis, dan mantap menekuni bidang karier yang dipilih. Bimbingan karier
memberikan dorongan positif kepada siswa dalam menumbuhkan rasa percaya dengan
kemampuan diri sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Rasa percaya tersebut
menunjukkan adanya sikap kemandirian dari siswa yang telah memahami diri dan
kemampuannya. Dengan rasa percaya diri mampu memberikan dorongan positif kepada siswa
dalam memilih bidang karier sesuai dengan keinginannya.

2. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab, merupakan suatu bentuk sikap siswa yang menunjukkan adanya usaha
yang sungguh-sungguh dalam menekuni bidang karier yang dipilih, karena sadar akan diri dan
masa depannya agar kehidupan yang akan dijalani sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Dalam hal ini siswa menunjukkan adanya usaha yang keras dan sungguh-sungguh dalam
menekuni bidang karier yang diinginkan dengan belajar dan selalu berusaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Siswa bersedia melakukan usaha yang
berhubungan dengan bidang kariernya karena sadar akan tujuan atau cita-cita yang ingin
diwujudkan sesuai dengan harapan. Kesadaran mampu melahirkan dorongan dan semangat
yang tentunya akan memberikan dampak yang positif terhadap bidang karier yang dipilihnya.
Karena adanya motivasi yang positif terhadap karier yang akan ditekuni menunjukkan adanya
tanggung jawab terhadap bidang karier yang akan dipilihnya. Kondisi tersebut jelas
menunjukkan adanya kemandirian dalam memilih karier.

3. Mengarahkan dan mengembangkan diri


Suatu bentuk sikap dimana siswa mampu menerima secara lebih hasil pemahaman diri dan
pemahaman kariernya. Ia sanggup mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan

4|BK-Karier
pengembangan diri dan pengembangan kariernya. Dalam hal ini siswa tertarik melakukan
berbagai aktivitas pengembangan diri berdasarkan arah pemilihan kariernya dan melakukan
berbagai aktivitas ke arah pemilihan karier yang diinginkan. Melalui layanan informasi
bimbingan karier siswa diarahkan untuk terdorong dan menumbuhkan rasa senang terbih
dahulu dengan bidang karier yang akan dipilih, agar dalam menekuninya nanti terasa ringan
tanpa beban. Adanya dorongan dalam diri siswa, menyebabkan siswa mampu memilih karier
yang sesuai dengan keinginannya. Dorongan tersebut merupakan bentuk kemandirian dalam
memilih karier siswa, karena dengan dorongan tersebut siswa mampu untuk menumbuhkan
rasa senang, ringan tanpa beban dan bersemangat dalam menekuni bidang kariernya.

4. Tekun, kreatif dan inisiatif, dalam menekuni bidang karier yang akan dijalani maupun yang
akan dipilih, diperlukan adanya usaha yang sungguh-sungguh dan konsentrasi
Hal ini dilakukan agar hasil yang dipilih maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
Ketelatenan yang dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan dalam memahami
bidang karier yang sedang dijalani, akan menjadikan siswa berhasil dalam berkarier. Ini
menjadi penting ketika siswa yang sedang menekuni bidang kariernya mampu mencapai
tingkat prestasi yang menyebabkan siswa memiliki nilai lebih. Melalui layanan informasi
bimbingan karier siswa diarahkan untuk selalu sabar, telaten, rajin. Thingking new
thing dalam mendalami bidang karier yang akan ditekuninya nanti. Dengan ketekunan, kreatif
dan inisiatif, menjadikan siswa mampu untuk memilih karier yang sesuai dengan harapannya.
Sikap ini menujukkan kemandirian dalam memilih karier siswa.

5. Ingin melakukan sendiri


melalui layanan informasi bimbingan karier, siswa mampu dalam memilih karier yang sesuai
dengan keadaan dirinya. Dalam memilih karier siswa tidak harus mengikuti kehendak dan
kemauan orang lain. Pemilihan itu dilakukan dengan pertimbangan sendiri dan merupakan
hasil keputusan yang telah matang dari diri siswa. Siswa yang telah memiliki kemandirian
dalam memilih kariernya tidak akan menggantungkan nasib kariernya kepada orang lain,
karena ia mampu melakukan strategi pengambilan keputusan karier berdasarkan pemahaman
diri, pemahaman karier serta peluang karier yang ada.

Ciri-ciri siswa yang memiliki kebebasan dalam memilih karier adalah:

A. Siswa tersebut memilih karier atas bakat, minat, cita-cita, kekuatan dan kekurangan yang
ada pada dirinya.
Siswa yang mengetahui kemampuan/ potensinya, mengetahui tingkat
kegemarannya/ rasa senangnya, sadar dengan harapan-harapan yang ingin
diwujudkannya dimasa depan, mengetahui nilai-nilai positif dan negatif dalam dirinya
sehubungan dengan bidang kejuruan yang ditekuni saat ini dan bidang karier yang akan
ditekuninya nanti, maka siswa tersebut dalam memilih kariernya dengan dasar
pemahaman tersebut. Hal ini dilakukan dengan kesadaran dari diri siswa, tanpa adanya
paksaan dari pihak lain.

B. Siswa tersebut memilih karier dengan tidak bergantung pada orang lain.

5|BK-Karier
Siswa yang memahami diri dan lingkungan kariernya serta mampu merencanakan masa
depan kariernya melalui bimbingan karier, mampu dalam memilih karier yang sesuai
dengan keadaan dirinya. Dalam memilih kariernya siswa tidak lagi harus mengikuti
kehendak dan kemauan orang lain. Pemilihan itu dilakukan dengan pertimbangan sendiri
dan merupakan hasil keputusan yang telah dipikirkan dengan matang dari diri siswa.
Siswa yang memiliki kemandirian dalam memilih kariernya, tidak akan menggantungkan
nasib kariernya kepada orang lain.

C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian dalam Memilih Karir

Sikap mandiri yang dimiliki oleh siswa dalam menentukan pilihan karier yang sesuai dengan
pemahaman dirinya, dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada dalam diri siswa dan di luar diri
siswa. Hal ini menjadi dorongan tersendiri ketika siswa memutuskan dalam memilih karier yang
sesuai dengan keadaan dirinya tanpa adanya campur tangan dari pihak lain.

1) Faktor Endogen
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak sendiri, yang meliputi faktor
fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis meliputi keadaan diri siswa yang terlihat
atau badani. Sedangkan faktor psikologis meliputi keadaan diri siswa yang tidak dapat dilihat
namun dapat dirasakan perubahannya. Misalnya inteligensi, bakat, minat, sikap, kepribadian,
hoby atau kegemaran, prestasi, keterampilan penggunaan waktu senggang, pengetahuan
tentang dunia kerja, kemampuan, keterbatasan dan penampilan fisik, masalah dan
keterbatasan pribadi.

2) Faktor Eksogen
Merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak, yaitu keluarga, sosial ekonomi
keluarga, pergaulan teman sebaya, sekolah dan masyarakat. Faktor yang berasal dari keluarga
misalnya status sosial ekonomi dan pola asuh orangtua yang sangat berpengaruh dalam
menumbuhkan sikap kemandirian anak. Faktor yang berasal dari lingkungan sekolah, hal ini
ditimbulkan dari keteladanan dan kondisi lingkungan sekolah yang bergerak pada bidang
pendidikan. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan masyarakat merupakan faktor
yang ditimbulkan dari adanya pengaruh pola hidup yang diterapkan orang-orang disekitarnya.

D. Layanan Informasi Karier

Konselor sekolah (guru BK) sebagai pendidik mempunyai andil yang cukup besar dalam
membimbing siswa, untuk menentukan arah yang tepat dalam menentukan pilihan kariernya,
melalui pemberian layanan informasi karier. Pemberian layanan informasi pada umumnya telah
diterapkan oleh lembaga pendidikan dengan diadakannya program layanan bimbingan dan
konseling bagi siswa, sehingga siswa dapat memahami akan dirinya sendiri dalam

6|BK-Karier
mempersiapkan kariernya. Untuk itu, peran berbagai komponen pendidikan untuk menjadi suatu
sistem manajemen yang mengatur setiap proses siswa semenjak masuk sekolah sampai pada
kelulusannya, menjadi dominan. Layanan informasi karier adalah salah satu bidang bimbingan
yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karier atau pekerjaan untuk
menyesuaikan diri yang sebaik-baiknya demi masa depannya sehingga akan berpengaruh pada
masa depannya
Berbagai informasi yang diberikan bertujuan agar para siswa dapat mengenal dan
memperoleh pemahaman diri dalam kaitannya dengan dunia kerja, pendidikan, sosial dan
masalah kemasyarakatan lainnya serta mempertimbangkan suatu pekerjaan yang akan dijadikan
sebagai bahan untuk mengambil keputusan
Informasi pekerjaan, jabatan atau karier menurut para ahli:
 Shertzer, B & Stone (1992), adalah informasi pekerjaan yang valid dan data yang dapat
dipergunakan dalam konteks pekerjaan dan fungsi-fungsi pekerjaan termasuk pula kewajiban
atau tugas-tugas, persyaratan memasuki dan kondisi-kondisi kerja dan imbalan yang
ditawarkan, syarat-syarat kemajuan dalam promosi dan juga penawaran dan permintaan yang
dapat diprediksi terhadap pekerja-pekerja dan sumber untuk informasi lebih lanjut.

 Sukardi (1994), informasi karier adalah merupakan salah satu alat yang dipergunakan untuk
membantu atau menolong siswa memahami dirinya sendiri, dunia kerja pada umumnya serta
aspek-aspek dunia kerja pada khususnya, maka kepada pembimbing termasuk pada konselor
sekolah. diharapkan memiliki serta memahami informasi karier yang cukup memadai guna
menyusun dan melaksanakan Program Layanan Bimbingan Karier di Sekolah.

 Hartono (2010), Informasi karier adalah berbagai keterangan, fakta, dan ide atau gagasan
mengenai karier yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, kualitatif atau gabungan keduannya.
Berbagai informasi karier mencakup informasi tentang kesuksesan kerja seseorang dalam
berbagai bidang, jenis-jenis pekerjaan, kondisi aktivitas kerja, kompensasi kerja seperti gaji,
jaminan kesehatan dan hari tua atau pensiun, syarat pekerjaan yaitu kompetensi yang dimiliki,
jenjang pendidikan, pengalaman kerja dan informasi berbagai perguruan tinggi yang terkait
dengan jenis pekerjaan.
maka disimpulkan layanan informasi bimbingan karier adalah suatu layanan yang diberikan oleh
konselor kepada konseli yang berlangsung dalam kelas melalui komunikasi langsung, yang
bertujuan agar konseli dapat memperoleh informasi karier, dalam hal ini mengenai
perkembangan dunia kerja, kondisi dunia kerja, informasi berbagai jenis perguruan tinggi yang
terkait dengan dunia kerja dan sebagainya serta memperoleh pemahaman diri yakni minat,
kemampuan, keterampilan, kepribadian, sikap dan nila-inilai.

7|BK-Karier
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
 Setiap peserta didik hendaknya memahami karakteristik dan identitas dirinya sendiri,
dengan cara menggalih potensi yang ada di dalam diri siswa maka siswa dapat
menyesuaikan karir yang akan dipilihnya nanti.
 Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan dapat melanjutkan
penelitian. Selain itu, peneliti selanjutnya juga dapat mengembangkan penelitian tentang
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kemampuan dalam pengambilan keputusan karir.

8|BK-Karier
DAFTAR PUSTAKA

9|BK-Karier

Anda mungkin juga menyukai